cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 08532982     EISSN : 25492659     DOI : 10.5614/jts
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap tiga bulan, yaitu April, Agustus dan Desember. Jurnal Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dengan membawa misi sebagai pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di Indonesia. Sebagai media nasional, Jurnal Teknik Sipil diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan akan sebuah media untuk menyebarluaskan informasi dan perkembangan terbaru bagi para peneliti dan praktisi Teknik Sipil di Indonesia. Dalam perkembangannya, Jurnal Teknik Sipil telah terakreditasi sebagai jurnal ilmiah nasional sejak tahun 1996 dan saat ini telah terakreditasi kembali (2012-2017). Dengan pencapaian ini maka Jurnal Teknik Sipil telah mengukuhkan diri sebagai media yang telah diakui kualitasnya. Hingga saat ini Jurnal Teknik Sipil tetap berusaha mempertahankan kualitasnya dengan menerbitkan hanya makalah-makalah terbaik dan hasil penelitian terbaru.
Arjuna Subject : -
Articles 964 Documents
Audit Keselamatan Infrastruktur Jalan (Studi Kasus Jalan Nasional KM 78-KM 79 Jalur Pantura Jawa, Kabupaten Batang) Mulyono, Agus Taufik; Kushari, Berlian; Gunawan, Hendra Edi
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 3 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.252 KB)

Abstract

Abstrak. Jalan nasional KM 78-KM79 jalur Pantura Jawa, di Desa Jrakah Payung, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, merupakan lokasi rawan kecelakaan dengan rata-rata 12 kejadian kecelakaan per tahun. Tujuan makalah ini adalah memaparkan hasil Audit Keselamatan Infrastruktur Jalan secara kuantitatif dan kualitatif berdasarkan hasil ukur defisiensi keselamatan di lapangan agar menjadi model evaluasi bagi auditor jalan. Data analisis yang digunakan adalah hasil ukur dan pengamatan defisiensi keselamatan infrastruktur jalan di lokasi penelitian serta data anatomi kecelakaan yang dikeluarkan oleh kantor Polda Jateng. Hasil audit dihitung dengan indikator nilai resiko penanganan defisiensi Hasil audit keselamatan jalan menunjukkan bahwa beberapa bagian fasilitas jalan berada dalam kategori “bahaya” dan atau “sangat berbahaya”, yang harus segera diperbaiki untuk memperkecil potensi terjadinya kecelakaan, yaitu: (1) aspek geometrik yang meliputi jarak pandang menyiap, posisi elevasi bahu jalan terhadap elevasi tepi perkerasan, radius tikungan; (2) aspek perkerasan yang meliputi kerusakan berupa alur bekas roda kendaraan; (3) aspek harmonisasi yang meliputi rambu batas kecepatan di tikungan, lampu penerangan jalan, dan sinyal sebelum masuk tikungan. Abstract. The KM 78-KM 79 of national road in the Northern Coast Line of Java Island, precisely in Jrakah Payung Village, Subah Subdistric, Batang Regency, is categorized as black spot area with an average of 12 accident occurrences per year. This paper is aimed to present the result of road infrastructure safety audit quantitatively and qualitatively based on the result of safety deficiency assessment in the field thus it can be an evaluation model for road auditor. Data used in this study includes assessment and observation result toward road infrastructure safety deficiency as well as anatomy of driving accident issued by Police Office at Central Java. The result of audit is calculated using the risk value indicator of deficiency management. The result of road afety audit indicates that several road facilities are categorized as “dangerous” and/or “very dangerous” which shall be improved to reduce traffic accident potential. The improvement may includes (1)  geometric aspects, including sight distance to overtake, position of road shoulder elevation toward pavement edge elevation, curve radius; (2) pavement aspects, including rutting; and (3) harmonization aspects, including speed limit sign in the road curve, road lighting, and the signal before road curve.
Split Ring Connection of Coconut and Bangkirai Lumber Awaludin, Ali
Jurnal Teknik Sipil Vol 10, No 2 (2003)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.202 KB)

