p-Index From 2020 - 2025
0.702
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL AGRIBISAINS
Yusdiarti, Arti
Unknown Affiliation

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

STRUKTUR PASAR SAYURAN KEMANGI DI PASAR TRADISIONAL Nahraeni, Wini; Rahayu, Arifah; Yusdiarti, Arti; Kulsum, Iis Afriani
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1297.011 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v4i2.1564

Abstract

Sayuran indijenes memegang peranan penting dalam pertanian dan konsumsinya semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya restaurant-restauran Sunda.  Kemangi merupakan sayuran yang potensial dalam kontribusinya terhadap peningkatan pendapatan petani di perdesaan dan meningkatkan gizi keluarga. Tanaman ini  mudah ditanam dan hanya memerlukan input eksternal yang rendah, dibandingkan dengan sayuran eksotis.  Namun, meskipun tanaman ini penting, kemangi tidak cukup berorientasi pasar  karena kecilnya daya saing petani dan terbatasnya produktivitas.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur pasar sayuran  kemangi. Data dikumpulkan dari 42 orang petani kemangi di Kecamatan Kadudampit (Desa Undruswinangun dan Sukamaju) yang diambil secara acak sederhana (simple random sampling), dan 29 orang pedagang yang diambil secara snowball sampling. Data dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif.  Analisis yang digunakan adalah pangsa pasar, konsentrasi pasar (CR), HHI (Herfindal-Hirscman Index), karakteristik produk, dan hambatan masuk pasar. Hasil penelitian menemukan bahwa pemasaran sayuran kemangi di Kecamatan Kadudampit didominasi oleh empat pedagang pengumpul desa terbesar dengan angka Concentration Ratio (CR4) sebesar 81%. Nilai Herfindahl-Hirscman-Index sebesar 0,17 menunjukkan struktur yang terbentuk cenderung mengarah kepada kondisi pasar oligopoli dari sisi penjual sedangkan oligopsoni dari sisi pembeli. Nilai MES yang diperoleh  di atas nol (MES>0) menunjukkan terdapat hambatan masuk pasar, dan karakteristik sayuran kemangi di Kecamatan Kadudampit bersifat homogen. Untuk meningkatkan posisi tawar petani, disarankan untuk membentuk kelompok tani kemangi, dan petani aktif mencari informasi pasar.Kata kunci: Indijenes,  Herfindal-Hirscman Index, Oligopoly.
KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN PREFERENSI KONSUMEN JERUK PAMELO Nahraeni, Wini; Rahayu, Arifah; Yusdiarti, Arti; Yaskur, Yaskur
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 5 No. 1 (2019): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.19 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v5i1.2171

Abstract

Di Indonesia terdapat beragam kultivar pamelo dengan rasa, warna, ukuran dan bentuk buah beragam. Selama ini, usahatani pamelo tidak didasarkan pada preferensi konsumen.  Penelitian ini bertujuan untuk  menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian pamelo dan preferensi konsumen terhadap atribut pamelo. Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif.  Responden berjumlah 70 orang yang berasal dari Jakarta, Bogor, dan Sukabumi. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelian, sebagian besar konsumen memilih pasar tradisional, tujuan pembelian adalah mencari variasi buah yang segar dan pencuci mulut, Informasi pembelian berasal dari keluarga, dengan proses pembelian mendadak saat melihat Jeruk Pamelo. Jeruk Pamelo dibeli pada  musim tertentu (musim panen), Jumlah Jeruk yang biasa dibeli hanya 1-2 buah tiap pembelian dan sebagian besar konsumen tidak mengetahui kultivar pamelo yang dibeli mereka beli mereka hanya mengetahui bahwa itu adalah Jeruk Bali, Sebagian besar konsumen menyukai pamelo yang memiliki atribut kandungan vitamin banyak, rasa manis,  banyak mengandung air (juicy), tekstur empuk/halus, warna daging merah tua, beraroma harum, mempunyai ukuran buah standar (tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil), sepah (graininess) tidak ada,   jumlah biji antara sedikit sampai tidak berbiji, dan harga tidak terlalu mahal atau biasa saja. Pengembangan pamelo lebih diprioritaskan pada pamelo yang tidak berbiji dan bersepah sedikit. Kata Kunci:  Aksesi Pamelo, Atribut Pamelo, Keputusan pembelian, Preferensi
STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PETAMBAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SEMI INTENSIF Lutfiana, Fajar; Arsyad, Apendi; Yusdiarti, Arti
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1134.775 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v5i2.2321

