cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 08532982     EISSN : 25492659     DOI : 10.5614/jts
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap tiga bulan, yaitu April, Agustus dan Desember. Jurnal Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dengan membawa misi sebagai pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di Indonesia. Sebagai media nasional, Jurnal Teknik Sipil diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan akan sebuah media untuk menyebarluaskan informasi dan perkembangan terbaru bagi para peneliti dan praktisi Teknik Sipil di Indonesia. Dalam perkembangannya, Jurnal Teknik Sipil telah terakreditasi sebagai jurnal ilmiah nasional sejak tahun 1996 dan saat ini telah terakreditasi kembali (2012-2017). Dengan pencapaian ini maka Jurnal Teknik Sipil telah mengukuhkan diri sebagai media yang telah diakui kualitasnya. Hingga saat ini Jurnal Teknik Sipil tetap berusaha mempertahankan kualitasnya dengan menerbitkan hanya makalah-makalah terbaik dan hasil penelitian terbaru.
Arjuna Subject : -
Articles 964 Documents
Evaluasi Sifat-Sifat Mekanik Campuran CTRB yang Disubstitusi Parsial dengan Pozolan Alam (Tras) Waani, Joice Elfrida; Prabandiyani, Sri; Setiadji, Bagus Hario
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 3 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.51 KB)

Abstract

Abstrak. Penggunaan material RAP dan RAM yang distabilisasi dengan semen untuk diaplikasikan sebagai lapis pondasi perkerasan jalan, dikenal dengan campuran Cement Treated Recycling Base (CTRB) adalah metode yang penggunaannya sudah cukup kembang di Indonesiai. Teknik ini, telah diaplikasikan pada beberapa proyek konstruksi dan rehabilitasi jalan. Penggunaan material daur ulang dalam campuran perkerasan jalan, disamping dapat menghemat biaya konstruksi juga dapat mengurangi pengaruh buruk terhadap lingkungan. Disamping itu, substitusi material pozolan dalam campuran semen dapat meningkatkan kepadatan campuran yang pada akhirnya berpengaruh positif pada karakteristik mekanik dari campuran. Dalam penelitian ini, Unconfined Compressive Strength Test (UCS) atau pengujian kuat tekan dan California Bearing Ratio (CBR) dilakukan untuk melihat pengaruh substitusi parsial tras (pozolan alam) terhadap semen pada sifat-sifat makanik campuran CTRB dalam hal ini kuat tekan dan daya dukung campuran. Berdasarkan data hasil pengujian, sekalipun kekuatan campuran (qu) menurun pada awal umur campuran karena adanya substitusi tras terhadap semen, tetapi seiring dengan bertambahnya waktu, kekuatan campuran berangsur-angsur meningkat bahkan melampaui kekuatan campuran yang distabilisasi dengan semen saja, yaitu pada substitusi 15% tras terhadap 6% semen untuk kedua campuran CTRB, yaitu campuran yang mengandung 40% RAP : 60% RAM dan yang mengandung 60% RAP : 40% RAM. Adapun daya dukung (CBR) yang dicapai setelah substitusi tras terhadap semen adalah melampaui 100% untuk kedua campuran tersebut.Abstract. The use of stabilized Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) and Recycled Asphalt Materials (RAM) as pavement structural base layer, recognized as Cement Treated Recycling Base (CTRB) material in Indonesia, is a very well established practice in the field. This technique has been applied in the field in some pavement major rehabilitation and reconstruction projects successfully. The use of recyclable materials in pavement applications is not only environmentally friendly, but also can reduce the cost of materials in a particular project. In addition, the use of pozzolan in cement-stabilized material may increase the density of the pavement layer to benefit the properties of the stabilized material. In this research study, Unconfined Compressive Strength (UCS) Test and California Bearing Ratio (CBR) serve as surrogate indicators of compressive strength and bearing capacity of pavement base layers to the density of the CTRB materials from the influence of partial cement replacement. From the research results, although the early strength gain is decrease but the ultimate compressive strength of the CTRB materials with partial cement replacement increases with the increase in the curing period of the samples, exceeding that of the samples without cement replacement. The results are very convincing in the mixtures of 15% cement replacement with natural pozzolan with the 6% cement contents for two CTRB mixtures in 40% RAP - 60% RAM and 60% RAP - 40% RAM mixture combinations. The bearing capacity from the CBR tests indicated that the CBR values were more than 100% for this two CTRB mixtures.
Analisis Hazard Gempa dan Usulan Ground Motion pada Batuan Dasar untuk Kota Jakarta Hutapea, Bigman Marihat; Mangape, Imanuel
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 3 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.084 KB)

