Jurnal Teknik Sipil
Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap tiga bulan, yaitu April, Agustus dan Desember. Jurnal Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dengan membawa misi sebagai pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di Indonesia. Sebagai media nasional, Jurnal Teknik Sipil diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan akan sebuah media untuk menyebarluaskan informasi dan perkembangan terbaru bagi para peneliti dan praktisi Teknik Sipil di Indonesia. Dalam perkembangannya, Jurnal Teknik Sipil telah terakreditasi sebagai jurnal ilmiah nasional sejak tahun 1996 dan saat ini telah terakreditasi kembali (2012-2017). Dengan pencapaian ini maka Jurnal Teknik Sipil telah mengukuhkan diri sebagai media yang telah diakui kualitasnya. Hingga saat ini Jurnal Teknik Sipil tetap berusaha mempertahankan kualitasnya dengan menerbitkan hanya makalah-makalah terbaik dan hasil penelitian terbaru.
Articles
964 Documents
Analisis Aplikasi Algoritma Genetika dalam Proses Desain Struktur Perkerasan
Kosasih, Djunaedi
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 2 (2005)
Publisher : Institut Teknologi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (230.912 KB)
Abstrak. Algoritma genetika pada prinsipnya bermanfaat untuk persoalan yang sulit dipecahkan dengan menggunakan pendekatan deterministik. Meskipun demikian, makalah ini dimaksudkan hanya untuk mengexplorasi aplikasi algoritma genetika yang menggunakan pendekatan stochastic sebagai metoda alternatif dalam mencari nilai ITP (Index Tebal Perkerasan) dari model empiris yang memerlukan proses konvergensi sederhana. Kemudian, nilai ITP tersebut dibandingkan dengan yang diperoleh melalui teknik interpolasi linier yang sederhana dalam pencarian nilai konvergen. Dua proses kodifikasi solusi (i.e. nilai ITP) yang diperlukan pada algoritma genetika apakah sebagai bilangan biner (kode konvensional) atau bilangan riil (kode non-konvensional) dianalisis secara khusus, mengingat kode bilangan riil seringkali diperlukan untuk aplikasi algoritma genetika dalam bidang rekayasa transportasi. Empat parameter utama dari algoritma genetika, yaitu jumlah populasi, probabilitas pertukaran gen, probabilitas perubahan gen dan fungsi seleksi, yang dianggap paling sesuai untuk pencarian nilai ITP diusulkan dalam makalah ini.Abstract. Genetic algorithm basically is a useful tool for problems that are difficult to solve by using deterministic approaches. Despite of this, this paper is intended only to explore genetic algorithm which is based on the principle of stochastic approaches as an alternative method to calculate the structural number of a pavement from an empirical model requiring simple convergency processes. The resulting pavement structural number was then compared with that obtained from a simple linear interpolation technique in seeking for a convergence. Two codification processes of solution (i.e. structural number) performed in genetic algorithm by using binary number (conventional code) or real number (non-conventional code) were specifically studied, since the real number code is frequently used for the application of genetic algorithm in the field of transportation engineering. Four main parameters needed for genetic algorithm, i.e. population size, probability of crossover, probability of mutation and selection function, that were found to be the most appropriate for searching pavement structural number are proposed in this paper.