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan, kelayakan dan sensitivitas usaha petambak udang vaname semi intensif. Metode penelitian menggunakan purposive dan simple random sampling. Jumlah responden yang digunakan yaitu sebanyak 34 orang. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif melalui wawancara dan kuantitatif melalui analisis kelayakan finansial menggunakan kriteria penilaian investasi. Data diolah menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan usaha petambak udang vaname semi intensif di Desa Bumi Dipasena Agung adalah : Sumber modal terbesar yang digunakan adalah sendiri dan pinjaman dengan persentase sebesar 68%, padat tebar terbesar yaitu 11 – 20 ekor/m2 dengan persentase sebesar 71% atau rata-rata yaitu 19 ekor/m2 , usia tebar benur yaitu terbesar adalah post larva (PL) 10 dengan persentase sebesar 32% atau rata-rata yaitu PL 10, Lama pembudidayaan yaitu selama 75 hari, rantai pemasaran yaitu dari petembak kepada tengkulak, kelembagaan petambak yang diikuti adalah Perhimpunan Petambak Pengusaha Udang Wilayah (P3UW) Lampung, penentuan harga adalah ditentukan oleh tengkulak, proses pembayaran terbesar adalah tidak langsung dengan persentase sebesar 91%. Hasil analisis kelayak finansial menunjukkan bahwa usaha ini layak dengan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp.131.035.409 yang berarti layak yaitu lebih dari 0, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 36,5% yang berarti lebih besar dari bunga pinjaman yaitu 9%. Profiitability Index (PI)  sebesar 1,98 yang berarti setiap Rp.1 biaya yang dikeluarkan maka akan diperoleh keuntungan sebesar Rp.0,98, dan Discounted Payback Period (PP) selama 4 Tahun 3 Bulan yaitu layak sebab lebih kecil dari umur ekonomis usaha yaitu 7 Tahun dan berarti modal akan kembali setelah usaha berjalan selama 4 Tahun 3 Bulan. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa maksimum penurunan jumlah produksi dan harga jual sebesar 22,37% serta maksimum kenaikan harga pakan sebesar 107,24%, dan benur sebesar 280,99%. Kata Kunci :, NPV, IRR, PI, DPP, Sensitivitas
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KOPI (Coffea, sp) DI KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) CIBULAO HIJAU Tamaradewi, R. Nadya; Miftah, Himmatul; Yusdiarti, Arti
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 5 No. 2 (2019): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.438 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v5i2.2322

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tambah kopi Robusta dan Arabika di KTH Cibulao Hijau, mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan usaha kopi di KTH Cibulao Hijau, serta menentukan pilihan strategi alternatif dan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan usaha kopi di KTH Cibulao Hijau. Analisis data menggunakan analisis nilai tambah metode Hayami dan analisis strategi pengembangan usaha dengan tiga tahap formulasi strategi. Pemilihan responden dilakukan secara purposive sampling. Jumlah responden nilai tambah 3 orang dan responden strategi pengembangan berasal dari internal dan eksternal KTH Cibulao Hijau. Nilai tambah paling tinggi yang dihasilkan dari proses pengolahan kopi Robusta adalah Robusta dengan Natural process dengan nilai tambah green bean, roasted bean dan kopi bubuk yaitu Rp 5.510 (42,38%) , Rp 77.781 (52,55%), dan Rp 159.821 (45,66%) . Nilai tambah tertinggi yang dihasilkan dari proses pengolahan kopi  Arabika adalah Arabika dengan Full wash process dengan nilai tambah green bean, roasted bean dan kopi bubuk yaitu Rp 3.735 (26,12%) , Rp 182.091 (63,45%) , Rp 84.548 (18,79%). Analisis matriks IFE menghasilkan total skor 2,708 dan analisis matriks EFE menghasilkan total skor 2,911. Alternatif strategi yang dihasilkan ada 7 pilihan dari matriks SWOT dan prioritas strategi yang dipilih berdasarkan matriks QSPM yaitu meningkatkan kompetensi SDM dan kualitas dalam manajerial  dalam kelompok dengan nilai STAS 6,55Kata Kunci: Kopi Robusta, Kopi Arabika, Nilai Tambah, Strategi Pengembangan
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN EFISIENSI KELEMBAGAAN PERTANIAN PADI ORGANIK DAN ANORGANIK DI DESA LIMBANGAN KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN SUKABUMI Apriani, Mira; nahraeni, wini; Yusdiarti, Arti
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.369 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v6i1.2797

