Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengenalan Profesi Apoteker dan Edukasi “Anak Hebat Paham Obat” di SDIT Al-Azhar 46 GDC Kota Depok Rizky Farmasita Budisastuti; Ahda Sabila; Alhara Yuwanda; Nopratilova Nopratilova; Anugerah Budipratama Adina
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12281

Abstract

ABSTRAK Mengenalkan profesi apoteker dan obat sejak usia dini kepada anak sekolah dasar dirasa sangat perlu untuk memberikan tambahan wawasan kepada anak-anak tentang profesi apoteker dan bagaimana menggunakan serta memperlakukan obat yang ada di rumah dengan benar. Untuk mendukung hal tersebut maka dilakukan kegiatan pengabdian ini untuk memberikan informasi terkait profesi apoteker dan edukasi penggunaan obat yang tepat. Anak-anak perlu mendapatkan banyak informasi tentang berbagai profesi agar dapat menambah wawasan sekaligus memacu semangat belajar. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan kegiatan edukasi “Apocil” apoteker cilik kepada siswa Sekolah Dasar yang bertujuan untuk mengenalkan profesi Apoteker, mengenalkan cara menggunakan dan memperlakukan obat dengan benar. Pelatihan dilakukan pada siswa kelas 2 Madinah SD Islam Al-Azhar 46 Grand Depok City sebanyak 81 siswa. Metode kegiatan ini dilakukan dengan Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) dan evaluasi edukasi dilakukan dengan tanya jawab dengan tema “good and bad choice". Dari hasil evaluasi menunjukkan hasil yang positif yaitu terjadi peningkatan pengetahuan mengenai profesi apoteker dan cara menggunakan serta memperlakukan obat yang ada di rumah dengan benar. Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini adalah dapat dicapai tujuan kegiatan yaitu adanya peningkatan citra positif siswa siswi terhadap profesi apoteker dan mampu menumbuhkan semangat anak-anak untuk dapat mengenal dan mencintai profesi apoteker yang akan tertuang ketika mereka menjadi Apoteker Cilik (Apocil). Siswa-siswi yang masih berusia belia juga semakin mengenal hal-hal yang berkaitan dengan cara menggunakan serta memperlakukan obat. Kata Kunci: Apocil, Apoteker, SD Islam Al-Azhar 46.  ABSTRACT Introducing the pharmacy profession and medicine from an early age to the elementary school children are necessary to provide more insights about the profession and how to use and treat medicines at home in a right way. Based on this matter, the Apoteker Cilik - little pharmacist education activity was carried out for elementary school students with the aims of introducing the pharmacist profession, as well as how to use and treat drugs properly at home. The training was conducted for 25 students of Madinah class SD Islam Al-Azhar 46 Grand Depok City. Active Individual Learning Method and educational evaluation was carried out with questions and answers with the theme "good and bad choice". The evaluation was showing positive results due to an increase in knowledge about the pharmacist profession and the correct method of use and treat medicine. The aims of study were achieved in which there was an increase in the positive image of students towards pharmacy profession and the activity was able to foster students’ enthusiasm to know and love pharmacy profession which will be applied when they become young pharmacists. Moreover, young students are getting to know things related to medicines and how to treat medicines appropriately. Keywords: Pharmacy Profession, Little Pharmacist, SD Islam Al-Azhar 46
Evaluasi Sikap dan Persepsi Apoteker Terhadap Promosi Obat oleh Medical Representative Hanin, Sofia; Sabila, Ahda; Nugroho, Dedi; Yuwanda, Alhara; Budipratama, Anugerah; Nopratilova
