Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Innovative: Journal Of Social Science Research

Studi Formulasi Tablet Dispersibel Ekstrak Daun Sawo Manila (Manilkara zapota L) dengan Kombinasi Bahan Pengisi Avicel PH 102® dan Bahan Penghancur Croscarmellose Sodium Fitri Auliya Almadani; Dewi Rahmawat; Alhara Yuwanda
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.5677

Abstract

Dalam obat tradisional, ekstrak daun sawo manila yang dapat digunakan sebagai antibakteri belum diimplementasikan sebagai sediaan obat tradisional. Sediaan tablet dispersibel ekstrak daun sawo manila dirancang dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pengisi avicel PH 102 dan bahan penghancur crosscarmelullose sodium terhadap sifat fisik tablet dispersibel ekstrak daun sawo manila. Metode yang digunakan dalam pembuatan ekstrak daun sawo manila adalah metode meserasi menggunakan etanol 96%. Tablet dispersibel dicetak kempa langsung dengan kombinasi bahan pengisi Avicel PH 102 dan bahan penghancur crosscarmelullose sodium 3 macam perbandingan konsentrasi (32,29%:1%; 31,29%:2%; dan 30,29:3%). Massa tablet siap cetak yang dihasilkan dievaluasi sifat alir dan susut pengeringan. Tablet dispersibel dievaluasi sifat fisik tablet berupa keseragaman bobot, kekerasan, ketebalan, kerapuhan, waktu hancur. Variasi kadar penghancur crosscarmelullose sodium dan pengisi avicel PH 102 dapat menurunkan kekerasan, meningkatkan persentase kerapuhan, mempercepat waktu terdispersi. Kombinasi kadar penghancur crosscarmellose sodium dan kadar pengisi avicel PH 102 dapat menurunkan nilai kekerasan, waktu disintegrasi, dan meningkatkan kerapuhan sediaan tablet dispersibel ekstrak daun sawo manila. Formula optimum yang diperoleh yaitu dengan proporsi kadar penghancur crosscarmellose sodium dan kadar pengisi avicel PH 102 sebesar 3%: 29,43% dalam setiap 350 mg.
Formulation and SPF Value Determination of Spray Preparations From Depok Starfruit Extracts (Averrhoa Carambola L.) Rohmah, Umu Nazilatur; Rahmawati, Dewi; Yuwanda, Alhara
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.7695

Abstract

Sunscreen digunakan untuk melindungi kulit dari radiasi sinar UV. Salah satu bahan alami yang berpotensi sebagai sunscreen adalah ekstrak belimbing depok(Averrhoa carambola L.) yang mengandung senyawa flavonoid. Belimbing depok yang berasal dari Depok, Indonesia, diekstraksi dengan larutan air dan diuapkan menggunakan rotary evaporator untuk memperoleh hasil yang kental. Telah dilakukan skrining fitokimia ekstrak bersamaan dengan kromatografi lapis tipis. Formulasi sunscreen dibuat terlebih dahulu dengan melarutkan bahan ke dalam masing-masing fase air dan minyak, dilanjutkan dengan mencampurkan kedua fase tersebut dengan ekstrak. Tiga formulasi dibuat dengan konsentrasi ekstrak berbeda yaitu 2, 4, 6% b/v. Seluruh formulasi diamati secara fisik melalui penilaian organoleptik, homogenitas, pH, pola penyemprotan, daya sebar lekat dan dilanjutkan dengan penilaian stabilitas pada suhu penyimpanan 4o & 40oC selama 24 jam. Ekstrak dan seluruh formulasi dievaluasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dalam rentang panjang gelombang 290-320 nm pada interval 5 nm untuk penentuan nilai SPF. Semua pengukuran diulang tiga kali. Hasil ekstrak menunjukkan kandungan flavonoidnya. Ketiga formulasi menunjukkan karakteristik fisik dan stabilitas penyimpanan yang baik. Formulasi semprot yang mengandung ekstrak belimbing wuluh konsentrasi 2% memberikan perlindungan maksimal (SPF 14.09). Formulasi dengan ekstrak 4% menawarkan perlindungan ultra (SPF 16.66), sedangkan formulasi dengan ekstrak 6% memberikan perlindungan ultraviolet yang lebih tinggi (SPF 18.33). Di antara seluruh konsentrasi yang diuji, formulasi dengan konsentrasi ekstrak 6% menunjukkan nilai SPF tertinggi, yaitu 18,33, menawarkan perlindungan ultra terhadap sinar matahari. Penelitian ini menunjukkan bahwa formulasi semprotan dengan ekstrak belimbing wuluh sebagai bahan sunscreen alami mempunyai kemampuan dalam menyerap sinar ultraviolet tingkat tinggi.