Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU Rofiq, Abdul; Mahadewi, Luh Putu Putrini; Parmiti, Desak Putu
Journal of Education Technology Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.969 KB) | DOI: 10.23887/jet.v3i3.21732

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mendeskripsikan rancang bangun pengembangan multimedia pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPS, (2) untuk mengetahui validitas pengembangan multimedia pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPS, (3) untuk mengetahui efektifitas pengembangan multimedia pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model ADDIE (analyze, design, development, implementasi, evaluation). Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, kuantitatif dan statistik inferensial. Hasil penelitian ini adalah (1) deskripsi rancangan pengembangan, validitas hasil pengembangan multimedia dan efektivitas hasil pengembangan multimedia pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPS. Rancangan pengembangan media menghasilkan naskah multimedia pembelajaran interaktif mata pelajaran IPS. (2) Kualitas hasil pengembangan media menurut review ahli dan siswa yaitu: (a) ahli isi pembelajaran 90% berada pada kategori sangat baik; (b) ahli desain pembelajaran 86,67% berada pada kategori baik; (c) ahli media pembelajaran 92% berada pada kategori sangat baik; d) uji coba perorangan 92,67% berada pada kategori sangat baik; (e) uji coba kelompok kecil 93,3% berada pada kategori sangat baik; (f) dan  uji  coba  lapangan  94,2%  yang  berada  pada  kategori  sangat baik. (3) Efektivitas hasil pengembangan media multimedia pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPS menunjukkan signifikansi yang diperoleh adalah thitung = 12,72 > ttabel = 2,004. Ini berarti Multimedia Pembelajaran Interaktif pada mata pelajaran IPS efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Dwiyani Putri, Gusti Ayu Made; Rati, Ni Wayan; Mahadewi, Luh Putu Putrini
Journal of Education Technology Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.641 KB) | DOI: 10.23887/jet.v3i2.21705

Abstract

Permasalahan ini berdasarkan pada beberapa permasalahan: 1) Pembelajaran IPA masih berpusat pada guru. 2) Kurangnya variasi model atau metode pembelajaran. 3) Hasil belajar IPA siswa di Gugus I Kecamatan Seririt sebagian besar masih dibawah KKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek dan kelompok siswa yang tidak dibelajarkan menggunakan model  Pembelajaran Berbasis Proyek pada siswa kelas V di Gugus I Kecamatan Seririt tahun pelajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, dengan desain Post Test Only Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di Gugus I Kecamatan Seririt tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 128 orang. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas V SD N 1 Kalianget sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas V SD N 2 Joanyar sebagai kelompok kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes. Instrument tes hasil belajar IPA yang digunakan dalam bentuk tes obyektif. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial.  Berdasarkan hasil perhitungan uji-t  diperoleh thit = 4,51 dan ttab (pada taraf signifikansi 5%) = 2,002. Sehingga didapatkan  thit > ttab yang berarti  bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara antara kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Proyek dan kelompok siswa yang tidak dibelajarkan menggunakan model  Pembelajaran Berbasis Proyek. Rata- rata hasil belajar IPA siswa kelompok eksperimen 21,9 dan kelompok kontrol 15,45, jadi dapat disimpulkan model Pembelajaran Berbasis Proyek berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Indrawan, I Gede Edy; Jampel, Nyoman; Mahadewi, Luh Putu Putrini
Journal of Education Technology Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.186 KB) | DOI: 10.23887/jet.v3i3.21738

Abstract

Permasalahan yang dihadapi di SMP Negeri 2 Gerokgak adalah terbatasnya media yang mampu memvisualisasikan materi pelajaran.sehingga dilakukan penelitian yang bertujuan (1) untuk mendeskripsikan rancang bangun multimedia pembelajaran pada mata pelajaran IPA, (2) untuk mengetahui kualitas multimedia pembelajaran menurut review ahli, dan uji coba yang dilakukan siswa, serta (3) untuk mengetahui efektivitas multimedia pembelajaran mata pelajaran IPA. Model pengembangan yang digunakan adalah model Luther. Validasi multimedia dilakukan oleh ahli isi mata pelajaran, ahli desain pembelajaran,  ahli media pembelajaran,  uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Efektivitas multimedia dilakukan oleh 29 siswa menggunakan desain penelitian pre-test dan post-test. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, pencatatan dokumen, kuesioner dan tes objektif. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif, kuantitatif dan statistik inferensial/induktif uji-t.Hasil penelitian ini adalah (1) rancang bangun pengembangan multimedia interaktif mulai dari langkah analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi; (2) Validitas hasil pengembangan media menurut review ahli dan siswa yaitu: a) ahli isi pembelajaran 92,5% berada pada kategori sangat baik; b) ahli desain pembelajaran 92,22% berada pada kategori sangat baik; c) ahli media pembelajaran 84,7% berada pada kategori baik; d) uji coba perorangan90% berada pada kategori sangat baik; e) uji coba kelompok kecil 89% berada pada kategori sangat baik; f)  dan  uji  coba  lapangan  87,7%  yang  berada  pada  kategori  baik; (3) berdasarkan uji hipotesis ditunjukkan bahwa harga thitung = 14,10> ttabel  =2,003. Dengan demikian multimedia pembelajaran ini efektif untukmeningkatkan hasil belajar IPA di SMP Negeri 2 Gerokgak. Kata Kunci: IPA, multimedia pembelajaran, pengembangan
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Mayuni, Komang Ratna; Rati, Ni Wayan; Mahadewi, Luh Putu Putrini
Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru Vol 2, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.967 KB) | DOI: 10.23887/jippg.v2i2.19186

