cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 08532982     EISSN : 25492659     DOI : 10.5614/jts
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap tiga bulan, yaitu April, Agustus dan Desember. Jurnal Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dengan membawa misi sebagai pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di Indonesia. Sebagai media nasional, Jurnal Teknik Sipil diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan akan sebuah media untuk menyebarluaskan informasi dan perkembangan terbaru bagi para peneliti dan praktisi Teknik Sipil di Indonesia. Dalam perkembangannya, Jurnal Teknik Sipil telah terakreditasi sebagai jurnal ilmiah nasional sejak tahun 1996 dan saat ini telah terakreditasi kembali (2012-2017). Dengan pencapaian ini maka Jurnal Teknik Sipil telah mengukuhkan diri sebagai media yang telah diakui kualitasnya. Hingga saat ini Jurnal Teknik Sipil tetap berusaha mempertahankan kualitasnya dengan menerbitkan hanya makalah-makalah terbaik dan hasil penelitian terbaru.
Arjuna Subject : -
Articles 964 Documents
Analisis Modulus Geser dan Pengaruhnya terhadap Kekakuan Panel Laminasi Kayu Samama (Antocephallus Macrophyllus) Cahyono, Tekat Dwi; Wahyudi, Imam; Priadi, Trisna; Febrianto, Fauzi; Ohorella, Syarif
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.381 KB)

Abstract

Abstrak. Modulus geser perlu dijadikan pertimbangan pada produkkayu, khususnya untuk desain yang memiliki rasio tinggi/panjang bentangnya besar.Penelitian ini mendesain 6 tipe panel laminasi kayu Samama (Antocephallus macrophyllus), menganalisis modulus geser dan pengaruhnya terhadap nilai kekakuan (MOEstatis) masing-masing panel laminasi. Hasilnya kemudian dibandingan dengan kekakuan hasil pengujian non destruktif (MOEd). Hasil penelitian menunjukkan bahwa modulus geser panel laminasi kayu Samama memberikan pengaruh sebesar 2 - 8% terhadap kekakuan kayu Samama, tergantung pada tipe laminasi dan panjang bentangnya. Sementara itu nilai pengujian non-destruktif memiliki nilai yang lebih besar 11 - 20% dibandingan dengan kekakuan panel laminasi kayu Samamayang telah terkoreksi oleh modulus geser. Abstract. Shear modulus need to be considered in designing wood product that has high ratio of height/length. This study designed 6 types of panel lamina made of Samama wood (Antocephallus macrophyllus). The shear modulus was measured and its effect on the stiffness (MOE static) was analyzed in comparison to those of non-destructive test (MOEd). The results showed that shear modulus affected the stiffness of the laminas by 2-8%;the value was determined by the type of lamination and the length of span. Meanwhile, non-destructive test showedthat the laminas had 11-20% of higher stiffness than those of laminas with shear modulus corrected-stiffness.
Model Refraksi-Difraksi Gelombang Air oleh Batimetri dengan Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi Hutahean, Syawaluddin
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 1 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.982 KB)

Abstract

Abstrak. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya mengenai model refraksi gelombang dengan menggunakan potensial aliran gelombang nonlinier yaitu Hutahaean (2007c) dan (2008c). Adapun pengembangan yang dilakukan adalah dengan mengerjakan persamaan muka air yang merupakan gabungan antara persamaan kontinuitas dan persamaan kekekalan energi, Hutahaean (2005) dan (2007a) serta dengan mengerjakan persamaan momentum terbatas, Hutahaean (2008a) dan (2008b). Perkembangan yang dihasilkan adalah bahwa terjadinya breaking ganda yang jelas pada model, tetapi masih diperlukan koefisien breaking sebagaimana halnya dengan model terdahulu.Abstract. This paper presents extended researches of earlier version about model of water wave refraction using nonlinier flow potential, Hutahaean (2007c) and (2008c). The extension is the using of surface water equation, which is superposition of continuity equation and energi conservation equation, and the working of limited momentum equation, Hutahaean (2008a) and (2008b). The improvement from the earlier version is that the model can show double breaking clearly, but the model still need a breaking coefficient as the earlier models need.
Artificial Neural Network Model for Prediction of Bearing Capacity of Driven Pile Maizir, Harnedi; Gofar, Nurly; Kassim, Khairul Anuar
Jurnal Teknik Sipil Vol 22, No 1 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.895 KB) | DOI: 10.5614/jts.2015.22.1.6

