cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 08532982     EISSN : 25492659     DOI : 10.5614/jts
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap tiga bulan, yaitu April, Agustus dan Desember. Jurnal Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dengan membawa misi sebagai pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di Indonesia. Sebagai media nasional, Jurnal Teknik Sipil diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan akan sebuah media untuk menyebarluaskan informasi dan perkembangan terbaru bagi para peneliti dan praktisi Teknik Sipil di Indonesia. Dalam perkembangannya, Jurnal Teknik Sipil telah terakreditasi sebagai jurnal ilmiah nasional sejak tahun 1996 dan saat ini telah terakreditasi kembali (2012-2017). Dengan pencapaian ini maka Jurnal Teknik Sipil telah mengukuhkan diri sebagai media yang telah diakui kualitasnya. Hingga saat ini Jurnal Teknik Sipil tetap berusaha mempertahankan kualitasnya dengan menerbitkan hanya makalah-makalah terbaik dan hasil penelitian terbaru.
Arjuna Subject : -
Articles 964 Documents
The Use of Waste Plastic as a Partial Substitution Aggregate in Asphalt Concrete Pavement Aschuri, Imam; Yamin, Anwar; Widyasih, Yoseba Dani
Jurnal Teknik Sipil Vol 23, No 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.683 KB) | DOI: 10.5614/jts.2016.23.1.1