Abstract

Abstrak. Analisis hazard gempa untuk kota Jakarta dilakukan dengan menggunakan teori probabilitas total. Program USGS-PSHA-07 digunakan untuk melakukan analisis hazard gempa dengan pemodelan sumber gempa 3-dimensi, untuk periode ulang 475 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa percepatan maksimum batuan dasar (PBA) di kota Jakarta (0.239 g) lebih besar dibanding PBA untuk kota Jakarta menurut SNI 03-1726-2002 (0.15 g). Pembuatan ground motion sintetik dilakukan dengan bantuan Program SYNTH, dengan menggunakan hasil deagregasi dari penelitian sebelumnya. Abstract. Seismic hazard analysis for Jakarta was conducted using total probability theorem. The USGS-PSHA-07 software was used to run the seismic hazard analysis which adapted a 3-dimension seismic source model for return periods of 475 years. The results show that peak base rock acceleration (PBA) in Jakarta obtained in this study (0.239 g) is larger than that given in the Indonesian Seismic Code SNI 03-1726-2002 (0.15 g). SYNTH software was used to develop synthetic ground motion by using deaggregation from previous study.
Model Gelombang Panjang dengan Metoda Elemen Hingga Diskrit Hutahean, Syawaluddin
Jurnal Teknik Sipil Vol 10, No 1 (2003)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.777 KB)

Abstract

Abstrak. Paper ini memperkenalkan penggunaan Metoda Elemen Hingga Diskrit untuk menyelesaikan persamaan gelombang panjang. Metoda ini tidak memerlukan matrix dengan ukuran yang besar. Pada metoda ini perhitungan variabel pada suatu elemen hanya memperhitungkan pengaruh variabel pada elemen yang berbatasan. Formulasi persamaan pengatur pada elemen hingga digunakan prosedur Galerkin,sedangkan penyelesaian differential waktu digunakan metoda prediktor-korektor dari Adams-Bashforth-Moulton. Model dicoba untuk mensimulasikan propagasi gelombang panjang pada suatu kanal dimana solusi analitisnya sudah tersedia. Hasil model numeris terlihat sangat mendekati solusi model analitis.Abstract. This paper introduces Discrete Finite Element Method (DFEM) to solve long water wave equation. This method reduce the size of matrix significantly.In this method variables in an element are computed by only considering variables in adjacent elements. Time derivative is solved using Adams-Bashforth-Moulton’s predictor-corrector procedure.The model had been tested to simulate long wave propagation in canal with constant depth where analytical solution is available. The comparison between analytical and numerical solution are in excelent agreement.
Kajian Koefisien Koreksi Indeks Kekeringan Menggunakan Basis Data Satelit TRMM dan Hujan Lapangan Soentoro, Edy Anto; Levina, Levina; Adidarma, Wanny K.
Jurnal Teknik Sipil Vol 22, No 2 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (887.006 KB) | DOI: 10.5614/jts.2015.22.2.7

