cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : 2088411     EISSN : 25282891     DOI : https://doi.org/10.31947
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue " Vol.2 No.3 Juli - September 2013" : 9 Documents clear
PERAN PEMUKA PENDAPAT (OPINION LEADER) DALAM MEMELIHARA KEDAMAIAN DI TENGAH KONFLIK HORIZONTALDI DESA WAYAME AMBON.pdf Jaali, La; Cangara, Hafied; Hasrullah, Hasrullah
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2 No.3 Juli - September 2013
Publisher : KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Wayame merupakan satu-satunya desa yang ada di Kota Ambon yang tidak terkena konflik horizontal di Ambon, walaupun masyarakatnya heterogen yang terdiri dari dua komunitas besar Islam dan Kristen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pemuka pendapat dalam memelihara kedamaian di tengah konflik horizontal di Desa Wayame kota Ambon dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat desa wayame tidak terlibat dalam konflik horizontal di Ambon. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam (indepth interview). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan interactive model analysis dari Miles dan Huberman yang meliputi tahap Reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau penarikan simpulan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam memelihara kedamaian di tengah konflik horizontal di Ambon, maka para pemuka pendapat (opinion leader) di Desa Wayame berusaha melakukan suatu tindakan yang melibatkan banyak pihak yang ada di Desa Wayame. Tindakan-tindakan para pemuka pendapat (opinion leader) tersebut terlihat pada: a) membentuk TIM 20, b) membangun kerjasama dengan masyarakat Wayame, c) melakukan koordinasi dengan pihak keamanan, d) melakukan koordinasi dengan Desa tetangga dan Lembaga Keagamaan, dan e) melakukan upaya damai pada desa-desa tetangga tentang pentingnya perdamaian. Kelima peran yang dilakukan diatas menjadi penentu bagi masyarakat Wayame dalam memelihara kedamaian dan ketenteraman ditengah konflik horizontal di Ambon. Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat Wayame tidak terlibat konflik, yaitu: a) adanya komitmen dari pemuka pendapat (opinion leader) dengan masyarakat, b) adanya penanganan TIM 20, c) adanya saluran komunikasi, d) adanya penerapan hukum lokal dan sanksi, e) adanya kesadaran dan dukungan masyarakat,, f) adanya pertemuan rutin, dan g) adanya pasar damai.Abstract Wayame is the only village in the city of Ambon, which is not affected by horizontal conflicts in Ambon, although heterogeneous society consisting of two large community of Muslims and Christians. This study aims to determine the role of opinion leaders in maintaining peace in the middle of the horizontal conflict in Ambon city Wayame village and know the factors that cause Wayame villagers not involved in horizontal conflicts in Ambon. Data collection techniques in this study using in-depth interviews (depth Interview). Analysis of the data in this study using the interactive model analysis of Miles and Huberman which includes the step of data reduction, data presentation and verification of the data or conclusions withdrawal. From these results it can be concluded that in maintaining peace in the middle of the horizontal conflict in Ambon, then the opinion leaders (opinion leader) in the village of Wayame attempt to commit an act that involves many parties in the village Wayame. Actions of opinion leaders (opinion leaders) are seen in: a) forming TEAM 20, b) build partnerships with the community Wayame, c) coordinating with security, d) coordinate with neighboring Villages and Religious Institutions, and e) peace efforts in neighboring villages about the importance of peace. Fifth roles performed above Wayame be decisive for the community in maintaining peace and tranquility in the middle of horizontal conflicts in Ambon. The factors that cause people Wayame not in conflict, namely: a) the commitment of opinion leaders (opinion leaders) with the community, b) the handling of TEAM 20, c) the communication channel, d) the application of local laws and penalties, e ) the awareness and support of the community,, f) the regular meetings, and g) the peaceful market. 
