cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
AKULTURASI (JURNAL ILMIAH AGROBISNIS PERIKANAN)
ISSN : 23374195     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 297 Documents
DAMPAK PARIWISATA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN BUNAKEN KECAMATAN BUNAKEN KEPULAUAN KOTA MANADO Lumi, Valentino Nelson; Manoppo, Victoria E. N; Wasak, Martha P
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 4, No 7 (2016): (April 2016)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.4.7.2016.12979

Abstract

Abstract Pengembangan pariwisata juga dapat meningkatkan pendapatan dan tingkat ekonomi masyarakat.Dampak inilah yang diharapkan dapat dirasakan baik langsung ataupun secara tidak langsung oleh masyarakat yang tinggal di Kelurahan Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan , Kota Manado. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana/ apa dampak pariwisata terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Bunaken. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana/apa dampak pariwisata terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Bunaken.Serta mempelajari/mengidentifikasikan Setelah dilakukan penelitian dan telah diuji dengan indikator yang digunakan BKKBN dalam pentahapan keluarga .Hasil penelitian di kelurahan Bunaken dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Taman Nasional Bunaken masyarakat Kelurahan Bunaken yang berkecimpung di bidang pariwisata sangat terbantu perekonomian mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan sudah tidak ada lagi masyarakat yang dikatakan sangat miskin, dan sudah ada masyarakat yang memberikan sumbangan baik dalam bentuk material ataupun uang. Kata Kunci: dampak pariwisata, kesejahteraan masyarakat, Bunaken,   Abstract Tourism development can also increase income and economic level masyarakat.Dampak this is expected to be felt either directly or indirectly by the people who lived in the village Bunaken Bunaken District of Islands, Manado. The problem in this research is how / what the impact of tourism on the level of welfare in the Village Park. The purpose of this study was to analyze how / what the impact of tourism on the level of welfare in the Village Bunaken.Serta learn / identify . After doing research and has been tested with the indicators used in the phasing BKKBN family in the village of Bunaken. The results of the study it can be concluded that the presence of Bunaken National Park Bunaken Village community working in the field of tourism greatly helped their economies to meet their daily needs. In fact there is no more people were said to be very poor, and there are already people who contributed in the form of materials or money. Keywords: the impact of tourism, public welfare, Bunaken,
ANALISIS HUBUNGAN STRUKTUR PASAR, ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN KINERJA PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI PERIKANAN TANGKAP TUNA SKALA KECIL DI KOTA BITUNG Jusuf, Alvon
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 3, No 6 (2015): (Oktober 2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.3.6.2015.13420

Abstract

Abstract This study aimed to identify and analyze the influence of market structure on firm performance, the influence of entrepreneurial orientation on firm performance, and influence of market structure on firm performance through entrepreneurial orientation. This research applied the Structure-Conduct-Performance (SCP) paradigm. Data were obtained through a survey on small-scale tuna fishing firms in Bitung City. The sample was drawn using purposive sampling and the data were analyzed using PLS-SEM method. The results showed that the influence of market structure on firm performance, the influence of entrepreneurial orientation on firm performance, and influence of market structure on firm performance through entrepreneurial orientation were all significant. This research concluded that the change in market structure to conducive state would increase the firm performance, and the higher the entrepreneurial orientation of the firm, the higher the firm performance in small-scale tuna fishing industry in Bitung City. Keywords: market structure, entrepreneurial orientation, firm performance, fishing industry Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh struktur pasar terhadap kinerja perusahaan, pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap kinerja perusahaan, serta pengaruh struktur pasar terhadap kinerja perusahaan melalui orientasi kewirausahaan. Penelitian ini menerapkan paradigma Struktur-Perilaku-Kinerja. Data penelitian diperoleh melalui survei terhadapperusahaan-perusahaan perikanan tangkap tuna skala kecil di Kota Bitung. Sampel ditarik dengan metode purposive samplingdan data dianalisis dengan metode PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh struktur pasar terhadap kinerja perusahaan, pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap kinerja perusahaan, serta pengaruh struktur pasar terhadap kinerja perusahaan melalui orientasi kewirausahaansemuanya signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perubahan struktur pasar ke arah yang kondusifakan meningkatkan kinerja perusahaan, dan semakin tinggi orientasi kewirausahaan perusahaan, semakin tinggi pula kinerja perusahaan dalam industri perikanan tangkap tuna skala kecil di Kota Bitung.   Kata kunci : struktur pasar, orientasi kewirausahaan, kinerja perusahaan, industri perikanan tangkap
PENILAIAN NELAYAN TERHADAP PROGRAM PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP PURSE SEINE DI KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Hudjuala, Erlin; Rarung, Lexy K.; Tambani, Grace O.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16989