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Medical Representative memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang akurat dan komprehensif tentang produk obat kepada professional Kesehatan, termasuk apoteker, bagi meningkatkan penggunaan obat yang rasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sikap dan persepsi apoteker terkait promosi obat oleh Medical Representative serta dampak penerimaan reward oleh apoteker. Menggunakan desain studi survei cross-sectional, kuesioner (n=244) telah diisi oleh apoteker guna menilai sikap dan persepsi terhadap promosi obat, kelayakan, dan penerimaan reward yang diberikan oleh Medical Representative. Mayoritas apoteker berpartisipasi dalam penelitian ini adalah perempuan (84,4%) dengan rentang usia 30-39 tahun (45,5%). Sebagian besar dari responden bertemu dengan Medical Representative lebih dari sekali dalam sebulan (53,7%) dan tidak memiliki hubungan non-profesional dengan Medical Representative (86,5%). Apoteker menyatakan setuju bahwa informasi yang diberikan oleh Medical Representative memiliki kualitas yang baik (54,9%). Selain itu, 81,9% apoteker setuju bahwa informasi obat dari Medical Representative memiliki manfaat sebagai sarana pengenalan obat baru. Akan tetapi, hanya 41,4% apoteker setuju bahwa penerimaan reward meningkatkan kemungkinan mereka untuk merekomendasikan obat tersebut. Sehubungan dengan jenis reward, 69,3% apoteker memilih Seminar dengan SKP, 53,7% apoteker memilih Alat tulis, dan 51,6% apoteker memilih sampel obat sebagai reward yang paling sesuai untuk diberikan kepada apoteker. Berdasarkan uji Chi-Square, terdapat hubungan antara penerimaan reward dan persepsi apoteker (p<0.05). Kesimpulannya, kualitas informasi yang diberikan oleh medical representative adalah baik dan bermanfaat sebagai sarana pengenalan obat baru. Pemberian reward tidak memberikan pengaruh yang besar untuk apoteker dalam merekomendasikan obat, akan tetapi terdapat hubugan antara penerimaan reward dan persepsi apoteker. Pedoman dan norma etik diperlukan untuk mengatur interaksi antara tenaga kesehatan dengan perusahaan farmasi.
Formulasi dan Evaluasi Emulsi Ekstrak Minyak Biji Sawo Manila (Manilkara zapota L.) sebagai Penumbuh Rambut Fatta, Chika Apselia; Yuwanda, Alhara; Rahmawati, Dewi; Adina, Anugrah Budipratama; Budiastuti, Rizky Farmasita
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak biji sawo manila (Manilkara zapota L.) dikenal memiliki kandungan asam lemak seperti oleat, stearat, palmat, dan linoleat yang dapat merawat rambut bagi mereka yang memiliki rambut keriting dan mengalami masalah rambut rontok. Emulsi dibuat dengan mencampur ekstrak minyak biji sawo dengan basis emulsi yang terdiri dari HPMC, propilen glikol, metil paraben, propil paraben, tween 80, span 80, parafin cair, dan aquadest. Perbandingan konsentrasi ekstrak minyak biji sawo 1%, 3%, dan 5% (b/b). Evaluasi emulsi yang terdiri dari organoleptis, tipe emulsi, homogenitas, daya sebar, pH, viskositas, dan stabilitas. Uji aktivitas pertumbuhan rambut secara in vivo pada kelinci jantan selama 21 hari. Hasil uji aktivitas pertumbuhan rambut menunjukkan bahwa kelinci yang mendapat perlakuan emulsi ekstrak minyak biji sawo dengan konsentrasi 5% (b/b) menunjukkan hasil yang signifikan dalam merangsang pertumbuhan rambut pada kelinci jantan. Kesimpulan yang didapat bahwa emulsi ini memiliki potensi sebagai penumbuh rambut.
Evaluasi Kualitas Informasi Obat Pada Brosur Obat Nopratilova; Eksanti Indriani Sabila; Dedi Nugroho; Rizky Farmasita Budiastuti; Alhara Yuwanda; Anugerah Budipratama Adina
Jurnal Sains Farmasi Dan Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2024): Mei - Agustus
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62379/jfkes.v2i1.1527

