Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Produksi Serasah (Guguran Daun) Pada BerbagaiJenis Mangrove Nugraha, Wahyu Andy
Rekayasa Vol 2, No 1: April 2009
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1595.382 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v2i1.2192

Abstract

Litter thatfalls from the tree in the capacity to trap litter (litter traps) as many as 30fruit in pairs at random under the canopy of trees at an altitude observations at 1.5 m above the ground, so avoid the reach of high tide. Net installed treefrom Rhizopora type mucronata, Rhizopora and Bruguera apiculata sp. 10fruit nets were installed in each mangrove species are. Net container litter made of box-shaped net with polyetilen size 1x1x0, 5 m3. Litter is deposited in litter traps taken every 2nd Sunday for 3 months. The rate of mangrove lea(litter production in the north coast of Madura between 4.08 g/treej day-18.38 g/tree/ day. the numberoflitterproduction in most types ofRhizopora mucronata 64.56%, 24.32% Rhizopora apiculata and Sp Bruguera of 11.12%.Keywords: Production, litter, Mangrove
STRUKTUR KOMUNITAS ANOMURA (DEKAPODA) PADA KARANG MATI POCILLOPORA Spp. DI PULAU CEMARA BESAR KEPULAUAN KARIMUN JAWA KABUPATEN JEPARA Tirtana, Eko Alfin; Nugraha, Wahyu Andy
Rekayasa Vol 11, No 1: April 2018
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.25 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v11i1.4123

Abstract

Pulau Cemara Besar terletak di sisi timur Pulau Karimunjawa. Pulau Cemara Besar menjadi salah satu tujuan pulau wisata di Taman Nasional Karimunjawa dengan ekosistem terumbu karang yang masih alami. Dekapoda atau hewan berkaki sepuluh (udang, kepiting, dan lobster) merupakan salah satu hewan cryptofauna dimana beberapa spesies dekapoda ditemukan pada celah-celah karang. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 – 26 maret 2017 di Pulau Cemara Besar Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara, Jawa tengah. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Identifikasi jenis famili Anomura dan (2) Mendapatkan nilai struktur komunitas Anomura. Pengambilan decapoda dilakukan dengan beebrapa tahapan yaitu penggambilan biota, pemisahan, pengawetan dan identifikasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 3 famili yaitu Diognidae, Porcellinidae, dan Galatidae. Kepadatan tertinggi pada karang 4 pada famili Porcelinidae sebesar 8,49 dan kepadatan terkecil pada karang 8, famili Porselinidae sebesar 0,27. Hasil Perhitungan Struktur Komunitas didapatkan keseragaman (H’) tertinggi pada karang 8 dengan nilai sebesar 0,94. Nilai indeks keseragaman (E) tertinggi pada karang 4 dengan nilai 0,97 . indeks dominansi (D) tertinggi pada karang 2, 3, dan 7 dengan nilai 1.
MIKROPLASTIK PADA BULU BABI DARI RATAAN TERUMBU PULAU GILI LABAK SUMENEP David Lolodo; Wahyu Andy Nugraha
Jurnal Kelautan Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.145 KB) | DOI: 10.21107/jk.v12i2.6267

