Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pelatihan pembuatan minuman probiotik fermentasi dari limbah kulit nanas (Ananas comosus L.) di Desa Seruawan Kunda, Rony Marsyal; Lokollo, Richard R.; Jesajas, Heryanus; Utami, Prasetyarti; Moniharapon, Mechiavel
INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/indra.v5i2.376

Abstract

Pineapple skin is an ingredient that can be processed into a probiotic drink. The biggest component of pineapple peel waste besides water is carbohydrates. Pineapple skin can be a good substrate as a source of microbial growth. Pineapple skin can reach 47% of the total fruit and has a chemical composition of 87.80% water, 8.60% sugar and 1.35% reducing sugar. The potential chemical content of pineapple skin has encouraged many researchers to create fermented prebiotic drink products. The ingredients used in making pineapple peel fermented probiotic drinks include: pineapple fruit, fermented yeast, water, palm sugar, cinnamon and granulated sugar. This community service activity was carried out with the aim of educating the public about how to make pineapple peel prebiotic drinks for household scale. There is a need for training in making fermented prebiotic drinks from pineapple peel in local communities. This training will be carried out for the community in Seruawan village, Seram Island, Maluku.
Inovasi Publik Servis Menggunakan E-Government di Kantor Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Banjarnegara Tisna Regiana, Era; Rosyadi, Slamet; Utami, Prasetyarti
Jurnal Ilmu Administrasi Negara ASIAN (Asosiasi Ilmuwan Administrasi Negara) Vol. 12 No. 2 (2024): Edisi September 2024
Publisher : Asosiasi Ilmuwan Administrasi Negara (ASIAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47828/jianaasian.v12i2.219

Abstract

The purpose of this study is to determine online innovation in Dindukcapil Banjarnegara, the successful elements of online innovation, government, private sector, sustainability community and local wisdom value. It is for the purpose. Revision of writing qualitative methods, data collection, interviews, and documentation. The information providers are the villages, youth, Dundukcapil and the ADMINISTEK services in the private sector, the village employees, the deputy statement area and the Dandukcapil operator, Dindukcapil's manager. The results of this study indicate that the introduction of innovation is progressing steadily. There is a support for support and local autonomy for potential elements, but it is not perfect yet, but the private sector and the potential and values communities are not yet perfect. There are still private parts that do not want to cooperate, but the local value of wisdom is used as the basis of innovation stability.
Al Kausar Internat SMP Carbon Footprint Modeling Parungkuda District, Sukabumi District, West Java Province Aris Munandar, Aji Marwonto; Sodikin, Sodikin; Utami, Prasetyarti
Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Multidisiplin Indonesia
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/jmi.v3i3.1083

Abstract

Carbon Footprint Modeling of Al Kausar Boarding School in the Parungkuda area is the first step in realizing low-carbon educational activities based on boarding school life. This research aims to analyze carbon emissions from the direct and indirect activities of current Al Kausar Internat Middle School residents, as well as develop a model based on a dynamic systems approach to reduce carbon emissions in the future. The research method uses a quantitative approach by collecting data through literature study, observation, questionnaires, interviews, documentation, measuring waste generation, calculating secondary and primary data, calculating gas usage, and calculating the duration of social media access. The research results show that the total carbon emissions from several dominant activities of Al Kausar Boarding School are currently 839,721,408 KgCO 2 eq. Teak gardens and various trees in the school environment absorb carbon dioxide (CO2) as much as 592,675.64 KgCO2 per year. Using carbon uptake by trees cultivated in Al Kausar, total carbon emissions are corrected to 607,888.82 KgCO 2 eq, reducing total emissions to 231,832,588 KgCO 2 eq in scenario I. Scenarios II, III, and IV show further reductions in carbon sequestration from various plants, even reaching harmful total carbon emissions. Scenario V shows an increase in the absorption capacity of trees, which causes total carbon emissions to be corrected to -12,967,412 KgCO 2 eq. Scenario VI shows an increase in the carbon absorption capacity of trees, reducing total carbon emissions to 252,845,358 KgCO 2 eq. With this intervention, it is hoped that Al Kausar Boarding School can become a sustainable education with a lower carbon footprint."
INFESTASI CAPLAK (Acari: Ixodidae) PADA KERBAU MOA DI PULAU MOA KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA Porumau, Yandri Yanes; Kunda, Rony Marsyal; Utami, Prasetyarti
Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman Vol 13 No 1 (2025): Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ajitt.2025.13.1.57-64

