cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. aceh besar,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi (JIMPBIO) terbit emapat kali setahun pada bulan Pebruari, Mei, Agustus dan Nopember, berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian di bidang pendidikan biologi dan ilmu biologi.
Arjuna Subject : -
Articles 196 Documents
Pengaruh Penerapan Model Problem Posing dan Solving Terhadap peningkatan Hasil Belajar Siswa kelas VIII Negeri 18 Banda Aceh Pada Materi Sistem Ekskresi Manusia Shelly Muslima; Muhibbuddin Muhibbuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 1, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT  The study entitled "Influence Model Implementation and Problem Solving Problem Posing Against Improved Learning Outcomes In the Matter of Human Excretion system of State Eighth Grade 18 Banda Aceh " in February 2016 in SMP 18 Banda Aceh . This study aims to determine the effect of learning model problem posing and problem solving on student learning outcomes in human excretion system materials . The method used in this study is an experimental model . This study uses two learning model is a model problem posing and problem solving learning model . The observed data in the form of a score pretest and posttest scores to produce an average of two differences were analyzed using t-test analysis . The results show that there is the influence of strategy implementation problem posing and solving models to increase student learning outcomes in the human excretory system materials class VIII State 18 Banda Aceh .  Keywords : Problem Posing, Problem Solving, Improved Learning Outcomes and Systems Excretion in Humans. ABSTRACT  The study entitled "Influence Model Implementation and Problem Solving Problem Posing Against Improved Learning Outcomes In the Matter of Human Excretion system of State Eighth Grade 18 Banda Aceh " in February 2016 in SMP 18 Banda Aceh . This study aims to determine the effect of learning model problem posing and problem solving on student learning outcomes in human excretion system materials . The method used in this study is an experimental model . This study uses two learning model is a model problem posing and problem solving learning model . The observed data in the form of a score pretest and posttest scores to produce an average of two differences were analyzed using t-test analysis . The results show that there is the influence of strategy implementation problem posing and solving models to increase student learning outcomes in the human excretory system materials class VIII State 18 Banda Aceh .  Keywords : Problem Posing, Problem Solving, Improved Learning Outcomes and Systems Excretion in Humans. 
Lumut Terestrial di Kawasan Wisata Air Terjun Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar Erin Juwita
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 2, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Lumut Teresrial di Kawasan Wisata Air Terjun  Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar yang dilakukan dari bulan Desember 2015 sampai bulan Juli 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan lumut terestrial yang terdapat di Kawasan Wisata Air Terjun Kuta Malaka Kabupaten Aceh Besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei eksploratif. Data dianalisis secara deskriptif, ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 16 spesies tumbuhan lumut di Kawasan Wisata Air Terjun Kuta Malaka Aceh Besar, yang tergolong ke dalam tiga kelas yaitu 8 kelas Anthocerotopsida, 5 kelas Bryopsida dan 3 kelas Hepaticopsida. Kata kunci: Lumut terestrial, Kawasan Air Terjun Kuta Malaka, dan Aceh Besar ABSTRACTThe  research of Classification of Terresterial Mosses had been conducted from December 2015 to July 2016, to know the kind of terresterial mosses in Kuta Malaka Waterfall area, Aceh Besar. This research used explorative survey method, and data obtained were analyzed descriptively, presented in table and figure. The result showed that there were 16 terresterial mosses species in Kuta Malaka Waterfall area Aceh Besar, divided into three classes that were 8 classes of Anthocerotopsida, 5 classes of Bryopsida, and 2 classes of Hepaticopsida. Key Words: Terresterial mosses, Kuta Malaka Waterfall Area, Aceh Besar
Pengetahuan dan Sikap Manula tentang Penyakit Rematik di Kemukiman Lamlhom Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar Nurul Aklima Al Fakhran
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.502 KB)

Abstract

