Septianti, Anthy
Unknown Affiliation

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

ANALISIS KESESUAIAN SEBARAN LOKASI STASIUN PELAYANAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) DI KOTA PONTIANAK Khairah, Syarifah Athiyatul; H, Firsta Rekayasa; Septianti, Anthy
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.284 KB)

Abstract

Keberadaan Stasiun Pelayanan Bahan Bakar Umum (SPBU) berkaitan dengan kebutuhan masyarakat dan juga keinginan pengusaha untuk mendapatkan menetukan lokasi yang paling menguntungkan dari segi ekonomi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian sebaran lokasi SPBU dan pola perilaku konsumen dalam memilih lokasi pengisian bahan bakar di SPBU Kota Pontianak berdasarkan tingkat kesesuaian lokasi. Pendekatan pada penilitian ini adalah kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, observasi dan kuesioner. Teknik analisis pada penelitian ini meliputi analisis tetangga terdekat, analisis spasial, analisis hirarki proses dan analisis distribusi frekuensi.Hasil penlitian menunjukkan pola sebaran SPBU di Kota Pontianak mengelompok pada jalan – jalan dan kawasan utama di Kota Pontianak, dengan seluruh SPBU yang berjumlah 23 unit, yaitu 100% termasuk pada kategori sesuai. Adapun perbedaan terdapat pada tingkatan bobot total hasil analisis kesesuaian lokasi, SPBU yang memiliki total bobot lebih tinggi cenderung mengelompok pada kawasan pinggiran. Pada pola perilaku konsumen memilih lokasi pengisian bahan bakar didominasi karena alasan keterjangkauan lokasi. Kecenderungan perilaku konsumen tidak dipengaruhi pada total nilai bobot kesesuaian, namun cenderung berbeda dipengaruhi karakteristik sebaran lokasi SPBU.Kata kunci: sebaran, kesesuaian lokasi, pola perilaku, SPBU
PELESTARIAN KAWASAN INTI CAGAR BUDAYA ISTANA KADARIAH UNTUK MENDUKUNG CITRA KOTA BERDASARKAN PERSEPSI PEMANGKU KEPENTINGAN Pertiwi, Siti Asri Heriyani; Wulandari, Agustiah; Septianti, Anthy
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.498 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i2.27040

Abstract

Kawasan Inti Cagar Budaya Istana Kadariah merupakan kawasan bernilai sejarah yang telah ada sejak tahun 1771 dan sekaligus menjadi cikal bakal Kota Pontianak. Kawasan ini meliputi seluruh area perkembangan fisik di pusat pemerintahan Istana Kadariah sejak 1771-1950. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam upaya pelestarian Kawasan Inti Cagar Budaya Istana Kadariah berdasarkan persepsi pemangku kepentingan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah induktif-kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan diantaranya studi literatur, observasi dan wawancara. Sementara metode analisisnya adalah analisis deskriptif dan analisis isi. Responden berasal dari 4 kelompok yakni pemerintah, ahli, masyarakat dan komunitas, serta mahasiswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kawasan Inti Cagar Budaya Istana Kadariah berkembang melalui tahapan diantaranya pembukaan lahan, struktur kota tradisional, upaya strategis dan perkembangan permukiman. Setiap elemen citra kota terkecuali elemen batas mampu memberikan citra kawasan sebagai kawasan tepian air. Berdasarkan hasil penelitian, penilaian mengenai pemahaman responden menunjukkan bahwa responden menganggap kawasan memiliki kelebihan. Dasar yang mendorong tindakan pelestarian adalah nilai. Tindakan pelestarian yang tepat merupakan tindakan pelestarian dengan kelas prioritas tinggi dan rendah. Sehingga terdapat 4 jenis tindakan pelestarian yang tepat untuk diterapkan pada kawasan penelitian berdasarkan persepsi pemangku kepentingan. Adapun 4 (empat) jenis tindakan tersebut diantaranya pemeliharaan, dan adaptasi yang tergolong prioritas inggi. Sementara revitalisasi, dan rekreasi tergolong prioritas rendah.  Kata Kunci:  Cagar Budaya, Citra Kota, Pelestarian, Pemangku Kepentingan.
ARAHAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PERMUKIMAN KAMPUNG BETING KECAMATAN PONTIANAK TIMUR Nabela, -; Mulki, Gusti Zulkifli; Septianti, Anthy
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 3 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.032 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i3.29403

