cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Energi Dan Manufaktur
Published by Universitas Udayana
ISSN : 23025255     EISSN : 25415328     DOI : -
"Jurnal Energi dan Manufaktur" is a journal published by Department of Mechanical Engineering, University of Udayana, Bali since 2006. During 2006-2011 the journal's name was "Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM" (Scientific journal in mechanical engineering, CAKRAM). "Jurnal Energi dan Manufaktur" is released biannually on April and October, respectively. We invite authors to submit papers from experimental research, review work, analytical-theoretical study, applied study, and simulation, in related to mechanical engineering (energy, material, manufacturing, design) to be published through "Jurnal Energi dan Manufaktur".
Arjuna Subject : -
Articles 387 Documents
Fasilitas Uji Terowongan Angin Kecepatan Rendah Indonesia Subagyo Subagyo
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 6 No 1 (2013): April 2013
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.969 KB)

Abstract

Perkembangan infrastruktur Indonesia tumbuh sejalan dengan pembangunan dan pertumbuhanperekonomian. Perkembangan wilayah perkotaan ditunjukkan dengan pertambahan bangunan tinggiberupa gedung gedung yang berfungsi sebagai perkantoran hotel dan pusat pusat perbelanjaan.Pertumbuhan demikian perlu dicermati diantaranya adalah aspek yang timbul akibat aliran udara karenatiupan angin. Aliran udara memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konfigurasi bangunan tata ruangperkotaan. Beban angin yang dialami struktur bangunan, pola aliran disekitar bangunan dan permasalahanlingkungan seperti polusi udara tingkat kebisingan merupakan perihal yang memerlukan penanganankhusus. Penanganan khusus yang dimaksud adalah perlunya penelitian yang berkelanjutan seiring denganperkembangan perkotaan. Terowongan angin dapat berperan untuk mendapatkan gambaran yangmenyeluruh dalam mengembangkan sistem perkotaan yang prima. Pengujian dilakukan denganmeminiaturkan perkotaan sebagai model yang ditempatkan dalam seksi uji terowongan angin. Sedangkanuntuk menguji beban dinamis struktur bangunan tinggi dan interaksinya dengan lingkungan model strukturbangunan tersebut dan sekitarnya dimodelkan dan diuji diterowongan angin. Hasil pengujian berupa gayagayaaerodinamik, visualisasi aliran distribusi tekanan merupakan besaran- besaran yang perludiperhatikan untuk selanjutnya dimanfaatkan dalam perencanaan tata kota yang berwawasan amannyaman dan optimal.
Pengaruh Panjang Serat Terhadap Kekuatan Tarik dan Kekuatan Impact Greencomposite Serat Kulit Buah Pinang dengan Matriks Getah Pinus Cok Istri Putri Kusuma kencanawati; NPG Suardana; I Ketut Gede Sugita; I W Budiasa Suyasa
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 12 No 1 (2019)
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.468 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2019.v12.i01.p06

Abstract

Penelitian pemanfaatan bahan-bahan alam dalam bidang rekayasa komposit sudah menjadi sesuatu yang penting, mengingat semakin terbatasnya sumberdaya yang ada serta permasalahan lingkungan yang dapat terjadi dari penggunaan bahan-bahan non alami. Penelitian greencomposite getah pinus yang diperkuat dengan serat kulit buah pinang ini bertujuan mengetahui karakteristik mekanik berupa kekuatan tarik dan kekuatan Impact dengan memvariasikan panjang serat kulit buah pinang yaitu serbuk (5 mesh), 10 mm, 20 mm, dan 30 mm dengan fraksi volume 85% matrik getah pinus 15% serat kulit buah pinang. Dari hasil pengujian didapat harga kekuatan tarik tertinggi dimiliki oleh komposit dengan panjang serat 30 mm yaitu 13, 677 MPa, dengan elengation 8,998% , kekuatan Impact tertinggi dimiliki oleh greencomposite dengan panjang serat 30 mm yaitu 0,0097 j/mm2 Research on the utilization of natural materials in the field of composite engineering has become something important, given the limited resources available and environmental problems that can occur from the use of non-natural materials. The research of greencomposite pine resin which is reinforced with areca husk fibers purposed to determine the mechanical characteristics of tensile strength and Impact strength by varying the length of areca husk fibers are powder (5 mesh), 10 mm, 20 mm and 30 mm with a volume fraction of 85% pine resin and 15% areca husk fibers. From the test results obtained the highest tensile strength is owned by a composite with the fibers length of 30 mm, 13.677 MPa and elangation of 8.998%, the highest Impact strength is owned by a greencomposite with a fibers length of 30 mm which is 0,0097 j/mm2.
Pengaruh temperatur penuangan terhadap fluiditas dan struktur mikro logam Kuningan pada metode evaporative casting I.G.N Priambadi; I Ketut Gede Sugita; Ida Bagus Giri Asmara; A.A.I.A.S. Komala Dewi
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 10 No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.682 KB)

