Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Efek Metode Pengeringan Terhadap Kandungan Bahan Kimia Dalam Rumput Laut Sargassumpolycystum Masduqi, Ahmad Fuad; Izzati, Munifatul; Prihastanti, Erma
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 22, No 1 (2014): Volume XXII, NOMOR 1, MARET 2014
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.147 KB) | DOI: 10.14710/baf.v22i1.7804

Abstract

Sargassum polycystum as a seaweed that contains several chemical. Chemical in Sargassum polycystum is potential to be exploited and developed. Post harvest handling of Sargassum polycystum is very important, especially in drying method. Drying method will affect the chemical contentin Sargassum polycystum. The aims of this research is to study the effect of drying methods to the chemical in Sargassum polycystum. This research is conducted in the Biology laboratory, department of Biology faculty of Sains and Mathematics Diponegoro University. This research was designed by random complete design. The research was the methods of drying (under the sun, using the oven and wind drying), each treatment were replicated 3 times. The resulted data was analized by Analysis of Variance (ANOVA) continued by real difference test Duncan Multiple Range Test (DMRT) in 95% significance level. The parameters in this research were the content of total phenols, alginate, proximate (ash content, water, fat, crude protein and crude fiber). Beside that, the effectivity of Sargassum polycystum flour for fish presertative were also examined by calcuting the number of bacteria and organoleptic parameters, including the freshness, durability and fish performance. The result showed that drying methods affect the content of total phenols, alginate and proximate of Sargassum polycystum. Wind drying method is the most efficient drying in getting the phenolic compounds (at 1656.3ppm).
Pengaruh Penambahan Pembenah Tanah Dari Pistia stratiotes L. dan Ceratophyllum demersum L. Pada Tanah Pasir dan Liat Terhadap Kapasitas Lapang dan Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Masduqi, Ahmad Fuad; Izzati, Munifatul; Saptiningsih, Endang
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 12, No 1 (2012): VOL XX, NOMOR 1, TAHUN 2012
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.645 KB) | DOI: 10.14710/baf.v12i1.4766

Abstract

Bahan pembenah tanah (soil conditioner) adalah material-material yang ditambahkan kedalam tanah. Pembenah tanah mampu memperbaiki struktur tanah, mengubah kapasitas tanah menahan dan melalukan air, sehingga dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Penambahan pembenah tanah dapat meningkatkan kapasitas lapang dan pertumbuhan tanaman kacang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan pembenah tanah terhadap kapasitas lapang dan pertumbuhan kacang hijau pada tanah pasir dan liat. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Undip dan rumah kaca Jurusan Biologi FMIPA Undip. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial dengan 3 pengulangan. Faktor pertama yaitu tekstur tanah (pasir dan liat). Faktor kedua adalah pembenah tanah (kontrol, Pistia dan Ceratophyllum). Hasilnya menunjukkan bahwa penambahan pembenah tanah dari P.stratiotes dan C.demersum meningkatkan kapasitas lapang pada tanah pasir dan liat. Penambahan pembenah tanah dari P.stratiotes dan C.demersum juga meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman kacang hijau pada tanah pasir dan liat. Berdasarkan hasil uji DMRT taraf  signifikasi 95% penambahan pembenah tanah berpengaruh terhadap kapasitas lapang tanah pasir dan liat, tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan berat kering tanaman kacang hijau
Activity Antioxidant on Pigments of Bacterial Symbionts of Soft Coral From Jepara Sea Masduqi, Ahmad Fuad; Franyoto, Yuvianto Dwi; Kusmita, Lia; Muchlisin, Sakti; Widyananto, Prasetyo Abi; Sulistyani, Sulistyani; Wijayanti, Diah Permata
Indonesian Journal of Natural Pigments Vol 2 No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Ma Chung Research Center for Photosynthetic Pigments

