Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ALIH PENGETAHUAN TENTANG OBAT DAN OBAT TRADISIONAL DALAM UPAYA SWAMEDIKASI DI DESA BATU LAYAR LOMBOK BARAT Siti Rahmatul Aini; Candra Eka Puspitasari; G.A.P. Sri Erwinayanti
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2019): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.701 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i4.1481

Abstract

Pengobatan sendiri atau swamedikasi sering dilakukan oleh masyarakat baik menggunakan obat sintetik maupun obat tradisional dengan tujuan untuk peningkatan kesehatan, pengobatan sakit ringan, dan pengobatan rutin penyakit kronis setelah perawatan dengan dokter. Namun, dalam melakukan pengobatan sendiri diperlukan pengetahuan dasar bagi masyarakat agar terhindar dari bahaya pengobatan sendiri. Oleh sebab itu, pengabdian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dasar masyarakat Desa Batu Layar tentang penggunaan obat sintetik dan obat tradisional dalam upaya swamedikasi. Pendekatan yang digunakan adalah penyuluhan terkait swamedikasi obat dan obat tradisional serta demonstrasi cara meramu tanaman obat tradisional untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan. Program pengabdian masyarakat ini telah meningkatkan antusiasme dan rasa ingin tahu warga masyarakat Desa Batu Layar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat
Uji Efektivitas Mukolitik Ramuan Buah Adas (Foeniculum vulgare Mill.) Secara In Vitro pada Putih Telur Bebek Desy Aryanti Pardilla Vitri; Rismiyati Rismiyati; Julia Eka Putri Ananda; Muhammad Syach; Nindia Oktaviani Adira; Siti Rahmatul Aini
JOPS (Journal Of Pharmacy and Science) Vol 6 No 2 (2023): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v6i2.3507

Abstract

Buah adas (Foeniculum vulgare) secara empiris telah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat batuk berdahak dengan ditambahkan madu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas mukolitik ramuan buah adas secara in vitro pada putih telur bebek dengan konsentrasi 10% dan 20%. Ramuan buah adas diperoleh dengan cara diseduh dengan air panas dan ditambahkan satu sendoh teh madu. Ramuan buah adas konsentrasi 10% dan 20% ditambahkan dengan tween 80 serta campuran putih telur bebek dan larutan dapar fosfat pH 7. Ambroxol HCl 3% digunakan sebagai kontrol positif sedangkan mukus tanpa rebusan adas digunakan sebagai kontrol negatif. Sampel diuji menggunakan viskometer ostwald dan diukur massa jenisnya dengan piknometer. Data yang diperoleh kemudian diolah hingga didapatkan nilai visksoitas. Hasil dianalisis dengan uji statistik one way ANOVA dan dilanjutkan uji LSD. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kontrol negatif dengan kontrol positif, konsentrasi 10% dan 20% (p < 0,05) serta tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kontrol positif dengan konsentrasi 10% dan 20% (p > 0,05). Dari penelitian ini, dapat disimpulkan b
Profil Drud Related Problems (DRPs) pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit X Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018 Candra Eka Puspitasari; Baiq Sofianti Annisa; Siti Rahmatul Aini; Arfi Syamsun; Zulkarnain; Melda Putri Zakiyah
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2023.009.01.6

Abstract

Type 2 diabetes mellitus’s patients often receive polypharmacy therapy to prevent complications, but this has the potential effect to increase Drug Related Problems (DRPs). This study aims to evaluate the incidence of DRPs in type 2 diabetes mellitus’s patients at the Outpatient Installation of X Hospital in NTB Province in 2018. This research was conducted with a retrospective cross-sectional design with a sampling technique, namely purposive sampling. After the data is obtained, then classification of the problems and causes of DRPs is carried out based on the Pharmaceutical Care Network Europe Foundation Version 8.03 (PCNE V8.03). The results obtained 112 patients where 80 patients experienced DRPs events with a total of 224 DRPs events. The pattern of anti-diabetic use was dominated by the Biguanide group, namely Metformin (33.85%), followed by Insulin (29.75%), and Sulfonylureas (28.21%). Insulin use was dominated by Insulin Aspart (13.33%), while Sulfonylureas were dominated by Glimepiride (25.13%). Therefore, DRPs that occur sequentially are the categories of adverse drug effects that may occur (66.52%), drugs without indication (15.63%), drugs that are not appropriate according to guidelines/formularies (7.14%), symptoms or indications not treated (4.91%), the frequency of using the dose was insufficient (1.79%), the frequency of using the dose was too frequent (1.79%), the drug dose was too low (1.34%), too many drugs were prescribed for indications (0.45%) and the drug dose is too high (0.45%).
Profil Drud Related Problems (DRPs) pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit X Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2018 Candra Eka Puspitasari; Baiq Sofianti Annisa; Siti Rahmatul Aini; Arfi Syamsun; Zulkarnain; Melda Putri Zakiyah
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2023.009.01.6

