cover
Contact Name
Astrid Veranita Indah
Contact Email
astrid.veranita@uin-alauddin.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
darmawati.h@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ushuluddin & Filsafat UIN Alauddin Makassar, Jl. Sultan Alauddin No. 63, Jl. St alauddin no.36 Gowa-Samata
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Sulesana
Core Subject : Religion,
studi-studi keIslaman yang erat dengan issu sosial, teologi, hukum, Pendidikan dan filsafat. Studi ini dimulai dengan tema Kajian Kritis Akulturasi Islam dengan Budaya Local, Metode Memahami Maksud Syariah , Maulid Dan Natal (Studi Perbandingan Antara Islam Dan Kristen), Akal dalam Al-Quran, Pendidikan Agama Dan Moral Dalam Perspektif Global, Sinergitas Filsafat Dan Teologi Murthadha Muthahhari, Perspektif Perilaku Menyimpang Anak Remaja : Studi berbagai masalah social.
Articles 161 Documents
HADIS-HADIS TA`ARUD TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SHALAT KHAUF ( Suatu Analisis Kritik dengan Pendekatan Holistik) tasmin tangngareng
Sulesana Vol 7 No 2 (2012)
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v7i2.1379

Abstract

Tulisan mengkaji secara dalam dan  komprehenship hadis-hadis tentang tata cara pelaksanaan shalat khauf. Oleh karena kajian ini sangat urgen untuk dikaji, sebab  hadis-hadis mengenai tata cara pelaksanaan shalat khauf adalah hadis-hadis kontroversial. Oleh karena itu, sebagian ulama berpendapat bahwa tidak ada hadis Nabi saw., yang ta`arud,  karena pada hakekatnya mustahil Nabi saw., mengemukakan petunjuk yang saling bertentangan. Disisi lain,  hadis itu  merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah al-Qur`an. Pada dasarnya, hadis-hadis yang berbicara tentang shalat khauf dan tata caranya beragam. Menurut Imam Nawawy, Abu Daud dan beberapa ulama meriwayatkan tata-cara shalat khauf yang mencapai 16 cara. Bahkan al-Khattaby mengatakan bahwa shalat khauf yang diperagakan Rasulullah bermacam-macam pada waktu yang berbeda-beda dan bentuk yang berlainan satu sama lain karena yang terpenting adalah cara mana yang paling hati-hati menjaga gerakan shalat dan paling ideal dalam penjagaan musuh. Meskipun bentuknya bermacam-macam akan tetapi inti dan kandungannya sama. Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah saw., pada beberapa tempat yaitu pada saat perang Dzat al-Riqa’, perang Dzi Qard, perang Muharib dan Tsa’labah. Metode penyelesaian yang relevan, untuk digunakan dalam penyelesaikan  hadis-hadis tentang tata cara pelaksanaan shalat khauf  yang tampak kontroversial, yaitu metode al-jam`u. Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan untuk lebih memperkaya khasanah ilmu pengetahuan keislaman pada umumnya, khusunya dalam bidang kajian ilmu hadis.
Relasi Manusia Dengan Pendidikan (Sebuah Telaah terhadap Ayat-ayat Tarbawi) Hasyim Haddade
Sulesana Vol 10 No 1 (2016): Sulesana
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v10i1.1794

Abstract

Al-Qur'an, memandang manusia sebagai makhluk monodualis, duadimensional, yaitu terdiri dari dua unsur, jasmani dan rohani, maka ia dipandang sebagai makhluk yang superior,mulia dan yang terbaik di antara semua makhluk ciptaan Allah yang ada. Dalam kaitan ini, pendidikan tidak bisa hanya bersifat antroposentris saja, dalam arti bahwa apa yang ingin dicapai melalui proses pendidikan semuanya dipusatkan pada persoalan manusia tanpa ada keterlibatan Tuhan sama sekali. Akan tetapi, pendidikan juga harus bersifat theosentris. Bahkan keterpusatan segala aspek kehidupan manusia kepada Tuhan merupakan kunci dari seluruh ajaran al-Qur'an.Pendidikan dalam perspektif al-Qur'an juga sangat memperhatikan unsur jasmani dan rohani manusia, sebab manusia terdiri atas dua unsur tersebut. Oleh karena itu, aspek-aspek pendidikan pun harus secara bersama-sama memenuhi basic need, pisik ataupun psikis serta keseimbangan antara pikiran dan perasaan sehingga mengantarkan manusia pada kemampuan untuk hidup secara serasi dan selaras, baik dalam berinteraksi langsung dengan Tuhannya, dengan sesamanya, maupun dengan alam lingkungannya.
Guru Sebagai Figur Sentral dalam Pendididkan Abdul Wahid
Sulesana Vol 8 No 2 (2013)
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v8i2.1273

