Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

EFFECTIVENESS OF HIBISCUS SABDARIFFA ON BLOOD PRESSURE OF HYPERTENSION PATIENTS Harmili, Harmili; Fadlilah, Siti; Sucipto, Adi
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 8 No 2 (2021): MAY 2021
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v8i2.609

Abstract

To prevent the dangers of hypertension, it is necessary to maintain blood pressure. Natural ingredients for non-pharmacological hypertension therapy are rosella flowers. Rosella (Hibiscus sabdariffa) contains flavonoids, as a diuretic, lowers blood pressure, lowers blood viscosity and stimulates bowel movements. The anthocyanins contained in rosella have an antihypertensive effect. This study aims to determine the effect of rosella flowers on blood pressure in hypertensive patients. This type of research is a quasy experiment with a Pre Test and Post Test Nonequivalent Control Group. The sample was 18 people in the control group and 17 people in the intervention group. The intervention sample was given a decoction of 2 gr roselle petals every day for seven days. The research instrument used a digital sphygmomanometer, observation sheets, and Standard Operating Procedures. Statistical test using Paired T Test. The control group had an increase in systolic and diastolic mean of 6.3 mmHg and 2.0 mmHg. In the roselle flower group, there was a decrease in the systolic and diastolic mean of 12.64 mmHg and 11.58 mmHg. The difference between the changes in the mean posttest-prettest systolic and diastolic control and roselle groups was 18.94 mmHg and 13.58 mmHg. The bivariate results of the systolic and diastolic pretest-posttest in the roselle flower group obtained p-values ​​of 0,000 and 0,000. Comparison of systolic and diastolic blood pressure in the control group and rosella flowers obtained p-values ​​of 0.000 and 0.000. Rosella flower is effective in reducing systolic and diastolic blood pressure in hypertensive patients. Keywords: Blood Pressure; Hibiscus Sabdariffa; Hypertension
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI POLI KLINIK RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA Iqbal Wahyudi; Nazwar Hamdani Rahil; Wahyu Ratna; Harmili
Jurnal Kesehatan dan Sains Vol 1 No 2 (2018): JURNAL KESEHATAN DAN SAINS (JKS)
Publisher : LPPM STIKES Griya Husada Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51487/jks.v1i2.87

Abstract

Latar belakang : Aktivitas fisik didefinisikan sebagai gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik yang teratur mempunyai peran penting untuk mencegah terjadinya penyakit hipertensi. Hipertensi merupakan masalah global di dunia dengan jumlah penderita yang tinggi. Hipertensi menurut World Health Organization dan The International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh dunia, dan tiga juta di antaranya meninggal setiap  tahunnya. Tujuan penelitian : Mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan status tekanan darah pada pasien hipertensi di poli klinik RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian Correlation Non Eksperimental dengan rancangan penelitian Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi berjumlah 1.677 di bulan Oktober 2014 di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Teknik Sampling yang digunakan adalah Consecutive Sampling dengan jumlah sampel 95 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner. Analisa data penelitian meggunakan Kendal Tau (τ). Hasil : Aktivitas fisik pada penderita hipertensi dalam kategori teratur yaitu 62 responden (65,3%),kategori tidak teratur yaitu 33 respoden (34,7%). Status tekanan darah, tekanan darah cukup tinggi yaitu 76 orang (80,0%). Tekanan darah tinggi 17 orang (17,9%), dan untuk tekanan darah sangat tinggi 2 orang (2,1%). Nilai korelasi koefisien 0,250 dengan nilai p value 0,015 dengan tingkat keeratan lemah. Kesimpulan : Ada hubungan aktivitas fisik dengan status tekanan darah   pada pasien hipertensi di Poliklinik RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DALAM MENCEGAH KARIES GIGI ANAK USIA SEKOLAH Rahmawati; Iga Maliga; Evi Gustia Kesuma; Harmili; Herni Hasifah
Journals of Ners Community Vol 12 No 2 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i2.1393