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasarkan masalah sebagai berikut. 1) Saat pembelajaran sedang berlangsung, siswa jarang memperhatikan guru. 2) Kurangnya pengetahuan guru tentang model-model pembelajaran. 3) Siswa jarang melakukan percobaan dan diberikan proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh yang signifikan model pembelajaran project based learning (PjBL) terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SD Gugus I Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2017/2018. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV Gugus I Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 85 orang. Sampel penelitian ini adalah20 orang siswa kelas IV di SD Negeri 3 Kalianget dan 22 orang siswa kelas IV di SD Negeri 1 Joanyar. Data dikumpulkan dengan tes berbentuk pilihan ganda. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran project based learning (PjBL)dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional. Rata-rata skor hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan model project based learning (PjBL)adalah 22,15 tergolong kriteria sangat tinggi. Rata-rata hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan model konvensional adalah 17,21 yang berada pada kategori tinggi, dan thitung = 6,31, ttabel = 2,021 pada taraf signifikan 5%. Hal ini berarti bahwa thitung>ttabel. Jadi model pembelajaran project based learning (PjBL)berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV Gugus I Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng tahun pelajaran 2017/2018.Kata kunci: IPA, hasil belajar,PjBL
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DLPS TERHADAP KEMAMPUAN SAINS PERMULAAN KELOMPOK A DI GUGUS VIII KECAMATAN BULELENG Suciasih, Ni Nyoman Lemes; Mahadewi, Luh Putu Putrini; Antara, Putu Aditya
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Vol 7, No 3 (2019): Desember
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/paud.v7i2.19000

Abstract

Permasalahan pada penelitian ini adalah perkembangan kognitif khususnya kemampuan sains permulaan anak belum berkembang secara optimal, dengan kegiatan pembelajaran yang cenderung menggunakan media gambar atau lembar kerja yang seadanya saja Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian menggunakan post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak kelompok A gugus VIII Kecamatan Buleleng yang berjumlah 121 anak. Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Sampel penelitian ini adalah anak-anak kelompok A TK Shinta Kumara yang berjumlah 15 anak, sebagai kelompok eksperimen yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS). Anak-anak kelompok A TK Dewi Kumara yang berjumlah 15 anak sebagai kelompok kontrol yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Data hasil kemampuan sains permulaana anak dikumpulkan dengan teknik observasi dan dokumentasi, yang dianalisis menggunakan teknik analisis uji-t. Berdasarkan hasil analisis diperoleh thitung adalah 8,135 dan ttabel dengan taraf signifikan 5% dengan (db) 28 adalah 2,048 dengan demikian thitung 8,135 > ttabel 2,048. Berdasarkan kriteria pengujian, maka H1 diterima yaitu terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan sains permulaan antara anak yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Double Loop Problem Solving (DLPS) dengan anak yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Adapun nilai rata-rata anak kelompok yang diberikan model pembelajaran DLPS yaitu 31,13 lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok anak yang menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu 22,67.Kata Kunci : Kata Kunci: Double Loop Problem Solving, Sains Permulaan The problem in this research is the cognitive development, especially the ability of the early childhood science has not developed optimally, with learning activities that tend to use a picture media or a one-of-a-kind worksheet. This type of research is quasi experiment with research techniques using post-test only control group design. The population of this study is all children Kelompok A di Gugus VIII Kecamatan Buleleng amounting to 121 children. The sampling techniques in this study used cluster sampling techniques. These research samples are children kelompok A TK Shinta Kumara which amounted to 15 children, as an experimental group given learning by using the Double Loop Problem Solving (DLPS) learning model. And the children of the Kelompok A TK Dewi Kumara which amounted to 15 children as a control group given learning by using conventional learning models. Data on the results of the child's beginning science is collected with observation and documentation techniques, which are analyzed using one way anava analysis techniques. Based on the results of analysis obtained thitung is 4.572 and this with a significant level of 5% with (db) 28 is 2.048 thus thitung 4.572 > this 2.048 ttabel. Based on the test criteria, the H1 is accepted that there is a significant difference of initial science ability between children who are taught using the Double Loop Problem Solving (DLPS) learning model with children using models Conventional learning. The average value of the child group is given a DLPS learning model that is 31.13 higher than that of the child group who use conventional learning model is 22.67.keyword : Keywords: Double Loop Problem Solving, Early Science
Pengaruh Model Pembelajaran Tari Kreatif terhadap Kemampuan Motorik Kasar Kelompok B Gugus I Kecamatan Banjar Lestariani, Luh Putu; Mahadewi, Luh Putu Putrini; Antara, Putu Aditya
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Vol 7, No 3 (2019): Desember
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/paud.v7i2.19010

