Articles
ANALISIS PERBEDAAN BERAT BADAN ANAK PENDERITA STUNTING DENGAN METODE PENDAMPINGAN POLA ASUH MAKAN DI DESA KUKIN SUMBAWA
Rafi’ah, R;
Mastila, M;
Maliga, Iga
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Vol. 3 No. 2 (2020): Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Samawa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Stunting merupakan kondisi kegagalan pertumbuhan yang diakibatkan oleh asupan makanan yang tidak mecukupi dalamwaktu yang lama. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan berat badan anak penderita stunting dengan metodependampingan pola asuh makan di desa Kukin, Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatifdengan jenis penelitian pre experimental dengan menggunakan pendekatan desain penelitian One-Group Pretest-PosttestDesign. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling pada 21 anak usia 1-5 tahun yang menderita stunting.Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Uji SPSS versi 16.0 dengan analisis Uji T-test One Sample, Uji N GainScore dan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan dari hasil uji T dengan (Nilai signifikansi 0,000 < 0,05) Nilai IK95% adalah antara 10,26 sampai 12,32. Berdasarkan hasil analisis karena nilai Probabilitas < 0,05 dengan hasil uji N GainScore 58,20% dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan bermakna antara barat badan awal dan berat badan akhir pada anakpenderita stunting di Desa Kukin. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa hasil berat badan t-hitung 22,869 ? t-tabel 2,08596,maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh metode pendampingan pola asuh makan dengan perubahan berat badan.Oleh karena itu, pola asuh makan dan promosi kesehatan tentang stunting pada ibu untuk meningkatkan status gizi danmencegah stunting pada anak.Kata Kunci: Berat Badan, Metod
ANALYSIS OF NURSE'S EFFORTS TO CONTROL NOSOCOMIAL INFECTIONS IN THE COVID-19 PANDEMIC PERIOD IN HOSPITAL
Rafi'ah, Rafi'ah;
Hariyanto, David
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 8 No 1 (2021): JANUARI 2021
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35842/jkry.v8i1.583
Nosocomial infection is an infection acquired from the hospital. The risk of nosocomial disease can occur in addition to patients treated in the hospital. It can also happen in hospital staff, including nurses. The purpose of this study was to identify respondent characteristics and analyze the relationship between the knowledge and skills of nurses on efforts to control the Nosocomial infection chain during the Covid-19 pandemic. This research is quantitative research with observational analytic and using a cross-sectional research design. The sampling technique used in this study was cluster random sampling with a sample size of 51 respondents. Data analysis in this study used the SPSS test with Spearman Rank analysis. This study indicated that the majority of respondents are in the age range between 20-30 years, as many as 34 respondents (66.7%). The majority of them are female, as many as 35 respondents (68.6%). Most respondents were a Bachelor's degree, as many as 26 respondents (51,0%). Lastly, most respondents had a service period of > 5 years, as many as 25 respondents (49.0%). The results of the Spearman Rank analysis show that the p-value is 0.015, which means less than < 0.05, which means that there is a significant relationship between knowledge and skills of nurses in nosocomial infection chain control efforts during the Pandemic Covid-19. Therefore, apart from providing personal protective equipment (PPE), hospital management must educate health workers, especially nurses, about controlling the chain of nosocomial infections and Covid-19. Keywords: Nosocomial Infection; Nurse; Knowledge; Skills
Pengaruh Indeks Risiko Sanitasi Terhadap Kejadian Stunting di Kecamatan Moyo Utara
Maliga, Iga;
Hasifah, Herni;
Antari, Gladeva Yugi;
Rafi'ah, Rafi'ah;
Lestari, Ana
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 21, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.14710/jkli.21.1.50-58
