Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Korelasi Hasil Belajar Mata Kuliah Aljabar Linear Elementer Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Berdasarkan Mata Kuliah Prasyarat Suryaningsih, Yuni
EDU-MAT Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Studi Pendidikan Matematika merupakan salah satu Program Studi yang ada di jurusan Pendidikan Matematika dan IPA (PMIPA) FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang profesional. Dalam menunjang keberhasilan untuk menghasilkan sarjana profesional bidang pendidikan matematika yang berdaya saing global, Prodi Pendidikan Matematika FKIP ULM menyusun kurikulum beberapa kelompok mata kuliah diantaranya kelompok Mata Kuliah Bidang Keahlian (MKBK), yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan sesuai dengan keahliannya. Kelompok MKBK ini terdiri dari kelompok mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan diantaranya, yaitu mata kuliah Matriks dan Aljabar Linear Elementer. Terdapat beberapa materi pada mata kuliah Matriks yang saling berhubungan erat dengan materi pada mata kuliah Aljabar Linear Elementer. Materi Sistem Persamaan Linear Non Homogen, Eliminasi Gauss-Jordan dan Sistem Persamaan Linear Homogen pada mata kuliah Aljabar Linear Elementer merupakan materi yang berhubungan erat dengan materi Transformasi Elementer pada mata kuliah Matriks. Sehingga sejatinya, apabila mahasiswa tidak memahami materi-materi pada mata kuliah Matriks tentu akan sulit juga untuk memahami materi-materi pada mata kuliah Aljabar Linear Elementer. Hal inilah yang menjadi pertimbangan untuk melihat adanya korelasi maupun hubungan hasil belajar setiap mahasiswa pada mata kuliah Matriks dan Aljabar Linear Elementer. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud mengetahui korelasi hasil belajar prasyarat mata kuliah Matriks dengan Aljabar Linear Elementer pada Program Studi Matematika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode korelasional. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi yang diperoleh dari BAAK FKIP ULM, sedangkan teknik analisis data dengan menggunakan teknik korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar antara mata kuliah prasyarat Matriks dengan Aljabar Linear Elementer terdapat korelasi yang positif (rxy = 0,262) dan signifikan (5%) dengan interprestasi rendah (r2 = 0,2622 = 6,86%) pada mahasiswa angkatan 2014 program studi matematika FKIP Universitas Lambung Mangkurat yang telah mengikuti kedua mata kuliah tersebut.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL HOTS PADA MATERI APLIKASI TURUNAN FUNGSI KELAS XI MIPA SMAN 5 BANJARMASIN Rasmita, Rasmita; Ansori, Hidayah; Suryaningsih, Yuni
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v8i2.9854