Abstract

Abstract. This paper presents the development of ANN model for prediction of axial capacity of a driven pile based on Pile Driving Analyzer (PDA) test data. As many as 300 sets of high quality test data from dynamic load test performed at several construction projects in Indonesia and Malaysia were selected for this study.Input considered in the modeling are pile characteristics (diameter, length as well as compression and tension capacity), pile set, and hammer characteristics (ram weight, drop height, and energy transferred).An ANN model (named: ANN-HM) was developed in this study using a computerized intelligent system for predicting the total pile capacity as well as shaft resistance and end bearing capacity for various pile and hammer characteristics. The results show that the ANN-HM serves as a reliable prediction tool to predict the resistance of the driven pile with coefficient of correlation (R) values close to 0.9 and mean squared error (MSE) less than 1% after 15,000 number of iteration process. Abstrak. Makalah ini menyajikan pengembangan model ANN untuk prediksi kapasitas daya dukung axial tiang pancang berdasarkan data uji Pile Driving Analyzer (PDA). Sebanyak 300 set data uji dari uji beban dinamis yang dilakukan pada beberapa proyek konstruksi di Indonesia dan Malaysia dipilih untuk penelitian ini. Variabel bebas yang digunakan adalah karakteristik tiang pancang (diameter, panjang serta kapasitas tekan dan tarik), set, dan karakteristik palu penumbuk tiang (berat palu, tinggi jatuh dan energi yang ditransfer). Model ANN (yang dinamakan: ANN-HM) dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan intelligent system dalam ANN untuk memprediksi daya dukung tiang total yang didistribusikan kepada tahanan ujung dan tahanan sisi untuk berbagai jenis tiang dan palu penumbuk tiang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ANN-HM dapat diandalkan untuk memprediksi daya dukung tiang pancang dengan koefisien korelasi (R) mendekati 0,9 dan rata-rata kesalahan kuadrat (MSE) kurang dari 1 % setelah 15.000 kali proses iterasi.
Determining The Critical Degree of Reservoir Lifetime for The Saguling Reservoir Based on The Sediment Inflow Simulation Bakhtiar, Bakhtiar; Hadihardaja, Joetata; Hadihardaja, Iwan K.
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 1 (2010)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. This study aims to find out the relationship between the critical degree of reservoir lifetime and sediment inflow. The critical degree of reservoir lifetime is defined as the ratio between the designated lifetime of the reservoir and its effective lifetime. The effective lifetime of a reservoir is affected by the amount of sediment flowing into the reservoir and trap efficiency. Soil and Water Assessment Tool (SWAT) version 2005 model was incorporated into this study to simulate hydrological processes taking place in the catchment. The reliability of of SWATmodel depends greatly on the data availability and some parameter adjustments. From the calibration and validation results on monthly data, the model is considerably of good performance. The  modeling resultsrevealed that the mean sediment yield is 235.86 ton/ha/year, and the mean sediment inflow into the reservoir is 5,102,000 tons per year which is equivalent to 3,836,090 m3 per year resulting in 43.66 years of the reservoir lifetime (21.66 years remaining) which corresponds to the critical degree of 2.29 The graph plotting the values of the sediment inflow and the critical degree of reservoir lifetime reveals a linear relationship. Abstrak. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari hubungan antara tingkat kekritisan umur waduk dengan inflow sedimen. Tingkat kekritisan umur waduk didefinisikan sebagai perbandingan antara umur rencana waduk dengan umur efektifnya. Umur efektif waduk dipengaruhi oleh jumlah sedimen yang masuk ke waduk serta efisiensi pengendapan sedimen. Model Soil and Water Assessment Tool (SWAT) versi 2005 digunakan dalam penelitian ini untuk mensimulasikan proses-proses hidrologi yang terjadi di daerah tangkapan. Keandalan model SWAT sangat bergantung pada ketersediaan data dan penyesuaian beberapa parameter. Dari hasil kalibrasi dan validasi terhadap data bulanan, kinerja model dinilai cukup baik. Hasil simulasi menunjukkan bahwa sediment yield rata-rata sebesar 235,86 ton/ha/tahun, serta inflow sedimen rata-rata yang masuk ke waduk sebesar 5.102.000 ton per tahun yang ekivalen dengan 3.836.090 m3 per tahun yang menghasilkan umur waduk sebesar 43,66 tahun (21,66 sisa umur waduk) yang bersesuaian dengan tingkat kekritisan 2,29. Grafik yang menghubungan nilai inflow sedimen dengan tingkat kekritisan umur waduk menunjukkan hubungan yang bersifat linear.
Model Simulasi Interaksi Gelombang dan Arus di Perairan Dangkal Sujantoko, Sujantoko; Natakusumah, Dantje Kardana
Jurnal Teknik Sipil Vol 10, No 3 (2003)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.041 KB)

