Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Fish Roll Hatiiku (Hati Ayam Ikan Ekor Kuning) dalam Pencegahan Stunting Sri Wahyuni, Endang; Rauf, Suriani; Zakaria, Zakaria; Sirajuddin, Sirajuddin
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 3 (2024): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Suplementasi protein hewani, zat besi, seng dan vitamin A dapat meningkatkan tinggi badan anak. Fish roll merupakan makanan yang disukai anak-anak. Subsitusi ikan dengan hati ayam dalam pembuatan fish roll dapat meningkatkan kandungan zat gizinya. Penelitian bertujuan untuk memperoleh formulasi fish roll yang paling disukai. Metode: Jenis penelitian adalah eksperimental yang menggunakan metode rancangan acak lengkap. Formulasi terdiri atas F1, F2 dan F3 dengan perbandingan ikan ekor kuning dan hati ayam 100%:0%; 75%:25%; 50%:50%. Uji organoleptik dilakukan oleh 75 panelis. Analisis data menggunakan ANOVA test dan Friedman test. Hasil analisis: Warna dan tekstur yang paling disukai adalah F1 dengan nilai kesukaan 4,80 (sangat suka) dan 4,84. Aroma dan rasa yang paling disukai adalah F2 dengan nilai kesukaan 4,84 dan 4,88. Kesukaan panelis terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur dari F1, F2 dan F3 tidak berbeda (p=1,000). Uji Friedman menunjukkan bahwa F2 merupakan formula fish roll yang paling disukai. Satu buah fish roll memenuhi kecukupan energi anak 1- 3 tahun sebesar 6,56%, protein 40,58%, Fe 21,19%, seng 19,02% dan vitamin A 68,20%. Kesimpulan: F2 merupakan formula yang paling disukai dan dapat disosialisasikan serta digunakan dalam upaya pencegahan stunting.
GAMBARAN KESESUAIAN STANDAR PORSI MAKANAN BIASA MENU MAKAN SIANG PASIEN KELAS I DI RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL KOTA MAKASSAR: Description of The Standard Completeness of The Usual Food Portion of The Lunch Menu For Class I Patients At The Faisal Islamic Hospital Makassar City Rauf, Suriani; Kartini B, Thresia Dewi; Isqara Putri, Andi Diin; Asikin, Hijrah
Media Gizi Pangan Vol 31 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Media Gizi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mgp.v31i2.1188

Abstract

Penyusunan standar makanan adalah kegiatan menyandingkan dana, kondisi kesehatan dan latar belakang sosial budaya pasien dalam menyusun kecukupan gizi. Standar makanan rumah sakit diperlukan sebagai alat adminstrasi untuk merancang jenis dan jumlah kebutuhan makanan pasien perhari. Kesesuaian standar porsi makanan di rumah sakit berdasarkan penelitian terdahulu dan yang berkaitan menunjukkan adanya ketidaksesuaian dalam pemorsian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesesuaian standar porsi makanan biasa menu makan siang pasien kelas I di Rumah Sakit Islam Faisal Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 5 pasien perhari selama 10 hari pelaksanaan mengikuti satu siklus menu. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan metode penimbangan makanan (food weighing) secara langsung yaitu makan siang pasien dan data sekunder yaitu standar porsi RSI Faisal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa standar porsi yang tidak sesuai yaitu makanan pokok hanya 87,70%, lauk hewani 94,14%, sayur 89,58% dan buah 87,38% sedangkan yang sesuai dengan standar porsi yaitu lauk nabati 97,6%. Kesimpulan penelitian ini  adalah kesesuaian standar porsi makanan pokok pada menu makan siang pasien kelas I di Rumah Sakit Islam Faisal Kota Makassar dikategorikan tidak sesuai dengan standar porsi yang telah ditetapkan. Disarankan agar Pemorsian makanan pokok di instalasi gizi di RSI Faisal Makassar menggunakan URT yang ukurannya telah distandarkan sesuai dengan rata-rata kebutuhan pasien pada umumnya, sehingga belum memenuhi standar porsi rumah sakit.
EDUKASI GIZI MELALUI TIKTOK DAN PENYULUHAN TERHADAP CITRA TUBUH DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO REMAJA GIZI LEBIH: Nutrition Education Through Tiktok and Counseling on Body Image and Macronutrient Intake Among Overnourished Adolescents Suaib, Fatmawaty; Rauf, Suriani; Mas'ud, Hikmawati; Nurshafira Ramadhani
Media Gizi Pangan Vol 32 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Media Gizi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mgp.v32i1.1482