Abstract

Salah satu masalah utama dihadapi permukiman yaitu persampahan. Permukiman Kampung Beting termasuk dalam peruntukan kawasan pariwisata adat budaya, sehingga perlu adanya peningkatan kualitas lingkungan, terutama masalah sampah domestik, karena belum adanya sistem pengelolaan sampah. permasalahan sampah di Kampung Beting dikarenakan minimnya sarana persampahan, kebiasaan masyarakat membuang sampah diparit, kolong rumah dan sungai, kepedatan penduduk, kurangnya kesadaran menjaga kebersihan lingkungan. Sehingga tujuan  penelitian ini untuk mengkaji arahan sistem pengelolan sampah yang sesuai di pemukiman Kampung Beting Kecamatan Pontianak Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknis analisis yang digunakan yaitu: proyeksi penduduk dan timbunan sampah untuk mengetahui kebutuhan fasilitas pendukung pengelolaan sampah, analisis deskriptif tanggapan responden melihat kondisi wilayah dan kondisi sosial masyarakat, dan analisis SWOT untuk arahan sistem pengelolaan sampah Kampung Beting. Berdasarkan potensi, masalah, peluang dan ancaman Kampung Beting berada di kuadran III SWOT yaitu memaksimalkan unsur peluang kawasan, dengan menjadikan Kampung Beting sebagai kampung wisata berwawasan lingkungan untuk mengatasi kelemahan, sehingga sistem pengelolaan sampah diarahkan dengan pemilahan sampah dari sumber, pewadahan dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, pengangkutan diarahkan menggunakan fasilitas sepeda gerobak, serta pola pengumpulan tidak langsung dengan pengeoptimalan TPS yang ada dan pembangunan TPS terapung. penerapan pengelolaannya menggunakan peran serta masyarakat dengan sosialisasi secara bertahap, memberdayakan masyarakat dengan adukasi bagi anak-anak dan pelatihan terhadap ibu-ibu rumah tangga untuk mendaur ulang dan pengomposan sampah serta pengoptimalan partisipasi melalui kerja bakti. Kata-kata kunci:  Pengelolaan Sampah, Kampung Beting, Analsis SWOT, Peran Serta Masyarakat
TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENGEMBANGKAN DESA WISATA DI KAMPUNG WISATA KUANTAN KOTA PONTIANAK Manik, Maria Rolenta; Wulandari, Agustiah; Septianti, Anthy
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 5, No 2 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2018
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata tidak hanya dikelola oleh badan atau lembaga yang besar, tapi kini juga bisa dikelola oleh masyarakat dengan program desa wisata. Program Desa Wisata di Kota Pontianak salah satunya adalah Kampung Wisata Kuantan. Desa wisata ini dikembangkan dan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tingkat partisipasi masyarakat di Kampung Wisata Kuantan dan Kampung Budaya dalam mengembangkan desa wisata. Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat, dan dalam bentuk apa saja masyarakat memberikan partisipasi. Melihat perbedaan tingkat partisipasi dengan jarak penelitian dari radius 100, 200, dan 300 m dari titik Kampung Wisata Kuantan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Terdapat tiga variabel dalam penelitian ini yaitu faktor partisipasi, bentuk partisipasi, dan tingkat partisipasi berdasarkan tangga partisipasi Arnstein. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, untuk melihat pengaruh variabel bebas (faktor parisipasi dan bentuk partisipasi) dan variabel terikat (kemauan orang berpartisipasi). Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat di Kampung Wisata Kuantan adalah bentuk partipasi. Tingkat partisipasi pada tiap radius memiliki perbedaan yang signifikan. Seperti pada radius 100 m tingkat partisipasi masyarakat berada pada tingkat kekuasaan masyarakat. Sedangkan pada radius 200 m, tingkat partisipasi masyarakat tergolong rendah, yaitu berada pada tingkat tidak ada partisipasi. Pada radius 300 m, 20.59% masyarakat berada pada tingkat tokenism, hal ini baik jika dilakukan pendampingan yang baik, tetapi bisa jadi buruk jika tidak mendapat pendampingan yang baik. Dampak wisata yang kecil pada masyarakat radius 200-300 m, menjadi alasan masyarakat radius ini berada pada tingkat tidak ada partipasi.
PEMETAAN DAERAH RAWAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA Saputra, Ari Bintang; Wulandari, Agustiah; Septianti, Anthy
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 2 (2024): JeLAST Edisi Juni 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i2.84660