Abstract

Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan mengenai kuat tarik sambungan komposit Glugu-Bangkirai yang dilakukan oleh Awaludin & Triwiyono (2003). Hal baru yang dilakukan pada penelitian ini adalah penggunaan cincin belah sebagai alat sambung, sedangkan pada penelitian sebelumnya (Awaludin & Triwiyono, 2003), alat sambung yang digunakan adalah dua baut 15.6 mm (5/8 inchi). Selain kuat tarik sambungan hasil pengujian, kuat tarik sambungan juga dianalisis dengan persamaan dari Euro Code 5 dan Awaludin & Triwiyono (2002). Diameter dan panjang cicin belah yang dipergunakan berturut-turut adalah 40 mm dan 30 mm, sedangkan diameter baut pengaku adalah 12.5 mm (½ inchi). Pada setiap sambungan terdapat dua cincin belah sebagai alat sambungnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kuat tarik sambungan dengan alat sambung cincin belah lebih tinggi 30% dari pada kuat tarik sambungan dengan alat sambung baut. Sesaran pada sambungan dengan alat sambung cincin belah lebih kecil yaitu 67% dari pada sesaran sambungan dengan alat sambung baut. Kuat tarik ultimit sambungan hasil pengujian tersebar disekitar kuat tarik ultimit dari Euro Code 5 dan Awaludin & Triwiyono(2002).Abstract. This research was a further research on tensile load of three-member connection of Coconut and Bangkirai lumber (Awaludin & Triwiyono, 2003). The new thing done in this experiment is the use of split ring as the connector of the connection. In the previous research (Awaludin & Triwiyono, 2003), two bolts of 15.6 mm were used as the connectors in each connection. Besides the result from experiment, the ultimate tensile load of split ring connection was also analyzed with equations from Euro Code 5 and Awaludin & Triwiyono (2002). The dimension of split-ring connector was 40 mm in diameter, 30 mm in length, and bolt of 12.5 mm was used to tight the connection. Two split ring connectors were placed in every connection. The result shows that the ultimate tensile load of split-ring connection was thirty percent higher than the bolted connection. The displacement of split ring connection was only 67% of the displacement of bolted connection. The ultimate tensile load of experiment was scattered closely to the result of Euro Code 5 and Awaludin & Triwiyono (2002).
Perilaku Histeretik Subassemblage Balok-Kolom Interior Prategang Parsial Reactive Powder Concrete dalam Pemodelan Finite Element Nurjannah, Siti Aisyah; Budiono, Bambang; Imran, Iswandi; Sugiri, Saptahari
Jurnal Teknik Sipil Vol 22, No 3 (2015)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.15 KB) | DOI: 10.5614/jts.2015.22.3.2