Abstract

Abstrak. Persamaan mild-slope yang diturunkan Kirby (1986) dapat diterapkan untuk simulasi transformasi gelombang dari perairan dalam menuju pantai. Pada paper ini dikembangkan model Kirby dengan memperhatikan factor arus. Pengaruh arus pada transformasi gelombang tersebut diselesaikan dengan metode selisih hingga. Berdasarkan verifikasi model numerik dengan analitik menunjukkan bahwa perbedaan kecepatan rata-rata arus longhsore kurang dari 5%, artinya model numerik ini dapat mensimulasikan arus akibat induksi gelombang dengan baik. Verifikasi model gelombang dengan hasil penelitian Johnson (1952), Wiegel (1962) dan Wei (1998) menunjukkan adanya kemiripan, sedangkan perbedaan yang ada karena pada model mempertimbangkanfaktor arus.Abstract. Mild-slope equations have been derived by Kirby (1986) can be applied on simulation of wave transformation from deep water to coastal. This paper’s developed Kirby’s model with considering current factor. The effect of current on wave transformation have been modeled with finite difference methods. According to verification of numerical models and analytical model, the difference of mean longshore current velocity less than 5%, it means that this numerical model  provide good simulation of current caused by wave induction. Verification of wave model on Johnson (1952), Wiegel (1962) and Wei (1998) result similarity, but there’s still any difference thismodel considering current factor.Abstrak. Persamaan mild-slope yang diturunkan Kirby (1986) dapat diterapkan untuk simulasi transformasi gelombang dari perairan dalam menuju pantai. Pada paper ini dikembangkan model Kirby dengan memperhatikan factor arus. Pengaruh arus pada transformasi gelombang tersebut diselesaikan dengan metode selisih hingga.Berdasarkan verifikasi model numerik dengan analitik menunjukkan bahwa perbedaan kecepatan rata-rata aruslonghsore kurang dari 5%, artinya model numerik ini dapat mensimulasikan arus akibat induksi gelombangdengan baik. Verifikasi model gelombang dengan hasil penelitian Johnson (1952), Wiegel (1962) dan Wei(1998) menunjukkan adanya kemiripan, sedangkan perbedaan yang ada karena pada model mempertimbangkanfaktor arus. Abstract. Mild-slope equations have been derived by Kirby (1986) can be applied on simulation of wave transformation from deep water to coastal. This paper’s developed Kirby’s model with considering current factor. The effect of current on wave transformation have been modeled with finite difference methods. According to verification of numerical models and analytical model, the difference of mean longshore current velocity less than 5%, it means that this numerical model provide good simulation of current caused by wave induction. Verification of wave model on Johnson (1952), Wiegel (1962) and Wei (1998) result similarity, but there’s still any difference thismodel considering current factor.
Analisis Volume Sedimen yang Mengendap Setelah T-Tahun Waduk Beroperasi (Studi Kasus: Waduk Cirata) Tatipata, Welstien Herma; Soekarno, Indratmo; Sabar, Arwin; Legowo, Sri
Jurnal Teknik Sipil Vol 22, No 3 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.73 KB) | DOI: 10.5614/jts.2015.22.3.7

