cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
E-Jurnal Medika Udayana
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23031395     EISSN : 25978012     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana menerima naskah dari mahasiswa PSPD FK UNUD, baik berupa karangan asli atau laporan penelitian, ikhtisar pustaka, laporan kasus, maupun surat-surat untuk redaksi. Naskah yang dikirimkan untuk majalah ilmiah E-Jurnal Medika Udayana adalah naskah belum pernah atau tidak akan dikirim ke majalah lain. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
Arjuna Subject : -
Articles 1,956 Documents
Diabetes mellitus, hipertensi, obesitas dan usia berhubungan terhadap meningkatnnya risiko terjadinya disfungsi ereksi pada pasien benign prostat hyperplasia di rumah sakit sanglah bulan Juni sampai Oktober tahun 2015 I Gusti Ayu Irma Vitriani; Gede Wirya Kusuma Duarsa
E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.231 KB)

Abstract

Benign Prostate Hyperplasia (BPH) is a degenerative disease that has complications of erectile dysfunction. Increased incidence of erectile dysfunction (ED) in cases of BPH is often accompanied by age risk factors as well as comorbid diseases such as diabetes mellitus, hypertension and obesity. This research uses cross-sectional study design. The technique of collecting samples by consecutive sampling method conducted in RSUP Sanglah Denpasar. The subjects were male patients with controlled BPH in Poly of Urology. The subjects were men who suffer Benign Prostate Hyperplasia (BPH) who visited the Poli Urology and treated at Sanglah Hospital. From this study showed that diabetes mellitus did not have a significant relationship to increase incident of ED in BPH, p=0.504. Hypertension has no significant relationship to increase incident of ED in BPH, p= 0.116. Obesity does not have a significant relationship to increase ED in BPH, p =0.058. While only age had a significant relationship to increase ED in BPH, p=0.016. The conclusion of the study is Diabetes Mellitus, Hypertension and Obesity not linked to increase incident of ED in BPH, while age has a close relationship to to increase incident of ED in BPH. Keywords: Benign Prostate Hyperplasia, ED, diabetes mellitus, hypertension, obesity, age
HUBUNGAN KARAKTERISTIK, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR DI KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM BALI Ni Putu Ditadiliyana Putri; Dyah Pradnyaparamitha D; Luh Seri Ani
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.552 KB)

Abstract

Program keluarga berencana memungkinkan pemerintah untuk menurunkan angka fertilitas dan meningkatkan perbaikan kesehatan, kesejahteraan, hak asasi manusia, dan pendidikan. Akan tetapi dibeberapa negara berkembang penggunaan kontrasepsi masih terbatas. Penelitian tentang faktor yang berhubungan dengan pemilihan penggunaan alat kontrasepsi sudah banyak dilakukan tetapi hasilnya masih tidak konsisten. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan karakterisktik, tingkat pengetahuan, dan sikap ibu terhadap pemilihan alat kontrasepsi. Studi cross sectional dilakukan terhadap 91 wanita usia subur yang dipilih dengan metode simple random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga April 2018 di Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem Bali. Data dikumpulkan dengan metode wawancara di rumah masing-masing responden. Data yang dikumpulkan adalah tentang pemilihan alat kontrasepsi, karakteristik, tingkat pengetahuan, dan sikap. Data hasil penelitian dianalisis dengan Chi Square untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa satu-satunya faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi adalah tingkat pengetahuan ibu ( X2 = 0,163, P = 0,01). Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi pada PUS. Kata Kunci:tingkat pengetahuan, persepsi, pasangan usia subur, metode kontrasepsi, pemilihan alat kontrasepsi.
POLA KUMAN PENYEBAB COMMUNITY-ACQUIRED PNEUMONIA (CAP) DAN KEPEKAANNYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2017 Ayu Agung Pradnya Paramitha Dwi Sutanega; I G N Bagus Artana; Putu Andrika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.036 KB)

