Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS POTENSI LAHAN BEKAS TAMBANG DALAM MEMBERIKAN MANFAAT TERHADAP PERUNTUKAN LAHAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN TEBO PROVINSI JAMBI Rianto, Doli Jumat; Nursanto, Edy; Kresno, Kresno
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.043 KB)

Abstract

PT. Daya Bambu Sejahtera adalah perusahaan pertambangan batubara dengan menerapkan metode tambang terbuka (open pit). Rendahnya unsur hara pada lapisan (top soil) dan terjadinya perubahan bentuk lahan (landscape) akibat penambangan, sangat penting untuk dilakukan analisis pada lahan bekas tambang tersebut dengan menggunakan metode pemberian nilai berdasarkan kelas. Sehingga diperoleh tingkat kesesuaian jenis tanaman yang diperuntukan pada lahan bekas tambang. Berdasarkan hasil analisis arahan penggunaan lahan bekas tambang pada lahan rencana reklamasi diperuntukan untuk perkebunan diperoleh nilai 44 dengan kriteria sedang yang mempunyai penghambat agak berat sehingga mengurangi pilihan jenis tanaman dan atau memerlukan pengelolaan tanah khusus, dimana kemiringan lereng >450 yaitu 118 % menunjukkan kondisi curam hingga sangat curam dengan dugaan adanya erosi sebesar 46,10 ton/ha/th (tingkat bahaya erosi tingkat sedang). Upaya yang dapat dilakukan pada lereng yang curam menjadi landai dengan membuat teras bangku kontruksi sedang sehingga dapat meminimalkan erosi yang terjadi 46,10 ton/ha/th hingga menurun menjadi 9,91 ton/ha/th (kriteria sangat rendah). Kesesuaian lahan yang peruntukan untuk perkebunan menunjukkan bahwa lahan cukup sesuai dengan rentang nilai 54-65, namun dibatasi dengan faktor penghambat yang dapat diusahkan untuk kemampuan dan kesesuaian dari lahan antara lain meminimalisirkan erosi dan perbaikan kualitas tanah  melalui pengapuran dalam upaya perbaikan tingkat keasaman tanah dan kandungan unsur lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan pemberian kapur dolomit dan pemberian pupuk (organik maupun anorganik) yang tepat dalam upaya perbaikan dan pensuplaian unsur hara dalam tanah.
PERBAIKAN WAKTU HAMBATAN DALAM UPAYA PENCAPAIAN TARGET PENGUPASAN TANAH PENUTUP (OVERBURDEN) SEBESAR 183.000 BCM/BULAN DI PT ARTAMULIA TATA PRATAMA DUSUN TANJUNG BELIT KECAMATAN JUJUHAN KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI Sartono, Andi; Rianto, Doli Jumat; Permana, Irfan Satria
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.948 KB)

Abstract

PT. Artamulia Tata Pratama (ATP) adalah perusahaan pertambangan batubara di wilayah penambangan           PT. Kuansing Inti Makmur (KIM) yang berlokasi di dusun Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode statistik rata-rata dan diolah dengan menggunakan rumus untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Kegiatan penambangan diawali dengan kegiatan pengupasan tanah penutup (overburden) dan dilanjutkan dengan kegiatan pemindahan tanah penutup (hauling). Perfomance (kemampuan) alat menjadi bahan pertimbangan, mengingat adanya perbaikan pada alat mekanis yang digunakan, ini menjadi kekhawatiran bahwa target pengupasan tanah penutup dapat tidak tercapai dalam hal ini sebesar 183.000 BCM/bulan. Berdasarkan hasil perhitungan, target yang dicapai sebesar 97.543,69 BCM/bulan, dari 183.000 BCM/bulan, dengan ketercapaian target produksi sebesar 53%, hal ini menunjukkan tidak tercapai target yang diinginkan. Maka penulis menyarankan untuk dilakukan perbaikan waktu kerja berupa efesiensi kerja 58% menjadi 70%, jumlah isian bucket 6 menjadi 8 kali isian. Upaya untuk meningkatkan target yang ingin dicapai sebesar 183.000 BCM/Bulan diperoleh target pengupasan tanah penutup sebesar 188.031,33 BCM/Bulan dengan jumlah isian bucket 8 kali isi pada alat angkut HD 465-7.
KAJIAN TEKNIS POLA PENIMBUNAN BATUBARA DI STOCKPILE SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN SELF HEATING DAN PERHITUNGAN RENCANA DIMENSI SALURAN AIR DI PT. BARATAMA REZEKI ANUGERAH SENTOSA UTAMA KABUPATEN BUNGO Hasan, Pahrul; Rianto, Doli Jumat; Rahmawati, Devit
Prosiding Seminar Teknologi Kebumian dan Kelautan Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/p.semitan.2021.2018

