Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Adolescents Conflicts Resolution Patterns: A Descriptive Analysis Apriyeni, Emira; Patricia, Helena; Rahayuningrum, Dwi Christina
International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science Том 2 № 02 (2024): International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science
Publisher : Pt. Riset Press International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59653/ijmars.v2i02.748

Abstract

Adolescence is a critical period and is vulnerable to experiencing conflict in everyday life. Therefore, appropriate conflict resolution is needed for adolescents to avoid social problems. Conflict resolution is a problem-solving process that considers the needs of diverse individuals. The research aims to see a picture of conflict resolution in adolescents. This type of research is descriptive and was conducted at Senior High School in Padang City. The research was conducted for one week on 24 respondents using a purposive sampling technique. Data were collected using a questionnaire via form for students. Univariate data analysis uses frequency distribution. The research results showed that more than half of the respondents (54.2%) carried out conflict resolution destructively. It can be concluded that adolescents still use destructive resolutions in dealing with conflicts in everyday life. It is hoped that teenagers will be able to find ways to resolve conflicts so that they can improve mental health in adolescents.
Family Support and Its Impact on the Motivation of Schizophrenia Clients Patricia, Helena; Irman, Veolina; Apriyeni, Emira; Rahayuningrum, Dwi Christina
Journal of Health Science and Medical Therapy Том 3 № 01 (2025): Journal of Health Science and Medical Therapy
Publisher : PT. Riset Press International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59653/jhsmt.v3i01.1315

Abstract

Family support plays a significant role in influencing the recovery motivation of schizophrenia clients in West Sumatra, which ranks as the fourth province with the highest prevalence of mental disorders in Indonesia, with 10,816 individuals affected. This study aims to examine the relationship between family support and the motivation of schizophrenia clients at the Yayasan Pelita Jiwa Insani. This quantitative research, with a cross-sectional approach, was conducted from March to April 2024. The population consisted of 102 schizophrenia clients, with a purposive sample size of 81 respondents. Data collection used questionnaires and interviews, and analysis was conducted using univariate and bivariate methods with the chi-square test. Results showed that 56.8% of clients had low family support and low motivation. A significant relationship was found between family support and motivation (p = 0.048). These findings are expected to help enhance the motivation of clients undergoing rehabilitation at the foundation and contribute to nursing knowledge as a reference for further research.
HUBUNGAN STRATEGI KOPING DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP TINGKAT STRESS CAREGIVER KLIEN SKIZOFRENIA RSJ PROF. HB SAANIN PADANG Patricia, Helena; Rahayuningrum, Dwi Christina; Apriyeni, Emira; Irman, Veolina
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 13 No 2 (2024): Al-Asalmiya Nursing Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/keperawatan.v13i2.2824

Abstract

Skizofrenia adalah masalah mental dengan gejala gangguan kognitif, bahasa, persepsi, dan harga diri. Sehingga klien skizofrenia dalam perawatannya membutuhkan pendampingan dan pengawasan dari keluarga (caregiver). Caregiver dalam merawat klien skizofrenia mengalami stress yang dipengaruhi strategi koping dan dukungan sosial. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa hubungan strategi koping dan dukungan sosial terhadap tingkat stress caregiver klien skizofrenia di Instalasi rawat jalan RSJ Prof. HB Saanin Padang. Desain  penelitian analitik koresional secara cross-sectional. Populasi merupakan keluarga yang berkunjung ke Instalasi rawat jalan RSJ Prof. HB Saanin Padang sebanyak 1.491 orang. Jumlah sampel adalah 74 orang dengan  purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan Kuesioner The Perceived Stress Scale (PSS), the Ways of Coping dan Perceived social support. Data dianalisa secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisa univariat didapatkan lebih dari separuh (51,4%) caregiver memiliki tingkat stress yang tinggi, lebih dari separuh (55,4%) caregiver memiliki kecenderungan strategi koping EFC (Emotional Focused Coping) dan lebih dari separuh (51,4%) caregiver mendapatkan dukungan sosial yang rendah. Hasil analisa bivariat menyebutkan ada hubungan yang signifikan antara strategi koping (p-value = 0,000) dan dukungan sosial (p-value = 0,020) dengan tingkat stress caregiver klien skizofrenia di Instalasi rawat jalan RSJ Prof. HB Saanin Padang Tahun 2024. Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan hubungan strategi koping dan dukungan sosial terhadap tingkat stress caregiver klien skizofrenia di Instalasi rawat jalan RSJ Prof. HB Saanin Padang. Diharapkan perawat poliklinik rawat jalan dapat memberikan edukasi kesehatan tentang strategi koping yang adaptif dan dukungan sosial yang baik untuk mengurangi tingkat stress bagi caregiver klien skizofrenia.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG Yanti, Etri; Rahayuningrum, Dwi Christina; Eliza, Eliza; Dewi, Ratna Indah Sari; Indriyani, Yola
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 2 (2024): November 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i2.2960

