Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo

Gambaran Mikroalbumin Sebelum Dan Sesudah Melakukan Olahraga Futsal Irwadi, Didi; Wahid, Rifky Saldi A.; Utami, Rinda Aulia; Pratama, Arya Dino
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v4i2.1653

Abstract

Mikroalbumin adalah protein urin yang ditemukan di urin dalam jumlah kecil. Factor faktor yang mempengaruhi adanya mikroalbumin dalam urin salah satunya adalah aktifitas fisik. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk melihat kadar mikroalbumin sebelum dan sesudah melakukan aktifitas fisik yakni olahraga futsal. Metode : Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode immunoturbidimetri menggunakan alat MD pacific IMAGIN 200. Hasil : Dari 30 sampel yang di uji hanya 25 yang dapat dilanjutkan. Hasil dari pemeriksaan mikroalbumin sebelum olahraga futsal rata rata 17,04 mg/L dan sesudah olahraga futsal 83,08 mg/L, berdasarkan hasil uji statistik dengan uji Wilcoxon didapatkan nilai signifikan yakni p <0,05. Kesimpulan : Aktifitas fisik berpengaruh terhadap kadar mikroalbumin.
Pemeriksaan Eritrosit Menggunakan Alat Hematology Analyzer Mindray CAL 8000 Aminuddin, Muhammad Fahmi; Marsudi, La Ode; Utami, Rinda Aulia; Nuury, Adhini Juniar Fauqan
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v4i2.1655

Abstract

Pemeriksaan eritrosit dilakukan untuk mendeteksi kelainan pada sel darah merah, yang berperan penting dalam metabolisme makanan untuk menghasilkan energi. Salah satu metode untuk mengevaluasi kondisi anemia adalah dengan memeriksa jumlah eritrosit. Anemia terjadi ketika jumlah sel eritrosit atau kadar hemoglobin berada di bawah normal. Anemia dapat didiagnosis melalui pemeriksaan indeks eritrosit, yang mengukur ukuran dan kandungan hemoglobin dalam eritrosit. Pemeriksaan ini bertujuan Untuk mengetahui hasil pemeriksaan dan Pemantapan Mutu Internal (PMI) pada pemeriksaan jumlah Eritrosit dan Indeks Eritrosit menggunakan alat Mindray CAL 8000. Pengamatan dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2024 sampai dengan 23 Februari 2024. Pada pengamatan diperoleh 970 sampel, dengan hasil pemeriksaan diperoleh Eritrosit menurun 772 sampel (79.6%), Mean Corpuscular Volume (MCV) dan Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) rendah sebanyak 93 sampel (12.0%), Mean Corpuscular Volume (MCV) dan Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) normal sebanyak 421 sampel (54.4%), Mean Corpuscular Volume (MCV) dan Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) tinggi sebanyak 41 sampel (5.3%). Pengamatan pemantapan mutu internal pada tahap pra analitik, analitik, dan pasca analitik secara berurut yang diamati ada 4 objek, 5 objek dan 4 objek bahwa semua telah memenuhi standar. Pengamatan GLP ada 8 objek yang diamati semua memenuhi standar. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) laboratorium ada 10 objek yang diamati semua memenuhi standar. Kesimpulan pengamatan ditemukan 79.6% sampel yang diperiksa menunjukkan anemia, berdasarkan indeks eritrosit 12.0% pasien mengalami anemia mikrositik hipokrom. PMI Pemeriksaan Eritrosit dan Indeks Eritrosit dengan alat Mindray CAL 8000 sudah dilakukan sesuai prosedur, Penerepan GLP dan K3 di Laboratorium Hematologi RSUD Abdul Wahab Sjaranie sudah sesuai standar yang dipersyaratkan.
Penanganan Cairan Pleura Pada Penderita Efusi Pleura di Laboratorium Patologi Anatomi Utami, Rinda Aulia; Raudah, Siti; Mawardani, Maya Tamara; Lewa, Octavia Fransiska Rosario
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v4i2.1659