Abstract

Pneumonia komunitas atau community-acquired pneumoniae adalah pneumonia yang didapat di lingkungan masyarakat dan salah satu penyakit menular yang paling umumsehingga menjadi penyebab mortalitas dan morbiditas di seluruh dunia. Penyakit inimerupakan infeksi pada saluran pernafasan bagian bawah yang diakibatkan oleh bakteri,virus, jamur dan parasit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola kuman penyebabpneumonia komunitas dan mencari pola kepekaan terhadap antibiotika di Rumah SakitUmum Pusat Sanglah tahun 2017. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif potong lintangdimana sumber data berasal dari data sekunder yaitu rekam medis pasien pneumoniakomunitas yang memiliki data hasil kultur sputum dan tes sensitivitas di RSUP Sanglah padatahun 2017. Pengambilan data dilakukan dengan metode Total Sampling. Didapatkan 36pasien pneumonia komunitas yang memiliki hasil kultur sputum dan tes sensitivitas. Kumantersering yang ditemukan adalah Streptococcus sp. Antibiotika yang memiliki tingkatsensitifitas paling tinggi adalah meropenem dan vankomisin. Sementara antibiotika yangmemiliki tingkat resistensi paling tinggi adalah cefazolin. Seluruh obat antifungal masihsensitif terhadap jamur yang didapat. Selanjutnya perlu dilakukan penelitian terkait faktoryang mempengaruhi terjadinya resistensi antibiotika pada bakteri. Kata Kunci: pneumonia komunitas, pola kuman, antibiotika, kultur sputum
GAMBARAN ASPEK ERGONOMI WARNET DI KOTA DENPASAR I Made Ari Samudera; I Made Muliarta; Luh Made Indah Sri H.A
E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.078 KB)

Abstract

Di era sekarang internet memiliki peran penting. Pekerja kantor biasanya mengakses internet dari kantor,pelajar atau mahasiswa juga akan memanfaatkan fasilitas yang disediakan kampus namun masih banyak orang yang pergi ke warnet. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah warnet yang terletak di kota Denpasar dan berjumlah 43 warnet. Aspek ergonomi yang digunakan menggunakan acuan ergonomi dari Cornell University Ergonomic Website serta aspek lingkungan kerja berupa intensitas cahaya,suhu ruangan dan kelembaban sehingga terdapat 14 aspek yang dinilai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ergonomi warnet di kota Denpasar dan persebaran dari tiap-tiap 14 aspek ergonomi. Kursi di 43 warnet sebagian besar sudah ergonomis yaitu sebanyak 35 warnet (81,4%). Cahaya silau di monitor terdapat di 2 warnet (4,7%) . 11 warnet (25,6%) terdapat tempat untuk dapat meletakkan dokumen. Posisi lengan rileks dan dekat tubuh dapat dilihat dari pengguna di 28 warnet (65,1%) dan pengguna dengan posisi pergelangan tangan lurus dan datar hubungannya dengan lengan atas dalam menggunakan keyboard/mouse /alat input lain sebanyak 35 warnet (84,1%) sedangkan warnet menggunakan alas keyboard dengan kemiringan negatif dengan mouse terletak di atasnya atau berdekatan dengan keyboard sebanyak 12 warnet (27,9%). Aspek tempat kerja stabil sebanyak 42 warnet (97,7%). Posisi kaki pengguna warnet stabil dan memijak sebanyak 37 warnet (86 %). Satu warnet (2,3 %) dapat memenuhi aspek ergonomi 300-700 lux. Peneliti mendapatkan hanya 4 warnet (9,3%) yang bersuhu 18°-28 °C dan 14 warnet (32,6 %) yang memiliki kelembaban yang dianjurkan. Kata Kunci: Warnet,aspek, ergonomi
PENCEGAHAN PERCOBAAN BUNUH DIRI PADA ANAK DAN REMAJA DENGAN GANGGUAN DEPRESI WE Supyanti; AAS Wahyuni
E-Jurnal Medika Udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.732 KB)

