cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 25280104     EISSN : 25285181     DOI : -
Core Subject : Health,
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental adalah terbitan berkala yang menyajikan kajian empirik, kajian teoritik dan ulasan buku yang berkaitan dengan isu-isu terkini dalam kajian psikologi dan kesehatan mental. INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental awalnya bernama INSAN Media Psikologi. Namun pada tahun 2016, INSAN Media Psikologi berubah namanya menjadi INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental dengan tujuan mencakup kajian Kesehatan Mental secara spesifik, sekaligus mendukung keunggulan Fakultas Psikologi Unair, yaitu kajian Kesehatan Mental.
Arjuna Subject : -
Articles 114 Documents
Pengalaman Mempertahankan Komitmen Berpasangan pada Perempuan Dewasa Awal yang Menjalani Hubungan dengan Laki-Laki yang Memiliki Penyakit Kronis Ida Ayu Gede Kusumaastuti Widihapsari; Syntia Agung Liana Puspita; Ni Made Dyah Sathya Pradnyadari; Dian Rakhmawati; I Dewa Ayu Maythalia Joni
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 1 (2020): INSAN JURNAL PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I12020.49-60

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman mempertahankan komitmen berpasangan pada perempuan dewasa awal yang menjalani hubungan dengan laki-laki yang memiliki penyakit kronis. Komitmen merupakan segala kekuatan baik positif maupun negatif yang berfungsi untuk mempertahankan individu dalam suatu hubungan. Orang yang merasa terikat pada suatu hubungan dengan orang lain akan senantiasa berada bersama-sama dengan orang itu dalam suka maupun duka (Taylor, Peplau, & Sears, 2009). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian fenomenologi. Penelitian ini melibatkan satu orang subjek perempuan dewasa awal berusia 31 tahun yang menjalani hubungan berpasangan selama 13 tahun dengan laki-laki yang memiliki penyakit kronis. Teknik penggalian data pada penelitian ini menggunakan wawancara dengan pertemuan sebanyak dua kali dengan partisipan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis interpretative phenomenological analysis (IPA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan memiliki pandangan yang berbeda mengenai komitmen berpasangan. Selama menjalani hubugan berpasangan, partisipan juga menghadapi beragam tantangan yang memengaruhi komitmennya. Faktor-faktor yang memperkuat komitmen berpasangan yang didapatkan melalui penelitian ini juga bervariasiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman mempertahankan komitmen berpasangan pada perempuan dewasa awal yang menjalani hubungan dengan laki-laki yang memiliki penyakit kronis. Komitmen merupakan segala kekuatan baik positif maupun negatif yang berfungsi untuk mempertahankan individu dalam suatu hubungan. Orang yang merasa terikat pada suatu hubungan dengan orang lain akan senantiasa berada bersama-sama dengan orang itu dalam suka maupun duka (Taylor, Peplau, & Sears, 2009). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian fenomenologi. Penelitian ini melibatkan satu orang subjek perempuan dewasa awal berusia 31 tahun yang menjalani hubungan berpasangan selama 13 tahun dengan laki-laki yang memiliki penyakit kronis. Teknik penggalian data pada penelitian ini menggunakan wawancara dengan pertemuan sebanyak dua kali dengan partisipan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis interpretative phenomenological analysis(IPA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan memiliki pandangan yang berbeda mengenai komitmen berpasangan. Selama menjalani hubugan berpasangan, partisipan juga menghadapi beragam tantangan yang memengaruhi komitmennya. Faktor-faktor yang memperkuat komitmen berpasangan yang didapatkan melalui penelitian ini juga bervariasi
Hubungan Antara Literasi Kesehatan Mental, Stigma Diri Terhadap Intensi Mencari Bantuan Pada Dewasa Awal Novia Kartikasari; Atika Dian Ariana
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 4 No 2 (2019): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V4I22019.64-75