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah, distribusi, dan preferensi infestasi caplak (famili Ixodidae) pada kerbau Moa di tiga desa di Kabupaten Maluku Barat Daya, yakni Klis, Tounwawan, dan Werwaru. Sebanyak 900 individu caplak berhasil dikoleksi dan didominasi oleh genus Haemaphysalis. Analisis infestasi berdasarkan lokasi menunjukkan bahwa Desa Klis memiliki jumlah kerbau terinfestasi tertinggi sebanyak 28 ekor, disusul oleh Desa Tounwawan dan Werwaru masing-masing dengan 15 ekor. Infestasi berdasarkan kelompok umur menunjukkan prevalensi yang signifikan lebih tinggi pada kerbau dewasa dibandingkan pedet (anak kerbau). Tidak ditemukan infestasi pada pedet di Desa Klis dan Tounwawan, sedangkan pada kelompok dewasa ditemukan masing-masing 325 dan 250 individu caplak dengan rata-rata infestasi per ekor sebesar 13 dan 12,5. Di Desa Werwaru, pedet menunjukkan infestasi ringan (rata-rata 0,38 caplak per ekor), sedangkan kelompok dewasa mengalami infestasi yang lebih berat dengan total 320 caplak (rata-rata 14,55 caplak per ekor). Berdasarkan bagian tubuh yang terinfestasi, telinga merupakan lokasi dominan dengan jumlah 369 caplak (41% dari total). Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh sifat telinga yang hangat, lembap, dan relatif terlindung, sehingga menjadi habitat ideal bagi caplak untuk berkembang biak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam strategi pengendalian caplak yang efektif, dengan memperhatikan faktor umur, lokasi tubuh, dan distribusi spasial infestasi. ABSTRACT This study aimed to identify the number, distribution, and infestation preferences of ticks (family Ixodidae) on Moa buffalo in three villages in the Southwest Maluku Regency, i.e Klis, Tounwawan, and Werwaru. A total of 900 tick specimens were collected, predominantly from the genus Haemaphysalis. Infestation analysis based on location showed that Klis had the highest number of infested buffalo (28 individuals), followed by Tounwawan and Werwaru with 15 individuals each. Age-based infestation data revealed a significantly higher prevalence in adult buffalo compared to calves. No infestation was recorded in calves from Klis and Tounwawan, while adult buffalo in these villages were infested with 325 and 250 ticks, respectively, with an average of 13 and 12.5 ticks per animal. In Werwaru, calves showed mild infestation (average of 0.38 ticks per animal), while adult buffalo had more severe infestations with 320 ticks found (average of 14.55 per animal). Analysis of tick attachment sites on the buffalo's body revealed the ears as the most commonly infested area, with a total of 369 ticks (41% of the total count). This is likely due to the ears' warm, moist, and sheltered conditions, making them an ideal site for tick survival and reproduction. These findings are expected to serve as a basis for developing effective tick control strategies, considering factors such as age, body part preference, and spatial distribution of infestations.
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Wisata Curug sebagai Sumber Pendapatan Berkelanjutan di Desa Ketenger Utami, Indah Setia; Suhartono, Suhartono; Utami, Prasetyarti; Darojah, Rani; Rachmaningsih, Dewi Maharani; Supriyono, Supriyono
ALMUJTAMAE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/almujtamae.v5i2.19013