Abstract

Gangguan depresi merupakan salah satu bentuk gangguan mood yang dapat terjadi padasemua umur. Insiden gangguan depresi dikatakan meningkat seiring pertambahan usia.2Prevalensi kumulatif terhadap kejadian depresi pada remaja akhir (older adolescents)berkisar antara 14% sampai 25%.1 Depresi menjadi penyebab utama kejadian bunuhdiri. Berdasarkan data yang terkumpul di Kepolisian Daerah Bali bekerjasama denganYayasan Putra Sesana Bali, angka kejadian bunuh diri di Bali pada tahun 2008mencapai 150 orang (106 laki-laki dan 48 perempuan) dan tahun 2009 mencapai 147orang (86 laki-laki dan 61 perempuan). Pencegahan yang efektif diperlukan untukmeminimalisasi angka kejadian percobaan atau tindakan bunuh diri. Pencegahankeinginan bunuh diri terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahanprimer bertujuan untuk mereduksi jumlah kasus baru.2,11 Pencegahan sekunder merujukpada deteksi dini dan memberi penanganan yang tepat pada individu yang memilikikeinginan bunuh diri. 2,9 Pencegahan tersier dilakukan dengan cara memberikan edukasipada tenaga profesional dalam menilai adanya risiko bunuh diri pada seorang pasien.9,11
SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS : CASE REPORT Ida Ayu Tri Wedari
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.745 KB)

Abstract

Systemic lupus erythematosus (systemic lupus erythematosus, SLE), an autoimmune disease characterized by the production of antibodies against components of the cellnucleus that is associated with a broad clinical manifestations. Ninety percent of casesof systemic lupus erythematosus attacking a young woman with a peak incidence at 1540yearsofageduringthereproductiveperiodwiththeratioofwomenandmen5:1.Itsetiologyis unclear, allegedly associated with a specific immune response genes in themajor histocompatibility complex class II, HLA-DR2 and HLA DR3. Clinicalmanifestations which appear heterogeneous and involve almost all organ systems of thecondition of the joints and skin of patients with mild to severe disease that attacks thecentral nervous system, lungs, gastrointestinal tract, and kidneys. Treatment is mainlyaimed at controlling the symptoms of the acute attack and suppress symptoms andweight at a level that can be tolerated and prevent organ damage.
DELIVERY BY USING THE METHODE OF WATER BIRTH I Nyoman Satria Pratama; I Nyoman Gede Budiana
E-Jurnal Medika Udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.079 KB)

Abstract

Water birth is a method of pervaginam delivery where aterm pregnant women without complication soak in warm water. Nowadays, water birth has become chosen by a lot of people because of its advantages. One of the advantages of water birth delivery is decrease labor pain. There are other advantages of water birth delivery for mother and the baby. Beside those advantages, water birth also has risks and complications that need to be concerned. Water birth delivery is a safe method as long as the procedure goes well. Another thing that needs to be concerned is its policy and strategy in safety and comfort ability in using this method.
GAMBARAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BEBANDEM, KARANGASEM Ni Putu Ayu Reza Dhiyantari; Reqki First Trasia; Kadek Dewi Indriyani; Putu Aryani
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.492 KB)