Abstract

Gangguan mental berkontribusi pada peningkatan beban sakit dunia, resiko yang besar salah satunya dimiliki oleh usia dewasa awal. Akibat adanya faktor hambatan, seseorang memilih untuk tidak mencari bantuan pada profesional. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara literasi kesehatan mental dan stigma diri terhadap intensi mencari bantuan pada dewasa awal. Penelitian ini menggunakan metode survei dan purposive sampling. Melibatkan 571 responden dewasa awal (berusia 18-29 tahun),asesmen dilakukan menggunakan skala intensi mencari bantuan (MHSIS), skala literasi kesehatan mental (MAKS) dan skala stigma diri terkait pencarian bantuan (SSOSH). Hasil menunjukkan bahwa literasi kesehatan mental berkorelasi positif dengan intensi mencari bantuan R=0,190 (p=0,000), stigma diri berkorelasi negatif dengan intensi mencari bantuan R=-0,399 (p=0,000), stigma diri berkorelasi negatif dengan literasi kesehatan mental R=-0,188 (p=0,000). Penelitian ini menyimpulkan bahwa seorang dewasa awal yang memiliki literasi kesehatan mental yang baik memiliki kecenderungan stigma diri yang rendah dan tingkat intensi mencari bantuan yang tinggi
Resiliensi pada Remaja Tunadaksa yang Mengalami Bullying Melinda Oviyanti; Wiwin Hendriani
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 1 (2020): INSAN JURNAL PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I12020.13-20

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiliensi yang ditinjau dari teori Grotberg. Sumber resiliensi, sebagaimana dinyatakan oleh Grotberg, dibagi menjadi 3 dimana terdapat sumber I am, I have, dan I can. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus intrinsik. Pemilihan partisipan menggunakan purposive sampling dengan metode screening resilience. Partisipan berjumlah 3 remaja perempuan yang terdiri dari seorang remaja berusia 14 tahun dan 2 remaja berusia 15 tahun. Proses pengambilan data menggunakan wawancara dan dianalisis menggunakan analisis tematik theory-driven. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga partisipan memiliki bentuk coping stress yang berbeda untuk menuju resiliensi. Partisipan 3 memiliki resiliensi paling menonjol di antara partisipan lain, dan meskipun terdapat banyak adversity yang dialami, partisipan 3 menunjukkan resiliensi yang tinggi melalui indikator I am. This study aimed to overview the Grotberg's resilience theory. The source of resilience, as stated by Grotberg, is divided into 3 which include "I am", "I have", and "I can". This was qualitative intrinsic case study. The participants were chosen by purposive sampling with resilience screening methods. There were 3 female adolescent participants; one aged 14 years old and the other two aged 15 years old. The data were collected using interviews and analyzed using theory-driven thematic analysis. The result of this study indicated that the participants had different forms of coping stress towards resilience. Participant 3 was the most prominent among other participants, and although participant 3 experienced adversity, the participant demonstrated a high resilience as evidenced through the "I am" indicator.
Etos Kerja Pada Anggota Kepolisian Ditinjau dari Persepsi Dukungan Organisasi dan Dukungan Sosial Keluarga Ekshalanty Permata; Aditya Nanda Priyatama; Pratista Arya Satwika
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 1 (2020): INSAN JURNAL PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I12020.61-70

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan antara persepsi dukungan organisasi dan dukungan sosial keluarga dengan etos kerja, 2) hubungan persepsi dukungan organisasi dengan etos kerja,  3) hubungan dukungan sosial keluarga dengan etos kerja. Sampel penelitian ini berjumlah 61 orang anggota kepolisian. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Analisis data penelitian dilakukan menggunakan analisis regresi ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai F(61)=27.420, df=2, nilai p=.000, R=.697, yang berarti terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi dukungan organisasi dan dukungan sosial keluarga dengan etos kerja. Secara parsial, terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi dukungan organisasi dengan etos kerja (rx|y= 0,410; p=0,001) dan terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan etos kerja (rx|y= 0,334; p=0,009). Nilai R2 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi dan dukungan sosial keluarga secara bersama-sama memberikan sumbangan efektif sebesar 48,6% terhadap etos kerja.Kata kunci: dukungan sosial keluarga, etos kerja, persepsi dukungan organisasi                                                                                                                                                                                ABSTRACTThis study aims to identify: 1) relation between perceived organizational support and family social support with work ethos, 2) relation between perceived organizational support with work ethos 3) relation between family social support with work ethos. This study was conducted on 61 active police department officers, selected by using cluster random sampling method. This study was using quantitative approach. Data analysis used multiple regression analysis technique. Result shows the score of F(61)=27.420, df=2, p=.000, R=.697, which means that there is a significant, positive correlation between perceived organizational support and family social support with work ethos. Partially, there is a significant, positive correlation between perceived organizational support with work ethos (rx|y= 0,410; p=0,001 < 0,05) and also between family social support with work ethos (rx|y= 0,334; p=0,009 < 0,05). R2 score shows that both perceived organizational support and family social support give effective contribution until 48,6% to work ethos. Keywords: family social support, perceived organizational support, work ethos
Korelasi antara Religiusitas dengan Kecemasan Bertanding pada Atlet Taekwondo Iva Agustina Wijayanti; Nurul Hartini
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 6 No 1 (2021): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V6I12021.1-9