Pengetahuan adalah hasil dari tahu melalui penginderaan terhadap suatu objek atau masalah. Sikap adalah kesiapan untuk bereaksi terhadap objek sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Meningkatnya jumlah manula menimbulkan masalah terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan manula. Salah satu penyakit yang sering diderita manula adalah rematik yang ditandai dengan pembengkakan sendi, kelemahan otot, dan gangguan gerak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap manula tentang penyakit rematik. Populasi penelitian ini adalah seluruh manula yang tinggal di Kemukiman Lamlhom yang berjumlah 360 orang. Dari jumlah populasi tersebut ditetapkan sampel 10% dari setiap Gampong di Kemukiman Lamlhom. Jumlah sampel penelitian dari Kemukiman Lamlhom sebanyak 36 manula. Penentuan sampel dilakukan dengan stratified random sampling. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis data menggunakan rumus Chi Kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan 66,7% manula di Kemukiman Lamlhom memiliki tingkat pengetahuan kurang baik tentang penyakit rematik, dan 77,8% manula memiliki sikap kurang baik terhadap penyakit rematik. Dapat disimpulkan bahwa, pengetahuan dan sikap manula tentang penyakit rematik di Kemukiman Lamlhom Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar berada pada kategori kurang baik. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Manula, Penyakit Rematik
Pemanfaatan Ekstrak Daun Jeruk Purut Sebagai Insektisida Alami Pembasmi Larva Instar III Culex sp Rika Novera; Hasanuddin Hasanuddin; Safrida Safrida
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 2, No 1 (2017): Pebruari 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.623 KB)

Abstract

The use of chemicals as insecticides has caused resistance, health problems and environmental problems. Leaf extracts of Citus hystrix as a natural insecticide against Culex sp larvae can be used as an alternative to insecticides. This study aimed to determine the effect of kaffir lime leaf extract on mortality of third instar larvae of the mosquito Culex sp. This research approach is a quantitative approach. This type of research experiment with completely randomized design (CRD) comprised of 5 treatments and 4 replications. The treatment used is P0 (water wells) as a control, P1 (100 ppm concentration of the extract), P2 (250 ppm concentration of the extract), P3 (500 ppm concentration of the extract) and P4 (1000 ppm extract). The parameters of this study was mortality of larvae of Culex sp mosquitoes and seek LC50 and LC90. Data were analyzed using ANOVA (analysis of variants) and a further test Distance Real Duncan at significant level of 0.05. The results showed that the influence of kaffir lime leaf extract significant effect (P 0.05) against third instar larvae mortality of Culex sp. LC50 24 hours of kaffir lime leaf extract is 301,66 ppm. The conclusions of this research is to extract lime leaves significant effect on mortality of third instar Culex sp. Lime leaves extract showed the largest number of deaths there were 1000 ppm with a 100% mortality for 24 hours. Keywords: lime leaf, Culex sp,insecticide
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Srikaya San Pablo (Annana reticulata) terhadap Mortalitas Hama Ulat Krop Crocidolomia binotalis pada Tanaman Sawi (Brassica juncea) di Gampong Baroh, Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar Anna Fahneja
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 2, No 4 (2017): Nopember 2017
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ulat Krop Crocidolomia binotalis merupakan salah satu jenis hama yang berpotensi sebagai penggangu tanaman terutama sawi, karena dapat menyerang sawi pada umur muda, sehingga dibutuhkan cara yang tepat untuk mengendalikannya. Salah satu cara yang tepat untuk pengendalian Ulat Krop adalah dengan pemberian insektisida nabati, yang berasal dari tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman, dan salah satunya adalah tumbuhan srikaya san pablo (Annona reticulata). Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun srikaya san palou (Annona reticulata) terhadap mortalitas Ulat Krop Crocidolomia binotalis pada tanaman sawi. Metode yang digunakan metode adalah eksperimen dengan menggunakan pola Rancangan Acak Lengkap  (RAL) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Parameter yang diamati jumlah Ulat Krop yang mati setelah 24 jam perlakuan. Analisis data dilakukan dengan analisis varian (ANAVA) dan uji Jarak Nyata Duncan (JNTD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fhitung = 77,75 Ftabel= 3,29. Konsentrasi ekstrak daun srikaya san pablo yang dapat membunuh 100% hama Ulat Krop adalah konsentrasi yang paling tinggi yaitu 50.000 ppm. Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak daun srikaya san pablo selama 24 jam berpengaruh dalam meningkatkan mortalitas Ulat Krop.Kata kunci: Ulat Krop, daun Srikaya San Pablo, ekstrak, mortalitas