Abstract

Pengetahuan ibu mengenai kesehatan gigi pada anak merupakan suatu hal yang penting pada saat ini. Pengetahuan ibu mengenai kesehatan gigi dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya pengetahuan tentang penyebab masalah kesehatan gigi, akibat masalah kesehatan gigi, perawatan gigi anak, pengaturan makanan serta waktu memeriksakan gigi anak ke dokter gigi. Tingkat keparahan dari karies merupakan pengukuran seberapa parah karies gigi pada anak dengan kriteria DMF-T. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut dengan perilaku pencegahan karies gigi pada anak di SDN Batu Nisung. Jenis penelitan ini kuantitatif korelasional secara observasional. Total populasi dalam penelitian ini adalah 76 orang. Besar sampel dari penelitian ini sebanyak 64 responden yang diambil dengan teknik simple random sampling. Adapun kriteria utama yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah ibu yang memiliki anak yang bersekolah di SDN Batu Nisung dan bersedia menjadi responden. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu kuesioner dan lembar observasi pemeriksaan DMF-T. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak di SDN Batu Nisung kategori cukup 53.1% sedangkan kategori baik 17.2% pada kategori kurang. Pemeriksaan tingkat kejadian karies gigi mayoritas berada pada kategori sangat rendah 47.6%, kategori rendah 15,6%, kategori sedang 20,6%, kategori keparahan tinggi 15,6%, dan kategori keparahan sangat tinggi 1,6%. Hasil analisis menggunakan uji korelasi regresi sederhana mendapatkan hasil signifikansi 0,02, yang menunjukkan hubungan ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak. Pengetahuan memiliki hubungan dalam mencegah kejadian karies gigi. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan faktor-faktor lain yang kemungkinan berkaitan dengan kejadian karies gigi pada anak termasuk pola asuh dan pola makan. DOI: 10.5281/zenodo.6005499
Determinant Factors of Low Elderly Visits to Sebotok Village Posyandu, Labuhan Badas Unit II Primary Health Center Harmili, Harmili; Rafi'ah, Rafi'ah; Sarkasi, Rosnani; Abd Hamid, Abdul Alif
Adi Husada Nursing Journal Vol 10 No 1 (2024): Adi Husada Nursing Journal
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/ahnj.v10i1.512

Abstract

The proportion of elderly individuals in Indonesia rose from 7.57 percent in 2012 to 10.48 percent in 2022, with projections indicating a continued increase to 19.9 percent by 2045. This demographic shift underscores the need for focused attention on the aging population. This study aims to identify the factors influencing low visitation rates of the elderly to the Posyandu (Integrated Health Post) in Sebotok Village, under the purview of the Labuhan Badas Unit II Primary Health Center. Employing an analytical research design with a cross-sectional approach, the study surveyed 46 respondents selected through purposive sampling, utilizing a questionnaire as the primary instrument. Statistical analysis employed Fisher's exact test, revealing significant correlations between posyandu accessibility (p-value = 0.000), knowledge (p-value = 0.008), and family support (p-value = 0.000) with elderly visitation rates. However, no significant relationships were found between the services provided by health workers (p-value = 0.536) or posyandu volunteers (p-value = 0.536) and elderly visitation. Recommendations include enhancing education initiatives aimed at families and the elderly to emphasize the importance of regular health check-ups for the elderly population.
Exploring the Experience of Nursing Students in Performing Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) in Manambai Hospital: A Qualitative Study Purwadi, Hendri; Harmili, Harmili; Friansyah, Kemas Andika
Ahmar Metastasis Health Journal Vol. 4 No. 1 (2024): Ahmar Metastasis Health Journal
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amhj.v4i1.294

Abstract

In hospital cardiac arrest (IHCA) is a worldwide issue due to its low survival rate with survival rate decreases by 10% every minute in the absence of cardiopulmonary resuscitation (CPR). All medical staff who are providing care to patients, including nursing students, must immediately begin CPR and call for an activated advanced medical team. With less experience, nursing students find it challenging and demanding to perform high-quality CPR. This study aims to explore the nursing student experience in providing CPR to the patient at the hospital. This study was a qualitative design with a phenomenological approach. An in-depth interview with a semi-structural approach was conducted among 10 nursing students at the Manambai hospital. The data analysis used Colaizzi's (1978) seven-step method. The result shows that three themes were identified,regarding nursing stedent experience in performing CPR including : nursing students’ feelings (fear, worry, satisfaction, fearfulness, pride, and stress), challenges (difficulty recognising the difference between real patients and CPR training manikin, and difficulty following certain medical personnel's CPR performance), and the need for feedback from senior medical staff and clinical instructors. The conclusion is nursing students need more practice and opportunities to perform CPR under the supervision of  lecturers and clinical instructors in order to provide excellent and safe patient care. Clinical instructors (CI)  should provide additional opportunities for CPR under CI supervision. Moreover, in order to improve nursing students' CPR abilities and knowledge, lecturers should improve high-fidelity simulation.
Pengaruh metode pelatihan “low-dose-high-frequency” terhadap Peningkatan dan Retensi Pengetahuan, Keterampilan serta Sikap tentang Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada Masyarakat Sumbawa Purwadi, Hendri; Harmili, Harmili; Maulana, Antoni Eka Fajar; Setiadi, Herbowo
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Vol 11, No 2 (2024): AN-NADAA JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (DESEMBER)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/ann.v11i2.16439