Abstract

Atlet Taekwondo sering mengalami kecemasan sebelum bertanding yang dapat mempengaruhi performanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara religiusitas dengan kecemasan bertanding atlet Taekwondo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan 176 partisipan atlet Taekwondo di Jawa Timur. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala religiusitas dan skala kecemasan bertanding. Hasil uji hipotesis menunjukkan terdapat hubungan antara religiusitas dengan kecemasan bertanding pada atlet Taekwondo dengan koefisien korelasi yang sedang dan negatif.
Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Ketahanan Keluarga di Masyarakat Pesisir Kota Surabaya Endang R Surjaningrum; Tri Kurniati Ambarini; Atika Dian Ariana; Dian Kartika Amelia Arbi; Ika Yuniar Cahyanti; Nurul Hartini
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 2 (2020): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I22020.134-141

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membekali kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan pengetahuan mengenai keluarga, pengasuhan, dan kesehatan mental. Kader PKK adalah fasilitator di tingkat desa atau kelurahan yang diharapkan dapat menjadi agen perubahan untuk meningkatkan ketahanan keluarga. Metode kegiatan adalah pembekalan materi kepada 42 kader PKK dari sembilan Rukun Warga (RW) di Kelurahan Rangkah, Kota Surabaya. Metode kegiatan berupa Diskusi Kelompok Terarah (DKT) dan ceramah mengenai Kesehatan Mental, Psikologi Keluarga, dan Pengasuhan. DKT diarahkan berdasarkan pertanyaan mengenai kondisi kesehatan mental masyarakat, gambaran mengenai perilaku kesehatan mental, permasalahan dalam keluarga, dan pengasuhan. Hasil diskusi dianalisis dan disimpulkan melalui pendekatan kualitatif.
Peranan Religiusitas dalam Menjelaskan Intensi Membeli Kosmetik Berlabel Halal Lita Indah Cahyani; Dewi Syarifah
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 2 (2020): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I22020.142-149

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan religiusitas terhadap intensi membeli kosmetik berlabel halal. Religiusitas adalah tingkat konsepsi dan komitmen seseorang terhadap agamanya. Sedangkan, intensi membeli adalah indikasi seberapa kuat keyakinan seseorang untuk mencoba suatu perilaku dan mengupayakan perilaku tersebut. Penelitian ini dilakukan pada 183 wanita Muslim di Surabaya. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptasi skala religiusitas berjumlah 19 aitem sedangkan intensitas membeli menggunakan skala yang berjumlah 8 aitem. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara religiusitas dengan intensi membeli kosmetik berlabel halal.
Proses Memaafkan dalam Konteks Agama Islam pada Remaja yang Orang Tuanya Bercerai Ariadne Ayuningtyas Trianggono; Danny Irawan Yatim
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 2 (2020): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I22020.88-111