Abstract

Abstrak. Untuk menganalisa kekeringan membutuhkan data curah hujan yang panjang yaitu > 30 tahun. Akan tetapi sangat sulit mendapatkan cukup data curah hujan, khususnya untuk daerah di luar Pulau Jawa yang memiliki keterbatasan data. Guna mengatasi problem tersebut, data hujan dari satelit Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM) dikaji kemungkinannya untuk menggantikan data hujan lapangan periode panjang. Studi kasus dilakukan dengan data di wilayah sungai Pemali Comal. Maksud dari kajian ini untuk mendapatkan koefisien koreksi indeks kekeringan data hujan dari satelit TRMM agar data TRMM tersebut dapat menjadi alternatif untuk menganalisa indeks kekeringan pada wilayah dengan keterbatasan data. Metode untuk menganalisa indeks kekeringan menggunakan Standardized Precipitation Index (SPI) dan indikator dalam menentukan koreksi dengan Root MeanSquare Error (RMSE), dengan ambang batas kesalahan 0.5. RMSE dibandingkan antara RMSE SPI data hujanlapangan panjang (1951-2013) dan data satelit TRMM (2002-2013). Hasil rata-rata RMSE SPI koreksi < 0,5 untuk SPI semua skala waktu, sedangkan rata-rata RMSE tanpa koreksi, koreksi α-β wilayah dan pembagian wilayah berada > 0,5. Dengan demikian, data TRMM dengan koreksi SPI dapat digunakan dalam analisa kekeringan SPI semua skala waktu.Abstract. Analyzing drought requires a long period of rainfall data more than 30 years. Obtaining enough rainfall data, however, it is very difficult especially for areas outside of Java that have limited data. To solve this problem, the possibility of using Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM) satellite rainfall data to substitute long-period of rainfall data is examined. For a case study, data from Pemali Comal river basin is used. This study is aimed to obtain the value of drought correction coefficient index based on the TRMM data, so that the data can be used as an  alternative to analyze drought index / severity of drought in areas with limited rainfall data. Standardized Precipitation Index (SPI) method is used to analyze drought severity, and the correction factor is determined by Root Mean Square Error (RMSE) with 0.5 as a threshold. Then the RMSE is compared between RMSE SPI of long period of groundstation rainfall data (1951-2013) and the TRMM satellite data (2002-2013). The results is that the average RMSE SPI correction is <0.5 for all SPI time scales, while the average RMSE without correction, correction α-β (whole region and sub-region) were > 0.5. Thus, the TRMM data with SPI correction can be used in the analysis of the SPI drought at all the time scale.
Pengerjaan Metoda Inversi Integral pada Perumusan Persamaan Muka Air Gelombang Air Nonlinier Hutahean, Syawaluddin
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2010)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.759 KB)

Abstract

Abstrak. Pada paper ini persamaan muka air dari gelombang air diperoleh dengan mengintegrasikan persamaan syarat batas kinematik permukaan terhadap waktu. Integrasi dilakukan dengan metoda inversi integral dimana operasi integrasi diganti dengan operasi diferensiasi. Persamaan muka air yang dihasilkan merupakan superposisi dari sejumlah gelombang dengan amplitudo gelombang yang berbeda-beda, mempunyai karakteristik breaking dan dispersif.Abstract. In this paper water surface equation due to water wave is formulated by integrating kinematic surface water boundary condition equation with respect to time using integration inversion method, where integration operation is changed by differentiation operation. The resulted water surface equation is superposition of several wave with different amplitude and has breaking characteristic and dispersive.
Analisis Kolom Langsing Beton Mutu Tinggi Terkekang terhadap Beban Aksial Tekan Eksentris Budiono, Bambang
Jurnal Teknik Sipil Vol 10, No 4 (2003)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.257 KB)

Abstract

Abstrak. Studi ini bertujuan untuk mengetahui perilaku mekanik dari kolom langsing beton mutu tinggi terkekang yaitu beban kritis, lendutan di tengah kolom, daktilitas perpindahan, serta faktor pembesaran momen. Untuk menentukan faktor-faktor di atas maka dilakukan proses analisis yang dikenal dengan analisis P-Δ atau analisis orde kedua dengan memperhitungkan efek stabilitas kolom. Analisis menggunakan penampang kolom langsing beton bertulang mutu tinggi terkekang dengan metoda numerik. Kolom langsing dibebani oleh kombinasi beban aksial tekan dan momen lentur. Variabel yang digunakan adalah nilai kelangsingan kolom, nilai kekangan tulangan transversal, nilai eksentrisitas beban dan luas tulangan longitudinal. Mekanisme keruntuhan kolom dibatasi pada nilai  kelangsingan yang menghasilkan keruntuhan pada material bukan pada keruntuhan geometri. Nilai faktor pembesaran momen dari hasil studi ini dibandingkan dengan perhitungan menurut standar Indonesia SKSNI – 91. Hasil analisis pada studi ini menunjukkan bahwa variabel yang digunakan, kecuali kekangan, berpengaruh terhadap perilaku kolom langsing, sedangkan peraturan SKSNI – 91 pada umumnya menghasilkan nilai faktor pembesaran momen yang konservatif untuk kolom langsing beton mutu tinggi.Abstract. The objective of the study is to investigate the mechanical behavior of slender columns of reinforced confined high strength concrete namely critical load, middle column deflection, displacement ductility and the moment magnification factor. To determine the factors mentioned above the analysis of the slender columns are carried out using P-Δ analysis known as second order analysis where the stability effect of the column is taken into acccount. Sectional analysis of the reinforced confined high strength concrete column is implemented using numerical method. The slender column is subjected to the combination of axial and flexural loads. Variables used are slenderness ratio, confinement factor of transverse reinforcement, load eccentricity, and area of thelongitudinal reinforcement. Failure mechanism of the slender column is constraint only at the material failure not the failure due to geometry. The value of the moment magnification factor analyzed in the study is compared to the formula complying with the Indonesian Building Code of SKSNI-91. The results of the analysis shows that the variables used except the confinement factor influence the behavior of the slender column while values of the moment magnification factor of the Indonesian Building Code of SKSNI-91 in general result in conservative figures for the slender column of the reinforced confined high strength concrete.
Estimasi Potensi PLTMH dengan Metode Regionalisasi pada Ungauged Catchments di Kecamatan Suoh Kusumastuti, Dyah Indriana; Winarno, Dwi Joko; Humaidi, Humaidi; Falah, M. Najmul; Robiyanto, Robiyanto
Jurnal Teknik Sipil Vol 23, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.804 KB) | DOI: 10.5614/jts.2016.23.1.7