Abstract

AbstrakBitung merupakan salah satu kawasan pengembangan perikanan di Provinsi Sulawesi Utara. Lokasi ini memiliki infrastruktur yang mendukung bongkar muat barang dari Kota Bitung dan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung.Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Aertembaga Satu Kecamatan Aertembaga Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara dengan tujuan (1) Untuk mengetahui perkembangan Program Pengembangan Perikanan Tangkap Purse seine di daerah penelitian (2) Untuk mengetahui penilaian nelayan terhadap Program Pengembangan Perikanan Tangkap Purse seine (3) Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pelaksana Program Pengembangan Perikanan Tangkap Purse seine di daerah penelitian.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Survei adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan menafsirkan data secara umum sebagai apa yang tersedia di lapangan. Data yang diambil pada penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh berdasarkan pengamatan di lokasi penelitian serta wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner terhadap nelayan, responden yang dijadikan sampel yaitu nelayan penerima bantuan alat tangkap Purse seine dan Anak Buah Kapal (ABK). Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen literature-literatur serta bahan bacaan yang menyangkut langsung dengan perikanan tangkap Purse seine. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif yaitu analisis dengan memberikan gambaran serta keterangan dengan menggunakan kalimat penulis secara sistematis dan mudah dimengerti sesuai dengan data yang diperoleh. Sedangkan analisis deskriptif kuantitatif merupakan analisis data dengan menggunakan perhitungan seperti penjumlahan, persentasi dan rata-rata.Tanggapan dari responden menunjukkan sebagai berikut : 1) sebanyak 80% nelayan pemilik Purse seine yang menjawab setuju dan 50% untuk ABK menjawab setuju dengan Program Dinas Perikanan sangat berperan penting dalam perikanan tangkap; 2) sebanyak 50% nelayan pemilik Purse seine menjawab setuju dan 62,5% untuk ABK yang menjawab setuju dengan adanya pengembangan potensi masyarakat nelayan; 3) sebanyak 60% nelayan pemilik Purse seine menjawab setuju dan 75% untuk ABK yang menjawab setuju dengan adanya alat tangkap untuk meningkatkan hasil tangkapan; 4) sebanyak 70% nelayan pemilik Purse seine menjawab setuju dan 87,5% untuk ABK yang menjawab setuju dengan adanya bantuan perahu motor; 5) sebanyak 70% nelayan pemilik Purse seine menjawab setuju dan 75% untuk ABK yang menjawab setuju dengan pernyataan bahwa nelayan berinteraksi baik dengan Dinas Perikanan; 6) sebanyak 70% nelayan pemilik Purse seine menjawab setuju dan 62,5% untuk ABK yang menjawab setuju dengan adanya sosialisasi dalam pelaksanaan program pengembangan; 7) sebanyak 70% nelayan pemilik Purse seine menjawab kurang setuju dan 62,5% untuk ABK yang menjawab tidak setuju dengan pernyataan bahwa prosedur dalam penyaluran bantuan memberatkan nelayan untuk memperoleh bantuan; 8) sebanyak 80% nelayan pemilik Purse seine menjawab tidak setuju dan 75% untuk ABK yang menjawab tidak setuju dengan pernyataan bahwa sosialisasi yang diberikan tidak membantu masyarakat nelayan; 9) sebanyak 80% nelayan pemilik Purse seine menjawab tidak setuju dan 62,5% untuk ABK yang menjawab tidak setuju dengan pernyataan bahwa pemberian bantuan yang diberikan tepat sasaran; dan 10) sebanyak 70% nelayan pemilik Purse seine menjawab tidak setuju dan 87,5% untuk ABK yang menjawab tidak setuju dengan pernyataan bahwa Program Dinas Perikanan dan Kelautan tidak memberikan keuntungan bagi nelayan.Kata kunci: purse seine, pengembangan, perikanan tangkap, penilaian nelayan
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN DI DESA TATELI DUA KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA Erakapia, Hendrikus K.; Tambani, Grace O.; Pangemanan, Jeannette F.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 6, No 12 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.6.12.2018.22609

