Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Affecting Factors of Teenage Sexual Lifestyle and Its Implications for Transmission of HIV/AIDS in Jayapura District Sherly Novita Mamoribo
Health Notions Vol 3, No 8 (2019): August
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hn30802

Abstract

Sexual lifestyle in present days has become a social perspective, which deals with marriage and sexual relationships, as well as adolescent moral decadence, cohabiting, liquor, and intercourse by which no rules above them. This research aimed to find out factors that affected adolescent sexual lifestyle and its implication on HIV/AIDS transmission in Jayapura District. Using an explanatory research method, this research, which took place on October 2012, applied a cross-sectional approach with 280 adolescences from three Jayapura-based colleges as study samples, which were collected by a simple random sampling and measured by a pre-tested structured questioner. Results obtained from descriptive analysis reported risky sexual lifestyle (51.4%), poor knowledge of sexually transmitted disease and condom (67.9%), permissive response to sexuality (62.9%), and peers permissive response to sexuality (63.2%). Factors that correlated to the adolescent sexual lifestyle included knowledge (p-value = 0.000), attitude (p-value = 0.001), leisure time activities (p-value = 0.000), parental attitude (p-value = 0.000), peer attitude (p-value = 0.000), and residency status (p-value = 0.000). Furthermore, the most significant effect on the adolescent sexual lifestyle proved to be peer attitude (p-value = 0.000) and OR = 6.540, which meant that the peer permissive response had a possible effect of 6.540 higher than the non-permissive response. Keywords: HIV/AIDS; sexual lifestyle; adolescent; transmission
Analysis of Risk Factors for Acute Respiratory Infections in Toddlers Fajrin Violita; Alfonsina Howay; Sherly Novita Mamoribo
CORE JOURNAL Volume 2, Issue 1, Desember 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/corejournal.v2i1.23389

Abstract

Acute Respiratory Infection (ARI) is still one of the most common health problems caused mortality is currently high and become global concern. Diseases that attack the respiratory tract organs are caused by various factors, both internally and externally. The purpose of this study was to identify risk factors for the incidence of ARI in young children or called toodlers aged 1-5 years at the Abepura Health Center, Jayapura City. The research method used quantitative research with a cross sectional study which was carried out in January-June 2021. The research population was 937 mothers with toddlers and 90 mothers as the samples was taken by slovin formula. Data were collected through interviews using a questionnaire. Data analysis was univariate and bivariate using Chi-Square test. The results of the study found that as many as 24 toddlers (26.7%) suffered from ARI. Factors that have a significant relationship with the incidence of ARI in children under five are nutritional status of children (p-value = 0.000 < 0.05; RP = 7.16; 95% CI = (3.79 – 13.52), immunization status (p-value = 0.002 < 0.05; RP = 3.16; 95% CI = (1.69-5.89) and family smoking habits (p-value = 0.000 < 0.05; RP = 23.14; CI95% = (5 .83 – 91.82. Meanwhile, the factor of exclusive breastfeeding (p-value = 0.766 > 0.05; RP = 1.23; 95% CI = 0.60 – 2.52) was not found to be associated with the incidence of ARI. The local health center is advised to improve communication, information and education programs for mothers about the importance of maintaining nutritional status and providing complete immunizations and an approach to families to suppress smoking habits that can affect the health of toddlers.
HUBUNGAN AKSES MEDIA CETAK DENGAN PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS CENDERAWASIH Sherly Novita Mamoribo; Maria Cornelia Yuliana Hukubun
GEMA KESEHATAN Vol. 11 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v11i1.66