Abstract

Abstrak. Penelitian mengenai beton di beberapa negara telah menghasilkan suatu jenis beton Ultra High Performance Concrete (UHPC) yang memiliki kekuatan, daktilitas, modulus elastisitas, dan durabilitas tinggi, yang disebut Reactive Powder Concrete (RPC). Penelitian struktur yang menggunakan material RPC di berbagai negara telah memperlihatkan kinerja yang lebih baik daripada struktur yang terbuat dari Normal Concrete (NC) ataupun High Performance Concrete (HPC) dalam menahan beban baik monotonik maupun siklik. Hasil penelitian struktur bermaterial RPC yang menahan beban siklik memperlihatkan bahwa perilaku histeretik struktur cukup baik. Dalam penelitian ini, dilakukan penelitian material RPC dan pemodelan struktur dengan metode finite element non-linier (MFE-NL). Hasil pengujian material merupakan bagian dari input pemodelan struktur subassemblage balok-kolom interior prategang parsial (S-RPC) dengan MFE-NL Sebagai pembanding, terdapat model subassemblage balokkolom interior prategang parsial yang menggunakan material NC (S-NC). Untuk menganalisis perilaku histeretik model, terdapat beberapa model S-RPC dan S-NC dengan variasi nilai Partial Prestressed Ratio (PPR). Analisis hasil pemodelan memperlihatkan keunggulan kinerja dan perilaku histeretik semua model S-RPC dibandingkan dengan model S-NC dalam hal daktilitas, disipasi energi, kekakuan, dan kekuatan. Dari hasil pemodelan, terdapat nilai PPR optimum untuk model S-RPC yang berkisar antara 21,39% sampai dengan 37,34%. Sedangkan, nilai PPR optimum untuk model S-NC adalah 34,15%.Abstract. Research on concrete in some countries has produced a concrete type of Ultra High Performance Concrete (UHPC) which has the strength, ductility, modulus of elasticity, and high durability, namely Reactive Powder Concrete (RPC). Research on structural engineering using RPC material in various countries have shown better performance than structures made of Normal Concrete (NC) or High Performance Concrete (HPC) in resisting both monotonic and cyclic loads. Research showed that structures using RPC that resisted cyclic loading had an appropriate hysteretic performance. In this study, research was conducted using RPC material and structure modeling with non-linear finite element method (NL-FEM). The material test results were used as parts of the input of the interior partial prestressed beam-column subassemblage structures (S-RPC) modelled using the NL-FEM. As a comparison, there were models of interior partial prestressed beam-column subassemblage used NC materials (S-NC). To analyze the hysteretic behavior of the models, there were variations of Partial Prestressed Ratio (PPR) values of S-RPC and S-NC models. Analysis of modeling results showed superior performance and better hysteretic behavior of all S-RPC models compared with the S-NC models in terms of ductility, energy dissipation, stiffness, and strength. From the modeling results, there were optimum PPR values of the S-RPC models which ranged between 21.39% and 37.34%. Meanwhile, the optimum PPR value of S-NC model was 34.15%.
Pengaruh Pengawetan Kayu Terhadap Kecepatan Gelombang Ultrasonik dan Sifat Mekanis Lentur serta Tekan Sejajar Serat Kayu Acacia Mangium Willd Karlinasari, Lina; Rahmawati, Maya; Mardikanto, TR.
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 3 (2010)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.711 KB)

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan pengawetan kayu terhadap kecepatan gelombang ultrasonik, sifat mekanis lentur kayu, dan kekuatan tekan sejajar serat kayu. Kayu yang digunakan adalah jenis Acacia mangium yang diketahui mulai banyak digunakan karena kekuatannya yang yang cukup baik (kelas kuat II-III) tetapi memiliki keawetan alami yang cukup rendah (kelas awet II-III). Bahan pengawet yang digunakan adalah CCB (chrome, copper, boron) dengan konsentrasi 4%, 7%, 10% dan metode yang diapikasikan adalah rendaman dingin dan vakum tekan. Hasil penelitian menujukkan bahwa metode vakum tekan berpengaruh secara nyata menurunkan nilai kecepatan gelombang ultrasonik, kekuatan lentur, dan tekan sejajar serat kayu tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap nilai modulus elastisitas kayu. Konsentrasi bahan pengawet berpengaruh secara nyata terhadap nilai retensi dan penetrasi bahan pengawet tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kecepatan gelombang ultrasonik dan sifat mekanis di atas. Kecepatan gelombang ultrasonik melalui nilai MOE dinamis yang diperoleh memiliki koefisien korelasi yang baik untuk menduga nilai modulus elastisitas statis dan kekuatan kayu.Abstract. This paper presents the results of a study that investigated the effect of preservation treatment on ultrasonic velocity, bending strength and compressive strength parallel to grain. Acacia mangium wood which has moderate strength and low-moderate natural durability were used in this study. Retention and penetration of preservative compound on wood as well as ultrasonic velocity and mechanical properties were determined as impact of using three concentrations of waterborne preservatives CCB (chrome, copper, boron) and two preservation methods (cold-dipping and pressure-vacuum). The result showed that pressure-vacuum method significantly reduced ultrasonic velocity, bending strength and compressive strength parallel to grain of wood, but no significance influence on modulus of elasticity (MOE). Meanwhile, concentrations of preservative compounds were no significance effect on those properties except on retention and penetration. Ultrasonic velocity through dynamic MOE had close correlation to predict static MOE and wood strength.
Perbandingan Pemodelan Hujan-Limpasan antara Artificial Neural Network (ANN) dan NRECA Adidarma, Wanny K; Hadihardaja, Iwan Kridasantausa; Legowo, Sri
Jurnal Teknik Sipil Vol 11, No 3 (2004)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.993 KB)

