Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

E-Prescription: Connecting Patients’ Prescriptions with Pharmacists and Cashiers Susilawati, Helfy; Wiharso, Tri Arif
Khazanah Informatika Vol. 7 No. 1 April 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/khif.v6i2.12191

Abstract

The paper describes the development of an electronic prescription system. Electronic prescription or e-prescription is an innovation in the health sector that enables patients to read the types of medication they will receive along with its description and rational use. E-prescription shortens the waiting time to get a prescription, which is different from a manual prescription system. In conventional systems, patients must undergo several steps to get served. They have to give the prescriptions to the cashier and wait for the cashier to calculate the bill. They later submit the proof of payment to the pharmacists and wait for the pharmacist to produce the medicine. Using e-prescription, the patients only have to pay for prescription and wait for the pharmacists to bring the medicine. The waiting time may decrease from 4 complicated steps into 2 simple ones. The website-based e-prescription application enables physicians to electronically send prescriptions to pharmacy computers and send its bill to the cashier. The system allows patients to directly move to the pharmacy once they have paid the bill. The research adopts a quantitative method with a prototype research model and UAT (User Acceptance Test) model for testing.
Analisis Perbandingan Performa serta Efisiensi Energi Routing Protocol Data Centric SPIN dengan Directed Diffusion Wireless Sensor Network Rachman, Taufik; Ikhsan, Akhmad Fauzi; Wiharso, Tri Arif
Fuse-teknik Elektro Vol 2 No 2 (2022): Fuse-teknik Elektro
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jft.v2i2.2304

Abstract

Wireless Sensor Network (WSN) merupakan suatu jaringan multi hop nirkabel yang terdiri dari beberapa node yang tersebar di suatu area yang mengatur dirinya sendiri. Dalam pengaplikasian WSN memiliki suatu masalah yang sering muncul yaitu tingkat konsumsi energi dan performanya. Dalam upaya memecahkan masalah tersebut, diperkenalkan routing protocol berbasis data centric yang bertujuan untuk meminimalisir penggunaan energi. Salah satu routing protocol berbasis data centric yaitu SPIN dan directed diffusion. Berdasarkan hal tersebut dilakukannya penelitian untuk mengetahui perbandingan performa dan penggunaan energi. Penelitian ini menggunakan metode simulasi jaringan dengan bantuan software Network Simulator 2 (NS 2) untuk mendapatkan hasil berupa parameter jaringan. Parameter yang dibandingkan yaitu throughput, end-to-end delay, packet delivery ratio, konsumsi energi dan node life time. Hasil penelitian didapatkan bahwa directed diffusion lebih baik dalam hal performa berdasarkan parameter throughput bernilai 1281,184 Kbps, end-to-end delay bernilai 65,8975 ms dan packet delivery ratio bernilai 100%. SPIN lebih unggul dalam hal efisiensi energi yang bernilai 28,91%.
Rancang Bangun Filtrasi Air Portabel Berbasis Arduino Uno Ghofur, Shaefan Afuan; Susilawati, Helfy; Wiharso, Tri Arif
Fuse-teknik Elektro Vol 2 No 2 (2022): Fuse-teknik Elektro
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jft.v2i2.2341

Abstract

Penyediaan air minum pada saat kondisi bencana alam sering kali tidak merata dan bahkan menjadi barang yang langka, sehingga terjadilah krisis air bersih/minum. Saat terjadi bencana serta keterbatasan sarana dan prasarana tidak berjalannya sumber air yang ada sehingga para korban hanya dapat menggunakan sumber air yang ada. Sumber air yang tersedia tidak diketahui bagaimana kualitasnya sehingga diperlukanlah sebuah alat filtrasi yang dapat digunakan pada saat bencana dimana alat filtrasi air tersebut harus dapat dibawa kamana-mana (mobile) mengingat pada saat bencana banyak yang membutuhkan dan kurangnya suplay listrik pada tempat bencana. Perhitungan korelasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat yang dibuat mendekati nilai 1 dengan alat ukur yang dijadikan sebagai acuan. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode prototype alat. Dilakukan perhitungan regresi dilakukan untuk mengkalibrasi sensor sehingga nilai yang dikeluarkan sama dengan alat ukur sebenarnya. Perhitungan akurasi dilakukan untuk mengetahui ketelitian alat yang dibuat dengan alat ukur sebenarnya.. Sensor TDS memiliki tingkat kestabilan sampai 1500 ppm, didapat akurasi sebesar 99.12% dengan nilai error rata rata 0.88% ,dan kolerasi 0.99. 2. Sensor pH memiliki keakurat akurasi sebesar 99.99% dengan nilai error 0.01% dan kolerasi 0.99. 3. Sensor LDR memiliki keakurat akurasi sebesar 98.42%dengan nilai error 1.58 %. Dan kolerasi 0.82. 4 Sensor Ultrasonik dapat mengatur nyala dan matinya pompa, apabila 5cm on dan 30 off.1. Pengembangan alat bisa menambahkan monitoring wireless atau online agar alat dapat bekerja secara efesien dan dapat di kontrol dengan jarak jauh.
Evaluasi Kinerja Routing Protocol PEGASIS Menggunakan NS-2 Paujiah, Awalia; Ikhsan, Akhmad Fauzi; Wiharso, Tri Arif
Fuse-teknik Elektro Vol 2 No 2 (2022): Fuse-teknik Elektro
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jft.v2i2.2344