Abstract

Gizi lebih pada remaja berdampak pada kesehatan fisik dan psikologis, termasuk citra tubuh dan pola makan. Media sosial seperti tiktok saat ini banyak digunakan sebagai sarana edukasi gizi, selain metode penyuluhan konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi melalui tiktok dan penyuluhan terhadap citra tubuh dan asupan zat gizi makro pada remaja gizi lebih. Penelitian ini menggunakan desain before-after with control group dengan 50 siswa gizi lebih sebagai sampel, dibagi menjadi kelompok edukasi melalui tiktok dan kelompok edukasi melalui penyuluhan. Data citra tubuh dikumpulkan melalui kuesioner, sedangkan asupan zat gizi makro diukur dengan food recall 2x24 jam sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi melalui tiktok dan penyuluhan  sama-sama  meningkatkan  citra  tubuh  positif  secara signifikan. Pada kelompok  edukasi gizi menggunakan  tiktok terjadi peningkatan asupan energi, protein, lemak  dan karbohidrat secara signifikan. Pada kelompok penyuluhan terjadi peningkatan asupan energi, protein dan karbohidrat secara signifikan tetapi tidak terdapat perbedaan signifikan sebelum dan setelah intervensi dalam asupan lemak. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa terdapat pengaruh edukasi gizi melalui tiktok dan penyuluhan terhadap citra tubuh dan asupan zat gizi makro remaja gizi lebih. Pemanfaatan media sosial dapat menjadi alternatif yang lebih menarik dan efektif dalam edukasi gizi bagi remaja
PENGETAHUAN GIZI IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAMBA KABUPATEN MAROS: Mother’s Nutritional Knowledge with Stunting Incidents in Posyandu Work Area Camba Health Center, Maros District Fanny, Lydia; Lutfiah, Nurul Lutfiah; Lutfiah, Nursalim; Rauf, Suriani
Media Gizi Pangan Vol 32 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Media Gizi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mgp.v32i1.1487

Abstract

Hasil SSGI tahun 2022, prevalensi Stunting di Indonesia mencapai 21,6%, Provinsi Sulawesi Selatan berada di posisi ke 10 dengan jumlah Stunting sebanyak 27,2%. Kabupaten Maros dengan jumlah Stunting 30,1% menempati posisi ke 8 tertinggi di Sulawesi Selatan. Penyebab stunting dibagi menjadi dua faktor yakni faktor langsung dan faktor tidak langsung. Faktor langsung seperti asupan makan dan penyakit infeksi. Sedangkan faktor tidak langsung antara lain Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pengetahuan gizi ibu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi ibu terhadap kejadian stunting. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang hasilnya berupa data, data ini diolah dan dianalisis secara statistik dengan menggunakan perhitungan cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan di posyandu wilayah kerja puskesmas Camba Kabupaten Maros. Sampel adalah balita yang mengalami stunting sebanyak 82 orang. Data pengetahuan gizi ibu diperoleh melalui wawancara dengan bantuan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji kruskal-wallis. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan gizi ibu terhadap kejadian stunting di posyandu wilayah kerja puskesmas Camba Kabupaten Maros. 
Effectiveness of Interpersonal Communication in Nutrition Education on Iron Supplement Knowledge in Adolescent Girls at SMP Muhammadiyah Maros Manjilala, Manjilala; Idris, Nurul Hikmawati; Rauf, Suriani; Sirajuddin, Sirajuddin
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v4i1.359

Abstract

Anemia among adolescent girls is a critical health issue that requires serious attention, as it can trigger a chain of nutritional problems in future generations. Providing iron supplementation tablets to adolescent girls is expected to reduce the incidence of anemia in this population group. This study aimed to assess the knowledge level of adolescent girls before and after receiving nutrition education on the importance of iron supplementation. A quasi-experimental study design was used, specifically a one-group pre-test and post-test design. Participants' knowledge was initially pre-tested using a validated questionnaire adapted from previous studies. The questionnaire had been reviewed and validated by experts in the field of nutrition education to ensure its reliability in measuring knowledge about iron supplementation. Nutrition education was delivered through interpersonal communication for approximately 40–50 minutes. Following the intervention, participants' knowledge was reassessed through a post-test. The study sample consisted of 13 adolescent girls enrolled at Muhammadiyah Junior High School, Maros Regency. Data was collected through interviews, and knowledge assessment was performed using the same validated questionnaire. The results showed a p-value of 0.003 (<0.05), indicating a statistically significant improvement in the knowledge of adolescent girls after receiving the nutrition education intervention. The interpersonal communication approach likely contributed to this improvement by enabling active interaction, immediate feedback, and better engagement with the participants, all of which are essential factors in enhancing information retention.