Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

EKONOMI LUMBUNG DAN KONSTRUKSI KEBERDAYAAN PETANI MUSLIM MADIUN Arifin, Sirajul; Izzuddin, Muhammad Andik
INFERENSI: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : State Institute of Islamic Studies (IAIN) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/infsl3.v10i1.187-212

Abstract

Muslim farmers of Luworo Madiun often suffer from the hegemony of ijon (debtbondage) system. The system which exploits and weakens the farmers can no longer be tolerated, but should be responded through the construction of lumbung (barn; place for rice storage). The lumbung which is constructed next to mosque can become an important asset for creating food security and solving the economic problems of the farmers. However, lumbung asset will not survive or develop if not supported by other assets. The mosque, market, agricultural area, and society itself all are important assets developed by the farmers of Luworo to strengthen the survival and development of lumbung asset. The lumbung then has power not only to build food security but also to strengthen the economic capacity of society. This economic power is developed through the construction of lumbung which gives equal rights to all members, in contrast to the unjust and exploitative ijon system.
Analisis Kinerja Aplikasi Forensik Open-Source pada Ponsel Cerdas Berbasis Android dalam Mendapatkan Bukti Digital M. Machrush Aliy Sirojjam Mushlich; Muhammad Andik Izzuddin; Mujib Ridwan
Jurnal Inovasi Informatika Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Inovasi Informatika
Publisher : Universitas Pradita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51170/jii.v6i2.175

Abstract

Dewasa ini, forensik digital berkembang pesat sebagai upaya untuk mengungkap tindak kejahatan siber. Mobile forensics merupakan bagian dari forensik digital yang berfokus pada penanganan perangkat seluler. NIST Special Publication 800-101 Revision 1 merupakan salah satu metode yang digunakan untuk melakukan analisis forensik pada perangkat seluler. Pada penelitian ini, WhatsApp Key/DB Extractor, BitPim, dan Autopsy dipilih untuk melakukan analisis forensik pada Samsung Young 2 Duos dalam mendapatkan artefak WhatsApp. Namun, BitPim mengalami eror saat dijalankan, karena BitPim tidak dapat mendeteksi ponsel yang digunakan, sehingga data yang ingin didapatkan kemudian diperiksa dan dianalisis menggunakan aplikasi BitPim tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, hanya WhatsApp Key/DB Extractor dan Autopsy yang digunakan. Hasil dari penelitian ini, aplikasi forensik tidak selalu dapat digunakan untuk setiap tahapan yang ada pada NIST Special Publication 800-101 Revision 1, dan aplikasi forensik juga tidak selalu dapat memenuhi setiap parameter yang telah ditetapkan. Sehingga secara keseluruhan terkait kinerja setiap aplikasi forensik maupun bukti digital yang ditemukan, baik jenis data, jumlah data, dan data yang dapat dibuka, Autopsy unggul dari WhatsApp Key/DB Extractor karena mampu mendapatkan indeks kuantitas sebesar 58.44%, sedangkan WhatsApp Key/DB Extractor hanya mendapatkan indeks sebesar 44.15%.
DIGITAL QUOTIENT TOOL: ALAT UKUR KECERDASAN DIGITAL Indri Sudanawati Rozas; Khalid Khalid; Widya Veronica; Andhy Permadi; Muhammad Andik Izzuddin
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika Vol 3 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jifti.v3i1.51