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal HOTS pada Materi aplikasi turunan dengan menggunakan model pembelajaran CORE, (2) hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal HOTS pada Materi aplikasi turunan dengan menggunakan model pembelajaran langsung, dan (3) pengaruh model pembelajaran CORE terhadap hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi aplikasi turunan fungsi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan populasinya adalah seluruh siswa kelas XI MIPA SMAN 5 Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, sehingga diambil dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun teknik yang digunakan untuk pengumpulan data berupa dokumentasi dan tes. Teknik analisisnya menggunakan statistika deskriptif maupun inferensial. Hasil penelitian menujukkan bahwa (1) hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi aplikasi turunan fungsi kelas XI MIPA SMAN 5 Banjarmasin tahun pelajaran 2017/2018 dengan menerapkan model pembelajaran CORE termasuk kriteria baik, (2) hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi aplikasi turunan fungsi  kelas XI MIPA SMAN 5 Banjarmasin tahun pelajaran 2017/2018 dengan menerapkan model pembelajaran langsung termasuk kriteria kurang, dan (3) model pembelajaran CORE berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal HOTS pada materi aplikasi turunan fungsi kelas XI MIPA SMAN 5 Banjarmasin tahun pelajaran 2017/2018. Kata kunci: model pembelajaran CORE, hasil belajar, HOTS Abstract: This study aimed to determine (1) student learning outcomes in solving HOTS questions on the derivative function application material using the CORE learning model, (2) student learning outcomes in solving HOTS questions on the derivative function application material using direct learning models, and (3) the effect of CORE learning model towards student learning outcomes in solving HOTS questions on the derivative function application material. This study used a quasi-experimental method with the population of all students in eleventh grade of MIPA SMAN 5 Banjarmasin. The sampling technique was purposive sampling, so that two classes were taken as the experimental class and the control class. The techniques used for data collection were documentation and tests. The analysis technique uses descriptive and inferential statistics. The results of the study show that (1) student learning outcomes in solving HOTS questions on the derivative function application material of eleventh grade MIPA SMAN 5 Banjarmasin in the academic year 2017/2018 by applying the CORE learning model including good criteria, (2) student learning outcomes in solving HOTS questions on the derivative function application material from eleventh grade MIPA SMAN 5 Banjarmasin academic year 2017/2018 by applying the direct learning model including deficient criteria, and (3) the CORE learning model has an effect on student learning outcomes in solving HOTS questions on the derivative function application material from eleventh grade MIPA SMAN 5 Banjarmasin academic year 2017/2018. Keywords: CORE learning model, learning outcomes, HOTS
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN MASALAH BARISAN DAN DERET BERDASARKAN ASPEK INFERENCE Kautsar, Farah Aprila; Ansori, Hidayah; Suryaningsih, Yuni
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v12i1.17230

Abstract

Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan yang membantu seseorang untuk menentukan suatu kesimpulan. Salah satu aspek dari berpikir kritis adalah aspek inference dengan indikator mempertanyakan fakta, membuat alternatif, dan menarik kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam menyelesaikan masalah barisan dan deret berdasarkan aspek inference. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari dua peserta didik yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive. Instrumen penelitian terdiri dari dua soal tes tertulis dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik dengan kemampuan matematika tinggi memenuhi ketiga indikator pada dua soal yang diberikan. Peserta didik dengan kemampuan matematika rendah memenuhi indikator mempertanyakan fakta pada dua soal yang diberikan; dan memenuhi indikator membuat alternatif dan indikator menarik kesimpulan hanya pada satu dari dua soal yang diberikan. Kata kunci: berpikir kritis, barisan dan deret, aspek inference Abstract: Critical thinking is one of the skills that helps someone come to a conclusion. One aspect of critical thinking is inference, with indicators of querying evidence, conjecturing alternatives, and drawing conclusions. This study aims to describe students’ critical thinking skills in solving sequence and series problems based on inference. This study used a descriptive-qualitative approach and involved two students as subjects selected using purposive techniques. The instruments were two written test problems and interview guidelines. The results found that students with high mathematical abilities fulfilled indicator abilities fulfilled the indicators of querying evidence, conjecturing alternatives, and drawing conclusions for the two problems that were given. Students with low mathematical abilities fulfilled the indicators of querying evidence for two problems that were given; meanwhile for conjecturing alternatives and concluding, one problem were not fulfilled. Keywords: critical thinking, series and sequences, inference aspect
PENGEMBANGAN TES FORMATIF MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) UNTUK SISWA SMP Yuwin Utami, Cinta Bella; Pasani, Chairil Faif; Suryaningsih, Yuni
JURMADIKTA Vol 3 No 3 (2023): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jurmadikta.v3i3.1997