Abstract

ABSTRACTMikroplastic is a fragment of plastic that have size less than 5 mm. Microplastic mainly came from plactic debris as the result of degradation. The research about mikroplastic on sea urchine, water and sedimen had been done on Gili Labak Island Waters, Sumenep Regency, East Java. The purpose of this research is to know the amount, weight, and the type of microplastic on Gili Labak Island Waters and the correlation between each type of samples. The method that were used are random sampling and then laboratorium analyse. The part that had been tested on sea urchin are the gut which then add with KOH 10% as much as three times the sample weigh. The sample tha net using paper net for 100 sea water. For sedimen taken 50gr and added with NaCl as much as three times the weigh of the sample. The result from the netting than observe on stereo microscope to determine the type and the amount and then weighted on analytical scale. The result that obtained are the amount of microplastic on water are 189 particles with weight of 0,656gr, on sediment obtain 130 particle with weight of 0,0402gr and on sea urchin obtained 155 particle with weight of 0,0757gr. The types of microplastic that had been found are fragment, fiber, microfiber and film. From the anova test it happened to be know the signivicance value of both sample are above 0,05 which showed the difference between microplastic on each sample.Key words: Gili Labak, Bulu Babi, mikroplastikABSTRAKMikroplastik merupakan potongan plastik yang memiliki ukuran kuranag dari 5 mm. Mikroplastik sendiri umumnya berasal dari sampah plastik yang mengalami degradasi.. Penelitian terhadap mikroplastik pada bulu babi, air dan sedimen di dilakukan di Perairan Pulau Gili Labak, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah, berat dan jenis mikroplastik yang ada di perarian di Pulau Gili Labak dan hubungan antara mikroplastik pada masing-masing jenis sampel. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel adalah random sampling, kemudian dilakukan analisa laboratorium. Pada bulu babi yang dianalisa adalah bagian sistem pencernaan yang kemudian ditambahkan KOH 10% sebanyak 3x berat sampel. Pada sampel air dilakukan penyaringan secara langung dengan kertas saring terhadap 100ml air laut. Untuk sedimen diambil sebanyak 50gr dan ditambahkan NaCl pekat sebanyak 3xberat sampel. Hasil penyaringan kemudian diamati pada mikroskop stereo untuk menentukan jenis dan jumlah kemudian ditimbang di neraca analitik. Hasil yang didapat adalah total mikroplastik pada air berjumlah 189 partikel dengan berat 0,646gr, pada sedimen 130 partikel dengan berat 0,0402gr dan pada bulu babi 155 partikel dengan berat 0,0757gr. Jenis mikroplastik yang ditemukan adalah fragmen, film, fiber dan mikro fiber. Dari hasil uji anova kemudian diketahui nilai significance terhadap masing-masing sampel lebih dari 0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan antara jumlah mikroplastik pada masing-masing sampel.Kata kunci: Gili Labak, Sea Urchin, Microplastcs
PRODUKSI SERASAH (GUGURAN DAUN) PADA BERBAGAI JENIS MANGROVE DI BANGKALAN Wahyu Andy Nugraha
Jurnal Kelautan Vol 3, No 1: April (2010)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v3i1.848

Abstract

This research was conducted on July to September 2009. Mangrove litterfall were trapped with 30 litter traps which were plotted under mangrove canopy 1.5 m above the ground, hence the traps were avoided from tide. In this research, we use Rhizopora mucronata, Rhizopora apiculata and Bruguera sp. 10 litter traps were used on each species. Litter traps were made from polyetilen with size of 1x1x0,5 m3. Mangrove litterfall were collected every two weeks for 3 months. The production rate of mangrove litterfall in Bangkalan were 4.08-18.38 g/tree/day. The fastest production rate of mangrove litterfall was found on Rhizopora mucronata with 64.56%, followed by Rhizopora apiculata and  Brugueira sp with 24.32% and 11.12%, respectively. Key Words : mangrove litterfall, Bangkalan, Rhizopora 
POPULASI BAKTERI PADA RUMPUT LAUT (Eucheuma Cottonii) YANG TERSERANG PENYAKIT ICE-ICE S Supatno; Wahyu Andy Nugraha; I Insafitri
Jurnal Kelautan Vol 3, No 2: Oktober (2010)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v3i2.923

Abstract

The period of sea-weed growing under low condition is a problem that is generally faced by the farmers. The spreading of ice ice disease is affected by the environment changes that suppress the sea-weed growing and become the cause of organic substances releasing, MUCUS on thallus and also stimulate the presence of bacteria around the plantation area. The aim of this research is to know the population of bacteria on E. cottonii infected by ice-ice disease at different location. The method used in the measurement of the population bacteria is total fiat analysis (TFA). Data collection was done three times weekly on three different places Lobuk village, Bluto sub district, Sumenep. The result of observation shows that the average of bacteria population on those three different locations and also different time-observing are significantly different. The total average of bacteria populations ranges from 7278 to 18060 coloni/gr. The high value of this population is assumed as a part of the environment parameter that supports the growing of E. cottonii such as temperature and velocity.Keywords : Bacteria population, Ice-ice, E. cottonli
TINGKAT KEBERHASILAN HIDUP TRANSPLANTASI KARANG Porites sp. PADA SUBSTRAT RUBBLE SKALA LABORATORIUM I Insafitri; Nisa Riska Alif; Milda Prasanti; Wahyu Andy Nugraha
Jurnal Kelautan Vol 14, No 3: Desember (2021)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v14i3.12919

