Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Mikroplastik pada Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Tebul Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan Madura Wahyu Andy Nugraha; Atiqotul Fitriyah; Insafitri Insafitri
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 13 No 1 (2022): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.931 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v13i1.1218

Abstract

Mikroplastik merupakan partikel plastik yang berukuran kecil (<5mm-330μm). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, jumlah dan berat mikroplastik yang terdapat pada rajungan, sedimen dan air laut di perairan Desa Tebul Kwanyar. Pengambilan sampel menggunakan alat tangkap berupa jaring nelayan. Pengambilan sampel dilakukan 2 kali pengamatan dalam 1 bulan dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel. Identifikasi bentuk, jumlah dan berat mikroplastik pada rajungan, sedimen dan air laut dilakukan di Laboratorium Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo Madura. Indentifikasi mikroplastik pada rajungan menggunakan larutan basa KOH 10%, sedimen menggunakan larutan NaCl pekat sebanyak 150ml, dan air laut disaring 100ml menggunakan kertas saring. Pengamatan mikroplastik menggunaan mikroskop stereo. Hasil mikroplastik pada rajungan, sedimen dan air laut ditemukan 3 bentuk mikroplastik yaitu fiber, film dan fragmen. Rata-rata jumlah mikroplastik paling tinggi terdapat pada sedimen yaitu sebesar 58,7 partikel. Rata-rata jumlah mikroplastik pada air yaitu 41,2 partikel. Rata-rata jumlah mikroplastik pada rajungan yaitu 34,7 partikel. Bentuk mikroplastik yang paling tinggi ditemukan yaitu bentuk fiber.
MENGURAI RELASI ANTARA PEREMPUAN DAN ALAM DALAM NOVEL GANDAMAYU KARYA PUTU FAJAR ARCANA Atiqotul Fitriyah
FKIP e-PROCEEDING 2018: PROSIDING SEMINAR NASIONAL #4 EKSPLORASI BAHASA, SASTRA DAN BUDAYA JAWA TIMURAN SEBAGAI UPAYA
Publisher : Pendidikan Fisika FKIP UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Dewi Uma adalah simbol patriarki atas perlakuan subjek dominan terhadap perempuan dan alam. Merawat Uma artinya merawat alam. Novel Gandamayu karya Putu Fajar Arcana membawa pembaca pada sebuah kesadaran atas relasi alam dan manusia yang begitu kompleks. Ekofeminisme dihadirkan untuk menguraikan kompleksitas relasi anatara manusia dan alam melalui novel Gandamayu. Melalui analasis kritis dapat dideskripsikan hasil analisis terhadap relasi alam dan manusia dan konstruksi patriarki atas perempuan dan alam melalui novel Gandamayu karya Putu Fajar Arcana. Kata Kunci: Novel Gandamayu, Ekofeminisme, perempuan, alam, Patriarki
To’on: Mitos Masyarakat Madura dalam Menghadapi Wabah Atiqotul Fitriyah; Nella Putri Giriani; Muhammad Fadhly Kurniawan
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dialektika.v8i1.26480

Abstract

ABSTRAKSejarah mengenai wabah yang dialami oleh masyarakat Madura ditandai dengan adanya kepercayaan mereka terhadap mitos To’on. Dari sekian banyaknya wabah yang merebak dalam sejarah peradaban masyarakat Madura, mereka hanya mengidentifikasi wabah tersebut sebagai wabah To’on. Keyakinan terhadap mitos To’on tersebut membuktikan bahwa masyarakat Madura tetap mempertahankan pewarisan cerita lisan antar generasi. Kepercayaan masyarakat Madura terhadap mitos To’on membuktikan bahwa aspek sosio-kultural lebih dipertimbangkan dibandingankan aspek kesehatan dalam menghadapi wabah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjabarkan mitos tentang wabah yang diyakini oleh masyarakat Madura. Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian mengenai mitos yang dilakukan oleh beberapa peneliti terutama dari aspek kesehatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap narasumber terkait serta studi pustaka mengenai wabah. Langkah analisis dalam penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi mitos To’on yang ada pada masyarakat Madura, 2) menganalisis mitos To’on dalam sejarah lisan masyarakat madura mengenai wabah, dan 3) mengungkap makna dan fungsi mitos To’on dalam masyarakat Madura dalam menghadapi wabah. 
To’on: Mitos Masyarakat Madura dalam Menghadapi Wabah Atiqotul Fitriyah; Nella Putri Giriani; Muhammad Fadhly Kurniawan
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/dialektika.v8i1.26480