PENGARUH EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PROMOSI JABATAN PADA DINAS SOSIAL DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH Ningsih, Fitriani Puspa; Bahfiarti, Tuti
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2 No.3 Juli - September 2013
Publisher : KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pegawai Negeri sipil selalu berhadapan dengan berbagai persoalan yang harus terus menerus diatasi, mulai keluhan terhadap pengurusan administrasi kepegawaian yang rumit, karir yang sulit diterka, sulitnya mengurus kenaikan pangkat, mutasi yang berbelit-belit, dan berbagai kebijakan dan regulasi berkenaan dengan administrasi kepegawaian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efektivitas komunikasi interpersonal terhadap promosi jabatan pada dinas sosial daerah provinsi Sulawesi Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan penentuan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menyatakan bahwa efektivitas komunikasi interpersonal memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap promosi jabatan. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai signifikansi 0,002. Dengan demikian nilai ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Efektivitas Komunikasi Interpersonal memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Promosi Jabatan pada Dinas Sosial Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Efektivitas Komunikasi Interpersonal dan manajemen personalia (v.kontrol) memberikan kontribusi sebesar 26,1% terhadap variabel terikat Promosi Jabatan pada Dinas Sosial Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, sedangkan sisanya 73,9% merupakan variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini (diantaranya motivasi karyawan, komitmen organisasi, budaya organisasi dan lain-lain). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa efektivitas komunikasi interpersonal terhadap promosi jabatan memberikan pengaruh yang cukup besar, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin baik efektivitas komunikasi interpersonal dilaksanakan maka semakin baik pula pelaksanaan promosi jabatan.Abstract Civil Servant always faces many problems which have to be continuously solved, beginning with a complaint complicated personnel administration management, unpredictable career, difficulty in managing promotion, complicated mutation, and policies and regulations related to the personnel administration. The goal of this research is to know the influence of interpersonal communication effectiveness towards Profession Promotion on Social Department of Central Sulawesi Province.Research method used was quantitative descriptive with sample determining by using simple random sampling technique. Data collection technique was conducted by questionaire, interview, and documentation. This research stated that the interpersonal communication effectiveness has a positive effect and it was significant towards profession promotion. According to the statistical test result, there was significant score 0.002. As a result, this score shows that Interpesonal Communication Effectiveness variable partially gives positive and significant effect towards profession promotion on Social Department of Central Sulawesi province. The Interpersonal Communication Effectiveness and personal management (control variiable) gives a contribution, 26.1% towards bound variable at Profession Promotion at Social Department of Central Sulawesi, while the rest, 73.9% is other variable which was not joined in this research (employee motivation, organization commitment and cultures, and etc.). The conclusion of this research is that interpersonal communication effectiveness towards profession promotion gives big influence, so it can be told that the interpersonal communication effectiveness conducted well so it can be mentioned that the promotion profession conducting runs better. 
HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DAN PEMAHAMAN INFORMASI KB DALAM PENGENDALIAN KELAHIRAN ANAK DI KALANGAN ANGGOTA BHAYANGKARI DAN KELUARGA NELAYAN PESISIR DI KABUPATEN DONGGALA Herawati, Febri; Cangara, Hafied; Unde, Andi Alimuddin
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2 No.3 Juli - September 2013