Abstract

ABSTRACTPorites sp. can be found scattered on the island of Madura. This study aims to determine the survival rate of coral Porites sp. by transplantation using rubble media on a laboratory scale. The transplanted coral samples came from Ten Waters, Bangkalan. The transplanted coral fragments range in size from 3-5cm. The success rate of coral life was 100% for 9 weeks, length growth for 9 weeks was 0.0733 cm with an average growth of 0.0067 cm/week. Air quality is an important factor in supporting the survival rate of transplanted corals on a laboratory scale. The air quality must be in accordance with the coral's original habitat so that the transplanted corals can live well. Air quality observed in the form of temperature 33˚C, Salinity 25-40‰, pH 6.5-7.5 and DO 5. In addition to air quality, an important factor in coral transplantation is the choice of substrate. The substrate debris in this study showed good results for coral transplantation.Keywords: Porites sp.; Coral Transplant, Growth Rate, Survival RateABSTRAKKarang Porites sp. dapat ditemukan hidup tersebar di Pulau Madura. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan hidup karang Porites sp. dengan cara transplantasi menggunakan media rubble dalam skala laboratorium. Sampel karang yang di transplantasi berasal dari Perairan Sepuluh, Bangkalan. Fragmen karang yang di transplantasi memiliki kisaran ukuran 3-5cm. Tingkat keberhasilan hidup karang sebesar 100% selama 9 minggu, Pertumbuhan panjang selama 9 minggu adalah 0,0733 cm dengan rata-rata pertumbuhan 0,0067 cm/minggu. Kualitas air menjadi faktor penting dalam mendukung tingkat kelangsungan hidup karang transplantasi dalam skala laboratorium. Kualitas air harus sesuai dengan habitat asal karang sehingga karang yang di transplantasi dapat hidup dengan baik. Kualitas air yang diamati berupa suhu 33˚C, Salinitas 25-40‰, pH 6,5-7,5 dan DO 5. Selain kualitas air, faktor yang penting dalam transplantasi karang yaitu pemilihan substrat. Substrat rubble dalam penelitian ini menunjukkan hasil yang baik untuk transplantasi karang.Kata kunci: Karang Porites sp.; Transplantasi karang, Laju Pertumbuhan, Tingkat Keberhasilan Hidup
STUDI PARAMETER OSEANOGRAFI DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN Aries Dwi Siswanto; Wahyu Andy Nugraha
Jurnal Kelautan Vol 7, No 1: April (2014)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v7i1.796