Technical Notes: Computational Model for Housing Drainage System Case Study: Kharismatama Permai Housing in Padang
Mera, Mas;
Dewi, Yessi Puspita;
Saputra, Deri;
Monica, Zelfa Lonna
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 1 (2012)
Publisher : Institut Teknologi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (525.472 KB)
Abstract. This study is about the development of a computational model, which is capable of simulating flows flowing through roadside gutters in a housing drainage system with a very mild-slope land in a steady state condition. The governing equation of the model is the world-widely used uniform flow formulation by Manning. The equation is solved using the Newton-Raphson method. The resulting model is then applied to simulation of gutter flows flowing across a drainage system of Kharismatama Permai housing in Padang, which is frequently overflowed by the rainfall excess. The rate of rainfall intensity was measured manually at the same time the flood occurred at the considered housing complex. Types of gutter materials were observed to determine the coefficients of utter roughness, and types of land covers also were observed to determine the run-off coefficients. By adjusting the gutter slopes and varying the flow directions, the drainage system can flow the rainfall excess without overflowing. Abstrak. Penelitian ini adalah tentang pengembangan sebuah model komputasi yang dapat mensimulasikan aliran yang melewati saluran samping jalan dalam sistem drainase komplek perumahan yang mempunyai lahan yang sangat landai dalam kondisi tidak bergantung waktu. Persamaan pengaturnya adalah persamaan aliran seragam Manning yang telah digunakan secara luas di seluruh dunia. Persamaan tersebut diselesaikan dengan menggunakan metode Newton-Raphson. Model ini diaplikasikan untuk mensimulasikan aliran saluran samping jalan dalam sistem drainase Perumahan Kharismatama Permai di Padang, yang sering banjir akibat sisa hujan. Intensitas curahan hujan diukur secara manual pada waktu yang sama banjir terjadi pada komplek perumahan tersebut. Jenis bahan tubuh saluran diamati untuk menentukan koefisien kekasaran saluran, dan jenis penutup lahan juga diamati untuk menentukan koefisien limpasan. Dengan mengatur kemiringan saluran dan mengubah arah alirannya, sistem drainase tersebut dapat mengalirkan sisa hujan tanpa banjir.
Study on Seasonal Variation of Cohesive Suspended Sediment Transport in Estuary of Mahakam Delta by using A Numerical Model
Hadi, Safwan;
Ningsih, Nining Sari;
Tarya, Ayi
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 1 (2006)
Publisher : Institut Teknologi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (502.912 KB)
Abstract. A coupled three-dimensional hydrodynamics and sediment transport model of HydroQual, Inc., (2002), ECOMSED, has been used to simulate variation of suspended cohesive sediment transport in Estuary of Mahakam Delta. The simulation results indicate that tides and seasonal variation of river discharges are the main causes of variations in the suspended sediment concentration in this area. A one-year simulation of suspended sediment distribution shows that the suspended cohesive sediment discharge to the Makassar Strait is mainly transported southward, namely through locations of Muara Jawa and Muara Pegah and seems to reach a maximum distance of distribution in January and a minimum one in October. The simulation results also show that river discharges less influence the suspended sediment concentration at Tanjung Bayur, which is located at the tip of the channel in the middle, compared to the other locations. Abstrak. Suatu model kopel tiga dimensi hidrodinamika dan transpor sedimen HydroQual, Inc., (2002), ECOMSED, diterapkan untuk mensimulasi variasi transpor sedimen kohesif melayang di Estuari Delta Mahakam. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pasut dan variasi musiman dari debit sungai adalah penyebab utama dari variasi konsentrasi sedimen melayang di daerah ini. Simulasi satu tahun distribusi sedimen melayang memperlihatkan bahwa sedimen kohesif yang memasuki Selat Makassar terutama ditransporkan ke arah selatan melalui Muara Jawa dan Muara Pegah. Jangkauan maksimum dari aliran sedimen memasuki Selat Makassar terjadi pada bulan Januari dan minimum pada bulan Oktober. Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa pengaruh debit sungai terhadap konsentrasi sedimen di Tanjung Bayur lebih kecil daripada di lokasi-lokasi yang lain.
Keruntuhan Jembatan Gantung Kartanegara Tragedi dalam Proses Rancang Bangun Infrastruktur
Mangkoesoebroto, Sindur P.