Abstract

ABSTRAK Masalah kesehatan reproduksi merupakan salah satu isu penting yang perlu diketahui remaja, mengingat kesehatan reproduksi yang buruk akan menyebabkan rendahnya kualitas generasi muda yang mengarah pada rendahnya indeks sumber daya manusia. Salah satu faktor dan hambatan yang mendorong seorang remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksi yaitu kurangnya informasi kesehatan reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Remaja umumnya tidak memiliki cukup informasi tentang kesehatan reproduksi sehingga remaja mengalami miskonsepsi. Kurang fasilitas sarana informasi yang akurat, sehingga remaja dengan sendirinya mencari akses lewat internet untuk melakukan eksplorasi tentang apa itu seks. Tujuan penelitian adalah menganalisis Hubungan Akses Media Cetak dengan Pengetahuan Mahasiswa tentang Kesehatan Reproduksi Remaja di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Penelitian di lakukan pada bulan September 2017. Populasi mahasiswa aktif angkatan 2015 berjumlah 249 orang, sampel mahasiswa dipilih menggunakan rumus slovin dan diperoleh 72 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Analisis data univariat dan bivariat menggunakan SPSS 16,0. Hasil penelitian menunjukkan 18 responden (25%) tidak mengakses majalah sedangkan 54 responden (75%) mengakses majalah tentang kesehatan reproduksi remaja, tidak ada hubungan akses majalah dengan pengetahuan responden. 12 responden (6,7%) tidak mengakses tabloid sedangkan 60 (83,3%) mengakses tabloid, tidak ada hubungan mengakses tabloid dengan pengetahuan responden. 20 responden (27,8%) tidak mengakses koran sedangkan 52 responden (75%) mengakses koran, tidak ada hubungan mengakses koran dengan pengetahuan responden. 30 responden (25%) tidak mengakses poster sedangkan 42 responden (75%) mengakses poster, tidak ada hubungan antara mengakses poster dengan pengetahuan responden. 46 responden (63,9%) memiliki pengetahuan baik tentang kesehatan reproduksi remaja sedangkan 26 responden (36,1%) memiliki pengetahuan kurang. Empat media cetak tidak ada hubungan yang signifikan dengan peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja, tetapi responden yang pernah mengakses majalah, poster dan koran tidak ada hubungan dengan peningkatan pengetahuan sedangkan remaja yang mengakses tabloid merupakan faktor protektif terjadinya peningkatan pengetahuan. Kata kunci : Kesehatan Reproduksi , Media Cetak, Pengetahuan, Remaja.
Hubungan Perilaku Higiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Pesisir Adimuntja, Natalia Paskawati; Mamoribo, Sherly Novita; Nabuasa, Christin Debora; Asriati, Asriati; Pamangin, Lisda Oktavia Madu; Violita, Fajrin; Nurdin, Muhammad Akbar; Maturbongs, Margaretha Rosari
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 3 (2025): Juni 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i3.1840

Abstract

Stunting berisiko menyebabkan gangguan perkembangan fisik dan mental, peningkatan risiko penyakit dan masalah kesehatan jangka panjang. Tujuan penelitian mengetahui hubungan perilaku higiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah pesisir Kelurahan Mandala Kota Jayapura. Jenis penelitian menggunakan observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sumber data dalam penelitian adalah data primer yang dikumpulkan menggunakan kuesioner. Populasi penelitian adalah seluruh balita usia 24-59 bulan di Kelurahan Mandala Kota Jayapura dengan jumlah sampel 100 responden yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data yakni analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian diketahui balita yang stunting sebanyak 14 orang (14,0%) dan tidak stunting 86 orang (86,0%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa perilaku higiene (p-value = 0,001) dan sanitasi lingkungan (p-value = 0,000) signifikan bermakna dengan kejadian stunting. Kesimpulan penelitian yaitu perilaku higiene dan sanitasi lingkungan signifikan berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah pesisir Kelurahan Mandala Kota Jayapura.
PEMANFAATAN RARA OBEE DALAM MEWUJUDKAN KAWASAN TANPA ROKOK Wahyuti, Wahyuti; Mamoribo, Sherly Novita
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.31409

Abstract

Abstrak: Bahaya asap rokok sangat mengganggu kesehatan, dan tingginya angka perokok usia sekolah menjadi salah satu alasan diterbitkannya Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami isi regulasi tersebut. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya asap rokok serta pentingnya menciptakan KTR, khususnya di ruang sosial tradisional seperti Rara Obee di Kampung. Metode yang digunakan meliputi penyuluhan langsung, pemutaran video edukatif, dan diskusi interaktif berbasis kearifan lokal. Kegiatan ini dilakukan di Kampung Babrongko yang melibatkan 20 perwakilan masyarakat dari berbagai unsur. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman bahaya asap rokok bagi anak (dari 55% menjadi 95%) dan pengetahuan tentang penyakit pernapasan (dari 20% menjadi 60%). Peserta juga menunjukkan peningkatan kemampuan dalam menyebutkan dampak kesehatan. Tidak ada lagi jawaban “tidak tahu”. Temuan ini menunjukkan bahwa pendekatan edukatif berbasis kearifan lokal efektif dalam mendukung implementasi KTR.Abstract: The danger of cigarette smoke is very disruptive to health, and the high number of school-age smokers is one of the reasons for the issuance of Regional Regulation concerning Free Smoke Area (FSA). However, there are still many people who do not understand the content of the regulation. This service activity aims to increase public knowledge and awareness about the dangers of cigarette smoke and the importance of creating FSA, especially in traditional social spaces such as Rara Obee in the Village. The methods used include live counseling, educational video playback, and interactive discussions based on local wisdom. This activity was carried out in Babrongko Village which involved 20 community representatives from various elements. The results of the evaluation showed a significant increase in the understanding of the dangers of cigarette smoke for children (from 55% to 95%) and knowledge about respiratory diseases (from 20% to 60%). Participants also showed improved ability to mention health impacts. There is no longer an answer to "don't know". These findings show that an educational approach based on local wisdom is effective in supporting the implementation of FSA.
Hubungan Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Pesisir Kelurahan Mandala Kota Jayapura Adimuntja, Natalia Paskawati; Mamoribo, Sherly Novita
Madu : Jurnal Kesehatan Vol 13, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/mjk.13.2.199-208.2024