Abstract

Fenomena dan dinamika di perairan laut menjadi salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam berbagai aktifitas yang dilakukan dilingkungan perairan laut. Pergerakan massa air laut dinamis sepanjang waktu memberikan pengaruh terhadap dinamika perairan. Angin menjadi salah satu parameter penting yang berpengaruh terhadap fenomena dan dinamika perairan laut. Beberapa parameter oseanografi yang dipengaruhi oleh angin adalah arus dan gelombang. Parameter lainnya yaitu pasang surut, yang dipengaruhi oleh letak bulan dan matahari menjadikan dinamika lautan semakin kompleks. Arus, gelombang, dan pasang surut diduga berpangaruh signifikan terhadap kompleksitas di lautan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik parameter oseanografi di perairan Selat Madura, Kabupaten Bangkalan. Data utama penelitian berupa data arus, pasang surut, dan gelombang. Data pasang surut diperoleh dari BMKG Perak, Surabaya. Data yang digunakan adalah data bulan September 2012. Data arus dan gelombang diolah secara deskriptif untuk mengetahui dominasi arah dan kecepatan, sedangkan data pasut diolah menggunakan metode Admiralty untuk mengetahui tipe pasang surut perairan. Hasil analisa menunjukkan kisaran arus relatif kecil (0,28-3.54 cm/detik) dengan arah Timur laut, Timur dan Tenggara. Karakteristik gelombang menunjukkan kecenderungan semakin besar pada setiap minggunya dengan pola harian cenderung stabil sepanjang hari. Tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda.Kata Kunci: hidrooseanografi, total suspended solid (TSS) STUDY OF OCEANOGRAPHYC PARAMETERS IN THE MADURA STRAIT WATERS OF BANGKALAN DISTRICTABSTRACTPhenomenon and the dynamics in marine waters become important to be considered in some activities. The movement of sea water mass is dynamic along the time which gives influence toward waters dynamics. Wind become one of the important parameters influenced the phenomenon and sea waters dynamics. Some oceanography parameters were influenced by wind is flow and wave.  Other parameter is riptide, which is influenced by the position of moon and sun being sea dynamics is more complex. Flows, waves, and riptide are estimated significantly have an effect on the ocean complexity. This study aims to review the characteristics of oceanography parameters in Madura Trait waters. The main data of this research are flows, riptide, and wave data. The riptide data (September 2012) was gained from BMKG Perak, Surabaya. Flows and wave data were processed as descriptive data to know the domination of direction and velocity, while riptide data was processed by using Admiralty method to know the kind of waters riptide. The results show that whirl-flows are small (0,28-3.54 cm/second) turned to northeast, east and southeast. The characteristic of wave shows more and bigger in each week but it is stable in each day. The type of mixed riptide tends to the kind of multiple daily.Keywords: hydro-oceanography, total suspended solid (TSS)
PENENTUAN KAWASAN LAHAN KRITIS HUTAN MANGROVE DI PESISIR KECAMATAN MODUNG MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PENGINDERAAN JAUH Yoga Ibnu Graha; Zainul Hidayah; Wahyu Andy Nugraha
Jurnal Kelautan Vol 2, No 2: Oktober (2009)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v2i2.855

Abstract

Fenomena konversi hutan mangrove dijadikan sebagai kawasan pertambakan dan pemukiman banyak dijumpai di kawasan pesisir Kecamatan Modung. Sayangnya, eksploitasi sumberdaya pesisir yang dilakukan selama ini, telah mengidentifikasikan fenomena kerusakan yang tidak hanya mengancam kemampuan ekosistem pesisir dalam menyediakan sumberdaya alam, tapi juga telah mereduksi kemampuannya dalam mencegah  bencana alam di wilayah pesisir. Untuk mengembalikan dan melestarikan funsi-fungsi ekosistem pesisir, maka perlu adaya upaya mengkuantifikasi nilai- nilai dari sumberdaya utama pesisir yang ada melalui Studi Penentuan Lahan Kritis Hutan Mangrove di Pesisir Kecamatan Modung Memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG). Metode penelitian menggunakan metode skoring serta analisis data. Untuk menilai Kekritisan Lahan digunakan 3 metode yaitu dengan menggunakan SIG dan Inderaja, Pengukuran langsung dilapang (terestris) dan secara sosial ekonomi. Total Nilai Skoring (TNS) tingkat kekritisan lahan mangrove di pesisir Kecamatan Modung melalui SIG dan Inderaja menunjukkan bahwa diseluruh Desa penelitian masuk kedalam kategori rusak. Sedangkan Total Nilai Skoring secara terestris (survey lapang) menunjukkan bahwa Desa yang termasuk dalam kategori rusak yaitu : Desa Karang Anyar, Suwaan, Langpanggang dan Desa Pangpajung.  Untuk kategori rusak berat terdapat di Desa Modung serta yang termasuk kategori tidak rusak yaitu Desa Patengteng.Total Nilai Skoring dari hasil wawancara terhadap responden menyatakan bahwa Desa Karang Anyar, Modung, Suwaan, Patengteng dan Desa Pangpajung termasuk dalam kategori dimana faktor sosial ekonomi berpengaruh terhadap kerusakan hutan mangrove. Sedangkan Desa Langpanggang termasuk dalam kategori faktor sosial ekonomi kurang berpengaruh terhadap kerusakan hutan mangrove. Kata kunci : Lahan kritis, mangrove, SIG dan Indraja
SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DI PERAIRAN SEPANJANG JEMBATAN SURAMADU KABUPATEN BANGKALAN Kurratul Ainy; Aries Dwi Siswanto; Wahyu Andy Nugraha
Jurnal Kelautan Vol 4, No 2: Oktober (2011)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v4i2.880