Abstract

Pandangan tentang tipologi guru, mencakup tentang watak yakni sikap dan sifat, serta ciri-cirinya. Sebenarnya, sikap dan sifat guru sudah termasuk dalam masalah akhlak. Namun akhlak guru yang telah dirumuskan tersebut lebih mengacu pada pengertian umum, yakni seluruh tingkah laku guru baik ketika ia mengajar di sekolah maupun ketika ia berada di luar sekolah misalnya di lingkungan keluarga dan atau masyarakat. Peranan guru ditopan oleh berbagai kompetensi yaitu: kompetensi paedagogik, kompetensi personal, kompetensi sosial dan kompetensi propesiona
Memahami Weltanschauung Alquran Yusuf, Muh
Sulesana Vol 9 No 2
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v9i2.1304

Abstract

Artikel ini membahas tentang ikhtiar seorang mufasir memahami weltanchauung atau world view dari teks Alquran. Metode pembacaan klasik yang bersifat literal-tekstual merupakan respon intelektual ulama terhadap dinamika sosio-kultural yang melingkupi mufasir dan masyarakatnya ketika itu. Jika hal tersebut ditarik kedalam konteks kekinian, produk penafsiran tersebut banyak diantaranya harus didaur ulang atau bahkan ditinggalkan sama sekali. Mufasir dituntut melahirkan sebuah model pembacaan atau perangkat metodologis yang produktif untuk melahirkan makna yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dalam menghadapi aneka permasalahan. Tanpa menafikan secara keseluruhan metode dan produk pembacaan ulama terhadap teks Alquran di masa lalu, namun dibutuhkan pendekatan alternatif yang sesuai dengan karakter budaya masyarakat, yaitu adanya kesesuaian antara model pembacaan kontemporer dengan nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku di masyarakat untuk merealisir fungsi Alquran sebagai petunjuk (hudan) bagi kemaslahatan umat manusia. Pengembangan  studi Alquran yang relevan meniscayakan adanya keselarasan antara aktivitas riset ilmiah dan penafsiran Alquran serta mengakomodir nilai kearifan yang senafas dengan weltanchauung Alquran berupa kemaslahatan dan kesejahteraan.
Manhaj Bahsul Masail Menurut Nahdatul Ulama (Nu) Darmawati Darmawati
Sulesana Vol 6 No 2 (2011)
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v6i2.1406

Abstract

Nahdlatul Ulama that abbreviated as NU, is one of the largest organizations in Indonesia today. The organization is engaged in education, preaching and welfare-social well-being. Established by KH. Muhammad Hashim Asy'ari and fully supported by the scholars boarding school caretakers, especially in Java. As background the formation of this organization is in connection with the rejection of clerical delegates Indonesia by King Saud, in a meeting held in Saudi Arabia, by reason of the clergy do not have the organization. There are four methods used Bahsul Masail, can be sorted as follows first, taking the law qaul (opinion of Imam sect) or face (opinion followers of sects) is the primary method of jurisprudence concerning the law, by referring directly to the texts of books or book-sect priest book compiled by the followers of four sects. This is then called a method qauli. Second, if it can not be referred to the books, then ditempulah ilhaq step Namely associate a new problem with which there is no law provisions. Third, if those two things can not be digunkana, then used the following methods manhaji istinbat of the four schools of law. Fourth, if the method can be performed manhaji No, it had to be done talfiq. Talfiq this as the final step for a while in the workings of Bahsul Masail.
KOMODIFIKASI WAKTU TARAWIH BULAN RAMADHAN DI MESJID AL-MARKAZ AL-ISLAMI MAROS Mahram Mubarak
Sulesana Vol 11 No 2 (2017)
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v11i2.4541

Abstract

Mesjid Al Markaz Al Islami merupakan salah satu mesjid agung yang berada di Sulawesi Selatan. Mesjid ini terletak di wilayah ibu kota kabupaten Maros. Selain mesjid agung lainnya: Al Markaz Al Islami Makassar dan mesjid Raya Makassar, mesjid Al Markaz Al Islami Maros juga merupakan ikon yang paling banyak dikunjungi oleh jemaah umat Islam. Besarnya jumlah jemaah di mesjid ini tentu melahirkan beraneka ragam modifikasi potret sebuah mesjid dan ritual ibadah. Salah satunya adalah membludaknya kawasan dagang terutama pada bulan Ramadhan di waktu tarawih.Penelitian ini menggunakan metode etnografis untuk mendeskripsikan suasana aktivitas dagang yang terjadi. Selain persaingan komoditas dan spiritualitas yang terjadi di lokasi dagang, persaingan juga terjadi pada aktor agama itu sendiri seperti penceramah dan imam mesjid. Adapun persaingan komoditas dan spiritualitas yang dimaksud adalah bersaingnya jemaah yang memiliki tujuan bisnis dan yang memiliki tujuan untuk beribadah.
KEHADIRAN DAN KEBENARAN YESUS MITRA NABI MUHAMMAD SAW (Suatu kajian Teleologi terhadap misi Keselamatan) Abdullah Abdullah
Sulesana Vol 6 No 1 (2011)
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v6i1.1315

