Articles
154 Documents
<![CDATA[Memerangi Terorisme Agama Pascatewasnya Noordin M. Top ]]>
<![CDATA[Victor Silaen]]>
<![CDATA[ Sociae Polites Vol. 10 No. 28 (2009): Juli-Desember ]]>
Publisher : <![CDATA[Faculty of Social and Political Sciences Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/sp.v10i28.1075
<![CDATA[Tewasnya Noordin M. Top tak serta-merta membuat ancaman dan bahaya terorisme mati bersamanya. Menjadi buronan hampir sewindu, pria asal Malaysia itu menyisakan sejumlah warisan: jaringan yang kuat, cair, menyebar, mampu menyerang, dan diduga sudah terkoneksi dengan jaringan internasional. Sosoknya bahkan telah menjadi pahlawan di mata para teroris muda yang telah berhasil direkrutnya selama ini. Itu sebabnya, gerakan terorisme agama masih harus terus diwaspadai. Untuk itulah kritisisme beragama harus dikembangkan dengan melibatkan elemen-elemen masyarakat sipil. Selain itu mungkin sudah saatnya menyambut positif gagasan pelibatan TNI dalam memerangi terorisme, dengan sebelumnya membuat pengaturan khusus agar aparat kepolisian tidak merasa diintervensi atau dilecehkan.]]>
<![CDATA[PERIHAL DEMOKRASI: Asal-Usul, Legitimasi, Konsensus dan Ciri-cirinya ]]>
<![CDATA[Antie Solaiman]]>
<![CDATA[ Sociae Polites Vol. 10 No. 28 (2009): Juli-Desember ]]>
Publisher : <![CDATA[Faculty of Social and Political Sciences Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/sp.v10i28.1076
<![CDATA[Faham demokrasi maupun ciri-cirinya berkembang terus. Demokrasi adalah bentuk kenegaraan yang tidak pernah – dan memang tidak mungkin akan pernah – selesai. Tidak mungkin memandang demokrasi secara hitam-putih. Tidak ada “demokrasi maksimalâ€. Selalu masih ada kemungkinan untuk meningkatkan atau mengoptimalkan kadar demokrasi sebuah negara, dan kemungkinan itu selalu relatif terhadap konteks masing-masing. Perealisasian ciri-ciri khas demokrasi dapat padat atau tipis, dapat formal dan lemah atau berisi dan kuat. Jadi, faham demokrasi bersifat dinamis karena perubahan masyarakat yang terus berjalan menuntut penyesuaian institusi-institusi demokrasi terus-menerus juga.]]>
<![CDATA[ORGANISASI INTERNASIONAL DAN BARGAINING THEORY (Studi Kasus Korea Utara dan Indonesia) ]]>
<![CDATA[Yohanes Sulaiman]]>
<![CDATA[ Sociae Polites Vol. 10 No. 28 (2009): Juli-Desember ]]>
Publisher : <![CDATA[Faculty of Social and Political Sciences Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/sp.v10i28.1077
<![CDATA[Tulisan singkat ini menekankan bahwa keluarnya satu negara dari organisasi internasional bukanlah merupakan hal yang aneh, jika kita mau mencoba mempelajari keputusan ini dari sisi negoisasi strategis (strategic bargaining). Dari dua kasus di atas, yakni Korea Utara dan Indonesia, dapat terlihat bahwa pada dasarnya walaupun organisasi internasional merupakan sesuatu yang penting dan bergua, namun organisasi internasional juga bisa menjadi alat untuk menekankan posisi negara agar bisa dianggap serius dalam kondisi internasional yang serba tidak pasti]]>
<![CDATA[Dilematika Layar Kaca ]]>
<![CDATA[Rose Emmaria Tarigan]]>
<![CDATA[ Sociae Polites Vol. 10 No. 28 (2009): Juli-Desember ]]>
Publisher : <![CDATA[Faculty of Social and Political Sciences Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/sp.v10i28.1078
<![CDATA[Media telivisi memiliki dua kekuatan yang bersifat konstruktif juga destruktif. Tergantung bagaimana si pengguna menyikapinya, sehingga lebih menghasilkan dampak yang berniali positif. Tetapi, dalam hal ini media tidak bisa melepaskan diri dari tanggungjawab sosialnya. Artinya, media tidak boleh hanya mengutamakan kepentingan profit, tetapi juga harus menyeimbangkannya dengan kepentingan khalayaknya, yakni dengan mematuhi rambu-rambu yang sudah tertera pada undang-undang penyiaran. Masyarakat sendiri harus cerdas dalam menggunakan media, agar terhindar dari dampak negatif yang mungkin ditumbulkannya]]>
<![CDATA[Pemberdayaan Karyawan Dalam Birokrasi ]]>
<![CDATA[M. Kadarisman]]>
<![CDATA[ Sociae Polites Vol. 10 No. 28 (2009): Juli-Desember ]]>
