Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Analisis Sentimen Pada Media Sosial Twitter Terhadap Tokoh Publik Peserta Pilpres 2019 Cahyani, Rafiqa; Rozas, Indri Sudanawati; Yalina, Nita
MATICS Vol 12, No 1 (2020): MATICS
Publisher : Department of Informatics Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/mat.v12i1.8356

Abstract

Di Indonesia twitter menjadi salah satu situs microblogging yang sangat digemari oleh masyarakat. Masyarakat sudah terbiasa dalam menyampaikan pendapat atau opininya dalam media sosial termasuk dalam twitter, hal ini digunakan dalam menanggapi suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi di lingkungan mereka.  Pada penelitian ini dilakakan berbagai proses yaitu crawling data dari twitter, pre prosesing data teks, Naïve Bayes Classifier untuk probabilitas teks terhadap sentimen, dan Simple Wighted Product Model untuk perangkingan sentimen. Dari hasil percobaan tersebut dapat diperoleh hasil akurasi terbaik yaitu menggunakan proporsi ketiga dengan pengambilan data secara acak dengan mendapatkan nilai rata rata akurasi sebesar 99,75%. Sedangkan untuk perangkingan sentimen terhadap masing masing tokoh publik dapat di ketahui yang memperoleh peringkat pertama yaitu  KH Ma’ruf Amin ,  yang kedua yaitu  Sandiaga Salahudin Uno, yang ketiga yaitu  Joko Widodo, dan yang terakhir yaitu  Prabowo Subianto
Manajemen risiko pada laboratorium integrasi universitas islam negeri sunan ampel surabaya menggunakan iso 31000 Alfian, Fawwaz Afif; Sulaiman, Muhammad Haikal; Barliena, Puntadewa Zaid; Dewima, Afisia; Muhtadin, Hilman Fajril; Rozas, Indri Sudanawati
JURNAL MANAJEMEN Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.744 KB) | DOI: 10.29264/jmmn.v12i1.6832

Abstract

Dengan adanya kelalaian saat menggunakan fasilitas peralatan di dalamnya, menyebabkan Laboratorium Terintegrasi UIN Sunan Ampel Surabaya berisiko kerusakan alat yang berakibat kerugian material atau kecelakaan, ditambah dengan kurang sigapnya pengurus dalam menangani risiko yang terjadi atau menyusun langkah pencegahan. Laboratorium Terintegrasi. Sehingga, adanya penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis manajemen risiko dengan berbasis ISO 31000 dengan harapan pihak pengurus Laboratorium Terintegrasi UIN Sunan Ampel Surabaya dapat mempertimbangkan untuk menerapkan ISO 31000 demi meminimalisir resiko yang terjadi maupun mencegah risiko lain terjadi. Metode yang digunakan pada penelitian ini sesuai pada ISO 31000, yaitu Identifikasi Risiko, Analalisis Risiko, Prioritas Risiko, dan Evaluasi Risiko. ISO 31000 sendiri yaitu framework yang diterbitkan International Organization for Standarization yang berisi pedoman untuk menerapkan manajemen risiko. Berdasaran hasil penelitian ini, ditemukan 12 jenis risiko yang 8 diantaranya tergolong risiko level tinggi (High), 3 level Sedang (Moderate), dan 1 level Rendah (Low). Kemudian dilakukan Pengurangan Risiko (Risk Reduction) sesuai dengan level, dimana semakin tinggi level risiko maka semakin kompleks dan rinci langkah penanganan yang diambil, dengan harapan risiko yang telah terjadi bisa diminimalisir.
Tren Penggunaan Framework COBIT, ITIL, dan ISO 27001 Pada Rentang Tahun 2014-2018 di Indonesia Rochmania, Nur; Rozas, Indri Sudanawati; Ilham, Ilham
Jurnal Pendidikan Informatika (EDUMATIC) Vol 4, No 2 (2020): Edumatic : Jurnal Pendidikan Informatika
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of Information Technology (IT) frameworks from year to year in Indonesia has shown an increase. However, there is not much research on the use of IT frameworks. The research on IT frameworks can be used by a company to analyze trends in the use of frameworks in Indonesia. That way, it can help a company consider choosing a framework to use. The IT frameworks discussed in this study are COBIT, ITIL, and ISO 27001. Data related to research IT frameworks taken in the 2014-2018 period. Data collection through the Google Scholar web search engine using the Publish or Perish software. The data obtained were analyzed using descriptive quantitative methods. The results of this study can use to determine the use of the IT framework in Indonesia. The amount of raw data obtained from the data collection process was 5,708 data with Authors, Title, Years, and Publisher variables. Research data on titles and keywords obtained in the Indonesian domain amounted to 754 and overseas amounted to 194.  From the research results, it can conclude that the most widely used framework is the COBIT framework, with a percentage of 69.3% in the Indonesian and 58.7% in the foreign domain.
ANALISIS LEVEL RISIKO PADA GARUDA JAYA GARMENT MENGGUNAKAN ISO 31000 Sirojun, Arjun; Rabbani, M. Naufal; Yusril, Edho; Rozas, Indri Sudanawati; Rahayu, Yasinta; Muniroh, Lailatul
Manajerial : Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi Vol 19, No 1 (2020): Manajerial: Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi
Publisher : Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/manajerial.v19i1.22027