Abstract

Peluang hidup pada penderita henti jantung diluar rumah sakit (out of hospital cardiac arrest) bergantung pada orang sekitar dan akan berkurang 10% tiap menit tanpa resusitasi jantung paru (RJP) dan kejut jantung (Defibrilasi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pendidikan kesehatan dengan metode low dose  high frequency (LDHF) terhadap peningkatan dan retensi pengetahuan, keterampilan serta sikap tentang RJP pada masyarakat Kabupaten Sumbawa. Penelitian dilakukan dengan mixed method  terhadap 56 responden dari kabupaten Sumbawa yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Kelompok intervensi mendapatkan pendidikan kesehatan selama 4 minggu dengan metode LDHF, yaitu dengan mengirimkan materi RJP singkat melalui WhatsApp (low-dose) dan berlatih mandiri sesering mungkin (high frequency) dengan supervisi expert setiap minggu. Analisis data dilakukan setelah pengambilan data dilakukan pada minggu ke-0, ke-4 dan ke-10 setelah intervensi. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata skor pengetahuan dan keterampilan antara kelompok intervensi dan kontrol pada minggu ke-4 dan minggu ke-10 (p value<0,05).  Penkes dengan metode LDHF berpengaruh terhadap retensi pengetahuan dan keterampilan pada kelompok intervensi sampai dengan minggu ke-10 (p>0,05) . Tidak ada perbedaan yang signifikan sikap responden pada kelompok intervensi maupun kontrol terkait dengan RJP (p value>0,05). Data kualitatif menunjukkan bahwa RJP bermanfaat namun masih ada keraguan melakukan RJP. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode LDHF berpengaruh terhadap retensi pengetahuan serta keterampilan terkait RJP pada masyarakat kabupaten Sumbawa sampai dengan 10 minggu setelah intervensi. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel lebih banyak dan durasi waktu yang lebih lama terkait dengan implementasi LDHF
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN HIPERTENSI PADA LANSIA: A LITERATURE REVIEW Harmili, Harmili; Huriah, Titih
Journals of Ners Community Vol 10 No 1 (2019): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v10i1.849

Abstract

Masalah dunia dalam terapi penyakit kronik adalah ketidakpatuhan terhadap pengobatan. Hasil penelitian sebelumnyamenunjukkankepatuhan terhadap terapi jangka panjang untuk penyakit kronis rata-rata adalah 50% di negara maju; kepatuhan bahkan rendah di negara berkembang. Pasien lanjut usia cenderung menunjukkan kepatuhan minum obat yang buruk dibandingkan dengan pasien yang lebih muda. Tujuan literature review ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan kepatuhan pengobatan hipertensi pada lansia di Negara maju dan berkembang.Metode yang digunakan adalah literature review dengan menggunakan database Science Direct, PubMed, Goggle Scholar. Pencarian dilakukan dengan keywords: “hypertension AND elderly OR older adults AND factors OR barrier AND adherence OR compliance AND medication OR drugs OR medicine” didapatkan hasil 12 artikel dari rentang waktu 2016-2018 sesuai dengan kriteria inklusi. Analisis menggunakan PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses).Hasil literarture review menunjukkan faktor-faktor yang berkaitan dengan kepatuhan pengobatan hipertensi pada lanjut usia di Negara maju terdapat dua faktor yaitu faktor pasien (usia, fungsi kognitif, hidup sendiri, pendapatan rumah tangga, self-efficacy, persepsi penuaan, tingkat pendidikan, persepsi kontrol pengobatan, kebutuhan, kekhawatiran, dan keyakinan pengobatan) dan faktor pelayanan kesehatan (kepuasan dengan pelayanan, penjelasan tentang konseling obat). Sedangkan di negara berkembang terdapat tiga faktor yaitu faktor pasien (depresi, kelemahan, kemampuan mengambil obat, dan pembuatan janji pertemuan), faktor pengobatan (kepuasan, frekuensi dosis, jumlah obat, dan preferensi menggunakan obat tradisional) dan faktor berbasis sistem (durasi diagnosis dan akses pelayanan kesehatan).Kesimpulan: Faktor-faktor terkait kepatuhan pengobatan hipertensi pada lanjut usia di Negara maju yaitu terdapat faktor pasien dan pelayanan kesehatan. Sedangkan faktor kepatuhan di Negara berkembang terdapat faktor pasien, faktor pengobatan, faktor berbasis sistem dan faktor lain. Kata kunci: Kepatuhan, Pengobatan, Lanjut Usia, HipertensiDOI: 10.5281/zenodo.3561932
ANALISIS KARAKTERISTIK IBU SEBAGAI PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN TB PARU PADA ANAK Sholihah, Nur Arifatus; Harmili, Harmili
Journals of Ners Community Vol 12 No 1 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i1.1347

