Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

SOSIALISASI ALAT PELINDUNG DIRI SEBAGAI UPAYA MENJAGA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KEPADA PEKERJA (LOKASI: PEMBANGUNAN EMBUNG BANDARA BUNGO, KABUPATEN BUNGO, PROVINSI JAMBI) Radinal; Doli Jumat Rianto; Sucitra Wijaya
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 5: Oktober 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i5.373

Abstract

In the Muara Bungo Airport area, Jambi Province, there is a valley surrounded by hilly areas that have quite dense vegetation. Some of the morphology in the reservoir area is relatively lower than the surrounding area, so it is inevitable that there will be water flow in the airport area. This arises because of the process of collecting groundwater flow that flows from higher places (hills) to lower places (valleys). This condition continues both in the dry season and in the rainy season. In the rainy season the flow of water will be greater due to additional surface water (run off) from rainwater. This condition is evidenced by the constant flow of surface water in the form of rivers flowing in the airport area. With the current conditions, a Embung construction is needed that can anticipate flooding in the Muara Bungo Airport area. Based on the results of the socialization obtained (1) participants can recognize the types and specifications of the Personal Protective Equipment (PPE) used in accordance with the hazard factors in the workplace. (2) participants can explain the physical feasibility and function of Personal Protective Equipment (PPE) and inappropriate PPE conditions in the workplace. (3) participants are accustomed to using PPE and always pay attention to the PPE used by service use and in accordance with workplace conditions
TINJAUAN ULANG DIMENSI SALURAN DRAINASE PASAR BAWAH BANGKO KABUPATEN MERANGIN Sucitra Wijaya; Lian Novratrilova; Imam Teguh S
Jurnal KOMPOSITS Vol 3, No 1 (2022): Februari, Jurnal KOMPOSITS
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jkts.v3i1.781

Abstract

Judul penelitian ini yaitu  Tinjauan Ulang Dimensi Saluran Drainase Pasar Bawah Bangko Kabuten Merangin. Daerah ini kerap sekali dilanda musibah banjir, banjir yang terjadi di daerah ini disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi, kondisi saluran drainase yang tidak terpelihara serta dimensi saluran yang tidak terlalu besar sehingga tidak cukup untuk menampung debit air yang datang. Berdasarkan dari latar belakang diatas dapat diketahui bagaimana perencanaan saluran drainase di kawasan Pasar Bawah Bangko sehingga dapat memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut. Tujuan penelitian  ini adalah  untuk mencari solusi dalam upaya mengatasi banjir dengan peninjauan ulang dimensi saluran drainase di kawasan Pasar Bawah Bangko.Penelitian ini menggunakan metode Rata-rata Aljabar, Log Perso lll dan metode Mononobe. Adapun sumber data yang digunakan adalah data-data primer dan sekunder yang didapat di lapangan maupun melalui instansi-instansi yang berkaitan.Berdasarkan analisa yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa penyebab utama terjadinya banjir adalah karena tingginya curah hujan dan tidak terpelihara nya saluran dengan baik. Besarnya curah hujan maksimum dihitung menggunakan Metode Log pearson III, untuk kala ulang 10 tahun didapat sebesar 386,367, untuk 5 tahun sebesar 64,200 dan untuk kala ulang 2 tahun sebesar 5.59 dan Penampang saluran yang direncanakan adalah penampan saluran persegi dengan tujuan untuk menghemat lahan dan mempermudah perawatan.
ANALISA PERKERASAN JALAN RAYADUSUN BARU PUSAT JALO – RANTAU PANDANKABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI (DARI STA 0 + 000 S/D STA 3 + 600) Sucitra wijaya; Lusiana Panihda; Suwarjo Suwarjo
Jurnal KOMPOSITS Vol 1, No 1: 20 Februari 2020, Jurnal KOMPOSITS
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jkts.v1i1.302