Abstract

Abstract. As a developing country, Indonesia faces serious problems managing solid waste such as plastic. Annually, Indonesia produces approximately 5.4 million tons of waste plastic, accounting for 14% of the country’s total solid waste production. Using waste plastic as a partial substitution aggregate in asphalt concrete pavement would be one of solutions for reducing environmental problems from the high volume of waste plastic. Previous studies show that it may be possible to use waste plastic in road pavement to improve the engineering performance of road pavement and increase its service life. This study investigates the performance of asphalt concrete mixtures containing varying amounts of waste plastic as a partial aggregate substitution as compared to that of conventional mixtures. The waste plastic used in this study was chopped into small pieces of approximately passing sieve number 30 and retained sieve number 40, which would replace (by weight) a portion of the mineral aggregates. All mixtures were prepared using 5.82% optimum bitumen content. The performance of asphalt concrete characteristics was studied using the Marshall test, The Indirect Tensile Strength (ITS) test, The Indirect Tensile Stiffness Modulus (ITSM) test, and the Cantabro Loss (CL) test in terms of strength, stiffness modulus, and durability characteristics. In general, laboratory results showed that asphalt concrete mixtures containing waste plastic have higher performance than conventional asphalt concrete mixtures.Abstrak. Sebagai negara berkembang, Indonesia menghadapi masalah serius dalam mengelola sampah padat seperti plastik. Setiap tahun, Indonesia memproduksi sekitar 5,4 juta ton sampah plastik, akuntansi untuk 14% dari total produksi sampah negara. Pemanfaatan sampah plastik sebagai pengganti agregat sebagian di campuran perkerasan aspal beton akan menjadi salah satu solusi untuk mengurangi masalah lingkungan dari tingginya volume sampah plastik. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa dimungkinkan untuk menggunakan sampah plastik di perkerasan jalan untuk meningkatkan kinerja perkerasan jalan dan umur pelayanan jalan. Studi ini mengkaji kinerja campuran aspal beton yang mengandung berbagai variasi jumlah sampah plastik sebagai pengganti agregat sebagian yang dibandingkan dengan yang campuran konvensional. Sampah plastik yang digunakan dalam penelitian ini berukuran kecil yang lolos saringan nomor 30 dan tertahan di saringan nomor 40, yang akan menggantikan (berat) sebagian dari agregat mineral. Semua campuran disiapkan menggunakan 5,82% kadar aspal optimum. Kinerja karakteristik aspal beton dikaji menggunakan uji Marshall, uji kekuatan  tarik tak langsung (ITS), uji modulus kekakuan tarik tak langsung (ITSM), dan uji Cantabro Loss (CL) yang dikaitkan dengan kekuatan, modulus kekakuan, dan karakteristik durabilitas. Secara umum, hasil laboratorium menunjukkan bahwa campuran aspal beton yang mengandung limbah plastik memiliki kinerja lebih tinggi dari campuran beton aspal konvensional.
Persepsi Risiko Terhadap Penyediaan dan Pengelolaan Tenaga Kerja dalam International Joint Venture pada Proyek Infrastruktur Marzuki, Puti Farida; Lumeno, Shirly Susanne
Jurnal Teknik Sipil Vol 18, No 1 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Risiko kontraktor akibat penyediaan dan pengelolaan tenaga kerja merupakan tantangan pada international joint venture (IJV) pada proyek karena tenaga kerja domestik dan asing dengan latar belakang dan pola pikir yang berbeda harus bekerja sama di dalam aliansi yang baru untuk mencapai tujuan proyek. Makalah ini membahas persepsi terhadap faktor risiko penyediaan dan pengelolaan tenaga kerja melalui suatu studi kasus pada suatu proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia yang dilaksanakan oleh dua mitra yang bergabung di dalam suatu IJV. Data dikumpulkan dengan melakukan survei melalui suatu kuesioner yang diisi oleh tenaga kerja kedua mitra tersebut. Hasil penelitian mengenai persepsi ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan antara masalah penyediaan dan pengelolaan tenaga kerja yang dihadapi oleh mitra asing, mitra domestik serta berbagai level manajemen dalam IJV. Perbedaan ini terutama terdeteksi melalui persepsi mereka terhadap permasalahan yang terkait dengan peraturan dan perizinan, pengetahuan dan pengalaman kerja, serta kompensasi/reward. Adanya indikasi perbedaan persepsi antar mitra dan antar level manajemen mengenai faktor risiko yang berpeluang merugikan kontraktor dapat mempengaruhi kinerja joint venture yang harus dicerminkan oleh kualitas kerja, produktivitas kerja, dan hubungan kerja. Identifikasi persepsi responden ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk merancang mitigasi terhadap risiko kerugian yang dihadapi IJV pada proyek akibat pengadaan dan pengelolaan tenaga kerjanya. Abstract. Contractor’s risk involved with the recruitment and management of workers is a challenge in project based international joint ventures (IJV) as domestic and foreign workers with different backgrounds and diverse mind set have to collaborate in a new alliance and face a dynamic situation in a relatively short period to achieve the project’s objectives. This paper analyzes the perception of the contractors’ workers on this risk through a case study of an infrastructure project executed by an IJV in Indonesia. A questionnaire is completed by the IJV partners’ workers to collect data. The results indicate that the foreign and domestic partners in the IJV as well as its management levels face different problems of workers recruitment and management. This is mostly revealed through their different perceptions on problems related to regulations, work knowledge and experience, as well as compensation/reward. Meanwhile, it is also shown that consolidation, communication, language, and work environment are perceived as the main important factors to achieve the expected project’s performance. Perception differences among the joint venture partners and management levels have the potential to influence performance. This perception identification can be further used in decision making by an IJV to mitigate the risk involved with workers procurement and management.
Studi Kehandalan Struktur Anjungan Lepas Pantai Tipe Brace Monopod Tawekal, Ricky Lukman; Baskara, Aria R; Adriadi, Ricky
Jurnal Teknik Sipil Vol 11, No 4 (2004)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.977 KB)