Abstract

Abstrak— Sejak bertahun lalu, hasil tes IQ menjadi patokan untuk mengukur kecerdasan seseorang. IQ (Intellectual Quotient) sering diartikan sebagai kemampuan kognitif, bakat, intelektual, kemampuan berpikir, dan kemampuan menggunakan logika secara umum. Namun seiring perkembangan jaman, penelitian mengatakan bahwa EQ (Emotional Quotient) atau juga disebut dengan Emotional Intelligence lebih berpengaruh pada etos kerja dan kemampuan seseorang berbaur dengan tim. Sehingga istilah ini menjadi sangat populer dalam dunia kerja. Baik IQ maupun EQ memililki tool/alat ukurnya masing-masing. Sehingga seseorang dapat dikategorikan ke dalam rentang kurang, rata-rata, atau superior. Belakangan ini, dengan adanya disrupsi teknologi, muncul lagi istilah kecerdasan baru yang disebut dengan Digital Quotient (DQ) yang menunjukkan sebuah set kompetensi manusia terkait dunia digital. Menurut Digital Institute, DQ memiliki 8 variabel inti yaitu; Digital Identity, Digital Use, Digital Safety, Digital Security, Digital Emotional Intelligence, Digital Communication, Digital Literacy, dan Digital Right. Jika dahulu dunia digital hanya milik mereka yang berkecimpung di dunia teknologi dan informasi (segmented) maka saat ini tidak lagi. Semua orang mesti cerdas digital, karena jika tidak cerdas memahami situasi, bisa jadi diri mereka sendiri yang terugikan, misalkan terkait dengan keamanan data pribadi atau bahkan pencurian uang di rekening bank. Untuk itu perlu untuk membuat alat ukur guna mengetahui tingkat kecerdasan digital sebuah individu. Dalam penelitian ini alat ukur tersebut diberi nama DQ tool. Harapannya DQ tool yang dihasilkan mampu menggambarkan skor DQ yang seseorang saat tes dilakukan. Dari hasil pengujian terhadap 72 indikator dalam DQ tool, semua indikator dinyatakan valid. Namun ketika dilakukan uji reliabilitas, ada 6 area yang masih belum reliabel dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Rancang Bangun Smart Sliding Window Sebagai Pemandu Wisata Museum Menggunakan Metoda Rapid Prototyping Studi Kasus Museum Geologi Bandung Muhammad Andik Izzuddin; Ary Setijadi Prihatmanto; Eko Nugroho
Systemic: Information System and Informatics Journal Vol. 1 No. 2 (2015): Desember
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.422 KB) | DOI: 10.29080/systemic.v1i2.277

Abstract

Dengan ditemukannya mikroprosesor pada tahun 1980an, bidang keilmuan mekatronika menjadi lebih maju dan berkembang. Kemudian para produsen mikroprosesor telah berinovasi dengan menciptakan jenis lain dari prosesor yang disebut mikrokontroler. Mikrokontroler pada dasarnya merupakan pengembangan dari jenis mikroprosesor tradisional dengan peningkatan kemampuan khusus terutama untuk aplikasi kontrol. Permuseuman di Indonesia dewasa ini secara fisik cukup meng-gembirakan, namun hal tersebut kurang diimbangi per-kembangan pengetahuan dan kemampuan teknis dalam menyampaikan informasi permuseuman. Dalam hal ini ditangani oleh Pamong Budaya atau disebut juga Pemandu Museum. Pemandu Museum adalah orang terdepan dalam memberikan bimbingan, penerangan dan petunjuk mengenai koleksi museum serta pelayanan lainnya. Dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan dituntut mampu dan memahami sesuai dengan bidang tugasnya. Melihat potensi bidang mekatronika untuk diterapkan dalam Museum sebagai pemandu dengan studi kasus di Museum Geologi Bandung pada bagian display artefak kerangka dino-saurus. Oleh karena itupenelitian ini bertujan membuat rancang bangun Smart Sliding Window menggunakan metoda rapid prototyping. Hasil pengujian aspek kepuasan antarmuka pengguna dan usabilitas menggunakan dasar evaluasi Chip, JP, Diehl, VA. Norman, KL (1988) dan Lewis, JR (1995), menun-jukkan bahwa Smart Sliding Window dapat memberikan kepuasan antarmuka dengan fungsi yang cocok bagi pengguna dan memberikan kontrol serta kebebasan bagi pengguna.Pengujian aspek usability menunjukkan bahwa pengguna dapat memperoleh manfaat dari keberadaan sistem, dan mudah untuk digunakan.
Software Kunjungan Mahram Santri Berbasis Qr -Code dan Private Question Ahmad Zakiyuddin; Muhammad Andik Izzuddin; Faris Mushlihul Amin
SMARTICS Journal Vol 5 No 2: SMARTICS Journal (Oktober 2019)
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.68 KB) | DOI: 10.21067/smartics.v5i2.3647

