Azizah, Nur
Department Of Agronomy, Faculty Of Agriculture, Universitas Brawijaya

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

PENGARUH APLIKASI BIOURIN SAPI, EM4 DAN MACAM PUPUK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI MUSIM HUJAN Puspitasari, Risky Anggraeni; Azizah, Nur; Santosa, Mudji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.795 KB) | DOI: 10.21776/372

Abstract

Biourin sapi dan EM4 dapat digunakan sebagai bahan pemacu pertumbuhan dan dikombinasikan dengan pupuk untuk mempertahankan produksi bawang merah di musim hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dan mendapatkan kombinasi bahan pemacu pertumbuhan dan pupuk terbaik pada bawang merah di musim hujan. Penelitian dilaksanakan pada Januari-Maret 2015 di Dusun Ngujung, Batu menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri atas 9 perlakuan (B) dan diulang sebanyak 3 kali. B0:100% anorganik, B1: 50% kompos kotoran sapi, B2: 50% anorganik+25% kompos kotoran sapi, B3:EM4 dan 100% anorganik, B4:EM4 dan 50% kompos kotoran sapi, B5:EM4 dan 50% anorganik dan 25% kompos kotoran sapi, B6­:biourin sapi dan 100% anorganik, B7:biourin sapi dan 50% kompos kotoran sapi, B8:biourin sapi dan 50% anorganik+25% kompos kotoran sapi. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi biourin sapi dan 50% anorganik+25% kompos kotoran sapi ialah perlakuan terbaik pada variabel pertumbuhan dengan panjang tanaman 34,60 cm, 12,58 anakan, luas daun 533,70 cm2, ILD 1,07, bobot umbi 34,18 g lubang tanam-1 dengan jumlah 10,75 umbi lubang tanam-1. Variabel panen menunjukkan perlakuan tersebut bobot basah umbi panen 16,31 ton ha-1, bobot kering matahari umbi panen 13,59 ton ha-1. Perlakuan tersebut dapat meningkatkan produksi 43,63% lebih tinggi dibandingkan pemupukan serupa tanpa kombinasi. Produksi pada musim hujan dapat menurun hingga 42,15% bila dibandingkan pada musim kemarau.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL LIMA VARIETAS KENTANG (Solanum tuberosum L.) AKIBAT PEMBERIAN DUA MACAM PUPUK KANDANG DI DESA SUMBER BRANTAS KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU Pakaya, Cindriany; Azizah, Nur; Wardiyati, Tatik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 10 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/544

Abstract

Kentang ialah salah satu komoditi pangan yang umumnya dimanfaatkan sebagai sayur dan berbagai macam olahan industri. Potensi kentang yang cukup besar diminati masyarakat membuat beberapa wilayah di Indonesia khususnya pulau Jawa yang memiliki kesesuaian agroklimat mengembangkan wilayahnya untuk budidaya kentang. Salah satu sentra produksi kentang di Kota Batu adalah Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji. Kegiatan pertanian yang cukup intensif disertai penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus mengakibatkan terjadinya degradasi lahan sehingga kesuburan tanah di kawasan ini juga ikut menurun. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis pupuk kandang dan varietas yang cocok untuk dibudidayakan di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari hingga juni 2015 menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 30 petak percobaan. Variabel yang diamati berupa tinggi tanaman , jumlah daun, jumlah batang, diameter batang, jumlah umbi pertanaman, bobot umbi, serta, grade umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam pupuk kandang memberikan pengaruh nyata pada pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, bobot umbi per hektar, serta bobot umbi berdasarkan grade lima varietas kentang. varietas Nadia memberikan respon terbaik pada pemberian pupuk kandang ayam sedangkan varietas GK UB dan GK BPTP Malang memberikan respon terbaik pada pemberian pupuk kandang sapi.
PENGARUH DOSIS PEMUPUKAN NITROGEN DAN JARAK TANAM PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN WIJEN (Sesanum indicum (L.)) Mariyam, Reni; Azizah, Nur; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 10 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/563