Abstract

Memaafkan adalah perubahan prososial yang dialami terhadap pelaku, meliputi penurunan motivasi menghindari kontak pribadi dan psikologis, penurunan motivasi membalas dendam, dan peningkatan motivasi kebajikan terhadap pelaku. Empat fase proses memaafkan meliputi; uncovering, decision, work, dan deepening. Remaja tengah (usia 15-18 tahun) berada pada tahap 3 perkembangan memaafkan, yaitu expectational forgiveness. Penelitian bertujuan menggambarkan proses memaafkan dalam konteks Islam pada remaja yang orang tuanya bercerai, menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi dengan wawancara semi-terstruktur. Partisipan yang diambil adalah tiga remaja usia tengah, laki-laki, orang tuanya bercerai, beragama Islam, dan menyalahkan ayah. Hasil penelitian ini menunjukkan agama Islam berkontribusi terhadap proses memaafkan yang dilakukan partisipan. Kemudian, pengalaman menyakitkan yang perlu dimaafkan remaja berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh ayah sebelum atau setelah perceraian. Dari proses tersebut, ketersediaan memaafkan ketiga remaja menunjukkan tahap 4 perkembangan; lawfully expectational forgiveness. Selanjutnya, proses memaafkan remaja cukup berkaitan dengan kualitas hubungan dengan ayah.
Pandemi COVID-19 dan Tantangan Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia Ilham Akhsanu Ridlo
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 2 (2020): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I22020.162-171

Abstract

Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam mewujudkan kesehatan yang menyeluruh. Namun di sebagian besar negara berkembang, masalah kesehatan mental belum diprioritaskan. Pandemi Coronavirus-19 (COVID-19) menjadikan kesehatan mental menjadi isu penting bagi dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi kesehatan mental sebagai komponen integral dari penanggulangan COVID-19. Pandemi COVID-19 dengan transmisi penularan yang masif dan tingkat kematian yang tinggi menyebabkan masalah yang mengarah pada gangguan mental. Kebijakan kesehatan mental di Indonesia harus mengoptimalkan integrasi layanan kesehatan mental. Pendekatan berbasis masyarakat dapat memperluas cakupan pelayanan kesehatan mental pada masa Pandemi COVID-19. Pemerintah harus mengintegrasikan layanan kesehatan mental ke dalam layanan berbasis masyarakat sebagai cara untuk memastikan cakupan universal pelayanan kesehatan mental. Model pemberdayaan partisipatif dan bottom-up menjadi pilihan yang rasional, untuk mengatasi masalah sumber daya dan stigma sebagai penghalang keberhasilan program kesehatan mental di Indonesia.
Efikasi Diri Kesehatan Mental sebagai Mediator antara Dukungan Suami dengan Kelekatan Ibu-Janin Sulistami Prihandini; Linda Primana
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 2 (2020): INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I22020.112-124

Abstract

Dukungan sosial khususnya dukungan suami berkontribusi positif terhadap kelekatan ibu-janin (maternal fetal attachment (MFA)), namun hubungan tersebut masih inkonsisten. Kehamilan merupakan proses alamiah yang dapat menjadi sumber stres bagi calon ibu. Efikasi diri kesehatan mental (mental health self-efficacy (MHSE)) terbukti menurunkan depresi dan kecemasan, tidak terkecuali pada ibu hamil. Oleh karena itu, penelitian ini hendak melihat hubungan antara dukungan suami dan efikasi diri kesehatan mental terhadap kelekatan ibu-janin sekaligus melihat peran mediasi efikasi diri kesehatan mental atas hubungan dukungan suami dan kelekatan ibu-janin. Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuisioner terhadap 281 ibu hamil di wilayah Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi (Jadebotabek), khususnya wilayah Depok. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya kontribusi yang signifikan dari dukungan suami dan efikasi diri kesehatan mental terhadap kelekatan ibu-janin. Hal ini berarti meningkatnya dukungan suami dan efikasi diri kesehatan mental dapat meningkatkan kelekatan ibu-janin. Hasil analisis model mediasi menggunakan menunjukkan bahwa efikasi diri kesehatan mental tidak memiliki peran sebagai mediator dalam hubungan antara dukungan suami dan kelekatan ibu-janin. Pada penelitian efikasi diri kesehatan mental hanya berperan sebagai variabel bebas yang berkontribusi terhadap kelekatan ibu-janin.

Page 6 of 12 | Total Record : 114