Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

KEGAGALAN BISNIS PEMERINTAH DESA: Studi Tentang Relasi Bisnis-Pemerintah pada Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Kabupaten Banyumas Kurniasih, Denok; Wijaya, Shadu Satwika
JPSI (Journal of Public Sector Innovations) Vol 1, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Department of Public Administration, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.699 KB) | DOI: 10.26740/jpsi.v1n2.p66-72

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis kegagalan bisnis pemerintah desa dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Bisnis pemerintah desa salah satunya dapat dilihat dari pengelolaan BUMDes. Mengelola BUMDes berarti pemerintah desa menjalankan sebuah bisnis publik karena memanfaatkan dana desa sebagai modal utama BUMDes. Prinsip bisnis pemerintah yang paling penting adalah adanya relasi yang baik antara pemerintah dan pelaku bisnis. Oleh sebab itu penelitian ini berfokus menjawab pertanyaan bagaimanakah relasi yang dibangun antara pemerintah desa dan pelaku bisnis yang ditunjuk dalam pengelolaan BUMDes di Kabupaten Banyumas. Relasi yang dimaksud dalam hal ini adalah hubungan bisnis antara pemerintah desa dan pengelola BUMDes. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informen penelitian ini meliputi unsur pemerintah desa, pengelola BUMDes dan juga masyarakat desa yang pernah berhubungan dengan BUMDes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi yang dibangun antara pemerintah desa dan pengelola BUMDes di Kabupaten Banyumas belum mengarah pada relasi bisnis yang saling menguntungkan. Penyebabnya adalah ketidakmampuan pengelola dalam memberikan nilai lebih kepada pemerintah desa. Pengelola masih menempatkan dirinya subordinat pemerintah desa, sehingga tidak memiliki kewenangan untuk melakukan berbagai inovasi. Pemerintah desa masih cenderung mendominasi peran mereka dalam pengelolaan BUMDes. Relasi bisnis yang mestinya dilandasi semangat entrepreneurship, etika bisnis dan kejelasan peran masing-masing pihak belum muncul dalam relasi antara pemerintah desa dan pengelola BUMDes.
KEGAGALAN BISNIS PEMERINTAH DESA: Studi Tentang Relasi Bisnis-Pemerintah pada Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Kabupaten Banyumas Kurniasih, Denok; Wijaya, Shadu Satwika
JPSI (Journal of Public Sector Innovations) Vol 1, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Department of Public Administration, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.699 KB) | DOI: 10.26740/jpsi.v1n2.p66-72

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis kegagalan bisnis pemerintah desa dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Bisnis pemerintah desa salah satunya dapat dilihat dari pengelolaan BUMDes. Mengelola BUMDes berarti pemerintah desa menjalankan sebuah bisnis publik karena memanfaatkan dana desa sebagai modal utama BUMDes. Prinsip bisnis pemerintah yang paling penting adalah adanya relasi yang baik antara pemerintah dan pelaku bisnis. Oleh sebab itu penelitian ini berfokus menjawab pertanyaan bagaimanakah relasi yang dibangun antara pemerintah desa dan pelaku bisnis yang ditunjuk dalam pengelolaan BUMDes di Kabupaten Banyumas. Relasi yang dimaksud dalam hal ini adalah hubungan bisnis antara pemerintah desa dan pengelola BUMDes. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informen penelitian ini meliputi unsur pemerintah desa, pengelola BUMDes dan juga masyarakat desa yang pernah berhubungan dengan BUMDes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi yang dibangun antara pemerintah desa dan pengelola BUMDes di Kabupaten Banyumas belum mengarah pada relasi bisnis yang saling menguntungkan. Penyebabnya adalah ketidakmampuan pengelola dalam memberikan nilai lebih kepada pemerintah desa. Pengelola masih menempatkan dirinya subordinat pemerintah desa, sehingga tidak memiliki kewenangan untuk melakukan berbagai inovasi. Pemerintah desa masih cenderung mendominasi peran mereka dalam pengelolaan BUMDes. Relasi bisnis yang mestinya dilandasi semangat entrepreneurship, etika bisnis dan kejelasan peran masing-masing pihak belum muncul dalam relasi antara pemerintah desa dan pengelola BUMDes.
IMPLEMENTASI STRATEGI PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA DI KABUPATEN BANYUMAS, PROVINSI JAWA TENGAH Denok Kurniasih; Paulus Israwan Setyoko; Shadu Satwika Wijaya
Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Praja Vol 9 No 2 (2019): JIWBP
Publisher : Lembaga Riset dan Pengkajian Strategi Pemerintahan IPDN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.459 KB) | DOI: 10.33701/jiwbp.v9i2.623