Abstract

Abstrak. Standard API RP2A – LRFD dikembangkan berdasarkan kondisi lingkungan di Teluk Meksiko. Karena itu, penggunaan standard tersebut di Indonesia akan menghasilkan desain struktur yang berlebih karena kondisi lingkungan di Indonesia lebih tenang dibandingkan kondisi lingkungan di Teluk Meksiko. Dalam makalah ini, sebuah model struktur anjungan lepas pantai tipe brace monopod digunakan untuk mempelajari angka kehandalannya dan untuk menentukan faktor beban yang sesuai dengan kondisi lingkungan di perairan Sumatera Tenggara. Struktur tersebut didesain berdasarkan standard API RP2A – WSD. Hasil studi menunjukkan bahwa struktur memiliki angka kehandalan yang melampaui kebutuhan minimum dan, berdasarkan angka kehandalan yang sama, faktor beban lingkungan yang digunakan  seharusnya lebih kecil dari yang ditentukan dalam API RP2A – LRFD.Abstract. API RP2A –LRFD standard was developed based on Gulf of Mexico environment. Therefore, application of the standard in Indonesia will result in an over designed structure since the environment in Indonesia is less severe compare to the environment in Gulf of Mexico. In this paper, a model of a brace monopod platform is used to study the reliability index of the structure and to determine the environmental load factors based on environmental condition at South East Sumatera Area. The structure was designed based on API RP2A – WSD standard. The result shows that the reliability index of the structure is exceeding the minimum requirement and, by using the same reliability index, the environmental loading factors shall be less then those determined in API RP2A – LRFD.
The Analysis Slope Stability Reservoir Keuliling with Finite Element Methods Jalil, Abdul
Jurnal Teknik Sipil Vol 18, No 3 (2011)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1403.864 KB)

Abstract

Abstrak. Keruntuhan timbunan tanggul dapat menyebabkan tidak stabilnya lereng baik dihulu maupun di hilir. Keruntuhan permukaan lereng terjadi karena aliran air di dalam tubuh bendung dan tanah pondasi. Kondisi kritis terjadi di lereng hulu waduk pada saat selesai konstruksi dan penurunan muka air tiba-tiba. Tahapan kritis pada hilir bendung pada saat selesai konstruksi dan terjadi rembesan ketika ketinggian air waduk penuh. Penelitian ini difakuskan pada analisa stabilitas lereng Waduk Keuliling di Kabupaten Aceh Besar. Analisa ini menggunakan elemen segitiga dengan 15 titik nodal metoda elemen hingga dan bantuan program Plaxis 7.1.1. Angka keamanan yang dihasilkan dalam analisa ini adalah 2,3 - 2,5 pada sta 0+500 sampai sta 0+600. Pada kondisi jangka panjang selesai konstruksi dihasilkan angka keamanan sebesar 2,78 - 2,88 dan kondisi penurunan muka air tiba-tiba dihasilkan angka keamanan 2,2 - 2,4. Abstract. Failure of an embankment dam can be caused by instability of either the upstream or downstream slopes. The failure surface may lie within the embankment or may pass through the embankment and the foundation soil. The critical stages in an upstream slope are at the end of construction and during rapid drawdown. The critical stages for the downstream slope are at the end of construction and during steady seepage when the reservoir is full. This paper is focused on analyzing the slope stability of dam Waduk Keuliling located in Kabupaten Aceh Besar. All of the analyses were performed based on finite element method with the help of a computer program Plaxis 7.1.1. The triangle element with 15 nodes were used in the analyses. The result of the slope stability analysis show that the safety factor at the end of construction of sta 0+500 to sta 0+600 is2.3- 2.5.The safety factor obtain of the long construction is 2.78- 2.88 and the dam condition during rapid drawdown is 2.2 – 2.4.
Rekomendasi Tindakan Koreksi Terhadap Penyimpangan Biaya Pembelian Material Konstruksi Veronika, Alin; Trigunarsyah, Bambang; Latief, Yusuf; Abidin, Ismeth
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 3 (2005)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.857 KB)