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2012)
Publisher : Institut Teknologi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3246.395 KB)
Abstrak. Keruntuhan Jembatan Gantung Kartanegara â Tenggarong â Kalimantan Timur pada hari Sabtu 26 November 2011 sekira pukul 16:15 WITA telah banyak diulas. Pada makalah ini disampaikan suatu analisis keadaan jembatan menjelang keruntuhannya. Berdasarkan observasi lapangan, data primer dan sekunder, dibangun suatu hipotesa kegagalan yang realistis. Hipotesa tersebut diuji secara kuantitatif menggunakan solusi tertutup maupun metode elemen hingga. Pemodelan dilakukan dengan mempertimbangkan sifat nonlinier material dan geometri untuk perpindahan berhingga sesuai komponen struktur dan konfigurasi terpasang. Integrasi persamaan gerak dilakukan secara tahap-demi-tahap dan fenomena transien diantisipasi melalui step waktu yang cukup rapat. Kesimpulan adalah bahwa ada dua penyebab primer kegagalan jembatan secara berturutan sesuai tingkat keutamaannya yaitu keberadaan tower strap dan kegagalan pondasi blok angkur sisi Tenggarong. Kedua penyebab primer tersebut menunjukkan kelalaian pada tahapan perancangan dan pembangunan jembatan, dan telah menyebabkan tragedi yang dapat dihindarkan. Penyebab sekunder berupa tahanan rangka jembatan yang tidak direncanakan secara memadai menimbang keberadaan tower strap dan decambering rangka jembatan yang merupakan akibat dari salah satu atau kombinasi penyebab tersebut sebelumnya, juga telah menjadi penyebab keruntuhan jembatan.Abstract. The collapse of Kartanegara Suspension Bridge â Tenggarong â East Kalimantan on Saturday, November 26, 2011, at 16:15, was covered widely. The paper attempted to asses the condition of the bridge prior to the event. Based upon observation and primary as well as secondary data collected, a realistic hypothesis was developed. The hypothesis was exercised by means of closed form solution as well as the finite element method. A computer model was generated by considering both material and geometry nonlinearity for finite displacement based on the actual structural component and configuration. A nonlinear step-by-step direct integration of the equation of motion considering transient phenomena was carried out. The time step was maintained sufficiently fine. The onclusions pointed out that there were two primary factors responsible for the bridge collapse, i.e. by the order of severity, the existence of tower strap and the creep due to foundation failure of the anchor block on Tenggarong side. The flaws originated during design and construction and had caused an avoidable tragedy. The strength inadequacy of the stiffening girder in the presence of tower straps and the decambering of stiffening girder, which also caused the collapse, was the result of one of the factors, or combination thereof.
Degradasi Kekuatan Beton Akibat Intrusi Mikroorganisme
Ashad, Hanafi;
Nasution, Amrinsyah;
Imran, Iswandi;
Soegiri, Saptahari
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 3 (2006)
Publisher : Institut Teknologi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (277.324 KB)
Abstrak. Makalah ini merupakan hasil studi eksperimental perilaku degradasi kekuatan beton di bawah kondisi intrusif mikroorganisme. Media intrusi yang digunakan berupa air kelapa dengan proses fermentasi alamiah. Produksi dominan mikroorganisme dengan media ini adalah dari golongan jamur dan ragi. Mikroorganisme dapat berkembang di dalam beton karena tersedianya nutrisi berupa kapur bebas dari hasil sampingan proses reaksi. Mikroorganisme dalam aktivitasnya memproduksi asam sulfur (H2SO4) yang jika bereaksi dengan kalsium hidoksida (CaOH), dapat berakibat degradasi/penurunan kekuatan beton. Hasil penelitian menunjukkan beton mutu rendah lebih sensitif terhadap degradasi kekuatan akibat intrusi mikroorganisme. Degradasi kekuatan beton dalam interval waktu dua tahun dapat mencapai kehilangan kekuatan sampai 60% untuk fcâ = 25 MPa, 50% untuk fcâ = 40 MPa, dan sampai 33% untuk fcâ = 60 MPa. Abstract. This paper presents the experimental study on concrete strength degradation under intrusive of microorganism. The intrusion media of coconut water with natural fermentation process produces microorganism with dominant elements are aspergillus niger and sacchromycode ludwigi. The microorganism may be well spread in concrete due to nutrition such as free lime from reaction process. The microorganism in its present in concrete produces sulfuric acid (H2SO4) and its reaction with calsium hydroxide (CaOH) causes strength reduction in concrete. Experimental result shows that for concrete of minimum strength, its strength degradation is more sensitive due to intrusion microorganism. The degradation in strength concrete may be of range 60% for concrete strength fcâ = 25 MPa, 50% for fcâ = 40 MPa, and 33% for fcâ = 60 MPa.