Abstract

ABSTRAKMasalah gizi pada anak balita merupakan isu global yang memiliki dampak sistemik signifikan, termasuk di Indonesia, di mana kekurangan gizi atau gizi buruk tidak hanya meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas, tetapi juga berdampak pada penurunan kecerdasan serta daya saing anak di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Begalung, Kota Padang Tahun 2024.Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik deskriptif dengan desain cross-sectional. Penelitian dilaksanakan bulan Juli 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak balita sebanyak 565 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan menggunakan rumus slovin sehingga didapat sampel sebanyak 54 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi-Square.Hasil penelitian didapatkan 44% dikategorikan dalam status gizi buruk,39% mengalami penyakit infeksi, 59% memiliki sikap negatif, pengetahuan ibu 54% kurang. Analisis bivariat menemukan ada hubungan antara penyakit infeksi dan status gizi balita (r = 0.579, p = 0.000), sikap ibu dan status gizi balita (r = 0.476, p = 0.000), serta pengetahuan ibu tentang gizi dan status gizi balita (r = 0.485, p = 0.000). Jadi, kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara penyakit infeksi, sikap, dan pengetahuan ibu dengan status gizi balita. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini kepada kader posyandu untuk memberikan penyuluhan kesehatan mengenai gizi pada balita guna memperbaiki pemahaman ibu mengenai pencegahan gizi buruk pada balita.Kata Kunci : Balita, Status Gizi, Penyakit Infeksi, Sikap Ibu, Pengetahuan IbuABSTRACTNutritional issues among toddlers are a global concern with significant systemic impacts, including in Indonesia, where malnutrition or poor nutrition not only increases the risk of morbidity and mortality but also affects children's cognitive development and future competitiveness. This study aims to analyze the factors associated with the nutritional status of toddlers in the working area of Lubuk Begalung Health Center, Padang City.This research employs a descriptive analytical method with a cross-sectional design. The study was conducted July 2024. The population consisted of 565 mothers with toddlers with a sample of 54 mothers selected using purposive sampling based on the Slovin formula. Data collection was carried out through questionnaires.Data analysis included analysis using the Chi-Square test.The analyze showed that (44%) were classified as malnourished, A total of (39%) had experienced infectious diseases,(59%) had negative attitudes.Maternal knowledge of nutrition was (54%) had insufficient knowledge. The bivariate analysis found relationship between infectious diseases and toddlers' nutritional status (r = 0.579, p = 0.000), maternal attitudes and toddlers' nutritional status (r = 0.476, p = 0.000), and maternal knowledge of nutrition and toddlers' nutritional status (r = 0.485, p = 0.000). In conclusion, there is a significant association between infectious diseases, maternal attitudes, and maternal knowledge with the nutritional status of toddlers.suggestion that can be given in this study to posyandu cadres to provide health education on nutrition in toddlers in order to improve maternal understanding of preventing malnutrition in toddlres. Keywords: Toddlers, Nutritional Status, Infectious Diseases, Mother's Attitude, Mother'Knowledge
Self Management dan Kualitas Hidup Penderita Rheumatoid Arthritis Apriyeni, Emira; Patricia, Helena; Rahayuningrum, Dwi Christina
REAL in Nursing Journal Vol 6, No 1 (2023): REAL in Nursing Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/rnj.v6i1.2362

Abstract

Rheumatoid Arthritis (RA) menyebabkan keterbatasan aktivitas penderitanya dan akan mempengaruhi kualitas hidup. Keterbatasan aktivitas dan komplikasi penyakit dapat di minimalkan dengan melaksanakan self management untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self management dengan kualitas hidup penderita rheumatoid arthritis. Penelitian dilaksanakan diwilayah kerja Puskesmas Kemantan Kabupaten Kerinci pada penderita Rheumatoid Athritis. Sampel penelitian berjumlah 50 orang dengan teknik Purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisa menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mengalami kualitas hidup yang kurang baik (64,0%) dan Self Management yang kurang baik (68,0%). Hasil analisa lebih lanjut di dapatkan p value = 0,000 yang berarti terdapat hubungan antara Self Management dengan Kualitas Hidup penderita Rheumatoid Arthritis. Kesimpulan penelitian ini didapatkan ada hubungan antara Self Management dan kualitas hidup pada penderita Rheumatoid Arthritis. Oleh karena itu diharapkan pasien dapat lebih meningkatkan self management sehingga kualitas hidupnya semakin baik.
Edukasi Psychological Well Being Pada Remaja Rahayuningrum, Dwi Christina; Patricia, Helena; Apriyeni, Emira
Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Menara Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70109/jupenkes.v2i2.61