Abstract

Abstrak. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi penyimpangan biaya yang disebabkan antara lain oleh material, peralatan, tenaga kerja, subkontraktor, overhead, dan kondisi umum. Material merupakan komponen biaya utama dalam proyek konstruksi, sehingga manajemen material yang kurang baik dapat mengakibatkan penyimpangan biaya proyek. Pada manajemen material, pembelian material merupakan faktor yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap besar kecilnya harga material. Pengendalian biaya proyek terhadap terjadinya penyimpangan biaya yang disebabkan oleh kurang baiknya pembelian material, dapat dilakukan dengan tindakan koreksi terhadap penyebab-penyebab terjadinya penyimpangan biaya tersebut. Tujuan penelitian dalam makalah ini adalah mengidentifikasi penyebab terjadinya penyimpangan biaya pembelian material dan melakukan rekomendasi tindakan koreksi terhadap penyebab penyimpangan. Pendekatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melakukan survai terhadap proyek-proyek konstruksi bangunan bertingkat untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya penyimpangan biaya pembelian material, serta wawancara kepada para pakar untuk memperoleh rekomendasi tindakan koreksi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analytical hierarchy process (AHP) dan metode Delphi. Hasil penelitian menunjukkan tindakan koreksi yang dilakukan terhadap penyimpangan biaya pembelian material merupakan tindakan pencegahan (before process).Abstract. In delivering construction projects, is not uncommon that cost overrun occur due to variation on materials, equipments, labors, subcontractors, overhead, and general condition. Material contributes around half of the construction project, which make material management becomes an important element in project cost control. And in managing construction materials, purchasing has become major influence on material cost. Corrective actions on cost overrun can be used to overcome the cost variance due to poor material purchasing. This paper is aimed at identifying what causes of purchasing material cost variances and correctice action recommendation. Research method to identifying purchasing material cost variance and corrective action recommendation using questionnaire survey and interview distributed to high rise building projects. Analyze method using analytical hierarchy process (AHP) and Delphi method. The result show that corrective action recommendationon purchasing material cost overrun is preventif action (before process variance).
Prediksi Penurunan Tanah Menggunakan Prosedur Observasi Asaoka Studi Kasus: Timbunan di Bontang, Kalimantan Timur Nawir, Hasbullah; Apoji, Dayu; Fatimatuzahro, Rahmatyar; Pamudji, M. Dwi
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 2 (2012)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1438.831 KB)

Abstract

Abstrak. Penurunan konsolidasi tanah merupakan masalah geoteknik yang sering ditemukan pada kasus timbunan, terutama pada tanah lunak. Penurunan konsolidasi disebabkan oleh keluarnya air pori dari dalam tanah yang disebabkan oleh peningkatan tegangan pada massa tanah. Untuk memprediksi besar penurunan serta lama waktu konsolidasi umumnya digunakan teori konsolidasi satu dimensi Terzaghi. Prediksi penurunan konsolidasi dengan teori ini, pada banyak kasus, memberikan hasil yang lebih besar dari penurunan aktual. Hal ini, salah satunya, disebabkan adanya pengabaian fenomena perkuatan tanah yang mungkin terjadi akibat proses penimbunan secara bertahap. Selain teori tersebut terdapat pula prediksi penurunan tanah dengan metode elemen hingga yang sudah menganalisis penurunan secara dua dimensi bahkan tiga dimensi. Namun untuk metode ini prediksi penurunan terhadap waktu, terutama untuk kasus perbaikan tanah dengan drainase vertikal, metode ini tidak memberikan hasil yang baik. Observasi Asaoka. Melalui prosedur ini, besarnya penurunan akhir dapat diprediksi dengan menggunakan data observasi penurunan akibat timbunan dengan menggunakan metoda curve fitting. Studi ini juga membahas perbandingan metode perhitungan penurunan dengan menggunakan teori konsolidasi Terzaghi, metode elemen hingga dan metode observasi Asaoka.Abstract. Consolidation settlement is a general geotechnical problem found embankment, particularly those founded on soft soil. Consolidation settlement is caused by the discharge of soil pore water induced by the increas of stress in soil mass. Terzaghi one dimensional theory was used to predict the settlement and time rate of consolidation. In many cases, the settlement prediction from this theory provides results much greater than the observed value due to many factors including the neglection of soil strength gain that may occur during consolidation process. In addition, there is also settlement prediction by using observed settlement data from the site using curve fitting method. This study presents settlement prediction method using Terzaghi consolidation theory, finite element method and Asaoka observational method.
Pengembangan Model Prediksi Kecelakaan Lalu Lintas pada Jalan Tol Purbaleunyi Rakhmat, Lucky Aquita; Kusumawati, Aine; Frazila, Russ Bona; Hendarto, Sri
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 3 (2012)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.371 KB)

