Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Synthesis of Dibenzalacetone using Sonochemistry and Its Antibacterial Activity Against Escherichia coli Purwaningsih, Yuliana; Indriyanti, Erwin; Syukur, Mighfar; Wigati, Dyan
JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia) Vol 8, No 3 (2023): JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia)
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkpk.v8i3.65172

Abstract

The synthesis of dibenzalacetone, a ketone compound with potential antibacterial properties, especially against Escherichia coli, has typically involved time-consuming methods. This study adopts sonochemistry, an increasingly popular technique recognized for its efficiency and quick yield. The aim is to synthesize dibenzalacetone using the sonochemical method and evaluate its antibacterial efficacy against E. coli. The synthesis process includes a cross-aldol condensation reaction between acetone and benzaldehyde, catalyzed by NaOH, conducted in an ultrasonic bath at 35 °C for 1-5 minutes. The optimal synthesis condition, achieved in 4 minutes, resulted in a 76.56% yield of dibenzalacetone, characterized as a bright yellow solid with a melting point of 111-114°C. Techniques such as FT-IR, GC-MS, 1H-NMR, and 13C-NMR spectrometry were employed for structural characterization. The FTIR analysis revealed various functional groups, including C=O ketone, C=C aromatic, and C-H aromatic. GC-MS data confirmed the molecular weight of dibenzalacetone at m/z 234.1. Furthermore, 1H-NMR and 13C-NMR analyses provided detailed insights into the compound's chemical shifts and structural groups, affirming the successful synthesis of dibenzalacetone. The antibacterial activity of dibenzalacetone against E. coli was tested at concentrations ranging from 5% to 20%. Notably, at a 15% concentration, dibenzalacetone exhibited antibacterial activity comparable to amoxicillin. These findings suggest that dibenzalacetone, efficiently synthesized via sonochemistry, not only achieves a high yield but also has potential as an antibacterial agent against E. coli. This research highlights the efficacy of sonochemistry for the rapid and effective synthesis of compounds with significant medical applications.
POTENSI ANTIBAKTERI SINTESIS MENTIL SINAMAT TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Methicilin-Resistant Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Salmonella Typhi Wulandari, Wulandari; Purwaningsih, Yuliana; Syukur, Mighfar
CENDEKIA EKSAKTA Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v7i1.6551

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi sintesis mentil sinamat sebagai agen antbakteri terhadap S. aureus, MRSA, E. coli, S. Typhi. Metode sintesis mentil sinamat berdasarkan penelitian Nurita (2014) dan Purwaningsih (2020) yang dimodifikasi. Aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran. Hasil sintesis dengan FTIR diperoleh beberapa gugus fungsi yang menunjukkan adanya senyawa ester, gugus tersebut adalah C=O ester pada bilangan gelombang 1711 cm-1, daerah 1636 cm-1 gugus C=C aromatik dan 1167 cm-1 adalah C-O ester. Spektrum IR mentil sinamat tidak memiliki gugus OH-asam karboksilat seperti pada asam sinamat. Kromatogram GC menunjukkan 4 peak yang berarti senyawa hasil sintesis masih berupa senyawa campuran. Peaks 1 muncul pada waktu retensi 6,441 menit dengan % area 34,93, peak kedua pada waktu 10,423 menit dengan % area 62,91. Peaks ketiga muncul pada waktu retensi 18.386 menit dengan kelimpahannya 2,11 % dan peaks keempat 21,282 menit dengan % area 0,06. Spectrometer massa peak ketiga dengan m/z 286 merupakan senyawa target mentil sinamat. Mentil sinamat konsentrasi 10, 20, 30 dan 40 (%) memberikan aktivitas zona hambat terhadap S. aureus dan E. coli berturut-turut adalah 0,3950±0,0675; 0,8500±0,0975; 1,1970±0,0968; 1,6167±0,3456 (cm) dan 0,1237±0,0175; 0,2437±0,0173; 0,2710±0,0428; 0,4953±0,0991 (cm). Sampel pada konsentrasi yang sama tidak memberikan zona hambat pada MRSA, S. Typhi.Kata kunci: antibakteri, sintesis, mentil sinamat
Klanceng Honey Beehive (Trigona biroi) Sunscreen Activity Purwaningsih, Yuliana; Masduqi, Ahmad Fuad; Indriyanti, Erwin
Molekul Vol 20 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jm.2025.20.2.10158

