cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Eduarts: Journal of Arts Education
ISSN : 22526625     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 304 Documents
PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI BATIK BERBASIS POTENSI LOKAL DI SMP N 3 LASEM Najah, Qoimatun; Syafii, Syafii; Sugiarto, Eko
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 8 No 2 (2019): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v8i2.35123

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan: (1) proses pembelajaran ekstrakurikuler seni batik berbasis potensi lokal pada siswa SMP N 3 Lasem, (2) produk pembelajaran ekstrakurikuler seni batik siswa SMP N 3 Lasem, (3) determinan pembelajaran ekstrakurikuler seni batik di SMP N 3 Lasem. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian dilakukan di SMP N 3 Lasem, dengan subjek 23 siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni batik dan narasumber guru ekstrakurikuler seni batik. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi non partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu sebagai berikut. Pertama, proses pembelajaran ekstrakurikuler seni batik di SMP N 3 Lasem berupa kegiatan siswa dalam membuat pola dan nyanthing. Sekolah bekerja sama dengan perajin batik, membuat proyek seragam batik sebagai identitas melalui kegiatan ekstrakurikuler. Kedua, produk pembelajaran ekstrakurikuler seni batik berupa hasil canthingan siswa dengan desain motif “durian Criwik” yang merupakan potensi lokal daerah dan “pohon bambu” yang memiliki banyak filosofi kehidupan. Selain itu terdapat desain gambar motif batik dari siswa kelas VII yang menggunakan aspek ide berupa potensi lokal daerah, kelengkapan unsur motif batik, dan estetika visual. Ketiga, determinan pembelajaran ekstrakurikuler seni batik di SMP N 3 Lasem meliputi sarana dan prasarana, tenaga profesional, kemampuan siswa, minat siswa dan kehadiran siswa.
POTRET MULTIKULTURALISME PADA GAMBAR KARYA ANAK DALAM PELATIHAN BERKARYA SENI RUPA DI KLUB MERBY CENTRE KOTA SEMARANG Aditianto, Rivaldi; Syafii, Syafii
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 8 No 2 (2019): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v8i2.35124

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan potret multikulturalisme pada gambar karya anak dalam pelatihan berkarya seni rupa di Klub Merby Centre Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif, yaitu data yang terkumpul dideskripsikan. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambar anak sebagai akomodasi multikulturalisme didapatkan berdasarkan tema yang ditentukan sesuai peringatan hari besar agama tertentu. Pada satu tema yang sama terdapat kemiripan bentuk-bentuk objek yang diciptakan. Pelatih memberikan perlakuan yang sama terhadap peserta yang memiliki keberagaman latarbelakang dan budayanya.
IMPLEMENTASI DAN HASIL KREATIVITAS PEMBELAJARAN MENGGAMBAR DI TK AL-FALAQ KELURAHAN PUDAK PAYUNG KOTA SEMARANG Yustiningrum, Giantari Ega; Triyanto, Triyanto
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 8 No 2 (2019): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v8i2.35125

Abstract

Masalah penelitian ini adalah: (1) Bagaimana karakteristik guru dan anak di TK AL-FALAQ Pudak Payung? (2) Bagaimana implementasi pembelajaran menggambar yang dilakukan di TK AL-FALAQ Pudak Payung? (3)Bagaimana hasil pembelajaran kreativitas menggambar di TK AL-FALAQ Pudak Payung? Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di TK Al-Falaq Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan perilaku sebagai berikut. Pertama, karakteristik guru di TK Al-Falaq menujukkan perilaku guru yang kurang kreatif. Hal tersebut terlihat dari cara guru memberikan contoh gambar sebagai media pembelajaran yang kurang tepat. Kedua, implementasi pembelajaran menggambar di TK Al-Falaq berjalan sesuai dengan 34sistem belajar sambil bermain. Anak-anak mengikuti kegiatan pembelajaran dengan antusias dan menyenangkan. Ketiga, hasil analisis kreativitas diketahui bahwa banyak hasil gambar anak yang menunjukkan kreativitas yang masih belum sempurna dilihat dari objek yang kurang beragam. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah, di TK Al-Falaq, kreativitas anak masih kurang dalam menggambar sehingga diharapkan tenaga pengajar menambah ilmu pengetahuannya mengenai hal-hal yang mendukung perkembangan kreativitas anak didik khususnya mengenai kegiatan menggambar.
LEGENDA BARUKLINTING SEBAGAI IDE DALAM BERKARYA SENI ILUSTRASI DENGAN TEKNIK PAPERCUT Rahman, Handy Tevanda; Syakir, Syakir; Murtiyoso, Onang
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 8 No 2 (2019): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v8i2.35126