Abstract

Kunjungan mahram santri merupakan kegiatan rutin yang ada di lingkungan pesantren. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada walisantri, pesantren dapat memanfaatkan teknologi informasi yang inovatif. Banyak sekali alat yang sudah ditemukan untuk memudahkan pekerjaan manusia, salah satunya adalah quick response code (QR code). QR code adalah salah satu kode matriks atau kode batang dua dimensi yang dibuat untuk mempermudah alat pemindai untuk menyampaikan respon dengan cepat dan menerima data dengan cepat pula. Didalam penelitian ini QR code dimanfaatkan untuk pengelolahan data kunjung mahram santri dalam proses kunjungan di pesantren, private question merupakan salah satu fitur kode verifikasi yang dapat menyimpan sebuah data pribadi seorang user, hal ini penulis memanfaatkan private question sebagai alat verifikasi mahram santri dalam proses kunjungan guna meningkatkan kualitas pelayanan mahram santri berkunjung di pesantren. Penelitian ini bertujuan, mengusulkan suatu aplikasi sistem menggunakan QR code dan private question untuk mengetahui sistem kerja QR code pada kartu identitas mahram sebagai pengelolahan data aktivitas kunjungan mahram santri. Komponen utama dalam sistem ini adalah webcam sebagai alat scanner pembaca QR code yang akan diisi primary key dari data santri dan private question. Untuk menjalankan aplikasi ini dirancang dengan bahasa pemograman hypertext prepocessor (PHP) dan MYSQL untuk pembuatan database.
Pengembangan Model Usaha Tanaman Hidroponik Melalui Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Berbasis Media Informasi Pada Komunitas UMKM Pertanian Perkotaan Chabib Musthofa; Muhammad Andik Izzuddin
Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2019): May 2019
Publisher : Asosiasi Dosen Pengembang Masyarajat (ADPEMAS) Forum Komunikasi Dosen Peneliti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/engagement.v3i1.53

Abstract

The need for appropriate technology by the Indonesian people is unavoidable because of the availability of urban land which is increasingly limited. Consequently, the community is demanded to be creative. This study aims to develop a hydroponic plant business model through the use of information-based appropriate technology. The assisted subjects in the study were urban agricultural UMKM communities incorporated in the SERPIS KRPL in Wonocolo, Jemur Wonosari, City of Surabaya. By using the ADDIE method, model development was carried out for the community in the form of appropriate technology application through a series of systematic activities and can be measured quantitatively. Data instruments were used to determine the level of effectiveness, efficiency, and attractiveness of the products produced. The content expert validation test got a score of 81.29%, in testing the media and design expert validation got a score of 96.43%, while the individual trial scored 81.67%. The result was that website and social media developed have met the needs of the UMKM KRPL SERPIS community in facilitating the delivery of messages in carrying out their business processes, and they have fulfilled the needs of diverse online users.
Digital Quotient Tool: Alat Ukur Kecerdasan Digital Indri Sudanawati Rozas; Khalid; Widya Veronica; Andhy Permadi; Muhammad Andik Izzuddin
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika Vol. 3 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jifti.v3i1.51

Abstract

Sejak bertahun lalu, hasil tes IQ menjadi patokan untuk mengukur kecerdasan seseorang. IQ (Intellectual Quotient) sering diartikan sebagai kemampuan kognitif, bakat, intelektual, kemampuan berpikir, dan kemampuan menggunakan logika secara umum. Namun seiring perkembangan jaman, penelitian mengatakan bahwa EQ (Emotional Quotient) atau juga disebut dengan Emotional Intelligence lebih berpengaruh pada etos kerja dan kemampuan seseorang berbaur dengan tim. Sehingga istilah ini menjadi sangat populer dalam dunia kerja. Baik IQ maupun EQ memililki tool/alat ukurnya masing-masing. Sehingga seseorang dapat dikategorikan ke dalam rentang kurang, rata-rata, atau superior. Belakangan ini, dengan adanya disrupsi teknologi, muncul lagi istilah kecerdasan baru yang disebut dengan Digital Quotient (DQ) yang menunjukkan sebuah set kompetensi manusia terkait dunia digital. Menurut Digital Institute, DQ memiliki 8 variabel inti yaitu; Digital Identity, Digital Use, Digital Safety, Digital Security, Digital Emotional Intelligence, Digital Communication, Digital Literacy, dan Digital Right. Jika dahulu dunia digital hanya milik mereka yang berkecimpung di dunia teknologi dan informasi (segmented) maka saat ini tidak lagi. Semua orang mesti cerdas digital, karena jika tidak cerdas memahami situasi, bisa jadi diri mereka sendiri yang terugikan, misalkan terkait dengan keamanan data pribadi atau bahkan pencurian uang di rekening bank. Untuk itu perlu untuk membuat alat ukur guna mengetahui tingkat kecerdasan digital sebuah individu. Dalam penelitian ini alat ukur tersebut diberi nama DQ tool. Harapannya DQ tool yang dihasilkan mampu menggambarkan skor DQ yang seseorang saat tes dilakukan. Dari hasil pengujian terhadap 72 indikator dalam DQ tool, semua indikator dinyatakan valid. Namun ketika dilakukan uji reliabilitas, ada 6 area yang masih belum reliabel dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
INTEGRASI FRAMEWORK DALAM MENYUSUNAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEAMANAN INFORMASI Hanifah, Syarifah Norahanum; Izzuddin, Muhammad Andik; Yalina, Nita
Jurnal MANAJERIAL Vol 22, No 2 (2023): MANAJERIAL Volume 22 No. 2
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/manajerial.v22i2.59606