Latar belakang: Sanitasi lingkungan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Salah satu dampak dari buruknya kesehatan lingkungan adalah angka kejadian stunting pada balita.Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya pengaruh antara indeks risiko sanitasi dengan kejadian stunting di Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa.Metode: Suatu penelitian observasional analitik dengan disain cross sectional yang dilakukan pada bulan Maret tahun 2021 di Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa NTB. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling dengan perhitungan menggunakan rumus slovin dengan taraf kesalahan 5% didapatkan sampel sebanyak 40 orang.Hasil: karakteristik responden menunjukkan bahwa mayoritas anak  responden yang terkena stunting berjenis kelamin perempuan 60%, sisanya laki-laki. Rentang usia 3-4 tahun mendominasi usia anak responden yang menderita stunting sebanyak 40%, dan yang paling minoritas pada rentang usia 0-2 tahun sebesar 10%. Mayoritas responden merupakan ibu rumah tangga sebanyak 52,5%. Berdasarkan hasil analisis Indeks Risiko Sanitasi dengan menggunakan EHRA, sanitasi di wilayah penelitian masuk dalam kategori risiko sanitasi tinggi dan sangat tinggi. Hasil uji regresi linear menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara risiko sanitasi dengan kejadian stunting pada masa pandemic dengan nilai signifikansi <0,001 dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,6.Simpulan:Terdapat pengaruh antara indeks risiko sanitasi dengan kejadian stunting di Kecamatan Moyo Utara dengan persen pengaruh yang cukup signifikan antara risiko sanitasi dengan kejadian stunting yaitu sebesar 60%.  ABSTRACTTitle: Effect of Sanitation Risk Index on Stunting Incidence in North Moyo District Background: Environmental hygiene is one of the factors that influence the level of public health. One of the effects of poor environmental hygiene is stunting in children under the age of five. This study aims to determine the impact of hygiene risk indicators on the incidence of stunting in the Sumbawa Regency's North Moyo area. Methods: This study is an analytical observational study using quantitative data. This study used a cross-sectional approach. This study using survey and interview methods. The survey was conducted in March 2021 in the North Moyo area of NTB's Sumbawa Regency. The samples in this study were extracted using a simple random sampling technique calculated using Slovin's formula with an error rate of 5%. A sample of 40 people was obtained. Results: Respondent characteristics showed that the majority of respondents' children affected by stunting were 60 years old and the rest were boys. The age range of 34 years dominates the age of respondents who suffer from stunting by 40%, and the most minority is in the age range of 02 years by 10%. The majority of respondents are housewives, as much as 52.5%. Based on the Sanitation Risk Index analysis results using the EHRA method, sanitation in the research area is categorized as high and very high sanitation risk. The linear regression test results showed a significant effect between sanitation risk and the incidence of stunting with a significance value of <0.001 with a regression coefficient of 0.6.Conclusion: There is an influence between the sanitation risk index and the incidence of stunting in North Moyo District with a significant effect between the sanitation risk and the incidence of stunting, which is 60%.
HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DENGAN KADAR SGOT DAN SGPT DALAM DARAH PADA PETANI PADI
Iga Maliga;
Rafi'ah Rafi'ah
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 20, No 1 (2021): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33633/visikes.v20i1.4286
The use of personal protective equipment (PPE) when spraying pesticides is a must in agricultural activities. It greatly affects the long-term health conditions of farmers. This study aimed to see the relationship between the use of PPE with SGOT and SGPT levels in the blood of rice farmers. This study used quantitative research with an analytic observational research design using a cross-sectional approach. Blood samples were taken for farmers and carried out the process of filling out questionnaires and observation sheets. The results of the questionnaire were processed with SPSS 16.0, with Fisher's exact test. The sample of the study was 40 rice farmers taken purposively. The results showed that the levels of SGOT and SGPT were more in the normal category. The analysis showed that there was no relationship between AST and ALT levels with the use of PPE. It can be seen from the significance value of more than 0.05. As many as 38.5% complained about recurring complaints. After spraying, dizziness, dizziness, watery eyes, frequent spitting, namely vision, coughing, and ergonomic complaints in the form of back pain and lumbago. The conclusion in this study is that there is no relationship between the use of PPE with AST and ALT levels in the blood.
