Fenomena kenaikan dan penurunan harga minyak goreng yang berbeda setiap jenisnya turut berperan sebagai penyumbang angka inflasi dalam kelompok pangan bergejolak di Indonesia. Perubahan harga yang tidak stabil tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi produsen, pedagang besar, dan pedagang eceran. Penelitian ini bertujuan menganalisis volatilitas dan hubungan integrasi vertikal pada harga minyak goreng kemasan premium, kemasan sederhana, dan kemasan curah pada setiap tingkat harga pasar di produsen, pedagang besar, dan pedagang eceran. Penelitian ini menggunakan harga minyak goreng mingguan nasional tahun 2019-2023 diperoleh dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis. Analisis yang dilakukan yakni Koefisien Variasi untuk melihat fluktuasi harga, model ARCH/GARCH untuk menganalisis volatilitas, dan model VECM untuk menganalisis integrasi vertikal. Hasil penelitian menunjukkan harga minyak goreng di setiap jenis kualitas memiliki perbedaan nilai fluktuasi. Volatilitas sangat tinggi terjadi pada harga minyak goreng premium dan curah di tingkat pedagang eceran, sedangkan volatilitas tinggi terjadi pada harga minyak goreng curah di tingkat pedagang besar. Hasil VECM menunjukkan terdapat hubungan jangka panjang dan jangka pendek antar variabel harga minyak goreng pada tiga tingkat pasar berbeda.