Abstract

Kebakaran lahan dan hutan yaitu bentuk bencana yang dapat memberikan pengaruh kerugian terhadap hutan dan lahan di Indonesia. Terjadinya kebakaran hutan dan lahan setiap tahun yaitu ketika sedang musim kemarau. Kebakaran hutan dan lahan dikarenakan 2 faktor, yaitu faktor alam karena adanya pemanasan global atau dikenal dengan istilah El-Nino dan faktor non alam karena adanya kegiatan masyarakat yang dapat menimbulkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Kecamatan Sungai Raya yaitu daerah yang sering terjadi kebakaran hutan dan lahan. Kondisi fisik didominasi lahan gambut membuat Kecamatan Sungai Raya rawan mengalami kejadian kebakaran lahan dan hutan. Luasan lahan gambut yang terdapat pada Kec.Sungai Raya yaitu 83.583,76 Ha (71,34%). Sehingga, penelitian ini memiliki tuuan dalam menganalisa area rawan kebakaran lahan dan hutan pada Kec.Sungai Raya dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Berdasarkan hasil analisis yang ditemukan, kejadian kebakaran hutan dan lahan yang terdapat pada Kecamatan Sungai Raya terjadi pada ketebalan lahan gambut 2 -3 meter dan pada lahan pertanian dan lahan terbuka. Terdapat 3 tingkat klasifikasi daerah rawan, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Untuk klasifikasi rendah dengan luasan 11.370,05 Ha, klasifikasi rendah 72.786,47 Ha, dan klasifikasi tinggi 33.003,83 Ha. Adanya penelitian ini diharapkan sebagai dasar untuk Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan Stakeholder dalam mengatasi kejadian kebakaran lahan dan hutan pada Kec.Sungai Raya.Kata Kunci : Gambut, Lahan dan hutan, Kebakaran, Rawan.
PENGARUH WISATA SINKA ISLAND PARK TERHADAP PERUBAHAN MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT DESA WISATA TELUK MAK JANTU Silvana, Riska Viantia; Septianti, Anthy; Yuniarti, Erni
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 2 (2024): JeLAST Edisi Juni 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i2.84857

Abstract

Sinka Island Park adalah satu diantara objek wisata yang terkenal di Desa Wisata Teluk Mak Jantu. Perubahan mata pencaharian masyarakat lokal disebabkan oleh adanya peningkatan kunjungan wisatawan. Perubahan mata pencaharian dirasakan paling banyak oleh ibu rumah tangga. Namun terdapat permasalahan seperti tidak jelasnya status kepemilikan objek wisata serta kurangnya estetika daya tarik sehingga menyebabkan angka kunjungan berkurang drastis. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis pengaruh adanya kegiatan wisata Sinka Island Park terhadap fenomena perubahan mata pencaharian masyarakat Desa Teluk Mak Jantu. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian dari analisis sasaran satu ialah kurangnya atraksi serta kondisi fasilitas umum yang tidak memadai. Sedangkan untuk hasil dari sasaran dua ialah adanya perubahan mata pencaharian masyarakat Desa Teluk Mak Jantu akibat adanya kegiatan wisata Sinka Island Park berdasarkan jawaban kuesioner. Selain itu faktor yang berhubungan secara signifikan dengan perubahan mata pencaharian adalah pendapatan. Analisis tersebut didukung oleh hasil kuesioner yang kemudian disajikan menggunakan diagram lingkaran, tabel, dan peta.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK OBJEK WISATA ALAM DI PULAU LEMUKUTAN KECAMATAN SUNGAI RAYA KEPULAUAN KABUPATEN BENGKAYANG Tania, Wisha; Yuniarti, Erni; Septianti, Anthy
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 2 (2024): JeLAST Edisi Juni 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i2.84650