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33479/ijnp.2020.02.02.43

Abstract

Soft corals have been known to produce secondary metabolites, some of which may have anticancer, antifouling, antibacterial and antioxidants activity. It has been suggested that natural products from marine invertebrates have striking similarities to metabolites of their association microorganisms. Symbiont bacteria on soft coral can produce bioactive compounds that play an important role in chemical ecology and as a marine natural product. Marine bacteria associated with soft coral collected from Jepara were successfully isolated on medium ZoBell 2216E and screened to synthesize the pigment. This approach has allowed the use of this organism as an environmentally friendly alternative source of new natural pigment. This study found 25 bacterial isolates from 6 types of soft coral. Out of 25 bacterial isolates, only 3 bacterium, positively contains pigments. Four isolates, PCl 1, PS2 1, and PSa 2. Pigments analysis with UV spectrophotometric method showed the wavelength of pigments were in the range 300-600 nm. Genomic DNA was isolated from these colonies and nested PCR of the DNA was performed to amplify the 16S rDNA. Antioxidant activity was tested with the 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) method. From the results of molecular identification by 16S rDNA method, it was shown that bacterium PCl 1, PS2 1, and PSa 2 was closely related to Pseudomonas stutzeri, Ponticoccus gilvus, Bacillus marisflavi with 99%, 99and 98% homology value. Antioxidant activity is as follows: PCl 1>PS2 1>PSA 2.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MASKER GEL PEEL OFF EKSTRAK DAUN PLETEKAN (Ruellia tuberosa L.) TERHADAP Staphylococcus aureus Mighfar Syukur; Ahmad Fuad Masduqi
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 21, No 1 (2022): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/visikes.v21i1Supp.5962

Abstract

Staphylococcus aureus is one of the pathogenic bacterial species. Pletekan plant has potential as a medicinal plant. This plant contains secondary metabolites and has been shown to have an antibacterial effect. The purpose of this study was to determine whether the peel off gel mask pletekan leaf extract could inhibit the growth of Staphylococcus aureus and whether there was a difference in the antibacterial activity of the peel off gel mask pletekan leaf extract at concentrations of 20%, 25%, and 30%. This research used maceration extraction method, phytochemical filtering and TLC. Peel off gel mask formulation from extracts with different concentrations. Furthermore, the research was carried out to test the antibacterial activity by using the well-drilled method on the peel off gel mask of pletekan leaf extract (Ruellia tuberosa L.) against the growth of Staphylococcus aureus. The results of screening and TLC showed pletekan leaf extract containing flavonoids, steroids, triterpenoids, and alkaloids. The peel off gel mask preparation test includes organoleptic, pH, homogeneity, adhesion, dispersion and drying time included in the Indonesian National Standard Criteria. The results showed that pletekan leaf extract (Ruellia tuberosa L.) in a peel off gel mask could inhibit the growth of Staphylococcus aureus. The results of statistical tests showed that the data were normally distributed and homogeneous. There was a significant difference in antibacterial activity in the peel off gel mask of pletekan leaf extract with concentrations of 20%, 25% and 30%, which were 4.323mm; 5.218mm; and 6.509mm. The antibacterial activity showed that the concentration was directly proportional to the resulting inhibition zone.
PENYULUHAN PEMBUATAN “LURPI” (LULUR KOPI) DESA KERTOSARI, KEL. SINGARAJA, KEC. BOJA, KENDAL JAWA TENGAH Erna Prasetyaningrum; Dyan Wigati; Ahmad Fuad Masduqi; Yustisia Dian Advistasari; Lilies Wahyu Ariani
Jurnal Dimas Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.777 KB)

Abstract

Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak kekayaan flora maupun fauna. Flora dan fauna sertamineral yang berkhasiat sebagai obat yang harus dikembangkan dan disebar luaskan agar semaksimal mungkindapat dimanfaatkan dalam upaya-upaya kesehatan masyarakat. Pemanfaatan tanaman obat atau bahan obat alampada umumnya sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baru. Sejak terciptanya manusia di permukaan bumi,telah diciptakan pula alam sekitarnya mulai dari baru itu pula manusia mulai mencoba memanfaatkan alamsekitarnya. untuk memenuhi keperluan alam kehidupannya, termasuk keperluan akan obat-obatan dalam angkamengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Kenyataan menunjukkan bahwa dengan bantuan obatobatanasal bahan alam tersebut, masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Halini menunjukkan bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkanperanannya dalam penyelenggaraan upaya-upaya kesehatan masyarakat.Salah satu daerah penghasil kopi di JawaTengah adalah desa Kertosari, Kendal. Pemanfaatan budidaya kopi disana hanya sebatas untuk pembuatanminuman. Kafein merupakan salah satu kandungan yang ada didalam kopi. Kafein merupakan senyawa alkaloidyang termasuk jenis metilxanthine. Salah satu kandungan lain dari kopi adalah clorogenik, dimana memilikimanfaat sebagai antioksidan sehingga kopi bisa dimanfaatkan untuk terapi kulit dengan bentuk sediaan lulur.Lulur merupakan sediaan kosmetik perawatan kulit wajah yang diaplikasikan ke kulit wajah dalam waktu tertentuhingga mengering, sediaan ini akan membentuk lapisan film transparan yang elastis, sehinga dapat dikelupaskan.
Pemberian Paket New Normal Dan Pelatihan Melalui Konten Youtube Di Kelurahan Colo Muhammad Ryan Radix Rahardhian; Ahmad Fuad Masduqi; Yustisia Dian Advistasari; Dyan Wigati; Lilies Wahyu Ariani
Jurnal Dimas Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1080.857 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v2i1.17