Abstract

Routing protocol PEGASIS pada dasarnya menggunakan algoritma greedy untuk komunikasinya, namun membuat struktur rantai yang panjang sehingga dapat menyebabkan penundaan transmisi yang besar. Maka penelitian ini bertujuan untuk memprbaiki kinerja PEGASIS dengan menggunakan algoritma Simulated Annealing yang diimplementasikan pada base stationya untuk memililh chain leader dan untuk membentuk jalur rantai. Metode penelitian ini yaitu dengan mensimulasikan PEGASIS dengan simulated annealing pada NS2 menggunakan dua jenis skenario yaitu perubahan luas area sebesar 100 x 100 m2, 200 x 200 m2,  300 x 300 m2, dan 400 x 400 m2 dan jumlah node yaitu 60, 80, 100, dan 120 node terhadap jumlah energi yang sama. Hasil penelitian diperoleh bahwa antara skenario perubahan jumlah node dan luas area, skenario yang paling baik untuk konsumsi energi terdapat pada skenario perubahan jumlah node dengan jumlah node sebanyak 60 besar konsumsi energinya sebesar 0.144% namun memiliki waktu delay yang cukup tinggi yaitu 0.000148952 s. Sama halnya untuk kondisi terbaik untuk delay yaitu terdapat pada perubahan jumlah node dengan jumlah node 120 node pada luas area 100 x 100 m2 dengan waktu delay 0.000148461 s namun memiliki jumlah konsumsi energi yang besar yaitu 0.288%.
Perancangan Sistem Fiber to The Home (FTTH) dalam Pengimplementasian Triple Play Service di Perumahan Lovina Karangpawitan Garut Majid, Nurholis; Sugiarto, Bambang; Wiharso, Tri Arif
Fuse-teknik Elektro Vol 2 No 2 (2022): Fuse-teknik Elektro
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jft.v2i2.2346

Abstract

Fiber to The Home (FTTH) merupakan suatu format transmisi sinyal optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan fiber optik sebagai media penghantaran. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat baik di area perkotaan maupun pedesaan memicu untuk dilakukannya peningkatan layanan pelanggan serta di dorong oleh keinginan untuk mendapatkan layanan yang di kenal dengan istilah layanan Triple Play Service maka perancangan FTTH di area perkotaan maupun pedesaan perlu dilakukan secara masif. Adapun jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dengan berlandaskan perhitungan serta data-data yang telah didapat penulis dari sumber-sumber yang relevan dan kredibel. Perancangan FTTH ini bertujuan untuk membuat suatu desain jaringan telekomunikasi optik di Perumahan Lovina Karangpawitan Garut yang memenuhi standar kelayakan yang telah ditentukan oleh Pt. Icon+ serta ITU-T sebagai badan standarisasi Internasional di bidang telekomunikasi. Berdasarkan hasil pengujian yang sudah dilakukan didapatkan hasil perhitungan power link budget yang mana analisa jaringan dilakukan dari perangkat sentral sampai ke pelanggan dengan jarak terjauh dan di hasilkan daya sebesar -15,675 dBm untuk uplink dan -15,864 untuk downlink. Hasil tersebut didapatkan dengan memanfaatkan tipe optik G.652D sedangkan untuk tipe optik G.655D didapatkan daya sebesar -15,222 dBm untuk uplink dan -15,336 dBm untuk downlink.
Analisis Kinerja Sistem Komunikasi Optik dalam Hubungan antar BSC ke BTS untuk Telekomunikasi Generasi ke-5 (5G) Adawiah, Lulu Robiatul; Sugiarto, Bambang; Wiharso, Tri Arif
Fuse-teknik Elektro Vol 3 No 1 (2023): Fuse-teknik Elektro
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jft.v3i1.2745

