Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Gambaran Mean Arteri Pressure (MAP) dan Protein Urine Untuk Skrining Preeklampsi pada Ibu Hamil Zainiyah, Zakkiyatus; Susanti, Eny; Harahap, Dewi Anggriani
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 10 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol10.Iss1.1644

Abstract

Early detection of preeclampsia in pregnant women with BMI, ROT, and MAP aims to screen for risk factors for preeclampsia. If pregnant women are found to have risk factors, it can be prevented so that complications do not occur during pregnancy and childbirth. Accompaniment or follow-up can be done for the mother. pregnant with risk factors. The study aimed to analyze the Mean Arterial Pressure (MAP) and Urine Protein for preeclampsia screening in pregnant women. The results of the study were that most of the ages were not at risk as many as 185 people 88%, some parity multigravida mothers were 137 people 65%, and some third-trimester pregnant women were 115 people 54.7%. Most of the body mass index is obese 53.8% and blood pressure is mostly normal as much as 95.1%. MAP ≥ 90 22% and urine protein examination results in 6.68% positive, pregnant women should routinely have their pregnancies checked, especially at Integrated Ante Natal Care, so they can control blood pressure and regulate their eating patterns to avoid blood pressure increases such as by reducing consumption of salt, fatty and fried foods. Screening in pregnant women should be carried out continuously to reduce the incidence of preeclampsia in pregnant women.
Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan kejadian anemia pada remaja Zainiyah, Zakkiyatus; Susanti, Eny; Puspita Sari, Dita
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 2 (2024): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia merupakan salah satu hal yang sering terjadi pada remaja menurut WHO (2020)Terdapat 614 juta wanita dan 280 juta anak yang mengalami anemia di seluruh dunia Di Indonesia angka kejadian anemia pada remaja puteri masih cukup tinggi yaitu 32 %. Desaian penelitian menggunakan analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Variabel independen indeks massa tubuh dan variabel dependent anemia. Populasi seluruh remaja putri kelas X di SMKN 1 Labang sebanyak 65 siswi teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling Jumlah sampel 56. penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2023 di SMKN 1 Labang. Menggunakan uji statistik Korelasi pearson test Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu timbangan berat badan, miicrotoise dan Easy Touch HB Berdasarkan hasil penelitian hampir setenganya remaja di SMKN 1 Labang memiliki Indeks Massa Tubuh normal sebanyak 35 orang (62.5%). Hampir setengahnya remaja mengalami anemia sedang sebanyak 22 orang (39.9%) dan hasil uji statistic menggunakan Korelasi Pearson didapatkan hasil ρ value (0.381) > α (0.05) H0 ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Anemia pada remaja putri. Upaya dalam mengurangi angka kejadian anemia pada remaja yaitu dengan membagikan Tablet Tambah Darah (TTD) yang diprioritaskan pada rematri dan WUS di tempat pendidikan dan tempat kerja
Skrining Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) dan Pencegahan Baby Blues Pada Ibu Post Partum Susanti, Eny; Zainiyah, Zakkiyatus
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 9 (2024): Volume 7 No 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i9.15433

Abstract

ABSTRAK Post-partum blues, mencakup suasana hati yang buruk dan gejala depresi ringan, sementara, dan terbatas, yang dapat berkembang pada hari-hari pertama setelah melahirkan, sesaat sebelum, selama, dan setelah melahirkan, Anda mungkin mengalami perubahan suasana hati yang normal. Ini bisa bertahan hingga 10 hari. Banyak orang tua baru yang mengalami depresi peripartum merasa lebih baik dalam beberapa minggu. Terkadang, dibutuhkan waktu lebih lama untuk merasa lebih baik, dan diperlukan pengobatan Tujuan pengabdian kepada masyarakat adalah melakukan skrining dan pencegahan baby blues pada ibu post partum. Metode pengabdian masyarakat dengan cara skrining ibu post partum dengan EPDS dan pencegahan baby blues. Pengabdian Masyarakat dilaksanakan pada bulan April 2024, dengan ibu post partum sebanyak 18 ibu di Ruang Nifas RSUD Sidoarjo. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat didapatkan 44.5% ibu post partum mengalami baby blues dan 55.4% tidak mengalami baby blues. Sebagian besar ibu post partum tidak mengalami baby blues. Akan tetapi masih ada yang mengalami baby blues, sehingga perlu pencegahan terjadinya komplikasi depresi post partum, peran suami dan keluarga sangat dibutuhkan dalam memberikan dukungan dan motivasi pada ibu post partum, pengenalan dan skrining secara dini perlu dilakukan dengan skrining EPDS. Kata Kunci: Skrining, EPDS, Baby Blues, Ibu Post Partum  ABSTRACT post-partum blues, includes low mood and mild, temporary, and limited symptoms of depression, which can develop in the first days after giving birth, just before, during, and after giving birth, you may experience normal mood swings. This can last up to 10 days. Many new parents who experience peripartum depression feel better within a few weeks. Sometimes, it takes longer to feel better, and treatment is needed. The aim of community service is to screen and prevent baby blues in post partum mothers. Method by screening post partum mothers with EPDS and preventing baby blues. Community Service was carried out in April 2024, with 18 post partum mothers in the Postpartum Room at Sidoarjo Regional Hospital. Results of community service activities showed that 44.5% of post partum mothers experienced baby blues and 55.4% did not experience baby blues. Conclusion is that most post partum mothers do not experience baby blues. However, there are still those who experience baby blues, so it is necessary to prevent complications from post partum depression, the role of husbands and families is very much needed in providing support and motivation to post partum mothers, early recognition and screening needs to be done with EPDS screening. Keywords: Screening, EPDS, Baby Blues, Post Partum Mothers
Efektivitas Diskusi Refleksi Kasus (DRK) Untuk Meningkatkan Kemampuan Perawat Dalam Melakukan Dokumentasi Keperawatan Sesuai Standar 3S(SDKI, SLKI, SIKI) Rizki , Reza; Susanti, Eny
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.33320