Abstract

Efusi Pleura merupakan suatu keadaan dimana terjadi penumpukkan cairan melebihi normal di dalam cavum pleura, pemeriksaan sitologi terhadap cairan pleura sangat amat penting untuk diagnostik penyakit pleura. Terutama bila ditemukan sel-sel patologis. Benar atau tidaknya diagnostik tergantung dari kualitas sediaan sitologi yang dihasilkan. Tujuan penelitian : Melakukan Penanganan, Pemeriksaan terhadap spesimen cairan pleura pada tahap pra analitik, analitik, dan pasca analitik di laboratorium patologi anatomi. Metode : Metode yang digunakan untuk pemeriksaan sitologi pada cairan pleura yaitu dengan menggunakan alat Cytopro dengan metode dan pewarnaan rapid staining. Hasil : Dari pengamatan yang dilakukan pada 16 sampel didapat 38% hasil berdasarkan jenis kelamin perempuan, 63% berdasarkan jenis kelamin laki-laki, 88% sediaan tebal, dan 13 % sediaan tipis. Kesimpulan : Pemeriksaan cairan pleura pada penderita efusi pleura pada tahap pra analitik, analitik, pasca analitik telah sesuai dengan prosedur hasil warna cairan kuning keruh 12 (75%), Merah keruh 1 (6%), Putih keruh 1 (6%), Coklat Keruh 2 (13%), Sediaan tipis 2 (13%) dan sediaan tebal 14 (88%).
Analisa Kadar Gamma-GT Pada Pasien Skizofrenia Dengan Terapi Obat Antipsikotik Chlorpromazine-Haloperidol Dan Clozapin-Resperidon Utami, Rinda Aulia; Wahid, Rifky Saldi A.; Mawardani, Maya Tamara
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v3i1.1273

Abstract

Skizofrenia adalah salah satu gangguan jiwa dengan output kesembuhan yang kurang begitu baik. Salah satu penanganan skizofrenia dengan menggunakan pengobatan antipsikotik. Antipiskotik merupakan terapi obat-obatan pertama yang efektif mengobati skizofrenia. Haloperidol dan Clhorpromazine merupakan antiseptic klasik atau tipical yang penggunaannya paling luas.  Pengobatan ini akan bersifat toksik jika tidak terabsorbsi dengan baik didalam tubuh terutama pada bagian hati. Gamma-GT adalah enzim yang ditemukan terutama pada jaringan hati dan ginjal dan sensitive untuk mendeteksi macam-macam penyakit hati. Tujuan penelitian : mengetahui gambaran kadar Gamma-GT terhadap konsumsi Chlorpromazine dan/atau Haloperidol dengan kombinasi Clozapin dan/atau Resperidon pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Khusus Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda. Metode : Jenis penelitian yang dilakukan adalah Deskriptif. Pemeriksaan Gamma-GT dilakukan menggunakan alat fotometer. Hasil : Dari penelitian yang dilakukan pada 27 sampel dengan pasien skizofrenia terhadap konsumsi Chlorpromazine dan/atau Haloperidol dengan kombinasi Clozapin dan/atau Resperidon ini didapatkan hasil Gamma-GT yang normal secara keseluruhan. Kesimpulan : Tidak ada peningkatan Gamma-GT pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Atma Husada Mahakam Samarinda terhadap konsumsi obat antipsikotik dengan jenis Chlorpromazine dan/atau Haloperidol dengan kombinasi Clozapin dan/atau Resperidon selama lebih dari satu tahun.
Uji Kadar Karboksihemoglobin (COHb) pada Pengendara Ojek Online di Samarinda Wahid, Rifky Saldi A.; Raudah, Siti; Utami, Rinda Aulia; Jelita, Teya Permata
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v3i1.1280

Abstract

Latar belakang : Karbon monoksida (CO) merupakan polutan utama dari emisi (gas buang) kendaraan bermotor yang berbahaya jika terhirup oleh manusia. Gas CO dari knalpot yang masuk ke paru-paru akan menempel pada hemoglobin darah membentuk karboksihemoglobin (COHb) yang dapat menyebabkan kematian. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar COHb dalam darah dan faktor yang dapat mempengaruhi kadar COHb pada pengendara ojek online di kota Samarinda berdasarkan faktor usia, lama bekerja, kebiasaan merokok, dan kualitas tidur. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan survey analitik cross sectional dan pengukuran samplel menggunakan metode Hinsberg-Lang yang dilakukan pada bulan juli hingga agustus 2023, sampel yang digunakan berjumlah 21 sampel dari pengendara ojek online di kota Samarinda yang diperoleh dengan teknik quota sampling. Hasil : Seluruh pengendara ojek online memiliki konsentrasi kadar COHb yang melebihi nilai ambang batas <3,5% dimana kadar COHb dalam darah diperoleh dalam rentang 6,03% hingga 9,72%. Kesimpulan : Hasil kadar COHb dalam darah pada pengendara ojek online mengalami peningkatan.
Pengaruh Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Pada Luka Penderita Diabetes Melitus Secara Invitro Mawardani, Maya Tamara; Utami, Rinda Aulia; Wahid, Rifky Saldi A.
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v3i1.1284