Abstract

Pulau Lemukutan merupakan salah satu objek wisata yang sangat potensial yang berada di Desa Wisata Pulau Lemukutan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang. Permasalahan pada objek wisata ini yaitu kurangnya informasi lokasi wisata, aksesibilitas penunjang yang kurang memadai, sarana dan prasarana yang belum lengkap, jaringan listrik dan telekomunikasi yang terbatas serta masih kurangnya pengelolaan. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi karakteristik Objek Wisata Alam Pulau Lemukutan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti berdasarkan 3 aspek yaitu atraksi, aksesibilitas dan amenitas. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pulau Lemukutan memiliki beragam atraksi seperti pemandangan sunset, sunrise, ikan-ikan hias, terumbu karang, rumput laut, tambak mutiara, dapat melakukan snorkeling, diving, kano, memancing, jet ski, jalan pinggir pulau dengan pemandangan alam dan aktifitas masyarakat. Sarana prasarana terdapat fasilitas air bersih, toilet, tempat makan, tempat ibadah, serta penginapan. Namun terdapat masalah kurangnya sarana pendukung transportasi penyeberangan baik dari sisi dukungan sarana pelayanan dan informasi maupun volume pergerakan transportasi menuju daerah destinasi wisata.Kata kunci:karakteristik, Pulau Lemukutan, wisata alam
PENGARUH AKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) TAMAN AUDITORIUM UNTAN TERHADAP TINGKAT KENYAMANAN MASYARAKAT Fadillah, Alya Alfiatin; Septianti, Anthy; Pratiwi, Nana Novita
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 2 (2024): JeLAST Edisi Juni 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i2.79961

Abstract

Taman Auditorium UNTAN merupakan kawasan yang berorientasi pada kawasan pendidikan, sehingga taman ini sering dikunjungi oleh mahasiswa maupun masyarakat Kota Pontianak. Selain menjadi magnet aktivitas masyarakat di ruang terbuka, keberadaan Taman Auditorium UNTAN mengundang keberadaan aktivitas jual beli oleh PKL yang menempati hampir setiap sudut taman. Namun, keberadaan PKL seringkali mendapat tanggapan negatif dari masyarakat karena mengganggu aktivitas pengunjung taman, sirkulasi kendaraan maupun manusia, fungsi taman, estetika serta kebersihan. Jalan yang seharusnya dapat digunakan oleh masyarakat sebagai jalur transportasi maupun pejalan kaki kini telah dijadikan sebagai tempat berjualan PKL. Sebagai ruang publik taman harus dapat menciptakan kenyamanan pengunjung agar merasa betah saat sedang berada di area taman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh aktivitas Pedagang Kaki Lima (PKL) di Taman Auditorium UNTAN terhadap tingkat kenyamanan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Analisis yang digunakan ialah analisis deskriptif dan skoring. Hasil penelitian menghasilkan skor 22,8 dengan kriteria "berpengaruh", sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya aktivitas PKL di Taman Auditorium UNTAN memberikan dampak negatif yang akan mempengaruhi tingkat kenyamanan masyarakat. Variabel yang menghasilkan kriteria "berpengaruh" adalah sirkulasi dan keamanan, sedangkan variabel yang menghasilkan pengaruh rendah adalah aroma atau bau-bauan dan kebersihan. Namun, secara garis besar semua variabel memiliki hasil pengaruh terhadap kenyamanan, karena variabel aroma atau bau-bauan dan kebersihan skornya mendekati angka "berpengaruh".
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP FASILITAS DI WATERFRONT CITY PONTIANAK SEBAGAI RUANG TERBUKA PUBLIK Astari, Dewi Rahmaniah; Hernovianty, Frista Rekayasa; Septianti, Anthy
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 4 (2024): JeLAST Edisi Desember 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i4.81612

