Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HMI SCADABERBASIS WEB MENGGUNAKAN VIJEO DESIGNER Aulia, Fahmi; Supratno, Setyo; Suryatini, Fitria
JREC (Journal of Electrical and Electronics) Vol 5 No 2 (2017): JREC (Journal of Electrical and Electronics)
Publisher : Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Islam 45 Bekasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1458.529 KB)

Abstract

ABSTRAK SistemScada merupakan sistem yang sudah banyak digunakan untuk mengontrol dan memonitoring mesin-mesin di dunia industri, tetapi kontrol dan monitoring tersebut umumnya dilakukan disatu tempat saja. Pada perusahaan yang mempunyai plant-plant yang tersebar di lokasi yang berjauhan, banyak mengalami kesulitan dalam mengontrol plant-plant tersebut. Contoh pada mesin boiler, mesin yang memerlukan pengawasan yang lebih ketat karena mesin ini dapat menimbulkan ledakan jika terjadi kesalahan pada sistem. Perencanaan dan pembuatan penelitian ini membuat simulasi HMI scada untuk mengontrol dan memonitoring pada mesin boiler berbasis web gate yang terhubung melalui komunikasi sistem wireless LAN dan untuk softwere HMI menggunakan Vijeo designer. Dengan menggunakan sistem ini, bahkan sebuah PC yang hanya memiliki IE (Internet Explorer) dapat mengontrol dan memonitoring dimana saja selama masih memiliki jaringan web server. Untuk metode yang diterapkan penulis menggunakan metode eksperimen dengan melakukan pengujian sistem HMI scada berbasis web gate serta menganalisa jarak jangkauan jaringan komunikasi. Dari hasil pengujian dan analisa didapatkan bahwa sistem sesuai dengan perencanaan serta jarak jangkauan jaringan komunikasi maksimal 20 meter. Kata kunci:HMI, Scada, Web gate, Vijeo designer, PC Scada system is a system that has been widely used to control and monitor machines in industry, yet typically they both done concentrated in one place only. When a company has plants that scattered in some distant locations, it will be rather difficult to control the plants. For examples in boiler engines, machines that require more strict supervision because these machines can cause an explosion in case of system errors. This research make HMI scada simulation to control and monitor a web-gate-based boiler machine which is connected via wireless LAN system communication and for HMI softwere using Vijeo designer. Using this system, even a PC which only have IE (Internet Explorer) can do control and monitor anywhere as long as it still has a network web server. The method applied by the author is an experimental method by testing the HMI scada system based on web gate as well as analyzing the distance of network communication range. The results shows that the system is well-performed and the maximum distance network communication coverage is 20 meters. Keywords: HMI, Scada, Web gate, vijeo designer, PC
Analisis Pola Sebaran dan Arahan Lokasi Minimarket Waralaba di Kota Banda Aceh Zahara, Cut Siti Ridha; Agussaini, Halis; Aulia, Fahmi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 3 (2024): Volume 8, No. 3, Agustus 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i3.21561

Abstract

Peningkatan jumlah gerai minimarket waralaba di Kota Banda Aceh mengalami penolakan dari beberapa pihak karena kehadirannya dinilai merugikan pasar yang berada di sekitarannya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif deskriptif. Untuk menganalisis data digunakan aplikasi Gis dengan menggunakan tool nearest neighbor analysis, buffer, layer dan heatmap. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola sebaran minimarket waralaba di Kota Banda Aceh sebagai pertimbangan dalam pemberian izin usaha agar menghindari terjadinya tumpang tindih area pelayanan minimarket waralaba dan menjaga persaingan dalam pelaku ekonomi lokal sehingga tidak terjadi persaingan yang tidak sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya pola sebaran minimarket waralaba di Kota Banda Aceh memiliki pola sebaran mengelompok dengan nilai z-score -2,06. Adapun lokasi yang direkomendasikan untuk masa yang akan datang terdapat tujuh rencana pengembangan dengan mempertimbangkan Peraturan Walikota No 26 Tahun 2017 (kesesuaian lokasi) dan empat variabel lainnya yaitu kepadatan bangunan, jalan arteri, radius pelayanan minimarket waralaba eksisting, serta jarak dan radius jangkauan pelayanan pasar tradisional.
Analisis Dampak Kebijakan Rencana Pola Ruang terhadap Nilai Walkability Berdasarkan Metode Frank Naufal, Ghaffari; Agussaini, Halis; Aulia, Fahmi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 7, No 3 (2023): Volume 7, No.3, Agustus 2023
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v7i3.24860

