Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS PENGGUNA JASA GRAB DI DAERAH TLOGOMAS MALANG Saniya, Saniya
JURNAL AGREGAT Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.844 KB)

Abstract

Kepuasan pelanggan dapat menimbulkan rasa loyalitas setiap pelanggan karena jika konsumen merasa puas maka akan timbul rasa ingin mengulangi transaksi yang sebelumnya dipakai, dengan ini kepuasan dan loyalitas saling bergantungan satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat pengaruh faktor kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan jasa Grab baik secara parsial maupun simultan dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode non probability sampling, adapun teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner, studi pustaka, wawancara dan dokumentasi. Data yang digunakan adalah hasil wawancara dan kuesioner masyarakat yang berada di daerah Tlogomas Malang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti menyimpulkan bahwa secara parsial maupun simultan variabel kualitas jasa, harga, kualitas pelayanan, faktor emosi, dan variabel kemudahan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pengguna jasa Grab di daerah Tlogomas (Y).
PROGRAM PEMENUHAN NUTRISI UNTUK OPTIMALISASI IMUNITAS TUBUH PADA ANAK PASCA PANDEMI COVID 19 Saniya, Saniya; Wulandini, Putri; roza, andalia
Jurnal Salingka Abdimas Vol 4, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v4i1.5223

Abstract

ABSTRAK Perubahan yang terjadi pasca pandemi Covid 19 berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat terutama anak-anak. Data nasional menunjukkan konfirmasi Covid 19 dari seluruh data anak yang meninggal, 50% diantaranya adalah balita. Oleh karena itu, orang tua berkewajiban memenuhi hak anak untuk hidup sehat baik secara fisik maupun mental. Salah satunya dengan memberikan makanan yang bergizi dan sehat sebagai upaya untuk meningkatkan imunitas anak agar tetap sehat dan berkembang secara optimal. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada ibu tentang bagaimana meningkatkan imunitas tubuh anak dengan pola makan yang sehat dan bergizi pasca pandemi Covid 19 dan meningkatkan pengetahuan ibu dalam mempertahankan imunitas anak yang lebih optimal. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Kelurahan Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Kegiatan pengabdian ini dimulai dengan pre test menggunakan metode focus group discussion (FGD), selanjutnya pemaparan materi dan diakhiri dengan melaksanakan post test. Hasil yang didapatkan pada kegiatan pengabdian ini adalah 90% ibu memahami materi yang disampaikan. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan pengabdian ini, para ibu memahami pentingnya pola makan yang sehat dan bergizi untuk anak agar imunitas tubuh anak terap terjaga dan kesehatan anak meningkat dan lebih optimal. Selain itu, dalam mempertahankan imunitas juga diimabngi dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Kata Kunci : Pasca Covid 19, Nutrisi, Imunitas ABSTRACTThe changes that occurred after the Covid 19 pandemic affected people's lives, especially children. National data shows confirmation of Covid 19 from all data on children who died, 50% of whom were toddlers. Therefore, parents are obliged to fulfill their child's right to live a healthy life both physically and mentally. One of them is by providing nutritious and healthy food as an effort to increase children's immunity so that they remain healthy and develop optimally. The aim of this activity is to provide mothers with an understanding of how to increase children's immunity with a healthy and nutritious diet after the Covid 19 pandemic and increase mothers' knowledge in maintaining more optimal children's immunity. This activity will be carried out in Kubang Jaya Village, Siak Hulu District, Kampar Regency. This service activity begins with a pre-test using the focus group discussion (FGD) method, then a presentation of the material and ends with carrying out a post-test. The results obtained from this service activity were that 90% of mothers understood the material presented. It is hoped that after participating in this service activity, mothers will understand the importance of a healthy and nutritious diet for their children so that their children's immunity is maintained and their children's health improves and is more optimal. Apart from that, maintaining immunity is also balanced with clean and healthy living behavior.Keywords: Post Covid 19, Nutrition, Immunity
PENGARUH PENGGUNAAN GADGET DENGAN POLA INTERAKSI SOSIAL REMAJA DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU Saniya, Saniya; Rahim, Ulul Fadhli
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 7 No 2 (2024): Volume 7 Nomor 2 Januari 2024
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jka.v7i2.4122