Publisher : KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penerimaan informasi KB yang diterima oleh keluarga nelayan, tidak ada hubungan dengan peningkatan pemahaman ber KB dalam pengendalian kelahiran bagi keluarga nelayan, namun sebaliknya penerimaan informasi KB anggota Bhayangkari ada hubunganya dengan pemahaman ber KB, sehingga berpengaruh terhadap perilaku dalam mengendalikan kelahiran anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Hubungan Antara Penerimaan Dan Pemahaman Informasi KB Dalam Pengendalian Kelahiran Anak Dikalangan Anggota Bhayangkari dan Keluarga Nelayan Pesisir di Kabupaten Donggala. Penelitian ini dilakukan Di Kabupaten Donggala, dengan lokasi penelitian di Kecamatan Banawa dengan sasaran masyarakat nelayan dan anggota bhayangkari. Data dalam penelitian didapatkan melalui data triangulasi, bersumber dari kuesioner, observasi dan dokumentasi, serta wawancara mendalam. Informan yang dipilih sebanyak 5 orang dan 160 orang responden, metode pemilihan responden dengan metode acak, dan metode pemilihan informan secara random sampling. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif dengan analisis kualitatif dengan menggunakan tabulasi silang sebagai daya dukung interpretasi analisis. Hasil penelitian menjelaskan, Belum berhasilnya penerimaan informasi KB dalam meningkatkan pemahaman ber KB keluarga nelayan terkait dengan rendahnya kualitas komunikator dalam proses penyampaian informasi KB, belum terprogramnya penyajian informasi KB dengan baik dan minimnya penggunaan media komunikasi dalam proses penerimaan informasi, serta isi pesan yang disampaikan hanya sekedar memenuhi pertanggungnjawaban proyek, bukan berdasarkan kebutuhan. Dampak dari tidak adanya hubungan penerimaan informasi KB terhadap pemahaman KB pada keluarga nelayan menyebabkan prilaku ber KB menjadi prilaku KB pasif.Abstract Acceptance of family planning information received by the family of fishermen, no association with an increased understanding of family planning in the areas of birth control for family of fishermen, but instead receiving members Bhayangkari infomation family planning are associated with understanding family planning, therefore contributes to controlling the behavior of the child’s birth. This study aims to determine: Relationship Between Acceptance and Understanding of Information family planning Amongst the Kids In Birth Control And Family Members Bhayangkari Coastal Fishermen In Donggala. The research was conducted in Donggala, with research sites in the District Banawa targeting fishing communities and members Bhayangkari. The data were obtained through triangulation of data, sourced from kuesioner, observation and documentation, as well as in-depth interviews. Informants were selected by 5 people and 160 respondents, respondent selection method with random method, and the method of selecting informants by random sampling. The research method used is descriptive and analisis qualitative research method using cross tabulation analysis interpretation as the carrying capacity. The results explain, yet successful acceptance of family planning information to improve understanding of the family planning family of fishermen due to the low quality of the communicators in the process of delivering family planning information, presentation of information has not been programmed properly and lack of family planning use of communication media in the process of receiving information, as well as the content of the message only meets the accountability project, not based on need. The lack of acceptance relations planning information to the understanding of family planning behaviors on family fisherman causing family planning being KB passive behavior. 
PERILAKU KOMUNIKASI KARYAWAN EKSPATRIAT CHINA TERHADAP MITRA LOKAL DALAM BISNIS TELEKOMUNIKASI DI SULAWESI SELATAN Sari, Lisna; Unde, Andi Alimuddin
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2 No.3 Juli - September 2013
Publisher : KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini membahas mengenai salah satu perusahaan telekomunikasi asing dari China yaitu ZTE (ZhongXing Telecommunication Equipment Corporation) dalam kerjasamanya dengan mitra lokal baik itu rekan sekerja sesama karyawan ZTE maupun mitra lokal dari TELKOM (Telekomunikasi Indonesia) khususnya di daerah Sulawesi Selatan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana perilaku komunikasi karyawan ekspatriat terhadap mitra lokal dalam bisnis telekomunikasi di Sulawesi Selatan, (2) Bagaimana kesalahan persepsi dan konflik antara karyawan ekspatriat China dengan mitra lokal dalam adaptasi komunikasi antar budaya.(3) Bagaimana cara penyelesaian konflik antara karyawan ekspatriat China dengan mitra lokal dalam proses adaptasi komunikasi antar budaya. Penelitian ini dilaksanakan di dua kantor yaitu PT. ZTE Indonesia (ZTE) dan PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) di ibu kota Sulawesi Selatan (Makassar). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif, dengan melakukan observasi dan wawancara responden secara langsung kepada 32 informan yang terdiri dari 10 karyawan China dan 22 mitra lokal di lokasi penelitian. Pemilihan responden dilakukan secara acak. Data analisis dengan menggunakan landasan teori negosiasi tatap muka oleh Stella Ting-Toomey dan managemen konflik oleh Alo Liliweri. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menunjukan bahwa perilaku komunikasi karyawan ekspatriat China terhadap mitra lokal dalam bisnis telekomunikasi di Sulawesi Selatan dilakukan dengan metode komunikasi verbal dan nonverbal, potensi konflik yang dirasakan oleh karyawan ekspatriat China terhadap mitra lokal adalah konsep penggunaan waktu, keikhlasan saat bekerja, metode kerja, tradisi/kebiasaan, menunda-nunda kebiasaan, dan cara berkomunikasi sedangkan menurut mitra lokal potensi konflik yang mereka rasakan adalah kendala bahasa, perbedaan budaya, perbedaan perilaku, adat kebiasaan, tambahan anggaran kerja/bersifat teknis. Cara penyelesaian konflik tersebut dilakukan dengan cara penyelesaian secara individual, berkelompok dan berdasarkan hubungan relasi dalam proses adaptasi komunikasi antar budaya sehingga kerjasama antar karyawan perusahaan bisa terjalin dengan baik di Sulawesi Selatan.AbstractThisresearchwilldiscussaboutoneofforeigncompanyfromChina(ZhongXingTelecommunication Equipment ) against his local partner even they are colleagues or local partner from TELKOM (Telekomunikasi Indonesia) specially in South Sulawesi). This study aimed to (1) How is employees communication behavior of expatriates to local partners in the telecommunications business in South Sulawesi, (2) How is misperceptions and conflicts between expatriate employees in China with a local partner to adaptation in intercultural communication. (3) How does the resolution of conflicts among the Chinese expatriate employees with local partners in the process of adaptation of intercultural communication. The research was conducted in two offices, namely PT. Indonesian ZTE (ZTE) and PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) in the capital of South Sulawesi (Makassar). The method used in this research is descriptive qualitative, observation and interviews with respondents expatriate of china 10 people and 22 people of local partners at the sites. Randomly selects respondents. Data analysis by using the theoretical-face negotiation by Stella Ting- Toomey and conflict management by Alo Liliweri.The results could show that the communication behavior of Chinese expatriate employees to local partners in the telecommunications business in South Sulawesi using two methods by Verbal communication and Non verbal Communication, and misperception and conflict felt by Chinese expatriate employees against local partner are the concept of use the time, integrity at work, work methods, tradition/habits, delay work, and communication barriers, meanwhile, according to local partners misperception or conflict felt by them when interact with Chinese expatriate are communication barrier, different cultural background, behaviours, habits, additional cost/technical . Methods to solve the conflict by using individual approach, group approach, and relationship approach in the adaptation process of inter culture communication so that cooperation between companies can be established well in South Sulawesi. 
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM GAYA KEPEMIMPINAN PARA PEJABAT ESELON PASCA INTEGRASI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI INFORMATIKA DI KABUPATEN MALUKU TENGAH Wattimena, Demsy; farid, Muhammad; Fatima, Jeany Maria
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2 No.3 Juli - September 2013
Publisher : KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Reformasi sebagai suatu usaha perubahan pokok dalam suatu sistem birokrasi yang bertujuan mengubah struktur, tingkah laku, dan keberadaan atau kebiasaan yang telah lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas komunikasi organisasi dalam gaya kepemimpinan para pejabat eselon pasca integrasi. Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Maluku Tengah . Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis data model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efektivitas komunikasi organisasi dalam gaya kepemimpinan para pejabat eselon pasca integrasi belum berjalan secara efektif hal ini ditandai dengan masih banyaknya bawahan yang menyatakan ketidakpuasan terkait informasi dan pesan yang mereka terima seperti proses penyampaian pesan yang tidak secara kontinyu dan terkadang pilih kasih. Pemimpin yang dipercayakan untuk menyampaikan pesan jarang berada dikantor mengakibatkan informasi penting yang seharusnya disampaikan secepatnya menjadi tertunda, penyampaian pesan tidak maksimal dan kadang terputus serta pimpinan bersifat tertutup. Selain itu juga penyampaian pesan informasi bersifat tidak terstruktur dalam arti pesan pemimpin hanya sampai kepada kepala bidang atau kepala seksi dan tidak sampai ke bawahan. Kemudian gaya kepemimpinan yang diterapkan para pejabat eselon pasca integrasi dapat dikatakan sangat bervariasi seperti gaya kepemimpinan otokratis, gaya kepemimpinan birokratis, gaya kepemimpinan demokratis dan gaya kepemimpinan laissez faire tetapi gaya kepemimpinan yang dominan adalah gaya kepemimpinan otokratis yang dimana wewenang, pengambilan keputusan, kebijakan dipegang penuh oleh pemimpin, kurangnya kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pendapat dan pertimbangan serta komunikasi yang berlangsung satu arah. Kesimpulannya efektivitas