Pola Pergerakan dan Dekonsentrasi Pekerjaan di Kawasan Metropolitan: Studi Kasus Pekerja Industri Cikarang, Bekasi
Permatasari, Putri Sugih;
Hudalah, Delik
Jurnal Teknik Sipil Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (294.251 KB)
Abstrak. Tumbuh dan berkembangnya kawasan industri di wilayah pinggiran metropolitan Jabodetabek berimplikasi pada peningkatan jumlah pekerja yang cukup besar. Mereka melakukan pergerakan harian dari tempat tinggal menuju lokasi pekerjaan secara kontinu. Kecenderungan pergerakan bekerja yang terjadi selama ini merupakan pergerakan yang terkonsentrasi menuju ke kota inti Jakarta. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan pola pergerakaran harian pekerja industri di wilayah pinggiran metropolitan Jabodetabek, yakni kawasan-kawasan industri di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Hasil studi ini menunjukkan bahwa pergerakan harian pekerja-pekerja tidak hanya berasal dari sekitar kawasan industri di Cikarang, tetapi juga berasal dari kota Inti Jakarta dan wilayah pinggiran metropolitan lainnya. Orientasi pergerakan bekerja tidak lagi hanya menuju kota inti, tetapi mulai bergeser ke pusat-pusat pekerjaan baru di wilayah pinggiran. Hal ini menunjukkan indikasi dekonsentrasi pekerjaan telah terjadi di Cikarang, khususnya di sektor industri pengolahan. Karakteristik demografis dan sosial ekonomi turut menjadi penentu dalam menjelaskan pola pergerakan harian pekerja industri di kawasan-kawasan industri Cikarang.Abstract. The growth of industrial estate in the suburbs of Jakarta Metropolitan Area (Jabodetabek) has attracted a large number of workers, increasing commuting from the city to the suburbs. Using the case study of Cikarang, Bekasi, our analysis reveals that the worker commute not just from the surrounding suburb but also from the metropolitan core of Jakarta and other suburbs outside Bekasi. There has been a shift of commuting pattern between the city and the suburbs indicating thatthe metropolitan area begins to experience industrial employment deconcentration, at least toward the eastern suburb of Cikarang. A number of demographic and socio-economic characteristics has been related to this new commuting pattern.
Analisis Metoda AASHTOâ93 dalam Disain Tebal Lapisan Tambahan pada Struktur Perkerasan Lentur yang Dimodelkan Hanya Berdasarkan Lapisan Campuran Beraspal
Kosasih, Djunaedi
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 3 (2007)
Publisher : Institut Teknologi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (172.97 KB)
Abstrak. Penerapan metoda analitis dalam disain struktur perkerasan lentur di Indonesia masih belum dibakukan. Sementara itu, metoda AASHTOâ93, yang edisi sebelumnya menjadi referensi utama dari SNIâ98 mengenai Metoda Analisis Komponen, telah membakukan alternatif prosedur disain tebal lapisan tambahan secara analitis berdasarkan modulus perkerasan yang dihasilkan dari proses back calculation terhadap data cekung lendutan. Salah satu ketentuan yang penting dalam prosedur disain ini adalah ketentuan tentang pemodelan struktur sistem 2-lapisan yang digunakan. Lapisan pertama adalah lapisan perkerasan yang merupakan gabungan dari semua lapisan campuran beraspal dan lapisan agregat; dan, lapisan perkerasan tersebut bertumpu pada tanah dasar sebagai lapisan kedua. Metoda AASHTOâ93 menganggap nilai Poisson ratio yang sama untuk kedua lapisan, yaitu 0.50. Makalah ini menganalisis pengaruh dari variasi Poisson ratio pada modulus perkerasan dan pada disain tebal lapisan tambahan yang dihasilkan, dan juga menganalisis alternatif model sistem 2-lapisan yang memodelkan hanya lapisan campuran beraspal sebagai lapisan perkerasan yang bertumpu pada gabungan antara lapisan agregat dan tanah dasar sebagai lapisan kedua.Abstract. The application of an analytical overlay thickness design method for flexible pavement structures in Indonesia has not been issued as standard yet. Nonetheless, the AASHTOâ93 method of which its previous edition was adopted as the main reference for the SNIâ98 on Metoda Analisis Komponen has included an alternative overlay design procedure based on analytical principles by using pavement moduli resulting from back calculation process on deflection data. One important element of this design procedure is to modelling a 2-layered system structure. The first layer is to represent all pavement layers above the subgrade; and, the second layer is to represent the subgrade itself. The AASHTOâ93 method assumes Poisson ratio of 0.50 for both layers. This paper analyses the effect of varying Poisson ratio on the resulting back calculated pavement moduli and on the overlay thickness design, and it also analyses an alternative 2-layered system model based only on asphalt layers as the first layer on top of granular layers and the subgrade as the second layer.