Abstract

Penentuan jenis usaha menjadi faktor penting dalam mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Strategi pengembangan BUMDes harus dikaitkan dengan penentuan jenis usaha apa yang akan dikembangkan. Penelitian ini mengemukakan tentang alternatif pengembangan BUMDes melalui Bank Desa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan Bank Desa telah mampu memberikan kontribusi yang cukup baik bagi Pendapatan Asli Desa (PADes). Selain itu tujuan dari pembentukan Bank Desa adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Hal tersebut dilakukan melalui keikutsertaan sebagai nasabah Bank Desa. Melalui Bank Desa ternyata masyarakat tidak saja dapat melakukan peminjaman, tetapi masyarakat juga diajarkan untuk menabung, karena sistem di Bank Desa mewajibkan nasabah untuk menabungkan sebagian kecil pinjamannya. Alternatif Bank Desa sebagai strategi pengembangan BUMDes tentu menarik untuk dikaji, karena kecenderungan tingkat keberhasilannya yang cukup tinggi. Namun demikian pengelolaan Bank Desa harus secara serius dilakukan oleh pengelola, karena resiko kegagalannya juga tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor utama yang menentukan keberhasilan implementasi strategi pengembangan BUMDes melalui Bank Desa adalah dukungan kebijakan desa, partisipasi masyarakat, dan juga kemampuan pengelola. Kata kunci : Implementasi strategi, kebijakan desa, kemampuan pengelola, partisipasi masyarakat
KEGAGALAN BISNIS PEMERINTAH DESA: Studi Tentang Relasi Bisnis-Pemerintah pada Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa di Kabupaten Banyumas Denok Kurniasih; Shadu Satwika Wijaya
JPSI (Journal of Public Sector Innovations) Vol. 1 No. 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Department of Public Administration, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.699 KB) | DOI: 10.26740/jpsi.v1n2.p66-72

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis kegagalan bisnis pemerintah desa dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Bisnis pemerintah desa salah satunya dapat dilihat dari pengelolaan BUMDes. Mengelola BUMDes berarti pemerintah desa menjalankan sebuah bisnis publik karena memanfaatkan dana desa sebagai modal utama BUMDes. Prinsip bisnis pemerintah yang paling penting adalah adanya relasi yang baik antara pemerintah dan pelaku bisnis. Oleh sebab itu penelitian ini berfokus menjawab pertanyaan bagaimanakah relasi yang dibangun antara pemerintah desa dan pelaku bisnis yang ditunjuk dalam pengelolaan BUMDes di Kabupaten Banyumas. Relasi yang dimaksud dalam hal ini adalah hubungan bisnis antara pemerintah desa dan pengelola BUMDes. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informen penelitian ini meliputi unsur pemerintah desa, pengelola BUMDes dan juga masyarakat desa yang pernah berhubungan dengan BUMDes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi yang dibangun antara pemerintah desa dan pengelola BUMDes di Kabupaten Banyumas belum mengarah pada relasi bisnis yang saling menguntungkan. Penyebabnya adalah ketidakmampuan pengelola dalam memberikan nilai lebih kepada pemerintah desa. Pengelola masih menempatkan dirinya subordinat pemerintah desa, sehingga tidak memiliki kewenangan untuk melakukan berbagai inovasi. Pemerintah desa masih cenderung mendominasi peran mereka dalam pengelolaan BUMDes. Relasi bisnis yang mestinya dilandasi semangat entrepreneurship, etika bisnis dan kejelasan peran masing-masing pihak belum muncul dalam relasi antara pemerintah desa dan pengelola BUMDes.
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Di Kabupaten Banyumas: Model Pergeseran Paradigma Pengelolaan Potensi Desa Sutikno, Chamid; Atika, Zaula Rizqi; Wijaya, Shadu Satwika; Mujib, Mujib
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 12, No 2/Juli (2022): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v12i2.3143

