Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KONSELOR RUMAH ASIk Amir, Aswita; Chaerunnimah, Chaerunnimah; Suaib, Fatmawaty
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 17, No 2 (2022): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v17i2.3041

Abstract

Konseling yang berjalan saat ini di tempat pelayanan kesehatan tidak melibatkan keluarga yang lain sehinggga seringkali ibu tidak mendapat dukungan. Dukungan keluarga memegang peranan penting dalam keberhasilan pemberian ASI. Konseling Rumah Asik adalah kegiatan konseling yang melibatkan ibu dan semua keluarga yang ada di dalam rumah untuk meningkatkan pengetahuan dan dukungan agar cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) dapat ditingkatkan dan akan mencegah stunting di Kota Makassar yang dilakukan oleh mahasiswa.Tujuan: Mengetahui pengaruh pelatihan konseling pemberian makan bayi dan anak (PMBA) terhadap perubahan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimental berupa pre post test only design. Populasi adalah semua mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar, Sampel adalah mahasiswa yang bersedia mengikuti pelatihan dan penelitian selama 3 tahun dipilih sebanyak 15 orang dengan syarat IPK diata 3,00. Lokasi penelitian di kampus Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar. Analisis data perubahan pengetahuan dan keterampilan sampel menggunakan uji Wilcoxon.Hasil: berdasarkan analisis perbedaan pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan diperoleh terdapat perubahan yang signifikan (p 0,001). Terdapat peningkatan yang signifikan pada keterampilan peserta pelatihan setelah melakukan praktek konseling mandiri kepada 5 orang ibu hamil dan menyusui. Kesimpulan: pelatihan konseling PMBA dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa .Kata kunci ; Konseling, Dukungan Keluarga, Stunting, ASI Eksklusif, MPASI
Ketahanan Rumah Tangga Balita Stunting di Daerah Stunting, Kelurahan Bakung, Kota Makassar: Laporan Data Suaib, Fatmawaty; Mas'ud, Hikmawati; Rusneni, Rusneni; Muhtar, Ghinia Anastasia
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 14 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v14i2.737

Abstract

Kadar Protein dan Vitamin C Kue Pukis Dengan Substitusi Tepung Kacang Merah (Phaseoulus Vulgaris L.) dan Tepung Kerang Darah (Anadara Granosa L.) Suaib, Fatmawaty; Sri Lestari, Retno; Yusuf, Yulfira
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 19 No 2 (2024): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v19i2.1237

Abstract

Many Indonesian cake products, such as pukis cakes, generally use wheat flour as raw material even though Indonesia is not a wheat producing country. To reduce dependence on wheat flour, it is necessary to look for local substitutes for wheat flour. One way to diversify local food is making pukis cakes with the substitution of red bean flour and blood cockle flour. Efforts to overcome the problem of anemia are to increase the intake of foods rich in protein and vitamin C such as red beans and blood cockles. This research aims to determine the protein and vitamin C levels of pukis cakes with the substitution of red bean flour and blood cockle flour. This type of research is a pre-experiment using a One Shot Study Case laboratory design with concentration formulas for red bean flour and blood cockle flour respectively 95 g and 5 g, 90 g and 10 g, and 85 g and 15 g. Protein levels were tested using the micro Kjedhal method and vitamin C levels were tested using the iodometric titration method. The results of this study showed that the protein content of pukis cakes by substitution of red bean flour and blood cockle flour increased F0 and F1 by 16.64%, F1 and F2 by 3.85%, F2 and F3 7.54% and vitamin C levels of pukis cakes. Substituting red bean flour and blood cockle flour there was an increase in F0 and F1 by 24.10%, F2 and F3 by 2.14%, and a decrease in the presentation of F1 and F2 -1.71%. Future researchers are expected to conduct further research on the effect of dough storage time on the vitamin C levels of pukis cakes substituted for red bean flour and blood cockle flour. And the processing of local food ingredients can be further improved to produce products that are beneficial for health. Keywords :Pukis Cake 1; Red Beans 2; Blood Clam 3; Protein 4; Vitamin C 5
PERAN KONSELING GIZI DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN ASUPAN GIZI IBU HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK): The Role Of Nutrition Counselling In Improving Knowledge and Nutritional Intake Of Pregnant Women With Chronic Energy Deficiency (CHD) Juliastuti, Dika; Hendrayati; Mustamin; Suaib, Fatmawaty; Sukmawati
Media Gizi Pangan Vol 31 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Media Gizi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mgp.v31i2.562