Abstract

Abstrak Banyak penggunaan logam kuningan di industri pengerajin sebagai bahan pembuatan perhiasan dan interior ruangan yang berbentuk besar dan rumit, maka seringnya terjadi cacat coran ( fluiditas ) pada hasil pengecoran sehingga tidak sesuai dengan bentuk yang diinginkan, maka dicari alternatif metode pengecoran lain. Salah satu alternatif adalah pengecoran evaporative (lost foam). Evaporative casting adalah metode pengecoran yang menggunakan pola cetakan dari polystyrene foam yang memiliki ketelitian karena pola cetak yang mudah dibentuk sesuai benda yang diinginkan. Pengujian fluiditas digunakan cetakan bentuk spiral dengan variasi temperatur penuangan 900,950 dan 1000°C. Pengujian struktur mikro untuk mengetahui sifat mekanik material kuningan 60% Cu-40% Zn . Temperatur penuangan sangat berpengaruh terhadap fluiditas, dimana semakin tinggi suhu penungan maka semakin panjang laju alir fluiditasnya. Skema struktur mikro logam kuningan (60% Cu- 40% Zn) terlihat fase a ( terlihat terang ) dan fase ß ( terlihat gelap ) lebih mendomonasi. Jenis kuningan ini sering disebut dengan nama alpha plus beta brass yang memiliki sifat keras dan getas. Kata Kunci : Kuningan, Evaporative casting, Fluiditas, Struktur mikro Abstract Much use of metal brass craftsmen in the industry for the manufacture of jewellery and interior room in the shape of a large and complicated, then often occur defect castings (fluidity) in casting so that the results do not correspond to the desired shape, then look for an alternative method of casting the other. One alternative is the evaporative casting (lost foam). Evaporative casting is a casting method using polystyrene foam mold of the pattern that has a precision due to the easy print pattern is formed according to the desired object. Testing the fluidity is used spiral mold temperature variation with pouring 900.950 and 1000 ° c. Microstructure of testing to know the mechanical properties of the material brass 60% Cu-40% Zn. Pouring temperature very influential towards the fluidity, in which the higher the temperature of the penungan the long fluiditasnya flow rate. The scheme of the microstructure of metals brass (60% Cu-40% Zn) visible phase ? (visible light) and ? phase (visible dark) more mendomonasi. Types of brass is often called by the name of alpha plus beta brass that has the nature of hard and brittle. Keywords: brass casting, Evaporative, Fluidity, microstructure
Cycle Time Optimization of Chamomile Package 120 MI Product at Blow Molding Process Yuni Hermawan; I Made Astika
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 3, No.1 April 2009
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.699 KB)