Abstract

Asuhan keperawatan sebagai bentuk pendokumentasian merujuk pada Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) untuk menetukan diagnosis keperawatan dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) untuk menentukan intervensi keperawatan dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dalam menentukan luaran atau hasil yang ingin dicapai, dengan merujuk pada ketiga standar ini perawat diharapkan mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan mutu yang baik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efektivitas diskusi refleksi kasus (DRK) untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan dokumentasi keperawatan sesuai standar 3S (SDKI, SLKI,SIKI). Design penelitian ini adalah Pre- Experimental Design 2 kali dalam sebulan dengan menggunakan pendekatan One-Group Pretest-Posttest Design. Variabel independennya adalah Diskusi Refleksi Kasus (DRK), variabel dependennya dokumentasi keperawatan sesuai standar 3S (SDKI, SLKI,SIKI). Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Anna Medika Madura dengan sampel penelitian ini berjumlah 29 perawat. Alat pengumpulan data observasi dengan menggunakan format supervisi Kepala Ruangan tentang Asuhan Keperawatan Berdasarkan 3S (SDKI, SLKI, SIKI) dan penelitian ini  menggunakan uji statistik Paired T-test dengan tingkat kemaknaan α (0.05). Hasil uji statistik Paired T-test diperoleh nilai P Value (0,03) berarti nilai P Value < α. Sehingga Ho ditolak dan H1 diteria, yang artinya ada pengaruh yang efektif  kegiatan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan dokumentasi keperawatan  sesuai standar 3S (SDKI, SLKI,SIKI). Berdasarkan hasil di atas Metode Diskusi Refleksi Kasus (DRK) dalam meningkatkan dokumentasi keperawatan memiliki kekuatan sebagai proses belajar secara kritis dari atau melalui pengalaman, cara untuk memecahkan masalah, memiliki keterbukaan pikiran, mampu menganalisis yang menghasilkan asumsi-asumsi pencerahan untuk memecahkan masalah.
Pemantauan dan Pengendalian Manajemen Menggunakan Pendekatan Vale Engineering Sebaga Upaya Efisiensi Penggunaan Anggaran Perbaikan Sarana dan Prasarana di RSU Anna Medika Madura Alfian , Mohammad Yusril; Susanti, Eny
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.33321

Abstract

Building maintenance is a planned maintenance activity or damage prevention maintenance. To ensure the continuity and quality of health services to the community, the hospital building and all equipment and supplies integrated within it must receive attention from the hospital management, especially in the aspect of regular and timely care and maintenance, in order to avoid more serious damage and requires high repair costs. The problem in this research is that repairs to facilities and infrastructure are not resolved quickly so that the damage becomes more extensive and subsequent repairs use a larger budget. The aim of this research is to analyze management monitoring and control using value engineering on the efficient use of the budget for improving facilities and infrastructure at RSU Anna Medika Madura. This research is analytical research with the research approach used is One-Group Pre-Post Test Design. The population in this research is the person in charge of facilities and infrastructure as well as the financial treasurer of RSU AMM. The sampling technique used was purposive sampling. The selection of subjects in this research used a purposive sampling method, namely that subjects were selected according to the data source sampling technique with certain considerations. After carrying out the Value Engineering analysis, the savings percentage was 28.12%. Based on the results above, the Value Engineering technique in improving monitoring and control of repair cost budgets has the power to be a process of saving repair cost budgets.
Optimalisasi Kepuasan Pemanfaatan PSC (Public Safety Center) 119 Dalam Meningkatkan Layanan Masyarakat Pada Penanganan Kasus Kegawatdaruratan dan Non Kegawatdaruratan Melalui Koordinator Berkabar (Kobar) Jannah , Miftahul; Susanti, Eny
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.33349

Abstract

PSC (Public Safety Center) 119 merupakan bagian utama dari rangkaian kegiatan SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu)   pra fasilitas pelayanan kesehatan yang berfungsi melakukan pelayanan kegawatdaruratan dan tindakan pertolongan pertama di lokasi kejadian yang di harapkan dapat menjamin respon cepat dan tepat untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan sebelum dirujuk ke Fasilitas  Pelayanan Kesehatan terdekat. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui optimalisasi kepuasan pemanfaatan PSC 119 dalam meningkatkan layanan kepada Masyarakat pada penanganan kasus kegawatdaruratan dan non kegawatdaruratan Desain dalam proyek ini menggunakan Deskriptif, variabel yang kita ukur meliputi kepuasan pasien/keluarga, jumlah kasus yang ditangani, kepuasan petugas PSC 119. Sampel dari project ini adalah semua populasi yang terlibat yaitu pasien atau keluarga pasien pada bulan Oktober - Desember 2023 dan 1 dokter, 9 perawat, 2 driver. Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui kuesioner didapatkan rata-rata pasien/keluarga pasien menyatakan puas terhadap pelayanan penerimaan panggilan oleh call center, dan menyatakan sangat puas terhadap pelayanan petugas PSC 119. Sedangkan rata-rata petugas PSC 119 menyatakan puas terhadap pelaksanaan program layanan PSC 119. Diperlukan dikembangkan sistem pembentukan koodinator jejaring PSC 119 yang dinamakan sebagai KOBAR (koordinator berkabar) sebagai penanggung jawab untuk membantu rangkaian proses evakuasi korban.