Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KALKULASI PCI GIRDER BENTANG 30 METER BERDASARKAN STANDAR BINA MARGA PADA JEMBATAN BATANG BUNGO Budi Eka Dharma; Tidah Indriyani; Suwarjo Suwarjo
Jurnal KOMPOSITS Vol 2, No 2 (2021): September, Jurnal KOMPOSITS
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jkts.v2i2.601

Abstract

Pembangunan DuplikasiJembatanBatang Bungo inidisebabkankarena pada jembatan lama telahmelebihibataskelayakan yang dibangunsejaktahun1970,degan material baja, dimanaKonstruksibajamemerlukanpemeliharaanrutin dan biaya yang tidaksedikit, karenabajarawankorosi dan di tambahlagikapasitastonasekendaraan yang berlebihanmelintasijembatan lama yang mengakibatkankelelahan (fatigue). Untukitu, makadibangunlahjembatan agar kapasitaskendaraandapatdibagidengandibangunnyaDuplikasiJembatanBatang Bungo.Pada perencanaanteknisjembatannasionalProvinsi Jambi, penampang girder dan jumlahangkur (custing), dirancangdenganukuranbagianataskepalalebihbesardibandingkandenganbagianbawah, yaituukuranbagianataskepala 75cm dan bagianbawah 65 cm. Begitupunjumlahangkur (custing) pada perencanaanyaberjumlah 3 custing. Namun, pada pelaksanaanyajumlahangkurtidaksesuaidenganperencanaanya, yaituberjumlah 4 angkur (custing). Syaratpenampang PCI girder bentang30 meterberdasarkanStandar Bina Marga adalah pada strukturpenampangbagianatasataukepalagelagarberukuran 55 cm, dan lebarbagianbawahgelagar 65 cm, dengantinggi 160 cm. Sehinggadengankasus di atas, Analisa menggunakansistem VSL (voorspan system loesinger).Berdasarkanhasil Analisa penampang PCI Girder yang ditinjaudenganfaktorkeamananbebanmatiatautetap 1,3 akanmenghasilkanbebanpermeter 1,9 ton per meter, halinimemenuhisyaratkelayakanmaksimum2,5 tonpermetersehingga PCI yang ditinjautermasukkatagoriprofil body ideal
ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PILIHAN MODATRANSPORTASI UDARA DI BANDAR UDARA MUARA BUNGO Sucitra Wijaya; Ari Andrial; Budi Eka Dharma
Jurnal KOMPOSITS Vol 2, No 2 (2021): September, Jurnal KOMPOSITS
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jkts.v2i2.597

Abstract

Pada masa sekaranginitransportasiudaraberubahdengancepat, dimana salah satupilihanjasatransportasi yang sangatcepat dan menghematwaktuadalahmelaluijasaangkutanudara.Penyediajasainiperlumeningkatkankinerja dan pelayanannyadenganmemenuhikebutuhanpelanggan. Persepsimasyrakatterhadapkualitaslayanan bandar udarahanyalah salah satudaribeberapafaktor, misalnyafasilitasdaribandaraitusendiri. Maksud dariPenelitianiniadalahuntukmengetahuipersepsimasyarakatterhadapmodatransprtasiudara Muara Bungo dan faktor manayang paling dominanmempengaruhimasayarakat. Penelitianiniakanmenganalisistingkatpengaruhmasyarakatterhadappemilihanmodatransportasiudaramengunakananalisis SkalaLikert yang bertujuanuntukuntukmengukurpersepsi, sikapataupendapatseseorangataukelompokmengenaisebuahperistiwaataufenomena dan menggunakananalisi CostumerSatisfation Index (CSI) yang gunanyamengetahuitingkatpengaruhkepuasanmasyarakatsecarakeseluruhaanterhadap Bandar udara Muara Bungo.Berdasarkanhasilperhitungankuesionermakadidapatnilaiindekstingkatpengaruhmasyarakatadalah 0.76 atau 76% nilaiiniterdapat padarange 0.66 - 0.80. Berdasarkanindeks CSI sebesar 76% iniberartisecarakeseluruhanrespondensudahberpengaruhterhadapkepuasan bandar udara Muara Bungo dan darihasil Skala Likertbahwahasilkuisioner yang paling dominanmempenagruhimasyarakatadalahkuisionernomor 2sebesar 430 rentangskalayaitukarenajaraklokasilebihdekatsehinggawaktu dan biaya jugadapatlebihefisien.
TINJAUAN GELAGAR JEMBATAN PRATEGANG SEGMENTAL TYPE I POST-TENSIONING DENGAN BENTANG 25 METER PADA JEMBATAN SUNGAI BENIT Budi Eka Dharma; Muhammad Amin; Suwarjo Suwarjo
Jurnal KOMPOSITS Vol 2, No 1 (2021): Februari, Jurnal KOMPOSITS
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jkts.v2i1.585