Abstract

AbstrackThe formation of BUMDes has been in accordance with the direction of the development of the paradigm of public administration, because there has been a paradigm shift from Old Public Administration to New Public Management which is implemented in the village government. Therefore, the establishment of Village Owned Enterprises (BUMDes) is one model of utilizing village financial capacity to utilize village potential and assets. The purpose of this study is to compare the traditional management of village potential through the village government and management based on public enterprises (public enterprise). The results of the study indicate that there are fundamental differences in the management of village potential. Therefore, the shift in the village potential management model from the government to a public enterprise for managing village potential has been on the right path. BUMDes as a form of public enterprise at the village level is moving from a bureaucratic paradigm to the business sector, but not just pure business but social business.  Keywords: Local Competitiveness, New Public Management, Public Enterprise, Social Businesses Model. AbstrakPembentukan BUMDes telah sesuai dengan arah perkembangan paradigma administrasi publik, karena terjadi pergeseran paradigma dari Old Public Administration ke New Publik Management yang diterapkan di pemerintah desa. Oleh karena itu, pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan salah satu model pemanfaatan kapasitas finansial desa untuk pemanfaatan potensi dan aset desa. Tujuan penelitian ini membandingkan pengelolaan potensi desa secara tradisional melalui pemerintah desa dan pengelolaan berbasis badan usaha publik (public enterprice). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mendasar dalam pengelolaan potensi desa. Oleh karena itu, pergeseran model pengelolaan potensi desa dari pemerintah ke arah public enterprise untuk pengelolaan potensi desa telah berada di jalan yang benar. BUMDes sebagai bentuk public enterprise di level desa bergerak dari paradigma birokratik ke sektor bisnis, namun bukan sekadar bisnis murni melainkan bisnis sosial.  Kata Kunci: Local Competitiveness, New Public Management, Public Enterprice, Social Businesses Model. 
Apakah Partisipasi Masyarakat Dapat Mencegah Korupsi ? Shadu Satwika Wijaya
Jurnal Ilmu Administrasi Negara ASIAN (Asosiasi Ilmuwan Administrasi Negara) Vol. 10 No. 2 (2022): Edisi September 2022
Publisher : Asosiasi Ilmuwan Administrasi Negara (ASIAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47828/jianaasian.v10i2.118

Abstract

The Indonesian government has developed policies aimed at encouraging village governments to learn to do business. Through the allocation of funds given to the village government, it is hoped that the village can develop a village-owned business. In its development, village governments in Indonesia have responded well to this policy, so that currently many villages have business units. However, as a public business, it is necessary to ask whether the village business has been carried out in an accountable manner. Therefore, this study aims to analyze the accountability system of village business management in Indonesia. This study uses a public governance approach, because village businesses use public funds, so public involvement is very important in its management. This research was conducted using quantitative methods, targeting BUMDes in Banyumas. The results of the study show how public participation can prevent corruption.
Pendampingan Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi pada Yayasan Pendidikan GUSDURian Banyumas Shadu Satwika Wijaya; Mujib Mujib
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.691 KB) | DOI: 10.58466/literasi.v2i2.635

Abstract

Since 2019 the Banyumas GUSDURian Education Foundation is in the process of establishing a New Private College in the Banyumas Regency. This step was taken by establishing the Higher Education Management Agency (BPPT) at the Piguramas Foundation. This activity aims to help the Piguramas foundation develop a curriculum that is in line with the Independent Learning-Independent Campus policy. This mentoring activity was carried out using the Focus Group Discussion (FGD) method and peer debriefing. The achievement of this activity is that the Independent Learning-Independence Campus curriculum has been compiled for study programs in local government administration, digital business, and tax management, and policy.
Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi Produk Badeg Cincau di Desa Sokawera Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas Zaula Rizqi Atika; Chamid Sutikno; Shadu Satwika Wijaya
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.535 KB) | DOI: 10.58466/literasi.v2i2.656

Abstract

Empowerment is one way to create an independent and competitive community and can meet their life needs, especially in the economic aspec of the community. The Implementation of this empowerment is the main step in developing the capacity and quality of the skills and abilities that are still few. This is in line with many creative economy products in the community which are still in the development stage and are still late with other products. The existence of this creative economy product has more potential that is managed well and has broad benefits by the community. For that, the government as the main party that plays a role in empowering community resoursce in general to continue to encoutage the improvement of the creative economy in the community.one of the creative economy products is Badeg cincau which is located in Sokawera village, Cilongok Subdistrict, Banyumas District which is managed and produced by the surrounding community. However, due to limited resources, the community has not been able to maximize the production of Badeg Cincau in a modern and broad way. Based of this, the presence of community service regarding” Community empowerment based on creative economy through innovation of badeg cincau products in Sokawera Village, Cillongok SubDistrict, Banyumas District.
Implementasi Organizational Engagement untuk Penguatan Komitmen Pengelola Bank Sampah Ramah Kelurahan Kober Kecamatan Purwokerto Barat Slamet Rosyadi; Paulus Israwan Setyoko; Denok Kurniasih; Shadu Satwika Wijaya; Dyah Retna Puspita; Zaula Rizky Atika
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v7i1.5414