Abstract

Abstrak. Indonesia mempunyai dua musim dalam satu tahun yaitu musim hujan dan musim kemarau, Agar persediaan air dapat dimanfaatkan secara optimal baik di musim penghujan maupun di musim kemarau, dilakukan sistem pengoperasian waduk, Waduk dapat juga dimanfaatkan untuk pengairan, pembangkit tenaga listrik, pariwisata, pengendali sungai dan banjir, Dalam melestarikan waduk, masalah erosi dan sedimentasi yang akan memenuhinya, dikhawatirkan tidak akan mencapai umur waduk yang direncanakan.Penelitian dilakukan di Waduk Cirata yang berada pada dalam Wilayah Sungai Citarum, Provinsi Jawa Barat yang meliputi sebagian dari tiga wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Bandung, Purwakarta dan Cianjur. Metode pengumpulan data meliputi data Primer dan data sekunder yang dikumpulkan dari PT Pembangkitan Jawa Bali Badan Pengelola Waduk Cirata Cirata, Hasil Kesimpulan adalah dengan masuknya sedimentasi ke dalam waduk akan mengakibatkan pengendapan dan pendangkalan yang akan mempengaruhi kapasitas tampung waduk juga semakin lama waduk beroperasi, maka semakin banyak sedimen yang mengendap didalam waduk, perbandingan antara volume sedimen yang mengendap setelah 10 tahun dan setelah 200 tahun adalah 10215287,18 m3 dan 193953499,6 m3, setelah menganalisis volume sedimen yang mengendap setelah T-tahun pada waduk yang beroperasi maka akan dipikirkan rencana umur wadukselanjutnya.Abstract. Indonesia has two seasons of the year: the rainy season and the dry season, So that the water supply can be optimally used both in the rainy season and dry season, made the operating system of reservoirs. Reservoirs can also be used for irrigation, power generation, tourism, controllers rivers and floods, in preserving the reservoir, the problem of erosion and sedimentation will comply, it is feared will not reach the age of the planned reservoir. The study was conducted in Cirata located on the CRB, West Java Province that covers most of the three districts namely Regency Bandung, Purwakarta and Cianjur. Methods of data collection includes data Primary and secondary data collected from PT Generation Java Bali Cirata Cirata Basin Management Board, Results The conclusion is by the entry of sediment into the reservoir will result in sedimentation and silting that would affect the capacities of reservoirs also the longer the dam operates, the more sediment that settles in the reservoir, the ratio between the volume of sediment that settles after 10 years and after 200 years was 10215287,18 m3 and 193953499,6 m3, after analyzing the volume of sediment that settles after T years at the reservoir operating plan will be considered next dam age.
Pemodelan Fisik 2-D untuk Mengukur Tingkat Efektivitas Perforated Skirt Breakwater pada Kategori Gelombang Panjang Wurjanto, Andojo; Ajiwibowo, Harman; Zamzami, Rahmat
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 3 (2010)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1043.898 KB)

Abstract

Abstrak. Efektifitas pemecah gelombang dapat diukur dengan mengukur koefisien transmisi (KT). Semakin kecil koefisien transmisi maka semakin efektif pemecah gelombang ini. Pengujian model fisik dilakukan untuk mengetahui nilai koefisien transmisi dari Perforated Skirt Breakwater (PSB). Model PSB diuji dalam saluran gelombang 2-D di Laboratorium Gelombang Teknik Kelautan FTSL ITB, untuk mengetahui keefektifannya terhadap kategori gelombang panjang (periode prototipe, Tp = 7 detik). Penskalaan untuk model PSB menggunakan prinsip Keserupaan Froude dimana bilangan Froude model setara dengan bilangan Froude prototipe (Frm=Frp). Saluran gelombang dilengkapi dengan 5 sensor gelombang tipe tahanan listrik dan 8 saluran DAS (Data Acquisition System). Data tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T) diamati secara manual melalui pengamatan visual dan diperoleh melalui rekaman sensor gelombang (yang selanjutnya diproses menggunakan metode ”zero mean up-crossing”). Tinggi gelombang datang di depan PSB (Hi) dan tinggi gelombang transmisi di belakang PSB (Ht) diukur dan diproses untuk mendapatkan koefisien transmisi (KT). Selanjutnya, hubungan antara KT dan bilangan tak-berdimensi, kedalaman sirip / tinggi gelombang datang (S/Hi) dianalisis dan nilai koefisien transmisi (KT) untuk berbagai kondisi lingkungan diperoleh. Abstract. The effectiveness of a breakwater can be measured by quantifying the transmission coefficient (KT). The smaller the coefficient, more effective the performance of the breakwater. A physical modeling on the proposed breakwater was conducted to identify the coefficient of Perforated Skirt Breakwater (PSB). The PSB model was tested in 2-D wave flume at Ocean Wave Research Laboratory FTSL ITB, to obtain the effectiveness of PSB for long-period waves (prototype periods, Tp= 7 second). The scaling of PSB models applies the principle of Froude Similarity, where the Froude number in the model equals to the Froude number in prototype (Frm=Frp). The wave flume is equipped with 5 resistance-type wave probes and 8-channels of DAS (Data Acquisition System). Wave heights (H) and wave periods (T) data were observed both manually by visual observation and from wave probes record (processed later with method of “zero mean up-crossing” technique). The incoming  wave heights (Hi) and transmitted wave heights (Ht) - before and after PSB, respectively - were measured and processed to obtain the transmission coefficient (KT). The relationships between KT and non-dimensional variables (skirt draft / incident wave height, S/Hi) are analyzed and the calculated KT for varied environmental condition are obtained.
Faktor-faktor Keberhasilan Kritis Pengelolaan Teknologi Informasi pada Kontraktor di Indonesia Hikmawati, Hikmawati; Abduh, Muhamad
Jurnal Teknik Sipil Vol 11, No 4 (2004)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.165 KB)