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari kelompok Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik Ibu sebagai Pengawas Minum Obat (PMO) dengan kepatuhan dalam pengobatan TB Paru pada anak di Rumah Sakit Tugurejo Semarang tahun 2015. Jenis Penelitian yang digunakan yaitu bersifat observasional analitik dengan desain case control studydenganuji statistikChi-Square. Sampel yang digunakan terdiri dari 41 Ibu dari anak penderita TB Paru yang tidak patuh dalam pengobatan dan 41 Ibu dari anak penderita TB Paru yang patuh dalam pengobatan. Penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara umur Ibu (p value = 0,173), pendidikan terakhir Ibu (p value = 0,070), status ekonomi keluarga (p value = 0,607) dengan kepatuhan dalam pengobatan TB paru pada anak. Ada hubungan antara pekerjaan ibu (p value = 0,013, OR:0,317), dan peran ibu sebagai PMO (p value = 0,003, OR:6,568) dengan kepatuhan dalam pengobatan TB paru pada anak. Bagi keluarga yang memiliki anak penderita TB Paru diharapkan keluarga tetap memberikan motivasi dan selalu mengawasi anak dalam meminum obat sebagai salah satu upaya penyembuhan dalam pengobatan TB Paru. DOI: 10.5281/zenodo.5226022
ANALISIS TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU DIET HIPERTENSI PADA LANSIA Harmili, Harmili; Margo, Nikodimus; Kesuma, Evi Gustia; Utami, Seftiani
Journals of Ners Community Vol 12 No 2 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i2.1410

Abstract

Beberapa masyarakat mengatakan gangguan klinis yang ditimbulkan dari hipertensi berupa sakit kepala hebat hingga tidak bisa bangun dari tempat tidur, pusing saat berdiri dan pandangan menjadi kabur. Banyak masyarakat yang berasumsi bahwa hipertensi hanya disebabkan oleh makanan dan stress pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat pengetahuan dengan perilaku diet hipertensi pada lansia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi lansia sebanyak 30 responden sehingga sampel yang digunakan terdiri dari 30 responden dengan pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan kuesioner. Uji hipotesis menggunakan Kendall Tau C. Hasil uji bivariat antara tingkat pengetahuan dengan perilaku diet hipertensi pada lansia diperoleh p-value=0,000. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku diet hipertensi pada lansia di Daerah Terpencil (Pulau Ngali). Disarankan pada tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan promosi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan berbasis masyarakat daerah terpencil. Sehingga terjadi peningkatan status kesehatan masyarakat khususnya pada lansia. DOI: 10.5281/zenodo.6005273
PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA Kesuma, Evi Gustia; Harmili, Harmili; Margo, Nikodimus
Journals of Ners Community Vol 12 No 2 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i2.1411

Abstract

Kesehatan reproduksi menjadi permasalahan yang sering didapatkan remaja. Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan kurangnya mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi membuat remaja terjebak pada permasalahan yang berkaitan dengan seks bebas, terkena penyakit infeksi menular seks bahkan kehamilan tidak diinginkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengetahuan kesehatan reproduksi dan seksual pada remaja pedesaan di Kecamatan Alas Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2020-Maret 2021 dengan melakukan pembagian kuesioner kepada remaja pedesaan yang berada di Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa. Populasi yang digunakan seluruh remaja yang berdomisili di Kecamatan Alas Barat Sebanyak 96 Responden. Sampel penelitian ini yaitu sebesar 96 responden dengan menggunakan pengambilan sampel yaitu Total sampel. Karakteristik responden mayoritas jenis kelamin perempuan sebanyak 33 responden (80,5%), dan rata-rata usia yaitu 18 tahun. Hasil uji bivariat antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remaja diperoleh p-value= 0,000. Sehingga terdapat hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remaja di Wilayah Pedesaan Kecamatan Alas Barat. Adanya hubungan pengetahuan kesehatan reproduki yang baik maka perilaku seksual remaja juga akan baik. DOI: 10.5281/zenodo.6005866