cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 25280104     EISSN : 25285181     DOI : -
Core Subject : Health,
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental adalah terbitan berkala yang menyajikan kajian empirik, kajian teoritik dan ulasan buku yang berkaitan dengan isu-isu terkini dalam kajian psikologi dan kesehatan mental. INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental awalnya bernama INSAN Media Psikologi. Namun pada tahun 2016, INSAN Media Psikologi berubah namanya menjadi INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental dengan tujuan mencakup kajian Kesehatan Mental secara spesifik, sekaligus mendukung keunggulan Fakultas Psikologi Unair, yaitu kajian Kesehatan Mental.
Arjuna Subject : -
Articles 114 Documents
Pengaruh Perceived Stress dan Religiusitas Terhadap Intensi Bunuh Diri Dewasa Awal Sofiyah Yuniaty; Hamidah .
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 4 No 1 (2019): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V4I12019.1-10

Abstract

Bunuh diri merupakan salah satu fenomena masalah kesehatan mental yang meningkat pesat pada usia 15 tahun dan terus meningkat hingga menginjak dewasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh signifikan perceived stress dan religiusitas terhadap intensi bunuh diri pada dewasa awal, baik secara simultan maupun parsial. Tipe penelitian adalah kuantitatif dengan metode survei secara online. Alat ukur yang digunakan adalah PSS, DRS, dan SBQ-R. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 104 subjek berusia 18-24 tahun dengan perbandingan 85 perempuan dan 19 laki-laki. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa perceived stress dan religiusitas berpengaruh signifikan terhadap intensi bunuh diri pada dewasa awal, baik secara simultan maupun parsial. Selain itu juga ditemukan bahwa perceived stress berpengaruh positif, sedangkan religiusitas berpengaruh negatif terhadap bunuh diri pada dewasa awal. This research aimed to determine the significant influence of perceived stress and religiosity on suicide intention in emerging adults simultaneously and partially. Our research was a quantitative research with online survey method as a way to collect the data. The tools of data collection are PSS, DRS, dan SBQ-R. The subject being chosen by purposive sampling method. Our participants were 18-24 aged with a total of 104 subjects which 85 females and 19 males. To analyze the data, multiple regression techniques was used. Based on the data analysis, it is known that perceived stress and religiosity had a significant influence on suicide intention in emerging adults, simultaneously and partially. Perceived stress strongly affects suicidal intention, while religiosity is correlated negatively on suicide intention in emerging adults.
Proses Pengambilan Keputusan Menjadi LGBT pada Individu dengan Karakteristik Religius Nafia Kusuma Indrayati; Nastiti Dwicahyani; Helsa Evania Prastowo; Putri Anindita Vinasthika; Gitajiwa Sekarnusa Ganies
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 4 No 1 (2019): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V4I12019.43-53

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meperoleh gambaran proses pengambilan keputusan menjadi LGBT pada individu yang religius. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif fenomenologi. Penelitian dilakukan di Surabaya dengan satu informan lesbian dengan karakteristik religius. Data dalam penelitian menggunakan wawancara semi terstruktur. Metode analisis data menggunakan analisis Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu dengan karakteristik religius mengambil keputusan menjadi lesbian melalui beberapa tahapan yaitu menilai tantangan, mensurvei alternatif, mempertimbangkan alternatif, menyatakan komitmen, bertahan terhadap feedback negatif. Faktor yang berperan dalam pengambilan keputusan terdiri dari faktor internal berupa religiusitas partisipan yang memberi pertimbangan terkait pengambilan keputusan, serta faktor eksternal berupa dukungan sosial dari pasangan, teman dekat, keluarga dan ketiadaan penolakan secara langsung dari lingkungan sekitar. Dimensi religiusitas yang dimiliki pada partisipan adalah dimensi intelektual, dimensi ideologi, dimensi ritualistik, dimensi perasaan dan dimensi konsekuensial. This study aimed to find out the decision-making process of religious lesbian individual. The approach used was qualitative phenomenology. The study was conducted in Surabaya with one lesbian informant, who was identified as a religious person. The data were collected with semi-structured interview. The method of data analysis was Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). The results showed that the individual, who was identified as religious person, decided to be a lesbian through stages of decision making. The stages were assessing challenges, surveying alternatives, considering alternatives, expressing commitment, and surviving negative feedback. Factors that played a role in the decision making were internal factor, participant's religiosity affected the the decision making, and external factor, social support from partners, close friends, family and the acceptance from her circle. The dimensions of religiosity of the participant were intellectual dimensions, ideological dimensions, ritualistic dimensions, feelings dimensions, and consequential dimensions.
Perilaku Kerja Inovatif pada Karyawan Industri Pariwisata Ditinjau dari Resiliensi Devanny Kireina Dewi; Dewi Syarifah
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 2 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V3I22018.82-91