Abstract

Cerita rakyat Indonesia memiliki banyak nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Dan banyak kejadian-kejadian fantastis mengiringi cerita rakyat Indonesia.Salah satunya adalah Legenda Baruklinting yang berasal dari Kabupaten Semarang. Seni ilustrasi merupakan seni yang bertujuan untuk membuat jelas tentang sesuatu. Tujuan proyek studi ini adalah untuk menghasilkan kreasi seni Ilustrasi dari legenda Baruklinting dengan teknik papercut. Proses pembuatan proyek studi ini melalui tahapan-tahapan yaitu pencarian ide, pengumpulan data, pembuatan storyboard, pembuatan sketsa, pemotongan kertas, dan konsultasi karya. Karya ilustrasi ini berisi 12 adegan yang dibuat kedalam 12 karya. Dalam pembuatan keseluruhan karya memperhatikan elemen-elemen dan prinsip-prinsip visual, dan unsur visual dalam ilustrasi.Teknik berkarya dilakukan dengan beberapa tahapan. Mulai dari pembuatan sketsa, pemotongan bagian-bagian gambar pada kertas, finishing karya dengan menghapus sisa pensil, dan pengemasan karya pada figura.
DONGENG TIMUN EMAS SEBAGAI TEMA PENCIPTAAN SENI LUKIS BATIK Karlina, Karlina; Purwanto, Purwanto; Gunadi, Gunadi
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 8 No 2 (2019): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v8i2.35127

Abstract

Dongeng merupakan salah satu bentuk pewarisan nilai dan konsep hidup yang diyakini untuk dijadikan sebagai pedoman bertingkah laku. Dongeng diciptakan sebagai hiburan namun dongeng dapat menjadi satu alat pendidikan budi pekerti. Minat masyarakat terhadap dongeng mengalami penurunan sehingga memerlukan upaya pelestarian. Batik tidak terbatas hanya sebagai sandang namun dapat sebagai media untuk pemenuhan kebutuhan estetis dapat dikatakan batik sebagai seni lukis batik. Batik sebagai media seni lukis batik masih jarang diminati. Oleh sebab itu penulis membuat proyek dongeng timun emas sebagai tema peciptaan karya seni lukis batik. Media yang digunakan penulis berupa bahan kain prima, pewarna (indigosol, naptol dan remasol), lilin atau malam dan soda abu. Sedangkan, alat yang digunakan yakni alat tulis, canting, wajan kecil, kompor dan tusuk kayu serta menggunakan proses pembuatan batik tulis. Proses pembuatan karya meliputi konseptualisasi gagasan dan visualisasi gagasan dalam bentuk sket dan desain pada kertas A4 lalu dipindah pada kain dibantu dengan perbandingan sekala, kemudian pecantingan, pewarnaan dan pelorodan. Proyek studi ini menghasilkan sebelas karya dengan menggambarkan peristiwa yang terjadi dalam dongeng timun emas. Karya tersebut digambarkan dengan gaya dekoratif dengan karakter tokoh mendekati karakter wayang. Kesebelas karya tersebut memiliki nilai-nilai yang positif yakni tentang kesabaran, kerjakeras dan keberanian.
SENI BATIK BETAWI TEROGONG: KAJIAN MOTIF DAN PROSES PEMBUATANNYA Nawingkapti, Kenya Astari; Purwanto, Purwanto; Gunadi, Gunadi
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 8 No 2 (2019): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v8i2.35128