Abstract

PT. Baratama Rezeki Anugerah Sentosa Utama (PT. BRASU) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada Industri Pertambangan Batubara, yang secara administratif terletak di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Metode penambangan yang diterapkan oleh perusahaan adalah metode tambang terbuka. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Tujuan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah menghitung volume batubara di stockpile,menghitung perkiraan kapan terjadinya swabakar terhadap pola penimbunan di stockpile, membuat rencana dimensi saluran air di stockpile. Berdasarkan hasil penelitian stockpile batubara di PT. BRASU. Timbunan pada penelitian d stockpile terdiri dari 3 (tiga) yaitu Timbunan I, Timbunan II, dan Timbunan III. Pada timbunan I diperoleh volume batubara sebesar 4090,08 ton dengan tinggi timbunan 8 m dan sudut timbunan sebesar 34o. Timbunan II diperoleh volume batubara sebesar 5142,74 ton dengan tinggi timbunan 9 m dan sudut timbunan sebesar 39o. Timbunan III diperoleh volume batubara sebesar 3929,45 ton dengan tinggi timbunan 8,5 m dan sudut timbunan sebesar 43o.Perkiraan terjadinya swabakar pada masing-masing timbunan diperoleh pada Timbunan I dengan suhu permukaan rata-rata diperoleh sebesar 47,4oC dan suhu kedalaman timbunan batubara (1 meter) diperoleh suhu rata-rata sebesar 49,2oC, sehingga diperoleh perkiraan terjadinya swabakar tersebut terjadi pada 7 minggu setelah batubara ditimbun pada stockpile. Pada timbunan II suhu permukaan rata-rata diperoleh sebesar 48,5oC dan suhu kedalaman timbunan batubara (1 meter) diperoleh suhu rata-rata sebesar 50,7oC, sehingga diperoleh perkiraan terjadinya swabakar tersebut terjadi pada 5 minggu setelah batubara ditimbun pada stockpile. Pada timbunan III suhu permukaan rata-rata diperoleh sebesar 49,2oC dan suhu kedalaman timbunan batubara (1 meter) diperoleh suhu rata-rata sebesar 51,1oC, sehingga diperoleh perkiraan terjadinya swabakar tersebut terjadi pada 6 minggu setelah timbunan batubara ditimbun pada stockpile.Rekomendasi dimensi saluran dari penelitian tugas akhir ini adalah kedalaman saluran ( h ) sebesar 0,60 m,  lebar dasar saluran ( b ) sebesar 0,76 m, lebar permukaan saluran (B) 1,45 m sebesar 145 cm, panjang sisi saluran ( a ) sebesar 0,69 m, luas penampang saluran (A) Sebesar 0,62 m2, tinggi jagaan sebesar 0,09 m
PENENTUAN INTENSITAS CURAH HUJAN DALAM MENENTUKAN DEBIT LIMPASAN UNTUK REKOMENDASI PEMBUATAN SALURAN AIR TERHADAP TIPE DINDING SALURAN AIR YANG BERBEDA (Lokasi Penambangan PT. Baratama Rezeki Anugerah Sentosa Utama, Kabupaten Bungo) Doli Jumat Rianto
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 9: Februari 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v1i9.357