Abstract

Abstrak. Analisa ketersediaan air memerlukan data debit yang relatif cukup panjang dan kontinyu. Jika data debit yang tersedia tidak cukup panjang dan kontinyu maka diperlukan model hubungan hujan-limpasan. Salah satu model yang tersedia, dimana parameter-parameter yang membentuk suatu persamaan yang memiliki arti fisik yang mengilustrasikan air permukaan dan air tanah pada suatu sungai dikenal dengan NRECA (Non Recorded Catchment Area). Pemodelan yang lain, diantaranya adalah Artificial Neural Network (ANN) yang merupakan elemen-elemen yang saling berhubungan dengan simpul-simpul dan dianalogikan sebagai neuron. Neural network memiliki lapisan input dan output yang saling berhubungan dan akan memiliki pola arsitektur berbeda-beda tergantung dari kendala dalam suatu permasalahan. Data hujan bulanan merupakan input sedangkan data debit bulanan merupakan variabel output. Perbedaan hasil simulasi debit bulanan yang dihasilkan dengan model ANN atau Nreca dan hasil debit pengamgatan akan ditentukan berdasarkan error mutlak rata-rata yang disebut KAR (Kesalahan Absolut Rata-rata). Studi kasus yang digunakan adalah data hujan bulanan dan debit di Cikapundung-Gandok selama kurun waktu 30 tahun.Untuk NRECA, semakin besar error yang diperoleh KAR, semakin besar deviasi debit yang terjadi. Dalam studi ini dapat disimpulkan bahwa secara umum NRECA memberikan hasil yang lebih baik kecuali untuk kondisi low flow.Abstract. The analysis of water availability needs continuous and long discharge data. If the data is not long and continuous thus the rainfall-runoff model is needed. One of the available models, where parameters forming equation which have physical meaning illustrate ground water and surface runoff in the river, is NRECA (Non Recorded Catchments Area). Another model, an artificial neural network (ANN) is a computing system made up of a highly interconnected set of simple information processing elements, analogous to a neuron, called units. A neural network has an input layer, a hidden layer and an output layer. Each layer is made up of several nodes, and layers are interconnected by sets of correlation weights. The pattern of connectivity and the number of processing units in each layer may vary within some constraints. The input used is monthly rainfall whereas the output is monthly discharge. The difference between simulated discharge produced by ANN or NRECA and observed discharge is determined by mean absolute error, namely KAR (Kesalahan Absolut Rata-rata). For case study, 30 year monthly rainfall and discharge at Cikapundung-Gandok are used. For NRECA, the more error on KAR, the more deviation of discharge will be, particularly which is under average for dependable discharge as well as mean annual minimum discharge. It is concluded that in general NRECA is better but especially for low flow ANN model is leading.
Studi Eksperimental tentang Pengaruh Dinding Bata Merah Terhadap Ketahanan Lateral Struktur Beton Bertulang Tanjung, Jafril; Maidiawati, Maidiawati
Jurnal Teknik Sipil Vol 23, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1146.152 KB) | DOI: 10.5614/jts.2016.23.2.2