Abstract

Wijen merupakan salah satu tanaman industri yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dosis pupuk Nitrogen dan jarak tanam yang sesuai agar diperoleh pertumbuhan yang baik dan hasil yang tinggi pada tanaman wijen. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2015 Kebun Percobaan Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan antara lain benih wijen varietas sumberrejo 1, pupuk N (Urea), pupuk P (SP 36) dan pupuk K (KCl). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi yang diulang tiga kali dengan menempatkan  jarak tanam sebagai petak utama yang terdiri dari : 40 cm x 25 cm (J1), 50 cm x 25 cm (J2), dan 60 cm x 25 cm (J3).  Anak petak terdiri dari pupuk N diberikan yaitu, 75% N  (N1), 100% N (N2), dan 125 % N (N3).  Analisis tanah dilakukan sebelum dan setelah aplikasi pupuk dan setelah panen. Berdasarkan anlisis usaha tani pada pemupukan 100% N dengan jarak tanam 50 cm x 25 cm lebih efiien karena didapatkan RC paling tinggi yaitu 1,62.
ANALISIS PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA AIR (Nasturtium officinale) PADA TINGKAT PEMBERIAN AIR YANG BERBEDA DAN DUA MACAM BAHAN TANAM Fitriyah, Nurul Lailiyatul; Azizah, Nur; Widaryanto, Eko
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.918 KB) | DOI: 10.21776/599

Abstract

Pengembangan wilayah produksi selada air perlu dilakukan guna meningkatkan produksi tanaman selada air. Perluasan wilayah produksi dapat dilakukan dengan cara penanaman tanaman selada air di polybag ataupun wadah tanam lainnya sehingga tanaman selada air dapat dibudidayakan di lahan-lahan yang awalnya bukan lahan pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan tingkat pemberian air dan jenis bahan tanam yang sesuai pada proses pertumbuhan dan hasil produksi selada air dalam polybag. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan April 2016 di screenhouse STTP 2, Tanjung, Malang. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 3 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara tingkat pemberian air dan perbedaan jenis bahan tanam. Interaksi tersebut memberikan pengaruh yang nyata pada berbagai variabel pengamatan antara lain panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar dan kering tanaman, laju pertumbuhan relatif dan bobot segar total tanaman panen. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada perlakuan bahan tanam biji umumnya meningkat pada semua tingkat pemberian air kecuali pada tingkat pemberian air 125% kapasitas lapang semua variabel menunjukkan penurunan. Perlakuan bahan tanam stek menunjukkan bahwa Semakin tinggi tingkat pemberian air maka semakin tinggi pula nilai panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar dan kering tanaman, laju pertumbuhan relatif dan bobot segar total tanaman panen.
PENGARUH KONSENTRASI BIOURIN SAPI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) Wati, Rahayu Pancoro; Azizah, Nur; Santosa, Mudji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.96 KB) | DOI: 10.21776/686

Abstract

Produktivitas buncis di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir, 2011-2015 mencapai 10,437 ton ha-1, 10,384 ton ha-1, 10,878 ton ha-1, 11,113 ton ha-1 dan 11,080 ton ha-1. Data tersebut menunjukan bahwa produktivitas buncis masih rendah. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi buncis adalah melalui perbaikan teknologi budidaya dengan memberikan biourin sapi sebagai bahan penyubur tanaman dan penggunaan varietas unggul. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh konsentrasi biourin sapi dan varietas yang tepat pada tanaman buncis. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama konsentrasi biourin sapi terdiri dari 3 taraf : B0 (Tanpa biourin sapi), B1 (1 l urin sapi + 5 kg kotoran padat sapi + 25 l air) dan B2 (1 l urin sapi + 5 kg kotoran padat sapi + 50 l air) dan faktor kedua penggunaan varietas buncis terdiri dari 3 taraf : V1 (Varietas Perkasa), V2 (Varietas Grand Bayu) dan V3 (Varietas Lebat-3). Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga April 2016, bertempat di Dusun Bakalan, Desa Dungus, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri. Hasil penelitian menunjukan tidak terjadi interaksi antara perlakuan konsentrasi biourin sapi dengan tiga varietas buncis. Aplikasi biourin sapi menghasilkan hasil buncis lebih tinggi B1 (18,93 ton ha-1) 23,80% dan B2 (19,42 ton ha-1) 27,01% daripada tanpa biourin sapi (15,29 ton ha-1). Varietas Lebat-3 (21,98 ton ha-1) menghasilkan hasil buncis lebih tinggi 66,09% dibandingkan varietas Grand bayu (13,17 ton ha-1) dan 18,87% dibandingkan varietas Perkasa (18,49 ton ha-1).
PENGARUH DOSIS PUPUK NITROGEN DAN FREKUENSI PENYIANGAN GULMA PADA HASIL TANAMAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) Kartika, Luki Rahma; Azizah, Nur; Sebayang, Husni Thamrin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.944 KB) | DOI: 10.21776/737