Abstract

Ruang terbuka publik merupakan salah satu sarana bagi masyarakat untuk melakukan suatu aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan sosial masyarakat untuk tempat berinteraksi serta melakukan kegiatan rekreasi ataupun hiburan. Salah satu ruang terbuka publik yang ada di Kota Pontianak adalah Waterfront City Pontianak, terdapat beberapa permasalahan terkait fasilitas, seperti ketersediaan dan kondisi fasilitas di lokasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan pengunjung terhadap fasilitas di Waterfront City Pontianak sebagai Ruang Terbuka Publik. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, dan metode pengumpulan data observasi, kuesioner dan dokumentasi, serta teknik analisis menggunakan deskriptif dan analisis skoring. Penelitian ini memiliki lima variabel yaitu ketersediaan fasilitas, kondisi fasilitas, keamanan, kenyamanan dan kebersihan, pada setiap variabel memiliki beberapa indikator. Hasil penelitian pada ruang terbuka publik Waterfront City Pontianak adalah kelima variabel mendapatkan hasil dalam kategori puas, dimana hasil tertinggi didapatkan pada variabel ketersediaan fasilitas dan yang paling rendah yaitu pada variabel keamanan
IDENTIFIKASI KONDISI EKSISTING DAN SEBARAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG PARIWISATA PANTAI PUTERI SERAYI KECAMATAN JAWAI SELATAN KABUPATEN SAMBAS Leni, Leni; Yuniarti, Erni; Septianti, Anthy
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 11, No 4 (2024): JeLAST Edisi Desember 2024
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v11i4.85863

Abstract

ABSTRAKPantai Puteri Serayi terletak di Desa Jawai Laut, Kecamatan Jawai Selatan, Kabupaten Sambas, dan dikenal sebagai salah satu objek wisata yang menarik berkat keindahan pantainya yang dilengkapi dengan bukit yang menawan. Meskipun memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan, kondisi sarana dan prasarana di pantai ini masih belum memadai dan tidak merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan ke Pantai Puteri Serayi. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas yang ada, seperti jalan, jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, pengelolaan sampah, sarana kesehatan, akomodasi, rumah makan, toilet, ruang ganti, sarana keamanan, lahan parkir, toko suvenir, dan fasilitas bermain anak, masih kurang memadai. Selain itu, penyebaran sarana dan prasarana tersebut juga tidak merata di seluruh area objek wisata. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan lebih lanjut, guna meningkatkan pengalaman wisatawan dan mendukung keberlanjutan pariwisata di kawasan tersebut.Kata kunci: pantai puteri serayi, penunjang pariwisata, sarana dan prasarana  ABSTRACTPuteri Serayi Beach is located in Jawai Laut Village, South Jawai Sub-district, Sambas Regency, and is known as one of the attractive tourist attractions thanks to the beauty of the beach equipped with a charming hill. Although it has great potential to attract tourists, the condition of facilities and infrastructure on this beach is still inadequate and uneven. This study aims to identify the needs of facilities and infrastructure needed to increase the interest of tourist visits to Puteri Serayi Beach. The data collection methods used include observation, interviews, and documentation studies. The results show that existing facilities, such as roads, clean water networks, electricity networks, telecommunications networks, waste management, health facilities, accommodation, restaurants, toilets, changing rooms, security facilities, parking lots, souvenir shops, and children's play facilities, are still inadequate. In addition, the distribution of these facilities and infrastructure is also uneven throughout the tourist attraction area. These findings are expected to be the basis for further development, in order to improve the tourist experience and support the sustainability of tourism in the area.  Key words: puteri serayi beach, tourism support, facilities and infrastructure