Abstract

ABSTRAKSejarah mengenai wabah yang dialami oleh masyarakat Madura ditandai dengan adanya kepercayaan mereka terhadap mitos To’on. Dari sekian banyaknya wabah yang merebak dalam sejarah peradaban masyarakat Madura, mereka hanya mengidentifikasi wabah tersebut sebagai wabah To’on. Keyakinan terhadap mitos To’on tersebut membuktikan bahwa masyarakat Madura tetap mempertahankan pewarisan cerita lisan antar generasi. Kepercayaan masyarakat Madura terhadap mitos To’on membuktikan bahwa aspek sosio-kultural lebih dipertimbangkan dibandingankan aspek kesehatan dalam menghadapi wabah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjabarkan mitos tentang wabah yang diyakini oleh masyarakat Madura. Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian mengenai mitos yang dilakukan oleh beberapa peneliti terutama dari aspek kesehatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap narasumber terkait serta studi pustaka mengenai wabah. Langkah analisis dalam penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi mitos To’on yang ada pada masyarakat Madura, 2) menganalisis mitos To’on dalam sejarah lisan masyarakat madura mengenai wabah, dan 3) mengungkap makna dan fungsi mitos To’on dalam masyarakat Madura dalam menghadapi wabah. 
WOMEN'S WORLD IN SHORT STORIES ON DUNIASANTRI.CO: A READING OF SANTRIWATI'S WORKS Diah Haryanti, Novi; Fitriyah, Atiqotul; Pitaloka, Aprilia; Hudaa, Syihaabul; Rizky Utama, Virdika
Jurnal Lektur Keagamaan Vol 21 No 1 (2023): Jurnal Lektur Keagamaan Vol. 21 No. 1 Tahun 2023
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage, Agency for Research and Development and Training, Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31291/jlka.v21i1.1103

Abstract

ABSTRACT This paper aims to examine the world of women in short stories writ­ten by santriwati (female students) on duniasantri.co website, which was the first pioneer of student journalism with the concept of citizen journalism. There are 78% of short stories written by santri (male students) and only 22% of short stories written by santriwati. This gender-based contribution imbalance was appealing to study further. Using qualitative descriptive method to explore the santriwati short stories, this research analyzes five short stories in duniasantri.co written by santriwati. To strengthen the data and analysis, the researcher also conducted interviews with the santriwati authors. The study found that there were various themes such as matchmaking and marriage in pesantren, the search for identity, the longing for Ramadan and Lailatul Qadar, and patriarchy culture. These themes indicate that education in Islamic boarding schools produces female students with heterogeneous thinking. Therefore, it can be concluded that the world of women is not seen as uniform by santriwati. Keyword: duniasantri.co, Pesantren, Santriwati, Women's World. ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dunia perempuan dalam cerpen-cerpen yang ditulis santriwati di website Duniasantri.co yang merupakan pelopor jurnalisme santri pertama berkonsep citizen journalism. Terdapat 78% cerpen ditulis oleh santri dan hanya 22% cerpen ditulis oleh santri­wati. Ketimpangan komposisi tersebut menjadi daya tarik untuk melihat bagaimana kisah-kisah yang diproduksi oleh santriwati. Penelitian ini menggunakan metode deskrispi kualitatif dengan objek kajian cerpen-cerpen karya santriwati di duniasantri.co. Untuk memperkuat data dan analisis, peneliti juga melakukan wawancara dengan para penulis santri­wati. Berdasarkan hasil analisis terhadap lima cerpen yang ditulis oleh santriwati di duniasantri.co memperlihatkan karakteristik tema yang bera­gam seperti perjodohan dan pernikahan di pesantren, pencarian identitas para santriwati di pesantren, kerinduan terhadap bulan Ramadan dan Lailatul Qadar, serta budaya patriarki yang masih membelenggu perem­puan. Tema-tema tersebut memperlihatkan, pendidikan di pesantren menghasilkan santriwati dengan pemikiran beragam (heterogen). Dengan demikian dapat disimpulkan dunia perempuan tidak dilihat seragam oleh santriwati. Kata Kunci: Dunia Perempuan, duniasantri.co, Santriwati, Sastra Pesantren.
MENYOAL RAJAH DAN PASADUAN DALAM STRUKTUR TEKS CARITA PANTUN BADUY Saparudin, Endin; Fitriyah, Atiqotul; Yoesoef, M.; Nariswari, Fitria Sis; Siagian, Alfian
Paradigma: Jurnal Kajian Budaya
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article explores the text structure of Kanekes (Baduy) carita pantun, focusing on the presence of rajah, previously understood as the beginning and end of the text (functioning as 'prayers and supplications' to the ancestors). Through analysis of documentation from J.J. Meijer (1891), Wim van Zanten (1977), as well as recent fieldwork (2022-2023), it was found that the rajah was not always in this position. This research uses an ethnographic approach and was conducted in August-October 2022 and September-October 2023 in Kanekes, Leuwidamar, Banten. Nine informants who work as pemantun and responders were recruited. Data were obtained through interview and recording techniques in three agrarian rituals (rice planting, house inauguration, and marriage). Based on the field data, it is found that the text of Baduy carita pantun in the three rituals has a unique different structure, with the pasaduan element not at the beginning and end, but after bangbalikan/usualan. In addition, panunda (intermediary) repetition also plays an important role. This finding challenges previous views and shows the complexity of the Baduy carita pantuntext structure that is different from other Sunda Tatar regions. The results of this study contribute to the understanding of the patterns of carita pantun in Baduy community based on field data and carita pantun texts that have been collected by previous researchers (Pleyte, Zanten, and Rosidi); knowledge about the aspects of preserving intangible cultural heritage among the Baduy (Kanekes) community which can be illustrated through agricultural ritual activities routinely carried out; and this study illustrates the current condition of carita pantun in Baduy (Kanekes) in the midst of cultural changes in the supporting community.
PEMANFAATAN MEDIA VISUAL SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN SIKAP MODERAT MELALUI PENGUATAN MODERASI BERAGAMA Zamhari, Arif; Hifni, Ahmad; Fitriyah, Atiqotul
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 4 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i4.32170