Abstract

Abstrak. Kondisi keselamatan lalu lintas jalan di Indonesia masih belum baik, kecelakaan lalu lintas masih sering terjadi dan memakan banyak korban jiwa. Salah satu upaya mendasar yang diperlukan untuk meningkatkan kondisi keselamatan lalu lintas jalan adalah dengan cara mengembangkan model prediksi kecelakaan. Model ini menghubungkan frekuensi kecelakaan yang terjadi pada suatu entitas jalan dengan arus lalu lintas dan berbagai faktor lingkungan jalan yang berkontribusi pada terjadinya kecelakaan. Kegunaan model ini adalah untuk mengestimasi dan memprediksi keselamatan suatu entitas jalan, mengidentifikasi lokasi-lokasi jalan berbahaya, dan juga untuk mengevaluasi keefektifan penerapan program penanganan lokasi berbahaya. Makalah ini menyajikan model prediksi kecelakaan pada ruas jalan tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) yang dibangun dengan membandingkan kinerja statistik dari model regresi Poisson, Negatif Binomial (NB), Zero-Inflated Poisson (ZIP), dan Zero-Inflated Negative Binomial (ZINB). Hasil pemodelan mengindikasikan model regresi NB adalah model yang terbaik. Berdasarkan model yang dibangun, frekuensi kecelakaan berkorelasi positif dengan lintas harian rata-rata tahunan, derajat kelengkungan, dan keberadaan median yang tingginya kurang dari 1,75 m dan lebarnya kurang dari 2,5 m. Model yang dibangun kemudian diaplikasikan untuk melakukan identifikasi dan pemeringkatan segmen jalan berbahaya. Hasilnya menunjukkan bahwa KM 92-93 (arah Cileunyi) merupakan segmen yang paling berbahaya pada jalan tol Purbaleunyi. Abstract. Road traffic safety condition in Indonesia still needs improvement that road traffic accidents occur frequently and cause many people died. One way to improve road safety is by developing accident prediction model. The model relates accident frequencies with traffic flow and various roadway geometric/environment characteristics contributing to accident occurrences. The model is useful to estimate and predict safety of a road entity, identify hazardous road locations, and also to evaluate treatment effectiveness applied on hazardous road locations. This paper presents the accident prediction model for Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) toll road. The model was developed by comparing statistical performances of Poisson, Negatif Binomial (NB), Zero- Inflated Poisson (ZIP), dan Zero-Inflated Negative Binomial (ZINB) regression models. The modeling result indicates that the model which is developed using the NB regression model is the best. Based on the developed model, the accident frequency has positivie correlations with annual average daily traffic, degree of curvature, and presence of median with height less than 1.75 m and width less than 2.5 m. The developed model was subsequently applied to identify and rank hazardous road segments. The result shows that KM 92-93 (direction to Cileunyi) is the most hazardous segment at Purbaleunyi toll road.
Studi Penurunan Kekuatan Geser Tanah Lempung Indramayu Akibat Pupuk Kimia Suratman, Ilyas; Asrurifak, M.
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 1 (2007)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.467 KB)