Abstract

Kesejahteraan psikologis merupakan hal yang penting dalam mewujudkan tugas perkembangan bagi remaja. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan remaja di Panti Asuhan tentang Psychological Well-Being. Metode pelaksanaan pengabdian kepada remaja adalah edukasi tentang Psychological Well-Being. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan yaitu kategori tinggi sebesar 13%, kategori sedang sebesar 27% dan kategori rendah sebesar 60%. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan dan edukasi tentang Psychological Well Being diperoleh pengetahuan pada kategori tinggi yaitu 83% dan kategori sedang yaitu 17%. Edukasi Psychological Well-Being mampu meningkatkan pengetahuan remaja di panti asuhan.
PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI Rahayuningrum, Dwi Christina; Apriyeni, Emira; Patricia, Helena
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 8, No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v8i1.3099

Abstract

ABSTRAK  Penderita skizofrenia meningkat setiap tahunnya diperkirakan 2-3% diantaranya mengalami halusinasi dengan gejala mengalami kehilangan kontrol dalam diri yang ditandai dengan panik dan perilakunya sulit untuk dikendalikan. Untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan perlu dilakukan penanganan salah satunya dengan terapi aktifitas kelompok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi aktifitas kelompok terhadap kemampuan klien mengontrol halusinasi di Yayasan Pelita Jiwa Insani Kota Padang. Desain penelitian quasi eksperimental one group pre post test design. Penelitian dilaksanakan di Yayasan Pelita Jiwa Insani dengan populasi seluruh klien gangguan jiwa yang mengalami halusinasi di Yayasan Pelita Jiwa Insani berjumlah 87 orang, teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan kriteria inklusi klien berjenis kelamin laki-laki dan menjalani rehabilitasi minimal 2 bulan dengan diagnosa halusinasi yang berjumlah 10 orang. Hasil penelitian menunjukkan. rata-rata kemampuan responden mengontrol halusinasi sebelum dilakukan terapi aktivitas kelompok adalah 8.3 dan rata-rata kemampuan responden mengontrol halusinasi sebelum dilakukan terapi aktivitas kelompok adalah 12.3. Hasil uji statistik Paired T-test terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian terapi aktivitas kelompok dengan kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi p-value = 0,000. Disarankan perawat petugas di Yayasan dapat melaksanakan Terapi Aktivitas Kelompok secara rutin kepada pasien yang mengalami halusinasi. Kata Kunci : Halusinasi,; Terapi Aktivitas Kelompok; Skizofrenia; Rehabilitasi  ABSTRACTSchizophrenia sufferers increase every year, an estimated 2-3% of whom experience hallucinations with symptoms of loss of self-control, characterized by panic and behavior that is difficult to control. To minimize the impact, treatment needs to be done, one of which is group activity therapy. The aim of this research was to determine the effect of group activity therapy on clients' ability to control hallucinations at the Pelita Jiwa Insani Foundation, Padang City. Quasi experimental research design, one group pre post test design. The research was carried out at the Pelita Jiwa Insani Foundation with a population of all clients with mental disorders who experienced hallucinations at the Pelita Jiwa Insani Foundation totaling 87 people, the sampling technique was purposive sampling with the inclusion criteria of clients being male and undergoing rehabilitation for at least 2 months with a diagnosis of hallucinations. totaling 10 people. The research results show. The average ability of respondents to control hallucinations before group activity therapy was 8.3 and the average ability of respondents to control hallucinations before group activity therapy was 12.3. The results of the Paired T-test statistical test showed a significant influence between the provision of group activity therapy and the patient's ability to control hallucinations, p-value = 0.000. It is recommended that nurse staff at the Foundation carry out Group Activity Therapy regularly for patients who experience hallucinations. Keywords: Hallucinations; Group Activity Therapy; Schizophrenia; Rehabilitation
ADOLESCENT LONELINESS IN ORPHANAGES: ROLES OF SELF-COMPASSION AND SOCIAL SUPPORT Apriyeni, Emira; Patricia, Helena; Rahayuningrum, Dwi Christina
Menara Medika Vol 8, No 1 (2025): VOL 8 NO 1 SEPTEMBER 2025
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v8i1.6939

Abstract

Background: Orphanage adolescents are vulnerable to experiencing psychological issues, one of which is loneliness. Loneliness among orphaned adolescents tends to be caused by unmet social support, resulting in dissatisfaction with their social relationships. One effective way to reduce loneliness in orphaned adolescents is through self-compassion. Objective: This study aims to explore the relationship between self-compassion and social support with loneliness among adolescents in the Minangkabau Islamic boarding school orphanage, Padang. Method: This research employed a quantitative approach with a cross-sectional design. The population consisted of 365 adolescents from the Minangkabau Islamic boarding school orphanage, with a sample of 155 participants selected using a simple random sampling technique. Data were collected using the UCLA Loneliness Scale (Version 3), the Self-Compassion Scale, and the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS). Results: The study found that the average loneliness score was 43.02, self-compassion was 82.66, and social support was 29.51. A significant relationship was found between self-compassion (p-value = 0.000; r = -0.457) and social support (p-value = 0.000; r = -0.407) with the level of loneliness among adolescents in the orphanage. Conclusions: Based on these findings, it is recommended that orphanage guardians develop supportive policies, such as implementing counselling services and offering extracurricular activities to help reduce feelings of loneliness.