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to reveal and assess the socio-economic conditions of fishing communities in Tateli Dua Village, Mandolang District.The method used in this study is descriptive method, sampling using random sampling technique. There were 20 respondents who worked as fishermen.The social conditions of the fishermen of Tateli Dua Village in terms of education are mostly elementary school education, there are 2 respondent religions, namely Islam and Protestant Christianity, the age of fishermen is in the productive age range of 7 people, most respondents have experienced pain with medical treatment and use traditional medicine family dependents ranged between 2-7 and from housing owned by most (50%) respondents had semi-permanent housing types.The economic conditions of the fishermen in Tateli Dua Village are from business capital, almost all (95%) of respondents use their own capital. Most of the marketing places for the catch are in the market with the highest income of the respondents being Rp. 500,000 - Rp. 1,000,000. The work of respondents other than fishermen partly has a side job as a builder with an income of Rp. 500,000 - Rp. 1,000,000 and the respondent's expenditure ranges from Rp. 500,000 - Rp. 1,000,000.Keywords: socio-economic, fisherman, Tateli Dua Village AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan mengkaji kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan di Desa Tateli DuaKecamatan Mandolang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling.Responden berjumlah 20 orang yang berprofesi sebagai nelayan.Kondisi sosial nelayan Desa Tateli Dua dari segi pendidikan paling banyak berpendidikan SD, terdapat 2 agama responden yaitu Islam dan Kristen Protestan, umur nelayan berada pada kisaran umur produktiv sebanyak 7 orang, sebagian besar responden pernah mengalami sakit dengan tempat berobat ke Puskesmas dan memakai obat tradisional, tanggungan keluarga berkisar antara 2 – 7 dan dari perumahan yang dimiliki sebagian besar (50%) responden memiliki jenis rumah semi permanen.Kondisi ekonomi nelayan Desa Tateli Dua dari modal usaha, hampir seluruh (95%) responden menggunakan modal sendiri.Tempat pemasaran hasil tangkapan sebagian besar di pasar dengan pendapatan responden paling tinggi adalah Rp 500.000 – Rp 1.000.000.Pekerjaan responden selain nelayan sebagian memiliki pekerjaan sampingan sebagai tukang bangunan dengan pendapatan Rp 500.000 – Rp 1.000.000 dan tingkat pengeluaran responden berkisar antaraRp 500.000 – Rp 1.000.000.Kata kunci: sosial ekonomi, nelayan, Desa Tateli Dua
EKSISTENSI USAHA PETANI BUDIDAYA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) DI DESA WARUKAPAS KABUPATEN MINAHASA UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA Wullur, Farra F.; Longdong, Florence V.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 3, No 6 (2015): (Oktober 2015)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.3.6.2015.13414