Abstract

Chamomile is a package which is applied for cosmetic. In industry this package is being processed by blow molding. Thereare many parameters that influence cycle time during production; in this project only three of them were varied, i.e. blowingpressure, blowing time and stopping time. Each parameter is determined three chosen level. Middle level is taken fromstandard setting of machining which is being used by industry. Top and bottom level is randomized. Three stopping time are0.1, 0.55, and 1.0 second. Blowing time are 10.5, 11.5 and 12.5 second. Where as, blowing pressures is 4, 5 and 6 bar.Combination of among levels is based on Box Behnken design. Those three parameters are called variable process. In theother hand, variable responses are cycle time and net weight. Each combination is replicated 5 times and then averaged. Thedata then is processed by using Minitab version 14th. Square regression of the model for cycle time is ?CT = 21,1300 - 0,0912X1 + 0,2000 X2 + 0,6313 X3 + 0,6100 X12 + 0,6975 X22 – 0,1000 X1 X2 – 0,1725 X1 X3 + 0,1100 X2 X3 and Net = 19,2933 –0,0088 X1 + 0,0175 X2 + 0,0712 X3 + 0,0133 X 21 + 0.0158 X22- 0.0217 X 23 + 0.0125 X1X2 - 0,0150 X1 X3 for product netweight. Where X1 is blowing pressure, X2 is blowing time and X3 is stopping time.The model developed then tested by lack offit testing, variance by ANOVA and R square. Second stage of model testing is residual test. Three tests are carry out, i.e.identically test and independency test and normality. Optimization of both values, cycle time and net weight, are searched byResponse Surface Method. By the method it is found that the optimum condition of cycle time is 20.5 seconds and net weightis 19.19 grams. The optimum condition is achieved when stopping is 0.1 second, blowing time 11.35 second and blowingpressure 5.1 bars.
Analisa Pengaruh Variasi Kapasitas Uap Terhadap Efisiensi Ketel Uap Di Pt. Sinar Sosro Banyuasin-Sumatera Selatan Aneka Firdaus; Erwin Sirait
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 8 No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.135 KB)

Abstract

Abstrak:PT. Sinar Sosro Banyuasin-Sumatera Selatan adalah salah satu industri pembuatan minuman siap saji yang banyak menggunakan energy panas dalam proses produksinya. Salah satu peralatan pada pabrik tersebut yang menggunakan energi panas adalah ketel uap. Alat ini harus selalu siap dalam menjalankan fungsinya sebagai penghasil uap yang seterusnya digunakan untuk keperluan produksi. Efisiensi ketel uap ini selalu berubah-ubah sesuai dengan beban operasinya, efisiensi yang berubah-ubah terjadi karena banyaknya panas yang hilang dari hasil pembakaran, maka dari itu untuk dapat mengurangi terjadinya energi panas yang tidak efisien perlu dilakukan peningkatan performa dari suatu ketel uap dengan cara memantau setiap unit ketel uap agar dapat beroperasi dengan baik dan menurunkan kerugian kalor nya. Maka perlu dilakukan pengevaluasian prestasi kerja terhadap efisiensi pada ketel uap. Perhitungan efisiensi dilakukan dengan menvariasikan kapasitas uap yang dihasilkan ketel uap dimulai dari 2,20 ton/jam, 2,40 ton/jam, 2,60 ton/jam, dan 3,10 ton/jam dengan menghitung kerugian-kerugian kalor nya. Dimana kapasitas uap yang dihasilkan ketel uap tersebut berbanding lurus dengan bahan bakar yang dikonsumsi ketel uap, semakin tinggi kapasitas uap yang dihasilkan ketel uap maka konsumsi bahan bakar semakin meningkat. Kesimpulan yang didapat bahwa efisiensi tertinggi adalah sebesar 87,03%. pada kapasitas uap 2,20 ton/jam Kata kunci: Kapasitas Uap, Kerugian Kalor, EfisiensiAbstract:PT. Sinar Sosro Banyuasin-South Sumatra is one of industry manufacture of beverages that use a lot of heat energy in the production process. One of the equipment at the plant which uses thermal energy is the boiler. This tool must always be ready to perform its function as a producer of steam so used for production purposes. The efficiency of the boiler is constantly changing in accordance with its operating expenses, the efficiency of the change occurred because of the heat lost from the combustion, and therefore to be able to reduce the occurrence of inefficient heat energy necessary to improve the performance of a boiler in a way monitor each unit of the boiler in order to operate properly and lowering its heat loss. It is necessary to work towards the achievement of evaluating the efficiency of the boiler. Efficiency calculations performed with the capacity to vary the generated steam boiler starts from 2.20 tons / hour, 2.40 tons / hour, 2.60 tons / hour, and 3.10 tons / hour to calculate its heat losses. Where the capacity of the boiler steam generated is directly proportional to fuel consumed boiler, the higher the capacity of the steam produced steam boiler fuel consumption is increasing. The conclusion that the highest efficiency of 87.03%. The steam capacity of 2.20 tons / hour. Keywords: Steam capacity, Heat Losses, Efficiency
Analisa pertumbuhan keausan pahat karbida coated dan uncoated pada alloy steel AISI 4340 Sobron Lubis; Steven Darmawan; Rosehan Rosehan; Tommi Tanuwijaya
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2300.081 KB)