Evaluasi Retak Struktural Gedung
Kurnianto, Doddy Herman
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (527.608 KB)
Abstrak. Gedung bengkel terminal telah mengalami kerusakan yang cukup parah dalam kurun waktu yang relatif singkat. Retak terjadi pada hampir di keseluruhan dinding gedung. Tipikal retak pada dinding gedung diindikasikan telah terjadi pergerakan pada sistem struktur gedung. Kerusakan akan semakin parah bila terus dibiarkan. Kerusakan yang terjadi dapat berpengaruh pada kinerja gedung bengkel itu sendiri. Penelitian ditujukan untuk mengidentifikasi kerusakan dan ditentukan langkah perbaikan. Metode Direct Analysis Method (DAM) AISC-2010 dengan LRFD dan SNI 03-2847-2002 digunakan sebagai acuan evaluasi kinerja struktur gedung terpasang. Metoda analisis retak panel dinding digunakan dengan pendekatan teori tegangan kontak bidang. Metode pemeliharaan gedung dengan teknik restoration, retrofitting dan strengthening menjadi solusi alternatif pemeliharaan gedung. Konfigurasi sistem struktur dengan banyak bukaan menjadi penyebab terjadinya beban terkonsentrasi. Ketidakcukupan kapasitas komponen struktur baja maupun komponen struktur beton menjadi titik lemah yang memicu terjadinya deformasi akibat beban terkonsentrasi.Abstract. Terminal building workshoph as suffered severe damage in a relatively short period of time. Cracks occurred in almost the entire wall of the building. Typicalcracks in building walls indicated there has been a movement in the building structure system. Damage will get worse if left unchecked. The damage can affect the performance of the service station building it self. The research aimed to identify the damage and determined corrective measures. Direct Analysis Method (DAM) AISC-LRFD 2010 with SNI03-2847-2002 and used as a reference forthe performance evaluation of the building structure is attached. The method of analysis used cracked wall panel with contact stress field theory approach. Building maintenance with restoration techniques, retrofitting and strengthening a building maintenance alternative solutions. Structure system configuration with many openings into the cause of the concentrated load. Insufficiency capacity of steel structural components and concrete structural components become weak points that lead to deformation due toa concentrated load.
Faktor-Faktor Kritis dalam Sistem Manajemen Mutu (SMM) untuk Optimasi Profitabilitas dan Daya Saing Perusahaan Jasa Konstruksi di Indonesia
Asa, M. Fanshurullah;
Abidin, Ismeth S.;
Latief, Yusuf
Jurnal Teknik Sipil Vol 15, No 3 (2008)
Publisher : Institut Teknologi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (237.771 KB)
Abstrak. Di tengah banyaknya tuntutan persaingan akan bisnis dengan menjual mutu peningkatan mutu, perusahan jasa finansial tentunya tidak terlepas dalam pelaksanaan dan pengembangan mutu produk dan jasa pada pelanggan. Sistem Manajemen Mutu Total Quality Management (TQM) telah dibuktikan sebagai teknik manajamen mutu terbaik yang pernah diaplikasikan. Studi empiris telah menyimpulkan bahwa pengaplikasian TQM dapat memberikan efek yang signifikan terhadap hasil dan dampak pada bisnis. Seiring keinginan industri agar para pemborong (subcontractors) bersertifikat, dan kemungkinan bahwa hal ini adalah prasyarat tender baru bagi perusahaan yang melayani publik, pesan yang disampaikan industri sangat jelas, yaitu apakah perusahaan mengadopsi ISO 9001:2000 dan menjadi kompetitif (mampu bersaing), atau mengabaikannya dan menjadikan hal tersebut menjadi resikonya sendiri. Namun demikian, dibalik kesuksesan banyaknya perusahaan dan negara yang mengadopsi Sistem Manajemen Mutu, ada pertanyaan yang mendasar, sejauh mana perusahaan yang sudah bersusah payah mengikuti standar internasional itu memang berhasil meningkatkan kinerja perusahaannya. Penelitian ini membuktikan secara empiris dan statistik korelasi penerapan profitabilitas dan daya saing dengan faktor-faktor kritis atau Critical Success Factor (CSF) Sistem Manajemen