Abstract

Industri Pariwisata kini dihadapi dengan lingkungan yang mudah berubah dan kian kompetitif sehingga menunjukkan kebutuhan yang semakin kuat untuk melakukan inovasi. Pada proses inovasi produk atau layanan baru, karyawan dapat menghadapi berbagai tantangan dan masalah sehingga individu memerlukan kapasitas untuk menghadapi situasi tersebut, yaitu resiliensi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara resiliensi dengan perilaku kerja inovatif pada karyawan industri pariwisata di Bali. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survei melalui kuisioner dengan menggunakan skala The Resilience Scale-14 oleh Wagnild (2009) dan skala Innovative Work Behavior oleh Janssen (2000). Penelitian terhadap 117 karyawan industri pariwisata di Bali kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi dengan teknik Pearson Product Moment Correlation. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara resiliensi dengan perilaku kerja inovatif pada karyawan industri pariwisata di Provinsi Bali. Hasil penelitian ini kemudian dapat menjadi panduan bagi industri pariwisata dalam meningkatkan potensi inovatif karyawan, melalui pengembangan kapasitas resiliensinya.Kata kunci: Industri Pariwisata, Perilaku Kerja Inovatif, Resiliensi
Gambaran Penerimaan Diri Pada Individu yang Memiliki Extrasensory Perception Novita Putri Astuti; Iwan Wahyu Hidayat
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 4 No 1 (2019): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V4I12019.11-18

Abstract

Extrasensory Perception merupakan suatu kemampuan untuk menerima rangsang atau informasi bukan melalui indera fisik, melainkan melalui pikiran (Rhine, 1997). Individu yang menghayati dirinya memiliki kemampuan extrasensory perception tidak selalu dapat menerima. Adanya kesadaran karakteristik kemampuan diri berbeda dengan orang lain akan mempengaruhi fungsi diri dan penerimaan diri individu. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerimaan diri pada individu yang memiliki extrasensory perception. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe penelitian fenomenologi. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari tiga orang yang dipilih secara purposif. Teknik penggalian data menggunakan wawancara semi terstruktur, sedangkan teknik analisis menggunakan penelitian fenomenologi deskriptif (PFD). Hasil penelitian ini menunjukkan tahapan proses penerimaan setiap individu tidak sama, hal ini dipengaruhi oleh penilaian dan kesadaran yang dimiliki oleh individu terhadap keadaan yang dialaminya. Faktor pendorong dalam penerimaan diri yang paling berpengaruh adalah dukungan sosial. Semua subjek dapat memaknai proses penerimaan diri terhadap kemampuan extrasensory perception secara positif. Extrasensory perception is the ability to receive stimuli or information not through the physical senses, but through the mind (Rhine, 1997). Individuals who have the ability to extrasensory perception cannot always accept. Characteristics of abilities different from others will affect self-function and self-acceptance. This study provides an overview of self-acceptance in individuals who have extrasensory perception. The research method uses qualitative methods with phenomenological research types. The research subjects were three people who were chosen purposively. Data extraction techniques use interviews, while analysis techniques use descriptive phenomenology research (PFD). The results of the study show that the individual acceptance process is not the same, because it is influenced by the assessment and awareness possessed by the individual towards the situation they experience. The driving factor in influencing self-acceptance is social support. All subjects can interpret the process of self-acceptance of the ability of extrasensory perception positively.
Hubungan Persepsi Dampak Work Fatigue dengan Persepsi Kualitas Pelayanan Internal Awak Kabin Maskapai Berbiaya Rendah di Indonesia Fikri Ahmad Maulana; Cholichul Hadi
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 2 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V3I22018.92-100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi dampak  work fatigue dengan persepsi kualitas pelayanan internal awak kabin maskapai berbiaya rendah di Indonesia. Sebanyak 40 orang awak kabin maskapai berbiaya rendah di Indonesia mejadi subjek dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian survey. Data diperoleh dengan menggunakan alat ukur Fatigue Impact Scale (FIS) yang terdiri dari 40 item dan alat ukur Pelayanan Penerbangan yang terdiri dari item awal berjumlah 19 item yang kemudian dikurangi menjadi 17 item saja dikarekanakan tidak relevan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi dampak work fatigue tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan persepsi kualitas pelayanan internal awak kabin maskapai berbiaya rendah di Indonesia, dikarenakan nilai signifikansi yang didapatkan sebesar 0,295. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara persepsi dampak work fatigue dengan persepsi kualitas pelayanan internal pada awak kabin maskapai berbiaya rendah di Indonesia.
Hubungan antara Harapan (Hope) dengan Resiliensi Terhadap Istri yang Mengalami Involuntary Childless Rusliyanti Muharromah; Wiwin Hendriani
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 4 No 1 (2019): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V4I12019.19-27