Abstract

Salah satu kemampuan yang termuat pada Kurikulum 2013 adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi. Namun, pada kenyataannya pada buku mata pelajaran matematika terdapat soal-soal HOTS berlevel rendah. Kemampuan berpikir siswa Indonesia masih rendah dikarenakan kurang terlatih dalam menyelesaikan soal HOTS berdasarkan survei TIMSS. Selain itu, guru belum mengembangkan soal HOTS dan tes formatif yang didesain untuk melatih kemampuan HOTS siswa belum tersedia. Tujuan penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan tes formatif matematika materi bilangan bulat berbasis HOTS untuk siswa SMP kelas VII yang valid. Model pengembangan formatif research oleh Tessmer menjadi model pengembangan dalam penelitian. Tahapan yang dilakukan yaitu preliminary, self evaluation, dan expert reviews. Validasi dilakukan oleh empat orang ahli. Sebelas butir soal tes formatif berbasis HOTS berbentuk pilihan ganda adalah hasil penelitian ini. Berdasarkan kevalidan tes formatif diperoleh skor rata-rata sebesar 2,83 dari segi materi, kontstruksi, dan bahasa. Dengan demikian, kriteria kevalidan tes formatif matematika materi bilangan bulat berbasis HOTS untuk siswa SMP kelas VII dikatakan valid.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS MASALAH HOTS PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS Afrianti, Vivi; Ansori, Hidayah; Suryaningsih, Yuni
JURMADIKTA Vol 4 No 2 (2024): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jurmadikta.v4i2.2145

Abstract

Pembelajaran di Era abad 21 menuntut peserta didik Indonesia untuk memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi. Peserta didik diharapkan ikut serta dengan aktif dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, berdasarkan hasil observasi masih didapati adanya peserta didik yang kurang aktif selama proses pembelajaran berlangsung disebabkan karena peserta didik masih terkendala dalam memahami konsep materi matematika. LKPD berbasis masalah HOTS merupakan salah satu media yang dapat membantu peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan melatih berpikir tingkat tinggi mereka. Penelitian pengembangan ini memiliki dua tujuan yang meliputi: (i) mendeskripsikan proses pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis masalah HOTS pada materi teorema pythagoras yang valid dan praktis; dan (ii) menghasilkan lembar kerja peserta didik berbasis masalah HOTS pada materi teorema pythagoras yang valid dan praktis. Penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4-D yang terdiri atas 4 tahapan yang mencakup tahap define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Namun, pada tahap develop dilakukan uji validitas dan uji coba produk terbatas untuk menguji produk yang dikembangkan dengan uji kepraktisan. Melalui uji validitas diperoleh rata-rata penilaian dari dua validator adalah sebesar 3,44 dengan kriteria sangat valid, sedangkan pada uji kepraktisan diperoleh rata-rata total kepraktisan dari peserta didik adalah sebesar 3,34 dengan kriteria sangat praktis. Dengan demikian, LKPD berbasis masalah HOTS yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid dan praktis.
MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKONTEKS KAWASAN LAHAN BASAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN QUIZIZZ PADA MATERI PELUANG Pratikto, Nindyta Septiastuti; Sukmawati, R. Ati; Suryaningsih, Yuni
JURMADIKTA Vol 4 No 1 (2024): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jurmadikta.v4i1.2257

Abstract

Motivasi belajar siswa dapat dilihat dari ketercapaian indikator-indikator motivasi belajar. Beberapa indikator motivasi belajar tersebut masih belum terlihat pada saat pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu alternatifnya adalah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament dalam pembelajaran matematika berbantuan Quizizz dimana LKPD dan evaluasi yang digunakan berkonteks kawasan lahan basah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendefinisikan motivasi belajar dan hasil belajar siswa serta mengetahui hubungan motivasi belajar dan hasil belajar setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament berbantuan Quizizz. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 2 Banjarmasin kelas VIII H tahun pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, angket dan tes. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah rata-rata, persentase dan uji korelasi. Setelah proses pembelajaran berkonteks kawasan lahan basah dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament berbantuan Quizizz, hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat beberapa indikator motivasi belajar yang mengalami peningkatan pada setiap pertemuan, nilai motivasi belajar siswa berada di kategori baik, (2) nilai tes hasil belajar menunjukkan bahwa hasil belajar siswa berada di kategori tinggi, dan (3) tidak terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL KONTEKS LINGKUNGAN LAHAN BASAH Harno, Muhammad Iwan; Fajriah, Noor; Suryaningsih, Yuni
JURMADIKTA Vol 4 No 1 (2024): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jurmadikta.v4i1.2387