Abstract

Perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi telah berkembang pesat diiringi oleh kebutuhan pengguna yang terus meningkat. Teknologi generasi kelima (5G) merupakan teknologi jaringan nirkabel yang menawarkan akses dengan data rate yang sangat tinggi dan bandwidth yang lebih besar. Untuk mendukung spesifikasi diatas tidak dapat terlepas dari sistem Backbone serat optik. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan nilai redaman, mempertahankan nilai daya terima, Bit Error Rate dan rise time budget yang dibutuhkan sesuai dengan sistem telekomunikasi 5G. Penelitian ini menggunakan metode power link budget dan rise time budget. Lokasi yang digunakan untuk penelitian ini sebanyak 3 lokasi berdasarkan trafik penggunaan seluler diantaranya HUT Garut – Samarang, HUT Garut – Malangbong dan HUT Garut – HCPT Leles . Berdasarkan hasil hitungan dan simulasi dalam menentukan nilai daya terima dan nilai rise time budget dikatakan layak karena tidak melebihi nilai sensitivas sebesar -24 dBm dan nilai maksimumnya yaitu 4501.03 ps, sedangkan untuk nilai BER pada lokasi kedua yaitu HUT Garut – Malangbong dikatakan  kurang bagus karena tidak lebih rendah dari standar optik yang digunakan yaitu sebesar 10-12.
Implementasi Intrusion Detection System (IDS) Menggunakan Snort Berbasis SMS Gateway Untuk Keamanan Jaringan Rustandi, Diki; Matin, Iik Muhammad Malik; Wiharso, Tri Arif
Fuse-teknik Elektro Vol 3 No 1 (2023): Fuse-teknik Elektro
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jft.v3i1.2775

Abstract

Penggunaan jaringan berkembang pesat bahkan sampai di dunia pendidikan. Banyak sekolah yang memanfaatkan jaringan komputer untuk menunjang pembelajaran. Salah satunya SMK Tarbiyatul Aulad Cikajang. Jaringan yang terkoneksi ke internet akan mudah terkena serangan dari pihak yang tidak bertanggungjawab. Keamanan jaringan harus diutamakan untuk melindungi jaringan. Salah satu sistem keamanan yang dapat digunakan untuk melindungi jaringan adalah menerapkan Intrusion Detection System (IDS). Snort merupakan salahsatu IDS terbaik yang dapat digunakan secara gratis. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang akurat yaitu dengan melakukan studi literatur, observasi lapangan dan pengujian sistem. Pengujian dilakukan sebelum dan setelah sistem dibuat. Pengujian dilakukan menggunakan serangan jaringan berupa port scanning dan DDOS attacks. Hasil pengujian sebelum sistem dibuat serangan jaringan tidak terdeteksi oleh server. Sedangkan hasil pengujian setelah sistem dibuat, server mampu mendeteksi dan memblok serangan tersebut dan memberikan notifikasi berupa SMS kepada administrator. Hasil notifikasi SMS terdapat delay selama 2 detik dibandingkan dengan waktu apabila dilihat dari tampilan console.
Rancang Bangun Robot Penyemprot Pestisida dengan Sistem Wall-Follower pada Tanaman Cabai Widiyanti, Iwin; Ikhsan, Akhmad Fauzi; Wiharso, Tri Arif
Fuse-teknik Elektro Vol 3 No 2 (2023): Fuse-teknik Elektro
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jft.v3i2.2788