Abstract

Abstrak:Keausan pahat merupakan data yang sangat penting dalam perencanaan pemesinan. Penelitian ini menjelaskan tentangpercobaan pertumbuhan keausan pahat pada karbida coated dan uncoated dalam pembubutan bahan alloy steel AISI 4340.Penelitian dilakukan dengan memperhatikan pertumbuhan keausan pada menit 12, 24, 36, 48, 60 sampai didapat VB sebesar0.3 mm untuk kedua mata pahat, sedangkan kondisi pemotongan lain seperti gerak makan, kedalaman potong, kecepatanpotong konstan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji secara ilmiah pertumbuhan keausan yang terjadi pada mata pahatkarbida coated dan uncoated pada proses pemotongan alloy steel AISI 4340. Metode grafik digunakan untuk analisispercobaan, untuk melihat perbandingan pertumbuhan keausan mata pahat karbida coated dan uncoated serta mekanismekeausan yang terjadi, serta korelasi pertumbuhan keausan dengan kekasaran permukaan benda kerja. Hasil penelitianmendapatkan keausan pahat karbida coated pada menit 60 dengan VB sebesar 0.366 mm, sedangkan pada karbida uncoatedpada menit 36 sebesar 0.45 mm. Mekanisme keausan yang terjadi adalah keausan adhesi.Kata Kunci: Pahat potong karbida, baja paduan, keausan pahat, keausan tepi.Abstract:A tool life is an important data in planning a machining process. In this research, an experiment describe about growth of toolwear on carbide coated and uncoated cutting tools used in turning process of an alloy steel of AISI 4340. The experiment wasconducted by observing the growth of tool wear on minutes 12, 24, 36, 48, 60 until get VB 0.3 mm for both of cutting tools, whilethe other cutting conditions such a feed rate, depth of cut, cutting speed constant. The purpose of this experiment is to examinescientifically the growth of tool wear on carbide coated and uncoated in turning process of and alloy steel of AISI 4340. Graphicalmethod used for analisis of the experiment, to compare the growth of tool wear on cutting tool carbide coated and uncoated, andthe mechanisms that happened, and correlation between tool wear with workpiece surface roughness. The result of theexperiment is tool wear for carbide coated on 60 minutes with VB 0.366 mm, and carbide uncoated on 36 minutes with VB 0.45mm. The mechanism of tool wear that happened is adhesion wear.Keyword : Carbide cutting tool, alloy steel, tool wear, flank wear
Analisis komputasi pengaruh geometri muka terhadap koefisien hambatan aerodinamika pada model kendaraan Rustan Tarakka; A. Syamsul Arifin P.; Yunus Yunus
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.147 KB)