Abstract

Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi saluran napas bawah yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Di Puskesmas Bebandem, Karangasem tercatat 39 dan 27 kasus tuberkulosis paru (TB paru) dengan pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA) positif berturut-turut pada tahun 2011 dan tahun 2012. Terdapat terdapat 26 kasus TB baru sejak bulan Januari 2013 sampai Juni 2013. Dua puluh lima kasus diantaranya merupakan kasus TB paru. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan minum obat pada penderita tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Bebandem, Karangasem. Penelitian menggunakan metode deskriptif cross-sectional. Sampel penelitian merupakan semua penderita TB paru dengan pengecatan sputum BTA positif di wilayah kerja Puskesmas Bebandem yang sedang menjalani pengobatan rawat jalan, yaitu sejumlah 18 orang. Data dikumpulkan menggunakan metode wawancara dengan kuesioner terstruktur dan data sekunder dari Puskesmas. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam tabel dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kepemilikan PMO sebesar 94.44%. Semua subjek yang memiliki PMO menyatakan bahwa PMO selalu mengingatkan pasien untuk minum obat, mengingatkan untuk minum obat dan mengecek dahak tepat waktu, serta menegur apabila tidak minum obat. Semua subyek baik yang memiliki PMO maupun yang tidak memiliki PMO menyatakan patuh pada petunjuk petugas kesehatan atau PMO. Selanjutnya didapat bahwa 94.44% responden patuh minum obat dalam fase intensif OAT. Responden yang sedang dalam pengobatan OAT fase lanjut juga menunjukkan tingkat kepatuhan minum obat yang tinggi yaitu sebesar 86.67%. Selain itu, tingkat kepatuhan terhadap jadwal pemeriksaan dahak dan pengambilan obat didapatkan sebesar 100%.  
KENDALA DAN STRATEGI DALAM MENJAGA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KITAMANI I KABUPATEN BANGLI Ida Ayu Shanti Ariesta Devi; Putu Aryani
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.212 KB)

Abstract

Hipertensi diperkirakan menyebabkan 6% kematian diseluruh dunia. Berdasarkan studi nasional NHANES III di Amerika Serikat, kurang dari seperempat pasien hipertensi memiliki tekanan darah yang terkontrol dengan baik (di bawah 140/90 mmHg). Ketidakpatuhan menjadi masalah universal, yang dilaporkan menjadi salah satu penyebab utama hipertensi yang sulit disembuhkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kepatuhan minum obat hipertensi serta strategi dan kendala yang dialami pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kintamani I.Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2013 di Puskesmas Kintamani I dengan metode deskriptif cross-sectional. Sampel penelitian adalah penderita hipertensi yang menerima pengobatan hipertensi dan melakukan  kontrol di Puskesmas Kintamani I. Data diperoleh dengan metode wawancara terstruktur menggunakan kuisioner dan pengukuran tekanan darah. Data yang diperoleh dianalisis secara unvariat dan bivariat, dan disajikan dalam bentuk tabel naratif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden yang patuh minum obat antihipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kintamani I sejumlah 57,8%. Alasan terbanyak responden rajin minum obat adalah karena ingin cepat sembuh. Sementara, cara terbanyak agar responden dapat minum obat tepat waktu adalah karena kesadaran sendiri dan minta bantuan orang lain untuk mengingatkan. Seratus persen responden mengatakan bahwa penghambat minum obat yang utama adalah karena lupa. Penghambat kontrol terbanyak adalah karena responden merasa sehat, yaitu sebanyak 84,2%. Simpulan dari penelitian ini adalah strategi utama yang dilakukan responden dalam menjaga kepatuhan minum obat yaitu dengan meminta bantuan orng lain untuk mengingatkan. Sedangkan, kendala yang dihadapi responden sehingga tidak patuh adalah akibat lupa dan merasa diri sehat.                  
GAMBARAN DAN ANALISIS FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA PENGECAT SPRAY MOBIL DI DAERAH GATSU TIMUR DENPASAR, BALI I Gede Bagus Bhaskara Wijaksana; I Made Muliarta
E-Jurnal Medika Udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.965 KB)

Abstract

CHARACTERISTIC AND RISK FACTORS ANALYSIS FOR LUNG FUNCTION IMPAIRMENT AMONGST AUTOMOBILE SPRAY PAINT WORKERS IN GATSU TIMUR DENPASAR, BALIAutomobile spray paint industries are associated with high risk of occupational hazard. Spray paint workers are at high risk of isocynate exposure which has been associated with both obstructive and restrictive lung impairment. Risk factors such as duration of work, safety equipment, and history of smoking are among several risk factors involving lung function.The purpose of this study is to describe the lung function impairment among automobile spray paint workers in Gatsu Timur and analyze risk factors that influence them. Analytic cross- sectional method was used in this study. Subjects were 23 automobile spray paint workers in Gatsu Timur. Lung function impairment was measured using spirometer. The study showed that 60,8% of subjects have restrictive lung impairment and 17,3% have obstructive lung impairment. No significant relationship was found between duration of work, safety equipment, and history of smoking against lung function impairment. Automobile spray paint companies should do regular health check up on their workers. More research involving larger numbers of samples should be conducted to determine risk factors associated with lung function in automobile spray paint workers.