komunikasi organisasi para pejabat eselon pasca integrasi belum sepenuhnya berjalan efektif dan gaya kepemimpinan para pejabat eselon pasca integrasi sangat bervariasi ada gaya kepemimpinan otokratis, birokratis, demokratis, lassez faire tetapi yang dominan adalah gaya kepemimpinan otokrtis. Abstract Reform as a fundamental change in the business a bureaucratic system that aims to change the structure, behavior, and the existence or habits that have long. This study aims to determine the effectiveness of organizational communication in the echelons of leadership style post-integration. The research was conducted at the Department of Communication and Information Technology Central Maluku. This research method is descriptive qualitative. The data was collected through observation, interviews and documentation. Data were analyzed using an interactive model of data analysis. These results indicate that the effectiveness of organizational communication in the leadership style of the post-integration echelon is not effective it is characterized by still many subordinates who expressed dissatisfaction with related information and messages they receive as the process of delivering a message that is not continuous and sometimes favoritism. Leaders are entrusted to deliver a message at the office rarely lead to important information that should be submitted as soon as possible to be delayed, delivery of the message was not optimal and sometimes disconnected and leadership are closed. In addition, the delivery of messages is not structured information within the meaning of the message only to the leader or head of section heads and do not get to subordinate. Then the force applied leadership echelon officials post-integration can be said to vary greatly as autocratic leadership style, bureaucratic leadership style, democratic leadership style and laissez faire leadership style but the dominant leadership style is autocratic leadership style in which the authority, decision-making, policy-held full by leaders, lack of opportunities for subordinates to provide advice, opinion and judgment as well as one-way communication that takes place. In conclusion the effectiveness of organizational communication post-echelon officials have not fully effective integration and leadership style of the post-integration echelon varies no autocratic leadership style, bureaucratic, democratic, but the dominant Lassez faire leadership style is otokrtis. Keywords: effectivity of organization communication, leadership style. 
PEMAHAMAN ORANG TUA TENTANG INFORMASI PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR DALAM MEMOTIVASI ANAK SUKU MALIND UNTUK BELAJAR DI KABUPATEN MERAUKE Mesmor, Hendrek Semuel; Unde, Andi Alimuddin
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2 No.3 Juli - September 2013
Publisher : KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap sendi kehidupan masyarakat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman orang tua terhadap informasi pendidikan dan wajib belajar pendidikan dasar. Selanjutnya untuk mengetahui tingkat motivasi belajar anak khususnya suku Malind di Distrik Okaba. Kemudian menganalisis hubungan antara pemahaman orang tua tentang program wajib belajar pendidikan dasar dan motivasi belajar anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Setiap data yang dikumpulkan menggunakan teknik wawancara, survei, kemudian data tersebut dianalisis dan di uraikan dalam bentuk kata-kata narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi program wajib belajar pendidikan dasar oleh orang tua sangat minim dan motivasi belajar anak suku malind menjadi kurang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman orang tua tentang informasi program wajib belajar pendidikan dasar merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya motivasi belajar anak suku Malind.Abstract Communication has a very important role in all aspects of community life. This study aims to determine the level of understanding of parents and children in particular ethnic motivation in District MALIND OKABA to information education and compulsory education. Parent’s ability to understand information and compulsory education programs and children’s learning motivation are two things that are related to one another and because it is also expressed in this study the relationship between parental understanding of the program compulsory education and children’s learning motivation. This study used a qualitative approach. Any data collected using interviewing techniques, survey, then the data is analyzed and described in narrative form words. The results showed that the information program of compulsory primary education by parents was minimal and child motivation MALIND rate becomes less. It can be concluded that the level of parental understanding of the information the compulsory education program is one of the causes of low motivation MALIND tribal children.