Abstract

Potensi keindahan Curug Jenggala menarik jumlah wisatawan cukup besar, begitu pula dengan sumber daya alam berupa singkong dan kopi. Namun karena sulitnya akses menuju curug yang hanya dapat dilalui dengan jalan kaki, serta kurangnya keterampilan masyarakat dalam mengolah singkong dan biji kopi, membuat potensi sumber daya alam dan masyarakat Dusun Kalipagu belum optimal. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pelatihan, pendampingan dan pengembangan sarana wisata curug. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Dusun Kalipagu dalam pengolahan singkong dan kopi serta peningkatan jumlah wisatawan curug. Metode pengabdian menggunakan metode pembelajaran orang dewasa yaitu partisipan berperan aktif dalam setiap tahapan kegiatan ini. Terdapat tiga tahap dalam pelaksanaan kegiatan, yakni pelatihan dan pendampingan pengolahan singkong dan kopi, serta peningkatan sarana wisata melalui partisipasi masyarakat. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan terdapat peningkatan 100% pengetahuan dan keterampilan peserta kegiatan terkait pengolahan singkong dan kopi, serta peningkatan jumlah wisatawan Curug Jenggala sebesar 150%. Kegiatan ini telah sesuai dengan tujuan pengabdian masyarakat. Saran untuk kegiatan lanjutan adalah diperlukannya pelatihan lanjutan dalam pengelolaan keuangan koperasi.
Polimorfisme Genetik dari Daerah 3'-Non Koding Region (3'-UTR) dari Gen HSP 70 pada Kerbau Moa (Bubalus bubalis) Rumanta, Maman; Hutasoit, Leonard Raden; Kunda, Rony Marsyal; Utami, Prasetyarti
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 9 (2025): September
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i9.11685

Abstract

The Heat Shock Protein 70 (HSP70) gene, specifically the 3-Untranslated Region (3-UTR), is critical for regulating mRNA stability and translation under heat stress. This study aimed to identify genetic polymorphisms in the 3-UTR of the HSP70 gene in Moa buffalo (Bubalus bubalis) and evaluate its potential role in heat adaptation. A total of 65 hair follicle samples (55 Moa buffalo and 10 Banten buffalo) were collected, followed by amplification by PCR and sequencing of the PCR product of the 3'-UTR regions. Alignment results from the 3'-UTR region showed the presence of 2 major polymorphic SNPs, i.e g.1904C>A, and g.1910A>G. SNP (g.1904C>A) was found to be a cytosine (C) to adenine (A) substitution mutation type, and SNP g.1910A>G an adenine (A) to guanine (G) substitution. The discovery of 2 SNPs in the 3-UTR of the HSP70 gene in Moa buffalo is very important for the development of genetic markers, helping to understand the mechanism of heat adaptation, to the conservation and improvement of livestock performance, especially Moa buffalo living in tropical environments.
IDENTIFICATION OF GENETIC DIVERSITY CYTOCHROME OXIDASE SUBUNIT II (COII) MITOCHONDRIAL GENE AS GENETIC MARKER FOR ANISAKIS SPECIES IN Euthynnus affinis Utami, Prasetyarti; Handayani, Niken Satuti Nur; Kunda, Rony Marsyal
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 11, No 4 (2017): December
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v11i4.2960

Abstract

ABSTRACTThis study aimed to get specific genetic marker for Anisakis sp. identification on mackerel tuna using gene sequence cytochrome oxidase subunit II (COII) mitochondrial deoxyribonucleic acid (mtDNA) and to identify taxonomic affiliation between Anisakis sp. from Indonesia and others Anisakis sp. from GenBank database. This study started with sample collections at three fish auctions in Cilacap (Central Java), morphology classification, DNA isolation, and molecular based identification using polymerase chain reaction (PCR) and sequencing methods. Molecular based identification of Anisakis used gene amplification COII mtDNA as a cell target prior to sequence. Morphology characteristic results showed that Anisakis nematodes which infected mackerel tuna classified as type II L3 larvae. Molecular based identification showed significant result, which found 530 bp COII DNA gene fragment similar to target cell. Gene sequencing alignment results of COII Anisakis gene compared with GenBank showed 11 different nucleotide sites that can be used as genetic barcode for Indonesian Anisakis sp. This study showed that Anisakis sp. infected mackerel tuna in Java Sea is Anisakis physeteris and considered as zoonosis.
Spesifisitas Parasit Protozoa Trichodina Sp. pada Gurame, Tawes, Nilem dan Nila yang Dibudidayakan Polikultur Utami, Prasetyarti; Rokhmani, R
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (990.911 KB)