Abstract

Pelestarian dan pengembangan sangat diperlukan dalam menjaga karakteristik pada Batik Betawi Terogong dalam masyarakat yang mulai meninggalkan tradisi membatik. Sebagai bagian dari upaya pelestarian penulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik bentuk motif dan proses pembuatan Batik Betawi Terogong, serta kontribusi pendidikan bagi masyarakat Jakarta.Penulisan ini menggunakan metode penulisan deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Kampung Terogong, kelurahan Cilandak Barat kecamatan Cilandak Kota Administrasi Jakarta Selatan. Model analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan menarik simpulan atau verifikasi data.Hasil penulisan menujukan bahwa, (1) sejarah batik Betawi Terogong berdiri karena adanya kekhawatiran terhadap redupnya batik Betawi dan salah satu upaya untuk mengenalkan dan melestarikan batik Betawi. (2) Karakteristik pada Batik Betawi Terogong terletak pada bentuk motif, warna serta pemberian nama motif. (3) Proses pembuatan Batik Betawi Terogong tidak sepenuhnya seperti pembuatan batik tradisional. (4) kontribusi pendidikan pada batik secara tidak langsung memberi dampak bagi dunia pendidikan yang menyangkut pada prinsip pendidikan karakter. Saran yang penulis sampaikan adalah, bagi pendiri Batik Betawi Terogong diharapkan menjaga kualitas batik dan lebih berkreasi dalam mengembangkan motif batik khas Betawi, bagi peneliti diharapkan mampu memberikan sumbangsih berupa wawasan mengenai proses pembuatan batik, meningkatkan minat kepada masyarakat luas dan melestarikan Batik Betawi Terogong, bagi pemerintha diharapkan memberikan kontribusi terhadap pengenalan dan pelestarian Batik Betawi Terogong kepada masyarakat luas, bagi mahasiswa jurusan seni rupa diharapkan menjadi sumber inspirasi dalam berkarya sehingga tercipta karya seni yang ciri khas.
SINTREN PEMALANG SEBAGAI SUBJEK KARYA SENI KOLASE (SARANA PENGENALAN BUDAYA DAERAH PADA GENERASI MUDA) Syarifah, Dini; Syakir, Syakir; Murtiyoso, Onang
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 8 No 2 (2019): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v8i2.35129

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah untuk menuangkan gagasan dalam karya seni kolase dengan subjek Sintren Pemalang yang berbahan kain perca, kertas majalah, dan cangkang telur. Metode yang digunakan dalam penciptaan karya seni kolase ini adalah, metode meniru objek, mengkomposisi, dan memvisualisasi. Hasil pembahasan dan penciptaan kreatif karya seni kolase ini dapat disimpulkan sebagai berikut. Karya seni ini difungsikan untuk mengkomunikasikan dan mendeskripsikan Kesenian sintren yang merupakan salah satu kesenian tardisional yang syarat akan nilai-nilai religius-magis dan nilai-niali estetik, sehingga kesenian sintren pun dapat dianggap sebagai kesenian atau seni yang Adiluhung. Kiranya, hal tersebut pula lah yang memperkuat kenginanan penulis untuk mengekspresikan dan menuangkan gagasan sintren Pemalang melalui karya seni kolase sebagai sarana pengenalan kesenian tradisional, khususnya kepada generasi muda. Selain itu, karena adanya kekaguman dalam diri penulis terhadap kesenian Sintren dan kesenian kesenian tradisional lainnya, sehingga penulis ingin mengkomunikasikannya sebagai sarana pengenalan budaya melalui karya seni kolase. Selain dapat dipandang sebagai karya seni kolase, juga dapat memperkenalkan dan mempertahankan eksistensi kesenian Sintren pada masyarakat, khusunya pada generasi muda, kemudian dapat menambah kekayaan budaya dalam bentuk dokumentasi.
PERPADUAN TEKNIK BATIK DENGAN JUMPUTAN DALAM PENCIPTAAN KRIYA TEKSTIL Prayogi, Bayu; Purwanto, Purwanto; Murtiyoso, Onang
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 8 No 3 (2019): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v8i3.35131