Abstract

Abstrak. Revolusi hijau yang dimulai tahun 1960 dan masuk ke Indonesia tahun 1972, telah dapat menanggulangi ancaman kekurangan pangan global, tapi efek samping dari pelaksanaannya juga bisa dirasakan saat ini yaitu keseimbangan ekosistim alam. Pemberian pupuk kimia yang terus-menerus dan tidak terkontrol telah banyak merubah komposisi tanah sehingga perilaku tanah juga ikut berubah. Untuk itulah penelitian ini dibuat, yaitu mengetahui pengaruh kandungan pupuk kimia dalam tanah terhadap kuat geser tanah. Contoh tanah diambil dari salah satu daerah rawan longsor di Jawa Barat yaitu Indramayu. Jenis tanah adalah lempung dengan kadar halloysite 45,92 montmorillonite 25,34%, specific gravity 2,58, batas cair (LL) 74,26% dan Indeks Plastisitas 46,39%. Contoh tanah yang diuji dibuat dengan kadar air optimum dan jenis pupuk kimia yang digunakan adalah Urea, TSP dan NPK dengan kadar 0,01%, 0,1%, 0,5% dan 1%, serta masa pemeraman 0, 1, 3, 7, dan 14 hari. Pengujian kuat geser tanah yang dipakai adalah kuat tekan bebas (UCS) dan sebagai kontrolnya digunakan triaxial UU. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya kandungan pupuk kimia dalam tanah telah mempengarui plastisitas dan kuat geser tanah. Pengaruh kuat geser tanah yang terjadi akibat pupuk kimia ini adalah semakin banyak kandungan pupuk kimia dalam tanah maka semakin menurun nilai kuat geser tanah tersebut dan penurunan ini bertambah seiring dengan bertambahnya waktu pemeraman. Penurunan nilai kuat tekan bebas (qu) terbesar terjadi pada tanah yang mengandung pupuk TSP, disusul oleh tanah yang mengandung pupuk Urea, kemudian tanah yang mengandung pupuk NPK. Abstract. Green revolution which is started on 1960 and came into Indonesia on 1972, have earned to overcome threat lacking of global food, but side effects of its execution also can be felt in this time that is balance of natural ecosystem. Using of chemical fertilizer continuously without controlled have been changed soil composition so that behavior of the soil also follow to change. To thats this research is made, that is knowing effects of chemical fertilizer content in the soil to shear strength of soil. Samples of soil taken from land one of the gristle slide area in West Java that is Indramayu’s clay. Type of soil is clay with rate 45,.92% Halloysite, 25,34% montmorillonite, specific gravity 2,58, liquid limit (LL) 74,26% and Plasticity Index 46,39%. Samples of soil made with optimum water content and chemical fertilizer type used are Urea, TSP and NPK with rate 0,01%, 0,1%, 0,5% and 1%, and period of curing 0, 1, 3, 7 and 14 day. Shear strength test for samples used unconfined compression test (UCS) and UU Triaxial test used as control. Resulting from this research indicate that with existence of chemical fertilizer content in the soil have change plasticity and strength of soil. Shear strength effect of soil that happened from this chemical fertilizer is more chemical fertilizer content in soil more reduce value of shear strength progressively and this degradation increase along with increasing time of curing. Degradation of value of qu biggest happened on soil with TSP, caught up by soil with Urea, then soil with NPK.
Technical Notes: Determination of Manning Roughness Coefficient for PVC Gutters Mera, Mas; Robi, Rizki
Jurnal Teknik Sipil Vol 20, No 2 (2013)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.206 KB)

Abstract

Abstract. This study is about the determination of the Manning roughness coefficient for a PVC (Polyvinyl Chloride) gutter and of its capacity due to longitudinal-slope changes. Both the roughness coefficient and gutter slope are factors that greatly affect both the velocity and depth of flow in a channel. For this purpose, an experiment is performed in the laboratory using a PVC gutter with adjustable slopes. The Manning formula, i.e. a function of: flow rate; channel roughness coefficient; flow depth (wet cross-sectional geometries); and channel longitudinal-slope, is then used. Water is supplied by a pump, and the discharge flow rate is determined by collecting the water that comes out at the end of the gutter downstream using a bucket. Then, both the volume of water in  the bucket and the time it taking are measured. The flow depths are measured with a ruler (the other geometry sizes of the gutter are fixed, the length of 4m, width 12cm, height 10cm). These measurements were performed five times for each slope variation with 1cm/4m step (from 1cm/4m to 10cm/4m). The results show that the values of the Manning roughness coefficient for the PVC gutter range from 0.010 to 0.014. Due to an increase in the slope of 1cm/4m to 10cm/4m, the flow depth drops 60% to 40% for the same discharge. Abstrak. Penelitian ini adalah tentang penentuan koefisien kekasaran Manning talang PVC (Polyvinyl Chloride), dan penentuan kapasitas talang akibat perubahan kemiringan memanjang saluran. Koefisien kekasaran dan kemiringan memanjang dasar saluran merupakan dua faktor yang sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan kedalaman aliran suatu saluran. Oleh karena itu, dilakukanlah percobaan di laboratorium menggunakan sebuah talang PVC yang kemiringannya dapat diatur. Rumus yang digunakan adalah rumus Manning yang merupakan fungsi dari kecepatan aliran, koefisien kekasaran saluran, kedalaman aliran (geometri penampang basah saluran), dan kemiringan memanjang saluran. Air dipasok oleh sebuah pompa, dan debit alirannya ditentukan dengan menampung air yang keluar di ujung hilir saluran dengan sebuah ember. Volume air ember dan lama waktu yang diperlukan diukur. Kedalaman aliran diukur dengan mistar (ukuran lain geometri saluran adalah tetap, yaitu panjang 4m, lebar 12cm, tinggi 10cm). Pengukuran dilakukan lima kali untuk setiap perubahan kemiringan memanjang saluran dengan tahapan kemiringan 1cm/4m (dari 1cm/4m sampai 10cm/4m). Hasil percobaan menunjukkan  nilainilai koefisien kekasaran Manning talang air PVC berkisar antara 0,010 sampai 0,014. Akibat peningkatan kemiringan dari 1cm/4m ke 10cm/4m, kedalaman aliran turun sampai 60% (tinggal 40%) untuk debit yang sama.
Gerusan yang Terjadi di Sekitar Abutment Tanpa Sayap pada Jembatan (Kajian Laboratorium) Soeharno, Agung Wiyono Agung Wiyono Hadi; Widyaningtias, Widyaningtias
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 4 (2007)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.626 KB)