Abstract

Walkability merupakan kemampuan lingkungan dan kawasan dalam mendukung aktivitas berjalan kaki dengan nyaman dan aman di lingkungan perkotaan. Kualitas walkability yang baik dapat meningkatkan mobilitas pejalan kaki, efisiensi biaya, dan menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Daya dukung kawasan terhadap aktivitas berjalan kaki ini dapat diukur melalui tingkat konektivitas kawasan, tingkat kepadatan penduduk, koefisien lantai bangunan komersial, dan tingkat keberagaman penggunaan lahan.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan rencana pola ruang terhadap walkability pada kawasan pengembangan pusat kota lama tepatnya pada Gampong Kampung Baru dan Gampong Peunayong yang ditinjau berdasarkan indikator penggunaan lahan. Metode yang digunakan merupakan analisis nilai entropi penggunaan lahan berdasarkan metode Frank dengan menggunakan data penggunaan lahan eksisting dan rencana pola ruang RDTR Kota Banda Aceh tahun 2021-2041. Hasil analisis menunjukkan terjadi penurunan tingkat keragaman penggunaan lahan dari kondisi eksisting sebesar 0,828 menjadi 0,777 pada kondisi perencanaan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa rencana pola ruang saat ini cenderung mengarah pada penggunaan lahan yang lebih terpusat dan homogen, yang dapat mengurangi variasi penggunaan lahan dan kemungkinan adanya tujuan dan fasilitas yang berdekatan. Hal ini berdampak negatif pada walkability kawasan. Untuk meningkatkan nilai walkability, rencana pola ruang pada lokasi penelitian perlu menerapkan strategi perencanaan yang mempertimbangkan diversitas hunian dan pengembangan sektor-sektor potensial dalam kawasan tertentu, serta menciptakan ruang publik yang terkoneksi dengan baik.
Identifikasi Perkembangan Struktur Polisentris Perkotaan Medan Lathifah, Delia; Aulia, Fahmi; Agussaini, Halis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2024): Volume 8, No.2, Mei 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i2.26210

Abstract

Struktur ruang merupakan salah satu karakteristik perkotaan yang akan terus berkembang dan memberikan perubahan pada wilayah perkotaan. Dalam mengidentifikasi struktur ruang perkotaan, ada banyak metode yang dapat digunakan baik secara morfologi, dan fungsional. Perubahan penggunaan lahan di perkotaan disebabkan oleh banyak faktor seperti kegiatan ekonomi, aksesibilitas dan keadaan geografis. Berkembangnya sebuah perkotaan akan mempengaruhi pertumbuhan lahan secara masif di berbagai tempat dan memperlebar persebaran ruang komersial yang ada di perkotaan sehingga lambat laun akan menciptakan pusat-pusat perkotaan baru atau disebut dengan struktur pola polisentris perkotaan. Kota Medan merupakan kota ke-4 terbesar di Indonesia dan memiliki pertumbuhan ekonomi paling tinggi di seluruh Pulau Sumatera. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola perkembangan struktur ruang pada Kota Medan dengan menggunakan analisis penggunaan lahan di Google Earth Engine dan analisis Kernel Density pada ArcGIS 10.8. Dari hasil analisis perubahan penggunaan lahan diketahui bahwa Kota Medan dari tahun 2017 ke tahun 2021 didominasi oleh area lahan terbangun seluas 19.084,70 Ha tahun 2017 dan 20.986,6 Ha tahun 2021. Data tutupan lahan area terbangun dan sebaran fasilitas umum menjadi input dalam analisis Kernel Density yang menghasilkan pola untuk identifikasi struktur polisentris. Didapati bahwa struktur ruang polisentris yang tersebar dan berkembang pada Kota Medan dari tahun 2017 ke tahun 2021 tergolong tinggi dan menyebar. 
Analisis Spasial Zonasi Sekolah Menengah Atas Negeri terhadap Permukiman di Kota Banda Aceh Awana, Ainun Azizah; Agussaini, Halis; Aulia, Fahmi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 3 (2024): Volume 8, No. 3, Agustus 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i3.26209