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B di Gugus I Kecamatan Banjar,Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil kemampuan motorik kasar antara kelompok yang dibelajarkan dengan model pembelajaran tari kreatif dengan kelompok anak yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional pada kelompok B di TK Gugus I kecamatan Banjar Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian ini termasuk penelitian semu yang menggunakan desain non- equivalent posttest only control group design. Jumlah populasi sebanyak 326 anak. Menggunakan Dengan teknik Cluster Sampling untuk mengambil sampel dari populasi. Sebanyak 26 orang anak kelompok B Taman Kanak-Kanak Sinar Harapan dilibatkan sebagai kelompok eksperimen dan 25 orang anak kelompok B Taman Kanak-kanak Widya Kumara Sari dilibatkan sebagai kelompok kontrol. Teknik pegumpulan data menggunakan teknik observasi, kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat perbedaan hasil kemampuan motorik kasar antara kelompok anak yang dibelajarkan dengan model pembelajaran tari kreatif dengan kelompok anak yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional kelompok B. Hal ini ditunjukkan dengan hasil signifikan yaitu 5% dengan derajat kebebasan 49 maka, thitung >ttabel yaitu 24,13 > 2,009. Jadi H1 diterima dan H0 ditolak. Skor rata-rata siswa kelompok eksperimen yaitu 74,84, dan skor rata-rata kelompok kontrol yaitu 45,16. Hal ini berarti skor rata-rata kelompok eksperimen>skor rata-rata kelompok kontrol. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kemampuan motorik kasar pada anak yang dibelajarkan dengan model pembelajaran tari kreatif dengan anak yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional pada anak kelompok B di TK Gugus I Kecamatan Banjar Tahun Pelajaran 2018/2019. Kata Kunci : Kemampuan Motorik Kasar, Tari Kreatif. The problem in this study was gross motor skills in children group B in group I Kecamatan Banjar,Kabupaten Buleleng of the study year 2018/2019. This study aimed at determining the differences of the results of gross motor skill between groups who were taught with creative dance learning model with groups of children who were taught with conventional learning model in group B at TK Gugus I Kecamatan Banjar in academic year 2018/2019. This research was a quasi-research using non-equivalent post-test only control group design. Total population of 326 children. Used Cluster Sampling technique to take samples from the population. There were 26 children in group B of Taman Kanak-Kanak Sinar Harapan which were involved as the experimental group and 25 children in group B of Taman Kanak-Kanak Widya Kumara Sari as the control group. The data collection techniques used observation techniques, then the data collected were analyzed using t-test. The results of this study found that there were differences in the results of gross motor skill between groups of children who were taught by creative dance learning model with groups of children who were taught by conventional learning model in group B. The results were indicated by significant results, that was, 5% with 49 degrees of freedom, tcount> ttable which was 24,13 > 2,009. H1 was accepted and H0 was rejected. The average score of the experimental group was 74.84, and the average score of the control group was 45.16. It means that the average score of the experimental group> the average score of the control group. The results indicate that there is a difference between gross motor skill of children who were taught by creative dance learning model with children who were taught with conventional learning model in group B in TK Gugus I Kecamatan Banjar in academic year 2018/2019.keyword : Gross Motor Skill, Creative Dance
PENGEMBANGAN BLENDED LEARNING BERBASIS COGNITIVE LOAD THEORY DENGAN SETTING LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI MA SYAMSUL HUDA Hisyam, Mohamad; Tastra, I Dewa Kade; Mahadewi, Luh Putu Putrini
Jurnal Edutech Undiksha Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jeu.v7i2.23160