Abstract

Baratama Rezeki Anugerah Sentosa Utama secara administratif terletak di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Metode penambangan yang diterapkan dengan tambang terbuka, dan kegiatan system penambangan backfilling dimana material overburden ditempatkan pada galian yang sudah terekspos batubaranya untuk segera diangkut dan ditempatkan distockpile. Metode penelitian menerapkan metode pada pendekatan rumus dalam penyelesaian masalah. Adapun tujuan penelitian terdiri dari menghitung intensitas curah hujan dilokasi penambangan, rekomendasi permukaan saluran yang tepat dilokasi penambangan. Intensitas curah hujan dengan curah hujan rencana diperoleh sebesar 147,94 mm, dari curah hujan tersebut diperoleh intensitas curah hujan sebesar 89,05 mm/jam. Permukaan dinding saluran tanah dan batu tidak jauh perbedaan ukuran dimensi yang diperoleh, nilai dimensi saluran yang berubah signifikan hanya terletak pada lebar permukaan saluran, pada tipe dinding saluran tanah nilai permukaan saluran sebesar 1,45 meter, sedangkan pada tipe dinding saluran dengan permukaan dasar yang berbahan dari batu, nilai lebar permukaan saluran 1,54 meter. Adapun saran dalam penelitian ini adalah Menentukan intensitas curah hujan dengan menggunakan metode gumbel merupakan salah satu metode dalam penentuan intensitas curah hujan. Dinding saluran tanah lebih efisien dari pada penggunaan dinding saluran yang berbahan batu.
SOSIALISASI ALAT PELINDUNG DIRI SEBAGAI UPAYA MENJAGA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KEPADA PEKERJA (LOKASI: PEMBANGUNAN EMBUNG BANDARA BUNGO, KABUPATEN BUNGO, PROVINSI JAMBI) Radinal; Doli Jumat Rianto; Sucitra Wijaya
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 5: Oktober 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i5.373

Abstract

In the Muara Bungo Airport area, Jambi Province, there is a valley surrounded by hilly areas that have quite dense vegetation. Some of the morphology in the reservoir area is relatively lower than the surrounding area, so it is inevitable that there will be water flow in the airport area. This arises because of the process of collecting groundwater flow that flows from higher places (hills) to lower places (valleys). This condition continues both in the dry season and in the rainy season. In the rainy season the flow of water will be greater due to additional surface water (run off) from rainwater. This condition is evidenced by the constant flow of surface water in the form of rivers flowing in the airport area. With the current conditions, a Embung construction is needed that can anticipate flooding in the Muara Bungo Airport area. Based on the results of the socialization obtained (1) participants can recognize the types and specifications of the Personal Protective Equipment (PPE) used in accordance with the hazard factors in the workplace. (2) participants can explain the physical feasibility and function of Personal Protective Equipment (PPE) and inappropriate PPE conditions in the workplace. (3) participants are accustomed to using PPE and always pay attention to the PPE used by service use and in accordance with workplace conditions
KETERSEDIAAN JUMLAH ALAT ANGKUT NISSAN CWB 450 DALAM MELAYANI EXCAVATOR CATERPILLAR 320D PADA KEGIATAN PENAMBANGAN BATUBARA DAN DAMPAK YANG MEMPENGARUHINYA Doli Jumat Rianto; Yudi Aldiansyah
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 9: Februari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i9.2477

Abstract

Kegiatan penambangan adalah suatu rangkaian kegiatan yang kompleks. Penambangan yang efisien dan efektif memerlukan kapasitas alat mekanis yang besar dan mampu mengangkut batubara pada waktu yang telah ditentukan. Tidak tercapainya produksi disebabkan tingginya waktu hambatan dan belum optimalnya utilisasi dan produktivitas alat gali dan alat angkut pada kegiatan penambangan. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian bersifat eksploratif melalui pendekatan rumus dalam penyelesaian masalah. Tujuan penelitian mengevaluasi ketersediaan jumlah alat angkut, menghitung faktor keserasian alat mekanis, dan menghitung ketercapaian produksi terhadap ketersediaan jumlah alat angkut. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 unit alat angkut yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan terhadap waktu edar alat angkut tanpa waktu tunggu sebesar 896 detik dan waktu loading alat gali ketika memuat batubara ke dalam alat angkut sebesar 306 detik. Nilai match factor alat mekanis terhadap 3 unit Nissan CWB 450 dalam melayani Excavator Caterpillar 320D diperoleh sebesar 0.86 yang menunjukkan MF < 1, maka alat muat akan menunggu sedangkan alat angkut akan bekerja penuh. Pencapaian produksi pada kegiatan penambangan batubara diperoleh 14.106,37 ton/bulan (71%) terhadap target produksi sebesar 20.000 ton/bulan. Perlu evaluasi terhadap sikronisasi alat mekanis yang beroperasi dilapangan, sehingga alat angkut yang digunakan dapat digunakan secara efisien dan efektif dalam penggunaannya
CONVERGENCE MONITORING UNTUK PREVENTIVE SUPPORT MAINTENANCE BERDASARKAN NILAI POTENTIAL DISPLACEMENT PADA AREA CONVEYOR DEEP MILL LEVEL ZONE, PT FREEPORT INDONESIA Larasingati, Margaret Aubrey; Wiyono, Bagus; Saptono, Singgih; Linggasari, Shenny; Rianto, Doli Jumat
Jurnal Teknologi Pertambangan Vol 9, No 2 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jtp.v9i2.11877