Abstract

Abstrak. Industri konstruksi saat ini menghadapi banyak tantangan ketika memasuki era globalisasi. Salah satu tantangan pada industri konstruksi adalah persaingan yang semakin ketat dan dorongan untuk selalu dapatberadaptasi dengan perubahan Salah satu strategi yang telah lama dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses yang terjadi di dunia konstruksi, misalnya dengan mengadopsi teknologi informasi. Teknologi informasi saat ini menjadi salah satu primadona teknologi yang banyak diadopsi oleh hampir seluruh industri dan dipercayai dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses yang berlangsung serta meningkatkan kualitas produk pada industri-industri tersebut. Demikian pula halnya industri konstruksi meskipun masih lambat dalam mengadopsi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini. Beberapa perusahaan konstruksi, seperti kontraktor yang telah mulai mencoba untuk teknologi informasi (TI) ini, menghadapimasalah dengan tidak mendapatkan hasil yang optimal dari adopsi tersebut. Hal ini diakibatkan oleh lemahnya sistem pengelolaan TI itu sendiri, baik dari segi perencanaan, perancangan, implementasi, evaluasi dan pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor keberhasilan kritis dalam pengelolaan teknologi informasi khususnya pada kontraktor di Indonesia, yang meliputi strategi perencanaan, perancangan, implementasi, evaluasi dan pemeliharaan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode critical succes factormelalui survei berupa penyebaran kuesioner kepada 107 kontraktor yang tergabung dalam Asosiasi Kontraktor Indonesia. Hasil survei menunjukkan bahwa dari 47 faktor keberhasilan yang teridentifikasi terdapat 38 faktorkeberhasilan kritis yang dapat digunakan sebagai salah satu strategi kontraktor dalam mengelola teknologi informasi. Selain itu, faktor-faktor keberhasilan kritis tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai variabel untuk menilai kinerja kontraktor di Indonesia dalam mengelola teknologi informasi di perusahaannya. Abstract. Entering globalization era, contractors face many challenges, as the forces to continually adapt the changes in the very high competitive market increase. One of the strategies that is believed can answer the challenges is to improve the efficiency and effectiveness of the business processes by adopting information technologies (IT). The construction industry, like other industries, has entered the information age by using IT in a variety of ways. Yet many construction firms, that have adopted IT, faced many problems related to how to get the best of IT adoption into their business processes. IT is still used merely as supporting tools and there are many limitations to its current use in construction. It is believed that the problem lay on poor management of IT by contractors. This paper discusses a research that has been conducted to identify the critical  success factors in managing IT by Indonesian contractors. The success factors were developed based on important and necessary stages ofmanaging IT, i.e. planning, implementation, maintenance, and evaluation. The research used a self-administered questionnaire to collect opinions from 107 Indonesian contractors that are members of Indonesian Contractors Association (AKI) on the importance of each suggested factor in contributing to the successful IT management in contractors’ environment. By knowing those critical success factors, contactors can focus their efforts in managing IT to the most significant strategy to reap the benefit of IT in supporting their business process. On the other hand, the identified critical success factors can also be used as variables in evaluation of contractors’ performance in managing IT. Furthermore, the contractors can use this evaluation system to measure their performance to the others as a mean to improve their competitive advantages.
Model Optimasi Pola Tanam untuk Meningkatkan Keuntungan Hasil Pertanian dengan Program Linier (Studi Kasus Daerah Irigasi Rambut Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah) Septyana, Dina; Harlan, Dhemi; Winskayati, Winskayati
Jurnal Teknik Sipil Vol 23, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.166 KB) | DOI: 10.5614/jts.2016.23.2.7