Abstract

Abstrak. Sungai sebagai salah satu sumber daya air yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan sungai yang tidak ramah lingkungan menjadi salah satu masalah yang belum terpecahkan hingga saat ini. Termasuk juga otimalisasi sungai sebagai sarana transportasi air, baik secara langsung memanfaatkan aliran sungai, ataupun memanfaatkan badan sungai sebagai penopang jembatan. Salah satu bagian terpenting dari jembatan adalah abutment jembatan. Abutment jembatan adalah struktur di ujung-ujung jembatan yang berfungsi sebagai kaki jembatan dan tumpuan atau penyalur beban, dalam hal ini struktur tersebut masuk ke dalam sungai. Pemodelan suatu saluran terbuka dengan pemasangan abutment pada empat titik, yaitu pada saluran lurus, saluran dengan tikungan 180o, saluran lurus diantara tikungan, dan saluran dengan tikungan 90o. Tujuan pemodelan ini adalah untuk mengetahui besar gerusan yang terjadi pada sungai lurus dan sungai dengan tikungan. Model ini akan dialiri air dengan beberapa debit yang berbeda. Kedalaman gerusan dan kecepatan aliran yang terjadi akan diukur. Data kedalaman gerusan dan kecepatan aliran digunakan untuk menghitung gerusan maupun sedimentasi yang terjadi dengan menggunakan beberapa formula, yaitu Formula Froehlich, Laursen, Melville. Hasil dari perhitungan dari masing-masing formula tersebut dibandingkan dengan pengamatan fisik, perbedaan yang terjadi merupakan representasi prosentase kesalahan dari setiap formula yang digunakan.Abstract. An example of water resource is the river which is vital for human life. River exploitation is an environmental problem which has not been solved. This problem include river as a mean of transport, either directly using the stream flow, or using the bank as bridge foundation. One of the most important factors of the bridge is the abutment. The abutment is a structure, build at the edge of the bridge. Abutment is designed to hold the weight of the bridge and over the bridge. The structure of the abutment usually planted in to the river. The model is build as an open channel flow with abutment at four points of the channel, straight channel, 180 curves, straight channel between curve, and 90 curves. The purpose is to model and measure the scorching at straight and curve river flow. The model will be watered with different debits. The flow and the scorch depth will be measured. The data measured will be used to calculate scour and sedimentation using several formulas, Froehlich, Laursen, and Melville. The result from each calculation will be compared with the observation data. Error will be calculated from the differences between the calculation and observation data.

