Kuswanto, Kuswanto
Department Of Agronomy, Faculty Of Agriculture, Universitas Brawijaya

Published : 52 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Evaluasi Ketahanan Hibrida Hasil Persilangan Kacang Hijau dan Kacang Uci terhadap Callosobruchus chinensis L. (Coleoptera: Bruchidae) Lestari Ujianto; Nur Basuki; . Kuswanto; Astanto Kasno
Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan Tropika Vol. 11 No. 2 (2011): SEPTEMBER, JURNAL HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN TROPIKA
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.335 KB) | DOI: 10.23960/j.hptt.211130-138

Abstract

The adzuki bean weevil Callosobruchus chinensis is the main pest of mungbean especially during seed storage. Mungbean generally has low yield and is susceptible to main pests. Ricebean (Vigna umbellata (Thunb.) Ohwi & Ohashi) has superior characters such as the high pod number per plant and resistance to many pests. The interspecific hybridization was conducted to combine the superior characters of mungbean and ricebean. The objectives of this research were to evaluate resistance of hybrids of interspecific hybridization between mungbean and ricebean to C. chinensis and to determine pattern of resistant inheritance. Evaluation of resistance to this pest was conducted in bottles by placing 200 hybrid seeds and then 20 C. chinensis adults were introduced into the bottle covered by dense cheese cloth. The bottles were arranged in a completely ramdomized design with three replications. The treatment consisted of eight hybrids and six parents. The results showed that the resistance of the test hybrids to C. chinensis was different among cross combinations. Hybrids of crossing between mungbean Merak variety and yellow ricebean as well as Vima variety and red ricebean were moderately resistant, while the others were resistant. There was resistance improvement of hybrids to C. chinensis. The resistance of the hybrids to C. chinensis was controlled by single gene with partially dominance gene action.
Keragaman Genetik dan Heritabilitas pada Keturunan Hasil Persilangan Blewah (Cucumis melo var. Cantalupensis) dan Melon (Cucumis melo L.) Rosyita Sholihatin; Sumeru Ashari; Kuswanto Kuswanto
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i3.1399

Abstract

Blewah merupakan tanaman yang masuk ke dalam genus cucumis melo yang memiliki keunggulan tekstur daging buah yang lunak dan tebal, namun memiliki tingkat kemanisan rendah sehingga nilai ekonominya rendah. Penelitian bertujuan untuk memperbaiki kualitas tanaman blewah melalui persilangan dengan tanaman melon yang memiliki rasa yang manis.  Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok dengan lima perlakuan, masing-masing perlakuan diulang enam kali sehingga diperoleh 30 unit percobaan. Pengamatan dilakukan terhadap parameter tinggi Tanaman, Diameter Batang, Umur Tanaman, Bobot Buah, Diameter Buah, Panjang Buah, Ketebalan buah, dan Tingkat Kemanisan. Data hasil pengamatan dianalisa dengan analisis keragaman, uji lanjut Duncan Multiple Range Test, koefisien keragaman genetic (KKG), dan analisis heritabilitas. Perhitungan kergaman genetik dan heritabilitas hasil persilangan dilakukan untuk melihat besarnya keragaman yang disebabkan oleh faktor genetik dan besarnya kontrusi tetua kepada keturunannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai koefisien keragaman genetik (KKG) dan heritabilitas beragam yang berkisar 2,14% -44,57%. KKG yang tergolong tinggi adalah pada parameter bobot buah (44,57%) dan panjang buah (36,21%). Hal ini menunjukan bahwa keragaman bobot buah dan pnjang buah dipengaruhi oleh factor genetic. Nilai heritabilitas yang tergolong tinggi ialah pada parameter panjang buah (0,74), diameter buah (0,52), bobot buah (0,50), dan tingkat kemanisan buah (0,50). Hal ini berarti bahwa pewarisan sifat dari tetua pada keturunan tertinggi pada parameter panjang buah, diameter buah, bobot buah dan tingkat kemanisan buah. Nilai rata-rata keturunan pertama hasil persilangan blewah dan melon berada diantara kedua tetua. Karakteristik keturunan pertama hasil persilangan merupakan penggabungan dari karakteristik kedua tetuanya.