Abstract

Abstrak:Secara umum, kendaraan yang bergerak dengan kecepatan tertentu akan mengalami hambatan aerodinamika yangdipengaruhi oleh faktor bentuk dan aliran udara yang bersentuhan secara langsung pada permukaan kendaraan.Hambatan aerodinamika disebabkan oleh adanya penurunan tekanan dan separasi aliran yang terjadi pada bagianbelakang kendaran. Aliran udara yang bergerak secara teratur akan terpecah ketika terjadi separasi aliran sehinggamenyebabkan terjadinya penurunan tekanan secara drastis dan akan menimbulkan hambatan aerodinamika.Pengembangan disain kendaraan merupakan salah satu upaya meminimalisir besarnya hambatan aerodinamika padakendaraan. Konsep disain kendaraan dengan hambatan aerodinamika yang minimal akan mengoptimalkan enginepower yang dihasilkan oleh kendaraan. Disain kendaraan dengan pola aliran fluida yang teratur di sekitar kendaraanakan memberikan efek positif terhadap hambatan aerodinamika pada kendaraan. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis hambatan aerodinamika pada model kendaraan dengan sudut kemiringan pada bagian depan yangberbeda. Model uji yang digunakan pada penelitian ini adalah reversed Ahmed body dengan variasi sudut kemiringanpada bagian depan 250, 300, dan 350. Pendekatan komputasi menggunakan software CFD Fluent 6.3 dengan modelturbulensi k-epsilon standard. Kecepatan upstream diset pada kecepatan 13.9 m/s. Hasil yang diperoleh menunjukanbahwa koefisien hambatan aerodinamika terkecil adalah 1,7012 yang terjadi pada model kendaraan dengan sudutkemiringan pada bagian depan 300.Kata kunci: CFD, geometri muka, hambatan aerodinamikaAbstract:In general, if vehicles moving at a certain speed will have aerodynamic drag that influenced by the form factor and airflow on the surface of the vehicle. Aerodynamic drag caused by the pressure drop and flow separation that occurs atthe rear of the vehicle. The air flow moving regularly will split when occurs the flow separation thus causing a pressuredrop drastically and will cause aerodynamic drag. Development of vehicle design is one way to minimize the amount ofaerodynamic drag on the vehicle. Concept of the vehicle design with minimal aerodynamic drag that would optimizeengine power produced by the vehicle. Vehicle design with a pattern of fluid flow that regularly around the vehicle willgive a positive effect to the aerodynamic drag on the vehicle. The research objective is to analyze the aerodynamic dragwith different slant angle at the front of the vehicle model. The test model used in the research is reversed Ahmed bodywith variation of the slant angle at the front. The variations of the slant angle of the test model are 250, 300, and 350. Thecomputational approach used CFD software fluent 6.3 with k-epsilon standard turbulence model. The upstream velocityset to 13.9 m/s. The results showed that the smallest aerodynamic drag coefficient close to 1.7012 which occurred onthe vehicle model with a slant angle at the front is 300ss.Keywords: CFD, front geometry, aerodynamic drag
Pengaruh kadar Kalsium Karbonat dalam kapur terhadap kepadatan badan keramik Made Cingah
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 2, No.1 Juni 2007
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (21.768 KB)

Abstract

The paper reported the experimental study on the influence of calcium carbonate content (CaCO3) in limestone to density of ceramic body. The density was measured in term of water absorption (Peresapan Air, PA) and pseudo porosity (Keporian Semu, KS). The Calcium carbonate content in limestone was determined by heating at temperature 1000oC and decomposing with acetate acid 25 %. The result indicated that both methods had no significantly different result. In addition, the two type limestones from different minefield had different CaCO3 contents. The limestone with higher CaCO3 content resulted in greater value of PA and KS of the ceramic body. The use of heated limestone (until 1000 oC) increased the density (decreased the PA and KS).
Kajian Eksperimental Kekasaran Permukaan Polymer Ertalone 6SA Pada Proses Milling Sobron Lubis; Rosehan Rosehan; Kevin Nataniel
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 7 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.51 KB)