Abstract

Abstrak. Daerah irigasi Rambut merupakan jaringan irigasi teknis yang berada di Kabupaten Tegal melayani areal seluas 7.634 Ha. Pola tanam yang diterapkan pada peraturan bupati Tegal tahun 2014/2015 yaitu padi/tebu-padi/palawija/tebu-tebu dengan awal tanam November I, namun karena kekurangan air realisasi tanam pada tahun 2014/2015 tidak sesuai dengan pola tanam yang direncanakan. Untuk memenuhi kebutuhan air di Daerah Irigasi Rambut, dilakukan optimasi dengan mengoptimalkan ketersediaan air yang ada termasuk suplesi yang berasal dari saluran suplesi Cacaban Rambut. Optimasi bertujuan agar dapat menyusun pola tanam yang tepat serta meningkatkan keuntungan hasil pertanian yang maksimal. Metode optimasi yang digunakan yaitu dengan menggunakan program linier melalui model matematis yang diselesaikan dengan metode simpleks. Skenario optimasi pola tanam terdiri dari 3 (tiga) skenario yaitu : (1) luas tanaman tebu 1500 Ha, (2) luas tanaman tebu 888 Ha dan (3) tanpa batasan luas tanaman tebu. Pada setiap skenario disimulasikan dengan 4 (empat) alternatif pola tanam dengan mengubah jadwal tanam yaitu November I, November II, Desember I dan Desember II. Berdasarkan hasil optimasi, keuntungan tertinggi pada masing-masing skenario hasil optimasi diberikan pada alternatif 1, awal tanam November I. Pola tanam hasil optimasi untuk skenario I dan II yaitu padi/palawija/tebu-palawija/tebu-palawija/tebu sedangkan untuk skenario III dengan pola tanam padi/palawija-palawija-palawija. Abstract. The 7634 Ha of Rambut irrigation scheme is technical irrigation network located in Tegal District. The cropping pattern applied to the regulation of Tegal regency in 2014/2015 was rice plant/ sugar cane-rice plant/ crops/sugar cane-sugar cane which beginning in November I, but due to water shortage, it wasn’t applied in 2014/2015. Therefore, optimization of existing available water including suppletion derived from Cacaban Rambut suppletion channels is needed to prepare appropriate cropping patterns and to increase benefit of agriculture outcome to the maximum. Optimization was done by using linear programming through mathematical model solved by simplex method. Cropping pattern optimization consists of three scenarios, which are: (1) the sugar cane area 1500 Ha, (2) the sugar cane area 888 Ha and (3) without limitation of sugar cane area. Every scenario is simulated by four cropping patterns alternative by changing planting schedules existing from November I, November II, December I and December II. Based on the results, the highest profits for each scenario is the alternative 1, start planting on November I. The cropping pattern obtained from optimization is rice plant/crops/sugar cane - crops/sugar cane - crops/sugar cane for scenario I and II, while for scenario III is rice plant/crops- crops - crops.
Deagregasi Hazard Kegempaan Provinsi Sumatera Barat Delfebriyadi, Delfebriyadi
Jurnal Teknik Sipil Vol 18, No 3 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1820.447 KB)

Abstract

Abstrak. Suatu studi analisis hazard kegempaan dilakukan berdasarkan kriteria desain yang disyaratkan dalam SNI 03-1726-2002, yaitu untuk umur bangunan 50 tahun dan nilai probabilitas terlampaui 10%. Deagregasi hazard dibutuhkan dalam analisis hazard kegempaan untuk menetapkan kendali jarak dan magnitude gempa dalam periode ulang tertentu. Informasi jarak dan magnitude ini merupakan bagian informasi pemilihan kriteria riwayat waktu dengan karakteristik yang mendekati kondisi yang diinginkan. Analisis tersebut dilakukan berdasarkan teori probabilitas total dengan menggunakan pemodelan sumber gempa 2-D. Hasil akhir yang diperoleh adalah peta deagregasi hazard untuk wilayah provinsi Sumatera Barat dengan periode ulang 500 tahun.Abstract. Seismic hazard analysis for any site is performed based on SNI 03-1726-2002 implementing spectral hazard for 10% probability of exceedance in design time period of 50 year. Hazard deaggregation is required in seismic hazard analysis in order to determine the controlling magnitudes and distances for particular return periods of earthquakes. The values of these magnitude and distance give the information about a criteria of certain engineering decisions on predicting acceleration time history. The analysis was performed using the total probability theorm with 2D seismic source model. The final result of this study are deaggregation hazard maps of province West Sumatera for return period of 500 years.

Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 32 No 1 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April Vol 31 No 3 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Desember Vol 31 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 31 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April Vol 30 No 3 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 3 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 27 No 3 (2020) Vol 27 No 2 (2020) Vol 27 No 1 (2020) Vol 27, No 1 (2020) Vol 26, No 3 (2019) Vol 26 No 3 (2019) Vol 26, No 2 (2019) Vol 26 No 2 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 26 No 1 (2019) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25 No 3 (2018) Vol 25, No 2 (2018) Vol 25 No 2 (2018) Vol 25 No 1 (2018) Vol 25, No 1 (2018) Vol 24, No 3 (2017) Vol 24 No 3 (2017) Vol 24 No 2 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24, No 1 (2017) Vol 24 No 1 (2017) Vol 23 No 3 (2016) Vol 23, No 3 (2016) Vol 23 No 2 (2016) Vol 23, No 2 (2016) Vol 23 No 1 (2016) Vol 23, No 1 (2016) Vol 22, No 3 (2015) Vol 22 No 3 (2015) Vol 22 No 2 (2015) Vol 22, No 2 (2015) Vol 22, No 1 (2015) Vol 22 No 1 (2015) Vol 21, No 3 (2014) Vol 21 No 3 (2014) Vol 21 No 2 (2014) Vol 21, No 2 (2014) Vol 21, No 1 (2014) Vol 21 No 1 (2014) Vol 20 No 3 (2013) Vol 20, No 3 (2013) Vol 20, No 2 (2013) Vol 20 No 2 (2013) Vol 20, No 1 (2013) Vol 20 No 1 (2013) Vol 19 No 3 (2012) Vol 19, No 3 (2012) Vol 19 No 2 (2012) Vol 19, No 2 (2012) Vol 19, No 1 (2012) Vol 19 No 1 (2012) Vol 18, No 3 (2011) Vol 18 No 3 (2011) Vol 18, No 2 (2011) Vol 18 No 2 (2011) Vol 18 No 1 (2011) Vol 18, No 1 (2011) Vol 17 No 3 (2010) Vol 17, No 3 (2010) Vol 17, No 2 (2010) Vol 17 No 2 (2010) Vol 17 No 1 (2010) Vol 17, No 1 (2010) Vol 16 No 3 (2009) Vol 16, No 3 (2009) Vol 16, No 2 (2009) Vol 16 No 2 (2009) Vol 16 No 1 (2009) Vol 16, No 1 (2009) Vol 15, No 3 (2008) Vol 15 No 3 (2008) Vol 15 No 2 (2008) Vol 15, No 2 (2008) Vol 15, No 1 (2008) Vol 15 No 1 (2008) Vol 14 No 4 (2007) Vol 14, No 4 (2007) Vol 14 No 3 (2007) Vol 14, No 3 (2007) Vol 14 No 2 (2007) Vol 14, No 2 (2007) Vol 14, No 1 (2007) Vol 14 No 1 (2007) Vol 13 No 4 (2006) Vol 13, No 4 (2006) Vol 13, No 3 (2006) Vol 13 No 3 (2006) Vol 13 No 2 (2006) Vol 13, No 2 (2006) Vol 13, No 1 (2006) Vol 13 No 1 (2006) Vol 12, No 4 (2005) Vol 12 No 4 (2005) Vol 12 No 3 (2005) Vol 12, No 3 (2005) Vol 12 No 2 (2005) Vol 12, No 2 (2005) Vol 12 No 1 (2005) Vol 12, No 1 (2005) Vol 11 No 4 (2004) Vol 11, No 4 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11 No 3 (2004) Vol 11, No 2 (2004) Vol 11 No 2 (2004) Vol 11 No 1 (2004) Vol 11, No 1 (2004) Vol 10, No 4 (2003) Vol 10 No 4 (2003) Vol 10 No 3 (2003) Vol 10, No 3 (2003) Vol 10, No 2 (2003) Vol 10 No 2 (2003) Vol 10, No 1 (2003) Vol 10 No 1 (2003) More Issue