Abstract

Kekurangan Energi Kronik (KEK) merupakan salah satu masalah gizi yang terjadi pada ibu hamil di Indonesia dengan prevalensi sebesar 8,4% sedangkan target World Health Organization adalah <5%. KEK pada ibu hamil disebabkan oleh adanya defisiensi zat gizi akibat kurangnya asupan energi dan zat gizi. Salah satu penyebab asupan yang rendah adalah pengetahuan gizi yang kurang   sehingga  menyebabkan sikap dan perilaku ibu terhadap gizi tidak benar, dengan demikian perlu dilakukan pendekatan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) misalnya pemberian konseling gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pemberian konseling gizi terhadap pengetahuan dan asupan gizi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK). Desain penelitian yang digunakan adalah pre experimental dengan rancangan one group pre-post test design. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2022 – Mei 2023 di Puskesmas Paccerakkang Kota Makassar. Sampel penelitian sebanyak 25 orang ibu hamil KEK yang ditetapkan secara purposive sampling. Pelaksanaan intervensi dilakukan empat kali selama dua minggu. Analisis data menggunakan Uji paired t-test dependen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian konseling gizi terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil KEK dengan p = 0.001 < 0.05 dan tidak terdapat pengaruh pada peningkatan asupan energi (p = 0.179), protein (p = 0.070), lemak (p = 0.197) dan karbohidrat (p = 0.326) ibu hamil KEK. Implementasi konseling gizi dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil KEK namun belum mampu meningkatkan  asupan energi dan zat gizi makro hingga terpenuhinya kebutuhan gizi.
EDUKASI GIZI MELALUI TIKTOK DAN PENYULUHAN TERHADAP CITRA TUBUH DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO REMAJA GIZI LEBIH: Nutrition Education Through Tiktok and Counseling on Body Image and Macronutrient Intake Among Overnourished Adolescents Suaib, Fatmawaty; Rauf, Suriani; Mas'ud, Hikmawati; Nurshafira Ramadhani
Media Gizi Pangan Vol 32 No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Media Gizi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mgp.v32i1.1482

Abstract

Gizi lebih pada remaja berdampak pada kesehatan fisik dan psikologis, termasuk citra tubuh dan pola makan. Media sosial seperti tiktok saat ini banyak digunakan sebagai sarana edukasi gizi, selain metode penyuluhan konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi melalui tiktok dan penyuluhan terhadap citra tubuh dan asupan zat gizi makro pada remaja gizi lebih. Penelitian ini menggunakan desain before-after with control group dengan 50 siswa gizi lebih sebagai sampel, dibagi menjadi kelompok edukasi melalui tiktok dan kelompok edukasi melalui penyuluhan. Data citra tubuh dikumpulkan melalui kuesioner, sedangkan asupan zat gizi makro diukur dengan food recall 2x24 jam sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi melalui tiktok dan penyuluhan  sama-sama  meningkatkan  citra  tubuh  positif  secara signifikan. Pada kelompok  edukasi gizi menggunakan  tiktok terjadi peningkatan asupan energi, protein, lemak  dan karbohidrat secara signifikan. Pada kelompok penyuluhan terjadi peningkatan asupan energi, protein dan karbohidrat secara signifikan tetapi tidak terdapat perbedaan signifikan sebelum dan setelah intervensi dalam asupan lemak. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa terdapat pengaruh edukasi gizi melalui tiktok dan penyuluhan terhadap citra tubuh dan asupan zat gizi makro remaja gizi lebih. Pemanfaatan media sosial dapat menjadi alternatif yang lebih menarik dan efektif dalam edukasi gizi bagi remaja
Development Of Pumpkin Seed Cookies As A Healthy Snack Alternative For Adolescent Girls To Prevent Anemia Nurzakiah, Nurzakiah; Chaerunnimah; Nursalim; Suaib, Fatmawaty; Melati Dian Baso’T; Puspa Melati Gray; Reysti Ningrati L; Febrianti Padang S
Al GIZZAI: PUBLIC HEALTH NUTRITION JOURNAL Vol 5 No 2 (2025)
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/algizzai.v5i2.55770