Abstract

Padi organik menghasilkan beras yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan beras dari padi anorganik.  Keunggulan beras organik antara lain:  relatif aman untuk dikonsumsi karena tidak mengandung residu kimia, teksturnya lebih pulen, dan masa simpannya lebih lama, sehingga permintaan dan harga beras organik meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usahatani padi organik dan anorganik, persepsi anggota terhadap kelompok tani dan menghitung biaya transaksi. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juni 2019 di Desa Limbangan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Jumlah petani  sampel sebanyak  20 orang petani padi organik (Kelompok Tani Ciloa)  dan 30 orang petani padi anorganik (Kelompok Tani Subur Tani) yang dipilih secara acak sederhana.  Metode analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan, R/C, uji beda, skala Likert dan analisis biaya transaksi untuk mengukur efisiensi kelembagaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan padi organik lebih tinggi dari pendapatan padi anorganik dengan perbandingan R/C sebesar  1,48 dan 1,13. Persepsi petani baik padi organik maupun anorganik terhadap peran kelembagaan kelompok tani dinilai sudah baik terutama dalam hal menyelesaikan konflik, interaksi antar anggota kelompok tani dan bebas mengeluarkan pendapat. Namun dipersepsikan kelompok belum dapat berperan untuk dapat meningkatkan pendapatan setiap musim, dan akses informasi masih lemah. Rasio biaya transaksi terhadap penerimaan Kelompok Tani Ciloa dan Subur Tani sebesar 0,23 dan 0,51. Hal ini menunjukkan bahwa kelembagaan Kelompok Tani  Ciloa (untuk padi organic)  relatif lebih efisien.  Perlu peningkatan peran kelompok dalam hal akses terhadap informasi dan pasar, dan   mengurangi biaya transaksi untuk meningkatkan efisiensi kelembagaan kelompok tani. Kata kunci : R/C,  Skala Likert, Biaya Transaksi, Efisiensi Kelembagaan
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) PADA KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) CIBULAO HIJAU DI DESA TUGU UTARA KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR Rohmah, Siti; Miftah, Himmatul; Yusdiarti, Arti
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.227 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v6i1.2799

Abstract

ABSTRAKKopi merupakan tanaman perkebunan yang memiliki peranan cukup penting bagi negara Indonesia. Kelompok Tani Hutan (KTH) Cibulao Hijau merupakan KTH yang melakukan pengolahan kopi spesialti salah satunya kopi robusta dari cherry merah sampai dalam bentuk green bean, roasted bean dan kopi bubuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan non finansial dan finansial serta sensitivitas pada usaha pengolahan kopi robusta. Metode penelitian menggunakan purposive sampling. Responden dalam penelitian berjumlah 6 orang. Data dianalisis menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kelayakan menggunakan kriteria kelayakan investasi yang meliputi NPV, IRR, PI dan DPP. Hasil dari analisis non finansial menunjukan bahwa dari aspek pasar, teknis, manajemen dan sumberdaya manusia serta dampak sosial ekonomi lingkungan layak dijalankan. Hasil analisis kelayakan finansial pada penelitian ini menunjukkan bahwa kriteria penilaian investasi yang meliputi NPV sebesar Rp 1.042.607.480 yang berarti layak dijalankan karena NPV lebih dari 0. IRR sebesar 301%. PI sebesar 16,19 yang berarti setiap pengeluaran Rp 1,00 maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 16,19. Discounted Payback Period (DPP) selama 1 tahun 4,2 bulan yang berarti layak dijalankan sebab lebih pendek dari umur ekonomis usaha yaitu sekitar 8 tahun. Analisis sensitivitas dengan pendekatan switching value menunjukkan bahwa maksimum penurunan jumlah produk dan harga jual sebesar 30%, serta maksimum kenaikan harga bahan baku kopi sebesar 92%.  Berdasarkan aspek finansial dan nonfinansial usaha pengolahan kopi robusta dinyatakan layak untuk dijalankan serta sebaiknya harus ada pendampingan yang intensif baik oleh instansi akademisi atau pemerintah dalam upaya meningkatkan kinerja KTH Cibulao Hijau supaya dapat memaksimalkan produktivitas dalam usaha pengolahan kopi.Kata Kunci : Kopi, Spesialti, KTH, Analisis Kelayakan, Sensitivitas
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA TERNAK KAMBING PERAH PERANAKAN ETAWAH (Capra aegagrus Hircus) (KASUS DI KELOMPOK TERNAK DELIMA, DESA CIBALUNG KECAMATAN CIJERUK KABUPATEN BOGOR) Abbas, Sulaiman; Arsyad, Apendi; Yusdiarti, Arti
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.25 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v6i1.2800