Abstract

Area conveyor drift tambang bawah tanah DMLZ sangatlah penting dan kritis untuk kegiatan transportasi bijih, sehingga diperlukan pemantauan dan perawatan drift. Tambang bawah tanah yang semakin dalam dapat mengakibatkan penggalian bawah tanah menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan desain tambang menjadi lebih rapuh. Pendekatan desain ground support berdasarkan potensi deformasi ketika terjadi displacement akibat adanya tekanan perlu dilakukan karena saat ground support mengalami deformasi, masing-masing kapasitas ground support berkurang secara bertahap menjadi nol. Pendekatan tersebut dapat dikembangkan dengan implementasi Preventive Support Maintenance (PSM), dimana pemasangan tambahan ground support dilakukan sebelum area tersebut membutuhkan rehabilitasi. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data displacement yang terjadi di tiap stasiun sepanjang area drift conveyor DMLZ menggunakan alat ukur konvergen. Data displacement kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan nilai cumulative displacement dan incremental velocity, sehingga dapat membuat klasifikasi PSM berdasarkan nilai potensi displacement dan kapasitas ground support yang telah terpasang di area tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data pengukuran dari bulan Mei 2022 sampai dengan April 2023 tidak terjadi displacement yang signifikan. Pengaruh displacement yang terjadi sepanjang area drift conveyor DMLZ sampai saat ini belum menimbulkan kerusakan yang tampak secara visual, namun kegiatan pemantauan tetap perlu dilakukan secara berkala. Klasifikasi PSM telah dibuat berdasarkan potensi displacement, dimana action plan yang disarankan untuk PSM yaitu pemasangan ground support berupa MDX bolt sepanjang 3 m dengan spasi 1,1 m.
Derajat Kepadatan Lapis Pondasi Agregat Tanpa Penutup Aspal Menggunakan Metode Sand Cone pada Proyek Rekonstruksi Jalan Kecamatan Serai Serumpun, Kabupaten Tebo di Ruas Jalan Tanjung Aur Seberang-Malako Tinggi Yumardi, Yumardi; Wijaya, Sucitra; Kutni, Darul; Rianto, Doli Jumat; Marwadi, Aji
Jurnal Talenta Sipil Vol 7, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/talentasipil.v7i2.625

Abstract

Road infrastructure is very important for the economic progress of Tanjung Aur Seberang village residents. Economic development in Tanjung Aur Village, Tebo Regency has significantly increased traffic levels. If this is not balanced by improving the quality of transportation facilities and infrastructure, then this could cause serious problems. Determining the value of the degree of density of the foundation layer aggregate (soil) class S  in obtaining soil stability with safe conditions in accordance with the requirements of density standards is the aim of this research. The methods used are direct tests in the field and in the laboratory. Testing soil density in the field using a sand cone tool follows the provision stated in  SNI 03-2828-1992, while testing soil density in the laboratory follows the provisions stated in SNI 1742-2008. Soil density testing intervals vary between 50 meters, 75 meters, 100 meters, 150 meters, 200 meters depending on location conditions. The results sand cone testing was carried out on roads from STA 2+000 to 3+800. In the first test with 9 test points, the field density was obtained below 95%, namely STA 2+100 (94,141%), STA 2 +550 (94,389%) and STA 3 +800 (94,289). Theses results indicate that the required standard degree of field density has not been achieved, so that the base layer of class S aggregate  can be added and compaction can be carried out again. And from STA 0 + 005 to 4 + 200 in the second test with 26 test points. Test results using a sand cone tool show that the average water content value is 7.513% with a density reaching 98.846%. and these results were in accordance with applicable standard requirements.
Perencanaan mine drainage pada lahan bekas tambang batubara: studi kasus PT Tambulun Pangian Indah Rianto, Doli Jumat; Ilahi, Rahmat Agung; Marwadi, Aji
Jurnal Himasapta Vol 8, No 3 (2023): Jurnal Himasapta Volume 8 Nomor 03 Desember 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v8i3.9220