Abstract

ABSTRAKManajemen risiko merupakan suatu pendekatan atau metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan potensi terjadinya sesuatu yang merugikan. Proses dalam manajemen risiko berdasarkan ISO 31000 terdiri dari fase establish the contex, risk identification, risk assessment dan risk trearment. Untuk mengetahui level risiko dapat dilakukan pada fase risk asessment. Objek pada penelitian ini adalah CV Garuda Jaya Garment yang terletak di Kabupaten Sidoarjo. Pada CV Garuda Jaya Garment perlu dilakukan manajemen risiko karena masih menggunakan sistem Make to Order serta belum memiliki sistem yang mendukung sehingga mempunyai kemungkinan terjadinya resiko seperti keterlambatan pengiriman bahan baku sehingga proses pengerjaan tidak sesuai jadwal.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui level risiko dari level rendah, sedang dan tinggi serta memberikan rekomendasi pengendalian pada masing-masing risiko. Dari hasil identifikasi risiko diperoleh 27 list risiko. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik CV Garuda Jaya Garment dilakukan penghapusan pada 8 risiko karena tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Sehingga dari 27 risiko tersisa 19 risiko yang akan diukur. Hasil dari risk assessment diperoleh 4 risiko dengan level tinggi, 8 risiko dengan level sedang, dan 7 risiko dengan level rendah. Pada penelitian ini dilakukan treatment pada semua level risiko.Kata Kunci : Assessment; Garment; ISO 31000; Make to Order;  Manajemen Risiko
Digital Enterprise Architecture for Green SPBE in Indonesia Indri Sudanawati Rozas; Khalid Khalid; Nita Yalina; Noor Wahyudi; Dwi Rolliawati
CCIT Journal Vol 15 No 1 (2022): CCIT JOURNAL
Publisher : Universitas Raharja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1438.208 KB) | DOI: 10.33050/ccit.v15i1.1366

Abstract

SPBE (Electronic Based Government System) is a legal protection as new breakthroughs in the reform of Indonesian government bureaucracy. The issuance of Presidential Regulation (Perpres) 95/2018 concerning SPBE is expected to be a reference for the transformation from e-Government into i-Government (integrated Government). In the meantime, the government through the Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform (PANRB) is drafting an academic paper on the SPBE Bill. Of the 10 elements contained in Presidential Regulation (Perpres) 95/2018, the second element namely SPBE architecture is a concept known in the world of Information Systems as Enterprise Architecture.Enterprise architecture is a conceptual framework that describes how an enterprise is constructed by defining its primary components and the relationships among these components. In SPBE, the main component is defined as domain, consisting of 6 parts, namely: business process architecture domain, data and information, infrastructure, SPBE applications, security, and SPBE services. Unfortunately, the Presidential Regulation (Perpres) 95/2018 has not regulated the concept of Digital Enterprise Architecture, since between Enterprise Architecture (EA) and Digital Enterprise Architecture (DEA) are two things that are significantly different. If EA merely focuses on structuring the company based on the main frame of reference, then DEA focuses on utilizing digital repositories to create living documents as according to the EA framework so that they are easily accessed, modified and managed at any time following the company's development. This study created a DEA model for SPBE in Indonesia. The model created is adapted to the SPBE architecture by carrying out the concept of a digital repository. With digital repositories, time efficiency, paper savings and change management will be easier to achieve. The model created in this study is expected to be utilized to make SPBE much more efficient and green-minded.
Tren Penggunaan Framework COBIT, ITIL, dan ISO 27001 Pada Rentang Tahun 2014-2018 di Indonesia Nur Rochmania; Indri Sudanawati Rozas; Ilham Ilham
Jurnal Pendidikan Informatika (EDUMATIC) Vol 4, No 2 (2020): Edumatic: Jurnal Pendidikan Informatika
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/edumatic.v4i2.2249