Abstract

Penelitian ini mengkaji zonasi fasilitas pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Kota Banda Aceh berdasarkan aspek keterjangkauan terhadap permukiman yang dinilai dari jarak dan pelayanan. Zonasi merupakan upaya pemerintah dalam perwujudan pemerataan pendidikan, namun dalam penerapannya sistem zonasi ini masih memiliki beberapa kendala yang membuat sistem ini belum berjalan optimal. Objek penelitian ini adalah seluruh SMA Negeri di Kota Banda Aceh yang menggunakan sistem zonasi untuk mengetahui bagaimana pemerataan pelayanan sarana pendidikan yang dikaji berdasarkan aspek permukiman dan keterjangkauan jarak tempuh pada penerapan zonasi fasilitas pendidikan SMA Negeri di Kota Banda Aceh, sehingga zonasi yang diterapkan menjadi zonasi yang optimal. Hasil penelitian ini adalah cakupan pelayanan SMA Negeri sudah mencapai 100%, namun keterjangkauan yang dapat diberikan mencapai 5-6 km. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi jauh dari kata ideal dan terjangkau.
Integrasi Antara Perumahan Terencana Dan Transporasi Umum Di Kota Banda Aceh Erhasy, Amiratul Jannah; zainuddin, zainuddin; aulia, fahmi
Jurnal Wilayah dan Kota Vol. 9 No. 01 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jwk.v10i01.9228

Abstract

Transportasi memegang peranan penting dalam perkembangan kota dan kelancaran aktivitas yang akan dilakukan oleh masyarakat. Berdasarkan RAD GRK 2013-2018, sumber utama emisi gas rumah kaca di Kota Banda Aceh berasal dari sektor transportasi. Maka dari itu, untuk meminimalisir emisi karbon yang dihasilkan oleh sektor tranportasi, masyarakat dapat menggunakan transportasi umum sebagai alternatif dalam melakukan perjalanan pada setiap aktivitasnya. Mengingat banyaknya pergerakan yang berasal dari kawasan perumahan, penempatan titik transportasi umum yang berdekatan dengan perumahan warga dapat mempermudah aktivitas warga yang akan dilakukan setiap harinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi integrasi sebaran perumahan terencana dan transportasi umum. Dalam mengintegrasi kawasan perumahan terencana dengan sistem transportasi berupa angkutan umum dapat dilihat dari keterjangkauannya dengan radius 300-400 meter. Salah satu transportasi umum yang beroperasi di Kota Banda Aceh ialah Bus Trans Koetaradja yang bersistem Semi BRT. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuantitaf deskriptif, dengan menggunakan analisis Buffering dan alat bantu ArcGIS 10.4. Hasil penelitian menunjukan dari total 171 perumahan terencana hanya 47 titik yang terintegrasi dengan halte Trans Koetaradja. Hal tersebut dapat meningkatkan penggunaan kendaraan pribadi, sehingga disarankan untuk merencanakan jalur feeder bus untuk kawasan perumahan terencana yang berada jauh dari titik halte. Dari hasil analisis tersebut, dapat diketahui bahwa cluster perumahan terencana di Kota Banda Aceh yang integrasi dengan simpul transportasi umum hanya 28% dari total keseluruhan perumahan terencana.
Persepsi Masyarakat Terhadap Penggunaan Pedestrian Sebagai Ruang Publik (Studi Kasus : Area Pedestrian Jalan Pelabuhan Ulee Lheue) Yuli Elfizar, Nanda; Dyena Meutia, Zya; Aulia, Fahmi; Araby, Zardan
Bayt ElHikmah: Journal of Islamic Architecture and Locality Vol. 1 No. 2 (2023): Bayt El Hikmah
Publisher : Prodi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jial.v1i2.4131