Abstract

Abstrak: Penguatan moderasi beragama melalui pembangunan sikap moderat merupakan upaya strategis untuk meningkatkan toleransi antaragama sekaligus mencegah penyebaran paham radikal. Pengabdian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana media visual meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai konsep Moderasi Beragama. Pengabdian ini menggunakan metode sosialisasi dan praktikum. Data utama diperoleh melalui sosialisasi, penyuluhan dan pendampingan terhadap mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang aktif terlibat kegiatan Moderasi Beragama di lingkungan kampus. Pengabdian ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pusat moderasi beragama lemgaga penjaminan mutu (LPM) yang bekerja sama dengan pusat pengkajian Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengabdian ini dilaksanakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan melibatkan 400 peserta dalam kegiatan sosialisasi, dan 74 peserta dalam kegiatan pendampingan. Pengabdian ini menggunakan sistem evaluasi pre-test, post-test serta wawancara mendalam. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa pemanfaatan media visual dan teknologi sebagai pengembangan media pengajaran Moderasi Beragama memiliki peran penting dalam mendukung pembelajaran Moderasi Beragama. Berdasarkan hasil evaluasi, sebagian besar peserta (77,92%) menunjukkan pemahaman yang baik setelah mengikuti serangkaian kegiatan, termasuk sosialisasi, workshop, dan praktikum pembuatan konten visual.Abstract: Strengthening religious moderation through building moderate attitudes is a strategic effort to increase interfaith tolerance while preventing the spread of radicalism. This service aims to explore how visual media improves students' understanding of the concept of Religious Moderation. This service uses socialization and practicum methods. The main data is obtained through socialization, counseling and mentoring of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta students who are actively involved in Religious Moderation activities in the campus environment. This service is an activity carried out by the Center for Religious Moderation of the Quality Assurance Agency (LPM) in collaboration with the Center for Community Studies (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. This service was carried out at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta by involving 400 participants in socialization activities, and 74 participants in mentoring activities. This service uses a pre-test, post-test and in-depth interview evaluation system. The results of the service show that the utilization of visual media and technology as the development of Religious Moderation teaching media has an important role in supporting Religious Moderation learning. Based on the evaluation results, most participants (77.92%) showed a good understanding after participating in a series of activities, including socialization, workshops, and practicum on visual content creation.
Gender Dynamics and Digital Literacy in Pesantren Creative Writing Fitriyah, Atiqotul; Haryanti, Novi Diah; Fadhilla, Indah; Utama , Virdika Rizky
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 22 No. 2 (2024): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32729/edukasi.v22i2.1747

Abstract

Pesantren, or Islamic boarding schools, have traditionally developed with a unique educational model. However, the advancement of digital technology has impacted education within pesantren, creating opportunities for santri (male students) and santriwati (female students) to engage in creative writing. Their writing progress is evident on the duniasantri.co platform, despite a gender disparity in the number of contributors. This study examines the contestation between santri and santriwati in creative writing using a qualitative method and digital ethnography approach. Bourdieu’s concepts of habitus, field, and capital are employed to analyze data obtained from digital footprints and in-depth interviews. The findings reveal significant contestation in digital literacy, where the symbolic capital of pesantren leaders enables santriwati to compete on an equal footing, making their writing productivity more competitive.