Abstract

Jembatan beton pratekan atau yang dikenal dengan Presressed Concrete Bridge (PC Bridge) merupakan salah satu jenis jembatan dengan material konstruksi beton pratekan/prategang atau beton yang berisi kabel baja dengan tujuan untuk memberikan tegangan awal berupa tegangan tarik terhadap beton akibat sifat beton yang tidak memiliki elastisitas yang cukup kuat. Dalam hal ini, beton pratekan sebagai solusi untuk mengatasi besarnya vibrasi yang timbul pada struktur beton khususnya pada struktur dengan bentang yang besar.Jembatan Sungai Benit merupakan jembatan beton prategang, dimana gelagar dari jembatan tersebut merupakan gelagar I segmental beton prategang (post-tensioning) dengan panjang jembatan 25,6 m dan lebar 7 m. Jembatan Sungai Benit terletak di desa Sungai Benit, kecamatan Rimbo Tengah, kabupaten Bungo. Faktanya, dalam aplikasinya, cukup sering terjadi keretakan dan kerusakan dalam struktur jembatan beton pratekan misalnya, pada gelagar, oprit dan, pangkal jembatan, yang pada dasarnya memiliki anggaran yang tidak kecil menunjukkan perlunya tinjauan ulang terhadap jembatan khususnya pada bagian gelagar.Metode yang digunakan dalam penelitian ini melalui 3 tahapan; Pertama, perhitungan pembebanan gelagar, melalui perhitungan beban mati dan beban hidup. Kemudian, perhitungan analisa struktur gelagar, yang meliputi analisa tegangan terhadap berat, perhitungan gaya prategang, penentuan layout kabel tendon, dan perhitungan kehilangan gaya prategang. Ketiga, dilanjutkan dengan perhitungan kontrol terhadap kekuatan dan kestabilan yang meliputi kontrol terhadap tegangan akhir, dan terhadap lendutan
Analisa Kerusakan Jalan Mengunakan Metode PCI (Pavement Condition Index) Pada Ruas Jalan Soekarno-Hatta Kabupaten Bungo Jhaka Prima Setiawan; Sucitra Wijaya; Budi Eka Dharma
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2353

Abstract

Pembangun jalan lingkar dengan pendanaan APBD Kabupaten Bungo melalui program TMMD (Tentara Manungal Membangun Desa) Kodim 0416 Bungo-Tebo, yaitu pada tahun anggaran 2003 untuk segment simpang sungai mengkuang ke simpang tanjung menanti 11 Km dan tahun anggaran 2007 untuk segment simpang tanjung menanti ke simpang sungai binjai sepanjang 10 Km. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PCI (Pavement Condition Index) yang ditentukan berdasarkan 3 faktor, yaitu jenis kerusakan, tingkat kerusakan dan penanganan kerusakan.. Penilaian kondisi perkerasan untuk metode PCI memiliki rentang 0 (nol) sampai 100 (seratus). Berdasarkan hasil penelitian, jenis kerusakan yang terjadi sebagian besar berupa retak kulit buaya 4,68%, Retak pinggir 4,09% Retak selip 1,17%, Jembul 0,58% dan Lubang 88,89 % pada 43 segmen. Nilai PCI rata-rata pada 43segmen sebesar 54% sedang (fair). Dari hasil perhitungan didapatkan hasil penanganan kerusakan jalan seperti Pemeliharaan 53%, Rehabilitas 12% dan Rekontruksi 35%.
PELATIHAN PEMANFAATAN GOOGLE WORKSPACE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOLABORASI DIGITAL DI KELAS Maison, Maison; Astalini, Astalini; Alrizal, Alrizal; Kurniawan, Dwi Agus; Nurhatmi, Jules; Dharma, Budi Eka
MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 4 No 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Biro Administrasi dan Akademik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/mimbarintegritas.v4i1.5715