Abstract

Produktivitas ubi jalar di Indonesia tergolong rendah, yaitu sebesar 15,37 t ha-1 dibandingkan potensi produksi hasil yang bisa mencapai 30 t ha-1. Produksi ubi jalar yang rendah dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah gulma dan pemupukan yang tidak berimbang. Penurunan produksi ubi jalar akibat gulma mencapai 50% yaitu dengan hasil sebesar 18,6 t ha-1 dari perkiraan hasil sebesar 37,05 t ha-1. Dosis pupuk Nitrogen yang tepat menghasilkan pertumbuhan yang optimal. Pengaturan dosis pupuk Nitrogen dan frekuensi penyiangan gulma diharapkan dapat memberikan pengaruh yang nyata pada hasil ubi jalar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis Nitrogen dan frekuensi penyiangan gulma yang tepat untuk mendapatkan hasil ubi jalar yang optimal. Penelitian dilaksanakan di UPT Pengembangan Benih Palawija Singosari, Kabupaten Malang, pada bulan Juni hingga Oktober 2016, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan dan 4 ulangan, yaitu P1 (N 50 kg ha-1 + Tanpa penyiangan), P2 (N 50 kg ha-1 + Penyiangan 15 HST), P3 (N 50 kg ha-1 + Penyiangan 15 dan 30 HST), P4 (N 50 kg ha-1 + Penyiangan 15, 30 dan 45 HST), P5 (N 100 kg ha-1 + Tanpa penyiangan), P6 (N 100 kg ha-1 + Penyiangan 15 HST), P7 (N 100 kg ha-1 + Penyiangan 15 dan 30 HST), dan P8 (N 100 kg ha-1 + Penyiangan 15, 30 dan 45 HST). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P8 memberikan hasil umbi 24.28 t ha-1 dan keuntungan tertinggi mencapai Rp. 23.614.000.
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI ZPT ATONIK PADA PERTUMBUHAN BERBAGAI ASAL BATANG STEK SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav.) Pakpahan, Febry Elvy; Azizah, Nur; Sudiarso, Sudiarso
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.208 KB) | DOI: 10.21776/750

Abstract

Sirih merah (Piper crocatum Ruiz and Pav.) merupakan tanaman yang bermanfaat sebagai tanaman hias dan obat. Kebutuhan minyak sirih merah di Indonesia sebanyak 2.000 liter per bulan, namun saat ini baru bisa terpenuhi kurang lebih 115 liter per bulan (Sadiman, 2014). Perbanyakan sirih merah untuk meningkatkan produksi sirih merah dapat menggunakan stek batang. Setiap bagian batang sirih merah memiliki potensi yang berbeda sebagai bahan stek dan pemberian ZPT atonik mampu  merangsang pertumbuhan tanaman sirih merah. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh konsentrasi ZPT atonik dan asal bahan tanam pada pertumbuhan stek batang sirih merah dan membandingkan pertumbuhan stek dengan menggunakan ZPT atonik dan asal batang stek. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2016 di Perumahan Bukit Hijau Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan dua faktor perlakuan asal batang stek (batang tengah dan batang bawah) dan konsentrasi ZPT atonik (0ml.l-1, 1 ml.l-1, 2 ml.l-1 ,3 ml.l-1) dan 3 kali ulangan dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi pada asal batang stek dan konsentrasi atonik terhadap pertumbuhan stek sirih merah. Batang bawah dengan atonik 2ml.l-1 merupakan perlakuan terbaik.
PENGARUH APLIKASI KOMBINASI BIOURIN SAPI DENGAN EM4, KOTORAN SAPI DAN PUPUK ANORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L.) Rahmanda, Arif; Azizah, Nur; Santosa, Mudji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.64 KB) | DOI: 10.21776/755