Abstract

Abstrak. Listrik merupakan masalah utama di Kecamatan Suoh, karena daerah ini belum teraliri listrik PLN. Daerahnya yang berada di hulu sungai Way Semaka menyebabkan Suoh memiliki potensi air yang cukup bagus untuk dijadikan pembangkit listrik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi sumber daya air sebagai pembangkit listrik di tiga sungai yaitu Way Hantatai, Way Sekandak dan Way Gunung Lanang. Ketiga sungai tersebut dapat dikategorikan sebagai ungauged catchment. Metode penelitian meliputi analisis kemiripan karakteristik hidrologis DAS Way Semaka dengan DAS Way Besai, penerapan metode regionalisasi melalui pembuatan FDC dimana data debit yang digunakan untuk pembuatan FDC berasal dari data debit Way Besai yang letaknya berdekatan dengan Way Semaka. Pengukuran variabel aliran di sungai digunakan untuk memverifikasi hasil perhitungan debit andalan dari penerapan metode regionalisasi. Potensi daya listrik dihitung berdasarkan debit andalan Q50 serta beda  tinggi. Hasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat kemiripan kerakteristik hidrologis antara DAS Way Semaka dan DAS Way Besai. Debit terhitung berdasarkan pengukuran sesuai dengan debit andalan 80% - 93% dari FDC untuk ketiga sungai. Potensi daya listrik maksimal dengan efisiensi 90% yang dapat dibangkitkan dari sungai Way Hantatai sebesar 15,26 KW, dari sungai Way Sekandak sebesar 4,12 KW dan dari sungai Way Gunung Lanang sebesar 2,71 KW.Abstract. Electricity is the major problem in Suoh sub-district because there is no electricity distributed by National Electricity Company (PLN). Suoh is located in the upstream of Way Semaka and water is available in river tributaries throughout the year which can be utilized for micro hydro power. This research aims to analyse the potency of the rivers including Way Hantatai, Way Sekandak and Way Gunung Lanang. The three rivers are categorised as ungauged catchments. Research method includes analysis of hydrologic similarity berween Way Semaka and Way Besai catchments, application of regionalization method where FDC for Way Semaka was developed from discharge data from Way Besai located close to Way Semaka. Measurement of flow variables in the rivers are used to verify dependable discharge calculated by regionalization method. The potency of electricity power is calculated based on dependable discharge Q50 and head. The result shows that hydrologic similarity  exists between Way Semaka and Way Besai catchments. Calculated discharges based on river measurements comparable to dependable discharges between 80%-93% from the FDCs for the three rivers. The maximum electricity power which can be generated are 15.26 KW, 4.12 KW and 2.71 KW for Way Hantatai, Way Sekandak and Way Gunung Lanang respectively.
Penentuan Parameter Geoteknik Tanah Residual Tropis Melalui Pengujian Dilatometer Moeno, Hadi U.
Jurnal Teknik Sipil Vol 18, No 1 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.585 KB)