Types of Plants That are Used for Health Care During Pregnancy and Postpartum by the People of Lhoong Sub-District Aceh Regency Riska Maulidar; Hasanuddin Hasanuddin; Wardiah Wardiah; Cut Nurmaliah; Dewi Andayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to determine: (1) types of plants used for health care during pregnancy and postpartum (2) parts of plants used for health care during pregnancy and postpartum (3) methods of processing and use of herbs used for health care during pregnancy and postpartum. This research was conducted in Lhoong Subdistrict from July to December 2019. This study used a qualitative approach to the type of survey research. Data were analyzed descriptively. Based on research in Lhoong Subdistrict, Aceh Besar District, 65 species were used by the Lhoong community as a health care during pregnancy and postpartum classified into 36 families. Of the total 65 species there are species used in both treatments, 32 species designated as material for health care during pregnancy and 51 species for postpartum health care. In addition, the parts / organs of plants used for health care during pregnancy and postpartum are the roots, rhizomes, tubers, bark, leaves, flowers, fruits and seeds. The parts / organs of plants that are most widely used for postpartum health care are the leaves of 21 species, for health care during pregnancy the most are as many as 19 species of fruit. The method of processing and use of plants that are used for health care during pregnancy and postpartum are pounded, kneaded, mashed, boiled / cooked and eaten directly. The way to process plants during pregnancy is without being processed / consumed directly and for postpartum health care the most is done by pounding. The conclusions of this research are the plants that are used for health care during pregnancy and postpartum in the district of Lhoong are abundant in nature.  Keywords: Pregnancy Care, Postpartum Care, Lhoong.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) jenis tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan (2) bagian tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan (3) cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lhoong dari Bulan Juli s.d Desember 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian survey. Data dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Lhoong Kabupaten Aceh Besar diperoleh 65 spesies tumbuhan yang digunakan masyarakat Lhoong sebagai perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan yang tergolong ke dalam 36 Familia. Dari total 65 spesies ada spesies yang digunakan di kedua perawatan, 32 spesies diperuntukkan sebagai bahan perawatan kesehatan masa kehamilan dan 51 spesies untuk perawatan kesehatan pasca persalinan. Selain itu, bagian/organ tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan yaitu akar, rimpang, umbi, kulit, daun, bunga, buah dan biji. Bagian/organ tumbuhan yang paling banyak digunakan untuk perawatan kesehatan pasca persalinan adalah daun sebanyak 21 spesies, untuk perawatan kesehatan masa kehamilan yang paling banyak adalah buah sebanyak 19 spesies.  Cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan yaitu ditumbuk, diremas, dihaluskan, direbus/dimasak dan dimakan langsung. Cara pengolahan tumbuhan selama masa kehamilan adalah tanpa diolah/dikonsumsi langsung dan untuk perawatan kesehatan pasca persalinan yang paling banyak dilakukan dengan cara ditumbuk. Simpulan penelitian ini adalah tumbuhan yang digunakan untuk perawatan kesehatan masa kehamilan dan pasca persalinan di Kecamatan Lhoong ketersediaannya di alam cukup melimpah.Kata Kunci : Perawatan Masa Kehamilan, Perawatan Pasca Persalinan, Lhoong.
EFFECTIVENESS OF FUMIGAN ORANGE PEEL EXTRACT (CITRUS NOBILIS) AS A BOTANICAL PESTICIDES IN CULEX SP. Nassaf, Jauharati; Safrida, Safrida; Syafrianti, Devi; Hasanuddin, Hasanuddin; Andayani, Dewi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTBotanical pesticides are natural-made pesticides that come from plants. Siam orange peel waste (Citrus nobilis) can be used as the main ingredient of botanical pesticides because it contains bioactive compounds. The purpose of this study was to determine affect the concentration of siam citrus fruit peel extracts to the mortality of Culex sp. Mosquitoes, and to find out the time interval of exposure of siam citrus peel extract that affects the Culex sp. Mosquitoes. This type of research is experimental with a quantitative approach. The experimental design used was a Factorial Complete Randomized Design consisting of seven different treatments and three observation times. These treatments are the concentration of siam citrus fruit extract 0% as a negative control, 30%, 45%, 60%, 75%, 90%, and commercial products as a positive control with three time observations, treatment four replications were performed. Data were analyzed using