Abstract

Abstract Gadgets have many benefits in daily activities if used properly and not excessively. Through the use of gadgets, people can obtain information that can improve understanding, knowledge, communication and the ability to make new acquaintances. Apart from providing benefits, the use of gadgets also has negative impacts, one of which can encourage unhealthy social interaction patterns. The aim of this research is to find out how teenagers' social interaction habits are influenced by gadget use. Cross-sectional research using quantitative correlation is a type of research1. The sample consisted of 180 teenage respondents. Questionnaires regarding gadget use and social interaction habits were used in the data collection procedure. The frequency distribution was analyzed univariately, and the Chi square test was applied in the bivariate analysis. With a P value of 0.001 < 0.05, the findings of this study indicate that teenagers' social interaction patterns are influenced by gadget use. Researchers hope that teenagers can be wiser in using gadgets to maintain good social interaction between each other. Apart from that, it is hoped that parents will play a more important role in supervising and limiting the use of gadgets among teenagers. Keywords : teenager,gadget,social interaction Abstrak Gadget memiliki banyak manfaat dalam kegiatan sehari-hari jika digunakan sebagaimana mestinya dan tidak berlebihan. Melalui penggunaan gadget, masyarakat dapat memperoleh informasi yang dapat meningkatkan pemahaman, pengetahuan, komunikasi, dan kemampuan dalam menjalin kenalan baru. Selain memberikan manfaat, penggunaan gadget juga mempunyai dampak negatif, salah satunya dapat mendorong pola interaksi sosial yang tidak sehat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kebiasaan interaksi sosial remaja dipengaruhi oleh penggunaan gadget. Penelitian cross-sectional dengan menggunakan korelasi kuantitatif adalah jenis penelitian1. Sampelnya berjumlah 180 responden remaja. Kuesioner mengenai penggunaan gadget dan kebiasaan interaksi sosial digunakan dalam prosedur pengumpulan data. Distribusi frekuensi dianalisis secara univariat, dan uji Chi square diterapkan dalam analisis bivariat. Dengan nilai Pvalue sebesar 0,001 < 0,05, temuan studi ini menunjukkan bahwa pola interaksi sosial remaja dipengaruhi oleh penggunaan gadget. Peneliti berharap agar remaja dapat lebih bijak dalam menggunakan gadget agar tetap terjalin interaksi sosial yang baik antar sesama. Selain itu, diharapkan bagi orang tua untuk lebih berperan dalam mengawasi dan membatasi penggunaan gadget pada remaja. Kata Kunci : remaja, gadget, interaksi sosial
FENOMENA TINGKAT STRES AKADEMIK MAHASISWA KEPERAWATAN DI PEKANBARU Saniya, Saniya; Wahyuni, Dea Almira
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 8 No 1 (2024): Volume 8 Nomor 1 Juli 2024
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jka.v8i1.4679

Abstract

ABSTRACT Background : Academic stress is pressure to achieve better academic activities, for example performance in class, final exam scores, completion of studies and even post-campus life. The prevalence of students experiencing academic stress in Indonesia is 36.7-71.6%. Objective : This study aims to determine the level of academic stress in nursing students in Pekanbaru. Methodology : This type of research uses a descriptive analytical research design using a total sampling technique with a sample size of 128 students using the Perceived Stress Scale (PSS) questionnaire. Data analysis uses univariate analysis to see a descriptive picture. Results : The research results showed that most of the respondents were female, 100 respondents (78.1%) compared to 28 male respondents (21.9%). With the highest results, namely mild stress levels of 80 respondents (62.5%), moderate stress of 45 respondents (35.2%), severe stress of 3 respondents (2.3%). Based on the results of the research conducted, it can be concluded that the description of the stress level of nursing students is at a mild stress level for 80 respondents (62.5%). Suggestion : It is hoped that students can maintain a positive mindset and have good/adaptive coping mechanisms in dealing with stress.
UPAYA PEMBERDAYAAN PEER GROUP UNTUK MENCEGAH KEGAWAT DARURATAN BULLYING DI PEKANBARU Saniya, Saniya; Febrianita, Yulia; Wulandini, Putri; Nasution, Itto Nesyia; Qomariah, Siti
Jurnal Salingka Abdimas Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v4i2.5900