Abstract

Abstrak. Pengujian dengan Dilatometer (Flat Dilatometer: ASTM D 6635-01) atau DMT telah banyak dilakukan oleh para praktisi geoteknik, untuk mendapatkan parameter-parameter geoteknik in-situ khususnya untuk tanah sedimen. Untuk melihat keuntungan yang dapat diperoleh dari pengujian ini, maka dilakukan penelitian terhadap tanah residual vulkanik tropis yang banyak tersebar di Indonesia. Lokasi penelitian dipilih di Resor Dago Pakar Bandung untuk 2 lokasi yaitu Graha Permai dan Graha Kusuma yang berjarak kurang lebih 1 km. Pekerjaan yang dilakukan adalah pengujian Dilatometer (DMT), Pemboran Inti yang disertai pengambilan contoh tanah, pengujian Pressuremeter (PMT) dan pengujian sifat fisik dan teknik di laboratorium. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar nilai parameter geoteknik yang dihasilkan dari pengujian DMT masih realistis sebagai nilai parameter yang biasa dipakai dalam bidang geoteknik. Oleh karena itu pengujian DMT masih bisa digunakan pada tanah residual minimal sebagai data awal yang dapat dipakai sebagai rujukan untuk tahap investigasi yang lebih rinci. Namun demikian, parameter geoteknik yang diperoleh harus diuji lebih lanjut, untuk menjawab pertanyaan apakah formula dasar dari Marhetti masih berlaku dalam menentukan parameter geoteknik tanah residual tropis, karena pengaruh disturbansi pada pengujian laboratorium dan sifat sementasi pada tanah residual menjadi faktor penting untuk dipelajari, sehingga korelasi yang mungkin dihasilkan dari pengujian DMT dan laboratorium dapat berlaku.Abstract. Examination with Dilatometer (Flat Dilatometer; ASTM D 6635-01) had done many times by the Geotechnic practitioners, to get geotechnic in-situ parameters especially for sedimentary soil. To see benefit which can be taken from DMT examination, this research was done on tropical residual soil which were spread wide enough in Indonesia. The research’s location is Resor Dago Pakar at 2 (two) areas Graha Permai and Graha Kusuma with the distances approximately 1 km each others. The investigation consists of dilatometer test (DMT), Core drilling and sampling, Pressuremetr test (PMT), and index and engineering laboratory tests. The results of this research showing that most of geotechnical parameters calculated from dilatometer test still in the range of realistic values as geotechnical parameter’s generally using in the geotechnical areas, Therefor the dilatometer test (DMT) still can be used for testing in the residual tropical soils, minimum as the first data    for references values for the following detail investigation. However geotechnic parameters obtained still have to be checked to answer question which is fundamental formula from Marchetti admittance of applied determination of geotechnic parameters of residual soil, because the influences of the disturbances in labotaroty test and cementation in tropical residual soils become as important factor for studied, so that the correlation obtained between DMT and laboratory test results is valids.
Kajian Penerapan Pedoman Keselamatan Kerja pada Pekerjaan Galian Konstruksi Wirahadikusumah, Reini D; Ferial, Febby
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 2 (2005)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.843 KB)