PENGARUH PENYEBARLUASAN INFORMASI BADAN PENGELOLA (BAPEL) JAMKESDA TERHADAP KELUARGA MISKIN DI KABUPATEN SINJAI Hermansyah, Hermansyah; Unde, Andi Alimuddin
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2 No.3 Juli - September 2013
Publisher : KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sulitnya keluarga miskin mendapatkan informasi mengakibatkan pelayanan kesehatan tidak optimal dan maksimal, sehingga dibutuhkan adanya penyebarluasan informasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) adanya pengaruh penyebarluasan informasi Badan Pengelola Jaminan Kesehatan Daerah terhadap keluarga Miskin di Kabupaten Sinjai., (2) adanya hubungan antara penggunaan media komunikasi dan isi pesan program Jamkesda dalam mempengaruhi perilaku keluarga Miskin di kabupaten Sinjai. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sinjai Timur dan Kecamatan Sinjai Tengah Kabupaten Sinjai, dengan menggunakan Metode kuantitatif dengan sampel sebanyak 98 Responden Keluarga Miskin. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik melalui pendekatan analisis regresi. Hasil penelitian dan uji statistik menunjukkan bahwa pengaruh penyebarluasan informasi Badan Pengelola Jamkesda terhadap keluarga miskin sebesar 77,3 %. Sebanyak 34,,8 % keluarga miskin dipengaruhi oleh penggunaan media komunikasi, dan 42,3 % keluarga miskin dipengaruhi oleh isi pesan program Jamkesda untuk dapat memanfaatkan program Jaminan Kesehatan Daerah, Sementara Hubungan penggunaan media Komunikasi dalam mempengaruhi perubahan perilaku keluarga miskin sebanyak 44,9 %, dan hubungan antara isi pesan program Jamkesda dalam mempengaruhi perubahan perilaku keluarga miskin diketahui sekitar 52,7 %. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh penyebarluasan informasi Badan Pengelola jamkesda terhadfap keluarga miskin sangat signifikan, sehingga tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga miskin terhadap program jamkesda semakin tinggi untuk memanfaatkan program jamkesda sebagai investasi kesehatan bagi keluarga.Abstract This study aimed to determine (1) the effect of information dissemination Regional Health Insurance Management Board to poor families in Sinjai., (2) the relationship between the use of communication media and the message content Jamkesda program in influencing the behavior of poor families in the district Sinjai. The research was conducted in Sinjai, by taking the focus of research in the sub Sinjai Middle East and Sub Sinjai using quantitative methods with a sample of 98 respondents Poor Families. Data were analyzed using descriptive statistical analysis and regression analysis. The results showed that the effect of the dissemination of information to the Management Board Jamkesda poor knowledge level change through the use of the radio medium is found to be 38.7%. 27.6% change in attitude and behavior change of 29.6%. Meanwhile, through the Media Communication Group known effect on changes in knowledge level of 32.5%, Change of 36.7% on the attitude and behavior change of 39.8%. On the Use of Interpersonal Communication media influence on changing poor knowledge of 28.7%, 35.7% Changes in attitude and behavior change of 30.6%. While the contents of the message influence the terms of participation in the knowledge level of 28.7%, on attitudes and behavior of 25.5% at 27.6%. Message service packs affect the knowledge by 32.6%, amounting to 34.7% in the attitudes and behaviors of 37.8%. Messages on the service system affects the level of knowledge of 22.4%, 24.5% Change of attitudes and behaviors by 23.4%. In the message referral system affects the level of knowledge was 16.3%, 15.3% attitude and behavior of 11.2%. While it is known that there is relationship communication media usage and message content in affecting change in the level of knowledge, attitudes and behavior of poor households of 61.9%. This suggests that the effect of the dissemination of information to the Management Board Jamkesda poor families is very significant, so that the level of knowledge, attitudes and behavior of poor families to the program to take advantage of the higher Jamkesda Jamkesda program as an investment for the health of the family. 
FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT INOVASI PADA KOMUNITAS PETANI DAN NELAYAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN TAKALAR Warnaen, Andi; Cangara, Hafied
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2 No.3 Juli - September 2013
Publisher : KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Secara ekonomis, Takalar bersandar pada sektor pertanian, tapi pada kenyataannya, petani dan nelayan di Takalar masih hidup dalam kemiskinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang menghambat inovasi komunitas petani dan nelayan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kab. Takalar. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Polombangkeng Utara dan Galesong Utara Kabupaten Takalar. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan penentuan narasumber atau informan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi partisipatif moderat, focus group discussion (FGD), wawancara semiterstruktur dan dokumentasi. Penelitian ini menyatakan bahwa proses difusi inovasi yang terjadi pada komunitas petani lebih terbuka, sedangkan pada komunitas nelayan lebih tertutup. Proses adopsi inovasi petani dan nelayan dipengaruhi oleh aspek karakteristik inovasi, karakteristik individu, saluran komunikasi, aspek sosial ekonomi dan aspek sosial budaya. Kesejahteraan petani lebih merata dan terdapat sumber pendapatan tambahan dari bidang lain, sementara kesejahteraan nelayan kurang merata dan tidak adanya pendapatan tambahan bagi nelayan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa faktor-faktor yang dominan menghambat inovasi pada komunitas petani adalah pada karakteristik inovasi, saluran komunikasi, dan aspek sosial ekonomi, sedangkan pada komunitas nelayan faktor yang dominan menghambat proses adopsi inovasi adalah aspek saluran komunikasi, aspek sosial budaya dan karakteristik individu. Abstract Economically, Takalar relies on the agricultural sector, but in fact, farmers and fishermen in Takalar, still live in poverty. still remain behind and shackled by poverty. The aim of this study to analyze the factors that inhibit innovation of the farmers and fishermen communities, in improving the welfare of the society in the district Takalar. The research was conducted in the District of North Polombangkeng and North Galesong Takalar. The method of this research is a qualitative approach and determines the sources or informants using purposive sampling technique. Researcher uses moderate participant observation, focus group discussion (FGD), semi- structured interviews and documentation as technique collecting the data. This study states that innovation diffusion process that occurs in a farming community more openly, whereas in fishing community the process is more closed. Innovation adoption process of farmers and fishermen affected by the aspects of innovation characteristics, individual characteristics, channels of communication, socio-economic aspects and socio- cultural aspects. Farmers’ welfare is more evenly distributed and there are sources of additional income from other fields, while the welfare of fishermen uneven, and the absence of additional income for fishermen. The conclusion from this study is the dominant inhibiting factors of innovation in the farming community is the innovation characteristics, aspect of communication channels, and socio-economic aspects, whereas in the fishing community the dominant inhibiting factors of innovation adoption process is the aspect of communication channels, social cultural and individual characteristics.