Abstract

The research aims to describe the information in drug brochures. Classification of drug brochures: categorization of drugs based on labeling, name, product origin and therapeutic class. The study also assesses the completeness of information in drug brochures, following Indonesian Ministry of Health regulations (Number: 386/MENKES/SK/IV/1994), Indonesian National Agency of Drug and Food Control (BPOM) regulations (Number 2 of 2021) and WHO Ethical Criteria for Medicinal Drug Promotion in 1988. This descriptive study uses simple random sampling with a sample size of 30 drug brochures. Research findings for drug brochures: Classification of drugs based on labeling shows that 33.3% are over-the-counter drugs, 46.7% are prescription-only drugs and 20.0% are classified as hard drugs. Based on the name, 100.0% are branded drugs. The product origin reveals that 100.0% are domestically manufactured drugs. The most common therapeutic class is Analgesics & Antipyretics is 20.0%. The completeness of information in drug brochures according to the criteria specified in Indonesian Ministry of Health regulations (Number: 386/MENKES/SK/IV/1994) is 50.0%, for BPOM regulations (Number 2 of 2021) is 20.0% and for WHO Ethical Criteria for Medicinal Drug Promotion in 1988 is 20.0%.
Prevalensi Potensi Interaksi Obat Pada Resep Pasien Pediatri di Apotek X Periode Bulan Juli - Desember 2022 Hasanah, Alfiyatun; Farmasita, Rizky; Sabila, Ahda; Yuwanda, Alhara; Nopratilova, Nopratilova; Budipratama, Anugerah
Jurnal Ners Vol. 9 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i1.33288

Abstract

Interaksi obat terjadi karena adanya kejadian dimana efek suatu obat diubah oleh adanya obat lain. Salah satu penyebab interaksi obat yaitu banyaknya jenis obat yang diterima oleh pasien, terutama pasien pediatri yang memiliki perbedaan fungsi fisiologis sehingga lebih rentan terhadap pemberian beberapa obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi obat, menganalisa efek dari interaksi obat dan mengetahui hubungan interaksi obat pada pasien pediatri di apotek X Periode bulan juli – desember 2022. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif analitik dengan pengambilan data secara Retrospektif periode Juli - Desember 2022. Analisis interaksi obat menggunakan aplikasi Lexicomp. Tingkat keparahan interaksi ditentukan berdasarkan tingkat resiko, tingkat keparahan, dan tingkat reliabilitas. Hasil penelitian berjumlah 160 pasien dengan jumlah potensi interaksi obat 313 interaksi. Persentase penggunaan >5 obat sebanyak 53,8%. Berdasarkan tingkat resiko persentase tertinggi pada kategori C sebesar 79,9% sehingga diperlukan pemantauan terapi. Kategori X sebesar 4,2% kategori D sebesar 1,5%. Berdasarkan tingkat keparahan, interaksi obat moderate dengan persentase 84,7% kejadian, interaksi minor 10,3% kejadian, dan interaksi mayor 4,8% kejadian. Berdasarkan tingkat Reliabilitas persentase tertinggi pada kategori Good 59,1%, Fair 39,6%, Excellent 1,3%. Berdasarka uji Chi-Square SPSS ver 29 dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai p yaitu 0,001 <0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan interaksi obat pada.
Knowledge, Attitudes and Practices Regarding Smoking Prevention Among Students of Jakarta Global University Sabila, Ahda; Budiastuti, Rizky Farmasita; Adina, Anugerah Budipratama; Zhafira, Bilqis; Indriani, Melis
JURNAL KESEHATAN STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS Vol. 12 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan (April 2025)
Publisher : LPPM STIKes Muhammadiyah Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52221/jurkes.v12i1.774

Abstract

Students need good knowledge, attitudes, and behavior in maintaining a healthy lifestyle, especially in avoiding smoking and understanding its dangers, to set a good example for the public and younger generations. This study aims to examine the knowledge, attitudes, and practices (KAP) of students regarding smoking habits at Jakarta Global University (JGU). The research uses a descriptive quantitative method with an online questionnaire involving 105 respondents. The results show that most students are aged 18 to 22 years (86.7%), with the majority from the pharmacy department (43.8%). Students' knowledge about the dangers of smoking is quite good, although challenges remain in improving their understanding of the serious health risks. Their attitudes demonstrate strong belief in the effectiveness of anti-smoking campaigns, with 67.6% of respondents agreeing that smoking has a severe negative impact on health. The practice of smoking prevention is also relatively high, with 64.8% of students supporting smoking cessation programs and replacing smoking habits with healthy activities. The study concludes that students' knowledge, attitudes, and behavior regarding smoking habits are generally good. However, further education is needed to ensure effective smoking prevention and reduce the associated health risks.
Pengembangan Snedds Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.) untuk Meningkatkan Efikasi Anthelmintik dalam Praktik Keperawatan Yuwanda, Alhara; Adina, Anugerah Budipratama
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 4 (2025): Volume 7 Nomor 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i4.18934