Variant Analysis and conducted further tests in the form of Honest Real Difference (BNJ). The results showed the lowest average percentage of mosquito deaths was at a concentration of 30% with an observation time of 20 minutes which was 5% while the highest mosquito mortality was at a concentration of 90% with a time of 60 minutes observation of 100%. The conclusion from this research proves that there is an effect of extracts of rind on the death of Culex mosquitoes and there is an influence of the time interval of extract exposure to Culex mosquito mortality with an optimal time for 60 minutes. Keywords: Botanical Pesticides, Siam Orange, Culex sp.ABSTRAKPestisida nabati merupakan pestisida berbahan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Limbah kulit buah jeruk siam (Citrus nobilis) dapat dijadikan sebagai bahan utama pestisida nabati karena mengandung senyawa bioaktif. Tujuan riset ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak kulit buah jeruk siam pada mortalitas nyamuk Culex sp, dan untuk mengetahui jarak waktu pemaparan ekstrak kulit buah jeruk siam  yang berpengaruh pada nyamuk Culex sp. Jenis riset ini adalah eksperimental dan pendekatan kuantitatif. Rancangan percobaan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial terdiri dari tujuh perlakuan yang berbeda dan tiga waktu pengamatan. Perlakuan tersebut adalah konsentrasi ekstrak kulit buah jeruk siam 0% sebagai kontrol negatif, 30%, 45%, 60%, 75%, 90%, dan produk komersil sebagai kontrol positif dengan tiga waktu pengamatan, perlakuan dilakukan sebanyak empat ulangan. Data dianalisis menggunakan Analisis Varian, kemudian uji lanjut berupa Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil riset menunjukkan persentase rata-rata kematian nyamuk terendah adalah pada konsentrasi 30% dengan waktu pengamatan 20 menit yaitu sebesar 5% sementara kematian nyamuk tertinggi adalah pada konsentrasi 90% dengan waktu pengamatan 60 menit yaitu sebesar 100%. Simpulan dari riset ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh ektrak kulit buah jeruk siam pada kematian nyamuk Culex dan terdapat pengaruh jarak waktu pemaparan ekstrak terhadap kematian nyamuk Culex dengan waktu optimal selama 60 menit.                                                                Kata Kunci: Pestisida Nabati, Jeruk Siam, Culex sp.
The Effect of a Combination of Cacao Skin and Empty Oil Palm Fruit Bunch Fertilizer to The Growth of Basil (Ocimum Sanctum L.) Arfika Yusti. R Harahap; Supriatno Supriatno; Hafnati Rahmatan; Muhibbuddin Muhibbuddin; Hasanuddin Hasanuddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Cocoa skin and Empty Oil Palm Fruit Bunch (EOPFB) are by-products of the crop which have good nutrient content to be used as compost for basil. Basil is one of the plants used as vegetables and medicine. The purpose was to determine effect of applying cocoa skin fertilizer and EOPFB to the growth of basil and the interaction of the two fertilizers. This research is an experimental study with a quantitative approach and a factorial completely randomized design (CRD) design. The parameters of this study were plant height, number of leaves and number of basil branches. The data obtained were then analyzed using the Variance Analysis test. Based on the results of the study note that the best composition of basil growth cacao skin fertilizer is 125 g and the best EOPFB composition is 125 g. The conclusion of the research shows that the application of cocoa skin fertilizer, EOPFB and the combination of the two fertilizers have an effect on the growth of basil. Keywords: Basil, cacao skin, empty oil palm fruit bunch, fertilizer ABSTRAKKulit kakao dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan produk sampingan hasil panen yang memiliki kandungan hara yang baik untuk dijadikan sebagai pupuk kompos untuk kemangi. Kemangi adalah salah satu tanaman yang dijadikan lalapan dan obat. Tujuan dari riset ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari pemberian pupuk kulit kakao dan TKKS terhadap pertumbuhan kemangi dan interaksi dari kedua pupuk tersebut. Riset ini adalah riset eksperimental dengan pendekatan kuantitatif dan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Parameter riset ini  yaitu tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang kemangi. Data yang diperoleh kemudian dianalasis dengan menggunakan uji Analisis Varian. Berdasarkan hasil riset diketahui bahwa komposisi terbaik pupuk kulit kakao pertumbuhan kemangi adalah 125 g dan komposisi TKKS terbaik adalah 125 g. Simpulan riset menunjukkan bahwa pemberian pupuk kulit kakao, TKKS dan kombinasi dari kedua pupuk tersebut memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan kemangi. Kata Kunci: Kemangi, kulit kakao, tandan kosong kelapa sawit, pupuk.
