cover
Contact Name
Iin Purnamasari
Contact Email
mpp@upgris.ac.id
Phone
+6224-8451279
Journal Mail Official
mpp@upgris.ac.id
Editorial Address
LPPM Universitas PGRI Semarang, Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang Demikian permohonan ini, atas perhatian dan bantuannya kami sampaikan terimakasih.
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran
  • mediapenelitianpendidikan
  • Website
ISSN : 1978936X     EISSN : 25280562     DOI : -
Core Subject : Education,
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran, dengan nomor ISSN 1978-936X (cetak) dan ISSN 2528-0562 (online) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas PGRI Semarang. Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran merupakan Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 5 sesuai SK Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia No.: 85/M/KPT/2020, memiliki fokus utama pada pengembangan ilmu-ilmu di bidang pendidikan. Lingkup bidang pendidikan antara lain meliputi pendidikan di jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi. Tujuan dari publikasi jurnal ini adalah untuk menyebarluaskan pemikiran konseptual atau ide-ide yang telah dicapai di bidang pendidikan. Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran menerbitkan jurnal dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 385 Documents
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN SCRAMBLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Eka Yulia Ulfa Malasari; Rasiman Rasiman; Sutrisno Sutrisno
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.076 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v12i2.3835

Abstract

Penggunaan model dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan materi untuk mencapai kemampuan berpikir kreatif siswa yang memuaskan. Jenis penelitian adalah kuantitatif dan bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Scramble terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati tahun pelajaran 2017/2018. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling sehingga didapatkan tiga kelas secara acak yaitu VIIIF, VIIIG, dan VIIII. Data diperoleh melalui hasil tes soal uraian kemudian diolah dengan uji ANAVA, Uji Sceffe’, dan uji regresi linier sederhana. Data hasil analisis menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa dalam matematika yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), model pembelajaran Scramble, dan model pembelajaran konvensional. 2) rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa dalam matematika yang diajarkan dengan model pembelajaran Problem Based Learning(PBL) lebih baik dari model pembelajaran konvensional. 3) rata-rata kemampuan berpikir kreatif siswa dalam matematika yang diajarkan dengan model pembelajaran Scramblesama baiknya dengan model pembelajaran konvensional. 4) tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning(PBL) dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran Scramble. 5) terdapat pengaruh positif antara keaktifan siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN RAMAH ANAK DALAM KONTEKS MEMBANGUN KARAKTER SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI KOTA SEMARANG Senowarsito Senowarsito; Arisul Ulumuddin
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.494 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v6i1.360

Abstract

Pendidikan karakter pada jenjang pendidikan dasar harus menempatkanpendidikan ramah nak sebagai dasar membangun karakter siswa. Hasil kuesioneryang didisi oleh semua guru-guru SD se-kota Semarang yang dilakukan 3,5 bulan di16 SD Negeri se Kota Semarang. Hasil menunjukkan mereka setuju untuk selalubersikap ramah terhadap siswa-siswanya. Tidak hanya itu, sekolah juga telahmengimplementasikan beberapa nilai-nilai karakter dalam visi misi sekolah, bahkantersedia kata-kata motivasi di dinding-dinding sekolah.Kedua, bentuk-bentuk pendidikan ramah anak yang telah dilaksanakan disekolah meliputi; ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh siswaseperti dalam kaitannya dengan kesehatan siswa yaitu tersedianya ruang UKS,program jumat bersih, kerja bakti, dokter kecil, BIAS maupun program tanaman toga.Sedangkan di bidang lain seperti tersedianya toilet, sanitasi air untuk mencuci tangan.Namun belum semua sekolah memiliki sanitasi air maupun toilet yang bersih. Bentukpendidikan ramah anak yang lain yaitu tersedianya perpustakaan, kantin, koperasisiswa, taman bermain siswa, dan mading. Jika dilihat dari observasi kelas, guru telahmengimplementasikan bentuk-bentuk pendidikan ramah anak seperti pemberian rasakasih sayang, perhatian terhadap siswa-siswanya. Dalam segi partisipai, bentukpendidikan ramah anak yang telah dilaksanakan seperti adanya kegiatan-kegiatansekolah dalam memperingati hari besar, serta ekstrakurikuler yang diikuti oleh semuasiswa. keterlibatan siswa dalam berbagai hal seperti dalam penataan bangku dandekorasi kelas.Ketiga, sejauhmana sekolah-sekolah dasar di kota Semarang telahmengimplementasikan pendidikan ramah anak dapat kita ketahui melalui hasilobservasi kelas dan wawancara. Sekolah telah berupaya mengimplementasikanpendidikan pendidikan ramah anak, namun faktanya masih belum optimaldikarenakan adanya beberapa kendala seperti keterbatasan dana, sarana danprasarana.Kata kunci: pendidikan ramah anak, karakter, SD Negeri di Kota Semarang
Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Intan Tri Septiana; Okto Wijayanti; Arifin Muslim
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/mpp.v13i1.5084