Abstract

Pemanfaatan bahan obat alam bukanlah merupakan hal yang baru. Masyarakat dapat mengatasi masalahmasalahkesehatan yang dihadapinya dengan menggunakan bahan alam. Hal ini menunjukkan bahwa obat yangberasal dari sumber bahan alam khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraanupaya-upaya kesehatan masyarakat. Salah satu pemanfaatan bahan alam pada desa Colo, Dawe, Kudus adalahkopi. Pemanfaatan budidaya kopi disana hanya sebatas untuk pembuatan minuman. Kafein merupakan salah satukandungan yang ada didalam kopi. Kafein merupakan senyawa alkaloid yang termasuk jenis metilxanthine. Selainitu, kandungan lain dari kopi adalah clorogenik, dimana memiliki manfaat sebagai antioksidan sehingga kopi bisadimanfaatkan untuk terapi kulit dengan bentuk sediaan sabun padat. Dimasa pandemi COVID -19 ini, pencegahanpenyebaran virus sangatlah penting untuk dilakukan dengan melakukan protocol kesehatan diantaranya memakaimasker, mencuci tangan dengan sabun dan senantiasa menggunakan hand sanitizer. Dengan demikian pelatihanpembuatan paket new Normal bisa tetap dilakukan secara daring yakni salah satu caranya dengan membuatkonten youtube dan pembagian paket New Normal merupakan upaya yang bisa dilakukan untuk mencegahpenyebaran virus corona
Penyuluhan Dan Pelatihan Pembuatan Permen Kopi Colo Kelurahan Colo Kecamatan Dawe Kudus Muhammad Ryan Radix Rahardhian; Ahmad Fuad Masduqi; Yustisia Dian Advistasari; Lilies Wahyu Ariani
Jurnal Dimas Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1190.211 KB) | DOI: 10.53359/dimas.v3i1.22

Abstract

Potensi kopi yang dimiliki Kecamatan Dawe Kudus, pihak Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus berupaya membantu memasarkan produk unggulan dari lereng Gunung Muria. Potensi yang dimiliki Kabupaten Kudus utamanya Desa Colo ini luar biasa. Kopi Muria juga tak kalah kualitasnya dengan kopi di daerah lain. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Ceramah dan tanya jawab dilakukan pada saat proses pelatihan teori di hari pertama. Metode demonstrasi pembuatan permen kopi colo (KOPICO) dilakukan dengan praktik dilakukan pada hari ke dua. Kegiatan ini melibatkan dosen dengan berbagi tugas sebagai fasilitator, Instruktur sebagai pendemonstrasi, Ibu lurah sebagai perwakilan masyrakatan untuk sambutan, serta ibu-ibu pkk sebagai peserta. Keunggulan pada permen kopi yang diformulasikan ini adalah terdiri dari ekstrak kopi, dan bahan-bahan pendukung lainnya mudah diperoleh, sedangkan keunikannya adalah permen alami ini berbentuk gel dan tidak membutuhkan tambahan apapun sehingga bisa langsung dimakan dan cara pembuatannya mudah. Pengabdian ini juga bertujuan mengangkat manfaat bahan alami kopi sebagai bahan dasar permen yang aman dan sehat. Luaran yang diharapkan dapat dicapai adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan kader ibu-ibu PKK dan pengusaha kopi dalam membuat permen kopi serta publikasi artikel ilmiah pengabdian di jurnal nasional tidak terakreditasi.
Synthesis of Core-Shell Fe3O4/C18/SiO2/[3 (2-Aminoethyl amino) propyl] Trimethoxy Silane and The Study of The Adsorption Kinetics Model of Cu2+ and Cr6+ Ions Mighfar Syukur; Ahmad Fuad Masduqi
JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia) Vol 5, No 2 (2020): JKPK (Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia)
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jkpk.v5i2.37820