Abstract

The use of Information Technology (IT) frameworks from year to year in Indonesia has shown an increase. However, there is not much research on the use of IT frameworks. The research on IT frameworks can be used by a company to analyze trends in the use of frameworks in Indonesia. That way, it can help a company consider choosing a framework to use. The IT frameworks discussed in this study are COBIT, ITIL, and ISO 27001. Data related to research IT frameworks taken in the 2014-2018 period. Data collection through the Google Scholar web search engine using the Publish or Perish software. The data obtained were analyzed using descriptive quantitative methods. The results of this study can use to determine the use of the IT framework in Indonesia. The amount of raw data obtained from the data collection process was 5,708 data with Authors, Title, Years, and Publisher variables. Research data on titles and keywords obtained in the Indonesian domain amounted to 754 and overseas amounted to 194.  From the research results, it can conclude that the most widely used framework is the COBIT framework, with a percentage of 69.3% in the Indonesian and 58.7% in the foreign domain.
STATISTIK PENELITIAN BERBASIS KERANGKA KERJA COBIT, ITIL, DAN ISO 27001 DI INDONESIA Nur Rochma Nia; Indri Sudanawati Rozas
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika Vol 2 No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jifti.v2i1.28

Abstract

Iklim penelitian tentang tata kelola maupun audit teknologi informasi di Indonesia sejak lima tahun terakhir ini mulai marak. Sebut saja kerangka kerja Information Technology Infrastructure Library (ITIL), Control Objectives for Information and Related Technologies (COBIT), dan Capability Maturity Model Integration for Services (CMMI-SVC) yang dinyatakan sebagai kerangka kerja teknologi informasi (IT framework) yang paling banyak digunakan dan diterima di seluruh dunia, dan kini juga mulai banyak digunakan di Indonesia. Sekalipun pada kondisi lapangan hal ini terlihat nyata, namun hingga saat ini belum pernah ada analisa tentang statistika serta pebandingan data tentang penggunaan kerangka kerja teknologi informasi di Indonesia. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tren pengguna framework TI meliputi: ITIL, COBIT, dan ISO 27001 di Indonesia pada rentang waktu tahun 2014-2018. Data penelitian dikumpulkan dari Google Scholar dengan menggunakan software web scraping bernama publish or perish. Dari hasil pengolahan data diperoleh informasi bahwa 79,54% penelitian tentang kerangka kerja teknologi informasi COBIT, ITIL, dan ISO 27001 dipublikasikan pada domain dalam negeri, sedangkan sisanya (20,46%) dipublikasikan pada domain luar negeri. Dan selama 2014 - 2018 penelitian tentang kerangka kerja COBIT sebanyak 67.19%, ITIL sebanyak 15.72%, dan ISO 27001 17.09%. Sedangkan secara tren, selama lima tahun terlihat bahwa COBIT memiliki tren jumlah penelitian yang naik, sedangkan ITIL dan ISO 27001 memiliki tren menurun.
DIGITAL QUOTIENT TOOL: ALAT UKUR KECERDASAN DIGITAL Indri Sudanawati Rozas; Khalid Khalid; Widya Veronica; Andhy Permadi; Muhammad Andik Izzuddin
Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika Vol 3 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jifti.v3i1.51

Abstract

Abstrak— Sejak bertahun lalu, hasil tes IQ menjadi patokan untuk mengukur kecerdasan seseorang. IQ (Intellectual Quotient) sering diartikan sebagai kemampuan kognitif, bakat, intelektual, kemampuan berpikir, dan kemampuan menggunakan logika secara umum. Namun seiring perkembangan jaman, penelitian mengatakan bahwa EQ (Emotional Quotient) atau juga disebut dengan Emotional Intelligence lebih berpengaruh pada etos kerja dan kemampuan seseorang berbaur dengan tim. Sehingga istilah ini menjadi sangat populer dalam dunia kerja. Baik IQ maupun EQ memililki tool/alat ukurnya masing-masing. Sehingga seseorang dapat dikategorikan ke dalam rentang kurang, rata-rata, atau superior. Belakangan ini, dengan adanya disrupsi teknologi, muncul lagi istilah kecerdasan baru yang disebut dengan Digital Quotient (DQ) yang menunjukkan sebuah set kompetensi manusia terkait dunia digital. Menurut Digital Institute, DQ memiliki 8 variabel inti yaitu; Digital Identity, Digital Use, Digital Safety, Digital Security, Digital Emotional Intelligence, Digital Communication, Digital Literacy, dan Digital Right. Jika dahulu dunia digital hanya milik mereka yang berkecimpung di dunia teknologi dan informasi (segmented) maka saat ini tidak lagi. Semua orang mesti cerdas digital, karena jika tidak cerdas memahami situasi, bisa jadi diri mereka sendiri yang terugikan, misalkan terkait dengan keamanan data pribadi atau bahkan pencurian uang di rekening bank. Untuk itu perlu untuk membuat alat ukur guna mengetahui tingkat kecerdasan digital sebuah individu. Dalam penelitian ini alat ukur tersebut diberi nama DQ tool. Harapannya DQ tool yang dihasilkan mampu menggambarkan skor DQ yang seseorang saat tes dilakukan. Dari hasil pengujian terhadap 72 indikator dalam DQ tool, semua indikator dinyatakan valid. Namun ketika dilakukan uji reliabilitas, ada 6 area yang masih belum reliabel dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Manajemen Risiko: Pendekatan BPRIM pada Proses Bisnis Administrasi Kependudukan Ainus Sukma El Diana Putri; Indri Sudanawati Rozas; Mohammad Khusnu Milad
JUSIFO : Jurnal Sistem Informasi Vol 7 No 2 (2021): JUSIFO (Jurnal Sistem Informasi) | December 2021
Publisher : Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jusifo.v7i2.9409