Abstract

The background of this reseach was the low learning achievement of the students in mathematic subject at the fifth grade in elementary school. The aim of the study was enhancing the mathematic learning achievement in a learning material of data presentation through Problem Based Learning (PBL) model. The subject of this reseach was the fifth grade students that was 22 students, which 11 of them were male and 11 others were female. This researchused classroom action reseach design which was proposed by Kemmis and Taggart. This reseach was done in two cycles. Each cycle involved two meetings,which took 2 x 35 minutes. The instruments to collect the data were test and non-test. The result showed that the steps to implement Problem Based Learning (PBL) model were: (1) orienting the problem, (2) organizing students to learn, (3) guiding students (individual and group) to conduct investigation, (4) presenting the result or discussion, (5) analyzing and evaluating the problem solving. Based on the observation on the learning process both on cycle I and on cycle II, the data showed that the students’ mathematic achievement in the data presentation material was improved. The percentage on the cycle I was 43.75%, which gets enough criteria and on the cycle II was 86,36%, which gets very good criteria. The percentage of students’ learning achievement has achieved the indicator of success that has been determined, which was 80%. This leads to the conclusion that the implementation of problem based learning (PBL) model was able to enhance the mathematic learning achievement in a learning material of data presentationat the fifth grade in elementary school.
PENINGKATAN KINERJA KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN SUPERVISI AKADEMIK MELALUI BIMBINGAN TERPROGRAM DI SEKOLAH DASAR GUGUS DWIJA BHAKTI KECAMATAN TEMBARAK TAHUN 2013 Suharyanto .
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.514 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v8i2 Desember.883

Abstract

This research is motivated that the performance of the principal in academic supervision in elementary schools is still weak. To overcome this is done mentoring programs. Issues examined how to increase the performance of the principal on the competence of academic supervision after guidance programmed by researches, and the objectives of penelitian school action are (1) to increase the performance of principal in carrying out academic supervision after guidance programmed by researches, (2) describe the change in the behavior of the principal after getting guidance from researches programmed. This study is an action research school with two cycles, each cycle consisting of four phases, namely : planning, pelaksanaan, observation and reflection. Constituting the subject of this study all the heads of primary school in the District Cluster Dwija Bhakti Tembarak 2013. Data were analyzed qualitatively and quantitatively by comparing the results of pre-cycle, the first cycle and the second cycle with indicators of success of at least 75% or 6 school entrance on both criteria or obtaining a value betweem 70 to 85. The results showed that : (1) an increase in the average value of the whole dimension of the performance of principals in implementing the academic supervision of pre-cycle into 19.92 to 6.76 in the first cycle and increased significantly in the second cycle into 70.55, results this has reached the target, and (2) the behavior of school principals become more open to accept input in carrying out academic supervision, with a value of 67 in the first cycle increased to 77 in the second cycle. It can be concluded that through programmatic guidance can improve the performance of school principals in implementing academic supervision in elementary schools Dwija Bhakti force District of Tembarak in 2013. Keywords : Guidance programmed, performance, academic supervision.
KETERAMPILANBERPIKIR KRITIS PADA SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Ismail Ismail
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 10, No 2 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.003 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v10i2.1515