Abstract

Abstract Aquaculture in Indonesia is one of the important components in the fisheries sector, one of the nile tilapia farming. North Sulawesi is generally known as a producer of freshwater farmed fish. The purpose of this study to the location to see the general state of research, the general state of tilapia farming, and to determine the existence of farming nile tilapia fish farmers. This study took place in the village Warukapas North Minahasa regency of North Sulawesi province, starting from September 2012 until January of 2013. Existence is a dynamic process, the cultivation can be said to exist if the activities had been developed in terms of both quality and quantity. The method used has research base descriptive case studies, data collection is the purposive sampling method, the data type used is primary data and secondary data. The method used in this study is a descriptive analysis of qualitative and quantitative descriptive. Size of the pool for maintenance between 1500 m2 to 15,000 m2 Seeds was originally purchased from the Institute of Freshwater Aquaculture Tatelu (BBAT) and Surabaya, now the seeds of its own cultivation. Farmers in the Warukapas village most have their own capital, the initial capital used continuously (sustained) farmers have 1 person workforce. Income earned any tilapia farmers depends how many fish are harvested. Spending just to buy food and basic necessities for daily family life - today. The magnitude of the average profit was 35,604,333. Nile tilapia aquaculture farmers in the Warukapas village which can be said to exist is a farmer who has been farming activities ± 2 years, and still exist in the culture business until now. Keyword: nile tilapia (oreochromis niloticus), existence, farmers, farming Abstrak Perikanan budidaya di Indonesia merupakan salah satu komponen yang penting di sektor perikanan, salah satunya budidaya ikan nila. Sulawesi Utara umumnya dikenal sebagai penghasil ikan budidaya air tawar. Tujuan dari penelitian ini untuk untuk melihat keadaan umum lokasi penelitian, keadaan umum usaha budidaya ikan nila, dan untuk mengetahui eksistensi usaha budidaya ikan nila dari petani ikan. Penelitian ini bertempat di desa Warukapas kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara, dimulai dari bulan September 2012 sampai dengan bulan januari 2013. Eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, usaha budidaya dapat dikatakan tetap eksis apabila kegiatan tersebut mengalami perkembangan baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Metode penelitian yang digunakan memiliki dasar penelitian studi kasus yang bersifat deskriptif, pengambilan data adalah metode purposive sampling, Jenis data yang dipakai adalah data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Ukuran kolam untuk pemeliharaan antara 1500 m2 sampai 15.000 m2 Benih pada awalnya dibeli dari Balai Budidaya Air Tawar Tatelu (BBAT) dan Surabaya, sekarang benih dari hasil budidaya sendiri. Petani di desa Warukapas sebagian besar memiliki modal sendiri, modal awal digunakan secara continue (berkelanjutan) pembudidaya mempunyai tenaga kerja 1 orang. Pendapatan yang diperoleh setiap petani ikan nila tergantung berapa banyak jumlah ikan yang dipanen,. Pengeluaran hanya untuk membeli pakan dan kebutuhan pokok untuk kehidupan keluarga sehari – hari. Besarnya keuntungan rata–rata adalah 35.604.333. Petani budidaya ikan nila di desa Warukapas yang dapat dikatakan eksis adalah petani yang sudah melakukan kegiatan usaha budidaya ± 2 tahun, dan masih eksis dalam usaha budidaya tersebut sampai sekarang. Kata kunci : Ikan nila (Oreochromis niloticus), Eksistensi, Petani, Budidaya
ANALISIS FINANSIAL USAHA PEMBENIHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio L) DI DESA WARUKAPAS KECAMATAN DIMEMBE KABUPATEN MINAHASA UTARA Kowarin, Emeritus; Tambani, Grace O.; Rantung, Steelma V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 2, No 3 (2014): (April 2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.2.3.2014.13379