Abstract

ABSTRAK Bullying merupakan masalah perilaku yang umumnya terjadi pada remaja, dimana lingkungan sekolah dapat memberikan pengalaman yang menyebabkan stres untuk sebahagian anak akibat dibully oleh teman sekolahnya.. Hubungan sebaya memiliki peranan yang kuat dalam kehidupan remaja. Fokus dari hubungan sebaya adalah bagaimana seseorang dapat diterima dalam suatu pertemanan dengan teman yang memiliki kesamaan dalam usia, latar belakang ataupun nasib. Strategi pencegahan bullying yang dapat dilakukan pada remaja antara lain dengan menyadari dan terampil untuk memulai dan mengajak orang lain dalam melakukan hubungan yang positif, mencegah orang lain berperilaku bullying dan mempunyai koping yang efektif ketika dibully. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menambah pengetahuan dan informasi berupa penyuluhan kesehatan terkait bullying kepada remaja serta peran teman sebaya sebagai sosial support ketika terjadinya bullying. Kegiatan ini sudah dilaksanakan di salah satu sekolah menengah atas yang ada di Pekanbaru. Kegiatan pengabdian ini dimulai dengan pre test menggunakan metode focus group discussion (FGD), selanjutnya pemaparan materi dan diakhiri dengan melaksanakan post test. Hasil yang didapatkan pada kegiatan pengabdian ini adalah 96% siswa siswi memahami materi yang disampaikan. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan pengabdian ini, siswa siswi dapat mengetahui tentang bullying dan memahami pentingnya peran teman sebaya (peer group) untuk mencegah kegawatdaruratan bullying.   Kata Kunci : Bullying, Peer Group, Remaja ABSTRACTBullying is a behavioral problem that generally occurs in teenagers, where the school environment can provide experiences that cause stress for some children due to being bullied by their school friends. Peer relationships have a strong role in the lives of teenagers. The focus of peer relationships is how a person can be accepted into a friendship with friends who are similar in age, background or destiny. Bullying prevention strategies that can be implemented in adolescents include being aware and skilled in initiating and inviting others to have positive relationships, preventing other people from behaving in bullying ways and having effective coping when being bullied. The aim of this activity is to increase knowledge and information in the form of health education regarding bullying to teenagers as well as the role of peers as social support when bullying occurs. This activity was carried out at one of the high schools in Pekanbaru. This service activity begins with a pre-test using the focus group discussion (FGD) method, then a presentation of the material and ends with carrying out a post-test. The results obtained from this service activity were that 96% of the students understood the material presented. It is hoped that after participating in this service activity, students will be able to know about bullying and understand the importance of the role of peers (peer groups) in preventing bullying emergencies.  Keywords: Bullying, Peer Group, Teenagers
PEER EDUCATOR ANTI LGBT UNTUK PENCEGAHAN DAMPAK LGBT PADA SISWA DI SDN 161 PEKANBARU Febrianita, Yulia; Irawan, Mega Pratiwi; Sidoretno, Wahyu Margi; Fitri, Ainil; Saniya, Saniya
Jurnal Salingka Abdimas Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/jsam.v4i2.5908

Abstract

Perkembangan sosial dan kultural di tengah masyarakat modern membawa beragam tantangan baru, termasuk dalam hal orientasi seksual. Salah satu fenomena yang banyak diperbincangkan adalah LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender). Menurut beberapa studi, anak-anak dan remaja saat ini semakin terpapar informasi tentang LGBT melalui media sosial, televisi, dan lingkungan sekitar yang semakin terbuka dalam membahas isu-isu ini (Hendriati Damanik, 2018). Pekanbaru sebagai salah satu kota besar di Indonesia, tidak lepas dari pengaruh fenomena LGBT. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pekanbaru pada tahun 2021, terjadi peningkatan laporan mengenai keterlibatan siswa dalam aktivitas yang berkaitan dengan LGBT (Dinas Pendidikan Pekanbaru, 2021). Hal ini mendorong para pendidik di SDN 161 Pekanbaru untuk mengambil langkah preventif guna mencegah dampak negatif LGBT terhadap perkembangan siswa. Tujuan pengabdian masyarakat adalah Adapun tujuan dari kegiatan pelaksanaan ini adalah untuk mengidentifikasi efektivitas pendekatan peer educator dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang dampak negatif LGBT dan mencegah penyebaran perilaku LGBT di kalangan siswa SDN 161 Pekanbaru. Mitra pengabdian adalah Sekolah Dasar Negeri 161 Kota Pekanbaru. Manfaat kegiatan ini adalah terbentuknya peer educator anti LGBT yang dapat mencegah kejadian LGBT. Metode dalam pengabdian adalah kegiatan berlangsung selama 2 hari, hari pertama adalah pembentukan peer educator, dan hari kedua adalah penyampaian materi peer educator kepada peserta pengabdian. Hasil pengabdian adalah setelah dilakukan survei post-test dengan hasil yang menunjukkan perubahan signifikan, 85% siswa menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang LGBT dan bahaya yang ditimbulkan. 10% siswa masih bersikap netral tetapi lebih waspada terhadap informasi terkait LGBT yang mereka terima dari media. 5% siswa tetap menunjukkan sikap mendukung. Diharapkan peer educator anti LGBT yang sudah dibentuk dapat menjaga agar kejadian LGBT tidak terjadi.