Mutu. Abstract. In the middle of the emulation business competitiveness demand by selling quality development, financial company services is of course not escape in execution and development of product quality and service to the customer. Total Quality Management System (TQM) have been proved as the best technique of quality management which have applicated. Empirical study have concluded that application of TQM can give effect which is impact and result significantly to business. Along desire of industry so that all developer (subcontractors) have certificate, and possibility that this matter is prerequisite of new tender to public service company, The message by industry is very clear, do the company adopt ISO 9001:2000 and become competitive or disregarding it and become its own risk. But that way, at the opposite of successfulness the number of state and company which adopting Quality Management System, there is elementary question, how far company which have strained after follow that international standard, that is true succeed to improve its company performance. This research prove empirically and statistic correlation applying of competitiveness and profitability with Critical Success Factors (CSF) of Quality Management System.
Analisis Rasio Luas Daerah Tangkapan Air (Catchment Area) dan Areal Budidaya Pertanian (Cultivated Area) dalam Desain Model Run Off Management Integrated Farming di Lahan Kering
Bafdal, Nurpilihan;
NP, Sophia Dwiratna NP;
Amaru, Kharistya
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 3 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (728.85 KB)
Abstrak. Salah satu kendala lahan pertanian lahan kering adalah kurangnya ketersediaan air untuk tanaman pada musim kemarau. Pada area pertanian lahan miring, potensi run off (air limpasan) masih jarang dimanfaatkan sebagai sumber air irigasi. Air limpasan ini dapat ditampung dan dimanfaatkan sebagai sebagai air irigasi di musim kemarau. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis rasio luas daerah tangkapan air (catchment area) dan daerah budidaya tanaman (cultivated area) pada sistem pengelolaan run off di lahan kering. Penelitian dilaksanakan dengan metode survey dan deskriptif analitik melalui pengamatan kondisi lapangan, pemetaan lokasi serta analisis potensi runoff. Lokasi penelitian adalah area lahan kering di Jatinangor. Hasil analisis runoff secara teoritis dengan metode Rasional menunjukkan bahwa jumlah kumulatif runoff dalam setahun sebesar 1160,05 m3, menunjukkan bahwa limpasan permukaan berpotensi sebagai alternatif sumber air irigasi di lahan kering. Analisis rasio daerah tangkapan dan daerah budidaya menunjukkan nilai C : CA sebesar 14,8, berarti bahwa untuk memenuhi kebutuhan air tanaman jagung pada lahan seluas 1000 m2 selama 3 kali musim tanam dalam setahun dibutuhkan daerah tangkapan air sebesar 14800 m2.Abstract. One obstacle dryland agricultural land is the lack of availability of water for crops in the dry season. On sloping land agricultural areas, the potential for runoff (runoff) is rarely used as a source of irrigation water. Water runoff can be collected and used as a irrigation in the dry season. The purpose of this study to analyze the ratio of catchment and cultivable area of the run-off management system in dry land. The research was conducted by survey method and descriptive analytic by observation field conditions, mapping the location and analysis of potential runoff. The location of research is an area of dry land in Jatinangor. The results of the analysis of runoff theoretically with rational method showed that the cumulative runoff in a year amounted to 1160.05 m3, indicating that the surface runoff is potentially as an alternative source of irrigation in dry land. Analysis of the ratio of catchment areas and cultivated areas show the value of the C: CA 14.8, meaning that in order to meet the water needs of the corn crop in the area of 1000 m2 for 3 seasons in a year needed catchment area of 14800 m2.