Abstract

Abstract This study examines the financial analysis carp hatchery operations in the Warukapas village Dimembe District of North Minahasa Regency. Methods of data collection is done by census of the object becomes the object of all farmers cultivating business owners carp hatchery totaling 3 people. Age farmer’s goldfish are 30-45 years old. Based on the results of the study showed that the financial aspects of the cultivation of carp hatchery in the Warukapas village include OP value calculation that was obtained Rp. 188,230,000; Net Profit amounted Rp. 160.946.700 value, the value of profit rate of 143.59% ; 116.367% Profitability, BCR 2,48, BEP Sales Rp. 90,103,368.6; BEP unit Rp. 90103.37, and investment payback period of 0.8593 years, this means carp hatchery operations in the Warukapas village eligible to run. Keywords: financial analysis, goldfish breeding, business eligible Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang analisis finansial usaha pembenihan ikan mas didesa Warukapas Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara sensus terhadap obyek yang menjadi tujuan penelitian, yaitu semua petani pemilik usaha bubidaya pembenihan ikan mas yang berjumlah 3 orang. Rata –rata umur pembudidaya ikan mas 30-45 tahun. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa aspek finansial pada usaha bubidaya pembenihan ikan mas di desa Warukapas meliputi perhitungan nilai OP yang di peroleh Rp. 188.230.000, nilai Net Profit Rp. 160.946.700, nilai Profit rate 143,585%, Rentabilitas 116,367%, BCR 2,475, BEP Penjualan Rp. 90.103.368,6, BEP satuan Rp. 90.103,3686, serta jangka waktu pengembalian investasi 0.8593 tahun, ini berarti usaha pembenihan ikan mas di desa Warukapas layak untuk di jalankan. Kata Kunci: analisis finansial, pembenihan ikan mas, kelayakan usaha
GENDER PADA RANTAI NILAI PRODUK TUNA BEKU PT. SARI TUNA MAKMUR KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Wurarah, Stephanie E.N; Andaki, Jardie A.; Suhaeni, Siti
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16980

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini, yaitu 1) mengidentifikasi perbedaan gender pada rantai nilai produk tuna beku di PT. Sari Tuna Makmur Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara, dan 2) menganalisis perbedaan gender pada rantai nilai produk tuna beku di PT. Sari Tuna Makmur Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan pengetahuan mengenai perbedaan peranan gender dalam rantai nilai produk tuna beku di PT. Sari Tuna Makmur Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara.Analisis data dilakukan menurut petunjuk USAID (2010), guna mengidentifikasi, memahami, dan menggambarkan perbedaan gender dan dampak dari ketidaksetaraan gender pada sektor atau program ditingkat negara atau proyek. Analisis jawaban dari pertanyaan yang dikembangkan USAID dapat menggambarkan peran laki-laki dan perempuan dalam rantai nilai produk tuna di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan : 1) terdapat perbedaan gender pada setiap rantai nilai produk tuna beku mulai dari nelayan, pedagang perantara, perusahaan penampung dan sampai pada PT. Sari Tuna Makmur sebagai perusahaan pembekuan tuna di Aertembaga Kota Bitung, dan 2) peranan laki-laki lebih banyak pada pekerjaan yang membutuhkan tenaga ekstra, sedangkan perempuan berperan penting pada pekerjaan ringan sampai sedang, pada karakteristik pekerjaan yang membutuhkan ketelitian, kesabaran dan berulang-ulang. Kata Kunci: gender, rantai nilai, produk tuna 
PENERAPAN SEX REVERSAL DAN PEMBUATAN PAKAN IKAN IKAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKU LOKAL DI DESA PASLATEN KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA Jusuf, Nurdin; Monijung, Revol Dulles
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 6, No 12 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.6.12.2018.22329