Abstract

Pembangunan Jembatan Suramadu di sepanjang Selat Madura diduga menyebabkan adanya perubahan pola arus di sepanjang tiang pancang Jembatan Suramadu. Perubahan pola arus ini diperkirakan akan menyebabkan parameter kualitas perairan di sepanjang Jembatan Suramadu akan berbeda. Salah satu parameter kualitas perairan yang didugaberubah adalahTotal Suspended Solid (TSS). Total Suspended Solid (TSS) merupakan zat padat (pasir, lumpur, dan tanah liat) atau partikel tersuspensi dalam air dan dapat berupa komponen hidup (biotik) seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi, ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikelanorganik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi dan penyebaran Total Suspended Solid (TSS) di sepanjangJembatan Suramadu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pengambilan contoh air dan pengambilan sedimen serta pengukuran parameter kualitas perairan pada 5 stasiun di sepanjang jembatan Suramadu sebagai data pendukung. Contoh air dianalisa menggunakan SK SNI 06-6989.3-2004. Hasil penelitian menunjukkan Konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) di sepanjang tiang pancang jembatan Suramadu bervariasi tiap minggunya dengan karakteristik parameter oseanografi yang berbeda. Kata Kunci : Total Suspended Solid, Jembatan Suramadu, Distribusi Sedimen. 
ANALISIS KONSENTRASI LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DI MUARA SUNGAI PORONG Dewi Parawita; I Insafitri; Wahyu Andy Nugraha
Jurnal Kelautan Vol 2, No 2: Oktober (2009)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v2i2.862

Abstract

Laut merupakan tempat bermuaranya semua sungai, baik sungai kecil maupun sungai besar. Pembuangan lumpur lapindo ke laut yang di alirkan melalui muara sungai Porong mengandung logam berat, salah satunya yaitu timbal. Konsentrasi timbal yang melebihi baku mutu akan berpengaruh pada efek negatif biota. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui konsentrasi timbal di muara sungai Porong. Metode yang digunakan adalah observasi, pengambila sampel dilakukan tiga kali tiap minggu pada waktu pagi hari. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa kondisi fisika kimia perairan antara lain : konsentrasi timbal di muara sungai Porong berada jauh di ambang batas dengan nilai konsentrasi timbal yaitu berkisar antara 0-0,490 mg/l, pH berkisar antara 7,6-7,7, suhu berkisar antara 30-32 0C, salinitas berkisar antara 11,3-12,3 ‰, DO berkisar antara 4,7-5,3 mg/l, dan TSS berkisar antara 482,6-926,6 mg/l. Kata Kunci : Konsentrasi, Timbal (Pb), Muara.  HEAVY METAL CONCENTRATION ANALYSIS OF LEAD (Pb) IN PORONG RIVER DELTALapindo mud disposed into the sea which is piped through Porong river estuary contain heavy metals, one of which is lead. Lead concentrations that exceeded the quality standard will have the negative effects to biota. The aim of the study was to determine the concentration of lead in the Porong river estuary. The method used is observation, the samples was taken three times per week in the morning. Results of this research showed that the physical condition of the water chemistry, among others: the concentration of lead in the Porong river estuary was above the threshold value of lead concentrations ranging from 0 to 0.490 mg / l, pH ranging from 7.6 to 7.7, the temperature ranging from 30-32 oC, salinity ranged from 11.3 to 12.3 ‰, DO ranged from 4.7 to 5.3 mg / l and TSS ranged from 482.6 to 926.6 mg / l.Keywords: Heavy metals, Concentration, Lead (Pb), Delta