Abstract

Parasit Protozoa Trichodina sp. memiliki kemampuan reproduksi dengan membelah yang cepat, penyebarannyayang luas, dan dapat menginfeksi lebih dari satu jenis ikan. Petani ikan di wilayah Banyumas masih banyakditemui membudidayakan gurame dengan polikultur bersama-sama tawes, nilem dan nila. Telah dilakukanpenelitian untuk mengetahui spesifisitas parasit protozoa Trichodina sp. tertentu yang menginfeksi pada masingmasingikan pada budidayakan polikultur. Metode penelitiannya adalah survei. Lokasi pengambilan sampel diDesa Kutasari Baturaden Kabupaten Banyumas dan Pelaksanaan isolasi dan identifikasi parasit dilaksanakan diLaboratorium Parasitologi-Entomologi Fakultas Biologi Unsoed Purwokerto. Hasil penelitian berdasarkanpengukuran variasi morfomertrik untuk penentuan jenis spesies Trichodina sp. yang ditemukan pada masingmasingikan adalah tidak ada perbedaan atau tidak ada spesifisitas. Jenis spesies Trichodina sp. yang ditemukanpada gurame, tawes, nilem dan nila yang dibudidayakan polikultur adalah sama, yaitu Trichodina nigra,Trichodina acuta, Trichodina nobilis dan Trichodina heterodentata.
Patogenisitas Ektoparasit Pada Benih Ikan Hias Komet (Carassius auratus) Yang Dijual Di Pasar Ikan Beji Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas Rokhmani, R; Utami, Prasetyarti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2017: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.496 KB)

Abstract

Ikan Hias Komet (Carassius auratus) banyak disukai orang, karena memiliki warna tubuh yang menarik. Ikan inibanyak dibudidaya dan dijual di Pasar Ikan Desa Beji Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. Budidaya ikanini, pada pembenihannya mudah terinfeksi ektoparasit. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahuiPatogenisitas Ektoparasit Pada Benih Ikan Hias Komet Yang Dijual Di Pasar Ikan Beji Kecamatan KedungbantengKabupaten Banyumas. Penelitian dilakukan dengan metode survai dan pengambilan sampel dengan teknik random sampling. Isolasi dan Identifikasi Ektoparasit dilakukan di Laboratorium Entomologi-Parasitologi Fakultas Biologi UnsoedPurwokerto. Hasil penelitian ini, jenis ektoparasit yang ditemukan pada benih Ikan Hias Komet yang Dijual Di Pasar IkanBeji Kecamatan Kedungbanteng Banyumas adalah Gyrodactylus sp., Dactylogyrus sp., Trichodina sp., Oodinium sp. Ichthyopthirius sp., dengan patogenisitas cukup tinggi.
Kekayaan Spesies Ektoparasit pada Ikan Brek (Puntius orphoides) Hasil Tangkapan di Sungai Banjaran Purwokerto Banyumas Rokhmani, R; Riwidiharso, Edy; Utami, Prasetyarti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2019: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.239 KB)

Abstract

Sungai Banjaran merupakan salah satu sungai yang cukup besar, yang mengalir sepanjang tahun, melewati daerah pedesaan dan perkotaan Purwokerto Kabupaten Banyumas. Sungai Banjaran, yang dimanfaatkan penduduk untuk kepentingan sehari-sehari yaitu untuk mandi-cuci-kasus (MCK) dan untuk membuang sampah. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekayaan spesies Ektoparasit pada ikan Brek hasil tangkapan di sungai Banjaran Purwokerto Banyumas. Metode penelitian ini adalah survei. Prevalensi ektoparasit yang ditemukan pada ikan Brek yang tertangkap di Sungai Banjaran adalah 100%. Jenis ektoparasit yang ditemukan adalah hanya protozoa spesies Ichtyobodosp. Dengan jumlah yang sangat banyak, sampai 20protozoa per-ikan.