Pelatihan Pembuatan Kompos di Desa Pernek Kecamatan Moyo Hulu Kabupaten Sumbawa
Iga Maliga;
Herni Hasifah;
Rafi'ah Rafi'ah;
Ana Lestari
Jurnal Pengabdian Masyarakat (abdira) Vol 2, No 2 (2022): Abdira, April
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/abdira.v2i2.142
Along with the increase in population, there is no doubt that waste is also increasing. Household waste is grouped into organic and inorganic groups. Unlike inorganic waste, which can still be sold or reused, organic waste is identical to the process of decay if it is not disposed of immediately. Pernek Village is one of the villages that has not had access to waste transportation by garbage trucks to the TPA. This village only relies on vacant land as a temporary TPA, and most people carry out the process of burning waste. This will create new problems for the environment. The service program was carried out in Pernek Village in September 2021 involving 20 program participants. Implementation of service from providing materials and demos of making compost. As much as 95% of community service participants do not understand and have never done composting. After the training process, 100% of the participants agreed to carry out the composting process at home. This is very important so that household waste can be reduced from home.
Penyuluhan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Diare di Dusun Batu Bangka Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa
Iga Maliga;
Rafi’ah Rafi’ah;
Herni Hasifah;
Nur Arifatus Sholihah
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 1 (2022): February, Pages 1-227
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/abdidas.v3i1.519
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Penyelenggaraan STBM bertujuan untuk mewujudkan perilaku masyarakat yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Kondisi tersebut berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian diare di Indonesia. Hal ini terlihat dari angka kejadian diare nasional pada tahun 2006 sebesar 423 per seribu penduduk pada semua umur dan 16 provinsi mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) diare dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 2.52 Pengabdian ini dilakukan dengan metode sosialisasi dan penyuluhan langsung di lapangan. Pengabdian ini melibatkan mahasiswa sebagai asisten pelaksana teknis. Pengabdian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2021 di Dusun Batu Bangka Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa. Pelaksanaan kegiatan pengabdian menggunakan Metode Ceramah dan Diskusi. Pemateri memberikan materi dalam bentuk ceramah dengan bantuan leaflet yang berisi materi. Kesimpulan dalam pengabdian ini adalah mayoritas masyarakat belum sepenuhnya menjalankan STBM dengan baik. Tanggapan dan pendapat masyarakat mengenai proses penyuluhan STMB ini 100% sangat positif dan diharapkan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Pemulung Tempat Pembuangan Akhir Sampah Di Kabupaten Sumbawa
Iga Maliga;
Rafi'ah Rafi'ah;
Herni Hasifah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 1 No 2 (2021): JPMI - April 2021
Publisher : CV Infinite Corporation
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52436/1.jpmi.10
Masalah kesehatan seringkali muncul di masyarakat tanpa disadari dan diketahui penyebabnya. Terutama bagi masyarakt yang berprofesi sebagai pemulung, apalagi dalam kondisi pandemic covid 19 saat ini. Pemerintah sudah lama menjalankan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan kerja akan tetapi lingkungan kerja di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah seringkali diabaikan.. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat yang berprofesi sebagai pemulung akan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan kerja di masa pandemic saat ini. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di TPA Raberas yaitu penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang Perilaku Kesehatan Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan kerja dengan cara ceramah dan diskusi. Pengabdian di lakukan di TPA Raberas Kabupaten Sumbawa, pada tanggal 20 Desember 2020 dengan melibatkan seluruh pemulung yang ada. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan pemahaman pemulung masih rendah terkait dengan kepatuhan APD dan pengetahuan PHBS di lingkungan kerja sebesar 40.8% di kategori cukup dan 59,2% di kategori kurang. Selain meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pemulung, dari kegiatan pengabdian ini mampu membangun kesadaran seluruh pemulung dan keluarganya untuk tetap menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan sekitar agar tetap bekerja dengan aman dan nyaman.