PEMANFAATAN FORUM KOMUNIKASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN SMA DI KABUPATEN GOWA Mustakim, Mustakim; Farid, Muhammad
KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.2 No.3 Juli - September 2013
Publisher : KAREBA : Jurnal Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Peranan dan fungsi forum komunikasi komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan SMA. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pelaksanaan forum komunikasi komite sekolah dan sekolah di SMA Kabupaten Gowa, gambaran mutu pendidikan SMA di Kabupaten Gowa, gambaran keterkaitan antara peran dan fungsi forum komunikasi komite sekolah dengan mutu pendidikan SMA di Kabupaten Gowa. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan forum komunikasi komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan SMA di Kabupaten Gowa telah berjalan dengan baik. Dengan adanya kegiatan forum rapat yang dilaksanakan baik secara rutin maupun insidental di kalangan pengurus forum komunikasi komite sekolah, pengurus pimpinan forum komunikasi komite sekolah, pengurus forum komunikasi komite sekolah dengan pimpinan sekolah dan rapat kordinasi pimpinan forum komunikasi komite sekolah dengan pihak sekolah, sehingga peran dan fungsi forum komunikasi komite sekolah sebagai pemberi pertimbangan, pendukung, pengontrol, dan mediator berdampak positif dalam peningkatkan mutu pendidikan melalui input, proses dan output pendidikan.Abstract The role and functions of school committees communication forum in improving the quality of high school education. This study aimed to overview the implementation of the school committee and a forum for communication in high school Gowa, the picture quality of high school education in Gowa, picture of the relationship between the roles and functions of school committees communication forum with the quality of high school education in Gowa. This research method is descriptive qualitative. The results showed that the use of a communication forum of the school committee in improving the quality of high school education in Gowa has been going well. With the meeting of the forum held both routine and incidental communication among school committee forum administrators, board of school committee leadership communication forum, board communication forum with the school committee and the school leadership coordination meeting of the school committee leadership communication forum with the school, so that the role and forum functions as a conduit of communication school committee consideration, support, control, and mediators have a positive impact in enhancing the quality of education through the input, process and output of education. 

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2013 2013


Filter By Issues
All Issue Volume 12 No. 2 Juli-Desember 2023 Volume 12 No. 1 Januari-Juni 2023 Volume 11 No. 2 Juli-Desember 2022 Volume 11 No. 1 Januari-Juni 2022 Volume 10 No. 2 Juli-Desember 2021 Volume 10 No. 1 Januari-Juni 2021 Vol. 9 No. 2 Juli - Desember 2020 Vol. 9 No. 1 Januari – Juni 2020 Vol. 9 No. 1 Januari – Juni 2020 Vol. 8 No. 2 Juli - Desember 2019 Vol. 8 No. 1 Januari – Juni 2019 Vol.7 No.2 Juli - Desember 2018 Vol.7 No.1 Januari - Juni 2018 Vol.6 No.2 Juli - Desember 2017 Vol.6 No.1 Januari - Juni 2017 Vol.5 No.2 Juli - Desember 2016 Vol.5 No.1 Januari - Juni 2016 Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015 Vol.4 No.4 Oktober - Desember 2015 Vol.4 No.3 Juli - September 2015 Vol.4 No.3 Juli - September 2015 Vol.4 No.2 April - Juni 2015 Vol.4 No.2 April - Juni 2015 Vol.4 No.1 Januari - Maret 2015 Vol.4 No.1 Januari - Maret 2015 Vol.3 No.4 Oktober - Desember 2014 Vol.3 No.4 Oktober - Desember 2014 Vol.3 No.3 Juli - September 2014 Vol.3 No.3 Juli - September 2014 Vol.3 No.2 April - Juni 2014 Vol.3 No.2 April - Juni 2014 Vol.3 No.1 Januari - Maret 2014 Vol.3 No.1 Januari - Maret 2014 Vol.2 No.4 Oktober - Desember 2013 Vol.2 No.4 Oktober - Desember 2013 Vol.2 No.3 Juli - September 2013 Vol.2 No.3 Juli - September 2013 Vol.2 No.2 April - Juni 2013 Vol.2 No.2 April - Juni 2013 Vol.2 No.1 Januari - Maret 2013 Vol.2 No.1 Januari - Maret 2013 Vol.1 No.4 Oktober - Desember 2011 Vol.1 No.4 Oktober - Desember 2011 Vol.1 No.3 Juli - September 2011 Vol.1 No.3 Juli - September 2011 Vol.1 No.2 April - Juni 2011 Vol.1 No.2 April - Juni 2011 Vol.1 No.1 Januari - Maret 2011 Vol.1 No.1 Januari - Maret 2011 More Issue