Abstract

Pendahuluan: Anemia pada remaja putri merupakan masalah kesehatan global, dan intervensi medis seperti pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) saja mungkin tidak cukup untuk menurunkan prevalensi anemia. Biji labu, yang kaya akan zat gizi, dapat digunakan sebagai dasar camilan sehat untuk membantu mencegah anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kandungan zat gizi dan penerimaan panelis terhadap kukis biji labu berdasarkan aspek warna, aroma, tekstur, dan rasa. Penelitian eksperimental ini dilakukan di laboratorium kuliner Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar. Metodologi: Uji organoleptik pada 35 panelis yang merupakan mahasiswa. Penerimaan dinilai menggunakan skala hedonik, dan kandungan gizi dianalisis menggunakan Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa satu porsi (30 g) kukis biji labu memberikan 128,3% dari asupan harian zat besi yang direkomendasikan, 83% protein, dan 131,3% seng untuk remaja putri. Dalam hasil organoleptik, 45,8% panelis bersikap netral terhadap warna, 68,5% menyukai aroma, 65,7% menyukai tekstur, dan 74,3% menyukai atau sangat menyukai rasa. Nilai rata-rata daya terima kukis biji labu kuning secara keseluruhan untuk masing-masing atribut adalah: warna 3,2 ± 0,7; aroma 3,8 ± 0,7; tekstur 3,7 ± 0,9; dan rasa 4,0 ± 0,9. Kesimpulan: Penerimaan tertinggi ada pada aspek rasa. Meskipun rasa kukis biji labu menunjukkan penerimaan yang baik, peningkatan warna menggunakan pewarna makanan alami dapat meningkatkan daya tarik visual.  
Daya Terima Kandungan Protein dan Zat Besi pada Sosis Ikan Kembung dan Hati Ayam Fadhilah, Nahda Fadhilah; Sunarto; Suaib, Fatmawaty
Nutrition Science and Health Research Vol 4 No 1 (2025): Nutrition Science and Health Research
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/nutrition.v4i1.5300

Abstract

Stunting and anemia are two major nutritional problems that are closely related and affect the growth and development of children. According to SSGI 2022, the prevalence of stunting in Indonesia was 21,6%, while anemia among toddlers reached 38,5% (Riskesdas, 2018). Prevention efforts can be carried out by consuming foods high in protein and heme iron, such as mackerel and chicken liver. This study aimed to determine the acceptability, protein content, and iron (Fe) levels in sausage made from mackerel and chicken liver as an alternative food to prevent stunting and anemia in toddlers. The research used a completely randomized design (CRD) with three sausage formulations: F1 (80% mackerel:20% chicken liver), F2 (70%:30%), and F3 (60%:40%). Acceptability was tested organoleptically by 30 panelists on four attributes: color, aroma, texture, and taste. Protein content was analyzed using the Kjeldahl method, and iron was measured using spectrophotometry. Data were analyzed using the Kruskal Wallis test and continued with the Mann Whitney test. The results showed that Formula F1 had the highest overall preference. Significant differences were found in aroma (p = 0,015) and texture (p = 0,024). Nutritional analysis of F1 showed a protein content of 42% and iron of 1,5 mg/100 g. Mackerel and chicken liver sausage, particularly formula F1, had good acceptability and high nutritional content, making it a potential alternative food to help prevent stunting and anemia in toddlers.
Hygiene Ibu dan Sanitasi Dapur Rumah Tangga dengan Kejadian Stunting pada Balita: Pendekatan Cross-Sectional Halawa, Elfredo Josua; Suaib, Fatmawaty; Fanny , Lydia
Nutriology : Jurnal Pangan, Gizi, Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Program Studi Gizi, Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/nutriology.v6i2.5503