Abstract

Type 2 diabetes mellitus’s patients often receive polypharmacy therapy to prevent complications, but this has the potential effect to increase Drug Related Problems (DRPs). This study aims to evaluate the incidence of DRPs in type 2 diabetes mellitus’s patients at the Outpatient Installation of X Hospital in NTB Province in 2018. This research was conducted with a retrospective cross-sectional design with a sampling technique, namely purposive sampling. After the data is obtained, then classification of the problems and causes of DRPs is carried out based on the Pharmaceutical Care Network Europe Foundation Version 8.03 (PCNE V8.03). The results obtained 112 patients where 80 patients experienced DRPs events with a total of 224 DRPs events. The pattern of anti-diabetic use was dominated by the Biguanide group, namely Metformin (33.85%), followed by Insulin (29.75%), and Sulfonylureas (28.21%). Insulin use was dominated by Insulin Aspart (13.33%), while Sulfonylureas were dominated by Glimepiride (25.13%). Therefore, DRPs that occur sequentially are the categories of adverse drug effects that may occur (66.52%), drugs without indication (15.63%), drugs that are not appropriate according to guidelines/formularies (7.14%), symptoms or indications not treated (4.91%), the frequency of using the dose was insufficient (1.79%), the frequency of using the dose was too frequent (1.79%), the drug dose was too low (1.34%), too many drugs were prescribed for indications (0.45%) and the drug dose is too high (0.45%).
Pola Peresepan Antipsikotik Pasien Skizofrenia Di RSJ Mutiara Sukma Provinsi NTB Tahun 2020: Antipsychotic prescribing patterns for Schizophrenia Patients at RSJ Mutiara Sukma NTB Province In 2020 Candra Eka Puspitasari; Ni Made Amelia Ratnata Dewi; Siti Rahmatul Aini; Raisya Hasina; Iman Surya Pratama
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 4 No. 3 (2022): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v4i3.1151

Abstract

Prevalensi skizofrenia di NTB menempati urutan ketiga nasional yaitu mencapai 9,6%. Terapi primer skizofrenia adalah antipsikotik untuk mencegah timbulnya kekambuhan gejala. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan obat antipsikotik pada pasien skizofrenia. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan analisis data secara deskriptif dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif tahun 2020. Data yang digunakan antara lain data penggunaan terapi berdasar data rekam medis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa obat yang paling banyak diresepkan adalah golongan atipikal yakni Risperidon (44,32%). Sedangkan untuk peresepan kombinasi terdapat kombinasi terbanyak yakni Risperidon-Klozapin (34 kali atau 47,89%).
Profil Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Skizofrenia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Provinsi NTB Tahun 2020 Utami, Virnia Wanda; Siti Rahmatul Aini; Candra Eka Puspitasari
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2022.008.01.9

Abstract

Skizofrenia merupakan suatu gangguan mental parah dan kronis dimana ditandai dengan adanya distorsi dalam berpikir, perilaku, persepsi, emosi, bahasa, dan rasa diri. Tatalaksana terapi skizofrenia utamanya adalah antipsikotik. Pemberian kombinasi terapi baik antara antipsikotik ataupun antipsikotik dengan non-antipsikotik berpotensi menimbulkan Drug Related Problems (DRPs) yang berisiko keamanan pengobatan ataupun efektivitas terapi. Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasi profil DRPs atau permasalah terkait dengan terapi obat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma NTB. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain Cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 105 pasien skizofrenia yang telah memenuhi kriteria inklusi (pasien skizofrenia dengan usia 18-60 tahun, ditanggung BPJS dan data rekam medis lengkap dan terbaca) dan eksklusi (pasien hamil, pasien COVID-19 dan pasien skizofrenia dengan penyakit penyerta diabetes melitus, gagal ginjal, CHF (Congestif Heart Failure), hipertensi, stroke, kanker, dan HIV/AIDS). Penelitian ini berbasis rekam medis pada periode Januari-Desember 2020. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan pedoman PCNE V9.01 dan diolah dengan software Microsoft excel 2019 sehingga didapatkan hasil berupa persentase kejadian Drug Related Problems (DRPs). Hasil penelitian menunjukkan terdapat kejadian DRPs pada pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma NTB tahun 2020. Berdasarkan 105 pasien skizofrenia, 89,5% mengalami DRPs dengan total 117 kejadian. Kategori DRPs masing-masing dari yang tertinggi adalah kategori efek buruk obat mungkin terjadi (76,9%) dengan risperidon dan lorazepam mendominasi (tingkat keparahan moderat), obat tanpa indikasi (10,3%), dosis obat terlalu rendah (8,5%), waktu pemberian dan/atau interval pemberian dosis tidak tepat (1,7%), obat tidak tepat menurut pedoman/formularium (0,9%), terlalu banyak obat yang diresepkan untuk indikasi (0,9%), dan lama pengobatan terlalu singkat (0,9%). Kata Kunci : Skizofrenia, Drug Related Problems, Antipsikotik
Profil Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Skizofrenia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma Provinsi NTB Tahun 2020 Utami, Virnia Wanda; Siti Rahmatul Aini; Candra Eka Puspitasari
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2022.008.01.9

Abstract

Skizofrenia merupakan suatu gangguan mental parah dan kronis dimana ditandai dengan adanya distorsi dalam berpikir, perilaku, persepsi, emosi, bahasa, dan rasa diri. Tatalaksana terapi skizofrenia utamanya adalah antipsikotik. Pemberian kombinasi terapi baik antara antipsikotik ataupun antipsikotik dengan non-antipsikotik berpotensi menimbulkan Drug Related Problems (DRPs) yang berisiko keamanan pengobatan ataupun efektivitas terapi. Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasi profil DRPs atau permasalah terkait dengan terapi obat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma NTB. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain Cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 105 pasien skizofrenia yang telah memenuhi kriteria inklusi (pasien skizofrenia dengan usia 18-60 tahun, ditanggung BPJS dan data rekam medis lengkap dan terbaca) dan eksklusi (pasien hamil, pasien COVID-19 dan pasien skizofrenia dengan penyakit penyerta diabetes melitus, gagal ginjal, CHF (Congestif Heart Failure), hipertensi, stroke, kanker, dan HIV/AIDS). Penelitian ini berbasis rekam medis pada periode Januari-Desember 2020. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan pedoman PCNE V9.01 dan diolah dengan software Microsoft excel 2019 sehingga didapatkan hasil berupa persentase kejadian Drug Related Problems (DRPs). Hasil penelitian menunjukkan terdapat kejadian DRPs pada pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma NTB tahun 2020. Berdasarkan 105 pasien skizofrenia, 89,5% mengalami DRPs dengan total 117 kejadian. Kategori DRPs masing-masing dari yang tertinggi adalah kategori efek buruk obat mungkin terjadi (76,9%) dengan risperidon dan lorazepam mendominasi (tingkat keparahan moderat), obat tanpa indikasi (10,3%), dosis obat terlalu rendah (8,5%), waktu pemberian dan/atau interval pemberian dosis tidak tepat (1,7%), obat tidak tepat menurut pedoman/formularium (0,9%), terlalu banyak obat yang diresepkan untuk indikasi (0,9%), dan lama pengobatan terlalu singkat (0,9%). Kata Kunci : Skizofrenia, Drug Related Problems, Antipsikotik