Abstract

Abstract. Public open space is a place that can fulfill a need that is functional. Public open space in the Ulee Lheue considered still lacks that this area requires special attention to well ordered. Researchers conducted research in the Ulee Lheue because this region is particularly at the area of pedestrian roads Ulee Lheue port there are still many obstacles. An area used as a pedestrian has been used for a trade for small street vendors located in that area. Researchers collected perception of the community for getting data on pedestrian Ulee Lheue in the area. This study in a qualitative approach case study and use the data collection techniques in a searching manner a literature review, observation, interview and documentation. This study also uses the data analysis descriptive heading for described the data obtained through research. The result showed that the pedestrian Ulee Lheue were succesful with proper facilities mand infrastructure. Ulee Lheue public space in an area used quite well. Many visitors do activities in the area of pedestrian street vendors. The use of the pedestrian by street vendors can interfere with the activity of the community especially the riding a motorcycle, so in the region every day deadlocked result of traders who use the pedestrian and the roads as a trading.
Building Distribution and Spatial Constraints from Perspectives of Tsunami Inundation at a Small Island Context: A Study Case of Sabang-Aceh, 20 Years after the 2004 Aceh Tsunami Syamsidik; Armaya, Hayyan Ghifarry; Suppasri, Anawat; Aulia, Fahmi; Dadek, Teuku Ahmad; Sufirmansyah; Reza, Muhammad Ichwan; Khalis, Muhammad Iqbal
Journal of the Civil Engineering Forum Vol. 11 No. 3 (September 2025)
Publisher : Department of Civil and Environmental Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jcef.18868

Abstract

In the aftermath of the devastating 2004 Indian Ocean tsunami, the Indonesian government implemented disaster mitigation measures through improved spatial planning, particularly in settlement areas. These efforts focused on reconstruction and sustainable development strategies to enhance safety while aligning with national and regional regulations. Sabang City, located in a tsunami-prone region, was also affected by the 2004 tsunami, necessitating further evaluation of its building resilience and spatial planning. This study aims to assess the spatial distribution of buildings in Sabang City to evaluate their suitability in tsunami-prone areas and their potential for residential development. A field survey was conducted between February and June 2023, identifying and classifying 14,104 building units based on the HAZUS methodology developed by FEMA (Federal Emergency Management Agency, USA). The buildings were categorized into six structural types: Reinforced Concrete (C1-La, C1-Lb, C1-M), Concrete Frame with Unreinforced Masonry (C3-L), Steel Frame (S1-M), and Wood Frame (W1-L). Spatial analysis examined settlement patterns in relation to land capability and disaster mitigation requirements. Findings reveal significant constraints in land development for residential purposes, particularly in tsunami-prone and low-capability areas. Of the total surveyed buildings, 6,726 units (47.7%) are located in low-capability zones, primarily influenced by the dominance of protected forests and buffer zones that restrict land availability. Moreover, Sabang’s rugged topography, characterized by steep slopes and hilly terrain, exacerbates land development challenges. These findings underscore the urgent need for strategic interventions, including relocating settlements from high-risk tsunami zones, updating spatial planning policies, and integrating tsunami risk assessments into urban development strategies. Strengthening these measures will enhance urban resilience and promote sustainable growth in Sabang City.