Abstract

Komparasi Metode AASHTO 1993 dengan Metode Bina Marga berdasarkan data pada jalan Dusun Baru Pusat Jalo – Rantau Pandan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkomparasikan Metode AASHTO dan Metode Bina Marga, yaitu membandingkan parameter tebal perkerasan, sehingga akan diketahui perbedaan dan persamaan parameter tersebut. Perencanaan tebal perkerasan dengan kedua metode tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan yang terdapat dari kedua metode tersebut dalam merencanakan tebal perkerasan lentur jalan raya. Dari hasil analisa Metode AASHTO 1993 didapat tebal lapisan pondasi bawah (Sub Base Course) dengan jenis Batu Pecah (kelas B) sebesar 16 cm, lapisan pondasi atas (Base Course) dengan jenis batu pecah (kelas A) sebesar 15,24 cm, lapisan permukaan (Surface Course) dengan jenis AC-BC sebesar 7,62 cm. Sedangkan untuk Metode Bina Marga didapatkan tebal lapisan pondasi bawah (Sub Base Course) dengan jenis bahan batu pecah (kelas B) sebesar 20 cm, lapisan pondasi atas (Base Course) dengan jenis bahan batu pecah (kelas A) sebesar 20 cm, lapisan permukaan (Surface Course) dengan jenis bahan AC-BC sebesar 13,125 cm. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dari kedua Metode yang telah dianalisa terdapat perbedaan dari masing-masing tebal lapisan perkerasan jalan raya.
PENGARUH JUMLAH KENDARAAN TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN JALAN DI RUAS JALAN TEMBESI- SAROLANGUN Sucitra Wijaya; Agung Prasetyo
Jurnal KOMPOSITS Vol 2, No 1 (2021): Februari, Jurnal KOMPOSITS
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jkts.v2i1.588

Abstract

Lalu lintas merupakan salah satu penyebab terjadinya kerusakan jalan. Perkerasan lentur umumnya dipakai pada jalan yang memiliki lalu lintas cukup padat. Dengan jumlah kendaraan yang semakin bertambah dimungkinkan jalan akan mengalami kerusakan dalam waktu yang relatif pendek. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui berapa jumlah kendaraan dengan tingkat kerusakan jalan dan hubungan volume kendaraan dengan tingkat kerusakan jalan pada perkerasan lentur diruas jalan tembesi-sarolangun. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode visual untuk melihat jenis kerusakan lalu melakukan pengukuran pada bagian jalan yang rusak dan menghitung jumlah kendaraan pada jam puncak serta mendapatkan data umur jalan nya. Dengan begitu, didapatkan 3  (tiga) data, yaitu data inventori jalan, data nilai kerusakan dan data waktu setelah jalan terakhir diperbaiki. Setelah dilakukan survey dan analisis data, maka didapatkan bahwa ruas jalan tembesi-sarolangun memiliki lebar jalan 7meter, panjang ruas jalan 39,8 km, jumlah jalur 2, jumlah lajur 2, tidak terdapat median dan jenis konstruksi perkerasan aspal. Pada perhitungan nilai kerusakan jalan didapatkan Nr sebesar 57,2. Nilai satuan mobil penumpang (smp) pada jam puncak sebesar 259,234 /jam pada arah Tembesi Sarolangun dan 180,23/jam pada arah Sarolangun-Tembesi. Dan pada umur jalan, didapatkan dari terakhir diperbaiki dan sampai pada saat dilakukan survey yaitu 32.400 jam
ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PILIHAN MODATRANSPORTASI UDARA DI BANDAR UDARA MUARA BUNGO Sucitra Wijaya; Ari Andrial; Budi Eka Dharma
Jurnal KOMPOSITS Vol 2, No 2 (2021): September, Jurnal KOMPOSITS
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jkts.v2i2.597

Abstract

Pada masa sekaranginitransportasiudaraberubahdengancepat, dimana salah satupilihanjasatransportasi yang sangatcepat dan menghematwaktuadalahmelaluijasaangkutanudara.Penyediajasainiperlumeningkatkankinerja dan pelayanannyadenganmemenuhikebutuhanpelanggan. Persepsimasyrakatterhadapkualitaslayanan bandar udarahanyalah salah satudaribeberapafaktor, misalnyafasilitasdaribandaraitusendiri. Maksud dariPenelitianiniadalahuntukmengetahuipersepsimasyarakatterhadapmodatransprtasiudara Muara Bungo dan faktor manayang paling dominanmempengaruhimasayarakat. Penelitianiniakanmenganalisistingkatpengaruhmasyarakatterhadappemilihanmodatransportasiudaramengunakananalisis SkalaLikert yang bertujuanuntukuntukmengukurpersepsi, sikapataupendapatseseorangataukelompokmengenaisebuahperistiwaataufenomena dan menggunakananalisi CostumerSatisfation Index (CSI) yang gunanyamengetahuitingkatpengaruhkepuasanmasyarakatsecarakeseluruhaanterhadap Bandar udara Muara Bungo.Berdasarkanhasilperhitungankuesionermakadidapatnilaiindekstingkatpengaruhmasyarakatadalah 0.76 atau 76% nilaiiniterdapat padarange 0.66 - 0.80. Berdasarkanindeks CSI sebesar 76% iniberartisecarakeseluruhanrespondensudahberpengaruhterhadapkepuasan bandar udara Muara Bungo dan darihasil Skala Likertbahwahasilkuisioner yang paling dominanmempenagruhimasyarakatadalahkuisionernomor 2sebesar 430 rentangskalayaitukarenajaraklokasilebihdekatsehinggawaktu dan biaya jugadapatlebihefisien.
ANALISA STRUKTUR RANGKA ATAP GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS MUARA BUNGO (Rangka Kuda-Kuda Type Single Frame Beam) Rio Mulyadi; Sucitra Wijaya; Suwarjo Suwarjo
Jurnal KOMPOSITS Vol 1, No 1: 20 Februari 2020, Jurnal KOMPOSITS
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jkts.v1i1.304

Abstract

Atap pada bangunan berfungsi sebagai penutup bagian yang ada dibawahnya. Pada analisa struktur rangka atap gedung Rektorat Universitas Muara Bungo ini menggunakan penutup atap bahan seng superdeck, rusuk-rusuk atap menggunakan bahan kayu hal tersebut dikarenakan pemasangannya lebih mudah, harganya relatif murah, kekuatan kayu cukup tinggi Selain kayu pada analisa struktur rangka atap ini digunakan pula konstruksi baja konvensional karena kekuatannya cukup tinggi, dapat dibentuk menjadi profil yang diinginkan maka konstruksi baja konvensional ini dirasa cukup efisien digunakan pada rangka atap gedung Rektorat Universitas Muara Bungo apalagi mengingat gedung ini merupakan gedung berlantai 7. Pada analisa rangka atap gedung Rektorat Universitas Muara Bungo yang terdiri dari dimensi reng dan kaso dari konstruksi kayu kelas II. Gording dan  kuda-kuda dari konstruksi baja konvensional menggunakan metode LRFD (Load Resistance Factor Design)  dengan type kuda-kuda single frame beam dan menganalisa baut tanam di dalam beton.Beban-beban yang ditinjau adalah beban mati dan beban hidup menggunakan metode gempa kondisi ultimate yang mengacu pada dasar-dasar peraturan SNI.03.1729.2002. Berdasarkan hasil perhitungan analisa struktur atap gedung Rektorat Universitas Muara Bungo ini didapatkan dimensi reng adalah  lebar 2 cm dan tinggi 4 cm dan dimensi kaso adalah lebar 4 cm dan tinggi 8 cm . Menggunakan bahan baja konvensional dengan gording jenis profil INP.120,  Kuda-kuda menggunakan jenis profil  di titik A=B S.20 x 65 , di titik D = E S.10 x 25,4 dan di titik C S.15 x 42 cm dan baut tanam kuda-kuda di dalam beton minimmal harus ditanam t ≥ 43 cm. Kata kunci: Kayu, Baja Konvensional, LRFD,  metode gempa kondisi ultimate. The roof on the building serves as the cover of the existing part underneath. In the analysis of building roof frame structure Rectorate University of Muara Bungo is using a superdeck zinc roof cover, roof ribs using wood it is because the asembly is easier, the price is relatively cheap, the strength of wood is quite high In addition to wood on the roof frame analysis is also used conventional steel construction because of high strength, Become a desirable profile then this conventional steel construction is considered efficient enough to be used in the framework of the roof of the building Rectorate University of Muara Bungo especially considering this building is a 7 storey building. In the roof analysis of the building Rectorate University Muara Bungo consisting of dimensions of batten (Wooden small beam) and kaso (wooden beam cross longitudinal ) of wooden class construction II. Gording and horses from conventional steel construction using LRFD (Load Resistance Factor Design) method with single frame horses beam type and analyzing planting bolts in concrete based of horses (frame horses).The loads under consideration are dead load and live load using the ultimate condition earthquake method which refers to the basics of SNI.03.1729.2002 regulations. Based on the analysis of roof structure analysis of Rectorate building of Muara Bungo University, it is found that the dimension of the batten is 2 cm wide and 4 cm high and the dimension of kaso is 4 cm wide and 8 cm high. Using conventional steel material with gaming type profile INP.120, Horses use profile type at point A = B S.20 x 65, at point D = E S.10 x 25.4 and at point C S.15 x 42 Cm and bolts planting horses in the minimmal concrete must be planted t ≥ 43 cm. Keywords: Wood, Conventional Steel, LRFD, ultimate condition earthquake method.
TINJAUAN KINERJA SIMPANG BERSINYAL SETELAH DIBANGUN NYA BUNDARAN Sucitra Wijaya; Erdiansyah Erdiansyah
Jurnal KOMPOSITS Vol 1, No 2 (2020): September, Jurnal KOMPOSITS
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jkts.v1i2.581

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menganalisa ulang mengenai kinerja simpang bersinyal pada simpang lima bambu kuning Kabupaten Bungo. Analisa data yang digunakan adalah pedoman manual kapasitas jalan indonesia (MKJI) 1997 untuk mengetahui kapasitas, derajat kejenuhan, panjang antrian, kendaraan terhenti dan tundaan pada simpang. Untuk derajat kejenuhan adalah 0,75. Berdasarkan hasil dari penelitian pada simpang lima bambu kuning didapat hasil pada setiap lengan simpang untuk derajat kejenuhannya yaitu pada lengan barat DS sebesar 0,50, lengan timur DS sebesar 0,12, lengan utara DS sebesar 0,42, dan lengan selatan DS sebesar 0,21 untuk nilai derajat kejenuhan setiap lengan nilai DS sesuai standar MKJI 1997 yaitu (DS <0,75 tidak jenuh). Untuk derajat kejenuhan rata-rata pada simpang didapat nilai 0,34 (DS <0,85) simpang tersebut tidak jenuh. Untuk perilaku lalu lintas dengan nilai tundaan, di dapat tundaan rat-rata sebesar 40,04 det/smp dan masuk pada tingkat pelayanan D dimana nilai tundaan 25,1-40 det/smp. Kesimpulan dari analisis ini pada tingkat pelayanan D perlu adanya perbaikan dalam koordinasi lampu hijau, Perubahan fase sinyal dan pengaturan ulang waktu sinyal, dan perubahan geometri
Desain Elemen Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (Srpmk) Ari Endra Nasution; Ayu Sri Rejki; Sucitra Wijaya
Jurnal KOMPOSITS Vol 1, No 1: 20 Februari 2020, Jurnal KOMPOSITS
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jkts.v1i1.300