GAMBARAN POLA ASUH MAKAN PADA ANAK PENDERITA STUNTING DI DESA KUKIN KECAMATAN MOYO UTARA
Mastila Mastila;
Rafi'ah Rafi'ah;
Rusmayadi Rusmayadi
Jurnal Kesehatan dan Sains Vol 4 No 1 (2020): JURNAL KESEHATAN DAN SAINS (JKS)
Publisher : LPPM STIKES Griya Husada Sumbawa
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Stunting merupakan keadaan dimana tinggi badan dan berat badan anak atau balita yang tidak sesuai dengan usianya. Stunting dapat mengakibatkan sumber daya manusia berkualitas rendah dan IQ anak rendah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pola asuh makan anak penderita stunting di Desa Kukin Kecamatan Moyo Utara. Penelitian ini merupaka jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini menggunakan tehnik total sampling yang berjumlah 21 anak menderita stunting. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh makan yaitu dapat memberikan hubungan jika nilai R > nilai α (0,005). Perilaku pencarian perawatan kesehatan memberikan hubungan yang besar 0,520, Perilaku pemberian makan memberikan hubungan 0,152, Perilaku kebersihan balita sebesar 0,111, kebiasaan asupan makan sebesar 0.025 dan kebiasaan asupan makan 0,018” Adanya hubungan pola asuh makan anak penderita stunting”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara perilaku pencarian perawatan kesehatan, pemberian makan anak, dan kebersihana anak dengan kejadian stunting pada anak.
Upaya Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Sektor Informal di Kabupaten Sumbawa
Rafi'ah Rafi ah;
Iga Maliga
Abdimas Singkerru Vol. 1 No. 2 (2021)
Publisher : Akademi Teknologi Industri Dewantara Palopo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pekerjaan di sektor informal sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di sektor informal sering diabaikan dan tidak semua pemilik usaha maupun pekerja mengetahui tentang pentingnya penerapan K3 ditempat kerja. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mengenalkan K3 kepada pemilik usaha dan juga pekerja serta pentingnya penerapan K3 ketika bekerja. Metode pelaksaanaan pengabdian kepada masyarakat yaitu penyuluhan dengan cara ceramah dan diskusi yang dilakukan di sektor informal di kabupaten Sumbawa yaitu di dua Bengkel Las dan 1 pabrik penggilingan padi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pekerja tentang K3 dan kepatuhan pemakai Alat Pelindung Diri (APD) masih rendah dengan persentase 30%. kegiatan pengabdian ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan pekerja terkait dengan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja dan meningkatkan kepatuhan pemakaian APD untuk mencegah ternyadinya cedera, penyakit akibat kerja dan kecelakaan.
Analisis Beban Kerja dengan Stres Kerja dan Kinerja Tenaga Medis pada Masa Pandemi Covid-19
Rafi'ah Rafi'ah;
Iga Maliga;
Harmili Harmili;
Ana Lestari
Journals of Ners Community Vol 13 No 1 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i1.1643
Tenaga medis menjadi garis depan yang menerima potensi stres yang luar biasa dan beban kerja yang besar ketika merawat pasien penyakit virus Corona 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara beban kerja dengan Stres kerja dan kinerja tenaga medis pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan analitik obsevasional dan menggunakan desain penelitian cross sectional. Teknik Sampling dalam penelitian ini adalah Cluster random Sampling dengan jumlah sampel 90 responden. Analisis data menggunakan komputerisasi dalam program SPSS dengan analisis Spearman Rank. Hasil analisis Spearman Rank antara beban kerja terhadap streskerja menunjukkan bahwa nilai p-value=0,018 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan stres kerja tenaga medis pada masa pandemi Covid-19 sedangkan hasil analisis beban kerja terhadap Kinerja menunjukkan bahwa nilai p-value=0,000 yang artinya ada hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan kinerja tenaga medis pada masa pandemi Covid-19. Oleh karena itu, selain penyedian Alat Pelindung Diri (APD), pihak manajemen rumah sakit juga harus mengatur shift kerja dan waktu istirahat tenaga medis pada masa pandemi Covid-19. Kata kunci: Beban Kerja, Stres Kerja, Kinerja, Tenaga Medis