Abstract

ABSTRACT The development of Self-Nano Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) aims to enhance drug bioavailability and release effectiveness. SNEDDS utilizes papaya leaf extract as an active ingredient with therapeutic potential. This study aims to evaluate five SNEDDS formulations based on organoleptic parameters, transmittance, particle size, PDI, zeta potential, pH level, and cumulative drug release percentage. Formulations were created using an optimal mixing technique, followed by testing each parameter to determine the characteristics of the formulations. Measurements were taken at different time intervals for drug release analysis. Findings indicate that formulation F1 exhibited the best performance among the five tested formulations, with smaller particle size, lower PDI, and higher zeta potential values. The cumulative drug release percentage for F1 reached 97.54% within 240 minutes, while the control only achieved 46.17%.Conclusion: Formulation F1 demonstrates significant potential as a drug delivery system with good stability and optimal drug release. This study provides a solid foundation for further development of SNEDDS-based drug delivery systems for more effective therapeutic applications. Keywords : Papaya, SNEDDS , Penetration,  Nanoemulsion  ABSTRAK Pengembangan formulasi Self-Nano Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) bertujuan untuk meningkatkan bioavailabilitas dan efektivitas pelepasan obat. SNEDDS menggunakan ekstrak daun pepaya sebagai bahan aktif yang memiliki potensi terapeutik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi lima formulasi SNEDDS berdasarkan parameter organoleptik, transmitan, ukuran partikel, PDI, zeta potensial, derajat keasaman (pH), dan persentase kumulatif pelepasan obat. Formulasi dibuat menggunakan teknik pencampuran yang optimal, diikuti dengan pengujian masing-masing parameter untuk menentukan karakteristik formulasi. Pengukuran dilakukan pada interval waktu yang berbeda untuk analisis pelepasan obat. Hasil menunjukkan bahwa formulasi F1 memiliki performa terbaik di antara lima formulasi yang diuji, dengan ukuran partikel yang lebih kecil, PDI yang lebih rendah, dan nilai zeta potensial yang lebih tinggi. Persentase kumulatif pelepasan obat pada F1 mencapai 97,54% dalam waktu 240 menit, sementara kontrol hanya mencapai 46,17%. Formulasi F1 menunjukkan potensi yang signifikan sebagai sistem penghantaran obat dengan stabilitas yang baik dan pelepasan obat yang optimal. Penelitian ini memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan lebih lanjut dari sistem penghantaran obat berbasis SNEDDS untuk aplikasi terapeutik yang lebih efektif. Kata Kunci: Pepaya, SNEDDS, Pentrasi, Nanoemulsi
ANALISIS RISIKO DAN MANFAAT PENGGUNAAN MORFIN: TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN Budipratama Adina, Anugerah; Agustina, Monica; Adriany, Rina; Rahmawati, Dewi; Akbar, Rayhan
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 8 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i8.2681

Abstract

Morphine abuse as an opioid is a global public health issue due to its high-risk yet effective use as a potent analgesic. A lack of understanding about morphine can increase the potential for misuse, especially among non-health students who are often not exposed to in-depth information about its risks and benefits. Therefore, counseling on morphine is necessary to improve awareness about this drug. This community service activity aimed to increase the understanding of non-health students about morphine, focusing on its risks and benefits. The activity was conducted through interactive counseling for 20 students from the Department of Informatics Engineering at Universitas Global Jakarta, utilizing educational posters as the medium of instruction. Evaluation was performed using pre-tests and post-tests to measure participants' understanding before and after the counseling. The pre-test results showed a low initial understanding of only 37.5%. After counseling, there was a significant improvement in the students' learning, with the post-test results reaching 95%. These results demonstrate that communicative and visual educational methods are effective in bridging the knowledge gap among students from different disciplines. Counseling on morphine not only enhanced understanding of its risks and benefits but also enriched chemical literacy and public health awareness. Such education is essential for raising awareness among students about the potential risks of drug abuse. In the future, this type of counseling should be expanded to other study programs and further enhanced with more profound knowledge of health policies related to the use of high-risk drugs.
A Pre-Post Survey Analysis on Pharmacy Students' Perceptions of Pharmacist Roles in the Pharmaceutical Industry Adina, Anugerah Budipratama; Yuwanda, Alhara; Budiastuti, Rizky Farmasita; Nopratilova, Nopratilova; Yusuf, Eddy; Tan, Suk Fei; Mawazi, Saeid Mezail; Herli, Amelia
Borneo Journal of Pharmacy Vol. 7 No. 3 (2024): Borneo Journal of Pharmacy
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjop.v7i3.6791