Abstract

Abstrak. Pelaksanaan proyek konstruksi meliputi beragam pekerjaan yang berisiko tinggi terhadap kecelakaan.Disamping jatuh dari ketinggian, pekerjaan galian juga berisiko tinggi karena berhubungan dengan karakteristik tanah galian. Kecelakaan kerja pada pekerjaan galian cenderung menyebabkan kematian, umumnya akibat tertimbun tanah, tersengat aliran listrik bawah tanah, terhirup gas beracun, dan lain-lain. Pemerintah telah mengeluarkan pedoman keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk pekerjaan konstruksi, yang walaupun sudah perlu diperbaharui, namun sudah mencakup berbagai aspek yang perlu diterapkan di lapangan. Tingkat kecelakaan kerja yang masih tinggi ditengarai sebagai akibat dari tingkat kepatuhan terhadap pedoman K3 yang masih rendah. Dua puluh lokasi proyek konstruksi di wilayah Bandung dan sekitarnya dikunjungi untuk mendapat gambaran sejauh mana tingkat kepatuhan terhadap pedoman K3 tersebut, khususnya pada pekerjaan galian konstruksi. Hal-hal yang diamati meliputi antara lain: penggunaan perkuatan dinding galian, pagar pengaman, akses keluar masuk galian, dan sebagainya. Pengamatan mencakup ketersediaan alat-alat tersebut di lapangan serta sejauh mana penggunaannya sesuai dengan pedoman. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan masih sangat rendah, terutama pada proyek-proyek kecil. Kajian terhadap pedoman juga dilakukan untuk mengetahui berbagai masalah dalam kesulitan penerapannya di lapangan. Abstract. Construction is one of the most hazardous industries. The major causes of accidents include fall from elevation and excavation-related. Excavation is high risk because of its involvement with variable soil characteristics. The types of fatal accidents related to excavation include cave-ins, contact with underground buried power lines, etc. The governments have long issued a construction safety standard, however it needs periodic revision. The low level of compliance to the standard is believed to be one of the causes of the high rate of construction accidents. In this study, twenty sites have been observed as a sampling to recognize the general level of compliance on project sites, with the focus on excavation. In this small-scaled study conducted in Bandung and vicinity, the implementations of the articles in the standard related to excavation have been investigated. These involve the use of shoring/sloping, guard railing, equipments for access and egress, etc. This investigation showed that the implementation of the construction safety standard was far from satisfactory, particularly in small projects. The current standard has also been analyzed to indicate its shortcomings for practical application on constructionsites.
Estimasi Konsumsi Energi dan Emisi Gas Rumah Kaca pada Pekerjaan Pengaspalan Jalan Wirahadikusumah, Reini D.; Sahana, Hengki Putra
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 1 (2012)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.966 KB)

Abstract

Abstrak. Sektor konstruksi adalah salah satu kontributor utama pembangunan ekonomi nasional. Namun di lain pihak, proses konstruksi serta penggunaan fasilitas infrastruktur dan bangunan adalah juga penyumbang emisi gas CO2 dan mengkonsumsi energi yang cukup besar. Inventarisasi dampak lingkungan akibat berbagai aktivitas konstruksi diperlukan agar upaya-upaya perbaikan dapat dilakukan lebih efektif. Salah satu aktivitas konstruksi yang diduga mengkonsumsi energi cukup besar adalah pekerjaan pengasplan jalan, khususnya yang menggunakan campuran aspal panas. Dengan mengumpulkan data mengenai konsumsi bahan bakar yang digunakan pada berbagai tahap pekerjaan pengasplanjalan pada dua studi kasus, dilakukan perhitungan estimasi konsumsi energi dan emisi GRK, yang mengacu pada prosedur IPCC. Kajian dibatasi pada aktivitas yang terkait langsung pada sektor jasa konstruksi, yaitu i). Tahap produksi campuran aspal panas, ii). Tahap transportasi material dan iii). Tahap pelaksanaan pekerjaan pengaspalan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa proses pengeringan agregat adalah proses yang paling dominan yaitu mengkonsumsi energi sekitar 68%, dan emisinya sekitar 70-75% dari keseluruhan tahapan. Estimasi ini lebih lanjut dapat dilakukan untuk berbagai skenario metoda pekerjaan pengaspalan jalan, sehingga dapat diketahui metoda yang melibatkan proses-prosesyang paling optimal dalam meminimalkan dampak lingkungan. Lebih jauh, perhitungan estimasi yang disajikan dapat memberikan gambaran umum mengenai kebutuhan energi dan emisi gas rumah kaca terkait pekerjaan pengaspalan jalan secara nasional.Abstract. While construction sector contributes to the national economic development, the construction process and building use consume significant energy and create substantial CO2 emissions. The first effort in this context is to understand to quantitative impacts of construction activities to the environment. This study attempts to provide some estimates on this issue, focusing on the road construction projects particularly using hot mix asphalt. The estimates of energy consumptions and CO2 emissions from two case studies were calculated based on IPCC guidelines. These estimates were limited to three phases of HMA road projects, i.e., the process of mixing at the AMP, the transportation to the sites, and the HMA application at project sites.The findings indicate that  aggregate drying process at the AMP is the most contributor to the energy consumptions (68%) and emissions (70-75%) of the overall three phases observed. The presented methodology can be used to calculate the environmental impacts of different scenarios in road construction projects and recommending the optimal application technique (selection of main construction machines and equipment’s). Furthermore, with larger data sets and complete variations of cases, similar estimates can be used and compiled to provide national projections of energy consumptions and emissions contributed by HMA road construction projects.

Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 32 No 1 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April Vol 31 No 3 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Desember Vol 31 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 31 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April Vol 30 No 3 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 3 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 27 No 3 (2020) Vol 27 No 2 (2020) Vol 27 No 1 (2020) Vol 27, No 1 (2020) Vol 26, No 3 (2019) Vol 26 No 3 (2019) Vol 26, No 2 (2019) Vol 26 No 2 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 26 No 1 (2019) Vol 25 No 3 (2018) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25, No 2 (2018) Vol 25 No 2 (2018) Vol 25 No 1 (2018) Vol 25, No 1 (2018) Vol 24, No 3 (2017) Vol 24 No 3 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24 No 2 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24, No 1 (2017) Vol 24 No 1 (2017) Vol 23, No 3 (2016) Vol 23 No 3 (2016) Vol 23 No 2 (2016) Vol 23, No 2 (2016) Vol 23, No 1 (2016) Vol 23 No 1 (2016) Vol 22 No 3 (2015) Vol 22, No 3 (2015) Vol 22, No 2 (2015) Vol 22 No 2 (2015) Vol 22, No 1 (2015) Vol 22 No 1 (2015) Vol 21 No 3 (2014) Vol 21, No 3 (2014) Vol 21, No 2 (2014) Vol 21 No 2 (2014) Vol 21 No 1 (2014) Vol 21, No 1 (2014) Vol 20 No 3 (2013) Vol 20, No 3 (2013) Vol 20, No 2 (2013) Vol 20 No 2 (2013) Vol 20 No 1 (2013) Vol 20, No 1 (2013) Vol 19, No 3 (2012) Vol 19 No 3 (2012) Vol 19, No 2 (2012) Vol 19 No 2 (2012) Vol 19 No 1 (2012) Vol 19, No 1 (2012) Vol 18, No 3 (2011) Vol 18 No 3 (2011) Vol 18 No 2 (2011) Vol 18, No 2 (2011) Vol 18 No 1 (2011) Vol 18, No 1 (2011) Vol 17, No 3 (2010) Vol 17 No 3 (2010) Vol 17 No 2 (2010) Vol 17, No 2 (2010) Vol 17, No 1 (2010) Vol 17 No 1 (2010) Vol 16, No 3 (2009) Vol 16 No 3 (2009) Vol 16 No 2 (2009) Vol 16, No 2 (2009) Vol 16 No 1 (2009) Vol 16, No 1 (2009) Vol 15 No 3 (2008) Vol 15, No 3 (2008) Vol 15, No 2 (2008) Vol 15 No 2 (2008) Vol 15, No 1 (2008) Vol 15 No 1 (2008) Vol 14 No 4 (2007) Vol 14, No 4 (2007) Vol 14, No 3 (2007) Vol 14 No 3 (2007) Vol 14, No 2 (2007) Vol 14 No 2 (2007) Vol 14, No 1 (2007) Vol 14 No 1 (2007) Vol 13, No 4 (2006) Vol 13 No 4 (2006) Vol 13 No 3 (2006) Vol 13, No 3 (2006) Vol 13 No 2 (2006) Vol 13, No 2 (2006) Vol 13, No 1 (2006) Vol 13 No 1 (2006) Vol 12 No 4 (2005) Vol 12, No 4 (2005) Vol 12, No 3 (2005) Vol 12 No 3 (2005) Vol 12, No 2 (2005) Vol 12 No 2 (2005) Vol 12, No 1 (2005) Vol 12 No 1 (2005) Vol 11, No 4 (2004) Vol 11 No 4 (2004) Vol 11 No 3 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11, No 2 (2004) Vol 11 No 2 (2004) Vol 11, No 1 (2004) Vol 11 No 1 (2004) Vol 10, No 4 (2003) Vol 10 No 4 (2003) Vol 10 No 3 (2003) Vol 10, No 3 (2003) Vol 10, No 2 (2003) Vol 10 No 2 (2003) Vol 10 No 1 (2003) Vol 10, No 1 (2003) More Issue