Abstract

ABSTRACT. UV radiation can cause various skin problems, including photoaging and skin cancer. Sunscreen can provide UV radiation protection. Klanceng honey bee nests may contain metabolites that could be employed as sunscreen agents. This research project investigates the sunscreen activity of the extract, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction, and aqueous fraction of the Klanceng honey bee hive using SPF, % Te, and Tp values. Honey bee hives are extracted via maceration assisted by ultrasonic waves. As solvents for fractionation, n-hexane, ethyl acetate, and water are used. UV spectrophotometry at a wavelength of 290-375 nm was used to examine the sunscreen activity of the samples in vitro, and the SPF, % Te, and % Tp values were computed. The extract, n-hexane fraction, ethyl acetate fraction, and aqueous fraction had SPF values of 5.832, 4.464, 11.898, and 2.846, with medium, medium, maximum, and minimal protection categories, respectively. The % Te value indicates that the extract, n-hexane, and aqueous fraction do not protect anti-erythema transmission. However, the ethyl acetate fraction does. The % Tp statistic demonstrates that all samples offer sunblock category protection. Based on this, the availability of ethyl acetate fraction is the most effective defense against UV A and UV B rays, indicating that it has the most significant potential as a sunscreen agent. Keywords: Erythema, Pigmentation, Honey bee hive, SPF, Sunscreen
APLIKASI MINYAK ATSIRI BATANG SEREH DAN KULIT BUAH JERUK DALAM SEDIAN LILIN AROMATERAPI W.S., FX. Sulistiyanto; Fitriani Puspitasari, Dewi; Indriyanti, Erwin; Wulandari; Purwaningsih, Yuliana
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.849 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v1i1.6

Abstract

Wilayah yang menjadi target dalam pengabdian masyarakat ini adalah Desa Bugel Kecamatan GodongKabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Beberapa tempat di wilayah Desa Bugel masih dinilai kurang tingkatkebersihan terutama di saluran-saluran pembuangan yang merupakan sarang nyamuk sehingga daerah tersebutmenjadi daerah endemic DBD. Banyak dari petugas Gasturkes yang sering mengadakan kunjungan ke wilayah RWyang menjadi daerah endemik DBD sehingga diperlukan upaya untuk mencegah penularannya. Salah satu upayatersebut adalah dengan membuat sediaan farmasi lilin aromaterapi dari minyak atsiri batang sereh dan kulit buahjeruk sebagai antinyamuk. Kedua bahan tersebut dikenal mengandung senyawa minyak atsiri yang menyegarkan,relaksasi dan juga membuat nyaman serta dapat dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk. Metode pengabdian yangdilakukan dengan cara survey lapangan, rapat koordinasi tim pengabdian dengan mitra, kemudian dilakukanpenyuluhan dengan beberapa warga yang dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab mengenaihubungan lingkungan dan dampaknya terhadap penyebaran penyakit DBD serta memberi pelatihan tentangpembuatan lilin aromaterapi. Hasil dari pengabdian didapatkan bahwa peserta sangat antusias dan memahamimateri yang diberikan oleh tim pengabdian dan mampu membuat sediaan farmasi yaitu lilin aromaterapi dariminyak atsiri batang sereh dan kulit buah jeruk sebagai antinyamuk secara mandiri dan baik.
Aplikasi Serbuk Kopi (Coffea sp.) Tempur Dalam Sediaan Masker Gel Peel Off Wulandari; Anggoro, A. Barry; Purwaningsih, Yuliana; Elisa, Novi; Salsa Dinurrosifa, Rahmawati; Indriyanti, Erwin; W. S., F.X. Sulistiyanto; Fitriani Puspitasari, Dewi; Eka Pratiwi, Arik Dian; Ramonah, Dewi
Jurnal Dimas Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.661 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v2i1.14