Abstract

AbstractProgram kemitraan masyarakat PKM bertujuan untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang budidaya perairan seperti teknologi sex reversal, imunostimulant, formulasi pakan buatan yang berbahan baku lokal, serta pelatihan manajemen keuangan yang telah dilakukan kepada kelompok  petani ikan  di desa Paslaten Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan dalam program kemitraan ini adalah metode penyuluhan/ceramah dan pelatihan yang dipraktekan langsung di lapangan. Hasil yang di capai dapat dilihat pada kehadiran peserta yang ada di Desa Paslaten. Mereka berpartisipasi aktif dalam berdiskusi, dan mempratekkan langsung materi yang diberikan. Selain itu mereka telah mampu meningkatkan pemahaman dan ketrampilan petani ikan tentang bagaimana mendapatkan benih ikan nila jantan semua dan cara membuat pakan ikan dengan bahan baku lokal serta pembuatan immunostimulant, juga pengaturan keuangan untuk usaha pemeliharaan ikan melalui  pembukuan. Produk yang dihasilkan peserta pe­latihan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan sesuai dengan buku panduan yang diberikan. Untuk kelanjutan keberhasilan program kemitraan ini perlu ada pendampingan  dari perguruan tinggi dan pemerintah setempat.Keywords:  desa paslaten, sex reversal, imunostimulant, pakan ikan, manajemen pembukuan AbstrakProgram kemitraan masyarakat PKM bertujuan untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang budidaya perairan seperti teknologi sex reversal, imunostimulant, formulasi pakan buatan yang berbahan baku lokal, serta pelatihan manajemen keuangan yang telah dilakukan kepada kelompok  petani ikan  di desa Paslaten Kecamatan Remboken Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara. Metode yang digunakan dalam program kemitraan ini adalah metode penyuluhan/ceramah dan pelatihan yang dipraktekan langsung di lapangan.Hasil yang di capai dapat dilihat pada kehadiran peserta yang ada di Desa Paslaten. Mereka berpartisipasi aktif dalam berdiskusi, dan mempratekkan langsung materi yang diberikan. Selain itu mereka telah mampu meningkatkan pemahaman dan ketrampilan petani ikan tentang bagaimana mendapatkan benih ikan nila jantan semua dan cara membuat pakan ikan dengan bahan baku lokal serta pembuatan immunostimulant, juga pengaturan keuangan untuk usaha pemeliharaan ikan melalui  pembukuan. Produk yang dihasilkan peserta pe­latihan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan sesuai dengan buku panduan yang diberikan. Untuk kelanjutan keberhasilan program kemitraan ini perlu ada pendampingan  dari perguruan tinggi dan pemerintah setempat.Kata kunci:  desa paslaten, sex reversal, imunostimulant, pakan ikan, manajemen pembukuan
KEGIATAN ALTERNATIF NELAYAN DI DESA MAKALESUNG KECAMATAN KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA Tairas, Marlon; Rarung, Lexy K.; Tambani, Grace O.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 1, No 1 (2013): (April 2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.1.1.2013.13309