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan, menuntut adanya peningkatan literasi digital di kalangan pendidik dan peserta didik. Salah satu pendekatan untuk meningkatkan literasi digital adalah dengan pemanfaatan Google Workspace, yang menyediakan berbagai aplikasi produktivitas yang dapat mendukung proses belajar mengajar. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan Google Workspace kepada guru dan siswa di SMAN 2 Batanghari sebagai alat yang efektif dalam meningkatkan keterampilan kolaborasi, produktivitas, serta manajemen pembelajaran. Metode yang digunakan meliputi ceramah untuk memberikan pemahaman teoretis, diskusi interaktif untuk menggali kendala dan solusi dalam penggunaan teknologi, penugasan sebagai latihan praktis, serta pendampingan untuk memastikan penerapan yang optimal. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan peserta dalam menggunakan Google Workspace, terutama dalam hal kolaborasi dan pengelolaan pembelajaran berbasis digital. Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi model dalam mengembangkan literasi digital di lingkungan pendidikan.
Analisis Pemahaman Konsep Mahasiswa Pada Materi Gejala Kuantum Menggunakan Quantum Physics Conceptual Survey AJ, Suharli; Furqon, M; Lestari, Neneng; Dharma, Budi Eka; Falah, Hebat Shidow; Antony, Muhammad Khoirul
DIFFRACTION: Journal for Physics Education and Applied Physics Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/diffraction.v7i1.15065

Abstract

Fisika kuantum merupakan salah satu kategori dari ilmu fisika yang memerlukan pemahaman konsep yang kuat. Pemahaman konsep menjadi fondasi penting bagi mahasiswa dalam memecahkan berbagai fenomena alam, membantu menyelesaikan persoalan kuantitatif dan membangun kerangka berpikir logis dan konsisten. Oleh karena itu, analisis tingkat pemahaman konsep mahasiswa diperlukan sebagai dasar dalam merancang strategi pembelajaran yang sesuai dan efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pemahaman konsep fisika pada materi gejala kuantum dari mahasiswa Pendidikan fisika FKIP Universitas Jambi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik purposive sampling yang melibatkan 36 mahasiswa dan menggunakan instrument tes diagnostik two- tier dari Quantum Physics Conceptual Survey (QPCS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep mahasiswa terhadap materi gejala kuantum sangat beragam baik paham konsep, miskonsepsi, dan tidak paham konsep. Miskonsepsi muncul akibat dari kesalahan konseptual dari pengetahuan awal mahasiswa, sedangkan ketidakpahaman konsep dicerminkan oleh keterbatasan dalam menghubungkan konsep- konsep dasar dan prinsip dasar dengan permasalahan. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tingkat pemahaman konsep mahasiswa dan dapat mengkolaborasikan pendekatan konseptual dengan strategi pembelajaran yang interaktif sehingga mengurangi miskonsepsi dan meningkatakan pemahaman konsep.
Uncovering Gaps in Deductive Geometry Thinking: Rasch-Based Evidence from Students’ Work on Quadratic Functions Alghadari, Fiki; Arisha, Bella; Hidayah, Nurul; Saparuddin, Saparuddin; Dharma, Budi Eka
Journal of Instructional Mathematics Vol. 6 No. 2 (2025): -
Publisher : Pendidikan Matematika STKIP Kusuma Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37640/jim.v6i2.2510

Abstract

The deductive structure is fundamental in mathematics, but students often struggle to derive logical consequences when constructing proofs or engaging in the bridging process. This study analyzed students’ ability to deduce logical relationships between properties in geometric thinking on quadratic functions. The participants were students (N=139) from the mathematics education program. The properties of quadratic functions and their interrelationships contained in the premises represented students’ responses to the instrument. The responses were dichotomously coded based on the criteria of the carried-out deduction process and then evaluated using Rasch analysis. The findings revealed that, in general, the distribution of students’ ability levels was below most levels of the carried-out deduction process. Although a group of students had already reached the high-ability category, the overall distribution was still dominated by low-ability levels. Many students continued to face serious challenges in reaching the final stage of the deduction process—advanced premise integration and deductive synthesis—since most of them established relationships among properties merely from the given information. There were indications that learning experiences during higher education contributed positively to the improvement of students’ ability at the deduction level. The study recommends four steps to habituate students to the process of deduction.