Abstract

Polymer Ertalone 6SA digunakan sebagai bahan pengganti material sintered bronze untuk produk bushing, karena ia memiliki kekuatan material yang sama baiknya, serta biaya produksi yang relatif lebih rendah. Produk bushing menuntut untuk memiliki nilai kekasaran permukaan yang rendah atau halus. Guna menghasilkan kekasaran permukaan yang baik, parameter pemotongan pada proses pemesinan memberi pengaruh yang significant. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan kajian terhadap nilai kekasaran permukaan bahan polymer Ertalone 6SA yang dilakukan proses milling dalam membentuk permukaan sesuai dengan bentuk dan dimensi yang diinginkan. Metode yang dilakukan merupakan proses milling dengan menggunakan mesin Milling CNC, adapun jenis mata pahat yang digunakan adalah end milling HSS. Eksperimen dilakukan dengan memvariasikan parameter pemotongan pada proses pemesinan dan melakukan proses pemotongan side milling, hasil pemotongan yang terjadi pada permukaan benda kerja di ukur untuk mengetahui nilai kekasaran permukaan yang diperoleh. Pengukuran nilai kekasaran permukaan benda kerja dilakukan dengan menggunakan alat ukur surfacet test Mitutoyo. Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa nilai kekasaran permukaan material Polymer Ertalone 6SA yang paling baik diperoleh pada variasi kecepatan potong (Vc) 140 m/min, kecepatan pemakanan (Vf) 300 mm/min, dan kedalaman pemakanan (a) sebesar 0,4 mm dengan nilai kekasaran permukaan (Ra) sebesar 0,722 ?m, dalam melakukan proses pemesinan material Polymer Ertalone 6SA diperlukan coolant untuk mencegah terjadinya Build Up Edge (BUE) pada mata pahat. Kata kunci: Polymer ertalone 6SA, milling, bushing, kekasaran permukaan, surface test Polymer Ertalone 6SA used as a substitute material for the product sintered bronze bushings, because he has the power of a material that is as good, as well as production costs are relatively lower. Product bushing demanded to have a low value of surface roughness or smooth. In order to produce a good surface roughness, cutting parameters on machining process gives a significant influence. This study was conducted to review the value of the surface roughness of polymer materials Ertalone 6SA milling process is carried out in accordance with the surface to form the shape and dimensions desired. The method used is a milling process using a CNC Milling machine, as for the type of cutting tool used is HSS end milling. Experiments carried out by varying the cutting parameters on machining processes and perform side milling cutting process, the result of cutting that occurs on the surface of the workpiece is measured to determine the surface roughness values obtained. Measurement of the workpiece surface roughness values is done by using a Mitutoyo measuring tool surfacet test. From the research that has been made known that the surface roughness value Ertalone 6SA Polymer materials are best obtained on the variation of cutting speed (Vc) 140 m / min, speed feeds (Vf) of 300 mm / min, and the depth of the cemetery (a) of 0.4 mm with a surface roughness value (Ra) of 0,722 lm, the machining process Ertalone 6SA Polymer materials required to prevent coolant Build Up Edge (BUE) on the cutting tools. Keywords: Polymer ertalone 6SA, milling, bushings, surface roughness, surface test
Pengaruh Panjang Serat pada Temperatur Uji yang Berbeda Terhadap Kekuatan Tarik Komposit Polyester Serat Tapis Kelapa I Putu Lokantara; Ngakan Putu Gede Suardana; I Made Gatot Karohika; Nanda -
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 4, No.2 Oktober 2010
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.536 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi panjang serat dan temperatur udara terhadap kekuatan tarikkomposit polyester tapis kelapa dengan variasi panjang serat tapis kelapa yaitu 5 mm, 10 mm dan 15 mm sedangkan variasitemperatur udara yaitu - 5° C, 10° C dan 25° C.Komposit yang dibuat menggunakan penguat serat tapis kelapa dengan matrik berupa resin unsaturated polyester( UPRs ) jenis Yukalac 157 BQTN-EX dengan 1% hardener jenis MEKPO. Komposit dibuat dengan teknik press hand lay-updengan fraksi volume serat tapis kelapa 12,2%. Perlakuan komposit berpenguat serat tapis kelapa berupa post curingselama 2 jam dengan suhu 65° C. Spesimen uji komposit berpenguat serat tapis kelapa dipotong sesuai standar ASTMD3039 untuk spesimen uji tarik.Hasil pengujian menunjukan variasi panjang serat dan temperatur udara mempengaruhi kekuatan tarik padakomposit berpenguat serat tapis kelapa. Pada komposit panjang serat 5 mm kekuatan tarik maksimal terjadi padatemperatur udara 25° C dengan kekuatan tarik 15,77 MPa, selanjutnya untuk komposit panjang serat 10 mm kekuatan tarikmaksimal terjadi pada temperatur udara 25° C dengan kekuatan tarik 14,47 MPa, sedangkan untuk komposit panjang serat15 mm kekuatan tarik maksimal terjadi pada temperatur udara 25° C dengan kekuatan tarik 12,84 MPa. Untuk moduluselastisitas tarik pada komposit berpenguat serat tapis kelapa, pada komposit panjang serat 5 mm nilai modulus elastisitastarik maksimal terjadi pada temperatur udara 25° C sebesar 297,46 MPa, selanjutnya untuk komposit panjang serat 10 mmnilai modulus elastisitas tarik maksimal terjadi pada temperatur udara 25° C yaitu sebesar 522,47 MPa, sedangkan nilaimodulus elastisitas tarik maksimal pada komposit panjang serat 15 mm terjadi pada suhu 25o C yaitu sebesar 582,43 MPa.

Page 6 of 39 | Total Record : 387