Abstract

Stunting is a condition of failure to thrive in children under the age of five due to chronic malnutrition and recurrent infections, especially in the First 1,000 Days of Life (1). The prevalence of stunting in 2022 in Jayapura City was 20.6% (2). Data on stunted toddlers in Mandala Village were 67 toddlers in 2021, 132 toddlers in 2022 and 121 toddlers in January to September 2023 (3). The purpose of the study was to determine the relationship between parenting patterns and the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in the coastal area of Mandala Village, Jayapura City. The type of research is an analytical observational study with a cross-sectional design. The study was conducted in Mandala Village, Jayapura City. The study population was all toddlers aged 24-59 months in Mandala Village, Jayapura City with a sample size of 100 respondents. The sampling technique was purposive sampling. Interviews were conducted using a questionnaire. Data analysis was univariate and bivariate analysis using the chi-square statistical test. The results of the study showed that there were 14 toddlers with stunting (14.0%) and 86 toddlers without stunting (86.0%). The results of the bivariate analysis showed that parenting patterns based on psychosocial stimulation (p-value = 0.009) were significantly related to the incidence of stunting in toddlers in the Coastal Area of Mandala Village, Jayapura City. Meanwhile, the use of health services (p-value = 0.460) was not significantly related to the incidence of stunting in toddlers in the Coastal Area of Mandala Village, Jayapura City. It is recommended that mothers of toddlers can improve their understanding and skills, in order to optimize the provision of stimulation to their toddlers, either in physical, verbal or auditory forms.
Masih Pentingkah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Era New Normal Covid-19 Asti, Helen Try Juni; Mamoribo, Sherly Novita
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 1 (2024): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i1.656

Abstract

Kasus Coronavirus Disease -19 hingga saat ini masih mengalami fluktuatif. Meskipun saat ini sudah ditetapkan era new normal namun seyogyanya harus tetap menerapkan protokol kesehatan karena covid-19 masih ada. Era new normal berpotensi menimbulkan pemahaman yang salah pada masyarakat dimana masyarakat menganggap sudah tidak perlu menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah. Maka dengan demikian tim pengabdian menganggap perlu mendorong pemberdayaan masyarakat kampung koya distrik heram kota jayapura melakukan perilaku hidup bersih sehat pada era new normal covid-19. Metode yang digunakan dengan memberi penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat tatanan rumah tangga, perilaku adaptasi era new normal covid-19 dan cara melakukan cuci tangan pakai sabun sesuai anjuran word health organization melalui media pembelajaran visual dilanjutkan dengan praktik langsung cuci tangan pakai sabun. Peserta diikuti oleh bapak, ibu serta remaja kampung koya. Setelah mengikuti penyuluhan peserta dapat menjawab pertanyaan terkait materi dan mampu mempraktikkan cuci tangan pakai sabun. Melalui penyuluhan ini masyarakat memperoleh pengetahuan, wawasan tentang perilaku hidup bersih sehat tatanan rumah tangga, perilaku adaptasi era new normal covid-19, dan cara melakukan cuci tangan pakai sabun sesuai anjuran word health organization. Harapannya masyarakat yoka memberdayakan perilaku hidup bersih sehat era new normal covid-19 sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran covid-19.
FAKTOR PENDORONG PERILAKU MEROKOK REMAJA DI KABUPATEN KEEROM, JAYAPURA Violita, Fajrin; Mamoribo, Sherly Novita; Pereria Dos Santos, Clara Imakulada
Molucca Medica Vol 16 No 2 (2023): VOLUME 16, NOMOR 2, OKTOBER 2023
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/10.30598/molmed.2023.v16.i2.161

Abstract

Rokok adalah salah satu ancaman kesehatan masyarakat terbesar yang masih dihadapi dunia. Perilaku merokok tidak hanya pada orang dewasa namun juga remaja bahkan anak dibawah umur. Akibat dari perilaku merokok ini menjadi penyumbang kasus kematian bagi perokok aktif dan pasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor reinforcing atau faktor pendorong yaitu pengaruh teman sebaya dan orang tua dengan perilaku merokok pada remaja. Desain penelitian cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Mei-September 2022 dengan populasi siswa-siswi SMKN 1 Keerom sebanyak 633 orang. Perhitungan sampel menggunakan lemeshow diperoleh 104 responden yang ditarik menggunakan teknik stratified random sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang diisi mandiri oleh responden. Analisis dalam penelitian ini analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan dari 104 responden, 38,5% diantaranya merokok. Uji bivariat dengan uji chi-square menemukan pengaruh teman sebaya (p = 0,000) dan pengaruh orang tua (p= 0,007) berhubungan dengan perilaku merokok remaja.