Abstract

Abstrak. Bata merah umum digunakan sebagai dinding pada struktur bangunan beton bertulang di negara berkembang dan rawan bencana gempa bumi seperti Indonesia. Dalam proses prencanaan, dinding bata merah biasanya diperlakukan sebagai komponen non-struktur, dimana interkasi antara dinding dan struktur beton bertulang diabaikan. Fakta hasil observasi lapangan pasca bencana gempa bumi Sumatera Barat menunjukkan bahwa dinding bata merah dapat membantu mengurangi kerentanan struktur beton bertulang yang dikenai beban lateral. Dalam makalah ini, hasil serangkaian pengujian laboratorium struktur portal beton bertulang akan dibahas untuk menentukan pengaruh dinding bata merah terhadap ketahanan lateral struktur beton bertulang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa dinding bata mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketahanan lateral struktur beton bertulang. Peningkatan ketahanan lateral juga diperoleh dengan penggunaan ukuran bata merah yang lebih besar dan penggunaan plesteran pada kedua sisi dinding.Abstract. Reinforced-Concrete (R/C) frame structures with unreinforced clay brick masonry (URM) infill walls are commonly used in developing countries with regions of high seismicity. The walls are usually treated as non-structural components, and their interaction with the bounding frames is often ignored in designing process. Field evidences after West Sumatera earthquake have shown that URM infill walls can help reduce the vulnerability of the R/C frame structures against lateral load. In the present paper, it is an attempt to highlight the series laboratory experimental results of the R/C frame structures with URM infill walls. Results of the experimental studies which have indicated URM infill walls can have a significant influence on the lateral resistance of the R/C frame structures. Increasing the lateral resistance is also observed on the R/C frame structures uses larger size of the clay brick masonry and uses mortar on the infill walls’ surfaces.
Perilaku Deformasi Pemecah Gelombang Kantong Pasir Tipe Tenggelam Fatnanta, Ferry; Pratikto, Widi Agoes; Armono, Haryo Dwito; Citrosiswoyo, Wahyudi
Jurnal Teknik Sipil Vol 18, No 2 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1718.4 KB)

Abstract

Abstract. Breakwater is one of coastal structures to overcome problems of abrasion. Due to difficulties in obtaining rock material at the coast area, so the using of sandbags as a breakwater providing advantages in utilizing local materials. Therefore, the problem of the rock material supply can be overcome. The environmentally oriented conservation of the coastal protection is necessarily built without damaging the beauty of the coast itself. That is why this research on behavior of the stability of submerged sandbag breakwater is carried out this experimental research conducted in 2-D physical model and take place on the flume tank of Laboratory Ocean Engineering Department, ITS Surabaya for stability test, it shows that the deformation of the sandbags is influenced by the elasticity of sandbags which depends on its dimension and density. The sandbags size influences the grip zone. As a result, the deformation of sandbag depends on the wave forces, as a consequence of the change of slope and cross areas due to sandbags shape and formation type. The formation of SK1 has relatively high stability; the structure with mild slope is more stable, and the sandbag shapes B1 more stable than B2 Abstrak. Pemecah gelombang merupakan salah satu struktur pantai yang digunakan untuk mengatasi permasalahan abrasi. Namun sering sulit ditemukan material batuan di lokasi tersebut, maka penggunaan kantong pasir sebagai pemecah gelombang menguntung karena menggunakan material lokal. Sehingga permasalahan suplai material batuan dapat terselesaikan. Pengaman pantai yang berwawasan lingkungan sangat diperlukan untuk mengamankan pantai tanpa merusak pemandangan pantai. Oleh sebab itu penelitian ini melakukan studi mengenai perilaku stabilitas pemecah gelombang kantong pasir tipe tenggelam.Penelitian ini berbentuk pengujian model fisik 2-D skala lab, yang dilakukan di Flume Tank Laboratorium Jurusan Teknik Kelautan, ITS Surabaya. Pada uji stabilitas menunjukkan bahwa respon kantong pasir dipengaruhi oleh elastisitas kantong pasir, sedangkan elastisitas kantong pasir tergantung pada dimensi kantong dan kepadatan kantong. Ukuran kantong berpengaruh terhadap zona jepitan, dimana zona jepitan ini dipengaruhi oleh perbandingan panjang dan tebal kantong. Perilaku deformasi kantong pasir tergantung pada elastisitas kantong. Sesuai hasil pengujian, deformasi kantong pasir tergantung pada gaya yang bekerja pada kantong, jadi deformasi kantong dipengaruhi oleh kemiringan dan luas penampang kantong, sebagai akibat perubahan bentuk kantong dan jenissusunan. Jenis susunan SK1 mempunyai stabilitas relatif tinggi; struktur dengan kemiringan landai lebih stabil, dan bentuk kantong B1 lebih stabil dibandingkan bentuk B2 untuk susunan yang sama.
Safety Factor of Timber Bolted-Connection Designed with SNI-5 (2002) Awaludin, Ali
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 2 (2005)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.443 KB)