Page 6 of 196 | Total Record : 1956


Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 13 No 07 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 9 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 8 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 6 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 5 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 4 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 3 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 12 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 11 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 10 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 9 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 8 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 6 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 5 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 4 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 3 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 2 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 1 (2023): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): Vol 11 No 06(2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 12 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 11 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 9 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 7 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 6 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 4 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 3 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 2 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 1 (2022): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 12 (2021): Vol 10 No 12(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 11 (2021): Vol 10 No 11(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 10 (2021): Vol 10 No 10(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 9 (2021): Vol 10 No 09(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 8 (2021): Vol 10 No 08(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 7 (2021): Vol 10 No 07(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 6 (2021): Vol 10 No 06(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 5 (2021): Vol 10 No 05(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 4 (2021): Vol 10 No 04(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 3 (2021): Vol 10 No 03(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 02(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 10 No 1 (2021): Vol 10 No 01(2021): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 12 (2020): Vol 9 No 12(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 11 (2020): Vol 9 No 11(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 10 (2020): Vol 9 No 10(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 9 (2020): Vol 9 No 09(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 8 (2020): Vol 9 No 08(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 7 (2020): Vol 9 No 07(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 6 (2020): Vol 9 No 06(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 5 (2020): Vol 9 No 05(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 4 (2020): Vol 9 No 04(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 3 (2020): Vol 9 No 03(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 2 (2020): Vol 9 No 02(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 01(2020): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): Vol 8 No 5 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): Vol 8 No 4 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 12 (2019): Vol 8 No 12 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 11 (2019): Vol 8 No 11 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 10 (2019): Vol 8 No 10 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 9 (2019): Vol 8 No 9 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 8 (2019): Vol 8 No 8 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 7 (2019): Vol 8 No 7 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 6 (2019): Vol 8 No 6 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 3 (2019): Vol 8 No 3 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 2 (2019): Vol 8 No 2 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 8 No 1 (2019): Vol 8 No 1 (2019): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 12 (2018): Vol 7 No 12 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 11 (2018): vol 7 no11 2018 E-jurnal medika udayana Vol 7 No 10 (2018): Vol 7 No 10 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 9 (2018): Vol 7 No 9 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 8 (2018): Vol 7 No 8 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 7 (2018): Vol 7 No 7 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 6 (2018): Vol 7 No 6 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 5 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 4 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 3 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 2 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 7 No 1 (2018): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 12 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 11 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 10 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 9 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 8 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 7 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 6 (2017): E-Jurnal Medika Udayana Vol 6 No 5 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 4 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 3 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 2 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 6 No 1 (2017): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 12 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5, No 11 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 10 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 9 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 8 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 7 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 6 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 5 (2016): E-jurnal medika udayana Vol 5 No 4 (2016): E-jurnal medika udayana vol 5 no 3(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 2(2016):e-jurnal medika udayana vol 5 no 1(2016):e-jurnal medika udayana vol 4 no 12(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 11(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 10(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 9(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 8(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 7(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 6(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 5(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 4(2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 3 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 2 (2015):e-jurnal medika udayana vol 4 no 1 (2015):e-jurnal medika udayana vol 3 no 12(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 11(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 9 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 8 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 7 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 6 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 5 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 4 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 3 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 2 (2014):e-jurnal medika udayana vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana vol 2 no 12 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 11 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 10 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 9 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 8 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no 7 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no6(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no5(2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no4 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no3 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no2 (2013):e-jurnal medika udayana vol 2 no1 (2013):e-jurnal medika udayana Vol 1 No 1 (2012): e-jurnal Medika Udayana More Issue