Local Wisdom of the Susoh District Community in the Utilization of Plants in Traditional Ceremonies in Southwest Aceh District. Kearifan Lokal Masyarakat Kecamatan Susoh Dalam Pemanfaatan Tumbuhan Pada Upacara Adat Di Kabupaten Aceh Barat Daya Ria Andriani; Djufri Djufri; Hafnati Rahmatan; Wardiah wardiah; Supriatno Supriatno
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The people of Susoh Subdistrict utilize various kinds of plants in their daily lives as food, medicinal herbs and traditional ceremonies, but until now there has not been any inventory of plants used and the method of utilization for the community in traditional ceremonies related to the local wisdom of the Susoh District community. Therefore, the way to overcome this problem is by conducting research that aims to find out the types of plants, people used, how to use and philosophical values at traditional ceremonies in the District of Susoh, Southwest Aceh District. This study uses a qualitative approach to the type of descriptive research. The method used in this research is structural interview, observation and documentation. The population of this study was 64 respondents taken from 16 villages in the District of Susoh, Aceh Barat Daya District, samples were taken in total. Sampling was 64 respondents. The results of this study obtained 26 types of plants from 21 families used in traditional ceremonies, plant organs used for traditional ceremonies are roots, stems, leaves, flowers, fruits, seeds and tubers. how to use plants used are milled, chopped and used intact. The philosophical value of the traditional ceremonies of the Susoh District community in Southwest Aceh Regency has a different meaning in each of the traditional ceremonies by utilizing plants that have symbolic meanings as well as in traditional ceremonies conducted for generations, for example Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.) which has a soothing meaning, it is hoped that all things can be good, safe and peaceful.Keywords: Local Wisdom, Traditional Ceremony, Plants ABSTRAKMasyarakat Kecamatan Susoh memanfaatkan berbagai macam tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan pangan, ramuan obat dan upacara adat, namun sampai saat ini belum diinventarisasikan tumbuhan apa saja yang digunakan dan cara pemanfaatan bagi masyarakat dalam upacara adat terkait dengan kearifan lokal masyarakat Kecamatan Susoh. Oleh karena itu, cara untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan, orang yang digunakan, cara pemanfaatan dan nilai filosofi  pada upacara adat masyarakat Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara struktural, observasi dan dokumentasi. Populasi penelitian ini adalah 64 responden yang diambil dari 16 desa di Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya, sampel diambil secara total Sampling sebanyak 64 responden. Hasil pada penelitian ini diperoleh 26 jenis tumbuhan dari 21 familia yang digunakan pada upacara adat, organ tumbuhan yang digunakan untuk upacara adat adalah akar, batang, daun, bunga, buah, biji dan umbi. cara pemanfaatan tumbuhan yang digunakan yaitu digiling, dirajang dan dipakai utuh. Nilai filosofi pada upacara adat masyarakat Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki makna berbeda setiap upacara adatnya dengan memanfaatkan tumbuhan yang memiliki makna simbolis juga pada upacara adat yang dilakukan secara turun temurun contohnya Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.) yang memiliki makna menyejukkan, diharapkan semua hal bisa baik, aman dan tentram.Kata Kunci: Kearifan Lokal, Upacara Adat, Tumbuhan     
Macroscopic Mushroom Diversity in the Rainforest Lodges Area of Kedah Gayo Lues Yusra Iriyanti Handayani; Iswadi iswadi; Hasanuddin Hasanuddin; Andi Ulfa Tenri Pada; Safrida Safrida
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keywords: Diversity, mushrooms, tourist area of rainforest lodges Kedah.This study aims to determine the types of macroscopic fungi and determine the diversity of macroscopic fungi in Rainfores Lodges Kedah Gayo Lues has been conducted in September to October 2019. This study uses quantitative and qualitative approaches, with the type of research is descriptive. Sampling was done by purposive sampling technique and exploratory method (explorative), namely by direct observation to the study sites that have been determined as many as 5 stations and each station consists of 3 transects. From the results of data analysis found 30 species of macroscopic fungi that are classified into 23 families. The most dominant fungal species found are species originating from the order of Polyporales as many as 7 species and 11 species of Agaricales. The diversity of macroscopic fungi in the Kedah Rainforest Lodges area of 3.084 is included in the high category.Kata kunci : Keragaman, jamur, kawasan wisata rainforest lodges kedah. Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis-jenis jamur makroskopis dan mengetahui keanekaragaman jamur makroskopis di  Rainfores Lodges Kedah Gayo Lues telah dilakukan pada bulan September sampai dengan Oktober 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan Jenis penelitian ialah deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan metode jelajah (Eksploratif) yaitu dengan pengamatan langsung ke lokasi penelitian yang telah ditentukan sebanyak 5 stasiun dan masing-masing stasiun terdiri dari 3 transek. Dari hasil analisis data ditemukan 30 spesies jamur makroskopis yang diklasifikasikan ke dalam 23 familia. Spesies jamur yang paling dominan ditemukan adalah spesies yang berasal dari ordo Polyporales sebanyak 7 spesies dan Agaricales 11 spesies. Keanekaragaman jamur makroskopis pada kawasan Rainforest Lodges Kedah yaitu 3,084 termasuk kedalam kategori tinggi.

Page 10 of 20 | Total Record : 196