Abstract

Indonesia merupakan salah satu daerah rawan gempa, hampir setiap wilayah di Indonesia berpotensi terjadinya gempa. Kabupaten Kerinci, merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang rawan terhadap gempa. Potensi gempa bukan hanya karena aktivitas vulkanik Gunung Kerinci, namun juga terdapat patahan kerak bumi (sesar) jalur sesar Sumatera. Salah satu titik yang dilalui yakni di wilayah Kecamatan Siulak. Berdasarkan peta gempa di Indonesia, daerah Kecamatan Siulak berada di posisi ke 12 dari 295 jalur sesar aktif di Indonesia. Oleh karena itu bangunan yang dibuat di daerah ini harus direncanakan kuat terhadap gempa. Beton bertulang sangat umum digunakan sebagai elemen struktur pada bangunan. Oleh karena itu pemerintah Indonesia telah menetapkan peraturan yang harus dipenuhi untuk perencanaan bangunan gedung dari beton bertulang khususnya pada daerah gempa yang tertuang di dalam SNI 1726:2012 dan SNI 2847:2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendesain elemen struktur beton bertulang tahan gempa dengan mengggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan membandingkan kebutuhan baja tulangan untuk desain elemen struktur dengan sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK) dengan struktur yang dianalisa tanpa menggunakan beban gempa. Bangunan direncanakan sebagai gedung perkantoran 4 lantai dengan denah 20 x 16 m², tinggi setiap lantai bangunan adalah 4 m, pada lokasi gempa di kabupaten Kerinci dengan kondisi tanah sedang. Material yang digunakan adalah beton dengan f’c 25 Mpa, baja tulangan dengan fy 400 Mpa. Pembebanan yang digunakan meliputi beban gravitasi (beban mati dan beban hidup) sesuai PPIUG 1983 dan SNI 1727:2013 serta beban gempa dinamik respons spektrum sesuai SNI 1726:2012. Perencanaan elemen struktur yang dilakukan meliputi kolom, balok, lantai, dan hubungan balok kolom. Pemodelan dan analisis gaya dalam dilakukan dengan bantuan software  SAP 2000, dimana yang diambil adalah output dari luas tulangan perlu, hasil dari analisis struktur menggunakan SAP 2000, dan selanjutnya dilakukan kontrol terhadap syarat-sayarat SRPMK, hasil dari output ini berupa model dari penulangan balok, kolom, dan hubungan balok kolom, namun untuk perhitungan tulangan pelat lantai momen-momennya dihitung dengan mengacu kepada tabel PBI 1971. Selain dari pada itu dilakukan pula analisis struktur dengan hanya memperhitungkan beban mati dan beban hidup saja (tanpa beban gempa), jumlah tulangan yang akan digunakan dari kedua jenis elemen struktur inilah yang akan dibandingkan. Adapun hasil analisa yang didapatkan adalah, bahwa kebutuhan tulangan untuk struktur sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK) harus dinaikkan 66,9% dari kebutuhan tulangan struktur yang dianalisa tanpa menggunakan beban gempa.Kata kunci: Struktur Beton Bertulang, SRPMK, SNI 1726:2012, SNI 2847:2013Indonesia is one of the most earthquake prone areas, almost every region in Indonesia has a potential earthquake. Kerinci Country is one of the areas in the province of Jambi that is prone to earthquakes. The earthquake potential was not just due to the volcanic activity of mount kerinci, but there is also fracture of the earth’s crust, the sumatera fault line. One of the passing points is siulak sub district area. According to the eartgquake map in Indonesia, Siulak is on the 12th of  the 295 activite fault lines of Indonesia. Reinforced concrete is very common in use as a structural element in buildings. The Indonesia governmant has set rules to folow for building plans of reinforced concrete especially in prone areas of quakes poured inside SNI 1726:2012 and SNI 2847:2013. The purpose of this study is to design element of earthquake resistant reinforced concrete structure using the frame system of specific momen bearers and compare the need for metal structures using the frame system of specific momen bearers  with structure analyzed without using the earthquake load. The building was planned as a four story office building with the 20 x 16 m² plan, high each floor of the building is 4 m, at the Kerinci country earthquake site and medium soil. The material used is concrete with f’c 25 Mpa, metal with fy 400 Mpa. The Load that was being used is load gravity (dead load and live load) according to PPIUG 1983 and SNI 1727:2013, the dynamical load of spectrum response according to SNI 1726:2012. The planning of element structural is columns, beams, plate and joint. Modelling and analysis internal energy used the software of SAP 2000. Taken is the result of output from the metal area results from using SAP 2000, and then control of the SRPMK terms,   the output is a model of the metal beam, column and joint, but the calculations of the plate moment are calculated by reference to the PBI 1971 table. Apart from that, structural analysis involves calculating dead load and live load expenses only (without earthquake load), the amount of metal to be used from both types of structural elements is what will be compared, as for the result of analysis is, that  the need metal for structure using the frame system of specific momen bearers it must be increased 66.9% need for metal of structures analyzed without using the earthquake load.  Key word: Reinforced concrete structure, SRPMK, SNI 1726:2012, SNI 2847:2013
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN MENGGUNAKAN METODE ANALISA KOMPONEN BINAMARGA SNI:1732-1989-F (STUDI KASUS RUAS JALAN PASAR MASURAI-TANJUNG DALAM KAB. MERANGIN) Radinal Radinal; Sucitra Wijaya
Ensiklopedia of Journal Vol 4, No 4 (2022): Vol 4 No. 4 Edisi 2 Juli 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.39 KB) | DOI: 10.33559/eoj.v4i4.1207