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilanberpikir kritis siswa SMP kelas VIII dalam menyelesaikan soal berpikir kritis masalahmatematika.Untuk mencapai hal tersebutdigunakanpenelitian kualitatif. Subjek penelitian adalah tiga orangsiswa SMP kelas VIII.Profil keterampilanberpikir kritis siswa diperoleh dari wawancara mendalam berbasis masalah. Pada saat wawancara untuk mengetahui dan menggali keterampilan bepikir kritis siswa, digunakan pedoman wawancara. Proses ini dilakukan setelah peneliti mendapatkan gambaran tentang kemampuan menyelesaikan masalah matematika. Instrumen pengumpulan datadalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, sedangkan instrumen pendukung adalah (1) Tes kemampuan matematika (2) soal-soal berpikir kritis masalah matematika dan (3) Pedoman wawancara: wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara berbasis tugas, yang dilakukan dengan cara subjek diberi tugas tertulis dan diberi waktu untuk menyelesaikannya. Setelah itu, subjek diwawancarai berdasar pekerjaan yang sudah dilakukan. Saat wawancara dilakukan pengamatan dengan dibantu handycam. Tujuan wawancara adalah menginvestigasi proses berpikir kritis siswa yang dilakukan subjek penelitian dalam menyelesailkan soal berpikir kritis masalah matematika. Melalui wawancara diharapkan dapatmenggali dan mengungkapkan keterampilan berpikir kritis siswa.Hasilnya menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa SMP kelas VIIIdalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan kemampuan matematika adalah sebagai berikut: keterampilan interpretasi muncul ditandai dengan munculnya sub indikator ketegorisasi, dekode dan klarifikasi makna; keterampilan analisis muncul ditandai dengan munculnya sub indikator pemeriksaan gagasan, identifikasi argumen, dan analisis argumen; keterampilan evaluasi ditandai dengan munculnya sub indikator penilaian argumen; keterampilan inferensi ditandai dengan munculnya sub indikator penarikan kesimpulan, pemecahan masalah, pengambilan keputusan; keterampilan penjelasan ditandai dengan munculnya sub indikator penyajian masalah, justifikasi kebenaran prosedur, dan artikulasi argumen; keterampilan regulasi diri ditandai dengan munculnya sub indikator pengoreksian diri dan penelitian diri. Keterampilan analisis dengan sub indikator analisis argumen dan identifikasi argumen muncul secara optimal pada siswa dengan kemampuan matematika tinggi, kemudian sedikit berkurang pada siswa dengan kemampuan matematika sedang. Sedangkan pada siswa dengan kemampuan matematika sedang, dan pada siswa dengan kemampuan matematika rendah, keterampilan ini kurang dimiliki secara optimal. Sedangkan pada siswa dengan kemampuan matematika rendah adalah sebagai berikut: dalam menyelesaikan soal dengan bentukmemenuhi kondisi-kondisi tertentu, siswa kesulitan sehingga keterampilan-keterampilan interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi eksplanasi dan regulasi diri dengan keberadaanya tidak sempurna, siswa mudah putus asa terutama dalam menghadapi masalah yang memenuhi kondisi-kodisi tertentu.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR KALKULUS I MELALUI UMPAN BALIK TES FORMATIF DENGAN PEMBELAJARAN REMEDIAL Sunandar Sunandar
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 2, No 2 (2008)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/mpp.v2i2.282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian tes formatif yang dilakukan secara teratur dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Kalkulus I, dan untuk mengetahui apakah dengan pemberian pengajaran remedial bagi mahasiswa yang belum tuntas belajarnya dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan dan dapat meningkatkan hasil belajar Kalkulus I. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dengan subjek penelitian adalah mahasiswa program studi matematika yang memprogramkan mata kuliah Kalkulus I pada kelas A sebanyak 37 orang pada semester ganjil tahun ajaran 2005/2006. Disain penelitian tindakan kelas sebagai suatu spiral langkah-langkah yang terdiri dari empat taraf yaitu planning, acting, observing, dan reflecting. Keempat langkah tersebut merupakan satu siklus, kemudian dilanjutkan lagi dengan siklus kedua, ketiga, dan seterusnya sampai dianggap cukup untuk menjawab masalah yang ada. Data hasil tes formatif dianalis secara deskriptif, kemudian dilakukan pengelompokan antara mahasiswa yang sudah mencapai nilai 65 ke atas, dan mahasiswa yang belum mencapai nilai 65. Bagi mahasiswa yang nilainya di bawah 65 diwajibkan?é?á mengikuti pengajaran remedial. Di samping itu dari pengamatan dan wawancara dilakukan pengelompokan meliputi kesungguhan (antusias), perhatian, motivasi, tannggapan (respon), pengajuan pertanyaan, kritik, dan saran dalam perkuliahan Kalkulus I. Indikator keberhasilannya ditentukan oleh ketuntasan belajar secara individual adalah 65% dan ketuntasan belajar secara klasikal adalah 85%. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) pemberian tes formatif secara teratur dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kalkulus I; (2) pemberian pengajaran remedial dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan belajar mahasiswa dalam mata kuliah Kalkulus I; (3) pengajaran remedial sangat efektif sebagai umpan balik tes formatif dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah Kalkukus I; (4) dengan pemberian pengajaran remedial dapat mencapai ketuntasan belajar mahasiswa dalam mata kuliah Kalkulus I. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: (1) dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa, diharapkan para dosen melakukan tes formati setiap kurun waktu tertentu atau setiap akhir pokok bahasan/ sub pokok bahasan. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pembelajaran yang telah terlaksana, dan sebagai umpan balik bagi dosen dan mahasiswa dalam memperbaiki proses belajar mengajar berikutnya; (2) dari hasil tes formatif dapat ditindaklanjuti sebagai umpan balik dengan melakukan pengajaran remedial. ?é?á Kata-kata Kunci: tes formatif, pengajaran remedial, hasil belajar Kalkulus I
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERKALIAN MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI PETERONGAN KOTA SEMARANG Tri Setyo Meiyanto; Suwarsih Suwarsih
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.289 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v12i1.3826