Abstract

Kapasitas pemerintah daerah untuk menangani kuantitas sampah yang semakin besar tentu tidak lagi memadai. Partisipasi masyarakat menjadi pilihan strategis untuk meringankan beban pemerintah dalam mengelola sampah. Untuk itulah, berdirinya Bank Sampah “RAMAH” di Perum Sapphire Regency merupakan bagian penting untuk mewujudkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah. Namun demikian, salah kendala pengelolaan Bank Sampah RAMAH adalah aspek kelembagaan khususnya komitmen pengelola. Padahal salah satu faktor penting untuk menjaga kestabilan kesuksesan organisasi adalah komitmen anggota terhadap tujuan organisasi. Kegiatan pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan komit­men dan dedikasi para pengelola Bank Sampah RAMAH melalui penerapan konsep organizational engagement. Hasil kegiatan sosialisasi dan pelatihan mengenai perbandingan pengukuran tingkat pemahaman organizational engagement menunjukkan adanya perubahan tingkat pemahaman secara signifikan. Ini berarti bahwa metode sosialisasi dan pelatihan telah secara efektif meningkatkan pemahaman pengelola Bank Sampah RAMAH me­ngenai pentingnya organizational engagement. Hasil pelatihan juga menun­juk­kan bahwa para pengelola menilai pentingnya upaya memelihara komitmen bersama agar keberlangsungan bank sampah dapat dijaga.
MANAJEMEN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DI DESA SROWOT KECAMATAN KALIBAGOR KABUPATEN BANYUMAS Sutikno, Chamid; Atika, Zaula Rizqi; Wijaya, Shadu Satwika; Mujib, Mujib
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 12, No 3/Oktober (2022): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v12i3.3427

Abstract

The approach in economic development of rural communities is one of the goals in creating national development. The new paradigm is the economic development of rural communities initiated through strengthening economic institutions is one of the efforts carried out in a sustainable manner. This study aims to determine the management system and mechanism in the management of Village-Owned Enterprises (BUMDes) in an effort to develop and develop BUMDes and Increase village original income in the casestudy of BUMDes Ujug, Srowot Village, Kalibagor District, Banyumas Regency. The research method used is descriptive research with a qualitative approach. The focus of the research is the management model aspect which is focused on the management of BUMDes Ujug, Srowot Village, Kalibagor District, Banyumas Regency. The informants of this research are elements of the village government, BUMDes managers, community elements and other parties. Data collection techniques are interview, observation and documentation, while the validity of the data using triangulation to obtain valid data. The results of the study refer to the management aspect in termn of planning, organizing, implementing program, monitoring, budgetingBUMDes and evaluating. It is hoped that it can provide big impacts such as good BUMDes management and be able to ncerease the villages original income which is submitted every through deliberation with the parties involved in it.Keyword: Management, BUMDes, Community Empowerment. ABSTRAKSIPendekatan dalam pembangunan ekonomi masyarakat desa menjadi salah satu tujuan dalam menciptakan pembangunan nasional. Paradigma baru dalam pengembangan ekonomi masyarakat desa yang di inisiasi melalui penguatan kelembagaan ekonomi menjadi salah satu upaya yang dilakukan secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem dan mekanisme manajemen dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam upaya pengembangan dan pembangunan BUMDes serta peningkatan pendapatan asli desa dalam studi kasus BUMDes Ujug Desa Srowot Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian adalah aspek model manajemen yang tertuju pada Pengelolaan BUMDes Ujug Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Informan penelitian ini adalah Unsur pemerintah desa, pengelola BUMDes, unsur masyarakat dan pihak-pihak lainnya. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan validitas data menggunakan trianggulasi untuk memperoleh data secara valid. Hasil penelitian merujuk pada aspek manajemen yang dilihat dari sisi perencanaan, perngorganisasian, pelaksanaan program, pengawasan, penganggaran BUMDes, dan evaluasi. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa BUMDes Ujug Desa Srowot mampu mengembangkan manajemen dalam pengelolaan BUMDes seiring dengan besarnya penyertaan modal yang ditujukan kepada BUMDes dalam pengembangannya yang diharapkan dapat memberikan impek yang besar seperti pengelolaan BUMDes yang baik dan mampu meningkatkan pendapatan asli desa yang diserahkan setiap tahun melalui musyawarah bersama pihak-pihak yang terlibat didalamnya.Kata Kunci: Manajemen, BUMDes, Pemberdayaan Masyarakat2022 UPNVJT. All rights reserved