Abstract

Stunting is a condition of growth failure in children under 5 years of age caused by chronic malnutrition, repeated infections, and lack of adequate psychosocial stimulation. The prevalence of stunting in South Sulawesi in 2024 was still 23.4%. The purpose of this study was to analyze the relationship between maternal hygiene in food processing and household kitchen sanitation with the incidence of stunting in toddlers. The study design used was an analytical observational with a cross-sectional approach, involving 43 toddlers aged 6–59 months in the working area of ​​the Sudiang Raya Community Health Center, Makassar City. Maternal hygiene data were obtained through the WHO Five Keys to Safer Food questionnaire, while kitchen sanitation data were based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 2 of 2023. The nutritional status of toddlers was measured through anthropometry and analyzed using the chi-square test. The results showed that 25 toddlers (58,1%) were stunted and 18 toddlers (41.9%) were normal. There was a significant relationship between maternal hygiene and the incidence of stunting (p = 0.018) and between household kitchen sanitation and the incidence of stunting (p = 0.004). Thus, it can be concluded that improving maternal hygiene behavior and kitchen sanitation can be an effective strategy for preventing stunting by reducing the risk of recurrent infections in toddlers.
Penyuluhan Di SDIT Ibnul Qayyim Makassar Suaib, Fatmawaty; Sahariah Rowa, Sitti; Masud, Hikmawati
Media Implementasi Riset Kesehatan Vol 5 No 1 (2024): Media Implementasi Riset Kesehatan (Juni)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mirk.v5i1.552

Abstract

Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal tergantung pada pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang benar. Dalam masa tumbuh kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan zat gizi pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Pengetahuan gizi anak sangat berpengaruh terhadap pemilihan makanan di sekolah maupun dirumah. Pengetahuan anak dapat diperoleh baik secara internal maupun eksternal. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa SDIT Ibnul Qayyim Makassar serta melakukan pengukuran antropometri. Kegiatan ini diikuti 35 siswa yaitu 18 siswi dari kelas 1B dan 17 siswi dari kelas 1D, waktu pelaksanaan pada tanggal 27 Oktober 2023. Hasil pengetahuan siswa mengalami peningkatan yaitu 80% setelah pemberian materi serta menjawab pertanyaan selingan. Adapun hasil berdasarkan pengukuran antropometri hingga perhitungan kebutuhan gizi yaitu 28 siswi dengan kategori baik, 4 orang siswi dengan kategori lebih, dan 2 orang dengan status gizi obesitas, serta 1 orang siswi dengan kategori status gizi buruk. Keantusiasan peserta penyuluhan dapat dilihat dari memberi pertanyaan di sela – sela pemateri memaparkan materinya masing – masing. Sebaiknya para penyuluh bisa lebih cepat tanggap ketika para peserta diskusi dalam keadaan tidak kondusif.
Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Suaib, Fatmawaty; Rowa, Sitti Sahariah; Adwiah, Wirdatul
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 19 No 1 (2024): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v19i1.549

Abstract

Anemia is a condition where the hemoglobin level in the blood is lower than normal due to a lack of essential nutrients, especially iron. The prevalence of anemia in Indonesia aged 5-14 years is 26.80%, aged 15-24 years is 32% and in South Sulawesi is 32%. Factors associated with anemia include low economic status, poor diet, and compliance with the consumption of blood supplement tablets. This study aims to determine the relationship between compliance with the consumption of blood supplement tablets and the incidence of anemia in young women. This type of research is descriptive correlational research using a cross sectional approach. The sample in this study was 31 female students of Muhammadiyah 9 Berua Middle School who were selected as samples. The statistical analysis used was the Che Square test. The results of the statistical test showed that the majority of young women had complied with taking additional blood tablets, namely 17 people (54.8%), the majority of young women did not experience anemia, namely 23 people (74.2%) and The relationship between compliance with consuming blood supplement tablets and the incidence of anemia shows a value of p=0.038 (p<0.05). Based on the results of statistical tests, it can be concluded that there is a significant relationship between compliance with consuming blood supplement tablets and the incidence of anemia in young women at Muhammadiyah 9 Berua Middle School