Abstract

Tempur merupakan desa penghasil kopi yang terkenal dengan sebutan “Kopi Tempur”. Kopi dari DesaTempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara baru sebatas dijadikan serbuk untuk minuman, padahal kopi dapatdijadikan berbagai produk-produk seperti pengharum ruangan, produk kosmetik dan lain-lain. Diversifikasi kopimenjadi produk kecantikan salah satunya yaitu masker gel peel off yang diharapkan dapat meningkatkan nilaiekonomis dari kopi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga desa. Metode pengabdian yang dilakukandengan cara survey lapangan, rapat koordinasi tim pengabdian dengan mitra, kemudian dilakukan penyuluhandan pelatihan pembuatan sediaan masker gel peel off dari serbuk kopi. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26Agustus 2020 dengan diikuti oleh 23 peserta yang berasal dari ibu-ibu PKK desa Tempur. Peserta pengabdianmampu membuat masker gel peel off berbahan dasar kopi dengan bentuk gel warna coklat transparan denganaroma kopi. Hasil testimoni peserta yang mencoba bahwa masker gel peel off kopi mencerahkan kulit. Hasilpengabdian tersebut diharapkan masyarakat mampu mengadopsi, menduplikasi masker gel peel off kopi sebagaiusaha untuk menambah ekonomi warga Desa Tempur Jepara.
Utilization of Coffee Dregs (Coffea sp) as Body Scrub Preparations in Tempur Village, Jepara Fitriani Puspitasari, Dewi; W.S., FX. Sulistiyanto; Indriyanti, Erwin; Eka Pratiwi, Arik Dian; Ramonah, Dewi; Wulandari; Purwaningsih, Yuliana; Barry Anggoro, Aloysius; Salsa Dinurrosifa, Rahmawati; Elisa, Novi
Jurnal Dimas Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.221 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v2i1.15

Abstract

Dalam menghadapi era modern yang berkembang pesat saat ini khususnya dalam pemanfaatan kopisebagai komoditas unggulan di desa Tempur Kabupaten Jepara, maka diperlukan suatu inovasi baru yangbertujuan meningkatkan nilai ekonomis dari produk kopi di desa tersebut. Selama ini, pemanfaatan kopi hanyasebagai produk minuman sehingga harus memiliki inovasi untuk mampu bersaing dengan produk dari tempat lain.Salah satu usaha untuk meningkatkkan nilai tambah produk kopi adalah memanfaatkan ampas kopi hasil seduhanuntuk dijadikan produk body scrub. Kopi banyak mengandung antioksidan sehingga baik untuk kesehatan kulit,begitu juga dengan sediaan body scrub yang mampu membantu menghaluskan serta mengangkat sel kulit matipada tubuh. Metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat adalah metode surveilapangan, pelatihan, praktek, diskusi serta tanya jawab dengan sasaran warga desa khususnya ibu rumah tangga,para pemuda dan perangkat Desa Tempur yang ingin memaksimalkan potensi yang ada dengan cara membuatinovasi body scrub dari ampas kopi. Dengan diadakannya kegiatan pengabdian masyrakat melalui pelatihandalam membuat sediaan body scrub ampas kopi maka dapat menambah wawasan dan keterampilan warga desadalam mengolah produk kopi dalam bidang kosmetik sehingga diharapkan dapat memberikan nilai tambah yangberdaya saing tinggi, penghasilan bagi masyarakat dan meningkatkan ekonomi warga.
Aplikasi Teh Incip Begawat Sebagai Permen Jelly Teh Jahe: The aplication of Begawat "Incip Tea" as Ginger Tea Jelly Candy Anggoro, Aloysius Barry; Purwaningsih, Yuliana; Elisa, Novi; wibowo, sulistiyanto; Pratiwi, Arik Dian Eka; Syukur, Mighfar
Jurnal Dimas Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyrakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v4i1.30

Abstract

Teh Incip merupakan hasil perkebunan desa Begawat, Kec. Bumijawa, kabupaten Tegal. Teh Incip adalah teh sangrai secara tradisional yang memiliki aroma yang khas dan rasa sepat khas teh. Inovasi produk teh untuk meningkatkan nilai ekonomisnya. Salah satu inovasi produk dari teh adalah permen jelly. Kombinasi teh Incip dengan jahe menghasilkan permen Jelly teh jahe. Metode pengabdian yang dilakukan dengan cara survei lapangan, rapat koordinasi tim pengabdian dengan mitra, kemudian dilakukan penyuluhan dengan warga yang dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan pelatihan pembuatan permen teh jahe. Pembuatan permen dilakukan dengan mencampur ekstrak jahe, filtrat teh, gula pasir, agar-agar, jelly, dan sedikit pengawet. Pemanasan campuran ini hingga menjadi caramel dan mengental. Hasilnya dituang dalam cetakan dan dikeringkan pada suhu kamar selama 1 jam, hasil cetakan dipotong sesuai selera dan dikeringanginkan selama 1-2 hari dan siap dikemas. Permen yang dihasilkan berbentuk jelly kenyal dengan rasa jahe. Warga sangat antusias dengan pengabdian yang diberikan. Harapan dari tim pengabdian adalah warga dapat memproduksi permen jelly teh jahe dan dapat memasarkannya sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga.
Lilin Aromaterapi Hasil Penjernihan Minyak Jelantah di Desa Karangaji, Kedung, Jepara, Jawa Tengah Purwaningsih, yuliana; novi elisa; Ebta Narasukma Anggraeni; F.X. Sulistyanto W.S
Jurnal Dimas Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v5i1.52