Abstract

Abstract. This paper study the safety factor of timber connection designed with PKKI NI-5 (2002). Johansen yield model is used to evaluate the nominal design value of single bolted connection. Double-shear bolted connection, with the side members and the main member from wood, is chosen for this study. A comparison study of safety factor between SNI-5 (2002) and NDS for timber construction of U.S (1997) is also conducted. Finally, the safety factor is analyzed for both directions parallel and perpendicular to wood grain of four possible yield modes. From the study, both SNI-5 (2002) and NDS (1997) use higher safety factor for bolted connection sustaining load perpendicular to grain than that sustaining load parallel to grain. Smaller safety factor is used in bothcodes when the plastic hinge of bolt is created such as the yield modes IIIs and IV. However, in this case, the safety factor of NDS is significantly much higher than that of SNI-5 (2002).Abstrak. Analisis angka aman sambungan baut yang dirancang dengan SNI-5 (2002) dibahas pada tulisan ini. Tahanan lateral sambungan baut dianalisis berdasarkan teori model kelelehan yang diusulkan oleh Johansen (1949). Sambungan baut dua irisan dipilih sebagai contoh kasus. Analisis angka aman sambungan yang dirancang dengan SNI-5 (2002) juga dibandingkan dengan angka aman pada peraturan NDS (1997). Selain itu, analisis angka aman juga diteliti untuk sudut gaya sejajar dan tegak lurus serat, serta berdasarkan pada moda kelelehan sambungan. Berdasarkan hasil analisis, baik SNI-5 (2002) dan NDS (1997) menggunakan angka aman yang lebih besar pada sambungan dengan arah gaya tegak lurus terhadap serat kayu dari pada angka aman pada sambungan dengan arah gaya sejajar serat kayu. Angka aman yang lebih kecil digunakan pada kedua peraturan di atas apabila bentuk kelelehan sambungan disebabkan oleh terbentuknya sendi plastis pada baut (moda kelelehan IIIs dan IV). Walaupun demikian, secara umum angka aman yang digunakan oleh SNI-5 (2002) jauh lebih kecil dari pada angka aman yang dipergunakan oleh NDS (1997).
Travel Behaviour Analysis of Local Residents during Evacuation in the Event of Tsunami in Bali Province Wedagama, D.M Priyantha
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 1 (2012)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.781 KB)