Abstract

Latar belakang yang mendorong penelitian adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas IIIB SDN Peterongan Semarang pada muatan pelajaran matematika. Permasalahan dalam penelitian ini adalah. 1) Bagaimana keterampilan mengajar guru dengan menggunakan model picture and picture pada materi perkalian? 2) Bagaimana peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran perkalian dengan model picture and picture? 3) Apakah model Picture and Picture mampu meningkatkan hasil belajar siswa? Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran matematika melalui penerapan model Picture and Picture pada siswa kelas IIIB SDN Peterongan, keterampilan mengajar guru, dan aktivitas siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta keterampilan mengajar guru. Instrumen pengumpulan data berupa soal tes evaluasi, lembar observasi, dan dokumentasi. Hasil analisis keterampilan mengajar guru pada siklus I diperoleh 82,81% dan pada siklus II diperoleh 90,63%. Untuk hasil analisis aktivitas siswa menunjukkan bahwa persentase secara klasikal pada siklus I diperoleh 65,63% dan pada siklus II diperoleh 84,38%. Sedangkan hasil analisis ketuntasan tes evaluasi hasil belajar klasikal siswa pada pra siklus 46,88%, pada siklus I diperoleh persentase 68,75%, dan pada siklus II diperoleh persentase 87,50%. Dari hasil penelitian tindakan kelas tersebut, maka dapat disimpilkan bahwa model Picture and Picture berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah model Picture and Picture dapat digunakan sebagai salah satu alternatif guru dalam mengajar dan dikembangkan pada materi atau mata pelajaran lain.
Peningkatan Hasil Belajar Materi Pembagian Melalui Model Think Pair Share Berbantu Media Jagung untuk Peserta Didik Kelas II SD N 1 Wonocoyo Tahun Ajaran 2017/2018 Sri Rudati
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.714 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v13i1.5093