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara harapan (hope) dengan resiliensi pada istri yang mengalami involuntary childless. Penelitian ini ditujukan untuk istri involuntary childless yang memiliki usia pernikahan 5 tahun atau lebih. Jumlah subjek dalam penelitian adalah 66 orang. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah skala harapan State Hope Scale (SHS) (Snyder e. a., 1996) berjumlah 6 aitem (α= 760), skala resiliensi Resilient Quotient (RQ) (Reivich & Shatte, 2002) yang telah ditranslasi oleh Mardiani (2012) berjumlah 32 aitem (α=0,789). Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, diperoleh hubungan yang positif (R=0,280, p<0,05) antara harapan (hope) dengan resiliensi pada istri yang mengalami involuntary childless. Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat harapan yang dimiliki, maka semakin tinggi pula resiliensi yang dimilikinya, begitupula sebaliknya. This study aimed to study should there be any relationship between hope and resilience on involuntary childless wife. The participants of the study were involuntary childless wives whose marriage age was 5 years or more. There were 66 participants. The measuring instrument of hope was Snyder’s State Hope Scale (1996) with 6 items (α= 760). The measuring instrument of resilience was Reivich & Shatte’s Resilient Quotient (2002) containing 32 translated items (α=0.789). The data analysis result confirmed that there was a positive correlation (R=0.280, p<0.05) between hope and resilience on involuntary childless wives. The results showed that higher level of hope signifies a higher level of resilience and vice versa.
Hubungan Cyberloafing dengan Innovative Work Behavior pada Pekerja Generasi Milenial dalam Industri Kreatif Digital Kurnia Sri Wijanarko; Herison Pandapotan Purba
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 2 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V3I22018.101-113

Abstract

Sejauh mana perusahaan dapat berinovasi ditentukan oleh perilaku kerja inovatif dari masing-masing pekerja, terutama pekerja generasi milenial yang mendominasi di era digital sekarang yang mengaburkan batasan kerja dengan kehidupan pribadi. Hal ini memunculkan fenomena cyberloafing. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik survei secara online. Teknik samplingyang digunakan adalah non-probability sampling bertipe purposive sampling. Jumlah subjek penelitian sebanyak 103 responden yang tersebar di berbagai industri kreatif digital di Indonesia. Alat pengumpulan data berupa kuesioner cyberloafing dan alat ukur Innovative Work Behaviour. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik korelasi Bivariate Pearson dengan bantuan program IBM SPSS Statistic 25 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dengan arah hubungan positif (r(103)=0,518, p<0,05) antara cyberloafing dengan innovative work behaviour generasi milenial yang bekerja di industri kreatif digital.
Hubungan Persepsi Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan dan Kesiapan Menikah Emerging Adult Perempuan di Surabaya Ester Feliciana; Duta Nurdibyanandaru
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 4 No 1 (2019): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V4I12019.28-35

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan kesiapan menikah emerging adult perempuan di Surabaya. Penelitian dilakukan secara online pada 128 responden perempuan dengan rentang usia 18-25 tahun. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan yang disusun berdasarkan teori Pleck (2010) dan kuEsioner kesiapan menikah yang berdasarkan teori Blood (1978), beserta satu aitem pendukung penelitian dengan total keseluruhan 88 aitem. Kedua alat ukur tersebut disusun secara mandiri melalui uji coba terpakai. Reliabilitas kesiapan menikah menunjukkan nilai 0,776 dan persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan menunjukkan nilai 0,995, artinya, kedua alat ukur yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Analisis data dilakukan dengan Pearson Product Moment Correlation, dengan menggunakan IBM SPSS Statistic 22. Hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan kesiapan menikah yang signifikan pada emerging adult perempuan di Surabaya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk dunia psikologi pendidikan dan perkembangan terkait dengan topik kesiapan menikah. This study aimed to determine the relationship between Perceived Father Involvement and Readiness for Marriage in Emerging Adult Female in Surabaya. There were 128 female respondents between 18-25 years old, and the data were collected online. The instruments used were Perceived Father Involvement Questionnaire based on Pleck’s theory (2010), Readiness for Marriage based on Blood’s theory (1978), and one supporting item totaling 88 items. The measuring instruments were arranged independently through a preliminary study. The Readiness of Marriage’s reliability value was 0.0776, and the Perceived Father Involvement value was 0.995, confirming that the two measuring instruments have high reliability. The data were analyzed using Pearson Product Moment Correlation on IBM Statistics 22. The significant value was 0.007. Thus, there was a significant correlation between readiness for marriage and perceived father involvement in emerging adult females in Surabaya. The research result can be used as a reference for educational and developmental psychology, particularly related to readiness for marriage.
Pengaruh Regulasi Diri Terhadap Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Penerima Bantuan Bidikmisi di Universitas Airlangga Addiena Hafidza Nurillah; Achmad Chusairi
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 2 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V3I22018.62-72

Abstract

Remaja yang tumbuh dengan kondisi kemiskinan seringkali dikaitkan dengan perkembangan yang maladaptif. Mahasiswa Bidikmisi sebagai remaja dari keluarga miskin yang mampu bangkit dan memiliki prestasi di bidang akademik adalah sebuah kasus yang menarik untuk dipelajari. Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai prestasi akademik yang dimiliki mahasiswa Bidikmisi banyak dikaitkan dengan motivasi berprestasi. Usaha pencapaian prestasi tak luput dari kemampuan individu dalam meregulasi dirinya demi mencapai tujuan yang diinginkan. Penelitian ini memiliki fokus untuk mencari tahu pengaruh dari tingkat regulasi diri yang dimiliki mahasiswa Bidikmisi terhadap motivasi berprestasi. Data didapatkan dengan metode survei menggunakan kuesioner berisi skala Regulasi Diri dan skala Motivasi Berprestasi yang disusun sendiri oleh peneliti dengan sampel sebanyak 294 mahasiswa Bidikmisi angkatan 2018 di Universitas Airlangga. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat regulasi diri memiliki pengaruh secara positif terhadap motivasi berprestasi yang dimiliki mahasiswa Bidikmisi di Universitas Airlangga.
Dinamika Pengambilan Keputusan Wanita Beretnis Arab yang Menjalin Hubungan Romantis dengan Pria Beretnis Non-Arab Anisah Qurrotu Aini; Nadhira Inastiti Raharjo; Ayuliani Rizqi Lestari; Ramadhani Lucky Al Kahfi; Wiwin Hendriani
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 2 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V3I22018.114-122

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika pengambilan keputusan wanita beretnis Arab yang menjalin hubungan romantis dengan pria beretnis non-Arab. Tradisi dalam Etnis Arab adalah pernikahan sesama etnis, sehingga wanita beretnis Arab diwajibkan untuk menikah dengan pria beretnsi Arab. Pengambilan keputusan merupakan pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Responden dalam penelitian ini merupakan wanita beretnis Arab berusia 22 tahun yang sedang menjalin hubungan romantis dengan pria beretnis non-Arab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika partisipan dalam mengambil keputusan perihal hubungan romantisnya dengan pria beretnis non-Arab terjadi akibat adanya perbedaan prinsip partisipan dengan nilai yang dianut dalam keluarga sebagai keturunan dari etnis Arab. Faktor yang mempengaruhi terjadinya dinamika tersebut bersumber dari faktor internal, yang terdiri dari persepsi dan prinsip, serta faktor eksternal yang terdiri dari kebudayaan Arab, hubungan dengan kekasih, pengalaman, dan nilai yang dianut keluarga.

Page 4 of 12 | Total Record : 114