Abstract

Abstract. This study investigates local residents travel behaviour in Bali Province during evacuation in the event of a tsunami. The analyses include shelter and human response time choices. Data were collected by distributing Stated Preferences (SP) questionnaires to local residents from two coastal areas of Kuta and Sanur. Data include household preferences to shelter and response time choices, personal data, socio-economy, a distance of residence to the coastline, and the experience of natural disasters. The analyses are conducted using binary logistic regression model. The study shows that significant factors influencing shelter choices are education levels, car ownership and no natural disaster knowledge. Significant factors influencing response time choices are age, a household with total income per month less than 3 million rupiahs, and car and motorcycle ownerships. The study suggests that the local government should begin to disseminate the alternative types and locations of shelter during an evacuation, considering the limited ability of the government in providing shelter in case of a tsunami. In addition, the local government is expected to consider the types and number of mass transport fleet that must be provided when the tsunami hit.Abstrak. Studi ini meneliti prilaku evakuasi penduduk lokal jika terjadi tsunami di Provinsi Bali yang meliputi pilihan tujuan perjalanan ke tempat berlindung (privat atau publik) dan waktu respon (cepat atau lambat). Data dikumpulkan dari dua wilayah pantai yaitu pantai Kuta dan Sanur dengan menyebarkan kuisioner Stated Preferences (SP) kepada penduduk lokal. Data meliputi preferensi rumah tangga terhadap pemilihan tempat berlindung dan pilihan waktu respon jika terjadi tsunami, data pribadi, sosial ekonomi, jarak tempat tinggal ke tepi pantai, dan pengalaman terhadap bencana alam Analisis dilakukan menggunakan model regresi logistik biner. Hasil studi menunjukkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan tempat berlindung adalah tingkat pendidikan, jumlah unit mobil yang dimiliki rumah tangga dan tidak mempunyai pengalaman terhadap bencana alam lainnya (selain Tsunami). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap waktu respon penduduk adalah umur, total pendapatan rumah tangga per bulan kurang dari 3 juta rupiah, jumlah unit mobil dan sepeda motor yang dimiliki rumah tangga. Studi ini menyarankan agar pemerintah daerah mulai mensosialisasikan alternatif tipe dan lokasi tempat berlindung saat evakuasi, mengingat kemampuan pemerintah yang tentunya terbatas di dalam menyediakan tempat berlindung jika terjadi tsunami. Pemerintah daerah juga diharapkanmengkaji tipe dan jumlah armada angkutan masal yang harus disediakan saat terjadi tsunami.
Long-term Measurements of Traffic Load Induced Settlement of Pavement Surface in Saga Airport Highway, Japan Samang, Lawalenna; Miura, Norihiko; Sakai, Akira
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 4 (2005)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1200.096 KB)

Abstract

Abstract. This study presents the long-term measurements of traffic load induced settlement of pavement surface in Saga airport highway, Japan. In addition, the subground characteristics of the deposit were discussed in associated with their typical properties such as; high sensitivity, high compressibility, and low bearing capacity. The basic features of deposit are characterized to be soft alluvial deposit with thickness 20 - 25 m with natural water contents are much higher than their corresponding liquid limits. Permeability of the salty clay layer is approximated 3 to 5 times of the Ariake clay permeability. The settlement profiles along the Saga airport highway visualized a non uniform differential settlement. Large differential settlement occurred in between the two box culverts supported by end bearing piles. A dynamic impact is considered as one factor affecting the large observed settlement in the central part of the road section between the two box culverts. The observed total settlement was around 0.5 m after 3 years open for traffic; it was mainly accumulated due to consolidation settlement of embankment highway. It can be justified that the settlement induced by traffic loading is approximately around 20% of the total settlement.Abstrak. Studi ini menyajikan hasil pengamatan jangka-panjang penurunan permukaan perkerasan akibat beban lalu lintas di ruas jalan akses ke Bandar Udara Saga, Jepang. Sebagai tambahan, karakteristik dasar deposit tersebut didiskusikan dalam kaitannya dengan tipikal perilakunya seperti; sensitivitas tinggi, kompressibilitas tinggi, dan daya dukung tanah rendah. Perilaku dasar deposit dicirikan endapan lunak dengan ketebalan 20-25 m dengan kadar air natural jauh lebih tinggi dibanding nilai batas cairnya. Nilai permeabilitas pada tataran lapisan lempung-kelanauan diaproksimasikan 3 – 5 kali nilai permeabilitas lempung Ariake pada umumnya. Profil penurunan sepanjang ruas jalan akses ke Bandar Udara Saga menvisualkan penurunan diferensial yang tidak seragam. Penurunan diferensial lebih besar terjadi diantara dua ”box culvert” yang ditopang oleh tiang tipe perlawanan ujung. Impak dinamis dipandang sebagai salah satu faktor berpengaruh terhadap besarnya penurunan terjadi pada bagian tengah ruas jalan antar kedua bangunan ”box culvert” tersebut. Pengamatan total penurunan diperkirakan 0.5 m setelah 3 tahun dibuka untuk lalu lintas; hal itu diakumulasikan terutama akibat penurunan konsolidasi badan jalan. Hal itu dapat dijustifikasikan bahwa penurunan yang ditimbulkan beban lalu lintas diaproksimasikan sekitar 20% dari total penurunan badan jalan.

Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 32 No 1 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April Vol 31 No 3 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Desember Vol 31 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 31 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April Vol 30 No 3 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 3 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 27 No 3 (2020) Vol 27 No 2 (2020) Vol 27 No 1 (2020) Vol 27, No 1 (2020) Vol 26, No 3 (2019) Vol 26 No 3 (2019) Vol 26 No 2 (2019) Vol 26, No 2 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 26 No 1 (2019) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25 No 3 (2018) Vol 25, No 2 (2018) Vol 25 No 2 (2018) Vol 25, No 1 (2018) Vol 25 No 1 (2018) Vol 24, No 3 (2017) Vol 24 No 3 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24 No 2 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24 No 1 (2017) Vol 24, No 1 (2017) Vol 23, No 3 (2016) Vol 23 No 3 (2016) Vol 23 No 2 (2016) Vol 23, No 2 (2016) Vol 23 No 1 (2016) Vol 23, No 1 (2016) Vol 22 No 3 (2015) Vol 22, No 3 (2015) Vol 22, No 2 (2015) Vol 22 No 2 (2015) Vol 22, No 1 (2015) Vol 22 No 1 (2015) Vol 21 No 3 (2014) Vol 21, No 3 (2014) Vol 21 No 2 (2014) Vol 21, No 2 (2014) Vol 21, No 1 (2014) Vol 21 No 1 (2014) Vol 20 No 3 (2013) Vol 20, No 3 (2013) Vol 20, No 2 (2013) Vol 20 No 2 (2013) Vol 20 No 1 (2013) Vol 20, No 1 (2013) Vol 19, No 3 (2012) Vol 19 No 3 (2012) Vol 19 No 2 (2012) Vol 19, No 2 (2012) Vol 19 No 1 (2012) Vol 19, No 1 (2012) Vol 18, No 3 (2011) Vol 18 No 3 (2011) Vol 18, No 2 (2011) Vol 18 No 2 (2011) Vol 18 No 1 (2011) Vol 18, No 1 (2011) Vol 17, No 3 (2010) Vol 17 No 3 (2010) Vol 17 No 2 (2010) Vol 17, No 2 (2010) Vol 17, No 1 (2010) Vol 17 No 1 (2010) Vol 16, No 3 (2009) Vol 16 No 3 (2009) Vol 16 No 2 (2009) Vol 16, No 2 (2009) Vol 16 No 1 (2009) Vol 16, No 1 (2009) Vol 15, No 3 (2008) Vol 15 No 3 (2008) Vol 15, No 2 (2008) Vol 15 No 2 (2008) Vol 15, No 1 (2008) Vol 15 No 1 (2008) Vol 14 No 4 (2007) Vol 14, No 4 (2007) Vol 14, No 3 (2007) Vol 14 No 3 (2007) Vol 14 No 2 (2007) Vol 14, No 2 (2007) Vol 14, No 1 (2007) Vol 14 No 1 (2007) Vol 13, No 4 (2006) Vol 13 No 4 (2006) Vol 13, No 3 (2006) Vol 13 No 3 (2006) Vol 13 No 2 (2006) Vol 13, No 2 (2006) Vol 13, No 1 (2006) Vol 13 No 1 (2006) Vol 12 No 4 (2005) Vol 12, No 4 (2005) Vol 12, No 3 (2005) Vol 12 No 3 (2005) Vol 12 No 2 (2005) Vol 12, No 2 (2005) Vol 12, No 1 (2005) Vol 12 No 1 (2005) Vol 11, No 4 (2004) Vol 11 No 4 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11 No 3 (2004) Vol 11, No 2 (2004) Vol 11 No 2 (2004) Vol 11, No 1 (2004) Vol 11 No 1 (2004) Vol 10, No 4 (2003) Vol 10 No 4 (2003) Vol 10 No 3 (2003) Vol 10, No 3 (2003) Vol 10, No 2 (2003) Vol 10 No 2 (2003) Vol 10 No 1 (2003) Vol 10, No 1 (2003) More Issue