Abstract

Kacang merah ialah komoditas hortikultura yang dimanfaatkan bijinya untuk kesehatan tubuh manusia. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan hasil produksi kacang merah ialah dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk anorganik secara berimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi kombinasi biourin sapi dengan EM4, kotoran sapi dan pupuk anorganik, dan untuk mendapatkan kombinasi yang tepat antara biourin sapi dengan EM4, kotoran sapi dan pupuk anorganik pada pertumbuhan dan hasil kacang merah. Percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 9 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 27 petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aplikasi kombinasi biourin sapi dengan EM4, kotoran sapi dan pupuk anorganik memberikan hasil yang lebih baik daripada tanpa menggunakan aplikasi kombinasi perlakuan. Tanaman yang diberi perlakuan biourin dan 100% anorganik memberikan hasil bobot biji ha-1 sebesar 4,53 ton ha-1 lebih tinggi 27,2% dibandingkan tanaman yang hanya diberi perlakuan 100% organik. Pemberian aplikasi kombinasi biourin dengan 100% organik, biourin dan 50% anorganik + 50% organik, biourin yang dicampur EM4 dan 100% anorganik, biourin yang dicampur dengan EM4 dan 100% organik dan biourin yang dicampur dengan EM4 dan 50% anorganik + 50% organik, mempunyai bobot biji tanaman-1 dan ha-1 tidak berbeda nyata dengan biourin dan 100% anorganik.
APLIKASI BEBERAPA DOSIS NPK DAN KASCING PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAYAM MERAH (Alternanthera amoena Voss.) Artaningrum, Ajeng Ayuningtyas; Azizah, Nur; Wicaksono, Karuniawan Puji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/820

Abstract

Tanaman bayam merah (Alternanthera amoena Voss.) ialah tanaman sayuran yang memiliki nilai gizi tinggi. Pengelolaan budidaya tanaman bayam merah untuk skala besar yang menjanjikan ini masih jarang dilakukan petani. Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi dan kualitas tanaman bayam yang baik dengan melakukan pemupukan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan kombinasi kascing dan NPK yang optimal sehingga dapat menggantikan kebutuhan pupuk NPK pada budidaya tanaman bayam merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2016 di kebun percobaan Universitas Brawijaya, Kepuharjo, Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh dari kombinasi pupuk NPK majemuk dengan kascing terdapat perbedaan nyata pada tinggi tanaman jumlah daun, luas daun, bobot panen tanaman, bobot kering tanaman, dan laju pertumbuhan relatif. Perlakuan P3 (60% Pupuk NPK+40% Kascing) diketahui memberikan pertumbuhan yang paling baik. Kombinasi kascing dengan pupuk NPK majemuk dapat menurunkan dosis pupuk NPK dan kascing dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman bayam merah sehingga penggunaan pupuk anorganik dapat dikurangi.
PENGARUH PENAMBAHAN SEKAM DAN PENGGUNAAN JENIS MULSA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI DATARAN MEDIUM Nisa, Khoirun; Azizah, Nur; Aini, Nurul
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/845

Abstract

Produksi kentang di dataran tinggi mengalami penurunan, oleh karena itu perlu upaya untuk meningkatkannya. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh penambahan sekam dan penggunaan jenis mulsa pada pertumbuhan dan hasil tanaman kentang di dataran medium. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Desember 2016, di Desa Dadaprejo, Batu, dengan ketinggian 560 mdpl. Penelitian menggunaan metode Rancangan Acak Kelompok yaitu : P0 : kontrol, P1 : mulsa jerami, P2 : mulsa plastik hitam perak, P3 : sekam, P4 : sekam + mulsa jerami, P5 : sekam + mulsa plastik hitam perak, P6 : abu sekam, P7 : abu sekam + mulsa jerami, P8 : abu sekam + mulsa plastik hitam perak . variabel yang diamati ialah pertumbuhan (jumlah daun, luas daun dan bobot kering total per tanaman) dan hasil panen (jumlah umbi per tanaman, bobot umbi per tanaman dan bobot panen per hektar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan abu sekam saja ataupun dikombinasikan dengan jenis mulsa (jerami dan plastik hitam perak) dapat mempengaruhi pertumbuhan (jumlah daun, luas daun dan bobot kering total tanaman) dan dapat meningkatkan bobot panen 75 % umbi kentang dibandingkan tanpa perlakuan (P0). Analisis usaha tani tanaman kentang di dataran medium menunjukkan bahwa yang paling efisien dan menguntungkan ialah pada penambahan abu sekam yang dikombinasikan dengan mulsa jerami.