Abstract

Kehadiran dan kebenaran bukan pada Yesus atau Muhammad saw., tetapi kehadiran hanya sebatas penyampai dan peringatan bukan untuk menjadi Tuhan yang otoriter dan dipertuhankan oleh Umat, karena ia hanya pancaran dan perpanjangan tangan tuhan (agent of wisdom). Akan tetapi Kebenaran itu sendiri adalah bersumber dari pemberi kebenaran yakni Tuhan Allah Swt atau dalam perspektif Katolik Ia adalah Elea Tuhan kita. Tulisan ini membahas tentang bagaimana titi sentuh secara aksiologi antara Katolik dengan Islam tentang keselamatan yang menjadi tujuan hidup manusia.Secara aksiologis tentang upaya aktualisasi kehidupan selamat di antara sesama manusia yang berbeda keyakinan dan keragaman budaya, merupakan unsur keindahan hidup yang senantiasa dirindukan oleh semua orang. Hanya saja perlu diketahui semua unsur manusia, dalam meningkatkan kehidupan yang damai sejahtera, aman dan tentram harus selalu melakukan introspeksi diri pada setiap umat baik yang menyangkut tentang diri, kelompok sosial keagamaaan, maupun budaya masing-masing Keywords Kehadiran dan kebenaran Yesus-Muhammad dan misi keselamatan
Muhammadiyah dan Gerakan Civil Society: Bergerak Membangun Kultur Madani Syarifuddin Jurdi
Sulesana Vol 6 No 2 (2011)
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v6i2.1397

Abstract

Kebangkitan kaum santri kota berjuang melawan empat seteru: formalisme kolot, kebudayaan adat dan priyayi, sikap kebarat-baratan, dan status quo penjajahan.
Dukungan Organisasi Islam “Wahdah Islamiyah” Terhadap Program Makassarta Tidak Rantasa’ Anggriani Alamsyah; Rahmi Damis; Hasan Basri Hamsyah
Sulesana Vol 11 No 1 (2017)
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v11i1.3546

Abstract

Jika kita mendengar kata sampah, maka biasa yang terbersit dalam pikiran kita adalah kotor, bau, jijik, dan perasaan tidak menyenangkan lainnya. Namun, sadarkah kita ada saudara-saudara kita di luar sana yang “hidup” dari sampah kita. Mereka yang mengumpulkan sampah dari rumah-rumah kita, memulung sampah plastic yang masih bisa dijual kembali, juga besi-besi tua. Kesadaran akan sampah tengah digalakkan oleh pemerintah, bahwa sampah bukan hanya tanggung jawab mereka, masyarakat harus dilibatkan dalam penanganannya agar mereka tidak seenaknya membuang sampah. Penelitian ini menyorot salah satu organisasi bernuansa Islam ‘Wahdah Islamiyah’ yang menunjukkan dukungan nyata terhadap Program Pemerintah Lihat Sampah Ambil (LISA) dengan membuat program sendiri yang bernama Lisa Dara Apik (Lihat Sampah Ambil, Tidak Rapi Rapikan).
Negara Hukum Demokratis: Konstitusionalisme, Rule of Law dan HAM Syamsuddin Radjab
Sulesana Vol 8 No 2 (2013)
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v8i2.1282

Abstract

Pembaruan hukum Islam dipandang sebagai suatu keharusan yang harus diwujudkan karena persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat juga sangat kompleks. Perlu digaris bawahi bahwa pembaruan hukum Islam yang meliputi segala bentuk muamalah diizinkan oleh syariat Islam, sepanjang tidak kontra produktif dengan jiwa dan roh hukum Islam itu sendiri. Pendapat para ulama terdahulu yang dianggap tidak sesuai lagi keadaan zaman sehingga mereka melakukan ijtihad dalam rangka menemukan jawaban terhadap persoalan yang dihadapi di masa sekarang.  Hukum Islam dalam bidang muamalah hanya mengatur dan menetapkan prinsip-prinsip pokoknya secara umum, sedangkan perinciannya diserahkan kepada manusia untuk memikirkannya, dengan catatan tetap berangkat dari prinsip dasar yang dikehendaki oleh hukum Islam itu sendiri. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa jiwa dan prinsip hukum Islam bersifat konstan, permanen, stabil dan tidak berubah sepanjang masa. Akan tetapi, terhadap peristiwa hukum, teknis dan cabang-cabangnya, dapat mengalami perubahan atau pembaruan sesuai dengan tuntutan zaman. Hal itu dikarenakan ayat-ayat dalam Alquran banyak bersifat zanniy, sehingga sangat besar peluang Ulama untuk melakukan ijtihad untuk menemukan hukum baru dalam Islam.

Page 2 of 17 | Total Record : 161