Abstract

Risk management within an organization is important. The risk cannot be left alone, because in the end it will get bigger and have a bad impact on the organization. Risk management is an attempt to identify vulnerabilities and threats to information sources used by an organization. This study aims to see the results of the implementation of risk management in the electronic-based population administration business process, named POEDAK (Population Administration Online Services), in Gresik district. In this study, a risk analysis was carried out using the risk register and risk analysis using BPRIM. This risk analysis is carried out to determine the category of each existing risk, as well as to see the results of the analysis from the risk register and BPRIM. From the risk analysis that has been carried out using the risk register and BPRIM, the results obtained from the risk register and the depiction of the risk diagram using BPRIM are stated that with reference to BPMN POEDAK there are 16 risk codes. From the 16 risk codes, there are 12 risks in the low level category and 4 risks in the important level category. Where the risk is in the low category, namely the risk with the risk code R4, R5, R6, R7, R8, R9, R10, R11, R12, R14, R15, and R16. Meanwhile, the risks that fall into the important category are risks with codes R1, R2, R3, and R13.
PENGUKURAN TINGKAT LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT.XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK IT SERVICES MANAGEMENT Aslihatul Millah; Indri Sudanawati Rozas; Yusuf Amrozi
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.275 KB)

Abstract

Di era digital seperti saat ini, sudah banyak teknologi yang semakin kompleks pula. Teknologi yang kompleks tersebut harus dilakukan penataan dan pengelolaan TI dengan benar. Untuk mewujudkan tata kelola TI yang baik, audit TI perlu dilakukan supaya ada perbaikan terkait teknologi informasi yang memadai. PT.XYZ merupakan salah satu sektor BUMN di Indonesia yang bergerak di bidang pelayanan jasa keuangan dan logistik. Audit TI oleh pihak eksternal terakhir dilakukan pada tahun 2013 dengan menunjukkan nilai maturity level sebesar 1,2 dari angka 0-5, sedangkan maturity level ideal untuk BUMN adalah 3. Untuk itu, penelitian ini mengukur bagaimana implementasi framework ISO 20000-1: 2011 untuk mengukur tingkat layanan teknologi informasi di PT.XYZ. Penelitian ini memiliki 2 tujuan utama yaitu supaya dapat memahami proses implementasi framework ISO 20000-1: 2011 untuk mengukur tingkat layanan teknologi informasi pada PT.XYZ dan sebagai upaya perbaikan berkelanjutan dengan rekomendasi yang tepat untuk meningkatkan tingkat layanan teknologi informasi pada PT.XYZ. Pengukuran audit lapangan dilakukan dengan observasi, studi dokumen dan wawancara berdasarkan tabel RACI (Responsibility, Accountability, Consulted, Informed). Hasil maturity level terbesar untuk seluruh poin audit saat ini adalah 4. Rekomendasi yang sangat urgen untuk dilakukan dilakukan berdasarkan hasil analisis gap yang tertinggi dari tiap poin audit yaitu poin 12, 15, 17, 24, 25, 26, 29, 32, 35, 41, 42, 43, 44, 45, 47 di klausul 4, poin 49 untuk klausul 5, poin 57, 60, 62, 64, 69 untuk klausul 6, poin 70, 74, 75 untuk klausul 7, poin 77 dan 79 untuk klausul 8, poin 81, 82, 83, 85, 87, 88, 89 untuk klausul 9. Kata kunci : audit TI, ISO 20000, IT service management