Abstract

Batik Indonesia tumbuh dan berkembang menyertai dinamika masyarakat. Batik tidak hanya mengekspresikan keindahan visual, akan tetapi juga memiliki nilai filosofis serta pengalaman spiritual yang mendalam. Dalam proyek studi yang berjudul “Perpaduan Teknik Batik dengan Jumputan dalam Penciptaan Kriya Tekstil“ ini penulis bertujuan menghadirkan karya kriya tekstil melalui teknik batik yang digabungkan dengan jumputan. Kelebihan karya batik yang dipadukan dengan jumputan akan tampak lebih artistik dengan karakteristik remekan dan isen-isen serta karakteristik dari jumputan. Media yang digunakan penulis berupa bahan kain primisima, pewarna (indigosol, naptol dan remasol), lilin atau malam, getah damar, parafin dan soda abu. Sedangkan alat yang digunakan yakni alat tulis, canting, wajan kecil, kompor, benang jeans dan karet gelang serta menggunakan teknik batik dan jumputan untuk perintangan warna. Proses pembuatan karya meliputi konseptualisasi gagasan dan visualisasi gagasan dalam bentuk desain pada kertas, kemudian desain diaplikasikan pada kain yang akan digunakan. Selanjutnya proses pencantingan, penjumputan, pewarnaan dan pelorodan. Proyek studi ini menghasilkan sebelas karya melalui pengembangan penggabungan teknik batik dengan jumputan yang menciptakan pembaharuan visualisasi yang artistik dalam karya kriya tekstil sebagai seni terapan.
PENERAPAN MODEL MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KRITIK KARYA SENI RUPA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TUNTANG Latifatunnisa, Devy; Sugiarto, Eko; Mujiyono, Mujiyono
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 8 No 3 (2019): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v8i3.35132

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan model mind mapping dalam menulis kritik seni rupa, secara rinci tujuannya adalah (1) menjelaskan dan mendeskripsikan proses kegiatan pembelajaran menulis kritik karya seni rupa bagi siswa kelas XI B IPA SMA Negeri 1 Tuntang.(2) menganalisis dan mengevaluasi hasil karya tulis kritik dengan model mind mapping pada siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Tuntang. Metode penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan dengan pengamatan terkendali. Prosedur penelitian yang diterapkan meliputi pengamatan sebelum perlakuan, pengamatan terkendali, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut. Pertama,pembelajaran menulis kritik seni rupa dengan model mind mapping pada siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Tuntang pada tahap perencanaan pembelajaran yakni RPP, dengan rumusan tujuan peserta didik mampu membuat karya tulis kritik seni rupa dengan model mind mapping. Materi pembelajaran berupa pengertian dan prosedur menulis kritik dengan desain mind mapping. Evaluasi dilakukan dengan cara menilai setiap hasil karya siswa berdasarkan instrumen penilaian guru yang mencakupi 2 tahap penilaian, yakni nilai proses dan nilai hasil dengan nilai rata-rata siswa 75 yang termasuk dalam kategori baik. Kedua, hasil karya tulis kritik siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tuntang dengan model mind mapping mengacu pada indikator keindahan bentuk dan efektifitas desain mind mapping, ide dan kreatifitas siswa memilih pokok pikiran yang di masukan dalam desain mind mapping. Selain itu hasil karya tulis kritik dengan metode mind mapping mengacu pada kalimat kritis yang diungkapkan siswa seperti pada bagian deskripsi, analisis, interpretasi dan evaluasi. Siswa telah kreatif dan kritis dalam menciptakan karya tulis kritik dan desain mind mapping sehingga nilai rata-rata siswa masuk dalam kategori baik.
MERON SEBAGAI KARYA SENI RUPA: KAJIAN NILAI ESTETIK DAN FUNGSINYA DALAM TRADISI PERAYAAN MAULID NABI DI DESA SUKOLILO PATI Rahmawati, Dwi Tyas; Triyanto, Triyanto; Purwanto, Purwanto
Eduarts: Jurnal Pendidikan Seni Vol 8 No 3 (2019): Eduarts
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/eduart.v8i3.35133

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji nilai estetik Meron dan fungsi Meron dalam tradisi perayaan maulid Nabi di Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai estetik yang dapat ditemukan pada Meron meliputi bentuk hiasan yang dipasang pada Meron seperti bunga, candi, dan berbagai bentuk geometri. Pewarnaan Meron cukup menarik karena terdapat berbagai warna yang kontras. Secara keseluruhan, unsur rupa pada Meron sudah cukup padu. Masing-masing bagian Meron memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda tersebut saling terkait dan memberikan kesan utuh dan harmonis. Fungsi Meron terbagi menjadi 3, yaitu: fungsi fisik sebagai perwujudan dari eksistensi adat yang telah ada dan mendarah dagiang pada masyarakat di Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, fungsi sosial yaitu menumbuhkan semangat kegotongroyongan antarwarga dan fungsi budaya Meron sebagai cara melestariankan tradisi yang sudah ada di sukolilo pati untuk memperingati maulid Nabi Muhammad SAW.

Page 7 of 31 | Total Record : 304