Abstract

Peraturan  dan  pedoman  dalam  perencanaan  struktur  perkerasan  jalan di Indonesia  mempunyai   metode yang merupakan  penyesuaian  dari  negara  maju  seperti  Inggris,  Amerika  Serikat dan  Australia sehingga dikeluarkan  oleh  Direktorat  Jenderal  Bina  Marga terkait metode perencanaan perkerasan jalan salah satunya Analisa Komponen Bina Marga. Penelitian ini menggunakan parameter Metode Analisa Komponen Bina Marga (SNI:1732-1989-F). Adapun lokasi penelitian yaitu ruas jalan Pasar Masurai-Tanjung Dalam Merangin. Penelitian ini menggunakan data Primer dan data sekunder. Data Primer berupa kondisi exsiting yang ada berupa dokumentasi, data Sekunder pada penelitian ini digunakan data-data yang bersumber dari instansi terkait. Adapun data yang dibutuhkan yaitu data lalu lintas, DED Perencanan ruas Jalan Pasar Masurai-Tanjung Dalam serta data-data terkait lainnya. Dari hasil pehitungan dengan menggunakan perhitungan Metode  Analisa Komponen (SNI: 1732-1989-F) didapat suatu kesimpulan sebagai berikut: dimana hasil tebal perkerasan Metode Analisa Komponen (SNI: 1732-1989-F) dalam perhitungan ulang dimana lapis permukaan  (Surface) sebesar 7,5 cm, lapisan pondasi (Base) sebesar 15 cm, Untuk lapisan perkerasan pondasi bawah (Sub Base) didapat tebal 67 cm.
ROAD PERFORMANCE ANALYSIS TRACK OF TOURISM OBJECT AIR BATU OF GEOPARK MERANGIN Radinal Radinal; Bayu Eka Perdana; Sucitra Wijaya
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 2: Oktober 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i2.3769

Abstract

Merangin is one of the districts in Jambi Province, Indonesia. Its area is 7,668.61 km² with a population of 335,000 people. This district is a division of the Sarolangun-Bangko district and is divided into 24 sub-districts which are further divided into 10 sub-districts and 205 villages. Merangin Geopark is located in Air Batu Village, Renah Pembarap District, Merangin Regency and is one of the tourist destinations in Merangin Regency. The Merangin Geopark is a connecting road between villages, thus this road plays an important role in serving a fairly large traffic flow at certain times. A tourist attraction is a place or natural state that has natural resources that are built and developed so that it has an attraction that is cultivated as a place visited by tourists. One of the attractions in Merangin Regency is Air Batu Tourism Object which is located in Air Batu village and Baru village, Renah Pembarap District with a population of 12,987 people and is part of the Merangin Geopark. In this final project the research method used is a quantitative research method. Quantitative research method is a systematic scientific research on the parts and phenomena and the causality of their relationships. The purpose of quantitative research is to develop and use mathematical models, theories and hypotheses related to natural phenomena. The data needed include primary data (road geometric data, traffic volume data, vehicle speed data, side barriers data) and secondary data (map of research location, population data). From the results of the calculation and analysis of the road segment in December 2021, the traffic flow value (Q) = 875 pcu/hour, capacity value (C) = 1617.61 pcu/hour, degree of saturation (DS) = 0,54, free flow speed (FV) = 43,69 km/hour, and the level of service (Level Of Service/LOS) is categorized as level B. Based on the results of calculations carried out in 2022, the Air Batu Geopark Merangin Tourism Object Road section does not require immediate action