Abstract

PT Tambulun Pangian Indah beroperasi pada sektor pertambangan batubara dengan lokasi lahan bekas tambang yang berada pada elevasi yang tinggi dengan kondisi lereng yang terjal sehingga apabila sistem penyaliran yang ada tidak mampu dikhawatirkan akan terjadi erosi dan longsor. Evaluasi sistem penyaliran tambang dilakukan menggunakan persamaan-persamaan antara lain Distribusi Gumbel (curah hujan harian), Mononobe (intensitas hujan), Rasional (debit air limpasan permukaan), dan Manning (dimensi saluran terbuka). Berdasarkan pertimbangan periode ulang hujan 5 tahunan diperoleh curah hujan harian setinggi 288,77 mm dengan intensitas hujan sebesar 101,17 mm/jam. Debit air limpasan permukaan diperkiraan yaitu 0,551 m3/detik dengan pertimbangan daerah tangkapan hujan seluas 28 ha dan koefisien limpasan 0,7. Dimensi saluran terbuka yang direncanakan didasarkan pada dua kondisi yaitu kondisi tidak terjadi banjir dan mengendalikan kemungkinan banjir pada lahan bekas tambang (0,984 m3/detik). Dimensi kondisi 1 dan 2 berturut-turut dalam meter antara lain kedalaman saluran (0,38 dan 0,41), lebar dasar saluran (0,44 dan 0,55), lebar permukaan saluran (0,88 dan 1,10), panjang sisi saluran (0,44 dan 0,55), dan tinggi jagaan (0,05 dan 0,07).
Identification of the Overall Slope Pit Angle Value for Erosion Control in Disposal Land Rianto, Doli Jumat; Marwadi, Aji; Linggasari, Shenny
Journal of Earth and Marine Technology (JEMT) Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelititan dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Adhi Tama Suraba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jemt.2023.v4i1.4560

Abstract

Open-pit mining can cause changes in environmental conditions, especially in disposal land. The formation of gully erosion on disposal land tends to increase as the area of open land increases. The aim of this research is to calculate the amount of erosion and the geometry of the bench terrace as a form of recommendation for reducing the rate of erosion. The methodology used is the USLE (Universal Soil Loss Equation) method approach in predicting the amount of erosion and an empirical approach in providing recommendations to reduce the rate of erosion for conservation measures in the form of bench terraces. The results showed that the erosion formed on disposal land was 123.43 tons/ha/year with a range of 60-180 tons/ha/year in the category of moderate erosion hazard. While for the dimensions of bench terraces recommended on disposal land, the overall slope pit angle value was 46,60 with a maximum single slope pit angle on the bench of 600 (16.6%). Bench dimensions in the form of bench terraces will have a major influence on the overall slope pit angle value formed. The smaller the width of the bench formed with the single slope pit angle, the greater the value of the overall slope pit angle formed. In addition to the width of the bench that affects the value of the overall slope pit angle is the height of the disposal slope. The height of the disposal slope will be directly proportional to the decrease in the overall pit angle slope, to the number of benches formed. With soil conservation measures in the form of traditional terraces in the form of bench terraces with a value factor of 0.4 in open land without vegetation, it can decrease from 123.43% (tons/ha/year) to 49.37 tons/ha/year ranging from 15-60 tons/ha/year with the category of low erosion hazard level, and or about 39% reduction in erosion that occurs.