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan, kelayakan, dan sensitivitas usaha ternak kambing perah Peranakan Etawah (Capra aegagrus Hircus). Penentuan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa Desa Cibalung Kecamatan Cijeruk merupakan salah satu daerah yang masih berpotensi untuk peternakan kambing perah.  Responden adalah pengurus dan anggota kelompok ternak Delima sejumlah 17 orang. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan pada kelayakan non-finansial, sedangkan analisis kuantitatif digunakan pada kelayakan investasi secara finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan usaha ternak kambing perah Peranakan Etawah di kelompok ternak tersebut adalah : a) sumber modal yang digunakan sebagian besar berasal dari modal sendiri yang dihimpun sebagai modal kelompok; b) sebagian besar anggota tidak berprofesi sebagai peternak melainkan hanya pekerjaan sampingan; dan c) saluran pemasaran yang dilakukan adalah sebagian besar produk susu kambing dijual ke tempat pengolahan. Hasil analisis kelayakan finansial menunjukkan bahwa usaha ini dinyatakan layak dengan hasil kriteria penilaian investasi meliputi NPV sebesar Rp237.425.562, IRR sebesar 27,25 persen, PI sebesar 1,8, serta PP selama 4 tahun 4 bulan. Adapun kelayakan aspek non-finansial dinyatakan layak dengan persentase evaluasi jawaban 3,4, dan 5 lebih besar dari evaluasi jawaban 1 dan 2, yaitu pada aspek hukum 100 persen dinyatakan cukup layak, aspek pasar 57,6 persen dinyatakan layak, aspek teknis/operasional 79,5 persen dinyatakan layak, aspek manajemen 51,3 persen dinyatakan layak, aspek sosial 44 persen dinyatakan sangat layak, dan aspek dampak lingkungan 92 persen dinyatakan sangat layak. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa maksimum penurunan produksi susu kambing sebesar 93,83 persen, harga jual susu kambing sebesar 93,76 persen, dan harga jual kambing sebesar 80,5 persen.Kata kunci : NPV, IRR, PI, PP, Sensitivitas.
STUDI KELAYAKAN INVESTASI KOPI ROBUSTA (COFFEA CANEPHORA) Sumantri, Sumantri; yusdiarti, Arti; Miftah, Himmatul
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 6 No. 1 (2020): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.3 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v6i1.2805

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan, kelayakan, dan sensitivitas usaha perkebunan kopi robusta. Metode penentuan sampel menggunakan stratified judgement sampling. Jumlah petani sampel yang digunakan yaitu sebanyak 34 orang yang dibagi ke dalam tiga strata berdasarkan luas lahan. . Data dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis kualitatif diuraikan secara deskriptif untuk mengetahui kelayakan nonfinansial meliputi aspek pasar, teknis, sosial ekonomi, hukum, dan dampak lingkungan usaha perkebunan kopi robusta dengan menggunakan metode Top Two Boxes. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kelayakan finansial usaha perkebunan kopi robusta dengan komponen ukuran kelayakan investasi yang digunakan yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Discounted Payback Period (DPP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan usaha perkebunan kopi robusta di Kecamatan Babakan Madang adalah : lahan yang dikelola milik Perhutani, modal awal yang digunakan keseluruhan modal sendiri, rantai pemasaran sebagian besar yaitu dari petani ke pedagang pengumpul, penentuan harga dilakukan oleh pedagang pengumpul, proses pembayaran dilakukan secara langsung, kelembagaan yang diikuti petani yaitu Kelompok Tani Putra Harapan II. Hasil Analisis kelayakan aspek non finansial dinyatakan layak dengan persentase evaluasi jawaban 4,5, dan 6 lebih besar dari pada jawaban 1, 2 dan 3 yaitu aspek pasar sebesar 78%, aspek teknis sebesar 92,7%, aspek sosial ekonomi sebesar 91%, aspek hukum sebesar 99,1%, dan aspek dampak lingkungan sebesar 80,3%. Analisis aspek finansial dibagi menjadi 2 bagian yaitu tingkat budidaya dan tingkat pengolahan. Dari hasil yang diperoleh pada skala I jumlah petani sebanyak 11 orang dengan luas lahan rata-rata 0,3 ha dinyatakan layak, skala II jumlah petani sebanyak 13 orang dengan luas lahan rata-rata 1 ha dinyatakan layak , dan skala III jumlah petani sebanyak 10 orang dengan luas lahan rata-rata 2,2 ha dinyatakan layak.