Abstract

Permasalahan yang ditemukan di MA Syamsul Huda yaitu rendahnya hasil belajar Geografi kelas xi. Hal ini disebabkan karena penyampaian materi dilakukan secara konvensional, keterbatasan jam pelajaran dan siswa banyak di tuntut untuk menghafal sehingga terjadi kelebihan kognitif (overload theory). Penelitian ini memiliki tiga tujuan, Tujuan penelitian untuk: (1) mendeskripsikan rancang bangun pengemabangan blended Learning berbasis cognitive load theory dengan setting lesson study (2) mengetahui kualitas hasil pengembangan blended Learning berbasis cognitive load theory dengan setting lesson study menurut review para ahli dan uji coba produk, serta (3) mengetahui efektivitas blended Learning berbasis cognitive load theory dengan setting lesson study yang dikembangkan. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pencatatan dokumen, kuesioner dan tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif, dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian yaitu: (1) Rancang bangun blended Learning berbasis cognitive load theory dengan setting lesson study dikembangkan dengan model ADDIE. (2) Blended learning yang dikembangkan memiliki kualitas dengan: (a) hasil review ahli isi berpredikat sangat baik (92,00%), (b) hasil review ahli desain pembelajaran menunjukkan blended learning berpredikat sangat baik (91,89%), (d) hasil uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan menunjukkan blended learning berpredikat sangat baik (91,91%), (92,81%) dan (91,89%). (3) Efektivitas pengembangan menunjukkan bahwa blended learning yang dikembangkan efektif meningkatkan hasil belajar geografi (thitung= 8,39 > ttabel = 2,000 pada taraf signifikan 5%)Kata-kata kunci: Blended Learnin, Lesson Study, Pengembangan Problems found in MA Syamsul Huda is the low learning outcomes geography class xi. This is because the delivery of the material is done conventionally, limited hours and many students are required to memorize so that there is a cognitive overload (overload theory). This research aimed to: 1) Describing the design of blended learning based on cognitive load theory with setting lesson study 2) describe the quality of the results of the validation of the development of blended learning based on cognitive load theory with setting lesson study are developed according to the review experts and product trials in geography subjects and 3) Knowing the effectiveness of the development result. Development model used was ADDIE. The data collected in this research is quantitative and qualitative data. Data was collected using the method of recording documents, questionnaires and tests. The results of this research are as follows. (1) The design of blended learning based on cognitive load theory subjects with the ADDIE model includes five phases. (2) blended learning based on cognitive load theory biology subjects developed valid with: (a) the results of expert review the contents of the subjects showed predicated blended learning based on cognitive load theory is very good (92,00%), ((b) the results of expert review of instructional design blended learning predicated showed very good (91,89%), (d) the results of individualtrials, small group trial and field trials demonstrate blended learning based on cognitive load theory is predicated very good (91,91%), (92.81%) and (91,89%). (3) The effectiveness development shows that blended learning based on cognitive load theory developed can effectively improve the learning results of science (tcount = 8,39 > ttable = 2,000, significance level 5%).Keywords: Blended Learning, development, Lesson Study
PENGEMBANGAN BLENDED LEARNING BERBASIS DYNAMIC INTELLECTUAL LEARNING DALAM SETTING LESSON STUDY PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Syarifuddin, Amer; Agung, Anak Agung Gede; Mahadewi, Luh Putu Putrini
Jurnal Edutech Undiksha Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jeu.v7i2.23161