Abstract

Penggunaan minyak jelantah secara berulang dalam proses memasak mempunyai potensi yang besar dalam membahayakan kesehatan tubuh. Minyak jelantah dapat diubah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga. Salah satu yang dapat diterapkan adalah dengan mengubah minyak jelantah menjadi produk lilin aromaterapi. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Karangaji terutama ibu-ibu PKK tentang bahaya penggunaan minyak goreng secara berulang-ulang, memberdayakan ibu-ibu PKK Desa Karangaji dalam menfaatkan limbah minyak goreng sebagai produk yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi yaitu lilin aromaterapi. Metode pengabdian yang dilakukan dengan cara survei lapangan, rapat koordinasi dengan mitra, penyuluhan serta pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. Minyak jelantah dipisahkan dulu dari pengotor-pengotornya dan dijernihkan menggunakan adsorben karbon aktif dan bleaching earth (10% dari jumlah minyak). Minyak jelantah yang sudah jernih dipanaskan bersama parafin di atas kompor. Larutan ini ditambah pewarna dan parfum. Jika larutan sudah homogen dituang dalam cetakan. Lilin yang sudah mengeras dapat dikemas, dan siap dipasarkan. Lilin aromaterapi yang dibuat memiliki warna yang menarik, tekstur padat sedikit berminyak dengan aroma wangi. Peserta pengabdian dapat membuat lilin aromaterapi dari minyak jelantah hasil penjenihan sehingga dapat diterapkan sebagai usaha untuk meningkatkan perekonomian warga.
KESAMBI (Schleichera oleosa (Lour) Oken) TREE BARK EXTRACT AND ITS FRACTIONS: PHYTOCHEMICAL SCREENING, DETERMINATION OF TOTAL PHENOLIC CONTENT, AND ANTIMICROBIAL ACTIVITY AGAINST Staphylococcus aureus, Escherichia coli, AND Candida albicans Masduqi, Ahmad Fuad; Purwaningsih, Yuliana; Salsabila, Karisma Putri; Ma’arif, Mohammad Naufal Syahrul
Berita Biologi Vol 24 No 2 (2025): Berita Biologi
Publisher : BRIN Publishing (Penerbit BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/berita_biologi.2025.11419

Abstract

Microorganisms are becoming increasingly resistant to antibiotics, creating a pressing need for new therapeutic agents to address this issue. One plant that shows promise as an antimicrobial is kesambi (Schleichera oleosa (Lour) OKEN). This plant is commonly used in traditional medicine to treat skin infections. This research set out to identify the secondary metabolites in ethanol extract and fractions of kesambi stem bark and their antimicrobial activity against S. aureus, E. coli, and Candida albicans. Bioactive compounds were extracted through maceration with 96% ethanol, resulting in a concentrated extract yielding 22.34 ± 1.44%. The concentrated extract was gradually separated using n-hexane and ethyl acetate, yielding n-hexane fraction, ethyl acetate fraction, and aqueous fraction of 1.84 ± 0.82%, 16.46 ± 4.90 %, and 40.74 ± 6.27%, respectively. Phytochemical screening of each fraction and extract was carried out using color reagents and ATR-FTIR spectrometry. According to the profiling, the extracts and fractions contain phenolic compounds, flavonoids, alkaloids, steroids, saponins, triterpenoids, glycosides, and tannins. The FTIR analysis provided valuable insights into the presence of different functional groups, including -OH, C=O, CH3, C=C, and C-O esters. Antimicrobial activity was tested using the well diffusion method. The extract displays a more significant inhibition zone against E. coli and Candida albicans when compared to both the ethyl acetate fraction and the aqueous fraction. However, the ethyl acetate fraction demonstrates a larger inhibition zone against S. aureus than both the extract and the aqueous fraction. This suggests a promising potential for these samples to combat these pathogens.