Abstract

Salah satu mata pelajaran wajib pada pendidikan formal adalah matematika. Namun masih banyak siswa yang menganggap matematika sulit dipahami karena kurang memahami konsepnya. Beberapa sekolah masih menggunakan perangkat pembelajaran berupa LKPD yang masih belum mampu membantu siswa memahami konsep pembelajaran karena hanya berupa materi, contoh soal, dan soal latihan. LKPD juga kurang memberikan ruang kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Salah satu solusi untuk memandu penguasaan konsep matematika adalah dengan menyediakan perangkat pembelajaran berupa lembar kerja peserta didik berbasis masalah kontekstual. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan lembar kerja peserta didik yang valid berdasarkan permasalahan kontekstual pada sistem persamaan linear dua variabel pada kelas VIII SMP. Penelitian ini menggunakan model penelitian dan pengembangan dari Plomp yang terdiri dari penelitian pendahuluan, pengembangan prototipe, dan penilaian. Pada penelitian ini tahap penilaian tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan dana. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar validasi yang dilakukan oleh 3 orang validator. Hasil uji validitas LKPD yang dikembangkan menunjukkan kriteria valid karena memperoleh skor rata-rata sebesar 3,26. Dengan demikian, penelitian ini menghasilkan LKPD yang valid dalam konteks lingkungan lahan basah pada materi sistem persamaan linear dua variabel.
Manajemen Rekam Medis dalam Mendukung Alih Media Medis Rekam Elektronik di RSUD Nyi Ageng Serang Asgiani, Piping; Sari, Rizky Yuspita; Purwanti, Endang; Suryaningsih, Yuni
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 11 (2024): Januari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i11.614

Abstract

Digitalisasi rekam medis adalah sebuah proses peralihan media dokumen rekam medis yang berbasis kertas menjadi sebuah dokumen digital yang berupa file berekstensi misal, PDF atau JPG. Pengelolaan data hasil digitalisasi rekam medis membantu tenaga rekam medis dalam pemilahan, pencarian, dan pemanggilan informasi pasien tanpa perlu membuka dokumen lama. Kami melakukan sosialisasi yang bertujuan memberikan edukasi tentang pengelolaan dan pengorganisasian hasil digitalisasi rekam medis, mencakup pengertian umum, dasar hukum, dan tata cara digitalisasi. Kegiatan ini dilaksanakan di RSUD Nyi Ageng Serang dengan metode Focus Group Discussion kepada staf Rekam Medis. Kesimpulan: RSUD Nyi Ageng Serang belum melaksanakan alih media rekam medis secara menyeluruh dan kegiatan alih media baru diprioritaskan untuk kondisi tertentu, seperti dokumentasi hasil laboratorium dari luar Rumah Sakit dan formulir yang masih menggunakan tanda tangan manual. Hasil PkM ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan regulasi dan standar prosedur pelaksanaan alih media serta RSUD Nyi Ageng Serang mengharapkan adanya PkM lanjutan dari periode saat ini berupa pendampingan dalam pelaksanaan alih media rekam medis manual ke elektronik
PENGEMBANGAN SOAL LITERASI MATEMATIKA DENGAN KONTEKS ETNOMATEMATIKA PADA PASAR TERAPUNG UNTUK SISWA TINGKAT SMP/MTS Jafirah, Siti; Fajriah, Noor; Suryaningsih, Yuni
EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 12, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/edumat.v12i2.19007