Page 9 of 97 | Total Record : 964


Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 32 No 2 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 32 No 1 (2025): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April Vol 31 No 3 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Desember Vol 31 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi Agustus Vol 31 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April Vol 30 No 3 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 30 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 3 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 29 No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 3 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 28 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil Vol 27 No 3 (2020) Vol 27 No 2 (2020) Vol 27 No 1 (2020) Vol 27, No 1 (2020) Vol 26, No 3 (2019) Vol 26 No 3 (2019) Vol 26, No 2 (2019) Vol 26 No 2 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 26, No 1 (2019) Vol 26 No 1 (2019) Vol 25 No 3 (2018) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25, No 3 (2018) Vol 25 No 2 (2018) Vol 25, No 2 (2018) Vol 25 No 1 (2018) Vol 25, No 1 (2018) Vol 24, No 3 (2017) Vol 24 No 3 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24 No 2 (2017) Vol 24, No 2 (2017) Vol 24, No 1 (2017) Vol 24 No 1 (2017) Vol 23, No 3 (2016) Vol 23 No 3 (2016) Vol 23 No 2 (2016) Vol 23, No 2 (2016) Vol 23, No 1 (2016) Vol 23 No 1 (2016) Vol 22 No 3 (2015) Vol 22, No 3 (2015) Vol 22, No 2 (2015) Vol 22 No 2 (2015) Vol 22 No 1 (2015) Vol 22, No 1 (2015) Vol 21 No 3 (2014) Vol 21, No 3 (2014) Vol 21, No 2 (2014) Vol 21 No 2 (2014) Vol 21 No 1 (2014) Vol 21, No 1 (2014) Vol 20 No 3 (2013) Vol 20, No 3 (2013) Vol 20, No 2 (2013) Vol 20 No 2 (2013) Vol 20 No 1 (2013) Vol 20, No 1 (2013) Vol 19, No 3 (2012) Vol 19 No 3 (2012) Vol 19 No 2 (2012) Vol 19, No 2 (2012) Vol 19, No 1 (2012) Vol 19 No 1 (2012) Vol 18, No 3 (2011) Vol 18 No 3 (2011) Vol 18 No 2 (2011) Vol 18, No 2 (2011) Vol 18 No 1 (2011) Vol 18, No 1 (2011) Vol 17, No 3 (2010) Vol 17 No 3 (2010) Vol 17 No 2 (2010) Vol 17, No 2 (2010) Vol 17, No 1 (2010) Vol 17 No 1 (2010) Vol 16, No 3 (2009) Vol 16 No 3 (2009) Vol 16, No 2 (2009) Vol 16 No 2 (2009) Vol 16 No 1 (2009) Vol 16, No 1 (2009) Vol 15, No 3 (2008) Vol 15 No 3 (2008) Vol 15, No 2 (2008) Vol 15 No 2 (2008) Vol 15, No 1 (2008) Vol 15 No 1 (2008) Vol 14 No 4 (2007) Vol 14, No 4 (2007) Vol 14, No 3 (2007) Vol 14 No 3 (2007) Vol 14 No 2 (2007) Vol 14, No 2 (2007) Vol 14, No 1 (2007) Vol 14 No 1 (2007) Vol 13, No 4 (2006) Vol 13 No 4 (2006) Vol 13 No 3 (2006) Vol 13, No 3 (2006) Vol 13, No 2 (2006) Vol 13 No 2 (2006) Vol 13, No 1 (2006) Vol 13 No 1 (2006) Vol 12 No 4 (2005) Vol 12, No 4 (2005) Vol 12, No 3 (2005) Vol 12 No 3 (2005) Vol 12 No 2 (2005) Vol 12, No 2 (2005) Vol 12, No 1 (2005) Vol 12 No 1 (2005) Vol 11, No 4 (2004) Vol 11 No 4 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11 No 3 (2004) Vol 11, No 3 (2004) Vol 11, No 2 (2004) Vol 11 No 2 (2004) Vol 11, No 1 (2004) Vol 11 No 1 (2004) Vol 10, No 4 (2003) Vol 10 No 4 (2003) Vol 10, No 3 (2003) Vol 10 No 3 (2003) Vol 10 No 2 (2003) Vol 10, No 2 (2003) Vol 10 No 1 (2003) Vol 10, No 1 (2003) More Issue