Publisher : <![CDATA[Faculty of Social and Political Sciences Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/sp.v10i28.1079
<![CDATA[Pemberdayaan adalah suatu peningkatan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan serta berbagai potensi yang sesungguhnya dimiliki karyawan. Pemberdayaan karyawan secara umum dimaksudkan agar karyawan tersebut menjadi lebih berdaya. Manfaat pemberdayaan karyan adalah: a) pekeerjaan mereka (karyawan tersebut) merupakan milik mereka; b) mereka bertanggung jawab; c) mereka mengetahui di mana mereka berada; dan d) mereka memiliki beberapa kendali atas pekerjaan mereka. Kehendak untuk memberdayakan karyawan dari pihak pimpinan saja tidaklah cukup. Pimpinan perlu mengambil tindakan untuk memastikan bahwa staf dapat memainkan perannya sebaik mungkin dalam kemajuan dan perkembangan organisasi. Staf perlu mendapatkan dukungna sistem, strategi, dan teknik yang sesuai agar mereka, juga kita, mampu memanfaatkan secara optimal kecakapan-kecakapan dan pengetahuan mereka. Pemberdayaan karyawan pada hakekatnya merupakan perubahan budaya, juga merupakan salah satu strategi mewujudkan karyawan yang unggul dalam kinerjanya, dengan jalan mengembangkan dan memperbaharui kemampuan serta keahlian karyawan dalam menghadapi berbagai permasalahan organisasi.]]>
<![CDATA[Media Komunikasi Pilar Pekabaran Injil Kajian Atas Peran Majalah Immanuel HKBP, 1890-1940 ]]>
<![CDATA[Sahat P. Siburian]]>
<![CDATA[ Sociae Polites Vol. 10 No. 28 (2009): Juli-Desember ]]>
Publisher : <![CDATA[Faculty of Social and Political Sciences Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/sp.v10i28.1080
<![CDATA[Kini Gereja-gereja Protestan di Indonesia, secara umum, telah menerbitkan suatu media komunitas. Tapi kondisi pengelolaan maupun kualitas sajinnya masih jauh dari yang diharapkan. Fenomena sedemikian ini juga dialami Majalah Immanuel Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang terbit sejak 1 Januari 1980. Padahal pada masa Pekabaran Injil di Tanah Batak, 1890-1940, majalah Immanuel mengemban fungsi peran strategis. Termasuk dalam rangka menginseminasikan Injil, memperluas cakrawala berpikir dan mengembangkan intelektualisme Orang Batak. Esensi peran tersebut memeteraikan posisi majalah Immanuel sebagai pilar Pekabaran Injil di Tanah Batak.]]>
<![CDATA[THE EFFECT OF THE UNITED STATES OUT OF PARIS AGREEMENT OF 2015 ON THE NATIONAL SECURITY OF THE UNITED STATES ]]>
<![CDATA[Hazazi Ridho Subarkah]]>;
<![CDATA[Yanyan Mochamad Yani]]>;
<![CDATA[Taufik Hidayat]]>
<![CDATA[ Sociae Polites Vol. 20 No. 2 (2019): July - December 2019 ]]>
Publisher : <![CDATA[Faculty of Social and Political Sciences Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/sp.v20i2.1353
<![CDATA[This research will discuss climate change, which causes national security threats to several countries. To tackle climate change, the United States ratified the Paris Agreement 2015, but in 2017 the United States left the agreement. The position of the United States is important because it is both an emitter and a cause of climate change. So that climate change influences the national security of the United States. This study was analyzed using the concept of safety and environmental safety. The idea of security used to analyze the threats caused by climate change to the United States national security threats, and the concept of environmental protection is to analyze the ecological crisis as a threat because it is no longer able to sustain human life. This research method with qualitative methods and data collection techniques through a literature study. The results of this study, based on the findings of climate change as a threat to the United States, can have an impact on health, food availability, requests, and coastal areas. It also disrupted military bases and operations in several international and domestic sectors.]]>
<![CDATA[THE ROLE OF END CHILD PROSTITUTION, CHILD PORNOGRAPHY AND TRAFFICKING OF CHILDREN FOR SEXUAL PURPOSES (ECPAT) IN ADDRESSING THE CHILD’S COMMERCIAL SEXUAL EXPLOITATION (ESKA) IN INDONESIA (2011 – 2015) ]]>