Abstract

Sebagai negara yang subur kebanyakan penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Dalam proses penyemprotan cairan pestisida pada tanaman di lahan terbuka biasanya menggunakan tenaga manusia, jenis penyemprot yang biasa digunakan yaitu knapsack sprayer, menggunakan mesin bahan bakar bensin, helikopter dan traktor. Penggunaan beberapa alat penyemprot memiliki kelemahan yaitu seperti knapsack sprayer dan penyemprot menggunakan mesin berbahan bakar bensin sangat melelahkan, karena petani harus menggendong sprayer dengan bobot mencapai 15 kg. Dengan demikian dibutuhkan sistem yang mampu membaca dinding bedengan yang akan dijadikan lintasan robot dalam melakukan penyemprotan pestisida, sistem tersebut yaitu sistem wall follower. Sistem wall follower bergerak dengan membaca dinding lintasan. Dengan menggunakan alat ini, yang dirancang untuk penyemprotan lebih mudah dan tidak lagi membutukan begitu banyak tenaga manusia, dimana alat ini menggunakan sensor ultrasonic sebagai pengukur jarak dan Arduino Uno sebagai alat kontrol penggerak motor penyemprotan. Dari hasil pengujian Penyemprotan pestisida otomatis menggunakan sensor ultrasonik dapat mendeteksi tanaman cabai pada jarak maksimum 15 cm. Untuk kecepatan PWM motor DC dapat diatur sesuai dengan kondisi dengan cara menginput kecepatan PWM secara manual dari angka 255 sampai 120, untuk angka dari <120 PWM maka motor DC tidak akan berfungsi.
Prototype Alat Pendeteksi Kualitas Minyak Goreng Kelapa Sawit Menggunakan Sensor TCS3200 dan Metode Fuzzy Logic Dendi, Dede; Sugiarto, Bambang; Wiharso, Tri Arif
Fuse-teknik Elektro Vol 3 No 2 (2023): Fuse-teknik Elektro
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jft.v3i2.3391

Abstract

Sebagai bangsa yang kaya akan sumber daya alam, kita kaya akan minyak sawit, yang menjadikan minyak goreng transparan. Masyarakat biasanya tidak dapat melihat minyak sawit dalam bentuk minyak curah, dan minyak curah sering kali digunakan oleh lebih banyak orang dibandingkan minyak kemasan, sehingga tunduk pada peraturan produksi yang ketat. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang dapat mengetahui kejernihan minyak goreng sawit. Alat yang menggunakan sensor TCS3200 sebagai pengukur nilai warna dan Arduino Uno untuk mengontrol nilai warna minyak goreng ini dimaksudkan agar lebih mudah dan efektif dalam mengetahui kejernihan minyak goreng serta membedakannya dengan minyak yang telah tercampur bahan berbahaya, dari hasil pengujian mendapatkan nilai warna kecerahan yaitu minyak murni: R:49, G:47, B:55, minyak bekas: R:55, G:55, B:61, dan minyak yang tercampur bahan kimia: R:58, G:53, B:57.
Analisis QoS (Quality of Service) Kinerja Provider IconNet di Kampung Ciateul Kabupaten Garut Menggunakan Software Wireshark Nugraha, Muhammad Fauzi; Sugiarto, Bambang; Wiharso, Tri Arif
Fuse-teknik Elektro Vol 4 No 2 (2024): Fuse-teknik Elektro
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jft.v4i2.3419

Abstract

Internet adalah kebutuhan untuk setiap individu dalam menjalankan aktivitas. Untuk mengetahui kualitas jaringan internet dibutuhkan metode Quality of Service. Tujuan penelitian ini pengukuran pada 5 pelanggan IconNet dan membandingkan kualitas layanan pada berbagai waktu. Data diperoleh melalui streaming YouTube dengan Wireshark selama 2 jam, menggunakan paket data 10 Mbps dan 20 Mbps dari IconNet. Wilayah penelitian terletak di Kampung Ciateul, Kabupaten Garut. Hasil dari penelitian di 5 pelanggan jaringan IconNet memiliki index delay 4 dan index packet loss dan jitter 3 tetapi parameter throughput memiliki perbedaan, Pelanggan 1 pada pagi, siang, dan malam hari memperoleh nilai lebih dari Index 3 sedangkan pada sore hari Index 4. Pelanggan 2 pada pagi dan sore hari memperoleh Index 3 sedangkan pada siang dan sore hari Index 2. Pelanggan 3 pada pagi dan malam hari memperoleh Index 3 kategorinya sedangkan pada siang dan sore hari Index 4. Pelanggan 4 pada pagi dan siang hari memperoleh Index 3 sedangkan pada sore dan malam hari Index 2. Pelanggan 5 pada pagi, siang, sore, dan malam hari memperoleh bawah Index 2. Berdasarakan data dari penelitian yang dilakukan, faktor yang mempengaruhi penurunan Quality of Service adalah jumlah pengguna jaringan yang bertambah yang memengaruhi bandwidth dan kemampuan Penyedia layanan internet (ISP) dalam menangani volume data, kondisi geografis  memengaruhi kemampuan infrastruktur untuk mendistribusikan layanan secara merata  diantaranya jarak Base Transceiver Statio (BTS) ke kampung ciateul. Optimalisasi pada aspek jumlah perangkat terhubung, jenis aktivitas, bandwidth yang tersedia dan waktu penggunaan akan meningkatkan kualitas layanan jaringan bagi setiap pelanggan.