Abstract

The pharmaceutical industry is undergoing rapid evolution, characterized by a complex regulatory landscape and the need for diverse skill sets. This study aimed to assess pharmacy students’ perceptions of the pharmaceutical industry and the impact of a dedicated seminar on their career aspirations and knowledge. A pre-post online survey was administered to 55 undergraduate pharmacy students at the National Pharmacy Seminar 2024, hosted by Jakarta Global University. Data were analyzed using descriptive statistics and the Wilcoxon signed-rank test (p ≤0.05). Results indicate a strong preference for careers in state-owned pharmaceutical companies (63.6%) and research and development departments (34%). The seminar significantly enhanced participants’ understanding of pharmacists’ roles, industry complexities, drug development challenges, and regulatory requirements. Notably, 93% of participants reported that the seminar met their expectations and provided valuable insights for future career exploration. These findings underscore the importance of educational interventions in shaping pharmacy students’ career trajectories and aligning their knowledge with the dynamic pharmaceutical industry.
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA TERHADAP OBAT HERBAL DI JAKARTA GLOBAL UNIVERSITY Yuwanda, Alhara; Adina, Anugerah Budipratama; Herli, Amelia; Zulkiefli, Arizal Rachmat; Hermawati, Shakira Putri
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v8i1.18771

Abstract

Pendahuluan: Penggunaan obat-obatan herbal semakin meningkat di kalangan masyarakat, termasuk di antara mahasiswa, karena dianggap lebih alami dan memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan obat sintetis. Penelitian ini menganalisis pengetahuan, sikap, dan praktik (KAP) mahasiswa mengenai penggunaan obat herbal. Metode: Studi dilakukan menggunakan kuesioner daring yang ditujukan kepada mahasiswa di Jakarta Global University (JGU). Total 22 pertanyaan digunakan untuk menyelidiki pengetahuan (8), sikap (7), dan praktik (7) mahasiswa. Hasil: Dari 89 responden, mayoritas mahasiswa berusia 18-22 tahun (70,8%) dengan latar belakang pendidikan terbanyak dari jurusan farmasi (57,3%). Pengetahuan mahasiswa mengenai obat herbal cukup baik, namun masih terdapat persepsi yang dapat diedukasi lebih lanjut terkait efek samping obat herbal dibandingkan dengan obat sintetis. Sikap mahasiswa menunjukkan kepercayaan yang tinggi terhadap keamanan dan efektivitas obat herbal, dengan 75,3% responden percaya bahwa obat herbal merupakan pilihan pengobatan yang aman. Selain itu, praktik penggunaan obat herbal juga cukup tinggi, dengan 61,8% mahasiswa rutin menggunakannya untuk masalah kesehatan ringan. Hal ini didukung oleh kesadaran yang kuat terkait pentingnya regulasi yang lebih ketat dan pemahaman yang baik mengenai produk yang digunakan. Kesimpulan: Evaluasi KAP mahasiswa JGU terhadap obat herbal sudah cukup baik dan positif, namun masih ada ruang untuk pengembangan, terutama dalam meningkatkan pemahaman mengenai efek samping dan memastikan penggunaan yang aman dan efektif. Edukasi lebih lanjut dan evaluasi kritis terhadap informasi obat herbal sangat disarankan untuk ke depannya.