Abstract

This research is motivated by the low learning outcomes of mathematics in the division of class II material in SD Negeri I Wonocoyo. That was caused because the teacher had not used the right learning model so that the students did not understand the division material. To improve student learning outcomes, learning improvements are made through Classroom Action Research (CAR) which includes planning, action, observation and reflection with Think Pair Share learning models, namely 1) Thinking, 2) Pairing, and 3) Sharing (sharing). Data collection methods in this study use teacher and student observation sheets while data analysis uses quantitative and qualitative methods. This research was conducted through pre-cycle activities (before using the Think Pair Share model), cycle 1 and cycle 2 with the percentage of completeness in Pre-Cycle activities by 20% (3 students), in cycle I activities increased by 43% (6 students) to 64% (9 students). In cycle II there was a significant increase of 36% (5 students) so that in cycle II it was 100% complete (14 students).
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATERI POKOK SEGITIGA DAN SEGI EMPAT KELAS VII H SMP NEGERI 21 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 H M Suyadi
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.998 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v8i1 juni.701

Abstract

Abstrak Kriteria Ketuntasan Minimal merupakan batas minimal yang harus dicapai siswa dalam proses belajar mengajar, guru memilih model pembelajaran agar siswa mudah memahami materi yang diajarkan. Model pembelajarn JIGSAW merupakan salah satu model yang cocok untuk materi segitiga dan segi empat. Rumusan masalah ?é?ádalam penelitian ini adalah ?é?áApakah dengan penerapan model pembelajaran?é?á Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII H SMP Negeri 21 Semarang tahun pelajaran 2013/2014 pada materi pokok segitiga dan segi empat? ?é?áApakah dengan penerapan model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VII H SMP Negeri 21 Semarang tahun pelajaran 2013/2014 pada materi pokok segi tiga dan segi empat? Penelitian tindakan kelas terdiri dua siklus. Setiap siklus meliputi tahapan perencanaan,?é?á pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII H SMP Negeri 21 Semarang tahun pelajara 2013/2014 ?é?áyang berjumla 30 siswa ?é?áBerdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa. ketuntasan belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I nilai ketuntasan belajar secara klasikal siswa kelas VII H SMP N 21 Semarang sebesar 73,33% belum memenuhi kriteria ketuntasan klasikal >85%. Namun setelah dilakukan tindakan pada siklus II terjadi peningkatan ketuntasan belajar secara klasikal menjadi 93,33% dan sudah memenuhi ketuntasan secara klasikal sebesar >85%. Penerapan model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas peserta didik kelas VII H SMP Negeri 21 Semarang tahun pelajaran 2013/2014, hal ini dapat dilihat dari antusiasme siswa selama mengikuti prose belajar mengajar. Kata Kunci : Segitiga dan segi empat, Hasil Belajar, Jigsaw
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR TARI KREASI SISWA DI SMP BERBASIS IT Shara Marsita Mirdamiwati
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.086 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v10i1 JUNI.1107

Abstract

This research was conducted using the research approach development (Research and Developmen) that steps are adapted from the spiral model. Instrument performance assessment (performance assessment) developed consisting of: (1) item task (task), (2) instructions for use, (3) an assessment rubric, (4) the observation sheet, and (5) guidelines for the interpretation of the results. Developing indicators psychomotor assessment instrument creation dance students performed with reference to the learning curriculum of dance class VII junior high school (SMP). Especially on basic competence (KD): (1) create a dance based on the pattern of the floor, and (2) to show the results of a dance piece based on the pattern of the floor. To assess the competence of the students in making the creation dance floor pattern used by performance assessment techniques with engineering practice test assignment feature dance creations based on the pattern of the floor. Based on the results of experiments performed at the stage of implementation of the model shows that, technically speaking psychomotor assessment model creation dance students developed IT-based can be applied properly. Based on the analysis of reliability test performed using inter-class correlation coefficient analysis (intraclass correlation coefficients / ICC) type definition consistency and type of absolute agreement definition shows also that the assessment instruments developed have met the established criteria.Keywords: assessment , psychomotor , dance creations