Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kondisi siswa korban perceraian orang tua dan untuk mengetahui dampak perceraian orang tua terhap kematangan emosi siswa SMAN 3 Payakumbuh. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi kasus, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang akan dijabarkan sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan. Fenomena yang terjadi pada siswa kelas XI jurusan IPS yang orang tuanya bercerai menunjukkan kecenderungan tidak dapat mengendalikan emosi dengan baik. Subjek dalam penelitian ini siswa kelas XI jurusan IPS SMAN 3 Payakumbuh, sebanyak 8 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya perceraian dapat mengakibatkan dampak positif dan negatif bagi kematangan emosi. Berdasarkan hasil penelitian, dampak negatif karena subjek mengalami kekacauan emosi, terlihat dari ekspresi yang berlebihan, sedangkan dampak positifnya subjek mampu menunjukkan kedewasaan diri, menghilangkan rasa stres dan bertanggung jawab.