Abstract

Improving the quality of services today is played by the adoption of ICT in various scopes, so that the aspect that emerges is the issue of information security in the administration of governance. This study aims to develop information security management guidelines with the integration of 3 frameworks which include COBIT 5, ITIL V3 and ISO/IEC 27001:2013. The object of research is the Jombang District Communication and Information Service. There are 3 stages of research, namely the preparation of guidelines, verification, validation and improvement. The results of the first stage were obtained from each framework starting from COBIT 5 using APO13 with 10 activities, ITIL V3 service design sub domain Information Security Management with 7 activities, and ISO/IEC 27001:2013 clause A.11 15 activities. COBIT sub domain 5 APO13.01 mapped with 9 clauses ISO/IEC 27001:2013 and 3 activities ITIL, APO13.02 mapped with 4 clauses ISO/IEC 27001:2013 and 1 activity ITIL, APO13.03 mapped with 2 clauses ISO/IEC 27001:2013 and 3 ITIL activities. The results of the verification showed that 66.7% of the interviewees rated the guidelines in language and terms as being quite clear, easy to understand and implement. Meanwhile, 100% of the interviewees considered that the division of roles was appropriate and able to answer agency needs. The results of the guideline expert judgment validation were declared valid.
Development of an Augmented Reality (AR)-Based Indoor Navigation Application for Evacuation and Emergency Handling in UIN Sunan Ampel Surabaya Building Utama, Arya Prayogi; Ridwan, Mujib; Izzuddin, Muhammad Andik
International Journal of Computer and Information System (IJCIS) Vol 5, No 4 (2024): IJCIS : Vol 5 - Issue 4 - 2024
Publisher : Institut Teknologi Bisnis AAS Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/ijcis.v5i4.190

Abstract

The management of emergency situations in buildings is a crucial aspect of occupational health and safety (OHS). Fast and efficient evacuation is essential to ensure the safety and well-being of all individuals within the building. To address this need, this research developed a marker-based augmented reality (AR) application to support evacuation and emergency handling. The application was built using the Unity game engine, the A* algorithm for navigation, and Unity Navmesh for environment modeling. The development process followed systematic research methods, including needs analysis, design, development, testing, and system evaluation. Implemented in C# programming language, the application integrates ARCore for AR features and ZXing for QR code decoding. Testing results demonstrated that the application provides accurate and efficient evacuation guidance, with a navigation accuracy averaging a margin of error of 1.12 meters. Additionally, the Image Tracking feature enables recognition of emergency equipment, further supporting emergency response. The application functions reliably under various lighting conditions, ranging from 878 lux to 1 lux. By integrating these capabilities, this system is anticipated to enhance the efficiency and effectiveness of evacuation and emergency handling processes in multi-story buildings.
Pengembangan Sistem Penjualan Makanan Online Berbasis Website UINSA Food pada PUSBIS UINSA Maulid Ardiansyah, Rizky; Ilham, Ilham; Izzuddin, Muhammad Andik
Jurnal Manajemen Informatika, Sistem Informasi dan Teknologi Komputer (JUMISTIK) Vol 3 No 2 (2024): Jurnal Manajemen Informatika, Sistem Informasi dan Teknologi Komputer (JUMISTIK)
Publisher : STMIK Amika Soppeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70247/jumistik.v3i2.108

Abstract

Artikel ini membahas pengembangan sistem penjualan makanan online berbasis website, yang dikenal sebagai UINSA FOOD, di Pusat Inovasi dan Pengembangan Bisnis (PUSBIS) UIN Sunan Ampel Surabaya. Saat ini, proses pemesanan layanan catering masih menggunakan Google Form, yang dinilai tidak efektif dan efisien. Melalui pengembangan website ini, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan catering dengan memberikan informasi yang lebih informatif dan memungkinkan pengguna untuk melihat status pesanan secara real-time. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah model Waterfall, yang meliputi analisis kebutuhan, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. Dengan adanya sistem ini, diharapkan dapat mempermudah proses bisnis dan meningkatkan kepuasan pengguna serta pendapatan bagi PUSBIS dan mitra.