Abstract

Daun Kelor mengandung zat fitokimia yang membuat tanaman mampu melakukan mekanisme pertahanan diri. Fitokimia yang dikandung diantarannya tanin katekol, tanin galia, steroid, triterpenoid, flavonoid, saponin, antrakuinon, alkaloid, dan gula pereduksi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada luka penderita diabetes melitus secara invitro. Sampel ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan dibuat sebanyak 5 perlakuan uji dimulai dari konsentrasi 60%, 70%, 80%, 90% dan 100%. Zona bening yang terbentuk diukur sebagai hambatan pertumbuhan bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan zona hambat yang terbentuk pada konsentrasi 60% (8,3 mm), 70% (12,7 mm), 80% (15,7 mm), 90% (17,3 mm) dan 100% (20,3 mm). Kesimpulan ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada luka diabetes melitus. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dikategorikan sangat kuat pada konsentrasi 100%.
Gambaran Perbandingan Pemeriksaan Jamur Candida albicans Menggunakan KOH 10% dan KOH 20%: COMPARISON OF Candida albicans EXAMINATION Using KOH10% and KOH20% Utami, Rinda Aulia; Kamil, Kamil; Datu, Meiliyawati Tandi
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v4i1.1516

Abstract

Abstract : Fungal diseases affecting the skin, nails, mucous membranes and internal organs caused by various Candida species. Candida albicans is a pathogenic fungus that predominantly infects the urinary tract, genitals, skin and mouth. The most common cause of candidosis is Candida albicans, the species with the highest pathogenicity. Candidiasis on the surface of organs usually only contains a large number of blastospores, in advanced stages only hyphae are seen. If the examination found the presence of Candida sp, it is likely that this yeast is one of the causes of infection. Purpose of the study is to determine the description of the difference in results using 10% KOH and 20% KOH in the examination of Candida albicans fungi. Methods: The type of research conducted was descriptive analytic. The examination was carried out by planting on Sabouraud Dextrose Agar Media and then examining with 10% KOH reagent and 20% KOH. Results from the research conducted on 32 KOH reagent preparations, both are not much different. The difference only lies in the background of the preparation of preparations and the shape of spores and hyphae between using KOH 10% and KOH 20% there is a difference from the background of the preparation. Conclusion the visible hyphae are very fine so that in the preparation of preparations using 10% KOH the hyphae are not clearly visible. In preparations using KOH 20% spores are clearly visible and look full.
Gambaran Kadar C-Reaktif Protein Pada Perokok Aktif Rampo, Herniaty; Utami, Rinda Aulia; Anisa, Anisa
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v4i1.1517

Abstract

Abstract: Smoking has a detrimental impact on health and is a major factor in the occurrence of arteriosclerosis and coronary heart disease. This is because the nicotine content can stimulate platelet aggregation and Carbon monoxide (CO) can accelerate the formation of blood vessel plaques which can stimulate inflammation. Smoking has become part of the lifestyle and part of the association. Smoked cigarettes contain a wide variety of harmful chemicals such as nicotine, tar and carbon monoxide that can stimulate the inflause process. C-Reaktif Protein Is a marker of inflammation. c-reaktif protein levels can increase after trauma, infection, and inflammation. this study aims to find out how c-reaktif protein levels are described In Active Smokers. The Purpose Of The Study: to find out how c-reaktif protein levels are described in active smokers. method: this type of research is descriptive survey using 31 samples taken from 31 active smokers in rt 05 rapak rejo hamlet, kutai kartanegara. The c-reaktif protein examination using the latex agglutination method. Results: From the study conducted on Some of the respondents had a level of C-Reactive Protein <6mg/l as many as 29 respondents (93.5%).
Kendali Mutu Teknik Pembuatan Sediaan Jaringan Biopsi Berdasarkan Metode Pewarnaan Hematoksilin dan Eosin Utami, Rinda Aulia; Wahid, Rifky Saldi A.; Ridwan, Maulidya Juniarty
Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi Laboratorium Medik Borneo
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35728/jutelmo.v5i1.1817

Abstract

Pemeriksaan histopatologi merupakan pemeriksaan rutin untuk setiap jaringan yang dicurigai abnormal dikirim ke laboratorium patologi anatomi untuk dilakukan pembuatan sediaan jaringan yang berkualitas untuk memperoleh hasil meyakinkan dan akurat dalam membantu menegakkan diagnosis dokter mengenai penyakit kanker. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kualitas dari mutu pemeriksaan histopatologi dan analisis teoritis teknik yang baik dalam pembuatan sediaan jaringan biopsi pada tahap pra-analitik, analitik, dan pasca analitik. Metode dalam pembuatan sediaan jaringan biopsi menggunakan metode pewarmaan Hematoksilin dan Eosin. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 36 sampel jaringan biopsi selama periode penelitian dilakukan proses pembuatan sediaan dengan benar sehingga diperoleh hasil sesuai ke dalam teknik yang baik dengan jumlah 36 hasil sediaan dibaca baik dan jelas oleh dokter secara mikroskopis. Kesimpulan dalam pemeriksaan histopatologi berupa pembuatan sediaan jaringan biopsi mulai dari tahap pra-analitik, analitik, dan pasca analitik telah sesuai, sehingga tidak perlu dilakukan proses pengulangan pembuatan sediaan jaringan.