Abstract

Penelitian Pengembangan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar Biologi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan rancang bangun pengembangan blended learning, (2) mendeskripsikan validitas hasil pengembangan blended learning¸ dan (3) mengetahui efektifitas penggunaan blended learning berbasis dynamic intellectual learning dalam setting lesson study pada mata pelajaran Biologi kelas X MA Syamsul Huda. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan menggunakan model ADDIE. Data dalam penelitian dikumpulkan menggunakan metode pencatatan dokumen, kuesioner, dan tes. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah laporan pencatatan dokumen, lembar kuesioner, dan tes objektif pilihan ganda. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, teknik analisis deskriptif kuantitatif, dan teknik analisis statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) rancangan pengembangan blended learning melalui model ADDIE yang terdiri dari analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi, (2) hasil validasi produk dinyatakan valid dari review para ahli dan pengguna dengan (a) hasil review ahli isi mata pelajaran menunjukkan blended learning berpredikat sangat baik (90%), (b) hasil review ahli desain pembelajaran menunjukkan bahwa blended learning berpredikat sangat baik (90%), (c) hasil uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan menunjukkan bahwa blended learning berpredikat sangat baik (93,6%), baik (89,83%), dan sangat baik (93,41%). (3) pada uji efektivitas blended learning berbasis dynamic intellectual learning menunjukkan bahwa hasil t-hitung (10,39) > t-tabel (2,00). Ini berarti, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan blended learning berbasis dynamic intellectual learning dalam setting lesson study. Dengan demikian blended learning yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan hasil belajar Biologi.Kata kunci: blended learning, DIL, lesson study.  This research development is motivated by low learning outcomes Biology students. This study aims to (1) describe the design of blended learning development, (2) to describe the validity of the blended learning development result and (3) to know the effectiveness of the use of blended learning based on dynamic intellectual learning in lesson study setting on the subjects of Biology class X MA Syamsul Huda. The type of this research is development research using ADDIE model. Data in the study were collected using document recording method, questionnaire, and test. Instruments used in data collection are document recording reports, questionnaire sheets, and multiple-choice objectives. The collected data were analyzed by qualitative descriptive analysis technique, quantitative descriptive analysis technique, and inferential statistical analysis technique. The results of the research show that (1) the design of blended learning development through ADDIE model consisting of analysis, design, development, implementation, and evaluation, (2) validation product validated from expert and user review with (a) subjects showed excellent predicated blended learning (90%); (b) the results of the design review review indicated that blended learning was very good (90%); (c) individual trial results, small group trials, and field trials showed that blended learning predicate very good (93,6%), good (89,83%), and very good (93,41%). (3) on the efficacy test of blended learning based on dynamic intellectual learning shows that the result of t-count (10,39)> t-table (2,00). This means, there are significant differences in student learning outcomes between before and after using blended learning based on dynamic intellectual learning in setting lesson study. Thus blended learning is developed effectively to improve Biology learning outcomes.Keywords: blended learning, DIL, lesson study.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) BERMEDIAKAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA Parwati, Ida Ayu Km Candra; Japa, I Gusti Ngurah; Mahadewi, Luh Putu Putrini
Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jp2.v1i3.19342

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah, apakah terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran VAK (Visual, Auditorial, Kinestetik) bermediakan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD di Gugus VIII Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Tahun Pelajaran 2017/2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran VAK (Visual, Auditorial, Kinestetik) bermediakan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Gugus VIII Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Tahun Pelajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV di Gugus VIII Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas  IV SD No. 3 Werdi Bhuwana yang berjumlah 21 orang dan siswa kelas IV SD No. 1 Werdi Bhuwana yang berjumlah 23 orang. Data  hasil belajar IPA dikumpulkan menggunakan instrumen tes berbentuk pilihan ganda dan dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t).  Hasil perhitungan uji-t  menunjukkan bahwa nilai thitung yaitu  sebesar  4,12 lebih besar dari ttabel  yang sebesar 1,68 yang diuji pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan 42. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan mean kelompok eksperimen yaitu sebesar 25,14 lebih besar dari mean kelompok kontrol yaitu 19,91. Dengan demikian, model pembelajaran VAK (Visual, Auditorial, Kinestetik) bermediakan lingkungan sekolah berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IVSD di Gugus VIII Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Tahun Pelajaran 2017/2018. Kata Kunci: Hasil Belajar IPA,Model VAK
Model Pembelajaran Problem solving Berbantuan Penilaian Autentik Terhadap Hasil Belajar Ardykusuma, Gede Bayu; Mahadewi, Luh Putu Putrini
MIMBAR PGSD Undiksha Vol 8, No 3 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpgsd.v8i3.26192

Abstract

Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena guru lebih domunan menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga siswa cepat bosan dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Problem solving Berbantuan Penilaian Autentik terhadap hasil belajar IPA siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Desain penelitian menggunakan post-test only control group design. Populasi penelitian ini berjumlah 231 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Sampel penelitian berjumlah 71 orang. Data penelitian diperoleh melalui metode tes dan. Teknik analisis data yang digunakan adalah  (uji-t). Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model Pembelajaran Problem solving Berbantuan penilaian Autentik dan siswa yang dibelajarkan menggunakan model konvensional dengan thitung>ttabel (5,50>1,99). Dengan demikian, model pembelajaran Problem solving Berbantuan Penilaian Autentik berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa. Model pembelajaran Problem solving Berbantuan Penilaian Autentik dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa.