Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Efektivitas Positive Parenting Program (Triple-P) dalam Meningkatkan Keterampilan Regulasi Diri Orang Tua Remaja: Systematic Review Anandany Arlita Nastiti Putri; Achmad Chusairi
Jurnal Penelitian IPTEKS Vol 6, No 2 (2021): JURNAL PENELITIAN IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ipteks.v6i2.5710

Abstract

Salah satu periode perkembangan dengan karakteristik yang khas adalah masa remaja, yang ditandai dengan adanya periode peralihan dari fase anak-anak ke fase dewasa. Karakteristik yang khas tersebut ditandai dengan adanya perubahan fisik, biologis, dan psikososial. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap gaya pengasuhan yang diterapkan orang tua. Adanya perubahan besar dalam tahap perkembangan remaja membuat orang tua harus memiliki keterampilan regulasi diri untuk mengontrol tingkah laku, merencanakan aktivitas untuk mencapai tujuan, mengatur pikiran dan emosi dengan baik, dan melakukan penyesuaian terhadap tingkah laku dalam melakukan pengasuhan kepada remaja. Keterampilan regulasi diri tersebut didapatkan dari salah satu program yaitu Positive Parenting Program (Triple-P) yang merupakan bentuk intervensi keluarga untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri orang tua. Database elektronik yang digunakan adalah SagePub, Springer Link, dan Google Scholar. Pencarian awal didapatkan 24 jurnal, kemudian enam jurnal dipilih berdasarkan kriteria eksklusif yang diidentifikasi menggunakan teknik analisa data tematik. Hasil dari penelitian ini adalah Positive Parenting Program (Triple-P) efektif untuk meningkatkan keterampilan regulasi orang tua remaja. Keterampilan regulasi diri orang tua remaja yang dioperasionalkan dalam Triple-P adalah self-sufficiency, parental self-efficacy, self-management, personal agency, serta problem solving. 
Deteksi Dini Masalah Psikologis Pada Anak Jalanan Oleh Orangtua Asuh di Rumah Singgah Suryanto Suryanto; Ike Herdiana; Achmad Chusairi
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 1 No 2 (2016): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.381 KB) | DOI: 10.20473/jpkm.V1I22016.85-96

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan deteksi dini permasalahan anak jalanan yang berada di rumah singgah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Partisipan adalah lima pengasuh dari tiga rumah singgah anak jalanan di Surabaya. Metode pengambilan data adalah Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan; (1) perilaku spesifik anak: mengganggu teman, malas, banyak bermain, memegang alat vital temannya, berkata kotor, motivasi belajar rendah, membangkang, memukul teman, keras kepala, kesulitan belajar; (2) perilaku bermasalah:  anak yang mengancam bunuh diri; (3) interaksi anak dengan orangtua asuh: baik, intens, pengasuh terlibat membantu mengatasi masalah anak; (4) permasalahan emosional anak: mudah marah, tersinggung, kurang terbuka, membentak teman dan pendamping, memukul teman, emosional saat bicara, cemas, marah, perasaan bersalah dan sedih; (5) faktor penyebab anak asuh bermasalah:  pergaulan, lingkungan sekolah, kurangnya afeksi orangtua, kurangnya minat belajar, perilaku kekerasan yang diterima anak dari orangtua kandung, kemiskinan dan keluarga tidak harmonis.
Pelatihan Kapasitas diri Positif Remaja bagi Guru SMA di Kabupaten Jember Achmad Chusairi
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 6 No 1 (2021): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V6I12021.63-69

Abstract

Sekolah adalah tempat dimana remaja dapat belajar dan mengembangkan kapasitas positif diri. Sekolah menjadi saluran sosialisasi hidup yang penting bagi remaja karena remaja menghabiskan rata-rata waktu delapan jam di sekolah. Dalam konteks tersebut maka guru berperan penting menjadi orang yang dapat menjadi sumber pengetahuan dan pendamping ketika remaja mengembangkan kapasitas positif dirinya. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam mendampingi remaja mengembangkan diri secara positif. Metode yang digunakan pada kegiatan ini meliputi pendidikan, pelatihan, dan penugasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa sebanyak 88 persen peserta mampu mendesain kegiatan Positive Youth Development untuk diterapkan disekolahnya.
Pengaruh Regulasi Diri Terhadap Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Penerima Bantuan Bidikmisi di Universitas Airlangga Addiena Hafidza Nurillah; Achmad Chusairi
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 3 No 2 (2018): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V3I22018.62-72

Abstract

Remaja yang tumbuh dengan kondisi kemiskinan seringkali dikaitkan dengan perkembangan yang maladaptif. Mahasiswa Bidikmisi sebagai remaja dari keluarga miskin yang mampu bangkit dan memiliki prestasi di bidang akademik adalah sebuah kasus yang menarik untuk dipelajari. Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai prestasi akademik yang dimiliki mahasiswa Bidikmisi banyak dikaitkan dengan motivasi berprestasi. Usaha pencapaian prestasi tak luput dari kemampuan individu dalam meregulasi dirinya demi mencapai tujuan yang diinginkan. Penelitian ini memiliki fokus untuk mencari tahu pengaruh dari tingkat regulasi diri yang dimiliki mahasiswa Bidikmisi terhadap motivasi berprestasi. Data didapatkan dengan metode survei menggunakan kuesioner berisi skala Regulasi Diri dan skala Motivasi Berprestasi yang disusun sendiri oleh peneliti dengan sampel sebanyak 294 mahasiswa Bidikmisi angkatan 2018 di Universitas Airlangga. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat regulasi diri memiliki pengaruh secara positif terhadap motivasi berprestasi yang dimiliki mahasiswa Bidikmisi di Universitas Airlangga.
Pengaruh Kelekatan Orang Tua dan School Environment Terhadap Self-Efficacy Akademik Pada Remaja Tengah Rafida Ziya; Achmad Chusairi
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 9 (2022): COMSERVA : (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.269 KB) | DOI: 10.59141/comserva.v1i9.110

Abstract

Remaja merupakan masa perpindahan atau transisi dari fase anak ke fase dewasa. Di dalam masa transisi ini remaja akan mengalami perubahan dalam hal kognitif, fisik, atau emosional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kelekatan orang tua dan school environment terhadap academic self efficacy. penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan subjek penelitian 220 remaja tengah usia 16-18 tahun. Alat ukur yang digunakan Patterns of Adaptive Learning Scales oleh Anderman, The Inventory of Parent and Peer Attachment oleh Armsden dan Greenberg, dan What’s Happening In This School? questionnaire oleh Aldridge dan Ala’i. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan aplikasi IBM SPSS Statistic 22 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi kelekatan orang tua terhadap academic self efficacy adalah 0,838. Nilai signifikansi school environment terhadap academic self efficacy adalah 0,000. Sedangkan secara simultan nilai signifikansi kelekatan orang tua dan school environment adalah 0,000 yang menunjukkan terdapat pengaruh kelekatan orang tua dan school environment terhadap academic self efficacy.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Parental Self-Efficacy Orang Tua Yang Memiliki Anak dengan Disabilitas Adiwignya Nugraha Widhi Harita; Achmad Chusairi
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i4.2321

Abstract

Adanya kebutuhan unik dari anak dengan disabilitas menghadapkan orang tua pada risiko permasalahan fisik dan mental dalam pengasuhan. Parental self-efficacy menjadi salah satu faktor penting untuk menurunkan distress psikologis dan perilaku maladaptif dalam pengasuhan. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi Parental self-efficacy. Penelitian dilakukan dengan metode systematic review menggunakan framework PICO dalam menentukan kriteria inklusi dan eksklusi. Pencarian artikel dilakukan pada 4 situs yaitu Proquest, SagePub, ScienceDirect, dan SpringerLink. Ditemukan 65 artikel yang selanjutnya diseleksi. Terdapat 6 artikel kuantitaif paling relevan yang di-review, sementara artikel kualitatif dan eksperimen dijadikan sebagai latar belakang dan bahan diskusi dalam artikel ini. Berdasarkan hasil systematic literature review yang dilakukan, diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi Parental Self-Efficacy adalah jenis kelamin, kelelahan, pengalaman mengasuh anak dengan disabilitas, dukungan sosial, stres, stigma, dan keterlibatan orang tua. Diperlukan intervensi psikologis seperti program meditasi, mindfulness, dan Cognitive Behavior Therapy (CBT) serta intervensi terkait knowledge orang tua
STUDI FENOMENOLOGI: WORK LIFE BALANCE PADA DOSEN WANITA SELAMA PANDEMI COVID-19 Nurmuliasneny Musa; Moch. Rahadian Hakiem; Adelia Mutiara Deski; Muhammaf Yusuf Shofyan; Anugrah Sabilia; Achmad Chusairi
Jurnal Abdi Insani Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v9i2.539

Abstract

The Covid-19 pandemic is a phenomenon that causes social disruption, especially in the scope of work, social and organization, regulation that has been imposed by government such as work from home currently become a new culture, especially in Indonesia. This has a significant impact on various stakeholders involved in education field, such as lecturer. Theory that could explain this event, namely work life balance (WLB) is a process to create and maintain a healthy and supportive work environment, which support employees to have a balance between work and personal life. The aim of this study is to explore the personal experience of Work Life Balance on women lecturers during the Covid-19. The method in this study is qualitative phenomenology, was carried out by collecting data through interview with two subjects, namely female lecturers who were married, researchers chose the subject of women lecturers because the subject had to be responsible for domestic and academic responsibilities. This study shows that each subject has similarities in interpreting the present, where they are feel grateful for the conditions that require them to work from home so that they can help children and are grateful that families want to understand and provide awareness to women that their personal and work lives can run smoothly. hand in hand, besides the importance of support for female lecturers. The conclusion of this research.
HUBUNGAN SELF-COMPASSION DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA WANITA KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA Nadia Ramadhan; Achmad Chusairi
Berajah Journal Vol. 2 No. 3 (2022): August
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v2i3.125

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara self-compassion dengan psychological well-being pada wanita korban kekerasan dalam rumah tangga. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan partisipan dalam penelitian ini berjumlah 101 wanita dengan rentang usia 19-40 tahun yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dengan usia pernikahan maksimal 10 tahun. Pengumpulan data menggunakan metode survei dan alat ukur yang digunakan adalah self-compassion scale milik Kristin Neff (2003) dan psychological well-being scale milik Ryff (1989). Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) dan nilai koefisien Pearson sebesar 0,854. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang positif dengan derajat hubungan yang kuat antara self-compassion dengan psychological well-being pada wanita korban kekerasan dalam rumah tangga.
Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Resiliensi pada Remaja Awal Penghuni Panti Asuhan Bani Yaqub Surabaya Barbarosa, Khairuddin; Dwi Putri, Nirmala Manindra; Chusairi, Achmad
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.019 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i7.3505

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara Dukungan Sosial dengan Resiliensi pada Remaja Awal Penghuni Panti Asuhan Bani Yakub Surabaya. Subjek penelitian ini laki-laki dan perempuan yang berusia 12-15 tahun. Penelitian ini dilakukan pada Remaja Awal Penghuni Panti Asuhan Bani Yakub yang berada di Surabaya. Teknik sampling yang dilakukan pada penelitian ini adalah Purposive Sampling, dimana peneliti menggunakan data anak penghuni panti asuhan Bani Yaqub sehingga di dapatkan jumlah sampel sebanyak 32 sampel. Analisis penelitian ini menggunakan Rank Order dari Spearman dengan bantuan SPSS versi 16.0 for Windows. Dari hasil analisis data yang diperoleh hasil signifikansi 0,00 yang menggambarkan adanya hubungan antara variabel X dan variabel Y dalam penelitian ini. Besarnya korelasi dari masing-masing variabel adalah 0,587. Dalam hal ini koefisien korelasi bernilai positif yang berarti semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi resiliensi pada subyek, demikian juga sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial maka resiliensi subyek akan semakin rendah.
Mourning and the COVID-19 Pandemic: A Literature Study Fanny Eka Putri*; Achmad Chusairi
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 6, No 3 (2023): Social, Political, and Economic History
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v6i3.33637

Abstract

The COVID-19 pandemic has caused many crises in various parts of the world, including in Indonesia itself. The various crises caused by the pandemic include social restrictions, changes in the education system, many individuals who have lost their jobs, and the most severe is the number of deaths. This article uses a systematic literature review method using 10 articles consisting of 2 articles obtained through the Science Direct site (sciencedirect.com), 4 articles obtained through the SAGE site (journals.sagepub.com), 4 articles obtained through the ResearchGate site (researchgate.net). This article wants to see how the process experienced by individuals who are grieving as a result of the loss of a loved one during the COVID-19 pandemic. The results of the literature review show that the process of grief experienced by individuals during the COVID-19 period has become more complex and longer. This mourning process is caused by two things, namely the limitation of social interaction that makes individuals have to go through the mourning process without physical or emotional support from relatives and the limited implementation of the funeral process which creates special pressure for individuals who are left behind because they cannot pay their last respects to loved ones who have passed away.