<![CDATA[Yohanes Benedicktus Meninu Nalele]]>
<![CDATA[ Sociae Polites Vol. 20 No. 1 (2019): January - June 2019 ]]>
Publisher : <![CDATA[Faculty of Social and Political Sciences Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/sp.v20i1.1435
<![CDATA[Commercial sexual exploitation of children is a social problem that has several categories. This issue is scattered in many countries, especially in Asian countries. Child’s commercial sexual exploitation or eksploitasi seksual komersial anak (ESKA) can ruin the future of the children who are victims, of which they are the successors of the nation. Childhood should be filled by playing and learning but changing with the dark. The role of government as the supreme authority of a country in overcoming the problem of ESKA looks not maximized. The purpose of this research is to find out the role of international organizations in addressing the ESKA problem. International organizations, in this case, are ECPAT or End Child Prostitution, child pornographic grapy, and Trafficking of Children for Sexual Purposes. How are their efforts and roles in overcoming ESKA and its cooperation with the Indonesian government, obstacles, and challenges faced? The benefits of this journal are useful in the development of International Relations, especially those involving the role of international organizations in addressing the problems of ESKA. The method used is descriptive – qualitative, where this method illustrates and analyzes the role of ECPAT as an international organization in addressing the ESKA in Indonesia (2011 – 2015).]]>
<![CDATA[“JENTON TURUN JENTON” LEADERSHIP OF TUMENGGUNG NGGRIP ON COMMUNITY ORANG RIMBA IN KEDUNDUNG MUDA, BUKIT DUABELAS NATIONAL PARK, JAMBI, INDONESIA ]]>
<![CDATA[Sipin Putra]]>
<![CDATA[ Sociae Polites Vol. 20 No. 1 (2019): January - June 2019 ]]>
Publisher : <![CDATA[Faculty of Social and Political Sciences Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/sp.v20i1.1440
<![CDATA[This study aims to describe Tumenggung Nggrip on Community Orang Rimba in Bukit Duabelas National Park. Political leadership can be analyzed from the Tumenggung Nggrip kinship system in this community. Custom rules “Jenton Turun Jenton” justify the political leadership in community-based on lineage by the previous leader. Politically Tumenggung Nggrip is the benefit of having a father who was to be Tumenggung. Tumenggung required to have some expertise prominent than the other. Ability to lead and understanding of custom that has been passed on by parents. Tumenggung Nggrip is superior compared with other individuals. Leadership held by close relatives of the Tumenggung. The kinship system in political leadership is able to confirm the position of Tumenggung as a respected. It has the power of access to economic resources, social and relationship with outsiders. Political level as a community can be analyzed as a form of democracy, but in practice, it tends to be influenced by the attitude of a leader in custom enforcement. Social system and political organization Orang Rimba is built on the concept of family, marriage, and kinship system.]]>
<![CDATA[SAPIENS A BRIEF HISTORY OF HUMANKIND: STORY ABOUT HUMAN EVOLUTION AND CHALLENGES AHEAD ]]>
<![CDATA[V. L. Sinta Herindrasti]]>
<![CDATA[ Sociae Polites Vol. 20 No. 1 (2019): January - June 2019 ]]>
Publisher : <![CDATA[Faculty of Social and Political Sciences Universitas Kristen Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33541/sp.v20i1.1441
<![CDATA[Yuval Noah Harari is a history professor of Israeli births who has written three books of best-Seller namely sapiens A Brief History of Humankind (2011), the future Homo Deus of Mankind (2015) and 21 Lessons for the 21st century (2018). If the first book tells of human life in the past, the second book is exploring the human being of the future, and then the last book sees human nature now. Sapiens first published in Hebrew in 2011 and later published in English in 2014.]]>