Abstract

Skor rata-rata PISA yang didapat Indonesia masih di bawah 400, hal ini menunjukkan perlunya upaya untuk meningkatkan literasi matematika siswa di Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan literasi matematika siswa adalah dengan membiasakan mereka mengerjakan soal literasi matematika yang berkonteks. Budaya pasar terapung sebagai konteks dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengonstruksi konsep matematika berdasarkan pengetahuan yang dekat dengan kehidupan nyata mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan soal literasi matematika dengan konteks etnomatematika pada pasar terapung yang valid, reliabel dan praktis. Penelitian ini menggunakan model Tessmer tipe formative research yang terdiri dari tahap preliminary dan formative evaluation. Subjek penelitian ini adalah siswa SMPN 14 Banjarmasin di kelas IX. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi, angket respons siswa dan lembar jawaban soal. Produk yang dikembangkan dinilai oleh 3 validator dan memperoleh skor validitas logis 3,64 yang masuk pada kategori valid. Hasil angket respons siswa menunjukkan nilai kepraktisan 4,415 yang berada dalam kategori praktis. Sedangkan nilai hasil pengerjaan soal oleh siswa menunjukkan soal valid secara empiris dan memiliki derajat reliabel tinggi yaitu 0,724. Sehingga, dihasilkan 4 soal literasi matematika dengan konteks etnomatematika pada pasar terapung yang valid, reliabel, dan praktis. Kata kunci: PISA, Literasi Matematika, Etnomatematika, Pasar Terapung Abstract: Indonesia's overall average PISA score is still below 400, which suggests that efforts are needed to improve students' mathematical literacy. One way to do it is by getting them used to working on contextualized mathematical literacy problems. Floating market culture as context can provide opportunities for students to construct mathematical concepts based on their real life knowledge. This study’s objective was to produce mathematical literacy questions with ethnomathematical context on floating markets that are valid, reliable and practical. This research used Tessmer model of formative research, consisting the preliminary and formative evaluation stages. The subjects of this research were 9th grade students of SMPN 14 Banjarmasin. The techniques used to collect data were validation sheets, student response questionnaires and answer sheets. The developed product was assessed by 3 validators and obtained logical validity score of 3.64, which is in the valid category. The results of the student response questionnaire show a practicality value of 4.415 which is in the practical category. While the results of students' worksheets shows that the questions are empirically valid and have a high value of reliability which is 0.724. Therefore, 4 mathematical literacy questions with ethnomathematical context on floating markets that are valid, reliable, and practical were produced. Keywords: PISA, Mathematical Literacy, Ethnomathematics, Floating Market
PENGEMBANGAN E-LKPD BERBASIS HOTS PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL Apriliana, Desi; Karim, Karim; Suryaningsih, Yuni
JURMADIKTA Vol 4 No 3 (2024): JURMADIKTA
Publisher : Pendidikan Matematika FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jurmadikta.v4i3.2255

Abstract

Peserta didik kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang berbentuk soal cerita. Khususnya mengaitkan gagasan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya, peserta didik merasa kesulitan, sehingga diperlukannya LKPD berbasis HOTS untuk mengatasi hal tersebut. LKPD juga dibuat dalam bentuk digital dikarenakan teknologi sekarang ini sudah berkembang sehingga mudah untuk mengaksesnya menggunakan smartphone atau komputer. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis proses dan menghasilkan LKPD elektronik berbasis HOTS menggunakan Liveworksheets pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang valid, praktis, dan efektif. R&D merupakan metode yang digunakan pada penelitian ini dengan model 4D, dibatasi hanya sampai tiga tahap yaitu, pendefinisian, perancangan, dan pengembangan. Tahap ketiga pengembangan dilakukan uji validitas sehingga diperoleh skor rata-rata (Va) sebesar 3,51 yang dikategorikan valid. Kemudian diperoleh nilai pratikalitasnya sebesar 79,18% yang memenuhi kriteria praktis dilihat dari angket respon peserta didik. LKPD juga efektif dilihat dari hasil jawaban LKPD yang telah dikerjakan peserta didik.