Abstract

Synthesis of Core-Shell Fe3O4/C18/SiO2/[3 (2-Aminoetil amino) propyl] Trimethoxy silane has been conducted to study its adsorption kinetics of Cu2+ and Cr6+ ions. Fe3O4 synthesis was carried out to form cores that have magnetic properties. The aim of the coating C18/SiO2/[3(2-Aminoetilamino) propyl] trimethoxy silane was to protect these cores from physical degradation due to acids and bases, as well as the application of synthetic materials. The sono-coprecipitation method showed good results under N2 gas flow with the results of black crystals. The success of SiO2 and [3(2-Aminoethylamino) propyl coatings the transformation of the color showed Trimethoxy silane into brown and weight gain of the synthesis result. Analysis of XRD data showed that little Fe2O3 impurities were clarified by FTIR data showing the presence of amine groups from the starting material. The SEM-EDX and TEM showed a spherical shape with a core-shell system. The adsorption kinetics model was studied using two kinetics models for Cu2+ and Cr6+ ions. The results were demonstrated by the suitability of Cu adsorption to the pseudo order 1, with an adsorption rate of 0.0333 min-1, whereas for Cr corresponded to pseudo order 2 with an adsorption rate of 0.00536 gmM-1min-1.
PELATIHAN PEMBUATAN NUGGET BERBAHAN PISANG LOKAL DI KELURAHAN COLO KECAMATAN DAWE, KUDUS ahmad fuad masduqi; Achmad Wildan; M. Ryan Radix R; Erlita Verdia M; Erna Prasetyaningrum
Jurnal Dimas Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyrakat
Publisher : Jurnal DiMas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53359/dimas.v4i1.33

Abstract

Dominasi mata pencaharian penduduk Kelurahan Colo sebagai petani. Salah satu potensi hasil pertanian adalah pisang lokal khas atau biasa disebut dengan pisang tanduk. Pisang tanduk ini hanya dijual dengan hanya dijual dalam kondisi mentah atau matang begitu saja. Hal ini kurang mengangkat nilai ekonomi dari pisang tersebut. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi ceramah, tanya jawab atau diskusi, dan demonstrasi. Ceramah dan tanya jawab dilakukan pada saat proses pelatihan mengenai materi pengabdian di hari pertama. Metode demonstrasi pembuatan nugget pisang dilakukan dengan praktik. Kegiatan ini melibatkan dosen dengan berbagi tugas sebagai fasilitator, pembimbing praktik dan demonstrasi serta kepanitiaan. Keunggulan nugget berbahan pisang lokal ini sebagai alternatif produk olahan dari pisang lokal, mudah dibuat dan menambah nilai ekonomi jika nanti dipasarkan. Pengabdian ini juga bertujuan mengangkat manfaat potensi hasil pertanian khususnya pisang lokal khas Colo menjadi produk olahan. Luaran yang diharapkan dapat dicapai adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dan kader Ibu-Ibu PKK dalam membuat nugget pisang serta publikasi artikel ilmiah pengabdian di jurnal nasional tidak terakreditasi
Peranan Gracilaria verrucosa dalam Menurunkan Nitrogen (N) dan Mangan (Mn) Melalui Sistem Polikultur dan Monokultur Ahmad Fuad Masduqi; Munifatul Izzati
Media Farmasi Indonesia Vol. 9 No. 2 (2014): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.891 KB)

Abstract

ABSTRACT Gracilaria verrucosa is one type of seaweed that has the potential to be exploited and developed mainly used in ponds. The aims of this research is to study the role of Gracilaria verrucosa in reducing the content of Nitrogen (N) and Mangan (Mn) in the sediment on the pond. This research is conducted in the village pond Mororejo, Kendal and in the Biology laboratory, department of Biology faculty of Sains and Mathematics Diponegoro University. This research was designed by random complete design. The research was the methods of shrimp monoculture, monoculture Gracilaria verrucosa and polyculture containing shrimp, milkfish and Gracilaria verrucosa. The resulted data was analized by Analysis of Variance (ANOVA) continued by real difference test Duncan Multiple Range Test (DMRT) in 95% significance level. The parameters in this research were N and Mn content in the sediment. The results showed that the content of N and Mn in sediments more on shrimp monoculture farming systems than in monoculture Gracilaria verrucosa and polyculture of Gracilaria verrucosa.