Abstract

Abstract Livelihood as fishermen whose livelihood is heavily dependent on weather and sea conditions. In this condition fishermen increasingly difficult to get a satisfactory income. Heaviest burden will be borne by the fishermen households, the wife of coastal fishermen or women. By their husbands because of reduced income or none at all then also the fishermen of coastal women should strive tomoveo ther professions during the waiting time allowed to go to sea. This study aims to look at the general state of fisheries in Mangket Makalisung coastal village and to know and analyze the alternative activities of fishermen in Mangket Makalisung coastal village when they are not able to carry out fishing activities in the sea. Research conducted in the Makalisung village this is a case study in which the phenomenon described in this study apply only to areas where research. In accordance with the alternative title of the research activities chosen by the fishermen in the study area cannot be enacted in other regions. The data was collected in the census, where all the fishermen in the Makalisung village as object for questioning. The data obtained in this study were analyzed with descriptive analysis. This analysis is to develop the ability of researchers to provide discussion relating to the situation found in the field. The type of alternative activities on coastal fishing communities Maengket include motorcycle taxis (those who have motorcycles), masons, collect sea cucumbers and make aboat. Keywords: fishermen, livelihood, alternative activities   Abstrak Mata pencaharian sebagai nelayan adalah mata pencaharian yang sangat bergantung pada cuaca dan kondisi laut. Pada kondisi ini nelayan semakin sulit mendapatkan penghasilan yang memuaskan.Beban paling berat akan ditanggung rumah tangga nelayan, yaitu istri nelayan atau kaum perempuan pesisir. Oleh karena pendapatan suami mereka berkurang ataupun tidak ada sama sekali maka perempuan pesisir juga para nelayan harus berusaha keras untuk beralih profesi lain selama menunggu waktu yang memungkinkan untuk melaut. Penelitian ini bertujuan melihat keadaan umum usaha perikanan di Pantai Mangket Desa Makalisung dan mengetahui serta menganalisis kegiatan alternatif masyarakat nelayan yang ada di pantai Mangket Desa Makalisung pada saat mereka tidak dapat melakukan kegiatan penangkapan ikan di laut. Penelitian yang dilakukan di desa Makalisung ini merupakan penelitianstudi kasus dimana fenomena yang digambarkan dalam penelitian ini hanya berlaku untuk wilayah ditempat penelitian.Sesuai dengan judul penelitian ini maka alternatif kegiatan yang dipilih oleh nelayan di wilayah penelitian tidak dapat di berlakukan di wilayah lain. Pengumpulan data dilakukan secara sensus, dimana semua nelayan yang ada di desa Makalisung dijadikan objek untuk dimintai informasi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan analisis deskriptif. Analisis ini merupakan suatu analisis dengan mengembangkan kemampuan peneliti dalam memberikan bahasan yang berkaitan dengan situasi yang ditemukan di lapangan. Adapun jenis kegiatan alternatif masyarakat nelayan di pantai Mangket di antaranya adalah tukang ojek (bagi yang memiliki sepeda motor), tukang bangunan, mengumpul teripang dan membuat perahu. Kata Kunci: nelayan, mata pencaharian, kegiatan alternatif
KARAKTERISTIK KELOMPOK NELAYAN DI DESA ARAKAN KECAMATAN TATAPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN PROVINSI SULAWESI UTARA Daleno, Serli; Durand, Swenekhe S.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 6, No 11 (2018): April (2018)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.6.11.2018.25020

Abstract

AbstrakKelompok nelayan merupakan kumpulan nelayan yang didasarkan atas kesamaan, keselarasian, yang didasarkan atas satu lingkungan sosial budaya untuk mencapai tujuan yang sama.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan keadaan  kelompok nelayan dalam menggunakan alat tangkap tradisional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey.  Penggunaan data menggunakan random sampling.  Pengambilan data memakai data primer dan sekunder yang kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.  Karakteristik penduduk Desa Arakan yaitu hampir semua penduduknya berasal dari berbagai Suku yaitu Bajo, Sanger, Jawa, Bugis, Makasar, Mangondow, Madura dan suku Kaili yang aslinya berasal  dari Palu Sulawesi Tengah.  Dari masing-masing suku tersebut mereka selalu hidup berdampingan antara satu dengan yang lainnya, apa bila ada masalah mereka menyelesaikannya dengan cara kekeluargaan.  Kehidupan masyarakat pesisir terjalin begitu baik antara satu dengan yang lain, hal ini dapat dilihat pada musim-musim penangkapan ikan Teri yang ada di wilayah Desa Arakan mereka saling bekerja sama ketika ada yang pergi menangkap ikan yang lain menunggu di pinggir pantai untuk mengambil hasil tangkapan dan diolah (dijemur) oleh ibu-ibu bersama anak-anak dan bapak-bapak yang tidak pergi melaut.  Upah yang didapat nanti setelah ikan yang diolah terjual baru mereka membayar kepada nelayan yang mereka ambil hasil tangkapannya.Kata kunci: karakteristik, tradisional, alat tangkap, kelompok nelayan

Page 2 of 30 | Total Record : 297